Muntah Sehabis Minum Pil Kontrasepsi Darurat, Gimana Solusinya?

Pil kontrasepsi darurat bisa menjadi penyelamat pada situasi-situasi yang tidak terduga, entah ketika lupa minum pil KB, kelewatan jadwal suntik KB, ‘kebablasan’ berhubungan di tanggal subur, atau ketika kondom robek akibat kesalahan pemakaian. Dengan adanya pil kontrasepsi darurat, kehamilan masih bisa dicegah maksimal 5 hari setelah hubungan seks (Dweck & Westen, 2017). Meskipun begitu, tentunya jika diminum lebih cepat, efektivitasnya pun lebih baik. Pertanyaannya, bagaimana kalau sehabis minum pil muncul rasa mual yang disusul dengan muntah? Berikut sekilas penjelasannya.

Baca Juga: Tiga Alasan Mengapa Kamu Perlu Menyimpan Pil Kontrasepsi Darurat di Kotak P3K

Jika sebagian besar alat kontrasepsi lainnya mencegah kehamilan sebelum terjadinya hubungan seks, maka pil kontrasepsi darurat agak berbeda, sebab ia masih bisa mencegah kehamilan setelah hubungan seks (Westheimer & Lehu, 2019). Akan tetapi, untuk bisa bekerja dengan efektif, pil ini mengandung hormon progesteron dalam dosis yang lebih tinggi daripada kontrasepsi pada umumnya. Fungsinya adalah untuk menunda pelepasan sel telur dari indungnya, sehingga tidak terjadi pembuahan meskipun sperma sudah terlanjur masuk.

Salah satu efek samping yang bisa muncul sehabis minum pil ini adalah rasa mual. Nah, sebenarnya sih, rasa mual ini nggak berbahaya dan bukan merupakan tanda dari gangguan penyakit. Akan tetapi, bila sampai menyebabkan muntah, efektivitas pil kontrasepsi darurat bisa menurun. Apalagi, kalau muntahnya tak lama setelah pil baru diminum. Lalu, bagaimana solusinya? Menurut panduan dari Family Planning Handbook, hasil kolaborasi dari USAID, WHO, Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, dan Johns Hopkins Center for Communication Programs (2018), ini beberapa hal yang bisa dilakukan bila kamu muntah sehabis minum pil kontrasepsi darurat.

  • Bila muntah baru terjadi lebih dari 2 jam setelah minum pil kontrasepsi darurat yang mengandung hormon progesteron, maka tak perlu melakukan apa-apa. Kemungkinan besar kandungan dalam pil sudah diserap oleh tubuh. Akan tetapi, Jika muntah terjadi sebelum 2 jam pasca minum pil kontrasepsi darurat, maka pil perlu diminum lagi.
  • Untuk mengurangi kemungkinan muntah lagi sehabis mengulang minum pil kontrasepsi darurat, boleh menggunakan obat-obatan anti mual yang mengandung 25–50 mg meclizine hydrochloride.
  • Apabila muntah terus-terusan, pil kontrasepsi darurat bisa digunakan dengan cara dimasukkan melalui vagina.

Nah, kalau kamu memiliki kendala mengikuti instruksi-instruksi tadi, tentunya akan lebih baik bila kamu segera berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Usahakan untuk tidak menunda-nunda. Soalnya, pil kontrasepsi darurat hanya bisa mencegah pembuahan dan tidak akan bisa membatalkan kehamilan bila kehamilan sudah terjadi.

Apakah ada alternatif lain kalau tidak bisa menggunakan pil kontrasepsi darurat? Ada! Kamu bisa menggunakan alat kontrasepsi yang disebut dengan IUD tembaga. IUD tembaga sama sekali tidak mengandung hormon. Cara kerjanya adalah dengan mengeluarkan ion-ion tembaga yang aman bagi tubuh namun toksik bagi sperma (Hill, 2019). Serupa dengan pil kontrasepsi darurat, IUD tembaga pun bisa mencegah kehamilan bila dipasang di rahim maksimal 5 hari setelah terjadinya hubungan seks tanpa pengaman. Pemasangannya dilakukan oleh dokter atau bidan dengan menggunakan alat khusus. Prosesnya praktis, singkat, dan tidak membutuhkan operasi. Jadi, IUD tembaga pun bisa dijadikan pilihan kontrasepsi darurat, ya!

Baca Juga: Masih Ada Harapan, Ini Cara Bangkit dari Kekerasan Seksual dengan Kontrasepsi Darurat

Itulah solusi mencegah kehamilan bila kamu muntah sehabis minum pil kontrasepsi darurat. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Riset Membuktikan, KB Implan tidak Bikin Naik Berat Badan

Implan merupakan salah satu metode KB jangka panjang yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Kontrasepsi yang akrab disebut susuk ini juga terbilang murah dibanding metode KB lainnya.

Berbentuk batang kecil seukuran korek api, KB implan ditanam di bawah kulit. Aman dan mudah dalam pemasangan serta pelepasannya. Salah satu jenis KB hormonal yang mengandung hormon progesteron, cara kerja implant sama seperti metode KB lainnya yaitu mencegah terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma dengan pelepasan hormon progesteron sintetis ke dalam aliran darah. Progesteron merupakan hormon alami tubuh yang bertugas mengatur siklus menstruasi bersama dengan hormon estrogen.

Baca Juga: Jangan Pandang Sebelah Mata, Ini 4 Keunggulan Susuk atau Implan KB

Apa kata penelitian tentang KB implan?

Kendati KB implan tidak steril dari efek samping, salah satunya kenaikan berat badan, namun para ahli sepakat bahwa tidak ada penelitian yang benar-benar secara jelas menyebutkan demikian. Mereka menilai kenaikan berat badan juga tak lepas dari faktor gaya hidup seseorang.

Sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan implan menyebabkan kenaikan berat badan.

Sebagai contoh, sebuah penelitian tahun 2016 menyebutkan wanita yang menggunakan KB implan tidak mengalami kenaikan berat badan. Kendati mereka merasa demikian. Para peneliti menyimpulkan, para responden merasakan kenaikan berat badan karena memang tersugesti dengan mitos yang selama ini beredar.

Studi lain di tahun yang sama mengamati kontrasepsi yang mengandung hormon progesteron saja, termasuk KB implan. Para peneliti tidak menemukan banyak bukti kenaikan berat badan untuk jenis kontrasepsi ini.

Studi ini juga merekomendasikan agar edukasi dan informasi seputar kenaikan berat badan terus dilakukan agar para wanita memahami mekanisme penambahan berat badan yang sebenarnya. Sehingga tidak menghindari ber-KB karena alasan takut berat badannya naik.

Sebuah teori menyebutkan hormon progesteron dapat meningkatkan lemak tubuh. Sebuah studi tahun 2015 menemukan peningkatan 2% lemak tubuh pada wanita yang menggunakan implan selama 12 bulan.

Kemungkinan lainnya adalah progesteron menyebabkan retensi air yang membuat wanita merasa kembung dan sedikit lebih berat tanpa mengubah persentase lemak tubuh mereka.

Para dokter juga berpendapat, bahwa wanita tidak mengalami kenaikan berat badan karena KB implan yang digunakan, tetapi jika mereka percaya KB bisa memicu kenaikan berat badan dan kemudian dengan mudah menghubungkan keduanya, ketimbang memikirkan kemungkinan penyebab lain.

