Lakukan Masturbasi, Normalkah?

Biasanya pertanyaan ini berkecamuk di kepala para remaja, baik pria maupun wanita. Di usianya yang masih sangat belia membuat mereka bertanya-tanya, apakah kebiasaan melakukan masturbasi termasuk dalam tindakan yang wajar atau sebaliknya, tak bermoral dan menyesatkan? Seperti mitos yang beredar selama ini.

Baca Juga: Masturbasi Bikin Rambut Rontok?‎

Duhai para remaja, kamu mesti paham bahwa masturbasi merupakan salah satu aktivitas seksual yang benar-benar normal dan benar-benar sehat. Semua orang melakukannya, namun tidak semua orang membicarakannya.

Masturbasi bersifat pribadi

Ada lelucon lama tentang masturbasi yang berbunyi, 80% orang melakukan masturbasi dan 20% orang berbohong tentangnya. Tentu saja ini bukan angka statistik dari sebuah penelitian medis. Melainkan sebatas guyonan yang menunjukkan sebuah kenormalan dari aktivitas masturbasi. Dengan kata lain setiap orang tahu bahwa masturbasi itu normal dan biasa, bahkan oleh mereka yang tidak melakukannya sekalipun.

Namun, tak bisa dipungkiri beberapa orang malu dan enggan melakukan masturbasi karena menganggap masturbasi itu kotor atau memalukan. Yang pasti, karena masturbasi itu bersifat pribadi dan memang tidak wajib untuk dibicarakan, jadi bukan tidak mungkin tidak melakukannya. Hanya saja tidak pantas untuk dibicarakan.

Fakta lainnya terkait masturbasi, hampir semua orang pernah melakukannya baik sengaja maupun tidak, baik terbuka maupun tersembunyi, baik terencana maupun spontanitas. Tidak hanya pria, wanita juga melakukan masturbasi. Apapun orientasi seksualnya pasti melakukan masturbasi. Dari berbagai level usia melakukan masturbasi. Ada yang melakukannya beberapa kali dalam sehari, ada yang sesekali saja dalam hitungan minggu atau bulan. Ada yang tidak pernah melakukannya, ya tidak apa-apa. Masturbasi adalah keputusan pribadi. Lakukan saja jika kamu mau, asal tahu batasannya.

Banyak orang beranggapan masturbasi hanya dilakukan oleh mereka yang jomblo atau tidak berpasangan. Dan mereka yang tidak melakukan hubungan seks. Hal ini tentu saja keliru. Banyak orang melakukan masturbasi lepas dari apapun status hubungannya, jomblo atau berpasangan, melajang atau menikah sekalipun. Karena setiap tindakan dan perbuatan pasti dilandasi berbagai alasan yang berbeda-beda tiap individu.

Terlalu sering, berbahayakah?

Sekali lagi, karena masturbasi bersifat pribadi, jadi lakukanlah jika kamu mau. Banyak orang khawatir, masturbasi yang berlebihan atau terlalu sering dapat membahayakan. Soal durasi berapa kali sehari, memang tidak ada batasan yang pasti.

Masturbasi hanya bermasalah jika bersifat merusak. Baik merusak secara fisik maupun psikologis. Misalnya membuat luka di area genital, memicu infeksi, dan risiko gangguan fisik lainnya. Selain itu mengganggu kehidupan sosial, misalnya tidak mau ke sekolah, tidak ingin bekerja, malas bergaul dengan teman sebaya, menghambat sosialisasi, meninggalkan hobi positif lainnya, dan banyak lagi.

Baca Juga: Ssst, Masturbasi bisa Menunjang Fungsi Seksual Lho

Selama masturbasi tidak mengganggu fungsi sosial dan kondisi kesehatan tubuh, tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Masturbasi yang sehat, aman, dan beralasan, sah-sah saja dilakukan bahkan setiap hari sekalipun.

Nah, buat kamu yang ingin bertanya seputar masalah kesehatan seksual, kamu bisa berkonsultasi secara online melalui Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Masturbasi kala Isolasi Mandiri

Aturan baku saat pandemi COVID-19 berupa karantina dan isolasi mandiri, membuat seseorang terpaksa hidup sendiri tanpa pasangan untuk beberapa hari kedepan. Durasi isolasi mandiri sekitar 14 hari, memang bukan waktu yang singkat untuk urusan kebutuhan seksual.

Nah, durasi panjang karantina atau isolasi ini memberikan konsekuensi berupa masturbasi untuk melampiaskan hasrat seksual secara aman dan nyaman tanpa harus menularkan atau tertular COVID-19.

