Libido kembali memuncak jika kamu bisa mengendalikan keempat penyebab ini.
Kebanyakan orang meyakini kalau pria tidak mungkin mengalami penurunan libido. Faktanya semakin hari semakin banyak pria yang mengalami penurunan libido. Menariknya adalah ketika pria menyadari dirinya mengalami penurunan libido, hal pertama yang terlintas di kepala adalah karena kualitas hubungan dengan pasangannya sedang tidak baik. Padahal sebagian besar sumber dari menurunnya libido pada pria ada pada dirinya sendiri.
Baca Juga: Sering Masturbasi Menyebabkan Libido Tinggi
Satu hal yang juga tidak disadari para pria, penurunan libido adalah salah satu gejala dari disfungsi ereksi. Justru bisa dibilang ini gejala awal, lalu diikuti dengan tidak mampu mempertahankan ereksi, hingga tidak bisa ereksi sama sekali. ‘Perjalanan’ ini semua mengindikasikan kalau disfungsi ereksi tidak terjadi tiba-tiba melainkan berkelanjutan. Karena itu penting untuk kamu mengetahui apa saja yang menjadi penyebab penurunan libido dan bagaimana untuk mengatasinya, demi mencegah terjadinya disfungsi ereksi.
Timbunan lemak di perut. Studi yang dipublikasi pada Clinical Endocrinology pada 2014 menyebutkan, pria dengan perut buncit atau dengan lingkar pinggang di atas 101 sentimeter, dipastikan memiliki level hormon testosteron yang rendah. Hormon testosteron yang rendah berasosiasi dengan libido yang merosot.
Adalah bagian otak amigdala yang merupakan pengendali libido, di dalamnya terdapat berlimpah reseptor hormon testosteron. Ketika tubuh memiliki pasokan hormon testosteron yang cukup maka reseptor amigdala akan berpendar dan muncullah sinyal gairah seksual. Jadi ketika hormon testosteron rendah maka tidak ada ‘panggilan’ bagi otak untuk menyalakan libido. Adapun cara yang bisa dilakukan untuk menaikkan produksi hormon testosteron adalah dengan berolahraga untuk mengikis timbunan lemak di perut sambil menyalakan sinyal gairah seksual.
Mendengkur. Mendengkur adalah tanda kalau tidak ada aktivitas seksual sedang terjadi. Tak hanya itu, mendengkur juga jadi pertanda adanya gangguan tidur sleep apnea. Gangguan tidur ini membuat penderitanya mengalami napas yang berhenti secara singkat selama beberapa kali saat tidur. Ini membuat tubuh tidak benar-benar masuk ke dalam tahap tidur lelap, alhasil membuat hormon diproduksi otak secara berlebihan. Kok bisa? Karena otak mengira tubuh kamu sedang dalam keadaan aktif.
Faktanya, berdasarkan The Journal of Sexual Medicine, ada sebanyak 401 pria yang menderita sleep apnea ternyata mengalami disfungsi ereksi. Alhasil mereka kesulitan untuk merasakan gairah seksual dan mendapatkan kenikmatan ketika berhubungan seksual. Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi sleep apnea adalah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Ingat, setelah sleep apnea teratasi maka disfungsi ereksi menghilang dan katakana selamat datang pada libido.
Konsumsi obat tertentu. Pada obat-obat yang bersifat dieuretik, seperti obat darah tinggi kebanyakan memicu terjadinya masalah seksual. Mengapa? Karena obat jenis ini biasanya akan menekan aliran darah ke pembuluh darah, tidak terkecuali yang ada di penis. Hal ini akan mempengaruhi performa ketika berhubungan seksual, bahkan tidak jarang yang mengalami disfungsi ereksi. Alhasil ketika tidak mencapai kepuasan seksual, secara psikologis ini akan menurunkan libido kamu. Selain obat darah tinggi, obat lain yang juga mempengaruhi libido adalah obat antidepresan dan yang bersifat opioid seperti morfin.
Kurang terpapar sinar matahari. Sebuah studi di Italia menyebutkan pada pria yang mengalami penurunan libido, mayoritas menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk menatap layar laptop dan jarang sekali terpapar sinar matahari. Studi ini membagi respondennya dalam dua kelompok, yaitu pria yang hanya di dalam kamar dan pria yang secara reguler berjemur di bawah matahari. Studi ini dilakukan selama dua minggu dan hasilnya ternyata pria yang terpapar sinar matahari memiliki level libido yang lebih tinggi.
Pada saat pria terpapar sinar matahari yang cukup maka otak akan memproduksi kimiawi otak yang berfungsi untuk menghasilkan lebih banyak luteinizing hormone atau hormon LH. Semakin banyak produksi LH maka level testosterone jadi meningkat.
Hormon kortisol yang meningkat. Hormon kortisol atau yang jamak disebut sebagai hormon stres, memiliki fungsi yang vital juga yaitu memodulasi sistem imun, meregulasi gula dalam darah, dan menjaga agar tekanan darah terus stabil. Tapi jika produksi hormon kortisol begitu berlebihan maka semua mekanisme tubuh terpengaruhi. Mulai dari sulit tidur, tubuh lebih lambat mengolah lemak yang tentunya membuat perut buncit serta jadi lebih mudah panik. Ini semua adalah faktor penyebab terjadinya penurunan libido pada pria.
Solusinya adalah melatih kemampuan manajemen stres bisa dengan latihan pernapasan, tidur lebih cepat dan mengonsumsi makanan sehat. Serta lakukanlah apa yang bisa membuat kamu merasakan bahagia.
Baca Juga: Salah Kaprah Obat Kuat untuk Disfungsi Ereksi, Ini Bahayanya bila Diminum Sembarangan
Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail lagi tentang kesehatan seksual pria, yuk konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.