Tiga Kekeliruan Persepsi yang Sering Dimiliki Laki-laki Terkait Kontrasepsi Darurat

3 Kekeliruan Kontrasepsi Darurat

Kurangnya informasi mengenai kontrasepsi darurat sering membuat laki-laki jadi gelagapan ketika terjadi ‘kecelakaan’ di ranjang, entah itu kondom yang terlepas karena kesalahan pemakaian, pasangan yang lupa minum pil KB, atau sama-sama ‘khilaf’ terlanjur berhubungan seks di tanggal subur. Akibatnya, perempuan merasa kurang didukung di tengah kepanikan mencari strategi agar kehamilan tetap bisa dicegah. Berikut tiga kekeliruan persepsi yang sering dimiliki laki-laki terkait kontrasepsi darurat.

Baca Juga: Jangan Percaya Lima Mitos Kontrasepsi IUD Ini!

  1. Kontrasepsi darurat hanya ada dalam wujud pil
    Menurut penelitian, sebagian besar laki-laki berpersepsi bahwa satu-satunya metode yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seks tanpa pengaman adalah pil kontrasepsi darurat (Wright, Fawson, Frost & Turok, 2017). Padahal, selain pil kontrasepsi darurat, IUD tembaga juga bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat. Bahkan, menurut WHO, IUD tembaga merupakan alat kontrasepsi darurat yang paling efektif (WHO, 2018). Beberapa jenis IUD tembaga populer di Indonesia misalnya IUD Andalan TCu 380A, IUD Andalan Cu 375 Sleek, dan IUD Andalan Silverline Cu 200 Ag.
    Tiga Kekeliruan Persepsi yang Sering Dimiliki Laki-laki Terkait Kontrasepsi Darurat

  2. Pil kontrasepsi darurat harus diminum sehari setelah berhubungan seks
    Karena sering disebut sebagai ‘morning-after pill’ atau Postpil, banyak yang mengira bahwa pil kontrasepsi darurat harus diminum sehari setelah berhubungan seks, tepatnya di pagi harinya. Padahal, pil kontrasepsi darurat harus diminum sesegera mungkin setelah terjadinya hubungan seks, tak perlu menunggu keesokan harinya. Batas waktu maksimalnya adalah 5 hari (120 jam), namun efektivitasnya dalam mencegah kehamilan akan semakin meningkat bila diminum lebih cepat (Matyanga & Dzingirai, 2018). Bingung mencari pil kontrasepsi darurat? Kamu bisa menemukannya di sini.
    Tiga Kekeliruan Persepsi yang Sering Dimiliki Laki-laki Terkait Kontrasepsi Darurat

  3. Kontrasepsi darurat bisa membatalkan kehamilan
    Ini juga merupakan kesalahan persepsi. Kenyataannya, kontrasepsi darurat tidak bisa membatalkan kehamilan yang sudah terjadi. Kontrasepsi darurat hanya bisa mencegah kehamilan, tepatnya mencegah pembuahan sel telur oleh sperma serta menempelnya hasil pembuahan sel telur di rahim (Dweck & Westen, 2017). Inilah alasan mengapa kontrasepsi darurat harus digunakan sesegera mungkin. Kalau sudah terlanjur hamil, penggunaan kontrasepsi darurat nggak akan bisa membatalkan kehamilan tersebut. Jika memang hasil testpack sudah positif, namun kamu dan pasanganmu belum siap untuk membesarkan seorang anak, maka diskusikanlah mengenai berbagai alternatif yang bisa dipilih, entah dengan mengajukan pinjaman dana, melibatkan bantuan anggota keluarga, mempekerjakan babysitter, mencari program orangtua asuh, dan sebagainya.
    Tiga Kekeliruan Persepsi yang Sering Dimiliki Laki-laki Terkait Kontrasepsi Darurat

Itulah tiga kekeliruan persepsi yang sering dimiliki laki-laki terkait kontrasepsi darurat. Mudah-mudahan dengan informasi tersebut, kamu bisa lebih memahami apa yang perlu dilakukan jika kamu dan pasanganmu menghadapi situasi ‘darurat’ di ranjang.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Sehari-hari, IUD Tembaga Juga Bisa Jadi Kontrasepsi Darurat

Selain itu, jika ingin berkonsultasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp dan Telegram ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

artikel lainnya