Dari Budaya Mesir, Romawi, Hingga Kolombia, Ini Dewa-dewa yang Diasosiasikan dengan Faktor Kesuburan Laki-laki

Kesuburan manusia merupakan salah satu topik yang selalu menarik perhatian banyak orang. Hal ini berlaku di berbagai budaya yang berbeda sejak zaman dahulu kala. Pasalnya, tanpa kesuburan, manusia tidak bisa mempertahankan garis keluarganya. Kesuburan pun banyak digambarkan dalam mitologi mengenai dewa-dewa Mesir, Native America, Yunani, Romawi, dan Kolombia. Berikut beberapa dewa yang dijadikan simbol dari faktor kesuburan laki-laki (Neto, Bach, et al., 2019):

  • Dewa Min dari Mesir
    Dewa Min biasanya digambarkan memakai mahkota bulu, tangan kanannya memegang cambuk, dan tangan kirinya memegang penis yang sedang dalam keadaan ereksi (NelsonHurts, 2013). Orang yang berdoa untuk memperoleh kesuburan umumnya memberikan sesajen pada Dewa Min, khususnya pada festival panen. Soalnya, Dewa Min pun dipercaya bisa menyuburkan tanah. Sesajen yang diberikan adalah Lactua serriola, sejenis selada yang sering dianggap sebagai afrodisiak karena berbentuk seperti alat kelamin laki-laki dan bisa mengeluarkan getah yang menyerupai cairan mani bila digosok.

  • Dewa Kokopelli dari kalangan Native American
    Kokopelli merupakan simbol dari faktor kesuburan laki-laki dalam budaya Native American tempo dulu di bagian selatan-barat Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Ia kerap digambarkan sebagai figur berkarakteristik manusia dengan pungguk bungkuk dan penis yang tegang dalam keadaan ereksi (Slifer, 2007). Figurin dan jimat bergambar Kokopelli sering diberikan pada perempuan hamil dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan calon anak laki-laki mereka. Akan tetapi, ritual ini perlahan hilang ketika masyarakat Native American mulai menganggapnya tidak relevan lagi.

  • Baca Juga: Rutin Cek Infeksi Menular Seksual, Salah Satu Langkah untuk Menjaga Faktor Kesuburan Laki-laki

  • Dewa Chaquen dari Kolombia
    Dewa Chaquen merupakan dewa yang sangat dihormati oleh warga Muisca, peradaban Kolombia yang berkembang di pinggir pegunungan Andes. Kemampuan-kemampuan Dewa Chaquen seringkali dikaitkan dengan atletisisme dan faktor kesuburan laki-laki (Lopes, 2007). Pada festival-festival yang diberikan warga lokal untuk Dewa Chaquen, laki-laki dan perempuan diperbolehkan untuk berhubungan seks tanpa perlu memikirkan pernikahan maupun perbedaan kasta (Pelaez, 2015).

  • Dewa Liber dari Romawi
    Dalam masyarakat Romawi, Dewa Liber dianggap sebagai pelindung kebebasan dan faktor kesuburan laki-laki (Neto, Bach, et al., 2019). Liber juga dipercaya menciptakan sensasi lega yang biasanya dirasakan laki-laki pasca ejakulasi. Masyarakat Romawi mengadakan berbagai festival untuk Liber. Biasanya, festival-festival tersebut melibatkan parade penis Dewa Liber.

  • Dewa Pan dari Yunani
    Pan merupakan Dewa Yunani yang dianggap berkuasa atas kesuburan dan seksualitas. Secara umum Dewa Pan digambarkan sebagai manusia kambing dengan ekor, tanduk, berewok, telinga tajam dan penis yang besar (David Sacks & Brody, 2005; Hakan, 2009). Dewa Pan diyakini memiliki perilaku seksual yang intens serta sering menggunakan trik untuk mengejar para dewi. Masyarakat Yunani memuja Dewa Pan melalui ritual tarian, minum alkohol bersama, dan melakukan hubungan seks.

Dari penjabaran singkat tadi, dapat dilihat bahwa masing-masing budaya memiliki ‘ikon’ Dewa yang amat unik. Di masa lampau, menawarkan sesajen dan melaksanakan ritual bagi dewa-dewa tadi merupakan satu-satunya cara yang diketahui masyarakat untuk menghadapi masalah ketidaksuburan. Sekarang, zaman sudah jauh lebih modern. Sebagai contoh, ketidaksuburan bisa dicegah dengan menggunakan kondom secara tepat dan konsisten setiap kali berhubungan seks serta melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara berkala. Sementara itu, masalah ketidaksuburan yang disebabkan oleh infeksi menular seksual bisa diobati dengan mengunjungi dokter.