Studi Cochrane 2014 juga menyebutkan tidak mungkin menambah berat badan dari menggunakan KB implan.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 217 mengamati penurunan berat badan pada wanita yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas setelah melahirkan. Satu kelompok menerima KB implan dan kelompok lainnya menggunakan alat kontrasepsi non hormonal.

Hasilnya lebih sedikit pengguna implan mengalami penurunan berat badan dalam 6 bulan setelah melahirkan. Namun, perbedaan penurunan berat badan antara kedua kelompok tidak signifikan secara statistik. Ini membuktikan bahwa implan hormonal tidak menyebabkan penambahan berat badan.

Studi tahun 2015 yang membandingkan 75 pengguna implan dengan 75 pengguna IUD non hormonal. Hasilnya pengguna implan mengalami peningkatan ukuran tubuh yang sederhana dan peningkatan lemak tubuh sebesar 2%.

Sementara itu sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa implan kontrasepsi hormonal tidak secara langsung menyebabkan penambahan berat badan. Namun, wanita yang diberi tahu bahwa implant dapat menyebabkan penambahan berat badan cenderung berpikir bahwa implan memicu kenaikan berat badan.

Gaya hidup dan bertambahnya usia

Dari sejumlah penelitian ini dapat disimpulkan bahwa seharusnya wanita tidak memperhatikan kenaikan berat badan saat menggunakan implan. Jika pun mengalami kenaikan, kemungkinan terjadinya sangat minimal.

Sayangnya, anggapan mengaitkan kenaikan berat badan dengan penggunaan implan, justru mengabaikan faktor gaya hidup tidak sehat yang bisa jadi pemicu kenaikan tersebut.

Sebab bagi sebagian besar wanita, kenaikan berat badan memang fakta tak terbantahkan ketika usia semakin bertambah, metabolisme tubuh melambat, aktivitas fisik berkurang, tanpa pengelolaan pola makan yang baik.

Penting dicatat bahwa kenaikan berat badan sangat mungkin disebabkan oleh faktor lain seperti proses penuaan, gaya hidup yang tidak aktif, kebiasaan makan yang buruk, maupun efek kondisi medis lainnya.

Para ahli juga merekomendasikan cara mudah mengontrol kenaikan berat badan dengan cara menimbangnya secara berkala, misalnya seminggu sekali pada waktu yang sama, misalnya setiap pagi hari.

Baca Juga: Memilih KB Sesuai Usia

Jelas ya, bahwa KB implan tidak bikin berat badan naik. Kalaupun itu terjadi hanya dalam jumlah minimal. Itupun merupakan bagian dari proses pertambahan usia. Jika kamu ingin tahu lebih jauh seputar KB implan, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter yang kompeten. Untuk berkonsultasi, saat ini bisa kok dilakukan secara online dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Kadar Testosteron Rendah Sebabkan Ejakulasi Dini?

Testosteron adalah hormon seks pria yang paling penting. Hormon ini membantu menghasilkan sel sperma, menjaga otot dan tulang tetap kuat, dan membantu pria tetap tertarik pada seks.

Rentang normal testosteron untuk pria adalah antara 300 dan 1100 nanogram (ng) per desiliter (dl) darah.

Baca Juga: Selain Ejakulasi Dini, Ini Tiga Masalah Ejakulasi pada Pria

Seiring dengan hilangnya gairah seks, jika kamu memiliki kadar testosteron yang sangat rendah, kamu mungkin juga mengalami gejala berikut:

  • Kelelahan
  • Mudah tersinggung atau gejala depresi
  • Menurunnya massa otot
  • Lingkar perut melebar
  • Testis mengecil

Testosteron rendah juga dapat mengakibatkan produksi cairan mani lebih sedikit. Karena vesikula seminalis dan prostat membutuhkan testosteron untuk melakukan tugasnya dengan baik, rendahnya kadar hormon vital ini dapat menyebabkan penurunan sekresi dari organ-organ ini. Akibatnya, kamu mungkin mengalami ejakulasi dengan volume rendah.

Meski begitu para ahli menyebut hormon testosteron yang rendah berkaitan dengan ejakulasi dini.

Penyebab ejakulasi dini

Sejumlah faktor emosional dan fisik dapat menyebabkan ejakulasi dini. Ini mungkin terjadi ketika seseorang menjadi terlalu bersemangat atau terstimulasi, atau jika penis mereka sangat sensitif.

Ejakulasi prematur juga bisa terjadi jika kamu merasa gugup atau tidak nyaman dengan pasangan baru.

Penyebab lainnya adalah:

  • Kecemasan
  • Perasaan bersalah
  • Stres dan depresi
  • Punya masalah hubungan
  • Disfungsi ereksi

Orang yang memiliki kadar serotonin di otak rendah juga mungkin memiliki masalah dengan ejakulasi dini.

Ejakulasi dini termasuk masalah yang umum terjadi. Tetapi jika gangguan ini muncul berulang kali, bicarakan dengan dokter.

Ada banyak teknik yang dapat kamu gunakan yang membantu mencegahnya.

Tak kalah penting, kamu juga harus berbicara dengan pasangan. Seringkali, pasangan merasa bertanggung jawab atau merasa jauh. Membicarakannya dapat membantu kamu berdua lebih nyaman.

Juga, pasangan dapat membantu dengan strategi yang dijelaskan di atas untuk mengendalikan ejakulasi.

Mencegah dan mengatasi

Ejakulasi dini dapat dicegah atau dihindari, tergantung pada apa yang menyebabkannya.

Beberapa metode perilaku yang tercantum di bawah ini cukup efektif untuk mencegahnya:

  1. Metode perilaku
    Metode perilaku sangat membantu lebih dari 50 persen pria yang memiliki masalah ejakulasi. Dalam terapi ini kamu akan diminta berlatih untuk mengontrol ejakulasi, baik sendiri atau bersama pasangan.

    Yang termasuk metode perilaku misalnya:

    • Metode start-stop, kamu atau pasangan akan merangsang penis sampai ereksi dan terasa akan orgasme. Kemudian rangsangan itu dihentikan sekitar 30 detik.

      Begitu kamu bisa mengontrol kembali respons, stimulasi dimulai lagi. Proses ini diulangi 3 atau 4 kali sebelum kamu membiarkan diri mengalami orgasme.

    • Metode remas, bekerja dengan cara yang mirip. Saat kamu merasa akan ejakulasi, kamu atau pasangan akan meremas lembut kepala penis selama kurang lebih 30 detik sehingga kamu mulai kehilangan ereksi. Ulangi proses ini beberapa kali sebelum kamu membiarkan diri mencapai orgasme.

  2. Terapi psikologi
    Kecemasan, depresi, dan masalah emosional lainnya bisa memicu ejakulasi dini. Jika ini penyebabnya, carilah bantuan psikolog, psikiater, atau terapis seksual. Konseling dengan pasangan juga bisa membantu.

  3. Obat-obatan
    Salah satu obat-obatan yang digunakan untuk mengobati ejakulasi dini adalah sildenafil sitrat. Salah satu sildenafil sitrat yang beredar di lapangan misalnya Topgra, bekerja untuk menghambat enzim fosfodiesterase-5 (PDE5), perusak enzim siklik guanosin monofosfat (cGMP). Enzim cGMP menyebabkan pelebaran pembuluh darah di area sekitar penis yang bernama korpus kavernosum penis. Dengan pelebaran pembuluh darah di sekitar area penis, maka darah dapat mengalir ke penis dan menyebabkan pembesaran penis, dan dapat menyebabkan ereksi penis.

    Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi juga dapat membantu mencegah ejakulasi dini.

