Ini Bedanya Keputihan Karena Jamur dengan Bakteri

Keputihan jamur dan bakteri

Rasa terbakar, gatal, dan berbau adalah gejala keputihan yang umum dialami wanita selama tahun-tahun reproduksi mereka. Tiga dari empat wanita akan mengalami infeksi jamur selama hidup mereka, dan 50% wanita akan mengalami lebih dari satu kali infeksi.

Tetapi tidak semua gejala tersebut adalah akibat dari infeksi jamur. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa hanya satu dari empat wanita yang mengalami keputihan akibat infeksi jamur Candida. Jadi apa penyebab lain dari keputihan?

Baca Juga: Jangan Terjebak Mitos Keputihan Akibat Jamur

Penyebab utama keputihan selain infeksi jamur adalah infeksi bakteri, atau disebut bakterial vaginosis. Wanita biasanya memiliki bakteri yang tinggal dan menetap di vagina. Mereka hidup dalam keseimbangan dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi vagina dan jaringan sekitarnya.

Tetapi keseimbangan itu dapat terganggu oleh beberapa hal, termasuk kehamilan, perubahan hormonal, douching, dan menggunakan benda asing (termasuk IUD), dan bahkan stres.

Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri alami, yang pada gilirannya dapat menyebabkan infeksi, peradangan dan ketidaknyamanan. Meskipun vaginosis bakterial tidak dianggap sebagai penyakit menular seksual, ini lebih sering terjadi pada wanita dengan banyak pasangan seksual.

Lantas apa bedanya keputihan karena jamur dan karena bakteri?

Infeksi jamur ditandai dengan: kemerahan, gatal dan rasa terbakar di sekitar vulva, keputihan berbau busuk, dan cairan vagina berwarna kental, putih (mungkin terlihat mirip dengan keju cottage) dan nyeri saat berhubungan dan buang air kecil.

Sedangkan tanda dan gejala vaginosis bakterial mungkin sangat mirip dengan infeksi jamur dalam hal kemerahan, gatal dan nyeri. Namun cairan vagina pada vaginosis bakterial cenderung lebih tipis, dan warnanya sedikit kekuningan, serta lebih seragam dalam penampilan.

Karena penyebabnya berbeda, maka pengobatannya pun berbeda. Keputihan karena jamur dapat diobati dengan obat antijamur seperti miconazole. Infeksi jamur berulang mungkin memerlukan resep obat antijamur oral.

Pengobatan untuk vaginosis bacterial lebih kompleks karena jenis bakteri yang menyebabkan infeksi. Dokter akan memberikan antibiotik yang tepat.

Baca Juga: Penyebab Keputihan Coklat Setelah Haid

Untuk mencegah kekambuhan, kamu perlu merawat organ intim dengan benar. Saat suasana organ intim tengah sangat lembab atau berkeringat, kamu bisa menggunakan Andalan Feminine Care yang aman dan terbuat dari bahan alami. Informasi seputar produk ini bisa kamu dapatkan dengan berkonsultasi ke Halo DKT. Kamu cukup menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

artikel lainnya