Baca Juga: Ini 5 Tips Mudah untuk Meningkatkan Faktor Kesuburan Laki-laki

Masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai faktor kesuburan laki-laki? Kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Ini Dampak Stres Terhadap Faktor Kesuburan Laki-laki

Meski zaman sudah maju dengan bantuan teknologi yang serba canggih, seringkali tuntutan pekerjaan justru semakin meningkat. Terkadang, batasan antara kehidupan kantor dengan kehidupan pribadi pun jadi buyar, dengan notifikasi pesan yang muncul setiap beberapa detik sekali di dalam smartphone. Waktu pribadi untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang disukai jadi jauh berkurang. Hal-hal ini membuat laki-laki usia produktif jadi rentan terhadap stres. Stresor-stresor seperti ini tak bisa dianggap remeh dan sebaiknya segera ditangani, sebab dampaknya buruk bagi kesehatan, termasuk kesuburan. Berikut beberapa dampak stres terhadap faktor kesuburan laki-laki.

Baca Juga: Yang Akan Hamil Kan Perempuan, Mengapa Masih Perlu Menjaga Faktor Kesuburan Laki-laki?

  • Menurunkan jumlah dan konsentrasi sperma
    Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nordkap, Priskorn, et al. (2020) di Denmark, laki-laki yang merasa stres cenderung memiliki jumlah dan tingkat konsentrasi sperma yang lebih rendah. Penelitian lain juga menemukan hal yang serupa. Meskipun volume cairan mani tetap normal, sperma yang terkandung di dalamnya jumlahnya kurang ideal (Lund, 2020).

  • Menurunkan kemampuan sperma untuk bergerak dengan lincah
    Selain jumlah dan konsentrasi sperma, faktor kesuburan laki-laki lain yang juga terpengaruh oleh stres adalah pergerakan sperma. Pada laki-laki yang merasa stres, sperma cenderung kurang lincah (Nordkap et al., 2020). Padahal, sperma membutuhkan kemampuan berenang yang baik untuk dapat membuahi sel telur perempuan. Tanpa pergerakan sperma yang optimal, mencapai kehamilan bisa jadi lebih sulit.

  • Memicu disfungsi ereksi
    Memikirkan kesibukan kerja, masalah dalam hubungan dengan pasangan, dan rasa percaya diri yang rendah merupakan beberapa jenis stresor yang bisa menurunkan performa seksual laki-laki di ranjang (Langer, Langer, Mahajan, et al., 2017). Penis jadi sulit untuk tetap tegang selama waktu yang dibutuhkan hingga hubungan seks selesai. Di ranah medis, fenomena penis yang ‘loyo’ ini dikenal dengan sebutan disfungsi ereksi. Ironisnya, disfungsi ereksi seperti sebuah lingkaran setan: ia diawali dengan stres dan bisa semakin memperparah stres. Untuk mengatasinya, sumber-sumber stres betul-betul perlu dihindari (Hehemann & Kashanian, 2016). Selain itu, disfungsi ereksi juga bisa diatasi dengan mengonsumsi sildenafil sitrat (Goldstein, Burnett, et al., 2019). Di Indonesia, TOPGRA adalah obat tablet berkandungan sildenafil sitrat yang sangat dikenal khasiatnya dalam mengatasi disfungsi ereksi. Minumlah satu buah tablet TOPGRA dengan air putih 1 jam sebelum bercinta, sekitar 2 jam sebelum makan. Setengah jam setelah minum obat, TOPGRA akan menunjukkan efektivitasnya. Performa seksual pun jadi optimal kembali.

Baca Juga: Ini 5 Tips Mudah untuk Meningkatkan Faktor Kesuburan Laki-laki

Itulah tiga dampak stres terhadap faktor kesuburan laki-laki. Oleh karena itu, stres tak boleh dipandang sebelah mata. Segeralah mencari bantuan. Upayakan bicara mengenai segala tekanan yang dirasakan dengan seseorang yang bisa dipercaya, baik itu istri, kakak, adik, teman, rekan kerja, atasan, atau bahkan psikolog profesional. Siapa tahu, kamu bisa merasa lebih lega serta mendapatkan solusi-solusi yang lebih ampuh dalam mengurangi berbagai tantangan yang ada. Pastikan juga untuk tetap memiliki me-time alias waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai. Dengan demikian, stres bisa berkurang. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Apakah Vaksin COVID-19 Mempengaruhi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Siapapun tentunya ingin mengambil keputusan yang terbaik bagi diri dan keluarga masing-masing. Apalagi, bila persoalannya menyangkut kesehatan. Saat ini, banyak sekali kabar negatif yang beredar terkait dengan vaksinasi COVID-19 dan dampaknya. Di jejaring sosial bahkan ada yang menyebutkan bahwa vaksin COVID-19 bisa menyebabkan disfungsi ereksi dan kemandulan pada laki-laki. Pertanyaannya, betulkah informasi ini? Apakah vaksin COVID-19 benar-benar mempengaruhi faktor kesuburan laki-laki atau ini hanya sekadar hoax?