Bagi sebagian orang, hanya memakai kondom dapat membantu menunda ejakulasi karena bisa membuat penis sedikit kurang sensitif.

Baca Juga: Jangan Lupakan Foreplay Agar Terhindar dari Ejakulasi Dini

Jika kamu memiliki masalah seputar ejakulasi dini, Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Cara Berhubungan Intim yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan tanpa Kontrasepsi, Memang Bisa?

Selama pandemi COVID-19, angka kehamilan yang tidak diinginkan meningkat. Bagaimana cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan ya?

Tahukah kamu, diperkirakan ada tambahan sekitar 15 juta kehamilan yang tidak direncanakan (KTD) di seluruh dunia akibat pandemi COVID-19. Di Indonesia, BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) memprediksi bahwa penurunan penggunaan kontrasepsi akan berdampak pada terjadinya 420.000 KTD. Duh. Bagaimana ya cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan. Mungkin gak sih, tanpa kontrasepsi?

Baca Juga: Hindari Kehamilan di Usia Remaja, Pahami Risikonya

Mungkin kamu pernah mendengar beberapa cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan meski tanpa kontrasepsi. Misalnya berdiri, berjalan, berjongkok, atau pipis, segera setelah berhubungan intim. Atau makan nanas muda untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Semua cara tapi sayangnya hanya mitos belaka, tidak terbukti secara ilmiah. Ada kok beberapa cara yang lebih efektif. Yuk simak penjelasannya.

3 Cara Berhubungan Intim yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan tanpa Kontrasepsi

Yup, ada kok cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan tanpa kontrasepsi atau alat KB. Sebenarnya cara ini termasuk KB juga, tapi disebut KB tradisional atau alami, karena tidak melibatkan alat kontrasepsi. Selama pandemi COVID-19, ternyata penggunaan kontrasepsi tradisional naik, dari 4,47% menjadi 5,13%. Namun, efektivitas KB tradisional ini tentu jauh lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan metode modern. Hmm apa saja ya metodenya?

  1. Berhubungan di luar masa subur
    Ini disebut juga “sistem kalender”. Caranya yaitu tanggal menstruasi setiap bulan, lalu menghitung masa subur dari siklus bulanan. Selanjutnya, lakukan hubungan intim di luar masa subur, dan hindarilah berhubungan di masa subur. Sederhanakan.

    Sayangnya, metode ini punya kelemahan. Pertama, hanya bisa dilakukan oleh perempuan yang memiliki siklus haid teratur. Tentu saja, bagaimana kita bisa menghitung masa subur kalau siklus haid saja tidak teratur? Kelemahannya yang kedua, masa subur hanyalah bersifat prediktif, tidak pasti. Ada banyak aplikasi yang bisa membantumu menghitung masa subur, tapi semuanya hanya prediksi.Namun, kamu juga bisa menggunakan alat bantu seperti Ovulation Test Kit dari Andalan untuk mengukur masa suburmu supaya lebih akurat. Selain itu, kamu juga bisa mengenali tanda-tanda masa subur, misalnya dari cairan keputihan yang bening dan sangat kental, seperti putih telur.

  2. Senggama terputus
    Ribet menghitung masa subur? Kamu bisa mencoba metode senggama terputus (coitus interruptus), alias membuang sperma di luar. Ini cara yang cukup umum dilakukan, yaitu menarik penis keluar dari vagina, sebelum terjadi ejakulasi.

    Kelemahan metode ini, suami harus sigap menarik penis, sebelum ejakulasi. Jangan sampai bablas ya. Dengan metode ini, kenikmatan berhubungan mungkin akan sedikit terganggu ya, karena tiba-tiba harus terputus. Selain itu, metode ini juga memiliki efektivitas yang sangat kecil untuk mencegah kehamilan karena kemungkinan cairan pre ejakulasi yang masih mengandung sperma bisa masuk ke vagina.

  3. Variasi seks
    Ini tidak termasuk KB tradisional, tapi bisa kamu lakukan untuk menghindari kehamilan. Kamu dan pasangan bisa melakukan seks oral, masturbasi bersama, atau menggunakan sex toy. Variasi seks seperti ini bisa membuat hubungan suami istri lebih variatif dan tidak monoton lho. Apalagi, cara ini sebenarnya paling efektif mencegah kehamilan, karena tidak melibatkan penetrasi penis dan vagina. Bagaimana dengan petting? Meski tidak ada penetrasi, ternyata tetap ada risiko terjadinya kehamilan.

Jadi, tidak perlu mencoba cara-cara aneh untuk mencegah kehamilan ya. Tiga cara di atas lebih aman dan efektif mencegah kehamilan tanpa kontrasepsi. Meski demikian, sebaiknya kamu tetap menggunakan kontrasepsi modern untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, karena dampak KTD tidak main-main bagi kesehatan dan kehidupanmu kelak.

Minimal, gunakanlah kondom yang berkualitas seperti Supreme Performax yang dibuat dari Superfine Latex Material dan memiliki lubrikan khusus untuk meningkatkan performa di atas ranjang. Selain itu, untuk lebih efektif mencegah kehamilan, kamu bisa menggunakan kontrasepsi jangka panjang. Misalnya IUD Andalan yang bisa dipakai hingga 5-10 tahun, atau Andalan Implan yang memberi perlindungan sampai 4 tahun.

Baca Juga: Sperma Bisa Menyebabkan Keguguran di Awal Kehamilan?

Masih punya pertanyaan seputar cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan? Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Penyebab Menstruasi Terlambat Selain Hamil

Menstruasi terlambat, kerap menjadi sumber kegalauan wanita. Hal ini terutama dirasakan wanita yang takut hamil atau sedang tidak merencanakan kehamilan. Ya, salah satu tanda utama kehamilan adalah menstruasi terlambat. Padahal, selain kehamilan, ada alasan lain di balik terlambatnya menstruasi.

Baca Juga: Lima Problem Menstruasi yang Lazim Terjadi

Menstruasi terlambat normal dialami oleh remaja yang belum lama mendapatkan menstruasi pertama, atau wanita menjelang menstruasi. Di dua periode kehidupan ini, pengaruh hormone yang tidak seimbang menjadi penyebab menstruasi tidak teratur. Saat sudah melewati masa transisi, siklus menstruasi umumnya akan normal dan teratur, atau kemudian berhenti sama sekali pada wanita menopause.

Beberapa Kemungkinan Penyebab Menstruasi Terlambat

Siklus menstruasi yang normal adalah setiap 28 hari. Namun, siklus menstruasi 21-35 hari masih dianggap menstruasi yang sehat. Ketika menstruasi menjadi jarang dan sering terlambat, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Berikut 8 di antaranya:

  1. Stres
    Stres dapat mempengaruhi produksi hormon bahkan mempengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab mengatur siklus menstruasi, yakni area hipotalamus. Stres yang sampai memengaruhi siklus menstruasi biasanya stres berat dengan jangka waktu lama.

    Jika menurutmu penyebab menstruasi terlambat adalah stress yang kamu rasakan akhir-akhir ini, cobalah berlatih teknik relaksasi dan lakukan perubahan gaya hidup. Lebih banyak olahraga juga dapat membantu memperbaiki stres dan mengembalikan siklus menstruasi yang normal.

  2. Berat badan turun
    Penurunan berat badan yang drastis, misalnya akibat diet ekstrem, atau gangguan makan, seperti anoreksia nervosa atau bulimia, mungkin dapat menjadi penyebab menstruasi terlambat.

