Radang Gusi Bisa Picu Disfungsi Ereksi

Penelitian membuktikan pria yang mengalami disfungsi ereksi sebagian besar juga mengalami radang gusi.

Jika selama ini kamu berpikir disfungsi ereksi bisa terjadi hanya karena masalah pembuluh darah, maka persepsi harus diperbaharui. Karena ternyata Journal of Sexual Medicine menyebutkan, kalau periodontitis atau radang gusi juga memicu terjadinya disfungsi ereksi.

Baca Juga: Bisakah Disfungsi Ereksi Disembuhkan?‎

Kesimpulan itu diambil dari studi yang dilakukan di China Luzhou Medical College. Studi ini menemukan fakta kalau ternyata radang gusi menyebabkan tubuh kekurangan enzim eNOS. Enzim itu adalah senyawa Nitrat Oksida yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah yang sangat dibutuhkan pada saat ereksi. Hasil studi ini semakin tegas ketika penelitian yang lain juga menyebutkan kalau pria yang mengalami disfungsi ereksi sebagian besar memiliki radang gusi.

Lantas bagaimanakah sebenarnya radang gusi dan disfungsi ereksi bisa saling berkaitan? Secara umum radang gusi masuk dalam bentuk inflamasi. Ketika inflamasi terjadi, pembuluh darah adalah bagian tubuh yang paling terdampak. “Artinya jika tidak segera ditangani, bisa jadi inflamasi pada gusi ini juga menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang ada di tubuh, termasuk di penis,” ucap Leonard G. Gomella, MD., Ketua Departement of Urology di Thomas Jefferson University.

Sebenarnya masalah radang gusi yang dikaitkan dengan status kesehatan sudah beberapa kali disimpulkan. Sebelumnya radang gusi yang terjadi pada pria lebih dikaitkan pada penumpukan lemak di perut. Ini juga menjadi salah satu faktor risiko yang memicu terjadinya disfungsi ereksi. Dan hasil studi China Luzhou Medical College ini semakin menegaskan bagaimana radang gusi berpengaruh pada performa seks pria.

Itu mengapa American Academy of Periodontolgy (AAP) juga menegaskan, kesehatan mulut dan gigi menjadi acuan status gizi, kesehatan jantung, dan kesehatan seksual seseorang. “Pada intinya radang gusi bisa menjadi gambaran atas kesehatan metabolisme tubuh seseorang. Dan pada pria kesehatan gusi sangat mempengaruhi kemampuan penis untuk ereksi,” jelas Donald S. Clem, DSS selaku President AAP.

Adapun cara untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi, termasuk terhindar dari radang gusi, adalah rajin menyikat gigi serta berkumur. Tapi selain rutinitas ini, University of British Columbia juga menyebutkan minum teh hijau ternyata efektif untuk menekan terjadinya berbagai masalah mulut dan gigi, termasuk radang gusi. Karena ternyata zat aktif yang di dalam teh hijau yaitu antioksidan katekin mampu menghilangkan penyebab radang gusi dan bau mulut. Di dalam mulut bakteri menghasilkan sulfur yang merusak gusi serta membuat bau mulut. Maka yang dilakukan katekin adalah menetralisir sulfur tersebut.

Agar kesehatan mulut dan gusi kamu selalu terjaga jangan lupa untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Kebiasaan ini tidak hanya akan membuat kamu lebih percaya diri karena gigi bersih dan napas selalu segar tapi juga menghindarkan kamu dari drama gagal bercinta karena disfungsi ereksi.

Baca Juga: Cara Mengetahui Apakah Saya Mengalami Disfungsi Ereksi?

Kalau kamu ingin lebih detail lagi tentang bagaimana cara mencegah dan menangani disfungsi ereksi, yuk konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.

Lima Hal Tentang Masturbasi Pria yang Wajib Diketahui

Sejumlah pakar kesehatan seksual dari berbagai lembaga kedokteran dunia memberikan pendapatnya seputar masturbasi.

Baca Juga: Ketika Masturbasi Membahayakan Diri

Menurut mereka, sekalipun masturbasi menjadi hal lumrah bagi pria bahkan dilakukan setiap hari sekalipun, hal itu tidak menjamin para pria memahami betul apa dan bagaimana masturbasi tersebut.

Berikut lima hal seputar masturbasi yang bisa menjadi referensi wawasan para pria :

  1. Beda manfaat masturbasi dan hubungan seksual

    Tobias S. Kohler, MD., MPH, seorang professor Southern Illinois University of School Medicine di Springfield berujar, “Tampaknya tidak semua orgasme diciptakan sama.”

    Sejumlah penelitian juga menyebutkan berbagai manfaat hubungan seksual bagi pria di antaranya menurunkan tekanan darah tinggi, menjaga kesehatan jantung dan prostat, serta banyak lagi. Sementara manfaat masturbasi tidak sebanyak manfaatnya dengan hubungan seksual. Tubuh pun memberikan respons berbeda terhadap dua aktivitas seksual yang tak sama ini.

  2. Masturbasi bukan tanpa risiko

    Ya, masturbasi memang berisiko rendah. Namun bukan berarti bebas dari risiko. Memang tidak ada yang tertular infeksi seksual ataupun mengalami kehamilan dari melakukan masturbasi. Namun, risiko dalam bentuk lain tetap mengancam mereka yang melakukan masturbasi secara berlebihan dan tidak terukur.

    Masturbasi yang sering dan kasar, bisa membuat iritasi kulit, bahkan yang ekstrim membengkokkan penis secara paksa bisa merusak pembuluh darah sehingga menyebabkan fraktur penis.

    “Setelah itu penis seperti terong, ungu dan bengkak. Butuh pembedahan untuk mengatasinya,” ujar Prof Kohler setelah beberapa kali menyaksikan pria korban masturbasi ekstrem.

  3. Tidak ada batasan normal

    Logan Levkoff, PhD, seorang seksolog mengungkapkan, bukan soal seberapa sering melakukan masturbasi dalam sehari atau seminggu, melainkan seberapa jauh efeknya pada kehidupan seksual dan sosial seseorang.

    “Jika kamu sering masturbasi dan memiliki kehidupan yang sehat dan menyenangkan, itu bagus. Namun, jika kamu melakukan masturbasi setiap hari tetapi mengganggu pekerjaan dan kegiatan sosial lainnya bahkan membuatmu berhenti berhubungan seks dengan pasangan, itu tandanya kamu mengalami masalah serius. Segera konsultasi ke pakar seksual,” ujar Levkoff.