Baca Juga: Apakah Masturbasi Memengaruhi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Menurut Dr. Soumya Swaminathan, Chief Scientist dari WHO, hingga saat ini klaim bahwa vaksinasi COVID-19 menyebabkan dampak negatif terhadap faktor kesuburan laki-laki belum didukung oleh penelitian apapun. Beliau menjelaskan, vaksin bekerja dengan membentuk sistem imun terhadap protein atau antigen dari virus. Hal ini tidak ada kaitannya dengan fungsi reproduksi, baik pada laki-laki maupun perempuan. Selain itu, di antara mekanisme kerja berbagai jenis vaksin yang sudah beredar, tidak ada satu pun vaksin yang menggunakan virus hidup, sehingga virus COVID-19 tak akan bisa berkembang biak di dalam tubuh dan menyebabkan masalah.

Sebaliknya, tidak melakukan vaksinasi justru jauh lebih berisiko terhadap faktor kesuburan laki-laki. Tanpa vaksinasi, kemungkinan terkena COVID-19 lebih besar. Menurut sebuah penelitian yang menguji hasil otopsi testis dari korban COVID-19 yang telah wafat, terinfeksi COVID-19 ternyata dapat menurunkan jumlah sperma (Achua, Chu, Ibrahim, et al., 2021). Dalam penelitian yang sama, hasil biopsi terhadap salah satu penyintas COVID-19 yang sudah sembuh pun menunjukkan bahwa virus COVID-19 masih ada di testis 3 bulan setelah orang tersebut dinyatakan pulih dari infeksi.

Penelitian yang berbeda menemukan bahwa COVID-19 juga bisa mengganggu kesehatan penis. Virus COVID-19 ditemukan masih bertahan di dalam penis 7-9 bulan pasca diagnosis dan menyebabkan disfungsi ereksi (Kresch, Achua, Saltzman, et al., 2021). Artinya, meskipun sudah pulih dari COVID-19, performa seksual masih bisa terpengaruh selama waktu yang cukup panjang.

Dampak-dampak buruk dari infeksi COVID-19 terhadap kesuburan tadi bisa diminimalisir risikonya dengan melakukan vaksinasi. Jadi, bila memang kondisi kesehatan mendukung, upayakanlah untuk mengikuti program vaksinasi di wilayahmu. Tentunya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, ya! Tetap gunakan masker yang sesuai dengan standar, cuci tangan secara rutin, dan jaga jarak dari orang lain. Protokol kesehatan dibutuhkan tidak hanya di hari dilakukannya vaksinasi, namun juga setelahnya. Soalnya, vaksinasi hanya mengurangi risiko, tidak sepenuhnya melindungi kamu dari COVID-19.

Bagaimana kalau sudah terlanjur terkena COVID-19? Fokuskan pada penyembuhan terlebih dahulu. Setelahnya, cobalah memeriksakan diri dan melakukan konsultasi kesuburan dengan dokter. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan faktor kesuburan laki-laki. Meskipun begitu, kamu mungkin perlu bersabar, sebab prosesnya membutuhkan waktu dan komitmen.

Baca Juga: Ini 5 Tips Mudah untuk Meningkatkan Faktor Kesuburan Laki-laki

Begitulah sekilas pembahasan soal vaksin COVID-19 dan kesuburan laki-laki. Semoga dengan informasi tadi, kamu bisa lebih kritis dalam menanggapi hoax yang beredar di sosmed dan grup chat keluarga, ya! Jangan sampai kamu membuat keputusan berdasarkan informasi yang tidak akurat. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut terkait faktor kesuburan laki-laki, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Apakah Masturbasi Memengaruhi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Tak banyak yang mau mengakuinya, namun masturbasi merupakan aktivitas seksual yang cukup umum. Ada kebahagiaan, kelegaan, dan sensasi yang lepas bagi yang melakukannya (Meiller & Hargons, 2019). Akan tetapi, masturbasi seringkali dipandang negatif dan dianggap banyak membawa dampak buruk. Sejauh apa masturbasi memengaruhi faktor kesuburan laki-laki? Berikut sekilas penjabarannya.

