5 Kontrasepsi Non Hormonal yang Paling Populer, Mana yang Terbaik?

Kontrasepsi non hormonal popular

Bingung memilih kontrasepsi? Yuk cari tahu tentang kontrasepsi non-hormonal, termasuk kelebihan dan kekurangannya.

Memilih metode kontrasepsi terkadang bisa membingungkan, apalagi sifatnya juga individual. Yang cocok dipakai oleh ibu atau sahabat kita, belum tentu cocok untuk kita.

Baca Juga: Macam-macam Kontrasepsi Darurat yang Direkomendasikan WHO, Apa Saja?

Nah, untuk kamu yang masih bingung, kenali dulu dua jenis kontrasepsi, yaitu hormonal dan non-hormonal.

Sesuai namanya, kontrasepsi hormonal adalah jenis kontrasepsi yang melibatkan hormon, misalnya saja pil KB, KB suntik, atau pun implan.

Sedangkan kontrasepsi non-hormonal sering disebut juga dengan metode penghalang (barrier) untuk mencegah bertemunya sperma dengan sel telur tanpa menggunakan hormon.

Kontrasepsi barrier ini bisa dengan mudah kita temui di apotek, toko obat, minimarket, atau dibeli secara online.

Berikut adalah beberapa jenis kontrasepsi non-hormonal yang paling populer dan kelebihan serta kekurangannya:

  1. Kondom

    Kondom merupakan metode kontrasepsi non-hormonal terpopuler di dunia. Selain mencegah kehamilan tidak direncanakan, kondom juga melindungi kita dari penyakit menular seksual seperti gonorrhea, sifilis, chlamydia, dan HIV.

    Ada banyak kelebihan kondom, antara lain efektif mencegah kehamilan, mudah dipakai, murah, dan tersedia di mana saja.

    Kondom juga tersedia untuk pria dan wanita. Kondom pria tersedia dalam beragam material, tekstur, warna, dan rasa.

    Bahkan kita juga bisa menggunakan kondom untuk menghindari kejenuhan dalam bercinta, misalnya memakai kondom yang punya tekstur unik, seperti Kondom Fiesta Neon yang bisa menyala dalam gelap (glow in the dark) atau Kondom Fiesta Max Dotted yang memiliki duri-duri lembut yang bisa memberi sensasi lebih saat dipakai.

  2. Spermisida

    Seperti namanya, spermisida adalah bahan kimia yang bisa membunuh sperma. Spermisida tersedia dalam bentuk foam, gel, atau krim.

    Menurut penelitian, spermisida memiliki efektivitas 70-80 persen dan bisa lebih efektif jika dipakai bersama dengan kondom atau metode barrier lainnya.

    Pada umumnya spermisida tak memiliki efek samping, namun sebagian orang yang kulitnya sensitif bisa mengalami iritasi kulit. Segera konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami iritasi, gatal, atau kemerahan, setelah memakainya.

  3. Diafragma

    Ini merupakan kontrasepsi yang berbentuk piring kecil yang terbuat dari silikon berbahan lembut. Cara penggunaannya yaitu dengan melipatnya jadi dua lalu dimasukkan ke dalam vagina, tepat di depan leher rahim. Sebelum digunakan, diafragma harus diolesi krim kontrasepsi untuk memperlambat kinerja sperma yang hendak menuju sel telur.

    Diafragma aman dan bisa digunakan berkali-kali hingga 2 tahun, lho! Yang penting pastikan kamu menggunakannya dengan tangan bersih lalu simpan pada tempat yang aman dan higienis. Jangan lupa coba latihan terlebih dahulu sebelum menggunakannya ketika berhubungan intim, ya.

  4. Pilihan jangka panjang dan permanen

    Jika kamu lebih suka kontrasepsi jangka panjang, kamu bisa mempertimbangkan memakai KB spiral (IUD). Kontrasepsi ini ada yang memakai hormon dan juga tidak.

    KB spiral non-hormonal mengandung tembaga yang bisa bertahan dalam rahim sampai 10 tahun. Contoh IUD non-hormonal di Indonesia adalah dari Andalan Kontrasepsi. Kontrasepsi ini juga bisa dilepas kapan saja dan dengan cepat mengembalikan kesuburan.

    Pilihan lain yang permanen adalah tubektomi alias mengikat dan memotong saluran tuba sehingga sel telur tidak bisa bertemu sel sperma. Cara ini disebut sangat efektif mencegah kehamilan dan hampir tidak ada efek samping.

    Sementara itu, pencegahan kehamilan permanen pada pria adalah vasektomi atau menyumbat saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra.

    Kekurangan dari kontrasepsi permanen ini adalah tidak bisa melindungi dari penularan infeksi menular seksual.

  5. KB Kalender

    Tergolong sebagai kontrasepsi alami, KB kalender pada dasarnya adalah metode penghitungan masa subur lalu menghindari hubungan seksual pada masa tersebut.

    Walau tidak perlu memasukkan benda apapun ke dalam tubuh atau organ reproduksi, tetapi KB kalender rawan kegagalan karena kesalahan dalam perhitungan masa subur. Selain itu, metode ini tidak cocok untuk wanita yang siklus haidnya tidak teratur.

Baca Juga: Enam Jenis Kontrasepsi, Mana yang Kamu Minati?

Jika memerlukan konsultasi seksual dengan ahli, kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

artikel lainnya