Ini Lima Pilihan Metode KB untuk Ibu Menyusui

KB untuk ibu menyusui ada yang hormonal, ada pula yang non-hormonal. Sesuaikanlah dengan kondisi dan kenyamananmu.

Menyusui sambil tetap ber-KB? Bisa banget! Cukup banyak lho pilihan KB untuk ibu menyusui. Tak hanya non-hormonal, tapi juga yang hormonal. Ini juga saat yang tepat untuk mendorong suami lebih aktif berpartisipasi dalam KB, bila sebelumnya ia kurang terlibat.

Baca Juga: Ibu Menyusui bisa Menggunakan Pil KB Laktasi, lho! Apa Bedanya dengan Pil KB Biasa?

Memberi bayi ASI eksklusif selama 6 bulan sebenarnya memberi manfaat KB alami. Selama menyusui, hormon prolaktin menjadi sangat aktif. Nah, peningkatan kadar prolaktin membuat hormon-hormon lain jadi “hibernasi” alias ditekan produksinya. Alhasil tidak terjadi ovulasi, dan siklus menstruasi pun berhenti. Bagaimanapun juga, tetap ada kemungkinan terjadi ovulasi. Kehamilan pun bisa terjadi, bila sperma masuk saat kamu mengalami ovulasi.

Agar lebih ‘aman’, sebaiknya memang memakai kontrasepsi, sekalipun kamu memberi si Kecil ASI eksklusif. Ini beberapa metode KB untuk ibu menyusui yang bisa kamu pilih.

5 Pilihan KB untuk Ibu Menyusui

KB untuk ibu menyusui yang berbasis hormonal hanya mengandung satu jenis hormon yaitu progestin (progesteron sintetis). Kenapa? Karena progestin tidak akan memengaruhi produksi dan kualitas ASI, jadi aman dipakai saat menyusui. Bentuknya bisa bermacam-macam. Selain hormonal, ada juga pilihan non-hormonal. Berikut ini pemaparannya.

  1. Kondom
    KB untuk ibu menyusui tidak harus dilakukan oleh ibu sendiri. Doronglah suami untuk menggunakan kondom. Untuk para suami, tunjukkanlah bahwa kalian benar-benar peduli dan sayang dengan istri. Bayangkan istri sudah menyusui dan mengurus baby 24/7. Memakai kondom adalah salah satu bentuk dukungan yang paling sederhana untuk istri memberi ASI. Jangan dikira memakai kondom bisa mengurangi sensasi bercinta. Kondom sekarang sudah dibuat demikian tipis, misalnya Sutra. Ada pula sensasi tekstur dan aroma seperti Fiesta, atau kondom premium Supreme.

  2. IUD
    IUD atau AKDR (alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah pilihan KB non-hormonal lainnya untuk ibu menyusui, selain kondom. Ini bisa kamu gunakan bila kamu menginginkan kontrasepsi jangka panjang, mengingat IUD bisa dipakai selama 5-10 tahun.

    Ada banyak pilihan IUD. Yang populer tentu saja copper T, misalnya IUD Andalan Tcu. Ada pula IUD Andalan Silverline, yang mengandung inti perak untuk mencegah fragmentasi tembaga dan memaksimalkan efek kontrasepsi. Ada pula IUD Andalan Postpartum dengan batang insersi panjang, sehingga mudah dipasang segera setelah persalinan, tanpa alat bantu.

  3. Pil Mini
    Bila sebelumnya kamu cocok minum pil KB, kamu bisa melanjutkan minum pil. Tapi pilnya berbeda ya. Untuk ibu menyusui, pil hanya mengandung progestin, sehingga disebut juga pil mini. Pil KB Andalan Laktasi terdiri dari 28 pil yang mengandung progestin (linestrenol) 0,5 mg.

  4. Suntik
    Malas minum pil? Kamu bisa memilih metode suntik, misalnya Andalan Suntikan KB 3 bulan. Ingat, pilih yang 3 bulan ya, karena suntik KB 1 bulan mengandung kombinasi progestin dan estrogen, dan tidak diperuntukkan bagi ibu menyusui.

  5. Implan (susuk)
    Bila kamu menginginkan metode KB hormonal jangka panjang, maka pilihannya adalah implan (susuk). Misalnya Sinoplant dari Andalan, yang efektif mencegah kehamilan selama 4 tahun. Implan terdiri dari 2 batang silikon yang berisi progestin (levonorgestrel). Waktu pemasangan susuk yang ideal yaitu 6 minggu setelah melahirkan. Sebelum kamu memasang susuk, hingga 7 hari setelah pemasangan, gunakanlah kondom sebagai proteksi.

Baca Juga: Pertama Kali Minum Pil KB, Begini Aturan Minumnya

Kamu bisa berkonsultasi lebih jauh soal Kb untuk ibu menyusui ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.