Tubuh laki-laki memproduksi jutaan sperma setiap harinya. Ketika ejakulasi, tak semua simpanan sperma dikeluarkan, hanya sebagian kecil saja. Inilah alasan mengapa sperma tetap ada meskipun seorang laki-laki ejakulasi beberapa kali sehari. Akan tetapi, proses produksi sperma dari awal hingga selesai membutuhkan waktu yang panjang, yaitu rata-rata 74 hari (Amman, 2013). Dengan durasi produksi yang panjang tersebut, wajar saja bila ‘stok’ sperma menipis ketika bolak-balik dikeluarkan. Tak hanya volume cairan semen dan jumlah sperma saja yang menurun dengan frekuensi masturbasi yang tinggi, namun juga kemampuan berenang sperma (Mayorga-Torres, Agarwal, Roychoudhury, et al., 2016). Meskipun begitu, ini hanya terjadi ketika sudah masturbasi berulang kali. Kalau hanya 1-2 kali saja dalam sehari, masturbasi tidak berdampak buruk terhadap faktor kesuburan laki-laki.

Baca Juga: Betulkah Usia Memengaruhi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Hal lain yang juga bisa berpengaruh adalah posisi bermasturbasi. Terkadang sebelum masturbasi, banyak orang yang punya kebiasaan menonton video porno terlebih dahulu untuk menambah stimulasi visual, sehingga harus duduk memangku laptop. Konsekuensinya, suhu di area selangkangan meningkat. Ini nggak baik untuk faktor kesuburan laki-laki, sebab testikel membutuhkan suhu yang ideal untuk proses pembentukan sperma. Sering duduk memangku laptop bisa menaikkan suhu di sekitar area selangkangan dan mengganggu proses produksi sperma (Mortazavi, Taeb, et al., 2016). Cara mencegahnya, gunakanlah meja saat memakai laptop serta hindari duduk terlalu lama.

Jadi, apakah boleh bermasturbasi? Asalkan dilakukan dengan aman dan frekuensinya tidak berlebihan, tidak masalah. Agar masturbasi jadi lebih aman, lakukanlah masturbasi dengan cara yang benar. Berikut beberapa tipsnya.

  • Tangan dan sex toys harus selalu berada dalam keadaan bersih dan steril sebelum digunakan. Kalau perlu, potong kuku terlebih dahulu, sebab kuku yang panjang bisa menyimpan kotoran dan menggores penis.
  • Bila menggunakan sex toys, gunakan milik sendiri. Jangan pernah meminjamkannya ke orang lain maupun menggunakan punya orang lain. Soalnya, bertukar sex toys bisa menyebarkan infeksi menular seksual.
  • Hindari masturbasi dengan alat-alat yang bukan sex toys, sebab menggunakan sembarang alat bisa menyebabkan penis luka, bengkak, serta terinfeksi. Faktanya, banyak laki-laki yang mengalami cedera penis akibat masturbasi dengan vacuum cleaner (Dell’Atti & Galosi, 2017).
  • Gunakanlah pelumas alias lubrikan agar penis terlindungi dari lecet. Fiesta Intimate Lubricant berbahan dasar air aman bagi tubuh, tidak lengket, serta tidak berbau. Pelumas ini juga cocok bila digunakan dengan sex toys berbahan dasar silikon.
  • Kalau sedang merencanakan kehamilan bersama pasangan, kurangi dulu frekuensi bermasturbasi. Bukan berarti harus sepenuhnya berhenti, hanya saja jangan sampai terlalu sering hingga memengaruhi volume cairan semen serta jumlah dan kualitas sperma.

Baca Juga: Apakah Vaksin COVID-19 Mempengaruhi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Itulah sekilas pembahasan soal masturbasi dan pengaruhnya terhadap faktor kesuburan laki-laki. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan atau ingin berkonsultasi, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Betulkah Usia Memengaruhi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Berbeda dengan perempuan yang kemampuan reproduksinya jelas akan berhenti setelah memasuki masa menopause, bagi laki-laki tak ada batas waktu pasti yang menandakan hilangnya kesuburan. Meskipun begitu, seiring dengan meningkatnya usia laki-laki, semakin sering pula kita mendengar cerita-cerita mengenai performa seksual yang menurun dan kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Betulkah usia bisa memengaruhi faktor kesuburan laki-laki? Berikut sejumlah fakta ilmiah mengenai penuaan dan kesuburan laki-laki.

Baca Juga: Apakah Vaksin COVID-19 Mempengaruhi Faktor Kesuburan Laki-laki?