    Menurut teori, berat badan turun 10 persen di bawah kisaran normal sudah dapat mengubah beberapa fungsi tubuh termasuk menghentikan ovulasi. Gangguan makan harus diterapi karena termasuk gangguan mental. Jika kamu ingin diet, sebaiknya dipandu ahli gizi sehingga penurunan berat badan tetap terkendali dan tidak memengaruhi siklus menstruasi.

  3. Obesitas
    Sama seperti turun berat badan, obesitas juga dapat menyebabkan perubahan hormonal dan menjadi salah satu faktor menstruasi kamu menjadi tidak teratur atau sering terlambat.
  4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
    Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh seorang wanita memproduksi lebih banyak hormon androgen pria. Kista terbentuk di ovarium sebagai akibat dari ketidakseimbangan hormon ini. Hal ini membuat ovulasi tidak teratur atau menghentikannya sama sekali.

    PCOS juga membuat insulin menjadi tidak seimbang dan memicu resistensi insulin, penyebab diabetes. Segera hubungi dokter jika kamu mengalami semua gejala ini.

  5. Penggunaan kontrasepsi
    Setelah menggunakan metode kontrasepsi hormonal, kamu mungkin mengalami perubahan siklus menstruasi. Pil KB misalnya, mengandung hormon estrogen dan progestin, yang mencegah ovarium melepaskan sel telur. Diperlukan waktu hingga enam bulan agar siklus kembali normal setelah menghentikan pil KB. Jenis kontrasepsi lain yang seperti implan dan suntik juga dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi.
  6. Penyakit kronis
    Penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit celiac juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Diabetes berkaitan dengan perubahan hormonal, sedangkan penyakit celiac menyebabkan peradangan yang dapat menyebabkan kerusakan pada usus kecil yang dapat mencegah tubuh menyerap nutrisi penting. Ini dapat menyebabkan menstruasi terlambat.
  7. Perimenopause dini
    Kebanyakan wanita mulai menopause antara usia 45 hingga 55 tahun. Wanita yang mengalami gejala menstruasi sering terlambat di usia 40 tahun atau lebih awal dianggap mengalami peri-menopause dini. Ini berarti persediaan sel telur semakin menipis, dan akibatnya akan terjadi haid yang terlambat dan akhirnya berakhirnya haid.
  8. Masalah tiroid
    Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif juga bisa menjadi penyebab menstruasi terlambat bahkan tidaknya menstruasi sama sekali. Tiroid mengatur metabolisme tubuh sehingga kadar hormon juga dapat terpengaruh. Masalah tiroid biasanya dapat diobati dengan obat-obatan. Setelah perawatan, menstruasi kemungkinan akan kembali normal.

Baca Juga: Payudara Sakit saat Menstruasi, Apa yang Mesti Dilakukan?

Jika Kamu mengalami menstruasi terlambat coba sek kedelapan kemungkinan tadi. Jika kamu pengguna kontrasepsi, bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp. DKT memiliki Andalan, metode kontrasepsi wanita yang disesuaikan dengan kebutuhanmu, sehingga tidak mempengaruhi siklus menstruasi.

Pakai Menstrual Cup, Berenang Jadi Lebih Tenang

Bagi kamu pecinta olahraga renang, tak usah sedih karena harus cuti berenang saat menstruasi. Kini berenang bisa dilakukan kapan saja bahkan saat menstruasi sekalipun.

Jika pembalut maupun tampon membuatmu mengurungkan niat untuk berenang, menstrual cup datang sebagai solusinya. Ya, menggunakan menstrual cup saat berenang bukanlah halangan. Tidak usah khawatir bocor atau terlepas. Semua akan baik-baik saja, selama digunakan dengan cara yang benar.

Baca Juga: Alasan Tepat Pilih Menstrual Cup

Apa yang membuat menstrual cup aman digunakan saat berenang? Temukan jawabannya dalam penjelasan berikut ini.

Sejatinya menstruasi bukanlah halangan untuk tetap beraktivitas termasuk melakukan olahraga yang kamu gemari seperti berenang. Ya, berenang saat menstruasi seringkali dihindari sebab sangat mungkin darah menstruasi merembes dan menyatu dengan air di kolam renang. Namun, kekhawatiran tersebut sirna ketika kamu memilih menggunakan menstrual cup ketimbang tampon atau pembalut biasa.

Satu hal yang membedakan menstrual cup dengan pembalut dan tampon adalah, penggunaannya yang berada di dalam vagina, sehingga aman tersembunyi tanpa menonjol keluar. Selain itu, menstrual cup tidak memiliki sayap atau pun tali layaknya pembalut dan tampon.

Sehingga menstrual cup tidak memiliki alat perantara yang menghubungkannya dengan dunia luar. Daya rekatnya yang kuat memungkinkan menstrual cup aman dari kebocoran maupun rembesan, sehingga tidak ada celah untuk keluarnya darah menstruasi maupun masuknya air kolam ke dalam menstrual cup.

Kondisi lainnya yang membuat menstrual cup lebing unggul dalam hal ini adalah daya tampungnya yang besar mampu menampung darah menstruasi lebih banyak dari pada tampon. Sehingga kamu bisa nyaman berenang dalam durasi yang lebih lama. Tanpa harus terburu-buru menggantinya.

Kabar baik lainnya, karena menstrual cup menutup rapat vagina, sehingga tidak ada celah untuk air meresap ke dalam vagina. Dengan demikian, risiko infeksi bisa dihindari.

Tips menggunakan menstrual cup saat berenang

Agar berenang jadi aman dan tenang, tanpa perlu cemas berlebihan, berikut tips menggunakan menstrual cup saat harus berenang :

  1. Pilih jenis dan ukuran menstrual cup yang cocok. Jika sudah merasa aman dan nyaman dengan pilihan menstrual cup, silakan berenang seperti biasa.
  2. Jika kamu termasuk pengguna baru, pastikan kamu sudah terbiasa dengan cara memakai dan mengeluarkan menstrual cup dengan benar sebelum menggunakannya untuk berenang bebas. Semata agar kamu merasa nyaman dan tenang tanpa perlu was-was.
  3. Sebelum berenang, pastikan menstrual cup benar-benar terbuka untuk siap menampung darah menstruasi dan sudah merekat erat di bawah atau sekitar leher rahim. Untuk menguji rekatannya, kamu bisa mencoba menariknya lembut, jika tidak terlepas tandanya sudah aman. Dan bersiaplah untuk meluncur ke kolam.
  4. Kendati daya tampungnya besar, sebaiknya sebelum nyemplung ke kolam renang, pastikan menstrual cup dalam keadaan kosong. Hal ini bertujuan menghindari meluapnya darah menstruasi terlebih jika kamu sedang berada di fase derasnya menstruasi.
  5. Sebelum digunakan pastikan menstrual cup selalu dalam keadaan bersih dan kering. Cuci dengan benar dan keringkan secara maksimal agar terhindar dari kontaminasi bakteri, kuman, dan jamur.

Itulah beberapa tips menggunakan menstrual cup untuk berenang. Dengan menstrual cup berenang saat menstruasi sangat mungkin dilakukan karena karakter menstrual cup sangat berbeda dengan tampon maupun pembalut konvensional.

Jadi, tak ada alasan untuk bermalas-malasan saat menstruasi datang. Tetaplah beraktivitas seperti biasa, teruslah berolahraga sebagaimana mestinya, termasuk berenang sekalipun. Biarkan menstrual cup yang mengatasi darah menstruasi dengan mekanisme kerjanya.

