Pasang KB di Tengah Pandemi, Ini Panduan Amannya

KB di tengah pandemi

Menggunakan kontrasepsi jangka panjang saat pandemi membuat kamu tidak perlu bolak-balik ke rumah sakit.

Pembatasan mobilitas demi memutus mata rantai penularan Covid-19 ternyata berdampak pada melonjaknya angka kehamilan. Hal ini dikarenakan seluruh aktivitas berpusat di rumah. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahkan menyebutkan ada lebih dari 400.000 kehamilan yang tidak direncanakan terjadi selama pandemi. Diprediksi pertambahan angka kehamilan itu aka nada sebanyak 420.000 bayi yang diperkirakan akan lahir selama pandemi.

Baca Juga: Beragam Metode KB Jangka Panjang, Cocok untuk Si Pelupa

Tingginya angka kehamilan yang tidak direncanakan angka berpengaruh langsung pada kualitas hidup dalam rumah tangga. Pandemi menciptakan ketidakpastian ekonomi akibat pembatasan mobilitas yang berujung pada melambatnya ekonomi. Apalagi ibu hamil masuk dalam kategori kelompok berisiko selama pandemi, karena fluktuasi hormon membuat imunitas ibu menurun. Maka bisa dibilang menjalani kehamilan di masa pandemi sangatlah penuh ketegangan dan kekuatiran. Ini mengapa BKKBN sangat menganjurkan untuk tetap ber-KB selama pandemi.

Tapi dengan tingginya angka penularan Covid-19, fasilitas kesehatan menjadi tempat yang paling berisiko untuk didatangi. Lantas bagaimanakah prosedur pasang KB di tengah pandemi? Sebelum berkonsultasi ke dokter atau bidan mengenai pilihan KB, sebaiknya kamu mencari tahu tentang prosedur skrining pasien di fasilitas kesehatan yang akan didatangi. Pastikan fasilitas kesehatan tersebut menjalankan secara ketat proteksi perlindungan dan keamanan diri setiap orang yang berinteraksi di dalam rumah sakit.

Atau bisa juga menanyakan kepada fasilitas kesehatan yang kamu pilih apakah mereka menyediakan layanan telemedicine atau konsultasi jarak jauh dengan dokter kandungan atau bidan. Biasanya setelah konsultasi telemedicine akan disepakati hari dan jam pemasangan KB. Pengaturan ini penting agar kamu tidak terlalu lama menunggu di fasilitas kesehatan. Untuk meminimalisir kamu sering berkunjung ke fasilitas kesehatan sebaiknya pilihlah KB yang jangka panjang seperti IUD Andalan yang memiliki masa pakai hingga 8 tahun atau Andalan Implan yang masa pakainya bisa hingga 4 tahun. Tapi ingat, wajib berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter atau bidan untuk memastikan KB jangka panjang ini aman untuk kamu.

Konsultasi telemedicine juga menjadi cara yang aman untuk kamu yang memerlukan perpanjang resep untuk pil KB. Setelah resep didapatkan dan kamu harus membelinya secara daring, belilah di gerai resmi untuk memastikan pil KB yang kamu akan konsumsi adalah asli. Jangan lupa juga untuk menanyakan tanggal kadaluarsanya sehingga pil yang kamu konsumsi benar-benar aman.

Namun kalau kamu tidak mau ke fasilitas kesehatan karena angka penularan Covid-19 yang masih tinggi dan merasa tidak bisa menggunakan pil KB karena sering lupa, maka gunakanlah kondom. Kamu bisa membelinya di minimarket atau apotek dekat rumah.

Pada akhirnya, ber-KB di tengah pandemi sangat bisa dilakukan. Jadi tidak ada alasan untuk menunda konsultasi dengan dokter atau bidan terkait melanjutkan ber-KB. Justru di tengah ketidakpastian situasi selama pandemi ini, ber-KB adalah cara memberikan kepastian perlindungan dalam mensejahterakan dan membahagiakan keluarga.

Baca Juga: Minum Pil KB sekaligus Mencegah Anemia, Bisa Banget!

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

artikel lainnya