  • Kualitas sperma menurun

    Sayangnya, informasi yang satu ini benar. Semakin tua seorang laki-laki, biasanya semakin menurun juga kualitas spermanya (Mazur & Lipshultz, 2018). Bukan berarti tak ada satupun sperma yang masih bisa membuahi sel telur dengan sukses, hanya saja kemungkinan untuk bisa melanjutkan keturunan tidak setinggi pada masa muda dahulu. Selain itu, karena kualitas sperma yang kurang optimal dengan DNA yang seringkali kurang baik, anak-anak yang dihasilkan dari laki-laki >40 tahun memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami autisme, skizofrenia, dan sejumlah kondisi psikiatris lainnya (Yatsenko & Turek, 2018).

    Tidak ada cara yang bisa 100% mencegah dampak negatif penuaan terhadap kondisi sperma, namun menerapkan pola hidup yang sehat tetap bisa meminimalisir dampak buruknya. Hindari narkoba, rokok, serta konsumsi alkohol dan kafein. Usahakan untuk mempertahankan berat badan yang ideal, menjauhi sumber-sumber stres, tidur yang cukup, serta mengonsumsi makanan dan minuman bergizi seimbang (Durairajanayagam, 2017).

  • Kadar testosteron menurun
    Ini juga merupakan fakta. Dampak penuaan terhadap sistem endokrin yang mengatur hormon bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan dampak penuaan terhadap produksi sperma (Almeida, Rato, Sousa, et al., 2017). Padahal, hormon testosteron sangat berperan dalam menentukan faktor kesuburan laki-laki, termasuk mendukung proses pembuatan sperma, hasrat seksual, dan aktivitas seksual. Untuk mengatasi kadar testosteron yang rendah, ada terapi yang bisa dijalani, namun tentunya harus dengan berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu.

  • Lebih sering mengalami disfungsi ereksi

    Disfungsi ereksi adalah kesulitan mencapai penis yang tegang serta mempertahankannya cukup lama untuk mendapatkan kepuasan seksual (Spitz, 2018). Alhasil, penis menjadi lemas dan ‘loyo’. Betul bahwa disfungsi ereksi bisa menyerang laki-laki dari segala usia, namun hal ini lebih sering terjadi pada laki-laki yang berusia >40 tahun (Tirado, Ferrer & Herrera, 2016). Ada banyak faktor yang bisa memicu difsungsi ereksi, namun penyebab utamanya adalah enzim PDE5 yang memblokir aliran darah ke penis. Enzim ini sebenarnya merupakan enzim alami yang bertugas untuk menjaga agar penis nggak selalu tegang setiap saat. Akan tetapi, ketika enzim ini terlalu aktif, ereksi jadi gagal total.

    Untungnya, di zaman modern ini, sudah banyak alternatif yang bisa dipilih sebagai solusi untuk mengatasi disfungsi ereksi. Salah satunya adalah dengan terapi menggunakan Topgra , obat tablet untuk mengatasi disfungsi ereksi. Setiap tablet Topgra mengandung 100 mg sildenafil sitrat yang bekerja dengan menghambat pelepasan enzim PDE5. Jadi, penis akan bisa tegang kembali dan performa seksual yang tadinya menurun pun dapat meningkat lagi.

Baca Juga: Apakah Masturbasi Memengaruhi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Itulah tiga fakta mengenai pengaruh usia terhadap faktor kesuburan laki-laki. Selain itu, jika ingin berkonsultasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Solusi Mudah Mengatasi Disfungsi Ereksi yang Mengganggu Faktor Kesuburan Laki-laki di Tengah Pandemi

Menurut Dr. Nur Rasyid, Sp.U(K) dari Departemen Urologi RSCM, sekitar 35,6% laki-laki berusia 20-80 tahun di Indonesia mengalami disfungsi ereksi. Kondisi ini semakin parah selama wabah virus corona. Tekanan ekonomi, tantangan dalam pekerjaan, dan interaksi sosial yang terbatas di tengah pandemi meningkatkan kecemasan, depresi, dan disfungsi ereksi (Pennanen-lire, Prereira-Lourenco, et al., 2021). Akibatnya, kehidupan seksual jadi kurang memuaskan. Selain itu, disfungsi ereksi juga bisa memengaruhi faktor kesuburan laki-laki, sehingga dapat mempersulit upaya untuk melanjutkan keturunan. Meskipun begitu, tak perlu khawatir, sebab terdapat solusi mudah yang bisa digunakan untuk mengatasinya.