  4. Masturbasi tidak merefleksikan hubungan seseorang

    Levkoff menekankan, salah satu mitos yang paling merusak tentang masturbasi pria adalah pertanda ada yang salah dengan hubungannya. Faktanya kebanyakan pria melakukan masturbasi. Terutama mereka yang melajang, sedang dalam masalah dengan pasangan atau hidup terpisah dengan pasangan.

  5. “Masturbasi bukan hanya soal seks, banyak orang melakukannya untuk menjernihkan pikiran sebelum bekerja atau tidur, dan menghilangkan stress,” ungkap Levkoff.

  6. Efek baik masturbasi terhadap hubungan seksual

    Bagi pria, masturbasi bisa menjadi cara mengeksplorasi tubuh dan mencari tahu titik sensitivitas saat berhubungan seksual. Ian Kerner, PhD, terapis seks dan penulis She Comes First mengatakan, “Bagi sebagian pria, masturbasi merupakan aktivitas yang menyehatkan. Saya lebih khawatir pada pria yang berhenti masturbasi, sebab bisa jadi itu adalah tanda adanya kecemasan atau gangguan kesehatan. Ketimbang pria yang melakukan masturbasi secara teratur,” pungkasnya.

Baca Juga: Ssst, Masturbasi bisa Menunjang Fungsi Seksual Lho

Nah, itulah fakta tentang masturbasi pada pria. Semoga informasi tersebut bisa menambah wawasan kamu ya. Jika kamu ingin berkonsultasi lebih jauh tentang hubungan seksual yang aman dan menyehatkan, kamu bisa berkonsultasi secara online dengan menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Do’s and Don’ts saat Membersihkan Menstrual Cup

Ada beberapa hal yang harus dihindari saat membersihkan menstrual cup. Inilah do’s and don’ts-nya.

Menstrual cup perlu dibersihkan setidaknya 2x sehari (tiap 12 jam) selama kamu memakainya saat haid. Tentu saja ini diperlukan untuk menjaga menstrual cup tetap bersih dan higienis selama pemakaian. Membersihkan menstrual cup sebenarnya cukup mudah, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini do’s and don’ts saat membersihkan menstrual cup. Yuk kita intip.

Baca Juga: Berapa Lamakah Masa Pakai Menstrual Cup?

Membersihkan Menstrual Cup: The Do’s

Cucilah tanganmu dulu dengan air dan sabun hingga bersih ya, sebelum membersihkan menstrual cup. Ini untuk menghindari kontaminasi bakteri, kuman, atau virus dari tangan ke menstrual cup. Lalu keluarkan menstrual cup dari vagina, dan buang isinya ke kloset. Setelah itu, lakukan langkah-langkah berikut ini.

  1. Gunakan air mengalir
    Gunakanlah air mengalir untuk membersihkan menstrual cup. Bisa air hangat, atau air biasa. Tips: kamu bisa membasuh cup dengan air biasa dulu, baru dengan air hangat, untuk mencegah noda darah menempel di silikon.

  2. Gunakan pembersih yang lembut
    Sebenarnya, air saja cukup untuk membersihkan menstrual cup. Namun kamu juga menggunakan pembersih lembut, agar lebih higienis. Gunakanlah pembersih khusus menstrual cup. Atau, kamu bisa menggunakan pembersih khusus area V, misalnya Andalan Feminine Care Intimate Wash. Setelah itu bilas lagi dengan air mengalir ya, baru kemudian kamu bisa memakainya kembali.

  3. Bersihkan dengan seksama
    Isi menstrual cup dengan air mengalir, bisa ditambah dengan pembersih. Letakkan telapak tangan pada bukaan cup. Balikkan menstrual cup, lalu remas hingga air keluar melalui suction hole. Kamu juga bisa menggosok bagian dalam cup dan suction hole menggunakan tangan. Jangan sampai ada darah yang tersisa ya.

  4. Jangan lupakan suction hole
    Cara di atas sangat penting untuk menghilangkan darah yang menempel pada suction hole. Bila masih ada darah yang tersisa pada suction hole, kamu bisa menggunakan tusuk gigi atau sikat gigi lembut untuk membersihkannya.

The Don’ts

  1. Jangan gunakan sabun biasa
    Jangan gunakan sabun biasa, yang mengandung detergen, pewangi, dan minyak untuk membersihkan menstrual cup ya. Zat-zat ini bisa menimbulkan iritasi pada vagina, dan merusak cup. Bahakn sabun lembut yang mengndung minyak nabati alami pun bisa membuat silikon menjadi lebih lunak.

  2. Hindari pembersih yang keras
    Pembersih yang keras is big no-no! Hindari segala jenis sabun yang wangi maupun sabun antibakteri. Hindari pula cuka, tea-tre oil, alkohol, hand sanitizer, tisu basah, pemutih, dan hidrogen peroksida. Pembersih-pembersih ini tidak dirancang untuk organ dalam seperti vagina, dan juga bisa merusak menstrual cup.

  3. Hindari sikat yang kasar
    Hindarilah sikat gigi biasa maupun sikat lain yang teksturnya kasar/keras.bila perlu menyikat menstrual cup, gunakanlah hanya sikat gigi yang lembut ya.

Tips di Toilet Umum

Jangan panik bila perlu membersihkan menstrual cup di toilet umum. Bila memungkinkan, bawalah air mineral dan pembersih khusus untuk membersihkan cup. Atau, kamu bisa membersihkannya dengan tisu kering setelah kamu membuang isinya. Bisa juga menggunakan tisu pembersih khusus, atau tisu pembersih area V seperti Fresh Intimate Wipes dari Andalan. Ini berbeda dengan tisu basah biasa ya. Setelah itu, kamu bisa langsung memakai kembali menstrual cup kesayanganmu.

Baca Juga: Macam-macam Bahan Menstrual Cup, Yuk Pilih yang Pas Untukmu

Kamu bisa berkonsultasi seputar kesehatan organ reproduksi dan menstruasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Lima Drama Saat Menstruasi Tiba

Siklus menstruasi yang terjadi pada wanita memang dianggap hal biasa. Sebiasa problem ikutan yang ada di dalamnya jelang menstruasi datang.

Baca Juga: Atasi Gangguan Mood saat Menstruasi‎

Pada sebagian wanita, drama bulanan ini memang tak bisa dihindari. Berikut lima drama yang biasa terjadi kala menstruasi :

  • Keluarnya darah beku
    Tiap orang memiliki karakter menstruasinya tersendiri. Yang pasti polanya hampir sama, yaitu dimulai dengan keluarnya darah dalam jumlah sedikit di fase awal, lalu fase deras, dan terakhir kembali berkurang seperti semula. Di fase deras, darah yang keluar bisa dalam bentuk encer maupun gumpalan kecil darah beku.

