Hati-hati! Ini Dua Risiko Menggunakan Metode KB ‘Cabut Singkong’!

Salah satu metode KB tradisional yang masih banyak digunakan adalah metode KB ‘cabut singkong’. Pasalnya, cara ini dianggap praktis dan tidak membutuhkan alat sama sekali. Akan tetapi, metode kontrasepsi yang satu ini ternyata tidak disarankan karena banyak membawa risiko.

Baca Juga: Metode KB untuk Mood Tetap Oke

Istilah ‘cabut singkong’ digunakan untuk mendeskripsikan tindakan mengeluarkan penis dari dalam vagina sesaat sebelum ejakulasi agar sperma tidak masuk ke dalam vagina. Sebutan lainnya adalah coitus interuptus atau senggama terputus. Ada banyak orang yang beranggapan bahwa cara ini ampuh dalam mencegah kehamilan serta aman dilakukan. Meskipun demikian, anggapan ini ternyata sama sekali tidak benar.

Berikut dua risiko yang bisa terjadi ketika kamu menggunakan metode KB ‘cabut singkong’.

  • Kehamilan yang tidak direncanakan
    Faktanya, 1 dari setiap 5 pasangan yang menggunakan metode KB ‘cabut singkong’ mengalami kehamilan (Perez, 2019). Bukankah sperma tidak keluar di dalam vagina? Mengapa masih ada kemungkinan hamil? Meskipun cairan mani dikeluarkan di luar, bila dari awal penetrasi sudah tak menggunakan pengaman, kehamilan tetap bisa terjadi. Soalnya, ada cairan bening pra-ejakulasi yang sudah keluar sedikit demi sedikit sejak penis mulai tegang. Nah, cairan pra-ejakulasi bisa mengandung sperma (Kovavisarach, Lorthanawanich, & Muangsamran, 2016), meskipun jumlahnya tidak sebanyak pada cairan mani.

  • Infeksi menular seksual
    Selain berisiko menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan, metode KB ‘cabut singkong’ juga berpotensi menyebarkan infeksi menular seksual (IMS), seperti chlamydia, gonorrhoea, syphilis, hepatitis B, dan HIV. Satu-satunya metode KB yang dapat mencegah IMS adalah kondom. Agar perlindungan kondom optimal, kondom harus digunakan secara tepat dan konsisten setiap kali berhubungan seks. Di samping itu, pasangan yang sudah aktif secara seksual juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan status IMS secara berkala di rumah sakit.

Mengingat bahwa metode KB ‘cabut singkong’ berisiko menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan, pasangan yang betul-betul sedang tak siap untuk menyambut kelahiran seorang bayi tidak dianjurkan untuk menggunakan metode ini. Lebih baik mengandalkan metode KB modern seperti pil KB, suntikan KB, KB implan, atau IUD tembaga yang sudah terbukti jauh lebih efektif. Jadi, ketika berhubungan intim, kamu dan pasanganmu benar-benar bisa fokus menikmati momen tanpa khawatir mengenai risiko kehamilan. Metode-metode KB modern ini bisa didapatkan dengan berkonsultasi pada dokter atau bidan terlebih dahulu untuk disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Kamu bisa berkonsultasi ke puskesmas, rumah sakit, atau tempat praktek dokter / bidan.

Sementara itu, untuk mencegah infeksi menular seksual, kamu dapat menggunakan kondom. Kondom bisa diperoleh secara bebas tanpa memerlukan resep dokter di berbagai apotek, minimarket, dan gerai online terpercaya. Kondom juga sudah memiliki banyak sekali varian menarik yang juga bisa meningkatkan kepuasan seksual, mulai dari kondom beraroma, kondom bertekstur, hingga kondom berpelumas khusus yang bisa membuat penis tahan lebih lama ketika berhubungan intim.

Baca Juga: Begini Mendiskusikan Metode KB dengan Anak yang Mulai Dewasa dan Aktif Secara Seksual

Begitulah sekilas pembahasan mengenai risiko menggunakan metode KB ‘cabut singkong’, serta beberapa alternatif solusi yang lebih baik yang bisa kamu gunakan bersama dengan pasanganmu. Selain itu, kalau kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu juga bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Macam-macam Metode KB untuk Mendukung Keputusanmu Hidup Childfree

Tak ingin punya anak? Tak masalah. Tidak semua orang punya pasangan demi impian untuk melanjutkan keturunan. Bila kamu dan pasanganmu merasa sudah bahagia berdua serta ada banyak rencana lain yang ingin kalian capai, entah itu karir, pendidikan, atau bahkan rencana traveling keliling dunia, hidup childfree adalah pilihan yang tepat. Meskipun begitu, hidup childfree pun butuh rencana. Agar tidak ‘kebobolan’ saat bercinta, kamu memerlukan metode KB. Berikut beberapa jenis metode KB yang dapat digunakan untuk mendukung keputusanmu hidup childfree.

Baca Juga: Dulu Susah Punya Anak, Setelah Dikaruniai Anak Tak Ingin Hamil Lagi. Masih Perlukah Pakai Metode KB?

  • Metode KB permanen
    Bila kamu dan pasanganmu sudah berdiskusi dan keputusan kalian untuk hidup childfree sudah bulat, metode KB permanen dapat menjadi pilihan. Pada perempuan, bisa dilakukan litigasi tubal. Di samping mencegah kehamilan secara permanen, litigasi tubal ternyata juga menurunkan risiko beberapa jenis kanker rahim (Gatiskell, Green, Pirie, et al., 2015). Sementara itu, laki-laki bisa menjalani vasektomi (Velez, Pagani, et al., 2021).