Baca Juga: Ada Manfaat di Balik Masturbasi yang Sehat

Itulah himbauan dari sejumlah lembaga kesehatan di berbagai negara. Seperti yang dilakukan oleh British Columbia’s Disease Centre Control, yang menyerukan, bahwa kamu adalah pasangan seks ter-aman-mu karena masturbasi tidak akan menularkan COVID-19.

Sebagai konsekuensi dari kebijakan ini, sejumlah toko alat bantu seks ramai diserbu pengunjung.

Data lain menyebutkan, selama lockdown di Kanada, penjualan mainan seks meningkat tajam sebanyak 135% dari biasanya.

Para ahli juga menyebutkan, masturbasi dengan alat bantu tidak akan menyebarkan COVID-19 selama kamu mencuci tangan dan mainan seks apapun dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik sebelum dan sesudah berhubungan seks.

Manfaat masturbasi melawan infeksi

Selain mengikuti anjuran masturbasi yang sehat dan aman kala pandemi, kamu juga mesti tahu bahwa masturbasi memiliki sejumlah manfaat seperti mengurangi stress, mengatasi ketegangan, meningkatkan kualitas tidur, dan menjadi sarana relaksasi yang ampuh selama pandemi terutama bagi mereka yang sudah terkonfirmasi positif COVID dan mesti menjalankan masa-masa isolasi seorang diri tanpa pasangan di sisinya.

Jadi, buat kamu yang menjalani masa-masa isolasi mandiri, ini merupakan momentum yang tepat bagi kamu bereksperimen dengan teknik masturbasi. Melakukan seks solo guna memenuhi kebutuhan seksual yang aman dan menyenangkan.

Selain itu manfaat masturbasi juga terkait dengan peningkatan imunitas tubuh dalam melawan infeksi. Sebab efek orgasme akan meningkatkan jumlah sel darah putih. Sel darah putih membantu meningkatkan kekebalan tubuh melawan infeksi.

Manfaat lainnya orgasme membuat tubuh lebih rileks, dan tidur lebih nyenyak sehingga tubuh mempunyai waktu yang cukup beristirahat. Istirahat sangat penting dalam menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh.

Kendati masturbasi selama pandemic COVID-19 bagus untuk memutus mata rantai penularan virus corona, namun langkah pencegahan terinfeksi corona tetaplah menggunakan masker, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan dan tentu saja vaksinasi.

Baca Juga: Lima Sex Toys untuk Masturbasi Paling Populer, yang Mana Favoritmu?

Buat kamu yang ingin berkonsultasi seputar problem kesehatan seksual secara daring di masa pandemi ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Atasi Gangguan Cemas karena Masturbasi‎

Timbulnya gangguan kecemasan akibat masturbasi yang berlebihan atau berdampak buruk ‎bagi tubuh, memang sebuah konsekuensi logis yang mesti diterima. Bagaimana cara ‎mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.

Salah satu efek samping dari masturbasi adalah munculnya gangguan cemas yang ‎seringkali membuat seseorang merasa bersalah pada diri sendiri dan pasangan. Pada ‎tingkat tertentu kondisi ini memang sangat mengganggu.

Baca Juga: Lima Fakta Masturbasi pada Wanita‎

Jika kamu merasakan hal tersebut, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk ‎berdamai dengan gangguan cemas yang ada.

Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan:

  1. Mencari validasi

    Untuk mendapatkan validasi kamu mesti bertanya pada seorang ahli dalam hal ini ‎dokter atau terapi medis lainnya. Penjelasan dari sang ahli tentang masturbasi yang ‎sehat, alami dan bermanfaat akan mengurangi rasa bersalah dan gangguan cemas ‎yang kamu rasakan.

  2. Tanyakan diri sendiri

    Tanyakan lebih jauh pada diri sendiri, dari mana sumber kecemasan yang ada, dari ‎mana ketakutan tersebut muncul? Apakah mungkin karena dari pandangan agama ‎dan spiritual, atau mungkin referensi dari sudut budaya. Apapun sumbernya, ‎bantuan seorang terapis akan membantu kamu mengidentifikasi penyebabnya, ‎mengatasi kecemasan dan menghilangkan rasa frustasi dalam diri.

  3. Rileks

    Masturbasi yang memicu kecemasan diri memang tidak menyenangkan. Alih-alih ‎mendapatkan kenikmatan justru berujung pada rasa bersalah yang membuncah. ‎Karena itu lakukan masturbasi yang sehat, aman, dan menyenangkan tanpa risiko, ‎tanpa cemas, tanpa galau tak berujung.