Baca Juga: Ini 5 Tips Mudah untuk Meningkatkan Faktor Kesuburan Laki-laki

Disfungsi ereksi adalah kesulitan mencapai penis yang tegang serta mempertahankannya cukup lama untuk mendapatkan kepuasan seksual (Spitz, 2018). Singkatnya, penis menjadi ‘loyo’ dan sulit ‘bangkit’. Pemicunya ada banyak faktor, namun penyebab utamanya adalah enzim PDE5 yang memblokir aliran darah ke penis. Ketika penis sedang ereksi, reaksi kimia dalam tubuh melepaskan sebuah senyawa yang disebut dengan nitric oxide (NO). NO bertugas merilekskan pembuluh darah agar darah bisa mengalir dengan lancar ke dalam penis dan menyebabkan penis menjadi tegang. Nah, PDE5 merupakan enzim alami yang sebenarnya berguna untuk menjaga agar penis nggak selalu tegang setiap saat. Masalahnya, ketika enzim ini terlalu aktif, ereksi bisa gagal total. 

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan terapi menggunakan Topgra, sildenafil sitrat 100mg. Topgra adalah obat tablet untuk mengatasi disfungsi ereksi. Setiap tablet Topgra mengandung 100 mg sildenafil sitrat yang bekerja dengan menghambat pelepasan enzim PDE5. Jadi, aliran darah ke penis bisa tetap lancar dan penis akan bisa tegang kembali. Topgra sudah teruji secara klinis efektivitasnya dan terjamin keamanannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penggunaannya juga sangat praktis. Kamu tinggal mengonsumsi satu buah tablet dengan air putih 1 jam sebelum berhubungan seks, sekitar 2 jam sebelum makan. Dalam 30 menit setelah minum obat, reaksinya akan segera muncul. Keampuhannya dalam mendukung faktor kesuburan laki-laki tak perlu dipertanyakan lagi.

Dengan menggunakan Topgra, kamu bisa kembali membangun momen intim dengan pasangan tanpa ada gangguan. Tak perlu khawatir lagi soal performa seksual. Tapi ingat, penggunaan obat ini harus disertai resep dokter terlebih dahulu ya.

Baca Juga: Olahraga dan Faktor Kesuburan Laki-laki, Seperti Apa Kaitannya?

Selain itu, jika ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai faktor kesuburan laki-laki, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp atau Telegram ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Olahraga dan Faktor Kesuburan Laki-laki, Seperti Apa Kaitannya?

Di tengah kesibukan bekerja, olahraga sudah menjadi kebutuhan. Selain untuk mempertahankan agar kondisi tubuh tetap fit, olahraga juga memiliki fungsi rekreasi untuk membantu melepas penat. Tak mengherankan jika banyak kantor mulai menyediakan peralatan dan ruangan untuk berolahraga atau memanjakan karyawan dengan jatah berlangganan fasilitas gym. Di bidang kesehatan reproduksi, olahraga memiliki dua wajah. Ada yang mengatakan bahwa olahraga membantu kesuburan, ada juga yang menyebutkan bahwa olahraga justru berdampak negatif terhadap faktor kesuburan laki-laki. Kira-kira pernyataan mana yang benar? Berikut sekilas pembahasannya.

Baca Juga: Olahraga untuk Mengatasi Ejakulasi Dini

Olahraga bisa menjadi kawan, bila pula menjadi lawan. Kuncinya adalah mengetahui proporsi yang tepat. Sebagai contoh, olahraga rutin terbukti bisa memberi dampak positif terhadap faktor kesuburan laki-laki. Orang-orang yang berolahraga teratur beberapa kali seminggu memiliki masalah ereksi yang lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga sama sekali, sementara itu, atlet ketahanan dengan rutinitas olahraga yang ekstrim cenderung mengalami inflamasi dan punya kadar hormon testosteron yang lebih rendah (Spitz, 2018).

Selain proporsi berolahraga, jenis olahraga juga bisa menentukan apakah olahraga tersebut akan mendukung atau justru memperburuk faktor kesuburan laki-laki. Jenis olahraga tertentu, seperti bersepeda, justru bisa menyakiti penis. Sebuah penelitian eksperimental menemukan bahwa bersepeda dengan intensitas rendah hingga tinggi selama 16 minggu mengurangi volume cairan semen, pergerakan sperma, bentuk sperma yang normal, kepadatan sperma, serta jumlah sperma (Behzad & Bakhtyar, 2015). Suhu tubuh di sekitar area testis cenderung meningkat selama bersepeda, sehingga jadi kurang mendukung produksi sperma. Bentuk sadel sepeda yang kurang ideal juga bisa menyebabkan saraf penis tergencet dan menimbulkan mati rasa (Spitz, 2018).