Baca Juga: Menstrual Cup bisa Dipakai Berolahraga, Nyaman dan Bebas Ribet

Jika kamu ingin tahu lebih jauh seputar menstrual cup maupun informasi tentang menstruasi secara umum, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter yang kompeten. Untuk berkonsultasi, saat ini bisa kok dilakukan secara online dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Hook Effect, Ketika Test Pack Negatif Palsu Apa dan Bagaimana Mencegahnya?

Kadar hormon hCG yang terlalu tinggi bisa membuat test pack memberikan hasil negatif palsu.

Hook effect adalah kesalahan tes lab langka yang menyebabkan hasil negatif palsu. Ini bisa terjadi pada beragam alat tes laboratorium. Pada kehamilan, hook effect akan terlihat ketika kamu merasakan semua ciri-ciri hamil tapi pada saat melakukan test pack hasilnya negatif. Bahkan ketika dilakukan pemeriksaan darah, hasilnya tetap negatif. Tapi begitu dilakukan USG baru terlihat kalau ternyata kamu memang hamil. Bagaimanakah sebenarnya hook effect bisa terjadi pada test pack?

Ketika hormon hCG yang terlalu tinggi di dalam tubuh justru mengacaukan kerja test pack.

Pada saat sel telur dibuahi oleh sperma dan kemudian menempel di dinding rahim, maka tubuh akan merespon dengan memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon inilah yang akan mengkondisikan tubuh menjadi tempat yang nyaman untuk janin berkembang. Pada minggu pertama ketika janin menempel di dinding rahim, produksi hormon hCG meningkat tajam. Kadar hormon inilah yang kemudian ditangkap alat tes kehamilan, baik yang melalui urin seperti test pack maupun melalui tes darah.

Baca Juga: Lima Kesalahan Menggunakan Test Pack untuk Tes Kehamilan

Adapun kadar hormon hCG yang harus “ditangkap” test pack untuk menunjukkan kalau kamu sedang hamil adalah 25 mIU/ml. Tapi ketika hormon hCG di dalam tubuh terlalu tinggi, maka test pack kesulitan untuk membacanya hingga hasilnya pun jadi false negatif atau negatif palsu. National Institute of Health menyebutkan hook effect dapat terjadi pada test pack ketika kadar hormon hCG di dalam tubuh mencapai 500.000mIU/ml. Apakah yang bisa menyebabkan kadar hormon hCG menjadi begitu tinggi di dalam tubuh?

Ada beberapa kondisi yang membuat tubuh memproduksi hormon hCG secara berlebihan, yaitu karena mengalami hamil kembar, pengaruh obat fertilitas, dan kehamilan anggur atau mola pregnancy. Kehamilan anggur terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu banyak, bahkan hingga menyebabkan kista berisi cairan di dalam rahim. Hamil anggur sendiri terjadi pada 1 dari 1.000 kehamilan.

Cara mencegah hook effect.

Tentu saja alat tes lab yang tidak bekerja optimal memiliki dampak yang serius. Ketika hasil menunjukkan negatif palsu maka kamu berpikir tidak sedang hamil lalu mengonsumsi obat-obatan atau minuman alkohol yang tidak aman untuk kandungan. Ini bisa jadi memengaruhi perkembangan janin. Tak hanya itu, karena hook effect disebabkan oleh hormon hCG yang terlalu tinggi yang juga menjadi indikasi terjadinya hamil anggur, maka perlu penanganan segera.

Karena itu, jika kamu terus merasakan gejala-gejala kehamilan, mual, lebih sering buang air kecil, cepat lelah, payudara terasa membesar, namun hasil test pack selalu negatif maka segeralah konsultasi ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan mendetail dengan bantuan USG, sehingga kondisi riil rahim bisa dilihat langsung.

Lantas bisakah hook effect dicegah? Beberapa dokter menyebutkan ini bisa dilakukan dengan cara mengencerkan urin. Tujuannya agar kadar kepekatan kadar hormon hCG di dalam urin bisa dikurangi. Meski kepekatan hormon hCG dibuat lebih encer, test pack tetap bisa “menangkap” kadar hormon tersebut untuk dibaca oleh test pack. Bagaimana cara mengencerkan urin? Dengan minum banyak air putih sebelum menggunakan test pack.

Selain dengan mengencerkan urin, hook effect juga bisa dicegah dengan cara melakukan tes kehamilan menggunakan test pack pada sore hari. Kebanyakan test pack menyarankan untuk melakukan tes kehamilan di pagi hari karena urin lebih pekat. Maka cobalah untuk menggunakan test pack di siang atau sore sambil memperbanyak konsumsi air putih untuk menurunkan kepekatan urin.

Pada intinya jika kamu semakin merasakan ciri-ciri kehamilan, segeralah memeriksakan diri ke dokter kandungan. Dengan begitu dapat dipastikan langsung apakah kadar hormon hCG yang tinggi di dalam tubuh karena adanya kehamilan kembar atau mengalami gangguan kehamilan seperti hamil anggur.

Baca Juga: 10 Momen Paling Membahagiakan Sepanjang Kehamilan

Kalau kamu ingin tahu lebih detail lagi tentang bagaimana melakukan test pack yang benar, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Masturbasi, Solusi Saat Pasangan Tidak Mood Bercinta

Saat weekend tiba dan kamu sudah penat dengan rutinitas selama seminggu, mungkin bercinta adalah kompensasi yang sepadan. Sepanjang hari itu, kamu bisa jadi sudah mempersiapkan segalanya, baju dalam yang seksi, dan ritual yang disukai pasangan. Tetapi sampai rumah pasangan kamu tidak mood bercinta. Nah, solusinya bagaimana? Apakah masturbasi saja?

Baca Juga: Benarkah Masturbasi Mengurangi Testosteron?

Semua pasangan pernah mengalami hal ini, apalagi pada pasangan di mana salah satu pasangan memiliki dorongan seks yang lebih tinggi. Tidak perlu mencari masalah hanya karena hal ini. Karena menurut ahli, ada banyak cara untuk mengatasinya. Masturbasi bisa menjadi solusi saat gairah seks kamu, pria maupun wanita, tengah memuncak, namun pasanganmu tidak mood bercinta.

Meskipun mungkin kamu frustasi karena gagal mendapatkan keintiman dengan pasangan, penting untuk tidak pernah menekan pasangan atau membuat mereka merasa bersalah. Mood atau gairah bercinta bisa naik turun dan banyak faktor penyebabnya.

Bahkan menurut salah satu seksolog, pasangan kamu tidak diharuskan untuk memenuhi kebutuhan seksual kamu. Penting untuk membaca situasi apakah pasanganmu sedang tidak mood dan tidak memaksanya.

Saat Pasangan Tidak Mood Bercinta, Coba Masturbasi

Selain itu, kurangnya gairah pasangan tidak berarti kamu harus meninggalkan topik seks sama sekali. Jadi, inilah beberapa hal yang harus kamu lakukan jika pasangan tidak berminat untuk berhubungan seks, sementara kamu sedang dalam mood yang baik.

  1. Jangan diambil hati
    Ketika pasanganmu mengatakan bahwa mereka sedang tidak mood, wajar jika kamu merasa sedikit insecure, terutama jika ini pertama kali terjadi. Tapi jangan menerima penolakan dengan menggunakan perasaan. Penolakan adalah hal yang wajar kalau hanya sesekali.

    Kamu harus belajar mengelola penolakan seksual dengan santai dan tidak menyalahkan diri sendiri atau pasangan kamu. Jika merasa marah atau kesal karena sudah lama tidak berhubungan seks, cobalah buka percakapan dengan pasangan tentang kurangnya keintiman fisik dalam hubungan kamu dan dia. Dorong pasangan untuk jujur.