  4. Libatkan pasangan

    Diskusikan dengan pasangan tentang masturbasi yang bisa dijadikan cara ‎meningkatkan kualitas hubungan intim melalui foreplay. Hal ini akan membantu ‎memberikan rasa nyaman dalam berhubungan dan ketika kamu harus melakukan ‎masturbasi seorang diri.

  5. Sudut pandang

    Bangun pemahaman diri bahwa masturbasi merupakan sesuatu yang normal, ‎sebatas masih dalam koridor yang sehat dan aman. Penerimaan ini akan membantu ‎mencegah kecemasan berlebihan dan meminimalisir risiko problem mental lainnya ‎yang mungkin terjadi.‎

Nah, mulai sekarang terapkan lima langkah di atas. Selain berupaya berdamai dengan diri ‎sendiri, cobalah untuk mencari alternatif lain mengalihkan atau mengurangi kebiasaan ‎masturbasi dengan kegiatan lain yang tak kalah menyenangkan.

Baca Juga: Bisakah Selaput Dara Robek Gara-gara Masturbasi?

Jika kamu ingin berkonsultasi seputar aktivitas seksual yang sehat dan aman, kamu bisa ‎berkonsultasi dengan dokter ahli. Caranya hubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau ‎klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Masturbasi Memicu Gangguan Mental?‎

Masturbasi merupakan aktivitas seksual yang lazim. Ini adalah cara alami dan sehat dalam ‎mengeksplorasi tubuh dan menemukan kesenangan secara mandiri.

Kendati tak bisa dipungkiri beberapa individu mengalami problem mental setelah ‎melakukan masturbasi. Seperti gangguan cemas, perasaan bersalah, dan gangguan mood.

Baca Juga: Penting Pahami Efek Samping Masturbasi

Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana masturbasi berdampak pada problem kesehatan ‎mental dan apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan perasaan ini, ‎berikut penjelasan lebih lanjut.‎

Kecemasan dan Perasaan Bersalah

Pada beberapa individu, semua dorongan seksual maupun aktivitas seksual berupa ‎masturbasi bisa menyebabkan kecemasan. Ada perasaan takut atau khawatir ketika dirinya ‎terangsang maupun ketika terlibat langsung dalam aktivitas seksual tersebut.

Sejumlah studi menyebutkan banyak pria berusia muda melakukan masturbasi dengan ‎frekuensi yang lebih tinggi dari usia yang lebih tua. Selain itu penelitian ini juga ‎mengemukakan bahwa pria yang sering melakukan masturbasi merasakan kecemasan yang ‎paling tinggi. Juga perasaan bersalah yang menghantui setelah melakukan masturbasi pun ‎terbilang sangat tinggi.

Rasa bersalah inilah yang melahirkan kecemasan demi kecemasan. Perasaan bersalah ini ‎tak lepas dari berbagai aspek kehidupan yang melingkupinya, seperti faktor agama atau ‎spiritual juga faktor budaya yang mungkin menganggap bahwa masturbasi merupakan ‎tindakan tak bermoral, dan “kotor.”

Pada akhirnya, kecemasan demi kecemasan yang ditimbulkan memicu berbagai masalah ‎fisik maupun mental. Seperti yang paling dekat adalah terjadinya disfungsi ereksi. Ejakulasi ‎dini merupakan satu dari sekian banyak dampak buruknya.

Di sisi lain, kecemasan mungkin hanya terkait dengan jenis atau gaya rangsangan seksual ‎tertentu. Bisa dibilang, masturbasi dapat menimbulkan kecemasan, tetapi tidak dengan ‎hubungan seksual. Sebab bagi sebagian orang masih menganggapnya sesuatu yang tabu, ‎namun bagi sebagian lain kesenangan diri dari sebuah masturbasi merupakan keniscayaan.

Bagi individu yang ingin menghindari masturbasi karena khawatir memicu gangguan ‎mental, bisa dilakukan berbagai cara. Di antaranya, menghindari paparan rangsangan ‎seksual seperti paparan pornografi dalam berbagai bentuk baik gambar, video, maupun ‎film.

Selain itu bisa menghabiskan waktu luang untuk berbagai kegiatan positif seperti menekuni ‎hobi atau pun berolahraga. Termasuk bergaul atau berkumpul dengan teman sebaya ‎sehingga waktu dan energi teralihkan pada hal-hal positif lainnya.