    Rata-rata seorang wanita kehilangan 2-4 sendok makan volume darah selama siklus menstruasi. Indikator lainnya bisa dari pergantian pembalut yang dilakukan tiap dua jam atau lebih. Jika kamu harus mengganti pembalut kurang dari dua jam, karena volume darah menstruasi yang berlebihan atau keluar gumpalan darah beku lebih besar dari batas normal, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter ahli.

  • Kram perut
    Proses pengeluaran darah dari rahim memicu kontraksi otot di sekitar rahim, akibatnya muncullah rasa sakit atau kram yang menjalar dari perut ke punggung bagian bawah. Inilah yang sumber nyeri perut saat menstruasi.

    Sensasi kram ini bisa terjadi jelang menstruasi yang disebut gejala premenstrual syndrome (PMS) lalu hilang perlahan setelah menstruasi datang. Atau ada juga yang merasakan kram sepanjang menstruasi berlangsung. Jika nyeri terasa hebat tak tertahankan, lakukan pemeriksaan ke dokter. Untuk mencari tahu sumber nyeri tersebut.

  • Bad mood
    Senggol bacok, begitulah anekdot ketika seseorang menjadi sangat sensitif karena PMS. Ya, saking familiarnya PMS kini jadi bahan olok-olok ketika seseorang mudah marah tanpa sebab yang jelas.

    Naik turunnya emosi dan perubahan mood, jelang dan saat menstruasi ini tak lepas dari ketidakseimbangan hormon yang terjadi dalam tubuh dalam mendukung proses menstruasi yang sedang berlangsung. Kondisi biologis ini memang tak bisa dihindari, namun kamu bisa meminimalisir dampaknya dengan berbagai cara. Misalnya, tidur yang cukup agar kualitas tidur terjaga sehingga siang harinya tidak mengantuk dan mencegah kelelahan yang berujung mudah emosional.

    Olahraga rutin, tekuni hobi, agar energi dan emosi tersalurkan secara positif. Hindari makanan yang memicu perut kembung, seperti kafein. Pilih makanan sehat agar sistem pencernaan tidak terganggu.

  • Siklus yang tak mulus
    Tidak selamanya siklus menstruasi berjalan mulus seperti kondisi ideal yang ada di jurnal-jurnal kesehatan. Ada kalanya siklus menstruasi yang normal berubah menjadi kacau balau lantaran berbagai sebab. Seperti kelelahan, stress, penyakit tertentu, berat badan, termasuk pola makan yang keliru.

    Siklus menstruasi ideal terjadi selama 28 hari. Standarnya antara 21-35 hari. Di luar batas tersebut, bisa dibilang siklus menstruasi yang kamu alami tidaklah normal. Nah, untuk melacaknya kamu bisa memulai dengan mencatat tanggal menstruasi pertama setiap bulannya. Sehingga bila terjadi kemunduran atau majunya menstruasinya, bisa segera terdeteksi. Selain dari segi tanggal, indikasi menstruasi yang tidak normal juga bisa dilihat dari volume dan aliran darah yang keluar, apakah masih dalam batas wajar atau tidak.

  • Terlambat datang bulan
    Tidak selamanya telat datang bulan itu tanda kehamilan. Keterlambatan bila terjadi sesekali wajar kok. Bisa jadi disebabkan beberapa hal seperti penyakit tertentu, stress yang berat ataupun olahraga terlalu ekstrim.

    Jika kamu mengalami keterlambatan lebih dari satu kali, dan tidak sedang hamil, kamu wajib berkonsultasi ke dokter untuk memastikan apa yang terjadi sehingga siklus menstruasi terlambat beberapa kali.

  • Mual
    Kondisi PMS tak lepas dari kerja hormon prostaglandin yang diproduksi saat menstruasi yang memicu terjadinya mual, muntah, diare, hingga sakit kepala.

    Untuk mengatasinya, konsumsi obat nyeri yang dijual bebas. Pastikan obat tersebut mengandung ibuprofen dan naproxen yang membantu mengurangi produksi hormon prostaglandin dan mengatasi rasa mual, muntah, diare dan sakit kepala yang timbul akibat PMS.

Baca Juga: 9 Hal Ini bisa Mengurangi Mood Swing Menjelang Menstruasi

Nah, jangan biarkan drama-drama tersebut merenggut keceriaan kamu ya. Lakukanlah antisipasi sebelumnya sehingga dampak buruknya bisa dikurangi. Jika kamu mengalami keluhan menstruasi yang tak biasa, kamu bisa berkonsultasi secara online dengan menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Mengapa Keluar Flek Setelah Minum Kontrasepsi Darurat? Ini Penjelasannya

Jangan panik flek setelah minum kontrasepsi darurat adalah reaksi tubuh yang normal.

Banyak orang salah kaprah tentang kontrasepsi darurat atau kondar atau Postpil. Pil kontrasepsi ini sering dipersepsikan sebagai pil aborsi, apalagi beberapa wanita mengalami flek atau pendarahan ringan setelah meminumnya. Padahal flek ini sebenarnya adalah reaksi tubuh yang normal pasca minum kontrasepsi darurat.

Baca Juga: Masih Ada Harapan, Ini Cara Bangkit dari Kekerasan Seksual dengan Kontrasepsi Darurat

Kontrasepsi darurat adalah alat kontrasepsi hormonal berbentuk pil yang berfungsi mencegah kehamilan setelah melakukan hubungan seks. Sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya, kontrasepsi darurat bekerja dengan mencegah ovulasi sehingga tidak ada pembuahan sperma dengan sel telur.

Yang membedakan kontrasepsi darurat dengan pil kontrasepsi lainnya adalah pada pelepasan hormonnya. Pada pil kontrasepsi biasa, hormon dilepaskan secara perlahan sedangkan kontrasepsi darurat harus diminum dengan segera karena semakin cepat dikonsumsi pasca berhubungan seks maka manfaat perlindungannya optimal. Artinya jika kontrasepsi darurat dikonsumsi jaraknya terlalu lama dari hubungan seks dan telah terjadi pembuahan, maka efektivitasnya menjadi sangat rendah. Apabila telah terjadi kehamilan maka kontrasepsi darurat tidak bekerja dengan menggugurkan kehamilan serta tidak akan berbahaya bagi pembentukan embrio.

Adapun reaksi tubuh ketika mendapatkan kontrasepsi darurat yang mengandung hormon ini adalah mengeluarkan flek atau darah kecoklatan dari vagina. Ini bisa terjadi 1-3 hari setelah konsumsi kontrasepsi darurat. Ini sebenarnya adalah proses tubuh menyesuaikan diri atas masuknya hormon dari luar. Maka jangan langsung panik jika flek itu terjadi karena masih dalam kategori pendarahan ringan. Justru ketika merasa panik akan membuat kamu stress dan bisa jadi membuat haid tidak lancar.

