Tiga Penyakit yang Ditandai dengan Keputihan

Penyakit ditandai keputihan

Sebagian besar wanita pernah mengalami infeksi vagina, setidaknya sekali seumur hidup. Salah satu gejalanya adalah keputihan yang ditandai dengan keluarnya cairan disertai gatal, dan berbau.

Baca Juga: Tiga Jenis Warna Keputihan dan Maknanya

Ada 3 penyakit atau infeksi vagina yang ditandai dengan keputihan.

  1. Vaginosis bakterial

    Vaginosis bakterial adalah penyebab keputihan sering. Ciri khasnya adalah bau cairan vagina yang tak sedap. Namun, sebagian besar wanita dengan vaginosis bakterial tidak menunjukkan gejala.

    Di dalam vagina sebenarnya ada beribu-ribu jenis bakteri yang hidup tanpa menimbulkan masalah. Karena perilaku wanita yang tidak sehat, maka terjadi perubahan lingkungan di vagina dan menyebabkan bakteri yang awalnya tidak menimbulkan masalah, menjadi berulah.

    Perilaku yang dimaksud di antaranya berganti-ganti pasangan tanpa pengaman (kondom), douching, dan kurang memahami perawatan organ intim. Wanita dengan vaginosis bacterial berisiko terjangkit penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV,gonore, atau bagi yang tengah hamil berisiko keguguran.

  2. Trikomoniasis

    Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang juga sering ditemui. Gejala keputihan ditandai dengan cairan vagina yang banyak, berbau busuk, dan berwarna kuning-hijau dengan atau tanpa iritasi vulva.

    Keputihan jenis ini jika tidak diobati dapat berlangsung selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Trikomoniasis ditularkan melalui hubungan seksual. Oleh karena itu, pada orang yang aktif secara seksual, cara terbaik untuk mencegah trikomoniasis adalah melalui penggunaan kondom.

    Infeksi trikomoniasis vaginalis dikaitkan dengan dua sampai tiga kali lipat peningkatan risiko penularan HIV, kelahiran prematur, dan komplikasi kehamilan lainnya.

  3. Kandidiasis vulvovaginal

    Ini adalah infeksi jamur di vagina yang tersering disebabkan jamur Candida albicans. Tetapi kadang-kadang dapat disebabkan oleh jenis jamur Candida lainnya.

    Gejala khas infeksi jamur adalah gatal, nyeri vagina, nyeri saat berhubungan intim (dyspareunia), dan keputihan abnormal. Diperkirakan 75% wanita akan memiliki setidaknya satu episode infeksi jamur di bagina, dan 40% -45% akan mengalami dua atau lebih episode.

    Karena penyebabnya berbeda, maka pengobatannya pun berbeda. Jika kamu pernah mengobati keputihan sendiri dan tidak kunjung sembuh, kemungkinan kamu menggunakan pengobatan yang salah. Dokter yang akan mampu mengenali jenis keputihan kamu dan memberikan obat yang sesuai penyebabnya.

Jika mengalami keputihan apapun jenisnya, kamu juga tidak disarankan melakukan pembersihan vagina dengan sabun atau douching. Hal ini kan semakin memperparah kondisi.

Baca Juga: Resah Gelisah karena Keputihan Berulah

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

artikel lainnya