Baca Juga: Ketika Masturbasi Membahayakan Diri

Jika kamu mengalami permasalahan mengenai gangguan kesehatan seksual reproduksi ‎sebagai dampak dari aktivitas seksual, kamu bisa menghubungi tenaga kesehatan Halo DKT ‎di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Dapatkan ‎konsultasi gratis dengan para ahli yang kompeten.‎

Lima Fakta Masturbasi pada Wanita‎

Tidak hanya pria, wanita juga melakukan masturbasi. Yang membedakan mungkin tidak ‎dibahas dalam pergaulan. Simak fakta masturbasi pada wanita berikut ini.

Lebih dari separuh wanita di Amerika berusia 18-49 tahun melakukan masturbasi ‎setidaknya sekali dalam tiga bulan. Hal tersebut terungkap dari studi yang dilakukan oleh ‎The Kinsey Institute. Kondisi ini berlaku pada wanita single maupun yang sudah memiliki ‎pasangan.

Baca Juga: Tips Bikin Playlist untuk Mengiringi Masturbasi

Berikut lima hal seputar masturbasi pada wanita yang perlu kamu ketahui:

  1. Baik untukmu

    Masturbasi meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh dan melepaskan endorphin, ‎zat kimia di otak yang memberikan sensasi rasa senang serta membantu ‎meningkatkan imunitas. “Itu mungkin sebabnya masturbasi memberikan ‎kebahagiaan sekalipun tidak mencapai orgasme” ujar Nicole Prause, PhD, peneliti ‎seksualitas di UCLA.‎

  2. Meningkatkan kehidupan seks

    Masturbasi dapat membuat kamu merasa nyaman dan percaya diri secara seksual. ‎Bagi mereka yang sulit mencapai orgasme, ini adalah cara mandiri mencari tahu ‎titik sensitivitas diri untuk mendapatkan orgasme yang diinginkan.

  3. Meringankan problem seks saat menopause

    Wanita yang memasuki masa menopause pasti mengalami problem seksual. ‎Masturbasi akan membantunya. Menurut judi Chervenak, MD, ginekolog di ‎Montefiore Medical Center, New York City, vagina bisa menyempit yang membuat ‎hubungan seksual terasa menyakitkan. “Masturbasi dengan pelumas berbahan dasar ‎air, membantu mencegah penyempitan, melancarkan aliran darah, mengatasi ‎problem kelembaban, serta meningkatkan hasrat seksual,” ujar Chervenak.

  4. Tidak harus berakhir orgasme

    Urusan seks tidak hanya soal cepat klimaks, melainkan juga pengalaman menjelajah ‎bagian tubuh yang memiliki sensitivitas, mencoba posisi yang berbeda, dan tidak ‎tergoda untuk terburu-buru mencapai klimaks. Sebab semua tak selalu berujung ‎pada orgasme.

  5. Alat bantu

    Menurut survei oleh Ashley Leonard dari Robert Morris University, separuh wanita ‎usia 18-60 tahun pernah menggunakan alat bantu seks. Jika kamu kesulitan ‎mencapai orgasme, dan ingin mendapat klimaks, alat bantu seks mungkin bisa ‎membantu. Jika itu memberikan efek yang baik, lakukanlah.

Baca Juga: Tanda Kamu Kecanduan Masturbasi

Itulah fakta yang disampaikan oleh para ahli seputar masturbasi. Jika kamu memiliki ‎sejumlah pertanyaan seputar masturbasi dan ingin berkonsultasi dengan dokter ahli, kamu ‎bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Masturbasi Bikin Rambut Rontok?‎

Ada berbagai perspektif di masyarakat seputar kebiasaan melakukan masturbasi. Salah ‎satunya kaitan masturbasi dengan kerontokan rambut. Benarkah masturbasi bikin rambut ‎rontok? Temukan jawabannya di bawah ini.

Banyak teori seputar masturbasi yang coba dikaitkan dengan berbagai problem kesehatan ‎tubuh. Salah satunya teori tentang kekurangan protein, dan teori tentang perubahan ‎hormon testosteron yang memicu terjadinya kerontokan rambut.

Baca Juga: Penting Pahami Efek Samping Masturbasi

Mitos ini mungkin berawal dari fakta yang menyebutkan bahwa air mani mengandung ‎protein tingkat tinggi, sehingga setiap kali ejakulasi, tubuh kehilangan banyak protein yang ‎sesungguhnya protein tersebut dapat digunakan untuk pertumbuhan rambut.

Jumlah kandungan protein

Kendati benar bahwa air mani mengandung tinggi protein, sekitar 5,04 gram protein per ‎‎100 ml. Namun setiap ejakulasi seorang pria rata-rata hanya mengeluarkan 3,3-3,7 ml air ‎mani. Jumlah tersebut jelas relatif lebih kecil.