Tapi waspadalah jika flek terjadi lebih dari tiga hari setelah mengkonsumsi kontrasepsi darurat. Lebih baik segeralah konsultasi ke dokter untuk memastikan apakah flek tersebut merupakan indikasi dari adanya gangguan lain pada sistem reproduksi kamu.

Cara mengkonsumsi kontrasepsi darurat yang benar adalah maksimal 72 jam setelah berhubungan seks. Kontrasepsi darurat terdiri dari 2 pil, jadi minumlah 1 pil segera setelah berhubungan seks dan lanjutkan minum 1 pil lagi 12 jam kemudian. Dengan begini efektivitas kontrasepsi darurat untuk mencegah terjadinya kehamilan bisa sampai 95%. Adapun contoh dari kontrasepsi darurat adalah Andalan Postpil yang setiap pilnya mengandung 0,75mg Levonorgestrel atau hormon progestin.

Hal yang wajib diingat adalah sama seperti namanya, kontrasepsi ini hanya digunakan untuk kondisi darurat misalnya ketika lupa minum pil KB atau menggunakan kondom. Jika kamu dan suami memang masih belum ingin memiliki anak, maka jangan tergantung pada kontrasepsi darurat. Lebih baik konsultasi ke dokter demi menemukan kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi tubuh dan kebutuhan kamu serta suami.

Baca Juga: Tiga Kekeliruan Persepsi yang Sering Dimiliki Laki-laki Terkait Kontrasepsi Darurat

Jika kamu ingin konsultasi lebih detail lagi tentang pilihan kontrasepsi terbaik, yuk konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.

Memutuskan Childfree? KB Steril bisa Menjadi Opsi Untukmu

Keputusan untuk childfree adalah hak tiap individu. Untuk mencegah terjadinya kehamilan, KB steril bisa menjadi opsi.

Perbincangan soal childfree jadi isu seksi belakangan ini, menyusul pengakuan YouTuber Gita Savitri tentang keputusannya untuk tidak punya anak. Pro kontra pastilah bermunculan. Bagaimanapun, keputusan untuk punya anak atau tidak punya anak seharusnya jadi hak tiap orang yang diusik orang lain. Buat kamu yang memutuskan untuk childfree, tentu perlu melakukan tindakan preventif, untuk menghindari terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. Nah, KB steril bisa menjadi opsi untuk kamu pertimbangkan.

Baca Juga: Manfaat Menunda Menstruasi dengan Pil KB

KB steril merupakan salah satu ke metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Berbeda dengan MKJP lain yaitu IUD dan susuk yang bisa dipakai hingga beberapa tahun, metode steril bersifat permanen. Bisa dibilang, KB steril adalah metode kontrasepsi yang paling efektif.

Dulu, KB steril hanya direkomendasikan untuk pasangan yang sudah cukup berumur, atau yang sudah memiliki cukup anak. Pasangan muda atau usia subur biasanya tidak direkomendasikan metode ini, untuk mengantisipasi perubahan keputusan di kemudian hari.

Namun, dunia terus berubah. Makin banyak pasangan usia subur yang yang tertarik dengan metode steril. Misalnya di Bengkulu, di mana tubektomi kian diminati oleh perempuan usia subur. Juga, makin banyak pasangan muda yang memilih untuk childfree.

KB Steril untuk Suami dan Istri

KB steril tersedia untuk suami maupun istri, tapi cukup salah satu saja yang melakukannya. Untuk suami yaitu vasektomi. Vasektomi berbeda dengan kebiri. Pada kebiri atau kastrasi, dilakukan operasi untuk membuang testis, meski kini lebih umum dilakukan kebiri secara kimia untuk membuat testis tidak berfungsi.

Adapun vasektomi adalah tindakan operasi untuk memotong saluran dalam skrotum (vas deferens), yang berfungsi membawa sperma dari testis ke penis. Vasektomi tidak akan mengurangi libido maupun kemampuan seksual laki-laki. Mereka tetap bisa ereksi dan mengeluarkan mani saat ejakulasi, tapi mani yang keluar tidak mengandung sperma.

Pada perempuan, metode KB steril dikenal sebagai tubektomi. Tujuannya yaitu menutup kedua tuba falopi atau saluran telur, agar sel telur yang sudah matang tidak bisa bertemu dengan sperma. Seperti halnya vasektomi, tubektomi juga tidak akan mengurangi libido dan fungsi seksual perempuan, serta tidak mengganggu siklus haid.

Ada dua macam tubektomi: implan dan ligase. Implan tuba tidak melibatkan operasi. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan logam ke kedua tuba falopi melalui vagina dan serviks. Implan ini nantinya akan menutup tuba falopi. Sedangkan pada ligasi tuba, dilakukan operasi untuk mengikat tuba falopi.

Pertimbangkanlah baik-bai sebelum memutuskan KB steril ya, karena sifatnya permanen atau irreversible. Bila masih ragu, kamu bisa mempertimbangkan kontrasepsi jangka panjang lain yang tidak permanen, yaitu IUD seperti IUD Andalan TCu, atau susuk (implan) seperti Sinoplant Andalan Implan. Yang pasti, keputusan untuk childfree maupun pilihan metode KB adalah hak tiap individu.

Baca Juga: Minum Pil KB sekaligus Mencegah Anemia, Bisa Banget!

Ingin berkonsultasi seputar kontrasepsi? Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Sejauh Mana Stres Menyebabkan Keputihan?

Stres adalah teman sehari-hari masyarakat modern. Hanya saja masing-masing orang memiliki kemampuan berbeda dalam mengelola stres. Dampak stres berkepanjangan mungkin kamu sudah tahu, akan menyebabkan masalah pada kesehatan fisik mulai dari masalah di lambung, darah tinggi, hingga kelelahan akibat sulit tidur. Tapi apakah kamu sudah tahu bahwa stres menyebabkan keputihan?

Baca Juga: Obat-obatan Yang Bisa Menyebabkan Keputihan

Ya, memang benar. Ternyata, hampir tidak ada organ tubuh yang aman dari stres, atau lebih spesifik aman dari hormon kortisol (hormon stres). Menghadapi stres agar cepat mereda seakan belum cukup, wanita yang mengalami stres juga harus menghadapi efeknya pada organ intim.

Mengapa Stres Menyebabkan Keputihan?

Organ intim wanita memang sangat rentan, dan kondisi kesehatannya akan dipengaruhi banyak hal, misalnya penyakit kronis seperti diabetes, kebersihan yang kurang, kehamilan, dan kadar hormon tubuh.

