Menstruasi dan Spotting, Apa Bedanya?

perbedaan menstruasi spotting

Menstruasi adalah proses alamiah yang normalnya terjadi dalam siklus 28 hari. Di luar itu, jika muncul bercak darah disebut dengan istilah spotting. Kondisi ini memang bikin panik. Yuk, cari tahu dari penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Nyeri Menstruasi akibat Endometriosis Perlu Segera Diatasi, Yuk Kenali Gejalanya

Salah satu problem seputar menstruasi pada wanita usia reproduksi yang sering menghantui adalah spotting, yaitu keluarnya bercak baik berwarna coklat maupun kemerahan di luar periode menstruasi. Lalu apa bedanya spotting dengan menstruasi?

Ada beberapa hal yang memicu terjadinya spotting, di antaranya tanda-tanda terjadinya kehamilan, ataupun efek dari pergantian jenis alat kontrasepsi yang digunakan. Untuk memastikan penyebab yang pasti timbulnya spotting, kamu bisa berkonsultasi ke dokter.

Beda gejala spotting dan menstruasi

Menstruasi memiliki karakter tersendiri, di antaranya : aliran darah yang bertahap dari sedikit, deras, lalu berkurang. Kamu membutuhkan pembalut atau tampon selama menstruasi. Sementara spotting secara volume tidak sebanyak menstruasi. Biasanya hanya berupa titik kecil saja, bercak tak beraturan, dan warnanya yang cenderung lebih bening dari darah menstruasi. Sehingga tidak perlu penggunaan pembalut.

Indikasi perbedaan lainnya adalah, menstruasi biasanya disertai dengan gejala PMS, seperti gangguan mood, sensitif, kram perut bagian bawah, cepat lelah, pusing, dan banyak lagi.

Pada spotting tidak ada gejala PMS, tetapi mungkin kamu akan merasakan kondisi yang tak nyaman seperti gatal dan kemerahan di vagina, menstruasi yang terlewat atau siklus yang tidak teratur seperti biasanya, rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil atau ketika berhubungan seksual, sakit di area perut dan panggul, keluarnya cairan atau bau yang tidak biasa dari vagina, bisa pula disertai kenaikan berat badan.

Faktor penyebab spotting

Bercak atau spotting yang terjadi disebabkan oleh salah satu dari beberapa faktor berikut ini:

  • Ovulasi
    Selama ovulasi yang terjadi di tengah siklus menstruasi, sel telur yang dilepaskan akan memicu timbulnya bercak bening yang keluar dari vagina.

  • Kehamilan
    Sekitar 20% wanita mengalami bercak selama tiga bulan pertama kehamilannya. Seringkali darah yang muncul dalam beberapa hari pertama kehamilan. Hal ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Banyak wanita yang tidak menyadari masa awal kehamilan ini.

  • PCOS
    Polycystic Ovarium Syndrome (PCOS) salah satu gejalanya berupa pendarahan yang tidak teratur. PCOS sering terjadi pada wanita muda.

  • Alat kontrasepsi
    Penggunaan alat kontrasepsi berupa pil KB juga bisa memicu terjadinya spotting terutama saat pertama kali digunakan atau ketika kamu menggantinya dengan jenis kontrasepsi lain.

  • Fibroid pada rahim
    Fibroid merupakan benjolan kecil jinak yang tumbuh di luar atau di dalam rahim. Kondisi ini bisa memicu terjadinya perdarahan vagina yang tidak normal, termasuk spotting.

  • Infeksi
    Pemicu lain yang juga sering terjadi ada infeksi pada vagina, leher rahim atau bagian lain dari saluran reproduksi. Infeksi ini bisa disebabkan oleh kontaminasi dari bakteri, virus, jamur.

  • Polip serviks
    Polip yang tumbuh di serviks, kendati bukan kanker tetapi bisa berdarah dan keluar lewat vagina. Selama kehamilan polip lebih cenderung berdarah karena perubahan kadar hormon dalam tubuh.

  • Menopause
    Fase transisi ke menopause juga kadang memicu terjadinya spotting. Pada fase ini menstruasi yang terjadi kadang tidak terduga dan sangat berbeda dari biasanya. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi kadar hormon. Perdarahan akan berkurang saat menopause benar-benar tiba.

  • Kekerasan seksual
    Dampak dari kekerasan seksual ataupun aktivitas seksual yang terlalu kasar dan ekstrim memicu terjadinya kerusakan pada lapisan vagina yang membuat sedikit berdarah.

Baca Juga: Strategi Terbebas Nyeri Menstruasi

Nah, sekarang kamu sudah paham kan bedanya menstruasi dan spotting. Jadi tidak usah panik dan segera konsultasi ke dokter jika kamu mengalami kondisi yang mengkhawatirkan. Kamu bisa berkonsultasi secara online dengan menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

artikel lainnya