  2. Tanggapi dengan tetap senyum
    Mungkin ada seratus alasan mengapa pasangan tidak mood bercinta. Mereka bisa saja mengalami hari yang buruk di tempat kerja, mungkin mereka menghadapi stres keluarga, atau tim favorit mereka kalah dalam pertandingan sepakbola. Meskipun tidak satu pun dari hal-hal ini ada hubungannya denganmu, pasangan tetap menolak berhubungan seksual.

    Tidak perlu memperpanjang urusan, cukup katakana, “Ok, tidak apa-apa. Beri tahu saya jika kamu ingin bercinta malam ini ya.” Jenis pernyataan ini menghilangkan tekanan pada pasangan tanpa membuat mereka merasa bersalah.

  3. Masturbasi
    Ketika pasangan tidak ingin berhubungan seks, seks solo atau masturbasi adalah alternatif yang mudah. Jangan malu untuk memuaskan diri sendiri. Gunakan seks toys, tangan, nonton film erotis, atau berfantasi.

    Masturbasi bisa memberikan manfaat baik untuk kamu dan hubunganmu dengan pasangan. Nikmati setiap momen dan tidak usah terburu-buru. Cobalah memperlakukan masturbasi seperti biasanya, saat kamu berhubungan seks dengan pasangan. Kamu bisa bereksperimen dengan mainan, teknik, dan posisi yang berbeda.

  4. Tunggu dan goda pasanganmu
    Jika pasangan tidak berminat untuk berhubungan seks pada satu saat, tidak berarti mereka tidak akan melakukannya dalam tiga puluh menit ke depan. Kamu hanya perlu memastikan mereka tidak sedang menghadapi masalah sangat serius dan akan menerima godaan seksual dengan mudah.

Baca Juga: Masturbasi Memicu Gangguan Mental?‎

Jadi, kehidupan seksual dalam kehidupan bersama pasangan memang berwarna. Jika Kamu memiliki masalah terkait hubungan seksual, Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Infeksi Menular Seksual Trikomoniasis Jarang Bergejala, tapi Berisiko bagi Kehamilan

Pada ibu hamil, infeksi menular seksual trikomoniasis bisa menyebabkan bayi lahir prematur. Bagaimana ya mengenali gejalanya?

Infeksi menular seksual trikomoniasis mungkin tidak “sepopuler” herpes genital atau sifilis, tapi sebenarnya trikomoniasis cukup banyak terjadi. Menurut WHO, ini termasuk infeksi menular seksual yang paling umum di dunia. Di Amerika Serikat misalnya, ditemukan >2 juta kasus trikomoniasis pada 2018. Sayang di Indonesia belum ada data nasional.

Baca Juga: Penyakit Infeksi Menular Seksual yang Disebabkan Seks Anal

Trikomoniasis disebabkan oleh infeksi parasit yaitu protozoa bernama Trichomonas vaginalis. Penularannya yaitu melalui hubungan seksual yang melibatkan penetrasi penis ke vagina. Ditengarai, trikomoniasis tidak menular melalui hubungan seks oral dan anal. Penyakit ini juga tidak menular melalui ciuman, pelukan, berbagi peralatan makan/minum, maupun dudukan toilet.

Infeksi Menular Seksual Trikomoniasis Jarang Bergejala

Yang jadi masalah, infeksi menular seksual trikomoniasis jarang bergejala. WHO menyebut, setidaknya 50% perempuan dan 70-80% laki-laki yang mengalami trikomoniasis tidak merasakan gejala apapun. Kenapa jadi masalah? Karena ini berarti, seseorang mungkin saja terkena trikomoniasis tanpa menyadarinya, dan menularkannya kepada pasangannya.

Pada kondisi bergejala, gejala biasanya muncul 5-28 hari setelah infeksi. Pada laki-laki, gejalanya antara lain rasa seperti terbakar saat buang air kecil atau setelah ejakulasi, keluar cairan putih encer dari penis, dan frekuensi buang air kecil meningkat. Bisa pula terjadi iritasi di penis, dengan gejala nyeri, bengkak, dan kemerahan pada kepala penis atau kulup.

Pada perempuan, salah satu gejalanya yaitu keputihan yang banyak dengan bau amis. Warna cairan keputihan bisa putih, abu-abu, kuning, atau hijau. Gejala lain misalnya nyeri perut bagian bawah; kemerahan, gatal, dan rasa seperti terbakar di area kelamin; juga nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.

Berisiko bagi Kehamilan

Trikomoniasis karena sering tidak bergejala, maka bisa tidak terdeteksi saat hamil. Ini makin mengkhawatirkan karena infeksi menular seksual trikomoniasis berisiko bagi kehamilan. Apalagi entah kenapa, penyakit ini lebih banyak dialami oleh perempuan ketimbang laki-laki.

Ibu hamil yang mengalami trikomoniasis bisa melahirkan prematur, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) atau <1,5 kg, dan menularkan infeksi ke bayi melalui melalui persalinan ketika bayi melewati jalan lahir.

Untuk menghindari hal-hal tersebut, ada baiknya kamu melakukan pemeriksaan trikomoniasis saat merencanakan kehamilan. Ketika hamil, diskusikanlah dengan dokter kandungan apakah kamu perlu melakukan pemeriksaan trikomoniasis lagi secara berkala selama hamil.

Risiko trikomoniasis terhadap perempuan tak hanya terkait kehamilan. Perempuan yang terinfeksi trikomoniasis ternyata juga lebih mudah terinfeksi HIV, virus penyebab AIDS.

Pengobatan dan Pencegahan

Bila kamu atau pasanganmu mengalami gejala trikomoniasis, jangan diabaikan dan berharap akan sembuh sendiri ya. Kalian perlu berobat ke dokter, dan sama-sama menjalani pengobatan. Trikomoniasis bisa diobati dengan antibiotik atas resep dokter. Jangan khawatir, dokter akan meresepkan antibiotik yang aman bila kamu hamil.

Jalanilah pengobatan hingga tuntas ya. Dan sebaiknya hindari dulu berhubungan sampai pengobatan selesai. Tiga bulan setelah pengobatan, ada baiknya kamu dan pasangan kembali periksa, untuk memastikan bahwa trikomoniasis yang kalian alami sudah benar-benar selesai.

Cara paling ampuh untuk menghindari infeksi menular seksual trikomoniasis buat kamu yang aktif berhubungan seksual yaitu dengan menggunakan kondom saat berhubungan. Siapa bilang kondom mengurangi sensasi bercinta. Ada banyak pilihan kondom untuk mencegah infeksi menular seksual, tanpa mengurangi kenikmatan. Misalnya kondom Fiesta yang hadir dengan berbagai varian aroma afrodisiak maupun dengan fitur yang dibuat untuk meningkatkan kualitas bercinta.

Baca Juga: Bisakah Infeksi Menular Seksual Disembuhkan?

Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT seputar masalah seksual, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Pria Alami Ejakulasi Dini Bikin Pasangan Susah Hamil?

Ejakulasi dini adalah keluhan seksual yang umum. Diperkirakan sebanyak 1 dari 3 pria mengatakan mereka pernah mengalami masalah ini, walau tidak konsisten.

Selain menyebabkan masalah psikologis, seperti tidak percaya diri karena tak bisa memuaskan pasangan, ejakulasi dini juga bisa mengganggu program kehamilan.