Teori lain menyebutkan bahwa masturbasi dapat meningkatkan kadar hormon testosteron, ‎yang pada gilirannya menyebabkan meningkatnya kadar hormon dihydrotestosterone (DHT) ‎yang terkait dengan kerontokan rambut.

Namun, penelitian tahun 2001 menunjukkan bahwa pria dewasa sebenarnya mengalami ‎peningkatan kadar testosteron setelah tidak melakukan masturbasi selama rentang waktu 3 ‎minggu. Ini artinya bahwa level testosteron mungkin meningkat ketika seseorang ‎menghindari ejakulasi.

Dalam kedua kasus tersebut tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa masturbasi ‎meningkatkan kadar DHT.

Yang pasti tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan masturbasi menyebabkan kerontokan ‎rambut.

Jadi ketika ada orang lain yang mengklaim bahwa masturbasi bisa menyebabkan ‎kerontokan rambut, kamu bisa menyanggahnya dengan fakta-fakta yang sudah dipaparkan ‎di atas.

Baca Juga: Atasi Gangguan Cemas karena Masturbasi‎

Jika kamu mengalami problem seksual terkait masturbasi atau kondisi lainnya, kamu bisa ‎berkonsultasi dengan dokter ahli melalui melalui Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau ‎klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Enam Cara Menghentikan Masturbasi yang Berlebihan‎

Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik dan berdampak destruktif. Hal ini juga berlaku ‎pada aktivitas seksual berupa masturbasi yang dilakukan di luar batas wajar.

Jika masturbasi yang kamu lakukan sudah menimbulkan masalah, itu artinya kebiasaan ‎tersebut mesti dihentikan.

Baca Juga: Ada Manfaat di Balik Masturbasi yang Sehat

Kabar baiknya, ada sejumlah strategi yang bisa kamu lakukan untuk menghentikan ‎masturbasi yang berlebih. Kombinasi beberapa strategi ini, hasilnya akan jauh lebih baik. ‎Simak penjelasannya berikut ini.

  1. Hindari pornografi

    Paparan pornografi menjadi salah satu pemicu seseorang untuk melakukan ‎masturbasi. Saat ini paparan konten pornografi memang sangat massif seiring ‎penetrasi internet yang kian luas. Namun sekuat tenaga kamu mesti menghentikan ‎kebiasaan mengonsumsi konten pornografi dalam berbagai medium seperti foto, ‎film, maupun situs. Batasi akses, gunakan filter khusus, dan kuatkan hati untuk tidak ‎tergoda meliriknya.

  2. Tetap aktif

    Habiskan waktu untuk melakukan aktivitas lain yang bermanfaat seperti menekuni ‎hobi, melakukan side job, kerja sosial, dan aktivitas lainnya yang lebih positif. ‎Sehingga energi, pikiran, dan waktu luang teralihkan dari kebiasaan untuk ‎melakukan masturbasi. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan kepuasan dan ‎kebahagiaan dari aktivitas lain yang berfaedah.

  3. Konsultasi dengan ahli

    Jika masturbasi yang kamu lakukan sudah sampai pada tahap yang ‎mengkhawatirkan, sudah waktu untuk mencari bantuan tenaga ahli. Konsultasikan ‎kondisimu pada dokter yang kompeten. Sebab, jika sudah cukup parah, intervensi ‎medis menjadi solusi yang tepat. Tidak bisa dilakukan terapi manual tanpa metode ‎yang pemantauan medis.

  4. Bersosialisasi

    Sebagian orang melakukan masturbasi karena merasa kesepian. Karena itu luangkan ‎waktu untuk bergaul dan bersosialisasi, mencari teman sebanyak mungkin. Sehingga ‎kamu tidak merasa sendiri dan banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman. ‎Dengan begitu kesempatan untuk bermasturbasi semakin sedikit bahkan tak ada ‎waktu lagi.

  5. Olahraga

    Energi dan waktu yang ada habiskan untuk berolahraga. Inilah cara efektif ‎melampiaskan energi yang tersimpan dalam tubuh. Sebab olahraga merupakan cara ‎ampuh melepaskan ketegangan dan mengeluarkan energi secara positif. Olahraga ‎membantu tubuh mengeluarkan hormon endorphin yang membuat seseorang ‎merasa senang. Sehingga tak perlu lagi menjadikan masturbasi sebagai cara ‎membahagiakan diri sendiri.