Para wanita mungkin sudah paham, bahwa stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi atau menyebabkan gejala PMS yang berat. Ternyata, stres juga berdampak kondisi vagina wanita. Berikut ini penjelasannya kaitan antara stres dan kondisi organ intim, termasuk keputihan:

  1. Volume cairan cairan lebih banyak
    Keputihan normal adalah sebagai mekanisme tubuh membersihkan dan melindungi vagina. Proses pembersihan vagina ditandai dengan keluarnya cairan. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi warna, bau, atau jumlah cairan vagina. Ovulasi, kehamilan, hingga infeksi semuanya mempengaruhi tampilan cairan vagina. Begitu juga stres. Jadi, jika Kamu mengalami keputihan yang lebih berat dari biasanya, kemungkinan karena stres.
  2. Stres menyebabkan kekeringan dan/atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks.
    Saat kamu stres, hal yang ingin kamu hindari mungkin hubungan intim. Jadi, masuk akal jika tubuh pun akan mengikutinya. Kondisi stres di pikiran kamu membuat kadar hormon akan mulai bergeser di mana hormon kortisol meningkat dan testosteron turun. Testosteron adalah hormon untuk mendatangkan libido.

    Selain itu, tubuh juga tidak akan mengirimkan cukup darah ke area vagina yang berguna untuk meningkatkan kelembaban, sehingga vagina cenderung keringan dan/atau membuat ketidaknyamanan saat berhubungan seks.

  3. Stres memicu ketidakseimbangan pH.
    Ada beberapa hal yang mengganggu keseimbangan pH di vagina. Untuk menjaga tingkat pH yang sehat, sistem kekebalan tubuh membantu mengatur beberapa jenis bakteri sehat yang berbeda yang hidup berdampingan di vagina dengan harmonis. Stres akan merusak keseimbangan ini.

    Stres sangat berkaitan dengan penurunan kekebalan tubuh, dan juga mempengaruhi tingkat pH vagina. Kondisi ini membuat kamu mengalami peningkatan risiko infeksi jamur dan/atau vaginosis bakterial.

    Penting sekali untuk mengetahui bahwa stres bisa mempengaruhi kondisi organ intim dan menyebabkan keputihan, baik yang disebabkan infeksi jamur maupun bakteri.

Stres mempengaruhi kesehatan kamu mulai ujung kepala hingga ujung kaki. Jika kamu mengalami keputihan yang tidak bisa dijelaskan sebabnya, coba pikirkan jangan-jangan kamu tengah stres berat.

Baca Juga: Ini Bedanya Keputihan Karena Jamur dengan Bakteri

Kalau kamu memiliki masalah seputar keputihan dan kesehatan organ intim, Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

9 Trik dan Cara Mengatasi Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini (Premature Ejaculation) dilaporkan mempengaruhi sekitar 20 hingga 30 persen pria. Kebanyakan pria enggan membicarakan masalah ini karena malu. Padahal ada banyak cara mengatasi ejakulasi dini.

Langkah pertama mengobati ejakulasi dini adalah berani membicarakan masalah ini kepada ahli yang kompeten: dokter atau psikolog. Kurang tepat jika diam-diam pria yang mengalami ejakulasi dini mengobati sendiri dengan pengobatan alternatif yang belum dibuktikan efikasinya. Masalah malah akan bertambah berat dan berlarut-larut.

Baca Juga: Jangan Lupakan Foreplay Agar Terhindar dari Ejakulasi Dini

Penyebab Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini tidak terbatas pada hubungan seksual.Masalah ini ternyata juga bisa terjadi saat pria melakukan masturbasi. Dikutip dari Mayo Clinic, sampai saat ini penyebab pasti ejakulasi dini masih belum diketahui. Para ahli pernah percaya hanya ada penyebab fisiologis, tetapi penelitian terbaru menunjukkan kondisinya lebih rumit dari itu, mengisyaratkan kemungkinan faktor biologis sebagai penyebabnya.

Penyebab fisiologis termasuk situasi di mana pria mungkin terburu-buru untuk mencapai klimaks untuk menutupi masalahnya, perasaan bersalah yang meningkatkan kecenderungan untuk terburu-buru selesai berhubungan seksual, disfungsi ereksi, kecemasan, atau ada masalah hubungan dengan pasangan.

Penyebab biologis tidak kalah banyak. Mulai dari penurunan kadar testosteron atau neurotransmiter tertentu yang abnormal, adanya aktivitas refleks abnormal dari sistem ejakulasi, masalah tiroid, peradangan dan infeksi prostat atau uretra, atau akibat kerusakan saraf akibat pembedahan atau trauma.

9 Cara Mengatasi Ejakulasi Dini

Berikut ini beberapa cara yang terbukti efektif mengatasi ejakulasi ini, tentu harus disesuaikan dengan penyebabnya: masalah biologis atau fisiologis.

  1. Pikiran Pengalihan
    Ini adalah teknik paling sederhana mengatasi ejakulasi dini. Taktik pengalihan pikiran ke hal-hal yang non-erotis (berkonsentrasi pada pikiran selain ejakulasi) dapat mencegah ejakulasi dini.

    Saat berhubungan seks, cobalah memikirkan hobi, pertandingan sepakbola, bekerja, menghitung mundur, atau apapun yang bisa mengalihkan pikiran kamu dari rangsangan seksual. Langkah ini mudah, namun kurang efektif karena akan mengurangi kenikmatan dan keintiman seksual.

  2. Menurunkan Tempo
    Cara ini membutuhkan kesadaran akan sensasi segera sebelum ejakulasi. Begitu ejakulasi mulai akan terjadi, segera perlambat kecepatan dorongan panggul dan variasikan sudut dan kedalaman penetrasi sebelum ejakulasi terlanjur terjadi. Dengan memperlambat tempo, keinginan ejakulasi bisa ditunda.
  3. Metode paused-stop
    Jika memperlambat tempo tidak cukup mampu mencegah ejakulasi dini, kamu mungkin perlu menghentikan sementara dorongan panggul, namun tetap melakukan penetrasi. Pertahankan jeda sampai “urgensi” ejakulasi hilang. Setelah sensasi ejakulasi mereda, dorongan panggul dapat dilanjutkan.
  4. Teknik remas
    Saat ejakulasi akan segera terjadi, penis ditarik dan kepala penis ditekan sampai rasa ejakulasi berlalu, setelah itu hubungan seksual dilanjutkan. Meskipun efektif, hal itu membutuhkan interupsi seksual, rumit, dan menuntut pasangan yang sangat kooperatif.
  5. Latihan kontraksi otot dasar panggul
    Latihan kontraksi otot-otot dasar panggul adalah alternatif yang tidak terlalu rumit dibandingkan teknik remas. Metode latihan kontraksi otot dasar panggul dilakukan dengan memperlambat kecepatan hubungan, menghentikan dorongan panggul dan melakukan lakukan kontraksi otot panggul yang berkelanjutan. Ini adalah teknik “meremas” secara internal namun tujuannya sama, memperlama ejakulasi.
  6. Mengurangi sensitivitas
    Salah satu metode untuk mengurangi rangsangan di penis adalah menggunakan kondom tebal, atau kondom yang diberi pelumas anestesi lokal yang dapat membuat penis tidak peka. Contoh kondom yang bisa memperlama terjadinya ejakulasi adalah Kondom Sutra OK atau Fiesta Delay.
  7. Pil disfungsi ereksi
    Ejakulasi dini bisa ditangani dengan obat disfungsi ereksi, seperti Topgra (sildenafil sitrat). Obat ini efektif untuk mengatasi ejakulasi dini yang disebabkan disfungsi ereksi.
  8. Baca Juga: Sunat Tidak Terbukti Mencegah Ejakulasi Dini