Gejala utama ejakulasi dini adalah ketidakmampuan untuk menunda ejakulasi lebih dari satu menit setelah penetrasi seksual.

Baca Juga: Ejakulasi Dini, Ketika Hubungan Seks Cepat Selesai

Namun, masalahnya mungkin tidak hanya terjadi ketika berhubungan seksual, bahkan juga selama masturbasi.

Ejakulasi adalah mekanisme di mana air mani dikirim ke sel telur selama berhubungan seksual. Mekanisme ini penting untuk konsepsi alami.

Ketika masalah ejakulasi terjadi, tentu saja peluang terjadinya pembuahan lebih kecil, bahkan jika tidak ada masalah dengan jumlah atau kualitas sperma.

Selain itu, tak sedikit pria yang sudah mengalami ejakulasi bahkan sebelum penetrasi terjadi. Hal ini tentu membuat kehamilan tak mungkin terjadi secara alami.

Cari bantuan dokter

Ada stigma sosial seputar ejakulasi dini. Banyak pria merasa jika mereka mencari bantuan, mereka mengakui bahwa mereka kurang jantan.

Padahal, tidak ada hubungan antara ejakulasi dini dan kejantanan, tidak peduli bagaimana masyarakat memandang masalah tersebut.

Ejakulasi dini dapat berdampak negatif pada kesuburan, terutama jika ada kondisi medis yang mendasari yang menyebabkan kondisi prematur sehingga sebaiknya segera ditangani.

Bicaralah dengan dokter tentang kehidupan seks Anda dan keinginan untuk mendapatkan kehamilan.

Perawatan ejakulasi dini

Jika ejakulasi dini dikaitkan dengan kondisi medis, dokter kemungkinan akan fokus pada kondisi itu terlebih dahulu.

Setelah kondisi medis dikendalikan, gejala ejakulasi dini biasanya akan membaik.

Jika ejakulasi dini masih menjadi masalah, dokter mungkin terus mencari kondisi mendasar lainnya yang mungkin menyebabkan masalah, termasuk kemungkinan pertimbangan psikologis.

Pilihan pengobatan umum untuk ejakulasi dini termasuk teknik perilaku (behavioral techniques), anestesi topikal, obat-obatan dan konseling.

Ingatlah bahwa mungkin perlu waktu untuk menemukan perawatan atau kombinasi perawatan yang cocok untuk kamu.
Perawatan perilaku ditambah terapi obat mungkin merupakan pilihan yang paling efektif.

Terapi perilaku

Dalam beberapa kasus, terapi untuk ejakulasi dini mungkin melibatkan langkah-langkah sederhana, seperti masturbasi satu atau dua jam sebelum berhubungan sehingga kamu dapat menunda ejakulasi saat berhubungan seks.

Dokter juga mungkin menyarankan untuk menghindari hubungan seksual untuk jangka waktu tertentu dan berfokus pada jenis permainan seksual lainnya sehingga tekanan dari hubungan seksual dihilangkan.

Teknik lain yang juga sering direkomendasikan adalah melakukan senam kegel secara rutin, memakai kondom, dan juga teknik stop-start.

Teknik stop-start ini mirip dengan metode meremas, dimana pasangan merangsang penis sampai mendekati ejakulasi. Kemudian, hentikan rangsangan sampai dorongan ejakulasi berkurang. Metode ini harus diulang setidaknya tiga kali dan kemudian ejakulasi bisa dilakukan pada percobaan keempat.

Obat-obatan

Krim dan semprotan anestesi yang mengandung zat mati rasa, seperti benzokain, lidokain atau prilokain, terkadang digunakan untuk mengobati ejakulasi dini.

Krim ini dioleskan ke penis 10 hingga 15 menit sebelum berhubungan seks untuk mengurangi sensasi dan membantu menunda ejakulasi.

Ada juga obat-obatan yang diminum untuk menunda ejakulasi. Walau obat ini bukan spesifik untuk ejakulasi dini, tetapi beberapa digunakan untuk tujuan ini, termasuk antidepresan, analgesik, dan penghambat fosfodiesterase-5. Obat-obatan ini harus diresepkan dokter.

Kuatkan ikatan dengan pasangan

Memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter adalah langkah penting. Sementara itu, sambil menjalankan terapi dari dokter, pertimbangkan untuk mengeksplorasi cara lain agar kamu dan pasangan dapat terhubung satu sama lain.

Baca Juga: Jangan Lupakan Foreplay Agar Terhindar dari Ejakulasi Dini

Meskipun ejakulasi dini dapat menyebabkan ketegangan dan kecemasan dalam suatu hubungan, itu adalah kondisi yang dapat diobati.

Kuatkan kembali ikatan dengan pasangan dengan cara saling berkomunikasi tentang perasaan masing-masing, melakukan kegiatan hobi bersama, atau berkencan lagi seperti masa pacaran.

Jika kamu memiliki masalah seputar ejakulasi dini, Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Tentang IUD yang Wajib Kamu Ketahui

Para calon pengguna Intrauterine devices (IUD), sini merapat. Berikut ini ada sejumlah informasi penting yang perlu kamu ketahui seputar IUD.

Jika selama ini kamu masih ragu dan bertanya-tanya apa dan bagaimana cara kerja IUD, artikel ini akan menyampaikan beberapa hal detail tentang IUD yang penting untuk dipahami.

Tujuannya agar kamu semakin paham dan yakin, sehingga tak ragu lagi untuk memutuskan menggunakan IUD sebagai alat kontrasepsi.

Baca Juga: Jangan Percaya Lima Mitos Kontrasepsi IUD Ini!

IUD merupakan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang paling banyak diminati masyarakat modern saat ini. Hal itu tak lepas dari efektivitas dan efisiensi sebuah IUD dibandingkan dengan metode KB lainnya.

Berikut hal-hal seputar IUD yang perlu kamu ketahui :