Meskipun proporsi dan jenis olahraga yang dipilih sudah benar, olahraga tersebut juga tidak akan bisa memberi dampak positif yang maksimal terhadap kesuburan jika gaya hidup secara umum masih negatif. Misalnya, jika masih banyak mengonsumsi alkohol, merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, dan makan makanan yang kurang bergizi (Leisegang & Dutta, 2020). Intinya, jika ingin punya kesempatan yang lebih besar untuk melanjutkan keturunan, pola hidup secara keseluruhan harus diubah menjadi positif. Tak bisa setengah-setengah.

Baca Juga: Cek IMS Berkala, Salah Satu Cara untuk Menjaga Faktor Kesuburan Laki-laki

Kalau masih kesulitan untuk punya anak meskipun sudah berkomitmen menerapkan gaya hidup yang sehat secara keseluruhan, ada baiknya berkonsultasi dengan ahli kesehatan reproduksi seperti dokter atau seksolog. Mungkin saja ada masalah lain yang ternyata mengganggu kesuburan. Selain itu, kamu pun juga bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Kamu bisa berkonsultasi dengan bebas, sebab segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Obesitas dan Faktor Kesuburan Laki-laki, Adakah Kaitannya

Obesitas merupakan masalah yang sudah sangat mendunia dan kemungkinan besar akan semakin memburuk seiring dengan perubahan gaya hidup dalam tahun-tahun mendatang (Jaffar, Ahmad & Cheruveetil, 2018). Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, berbagai aktivitas sehari-hari kini lebih mudah. Sebagai contoh, untuk membeli makan siang, Kamu tinggal memencet beberapa tombol melalui aplikasi di balik layar HP. Butuh hiburan? Berbagai pilihan tayangan menarik hadir di televisi pintar yang terhubung ke internet dalam sepersekian detik. 

Sebenarnya tak ada yang salah dengan hidup serba mudah. Akan tetapi, bila tidak dibarengi dengan usaha untuk tetap aktif dan sehat, Kamu sendirilah yang akan menanggung dampaknya di kemudian hari. Secara global, jumlah laki-laki yang hidup dengan obesitas saat ini jauh lebih banyak daripada perempuan (Kim & Shin, 2020). Berbagai penelitian telah mendokumentasikan dampak obesitas terhadap faktor kesuburan laki-laki. Berikut beberapa di antaranya.

Baca Juga: Yuk Pahami Bagaimana Obesitas Meningkatkan risiko Disfungsi Ereksi

  • Ketidak-seimbangan hormon
    Faktanya, laki-laki yang mengalami obesitas cenderung memiliki kadar hormon testosteron yang lebih rendah (Bekaert, Nieuwenhove, Calders, et al., 2015). Hal ini berpotensi menyebabkan masalah, sebab testosteron sangat penting bagi perkembangan organ-organ seksual. Ketidak-seimbangan hormon bisa berdampak buruk terhadap faktor kesuburan laki-laki.
    Obesitas dan Faktor Kesuburan Laki-laki, Adakah Kaitannya

  • Kualitas sperma menurun
    Demi terjadi kehamilan, tak cukup hanya sekadar bisa mengeluarkan sperma saja. Kamu membutuhkan sperma dalam jumlah yang besar, bentuk yang normal, dan kemampuan ‘berenang’ yang unggul. Masalahnya, laki-laki dengan obesitas cenderung memiliki volume cairan semen yang lebih sedikit, jumlah sperma yang lebih rendah, abnormalitas bentuk sperma yang lebih tinggi, serta kemampuan pergerakan sperma yang lebih buruk (Ramaraju, Teppala, Prathigudupu, et al., 2017). Padahal, sperma berkualitas merupakan salah satu kunci faktor kesuburan laki-laki.
    Obesitas dan Faktor Kesuburan Laki-laki, Adakah Kaitannya

  • Disfungsi ereksi
    Sebanyak 76% dari laki-laki yang melaporkan adanya penurunan libido dan disfungsi ereksi di klinik kesuburan merupakan laki-laki dengan berat badan berlebih dan obesitas (Jaffar, Ahmad & Cheruveetil, 2018). Artinya, laki-laki yang hidup dengan obesitas lebih sering mengalami kesulitan untuk mempertahankan penis yang tegang. Selain bisa mengurangi performa di ranjang, kondisi ini juga bisa menurunkan kesempatanmu untuk melanjutkan keturunan.
    Obesitas dan Faktor Kesuburan Laki-laki, Adakah Kaitannya

Baca Juga: Sildenafil Citrate atau Pil Biru, Bisakah Jadi Solusi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Lalu, bagaimana caranya untuk mencegah obesitas atau mengembalikan berat badan ke normal? Segalanya butuh proses, namun tentunya Kamu membutuhkan komitmen. Kuncinya adalah membangun dan mempertahankan pola makan yang sehat, berolahraga, dan memastikan adanya istirahat yang cukup. Cobalah pelan-pelan mengurangi porsi camilanmu, mengganti menu makanan dengan yang lebih bergizi seimbang, dan lebih banyak meluangkan waktu untuk aktivitas atau hobi outdoor, sekalian berolahraga. Dengan demikian, mudah-mudahan berat badan bisa perlahan menurun dan menjadi semakin stabil.