  6. Support group

    Dukungan dari orang-orang terdekat yang dipercaya akan semakin menguatkan ‎upaya menghentikan sebuah kebiasaan buruk. Termasuk masturbasi ini. Dapatkan ‎dukungan tulus dari orang-orang terdekat agar kamu merasa nyaman dan tenang ‎karena banyaknya perhatian dari support group yang ada.

Baca Juga: Tanda Kamu Kecanduan Masturbasi

Selamat mencoba enam langkah di atas ya. Semoga berhasil. Jika kamu masih menghadapi ‎kendala, tak ada salahnya berkonsultasi melalui Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik ‎link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Ketika Masturbasi Membahayakan Diri

Tak bisa dipungkiri keinginan melakukan masturbasi seringkali membuat seseorang terlena dan mengabaikan efek samping yang mungkin ditimbulkan.

Jika dilakukan secara wajar dalam frekuensi yang tidak terlalu sering dan berlebihan, rasanya masih masuk akal. Namun, yang perlu dipahami adalah kebiasaan masturbasi yang berlebihan akan berdampak buruk. Bukan hanya pada fisiknya saja melainkan pada kondisi psikologisnya.

Baca Juga: Benarkah Masturbasi Dapat Meningkatkan Imun Tubuh?

Apalagi bila dampak negatif tersebut berpengaruh signifikan pada kehidupannya yang lebih luas. Alih-alih mendapatkan kenikmatan seksual, yang terjadi justru sebaliknya, masturbasi membahayakan diri sendiri.

Inilah indikasi ketika masturbasi membahayakan diri :

  • Mengganggu kemampuan seksual

    Ketika masturbasi mulai mengganggu kemampuan orgasme atau mengusik hubungan seksual dengan pasangan. Misalnya menjadi pemicu ejakulasi dini. karena salah satu pemicu ejakulasi dini yaitu terlalu sering melakukan masturbasi. Bila dampak buruk ini mulai kamu rasakan, tak ada pilihan selain mengurangi dan menghentikan kebiasaan masturbasi.

  • Perilaku kompulsif

    Dalam beberapa kasus, masturbasi menjadi perilaku seksual kompulsif, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan dorongan, fantasi, dan perilaku seksual. Kondisi ini berbeda dengan hasrat seks yang normal, tetapi lebih dipicu oleh masalah psikososial yang memaksanya melakukan lagi dan lagi tanpa bisa menikmati aktivitas seksual itu sendiri.

  • Perasaan Bersalah

    Pada sebagian besar individu yang melakukan masturbasi seringkali dihantui oleh perasaan bersalah. Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Sexual Medicine yang melibatkan 4.211 pria menyebutkan 8,4% diantaranya mengakui merasa bersalah setelah melakukan masturbasi. Perasaan bersalah ini juga menjadi pintu masuk terjadinya perilaku menyimpang lainnya. Misalnya rasa bersalah yang sangat besar dikaitkan dengan peningkatan konsumsi minuman beralkohol yang juga berdampak pada masalah kesehatan fisik dan mental.

Baca Juga: Masturbasi, Solusi Saat Pasangan Tidak Mood Bercinta

Nah, tiga penjelasan di atas menegaskan bahwa sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik dan berdampak negatif. Karena itu sebisa mungkin hindari masturbasi yang tidak berfaedah, agar kamu bisa terhindar dari masalah. Jika kamu memiliki masalah seputar problem seksual, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter ahli melalui Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Penting Pahami Efek Samping Masturbasi

Bagi pria, masturbasi menjadi pilihan untuk mengimplementasikan hasrat seksual yang aman dan nyaman. Benarkah demikian?

Aktivitas seksual berupa masturbasi memang merupakan cara aman dan alamiah untuk meningkatkan kesehatan seksual tanpa perlu takut tertular penyakit seksual maupun risiko terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Enam Cara Menghentikan Masturbasi yang Berlebihan‎

Namun, tahukah kamu, di balik tujuan dan manfaat yang ada dalam aktivitas masturbasi, ada efek samping yang justru seringkali diabaikan. Dampak buruk ini wajar saja terjadi terlebih bagi mereka yang melakukan masturbasi secara berlebihan. Terlalu sering maupun terlalu bersemangat dalam hal ini terlalu kuat mengeksploitasi area genital.

Berikut efek samping masturbasi yang penting kamu ketahui :

  1. Edema
  2. Salah satu pemicu terjadinya edema atau pembengkakan pada penis adalah masturbasi yang berlebihan karena mencengkeram penis terlalu kuat selama masturbasi berlangsung. Pembekakan ini terjadi karena menumpuknya cairan di dalam penis. Bayangkan bila frekuensi masturbasi relatif sering, risiko terjadinya edema pun cukup besar.

