Waspadai, Herpes Saat Hamil Bisa Timbulkan Komplikasi

herpes-saat-hamil

Herpes termasuk dalam infeksi menular seksual yang banyak terjadi pada populasi yang aktif secara seksual, termasuk ibu hamil. Namun, infeksi ini sering tidak disadari.

Sebagian besar herpes selama kehamilan tidak menyebabkan komplikasi. Namun, terkadang bisa memicu masalah serius bagi janin.

Baca Juga: Empat Fakta Infeksi Menular Seksual Pada Ibu Hamil

Meskipun banyak orang dengan infeksi herpes tidak memiliki masalah dengan kesuburan, ada beberapa data bahwa infeksi herpes dapat menyebabkan masalah dengan kualitas air mani dan peningkatan tingkat infertilitas.

Risiko pada janin

Risiko utama yang terkait dengan herpes dan kehamilan adalah infeksi herpes neonatal. Infeksi pada bayi baru lahir ini jarang terjadi, tetapi bisa sangat serius atau bahkan fatal.

Risiko terbesar untuk herpes neonatal terjadi pada orang yang baru terinfeksi herpes saat hamil — terutama menjelang waktu persalinan.

Infeksi herpes yang baru pertama kali dialami dan terjadi di trimester pertama kehamilan juga beresiko tinggi mengalami keguguran.

Operasi caesar direkomendasikan sebagai pengganti persalinan pervaginam untuk orang yang memiliki gejala genital pada saat persalinan.

Operasi caesar telah terbukti secara signifikan mengurangi risiko penularan herpes ke bayi

Gejala herpes saat hamil

Gejala herpes saat hamil pada dasarnya sama dengan infeksi ini pada orang yang tidak hamil, yaitu:

  • Demam atau menggigil yang muncul beberapa hari setelah terinfeksi virus herpes
  • Rasa nyeri atau gatal-gatal
  • Sensasi terbakar di kulit
  • Ada luka lepuh kecil, terkadang tidak terlihat, di sekitar organ kelamin.

Segera konsultasikan ke dokter jika curiga mengalami herpes saat hamil agar dilakukan pengobatan.

Setelah persalinan

Jika kamu memiliki infeksi herpes oral atau genital, penting untuk membersihkan tangan antara menyentuh luka dan menyentuh bayi. Infeksi herpes menyebar dari kulit ke kulit.
Ini juga berarti bahwa bayi mungkin berisiko terkena herpes dari kontak dengan orang dewasa lain dalam hidup mereka.

Baca Juga: Klamidia, Infeksi Menular Seksual yang Bisa Bikin Susah Hamil

Menyusui tidak dianggap beresiko bagi penderita herpes, jadi ibu boleh memberikan ASI. Pengecualian adalah untuk orang yang memiliki lesi herpes aktif pada payudara, yang tidak boleh menyusui.

Jika kamu masih punya pertanyaan seputar infeksi menular seksual kesehatan reproduksi, kamu bisa berkonsultasi secara online melalui Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

artikel lainnya