Selain itu, jika Kamu masih memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai faktor kesuburan laki-laki, Kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Sildenafil Citrate atau Pil Biru, Bisakah Jadi Solusi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Pada awal tahun 1990an, sebuah uji klinis dilakukan demi mencari obat untuk mengatasi penyakit jantung, nyeri pada dada yang diakibatkan oleh kurangnya aliran darah. Penelitian tersebut tidak berhasil, sehingga akhirnya dihentikan. Akan tetapi, sesuatu yang mengejutkan kemudian terjadi. Para peserta penelitian malah protes, mendesak agar obat yang dihasilkan tidak dibatalkan pengembangannya. Ternyata, mereka mengalami efek samping yang luar biasa, yaitu ereksi penis yang jauh lebih mantap. Peneliti pun berubah haluan, tak lagi berusaha mengembangkan obat tersebut untuk jantung, namun berfokus untuk membantu masalah ereksi. Inilah awal mula terciptanya ‘obat kuat’ alias ‘Sildenafil Citrate atau Pil Biru’ (Spitz, 2018), salah satu solusi faktor kesuburan laki-laki.

Baca Juga: Jangan Keliru, Begini 7 Cara Tepat Mengkonsumsi Sildenafil Sitrat untuk Disfungsi Ereksi

Sildenafil Citrate, kandungan dalam Pil Biru, bekerja dengan memperlancar aliran darah ke seluruh anggota tubuh, termasuk ke dalam penis. Khasiatnya sebagai salah satu solusi faktor kesuburan laki-laki sudah sangat banyak terdokumentasikan. Berikut ini beberapa temuannya.

  • Mengatasi impotensi akibat stres (Jannini, Lombardo, et al., 2004)
    Sebagian dari penyebab impotensi adalah stres. Stres dan kecemasan bisa mengganggu sinyal dari otak untuk mengirim aliran darah yang lebih banyak ke penis. Alhasil, penis jadi sulit tegang. Nah, Sildenafil Citrate atau Pil Biru membantu mengatasi kendala ini dengan memperlancar aliran darah ke penis.
    Sildenafil Citrate atau Pil Biru, Bisakah Jadi Solusi Faktor Kesuburan Laki-laki?

  • Meningkatkan kesuksesan dalam berhubungan seks (McCullough, Barada, et al., 2002
    Sekadar bisa ereksi saja belum cukup. Ereksi harus bisa bertahan cukup lama hingga hubungan seks bisa selesai dengan sukses. Dengan menggunakan Sildenafil Citrate atau Pil Biru secara tepat, persentase kesuksesan dalam berhubungan seks bisa meningkat hingga 82%. Meskipun begitu, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengontrol berbagai faktor risiko, sebab kemungkinan sukses saat menggunakan Sildenafil Citrate atau Pil Biru bisa berkurang jika Anda memiliki lebih dari satu penyakit bawaan.
    Sildenafil Citrate atau Pil Biru, Bisakah Jadi Solusi Faktor Kesuburan Laki-laki?

  • Meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma (Plessis, Hons & Franken, 2004; Jannini, Lombardo, et al., 2004).
    Untuk bisa terjadi kehamilan, sperma laki-laki harus mampu berenang dari dalam vagina melalui leher rahim hingga ke tuba falopi tempat dilepasnya sel telur perempuan, melekat pada sel telur, serta melakukan penetrasi untuk menjebol sebagian dari dinding sel telur. Masalahnya, tidak semua sperma bisa bergerak secara aktif dan memiliki ketahanan yang baik. Dengan mengonsumsi Sildenafil Citrate atau Pil Biru, kemampuan sperma untuk bergerak meningkat, lebih banyak sperma bisa melalui lendir rahim, serta melekat pada sel telur.
    Sildenafil Citrate atau Pil Biru, Bisakah Jadi Solusi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Baca Juga: Kepanasan Salah Satu Faktor yang Bisa Mengurangi Kesuburan Laki-laki, Benarkah

Itulah beberapa penjelasan mengenai manfaat Sildenafil Citrate atau Pil Biru sebagai salah satu kunci faktor kesuburan laki-laki. Selain itu, jika Anda masih memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi, Anda bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.