  • Sesuai namanya, IUD merupakan material atau perangkat kecil berbentuk batang layaknya korek api, berukuran mini membentuk huruf ‘T’ masyarakat Indonesia biasanya menyebutnya dengan istilah KB spiral. Karena memang terbuat dari material tembaga berulir layaknya spiral.
  • Ada dua jenis IUD yang dikenal saat ini yaitu IUD hormonal dan IUD non hormonal. IUD hormonal menghasilkan hormon progesteron dan IUD non hormonal merupakan IUD yang dilapisi dengan tembaga.
  • Kendati sama-sama mencegah kehamilan, kedua jenis IUD ini memiliki cara kerja yang berbeda. IUD hormonal menghasilkan hormon progesteron sintetis yang berfungsi membuat lendir serviks lebih kental sehingga menyulitkan sperma berenang mencapai sel telur untuk dibuahi. Sementara itu IUD non hormonal yang berlapis tembaga menghalangi pergerakan sperma masuk ke tuba falopi yaitu saluran antara rahim dan indung telur.
  • Efektivitas IUD sangat tinggi dalam mencegah kehamilan. Seperti produk IUD Andalan Silverline Cu 380 Ag yang dilengkapi dengan inti perak dalam tembaga untuk memaksimalkan efektivitas kontrasepsi.
  • Efisien, karena cukup sekali pasang efektif melindungi hingga 5-8 tahun. Setelah pemasangan, tidak diperlukan biaya lagi. Jangka waktu perlindungan yang cukup lama ini sangat cocok buat kamu yang sibuk maupun yang tidak ingin direpotkan dengan jadwal minum pil atau suntik KB.
  • Nyaman karena tidak mengganggu aktivitas seksual. Pemasangan IUD juga mudah dan singkat sekitar 15 menit saja, dengan atau tanpa bius lokal. Bisa langsung dipasang setelah persalinan baik normal maupun persalinan caesar. Atau menunggu setelah 4 minggu pasca melahirkan.
  • Cepat mengembalikan masa subur setelah IUD dilepas. Ini penting bagi kamu yang ingin berencana hamil kembali setelah beberapa tahun menundanya dengan bantuan IUD.
  • Aman digunakan oleh ibu menyusui, karena tidak memengaruhi produksi dan kualitas ASI. Selain itu IUD tidak menyebabkan kenaikan berat badan.
  • Selain mencegah kehamilan, beberapa produk IUD juga membantu mengurangi nyeri menstruasi, juga nyeri karena endometriosis. Bahkan IUD juga mengurangi risiko terkena kanker rahim dan kanker serviks.
  • Pemasangan dan pelepasan IUD bisa dilakukan oleh dokter, perawat, atau bidan yang sudah terlatih. Produk IUD Andalan di-desain dengan benar yang lebih panjang sehingga memudahkan tenaga medis saat pemasangan dan pemeriksaan.
  • Bagi kamu yang berusia 40 tahun atau lebih saat memasang IUD, kamu bisa tetap menggunakannya hingga masa menopause tiba. Sehingga kamu tidak lagi memerlukan alat kontrasepsi.
  • IUD terlepas? Bisa saja terjadi, namun kemungkinannya sangat kecil sekali. Seperti IUD Andalan Cu 375 Sleek yang terbuat dari plastik yang terbungkus kawat tembaga dengan luas permukaan tembaga 375mm2 dengan ukuran plastik vertikal hanya 2,8 cm. Tingkat ekspulsi sangat rendah, cocok untuk kamu yang memiliki rahim pendek.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Sehari-hari, IUD Tembaga Juga Bisa Jadi Kontrasepsi Darurat

Nah, itulah sejumlah fakta mengenai IUD. Semoga bisa menambah wawasan kamu seputar KB spiral ini. Jika kamu masih ragu dan ingin bertanya lebih jauh seputar IUD maupun seputar kontrasepsi pada umumnya, kamu bisa berkonsultasi dengan para pakar yang kompeten. Untuk berkonsultasi, saat ini bisa kok dilakukan secara online dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Menggunakan Menstrual Cup

Penggunaan menstrual cup memang tidak semudah menggunakan tampon apalagi pembalut biasa. Sebagai benda yang dirancang khusus untuk menampung darah menstruasi, penggunaannya sangatlah personal, tidak segeneral pembalut yang semua ukuran bisa diaplikasikan oleh banyak wanita.

Itulah sebabnya, bagi pemula butuh beberapa siklus menstruasi untuk bisa mendapatkan ukuran yang pas dan pola pemakaian yang tepat sesuai anatomi vagina masing-masing.

Baca Juga: Tujuh Tanda saatnya Kamu Beralih ke Menstrual Cup

Nah, tantangan inilah yang seringkali menjadi pemicu timbulnya beberapa kesalahan dalam menggunakan menstrual cup. Berikut sejumlah kesalahan paling sering terjadi :

  1. Terlalu cepat menyerah
    Setiap proses pencarian memang tidak mudah. Hal ini juga berlaku pada perburuan mencari menstrual cup yang benar-benar cocok dan nyaman digunakan. Kamu perlu melewatkan beberapa siklus menstruasi sebelum mendapatkan ukuran dan bentuk menstrual cup yang tepat untuk anatomi tubuhmu. Karena itu jangan cepat menyerah ya, teruslah mencari sampai dapat yang diinginkan. Ketika itu sudah terjadi, maka kamu sudah mendapatkan solusi yang tepat untuk mengatasi menstruasi setiap bulannya. Jangan cepat menyerah, sebab di pasaran menstrual cup tersedia dengan berbagai ukuran dan kenyamanan yang layak kamu dapatkan.

  2. Ukuran yang keliru
    Mencari ukuran yang pas memang cukup menantang. Kamu harus bersedia mencoba beberapa ukuran menstrual cup sebelum mendapatkan yang benar-benar tepat. Menggunakan ukuran yang keliru merupakan salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan. Padahal, ukuran yang salah bukan hanya membuat tidak nyaman melainkan juga terancam bocor hingga memicu iritasi kulit. Jadi, jangan salah ukuran ya, pastikan benar-benar pas.

  3. Tidak melipat dengan benar
    Berbagai merk menstrual cup yang ada di pasaran memiliki cara pelipatan yang tidak persis sama. Kamu mesti mencobanya beberapa kali untuk bisa melakukan lipatan yang tepat sesuai karakter menstrual cup itu sendiri. Lakukan berbagai percobaan, sampai bisa mendapatkan cara melipat menstrual cup yang cocok buat kamu. Kesalahan dalam melipat membuat menstrual cup tidak melekat erat di vagina sehingga berisiko lepas atau bocor.

  4. Terlalu dalam menempatkan
    Bagi kamu yang sudah terbiasa menggunakan tampon, sejatinya lebih mudah dalam menggunakan menstrual cup. Karena bisa menjadi patokan dalam menempatkan menstrual cup yang diletakkan lebih rendah dari penempatan tampon. Untuk kamu yang belum terbiasa, lakukan berkali-kali untuk mendapatkan posisi yang pas ya.

  5. Lupa mengosongkan
    Salah satu keutamaan menstrual cup adalah durasi penggunaannya yang lebih panjang dari pembalut biasa. Jika pembalut mesti sering diganti minimal 2 jam sekali saat sedang deras-derasnya, menstrual cup bisa digunakan bahkan hingga 12 jam. Namun, patokan durasi ini sangat tergantung dari volume darah menstruasi yang keluar. Jika terlalu banyak dan deras, kamu mesti menggantinya kurang dari 12 jam. Jadi jangan lupa segera mengosongkan cangkir jika dirasa sudah cukup penuh ya.

  6. Tidak membersihkan dengan benar
    Penggunaan yang berulang mesti diiringi dengan pembersihan secara teratur dan maksimal. Harus benar-benar bersih dan kering. Agar tidak meninggalkan sisa bakteri yang bisa mengiritasi kulit. Iritasi juga bisa dipicu oleh kesalahan memilih sabun pembersih. Pilih sabun yang tidak merusak keseimbangan pH alami vagina.

Itulah beberapa kesalahan yang sering dilakukan terkait penggunaan menstrual cup. Kesalahan ini lazim dilakukan bagi pengguna pemula yang memang belum terbiasa dengan menstrual cup. Jadi, setelah membaca artikel ini, semoga kesalahan tersebut bisa dihindari ya.

Baca Juga: Menstrual Cup bisa Dipakai Berolahraga, Nyaman dan Bebas Ribet

Bagi kamu pengguna KB jenis UID, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter untuk menggunakan menstrual cup. Kendati sebuah penelitian tahun 2012 menyebutkan tidak ada bukti ilmiah yang mengaitkan penggunaan IUD dengan menstrual cup bisa memicu menstrual cup menarik keluar IUD, atau menyebabkan volume darah menstruasi meningkat. Hal ini juga menegaskan bahwa penggunaan menstrual cup selama mengikuti aturan pemakaian yang benar tidak mengganggu IUD yang sudah lebih dulu digunakan. Jadi tak perlu khawatir ya.

Jika kamu ingin tahu lebih jauh seputar menstrual cup maupun menstruasi secara umum, kamu bisa berkonsultasi secara online dengan para pakar yang kompeten. Kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.