  9. Antidepresan
    Obat-obatan antidepresan secara substansial dapat menunda ejakulasi. Biasanya diberikan di awal oleh dokter dengan dosis rendah, dan secara bertahap ditingkatkan dosisnya. Obat dapat digunakan secara situasional, beberapa jam sebelum hubungan seksual.
  10. Konseling
    Karena ejakulasi dapat bersifat psikologis, kemungkinan konseling dengan terapis seks akan bermanfaat. Konseling bisa dilakukan bersama metode lainnya. Jika belum menemukan terapis seks, Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Pertanyaan Wajib Soal Kontrasepsi Saat Konsul ke Dokter

Tanyakan 5 pertanyaan ini pada saat kamu konsultasi ke dokter sebelum memasang kontrasepsi.

Kamu pasti sering mendengar bahwa wajib konsultasi ke dokter sebelum memasang kontrasepsi. Konsultasi pertama ini menjadi penting karena dengan begitu dokter bisa memberikan rekomendasi medis yang tepat tentang kontrasepsi apa yang paling cocok untuk tubuh kamu. Yup memakai kontrasepsi bukan hanya perkara merencanakan kehamilan tapi juga memilih yang terbaik untuk tubuh agar segala kelebihan kontrasepsi dapat dioptimalisasi dan kekurangannya bisa diminimalisir. Meski banyak yang paham harus konsultasi dulu sebelum memasang kontrasepsi, tapi tidak sedikit juga yang tahu apa saja yang wajib ditanyakan ketika konsultasi.

Baca Juga: Kamu Wajib Tahu, Manfaat Pakai Kontrasepsi Lebih dari Mencegah Kehamilan

Membekali diri dengan daftar pertanyaan wajib soal kontrasepsi menjadi sangat penting karena dengan begitu kamu punya gambaran yang detail tentang bagaimana alat ini bekerja dan bereaksi di dalam tubuh. Karena itu DKT Indonesia bantu pilihkan 7 pertanyaan wajib kamu tanyakan saat konsultasi ke dokter, berikut daftarnya:

  1. Apa sajakah jenis kontrasepsi itu?
    Jika bicara tentang jenis kontrasepsi maka kita bicara tentang metode kerja kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan. Berdasarkan hal ini maka jenis kontrasepsi terdiri atas hormonal dan non hormonal. Kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi yang mencegah kehamilan dengan mengandalkan hormon progesteron, estrogen atau kombinasi keduanya. Sedangkan kontrasepsi non hormonal adalah kontrasepsi yang tidak menggunakan hormon, contohnya adalah kontrasepsi IUD non hormonal yang di dalamnya ada kandungan tembaga, dan kontrasepsi kondom.
  2. Kontrasepsi mana yang lebih cocok untuk saya?
    Setelah dokter menjelaskan jenis-jenis kontrasepsi, mintalah dokter untuk menjelaskan apa saja yang menjadi kelebihan serta kekurangan dari masing-masing kontrasepsi. Ceritakan juga tentang pola makan dan olahraga, riwayat penyakit pribadi serta orang tua. Penjelasan-penjelasan ini akan membantu dokter untuk merekomendasikan kontrasepsi yang sesuai, plus kamu juga mengetahui apa saja kelebihan dari masing-masing kontrasepsi.
  3. Berapa lama setelah pemakaiankah kontrasepsi efektif mencegah kehamilan?
    Pertanyaan ini akan membantu kamu untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk mulai minum atau memasang kontrasepsi. Pada dasarnya secara umum kontrasepsi efektif mencegah kehamilan hingga 98% tapi karena cara kerjanya berbeda maka perlu waktu untuk bereaksi. Adapun kontrasepsi pil kombinasi akan efektif sesaat setelah diminum. Sedangkan pil KB yang hanya diisi oleh hormon progesteron biasanya akan efektif memberikan manfaat, 48 jam setelah dikonsumsi.

    Kontrasepsi IUD non hormonal akan mulai efektif memberikan manfaat mencegah kehamilan sesaat begitu dimasukkan ke dalam rahim, apalagi jika pemasangan dilakukan pada hari kedua menstruasi. Tapi jika tidak, kontrasepsi IUD mulai bekerja memberikan proteksi setelah seminggu dimasukkan ke dalam rahim. Sedangkan kontrasepsi non hormonal langsung efektif bekerja sesaat setelah dimasukkan.

  4. Apakah kontrasepsi bisa mencegah terjadinya infeksi menular seksual?
    Hanya kontrasepsi kondom yang bisa mencegah penularan infeksi menular seksual atau IMS. Tapi pilihlah kondom yang berbahan lateks karena penelitian menyebutkan kondom jenis ini efektif mencegah IMS hingga di atas 90%. Contoh kondom berbahan lateks adalah Andalan Kondom, Kondom Sutra, Kondom Fiesta, dan Supreme Premium Kondom.
  5. Kapankah waktu terbaik menggunakan kontrasepsi setelah melahirkan?
    Pertanyaan ini wajib diajukan karena setiap kontrasepsi memiliki pemilihan waktu terbaik untuk mulai menggunakannya. Terutama pada ibu yang baru melahirkan, pertanyaan ini juga bisa menjadi rujukan atas kontrasepsi apa yang aman digunakan selama menyusui. Sebagai gambaran, menurut Planned Parenthood, kontrasepsi pil kombinasi bisa mulai dikonsumsi pada siklus pertama setelah melahirkan. Adapun waktu yang disarankan adalah hari pertama sampai kelima haid di siklus haid. Kontrasepsi IUD bisa dipasang tiga jam atau maksimal tiga hari setelah melahirkan normal. Sedangkan pada persalinan sesar bisa dilakukan segera setelah operasi.