  3. Iritasi kulit
  4. Masturbasi yang berlebihan tidak hanya berdampak pada penis bagian dalam, melainkan juga area luar penis. Di samping edema, cengkeraman kuat pada penis berisiko membuat kulit penis lecet atau iritasi. Kendati iritasi kulit ini bersifat ringan dan akan hilang dalam beberapa hari, namun jika dilakukan terlalu sering dan berlebihan, bisa membahayakan juga.

  5. Rasa bersalah
  6. Kendati masturbasi dianggap sehat dan bermanfaat serta merupakan pilihan pribadi dalam konteks area privat. Tetap saja bagi sebagian orang akan muncul perasaan negatif setelah melakukannya. Misalnya rasa bersalah atau malu terhadap diri sendiri.

Baca Juga: Tanda Kamu Kecanduan Masturbasi‎

Nah, itulah resiko dari masturbasi yang berlebihan. Jangan sampai alih-alih mendapatkan kenikmatan seksual justru berujung pada problem kesehatan lain di area genital. Untuk kamu yang ingin tahu lebih jauh seputar efek samping masturbasi, kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Dapatkan konsultasi gratis dengan para ahli yang kompeten.

Masturbasi pada Pria, Ini Faktanya

Ada sejumlah fakta menarik tentang masturbasi pada kaum pria. Ini dia penjelasannya.

Masturbasi merupakan upaya stimulasi diri sendiri yang disengaja untuk mempengaruhi gairah seksual dan mendapatkan kenikmatan seksual.

Baca Juga: Benarkah Masturbasi Mengurangi Testosteron?

Berikut fakta-fakta menarik dari masturbasi yang dilakukan para pria di muka bumi ini:

  1. Sebuah literature menyebutkan 94 persen pria yang melakukan masturbasi mengarah ke orgasme. Beberapa individu tidak melakukan masturbasi karena mereka tidak memiliki dorongan atau rangsangan seksual yang cukup. Di samping itu ada beberapa individu yang beraksi lambat dan tidak mungkin mencapai orgasme dalam masturbasi yang dilakukannya.
  2. Umumnya para pria melakukan masturbasi pertamanya sejak memasuki usia remaja awal.
  3. Ada beberapa pria yang melakukan masturbasi hanya satu atau dua kali sepanjang hidupnya. Sementara ada pula yang memiliki frekuensi rata-rata 7-20 kali bahkan lebih dalam seminggu. Fakta lainnya adalah pria yang masih saja melakukan masturbasi di usia senjanya, yaitu 75 tahun!
  4. Pada pria yang sudah menikah, masturbasi yang dilakukan memang relatif terbatas pada kondisi tertentu. Misalnya saat harus berpisah dengan istri beberapa hari. Kondisi lainnya yang cukup memprihatinkan adalah ketika istri tidak menginginkan hubungan seksual sesering yang diinginkan suami. Atau pada kondisi kehamilan, menstruasi, melahirkan, juga ketika istri mengalami penyakit yang mengganggu hubungan seksual itu sendiri.
  5. Durasi masturbasi biasanya tidak lebih dari 1-2 menit. Beberapa individu mencapai orgasme dalam 10-20 detik. Pada pria teknik masturbasi umumnya dilakukan secara manual. Beberapa anak laki-laki melakukannya dengan cara menggerakkan penis ke tempat tidur atau ke objek lain.
  6. Semua pria mengalami fantasi seksual selama masturbasi. Ada yang menggunakan gambar untuk stimulasi atau cukup dengan melihat alat kelamin sendiri.
  7. Frekuensi masturbasi berbanding terbalik dengan emisi nocturnal. Pria dengan frekuensi masturbasi yang tinggi mungkin memiliki tingkat emisi nocturnal yang rendah dan sebaliknya.

Baca Juga: Penting Pahami Efek Samping Masturbasi

Itulah sebagian fakta-fakta seputar masturbasi pria. Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak, silakan mencari referensi lain yang tersedia di jagat maya. Atau jika kamu ingin fakta yang lebih akurat dari para ahli yang kompeten, kamu bisa bertanya melalui Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp

Ada Manfaat di Balik Masturbasi yang Sehat

Ada sejumlah manfaat dari masturbasi yang dilakukan secara sehat dan tidak berlebihan. Simak penjelasannya berikut ini.

Saat orgasme, tubuh mengeluarkan hormon endorphin, senyawa kimia yang dihasilkan secara alami oleh tubuh karena kebahagiaan dan kesenangan yang dirasakan. Inilah salah satu manfaat alamiah dari aktivitas seksual yang menyehatkan. Termasuk di dalamnya masturbasi itu sendiri.

Baca Juga: Apakah Masturbasi Memengaruhi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Masturbasi yang dilakukan secara sehat dan tidak berlebihan, akan memberikan sejumlah manfaat bagi tubuh. Dan tahukah kamu, masturbasi merupakan salah satu aktivitas seks yang aman karena tidak ada risiko kehamilan dan terinfeksi penyakit menular seksual (PMS).

Bahkan sejumlah penelitian menyebutkan banyaknya manfaat masturbasi yang perlu kamu ketahui. Di antaranya:

  • Membantu melepaskan ketegangan seksual
  • Mengurangi stress
  • Membantu tidur lebih nyenyak
  • Meningkatkan kepercayaan diri
  • Membantu mengatasi masalah seksual
  • Membantu meredakan nyeri menstruasi dan kram otot
  • Memperkuat tonus otot di daerah panggul dan anus
  • Mengenali area sensitif
  • Menemukan sensasi menyenangkan sehingga memudahkan pasangan

Dan masih banyak lagi manfaat lainnya yang tentunya sangat individual. Sebab pada dasarnya ketika kamu mengenali karakter diri sendiri dalam beraktivitas seksual, hal ini sejatinya akan lebih memudahkan pasangan dalam memberikan rangsangan dan menghadirkan kebahagiaan untukmu. Walhasil, ketika ini didiskusikan dengan pasangan, kehidupan seksual kamu dan pasangan akan jauh lebih sehat dan menyenangkan.

Satu hal yang pasti, seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa masturbasi membuat kamu lebih nyaman karena melindungi diri dari risiko terpapar penyakit menular seksual juga dari kehamilan yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Masturbasi Bisa Menunda Ejakulasi

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Benarkah Masturbasi Meningkatkan Imunitas?

Di masa pandemi ini, imunitas jadi hal sangat penting yang menentukan kemampuan tubuh melawan serangan COVID 19. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendongkrak imunitas, salah satunya melalui aktivitas seksual.

Kehidupan seks yang sehat tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, melainkan juga bagi pikiran, mengurangi stress, meningkatkan kualitas tidur dan aspek psikologis lainnya.

Baca Juga: Ssst, Masturbasi bisa Menunjang Fungsi Seksual Lho

Itulah sebabnya, setiap individu idealnya menjaga kehidupan seksnya tetap aman dan terkendali. Bagi mereka yang sudah menikah, barangkali tidak terlalu masalah. Tetapi bagi kamu yang masih sendiri, bagaimana caranya?

Masturbasi mungkin jadi jawaban atas pertanyaan di atas. Jangan khawatir, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa seks yang dilakukan secara sendiri sama sehatnya dengan kenikmatan seksual bersama pasangan.

Penelitian yang dilakukan tahun 2004 terhadap 11 pria yang terbit di jurnal Neuroimmunomodulation menyebutkan bahwa gairah seksual dan orgasme mengaktifkan komponen sistem kekebalan tubuh.

Manfaatnya sama besarnya

Kendati penelitian ini sangat kecil, para peneliti menemukan bahwa masturbasi mampu meningkatkan jumlah mediator inflamasi yang disebut leukosit (sel darah putih) dan sel pembunuh alami. Keduanya melawan infeksi sebagai bagian dari respons imun tubuh.

Jennifer Berman, MD, seorang ahli kesehatan seksual menyebutkan, bahwa secara umum, orgasme baik dengan pasangan atau tanpa pasangan, dalam hal ini masturbasi, memiliki manfaat yang sama terhadap kesehatan seseorang.

“Seks mengurangi stress,” ujar Britney Blair, PsyD, pakar psikologi klinis dan pendiri The Clinic, sebuah klinik terapi seks di California Utara. Menurutnya, seks dalam hal ini berlaku secara umum baik dilakukan bersama pasangan maupun seks solo atau masturbasi.

“Sama seperti olahraga, seks sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung, paru-paru dan sistem imunitas tubuh. Selain itu bagus pula untuk meningkatkan kualitas tidur karena memungkinkan untuk tidur nyenyak lebih cepat. Jadi, secara keseluruhan masturbasi sangat bagus untuk kesehatan seseorang,” papar Blair.

Baca Juga: Sering Masturbasi Menyebabkan Libido Tinggi

Nah, buat kamu para jomblo di luar sana, jangan kecil hati. Ternyata masturbasi sama besar kok manfaatnya bagi kesehatan dan meningkatnya imunitas yang sangat dibutuhkan saat ini. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.