Baca Juga: Menggunakan Pil Kontrasepsi Darurat Lebih Dari Sekali, Aman Nggak, Sih?

Kalau kamu ingin lebih detail lagi tentang pilihan kontrasepsi terbaik, yuk konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.

Beragam Metode KB Jangka Panjang, Cocok untuk Si Pelupa

Sering lupa minum pil KB atau suntik Kb tiap 1-3 bulan sekali? Kamu bisa mempertimbangkan metode KB jangka panjang.

Buat kamu yang pelupa, metode KB jangka panjang lebih cocok. Cukup pasang sekali, KB bisa dipakai hingga bertahun-tahun. Pastinya ini lebih nyaman ketimbang KB jangka pendek, kalau kamu termasuk pelupa.

Baca Juga: Agar Tidak Lupa Minum Pil KB, Ini Tujuh Tipsnya

Secara umum, KB jangka panjang memiliki efektivitas yang tinggi dan kegagalan rendah, serta efek samping yang lebih sedikit. Namun tentu, ini kembali lagi ke kondisi masing-masing ya, karena tiap orang tidak sama.

4 Metode KB Jangka Panjang

Ada banyak pilihan metode KB jangka panjang. Kamu bisa memilihnya sesuai kenyamanan, kondisi, dan kebutuhanmu. Yuk kita intip pilihannya berikut ini.

  1. IUD
    IUD atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah metode KB jangka panjang yang paling populer di Indonesia. Alat berbentuk huruf T mungil yang dipasang di rongga rahim ini efektif mencegah kehamilan hingga 99,4%. IUD bisa dipakai 5-10 tahun, tergantung jenisnya.

    Secara umum ada 2 jenis AKDR, yaitu non-hormonal dan hormonal. Yang non-hormonal misalnya copper T seperti IUD Andalan TCu, yang bisa dipakai selama 8-10 tahun. Lilitan kawat tembaga pada copper T melepaskan ion-ion tembaga ke rongga rahim, membuat cairan pada tuba falopi dan rahim menjadi lebih tidak ramah terhadap sperma. Ada pula IUD hormonal yang menggunakan inti perak, seperti IUD Andalan Silverline.

    Adapun IUD hormonal mengandung progestin, yang dilepaskan sedikit demi sedikit setiap hari. Progestin membuat cairan serviks jadi lebih kental, sehingga mempersulit pergerakan sperma menghampiri sel telur.

  2. Susuk/implan
    Susuk atau implan kerap dipandang sebelah mata. Padahal efektivitasnya mencegah kehamilan >99%. Susuk KB terbuat dari plastik lentur, berbentuk seperti batang korek api. Ditanam di bawah kulit di area lengan, progestin di dalam susuk dilepaskan sedikit demi sedikit setiap hari.

    Progestin dari susuk mencegah terjadinya ovulasi atau pelepasan sel telur ke tuba falopi, mengentalkan lendir serviks, dan menipiskan endometrium sehingga seandainya terjadi pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan sulit melekat.

  3. Tubektomi
    Bila kamu dan pasangan sudah memutuskan untuk tidak punya anak atau tidak ingin menambah anak lagi, kamu bisa mempertimbangkan opsi tubektomi. Metode ini sangat efektif mencegah kehamilan.

    Tubektomi dilakukan dengan tindakan operasi untuk mengikat, memotong, atau memasang cincin pada saluran telur (tuba falopi). Dengan demikian, sel telur yang sudah matang dan dilepaskan dari indung telur, tidak bisa mencapai tuba falopi untuk dibuahi oleh sperma.

  4. Vasektomi
    Ini adalah KB jangka panjang dengan metode steril untuk laki-laki. Sebenarnya, ini opsi yang lebih baik ketimbang vasektomi, karena termasuk operasi kecil. Alhasil, risiko pasca operasi lebih rendah, dan biayanya pun lebih murah. Vasektomi adalah satu dari sedikit pilihan bagi suami untuk berpartisipasi aktif dalam KB. Jadi kalau kamu pelupa, kamu bisa mengajak suami untuk ikut jangka panjang KB dengan vasektomi.

    Vasektomi dilakukan dengan memotong vas deferens, saluran dalam skrotum yang berfungsi membawa sperma dari testis ke penis. Tenang, vasektomi tidak mengurangi kejantanan. Vasektomi bukanlah kebiri. Yang dipotong hanya saluran sperma, tapi testis tetap utuh. Laki-laki yang sudah divasektomi tetap bisa ereksi dan mengeluarkan mani saat ejakulasi. Hanya saja, mani tidak mengandung sperma.

Baca Juga: Jangan Percaya Mitos Pil KB Bikin Gemuk

Bila kamu memerlukan konsultasi seputar kontrasepsi, kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

5 Pertanyaan tentang Masturbasi yang Sering Diajukan

Kamu punya pertanyaan seputar masturbasi yang lama tersimpan dalam hati? Tenang, kamu tidak sendiri. Di luar sana, banyak orang yang merasakan hal sama. Memilih diam padahal kepo banget.

Masturbasi menjadi topik yang tabu untuk dibicarakan. Jarang dibahas di obrolan santai dengan teman dekat sekalipun, tidak ada diajarkan di bangku sekolah, sementara beragam mitos melingkupinya. Jadilah, diam-diam banyak yang menyimpan tanya dalam benak. Baru terungkap ketika seseorang berhadapan dengan dokter saat konsultasi pribadi.

Baca Juga: Enam Cara Menghentikan Masturbasi yang Berlebihan

Apa saja pertanyaan yang paling sering diutarakan seputar masturbasi? Berikut lima pertanyaan paling umum seputar masturbasi yang perlu kamu ketahui.

  1. Apakah masturbasi sesuatu yang biasa?
    Ya, masturbasi itu lazim dan biasa saja, tidak ada yang aneh. Masturbasi merupakan salah satu aktivitas seksual yang normal dan sehat. Banyak manfaatnya baik untuk kesehatan fisik maupun mental, selama masturbasi yang dilakukan secara terukur dan wajar tidak berlebihan. Jadi jangan merasa ‘bersalah’, ‘kotor’ atau ‘malu’ karenanya.
  2. Apakah masturbasi berdampak buruk bagi kesehatan?
    Hampir tidak ada efek samping dari masturbasi. Mungkin dari kacamata agama dan moralitas menentangnya, bisa saja demikian. Namun yang pasti dari segi kesehatan, manfaat masturbasi sama halnya seperti manfaat hubungan seksual dengan pasangan. Yaitu mengatasi stress, melepaskan ketegangan, mengatasi sakit kepala, membuat tidur lebih nyenyak sehingga kualitas tidur terjaga, bahkan meningkatkan imunitas.
  3. Apakah masturbasi aman?
    Ya, masturbasi merupakan salah satu pilihan teraman karena kamu akan terhindar dari risiko penyakit infeksi menular seksual (IMS), juga menurunkan risiko terkena kanker prostat. Selain itu, bagi yang mengalami disfungsi seksual, masturbasi mampu membantu mendapatkan kembali sensitivitas seksual.
  4. Masturbasi bikin tak virgin lagi?
    Hal ini tergantung bagaimana kamu mendefinisikan keperawanan yang sesungguhnya. Masturbasi merupakan salah satu tindakan seksual sehingga orang percaya bisa menyebabkan hilangnya keperawanan. Namun, jika kamu mengasosiasikan keperawanan dengan berhubungan badan dengan orang lain, tentu saja masturbasi tidak membuat kamu kehilangan keperawanan.
  5. Apakah wanita melakukan masturbasi?
    Ya, sama seperti pria, wanita juga melakukannya. Hanya saja tidak dibicarakan layaknya kaum pria. Sejumlah penelitian juga mengungkapkan hal tersebut. Salah satu penelitian menyebutkan 89% wanita pernah melakukan masturbasi. Bahkan 22% di antaranya melakukannya setiap hari. Jadi, masturbasi bukan soal jenis kelamin melainkan soal kebutuhan biologis akan aktivitas seskual yang aman, sehat dan bermanfaat.

Baca Juga: Benarkah Masturbasi Meningkatkan Imunitas?

Nah, semoga dari lima pertanyaan di atas cukup mewakili pertanyaan yang kamu simpan selama ini. Jika masih bertanya-tanya seputar masturbasi dan ingin berkonsultasi langsung dengan ahlinya, kamu bisa berkonsultasi secara online dengan menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Pilihan Kontrasepsi Hormonal Untuk Atasi Masalah Haid

Kontrasepsi hormonal seperti IUD dan pil membuat haid jadi lebih teratur.

Salah satu mitos yang paling banyak beredar tentang kontrasepsi hormonal adalah membuat hormon tubuh menjadi kacau hingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Kontrasepsi hormonal justru membuat hormon reproduksi yang tidak seimbang di dalam tubuh jadi seimbang sehingga memberikan beragam manfaat kesehatan. Salah satu manfaat kesehatan dari kontrasepsi hormonal adalah mengatasi masalah haid.

Baca Juga: Kontrasepsi Hormonal Bikin Haid Tidak Teratur?

Masalah haid seperti siklus tidak teratur, darah haid yang berlebihan, hingga kram perut sangatlah sering dialami oleh perempuan di usia produktif. Beragam masalah haid itu bisa terjadi karena tubuh mengalami ketidakseimbangan hormon. Hal ini wajar terjadi karena ada banyak faktor yang membuat hormon menjadi tidak seimbang, termasuk stres.

Ketika kamu mengalami stres, apalagi jika stres berkepanjangan, bagian otak yang mengendalikan produksi hormon ikut terdampak, termasuk produksi hormon estrogen dan progesteron. Alhasil kedua hormon itu pun jadi tidak seimbang. Padahal kedua hormon ini berperan penting dalam siklus haid, maka ketika keduanya tidak seimbang maka siklus haid memanjang atau memendek, bisa juga membuat darah haid menjadi berlebihan atau sedikit.

Lalu bagaimana kontrasepsi hormonal dapat mengatasi masalah haid? Kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi yang menggunakan hormon sebagai alat kontrasepsi. Kontrasepsi ini terdiri atas dua tipe yaitu kontrasepsi hormonal kombinasi dan kontrasepsi hormonal non hormonal. Pada kontrasepsi hormonal kombinasi, kandungan hormonal yang ada di dalamnya adalah hormon estrogen dan progesteron. Sedangkan pada kontrasepsi hormonal non kombinasi hanya terdiri satu hormon, yaitu progesteron.

Adapun takaran hormon yang ada di dalam kontrasepsi hormonal sudah diatur agar memberikan manfaat untuk mencegah kehamilan sekaligus memberikan manfaat kesehatan, termasuk mengatasi masalah haid. Berikut cara kontrasepsi hormonal mengatasi masalah haid:

  1. Mengatasi masalah haid tidak teratur: Manfaat kontrasepsi hormonal kombinasi bisa membuat siklus haid jadi lebih teratur. Di dalam kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat hormon progesteron dan estrogen yang jumlahnya mirip dengan siklus haid. Inilah yang kemudian membuat siklus haid jadi lebih teratur bahkan darah haid yang berlebihan pun bisa diturunkan hingga 40-50%. Adapun contoh dari kontrasepsi hormonal kombinasi adalah Pil KB Andalan. Dan untuk kamu yang sering mengalami anemia saat menstruasi, Pil KB Andalan FE tidak hanya terdiri dari hormon kombinasi tapi juga tambahan zat besi untuk mengatasi anemia.
  2. Mengatasi masalah haid kram perut: Kontrasepsi hormonal non kombinasi hanya mengandung hormon progesteron dan lebih sering disebut sebagai pil mini. Masalah haid yang bisa diatasi oleh kontrasepsi hormonal ini adalah mengurangi kram perut. Karena salah satu cara kerja pil ini adalah menipiskan lapisan rahim yang kemudian membuat darah haid jadi lebih sedikit. Kontrasepsi hormonal ini sering dipakai oleh ibu menyusui karena tidak akan mengurangi produksi ASI. Jadi tidak hanya mengatasi masalah haid tapi juga membantu ibu bisa menyusui anak dengan optimal. Contoh kontrasepsi hormonal non kombinasi adalah Pil KB Andalan Laktasi.
  3. Mengatasi masalah darah haid yang berlebihan: Menurut penelitian, kontrasepsi IUD hormonal bisa menurunkan jumlah perdarahan saat haid. Pada penggunaan 3 bulan pertama, pendarahan haid bisa berkurang 86%, sedangkan saat dipakai hingga 12 bulan, pendarahannya berkurang hingga 97%.

Mengetahui berbagai cara kontrasepsi hormonal dalam mengatasi masalah haid, kamu tentu semakin tertarik untuk menggunakan kontrasepsi ini kan. Jangan lupa untuk konsultasi ke dokter atau bidan terlebih dahulu, karena memilih kontrasepsi yang tepat tetap dibutuhkan pemeriksaan status kesehatan kamu. Sehingga kontrasepsi yang dipilih tidak hanya berfungsi untuk merencanakan kehamilan tapi juga memberikan manfaat kesehatan.

Baca Juga: Apakah Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui Aman bagi Bayi?

Kalau kamu ingin lebih detail lagi tentang kontrasepsi hormonal, yuk konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.