  • Metode KB non-permanen
    Bagi pasangan yang ingin childfree, namun lebih nyaman tetap memiliki pilihan bila tiba-tiba berubah pikiran suatu hari di masa depan, metode KB non-permanen dapat dimanfaatkan. Ada beberapa metode KB non-permanen yang bisa dipakai, antara lain kondom, pil KB, suntikan KB, KB implan, dan IUD tembaga. Berikut penjelasan singkat dari masing-masing metode.

  • Kondom hanya bisa sekali pakai, sehingga harus diganti dengan yang baru setiap kali berhubungan seksual. Meskipun begitu, kondom merupakan satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa menurunkan risiko infeksi menular seksual (IMS). Oleh karena itu, WHO sangat menyarankan penggunaan kondom secara tepat dan konsisten.

  • Pil KB dapat digunakan selama 1 kali siklus menstruasi, yaitu 28 hari. Cara mengonsumsinya adalah dengan meminum 1 butir pil setiap hari pada jam yang sama. Ada dua jenis pil KB, yaitu pil KB kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron serta pil mini yang hanya mengandung hormon progesteron saja. Pil KB memiliki tingkat efektivitas sebesar 91% dalam mencegah kehamilan (NHS UK). Semakin teratur dan disiplin kamu meminumnya, semakin ampuh pula pil tersebut. Untuk mendapatkannya, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter atau bidan terlebih dahulu.

  • Suntikan KB dilakukan 1 atau 3 bulan sekali, tergantung dari jenis yang dipilih. Suntikan KB 1 bulanan mengandung kombinasi hormon estrogen dan progesteron, sedangkan suntikan KB 3 bulanan mengandung hormon progesteron saja. Suntik KB 96% ampuh dalam mencegah kehamilan (Hill, 2019). Untuk memperoleh jadwal suntik KB, kamu perlu berkonsultasi ke dokter atau bidan.

  • Bagi pasangan yang membutuhkan metode KB non permanen dengan jangka waktu perlindungan yang panjang, KB implan dapat menjadi pilihan. KB implan memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan, yaitu 99,9% (Hill, 2019). Sekali pasang di bawah permukaan kulit lengan atas, KB implan bisa melindungi pemakainya hingga 4 tahun. Proses pemasangannya dilakukan oleh dokter / bidan dengan menggunakan alat khusus, namun sama sekali tidak melibatkan operasi.

  • Butuh alat kontrasepsi dengan masa perlindungan yang lebih panjang lagi? Pilihan terbaik adalah IUD tembaga. Ditempatkan di dalam rahim oleh dokter / bidan, ion-ion tembaga dari IUD dapat bekerja hingga 10 tahun (Dweck & Westen, 2017), tergantung dari jenis IUD yang digunakan. IUD tembaga 99,2% efektif dalam mencegah kehamilan (Hill, 2019).

Baca Juga: Beragam Metode KB Jangka Panjang, Cocok untuk Si Pelupa

Nah, itulah tadi sejumlah metode KB yang bisa kamu gunakan untuk mendukung keputusanmu hidup childfree. Untuk menemukan metode mana yang paling tepat bagimu, ajaklah pasanganmu untuk berkonsultasi bersama ke dokter atau bidan. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Ini Tiga Syarat yang Harus Dipenuhi Agar Menyusui Bisa Menjadi Metode KB yang Efektif

Membuat keputusan untuk mulai berhubungan intim lagi sehabis jeda pasca melahirkan bisa membuat siapapun merasa berdebar-debar. Di satu sisi, ada keinginan untuk kembali menjalin romansa dengan pasangan. Di sisi lain, tubuh baru saja melewati pengalaman reproduksi yang berat. Agar pasangan bisa tetap menikmati aktivitas seksual tanpa khawatir akan risiko kehamilan yang berturut-turut, dibutuhkan strategi kontrasepsi yang tepat. Kabar baiknya, menyusui bisa menjadi alternatif untuk menunda kehamilan. Akan tetapi, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi supaya menyusui bisa menjadi metode KB yang efektif.

Baca Juga: Ini Lima Pilihan Metode KB untuk Ibu Menyusui

Metode KB menyusui disebut juga dengan Lactational Amenorrhea Method (LAM). LAM dapat mencegah kehamilan beruntun dengan tingkat efektivitas 98% bila tekniknya dilakukan dengan tepat (Abraha, Teferra, et al., 2018). Artinya, tak bisa sekadar menyusui saja, namun ada syarat-syarat yang harus diperhatikan.

Berikut 3 syarat yang harus dipenuhi agar menyusui bisa menjadi metode KB yang efektif menurut Diagram Kriteria Kecocokan Medis untuk Penggunaan Kontrasepsi milik WHO edisi ke-5 tahun 2015.

  • Amenorrhea alias belum mengalami menstruasi
    Selama ibu belum menstruasi pasca melahirkan, menyusui bisa dijadikan metode KB. Sebaliknya, bila sudah menstruasi, menyusui sudah tidak bisa lagi digunakan sebagai metode KB. Syarat ini tetap berlaku meskipun volume menstruasi masih sedikit serta siklus menstruasi belum teratur.

  • Menyusui secara eksklusif
    Agar menyusui bisa membantu mencegah kehamilan, menyusui harus dilakukan secara eksklusif. Artinya, ibu sepenuhnya menyusui, bukan hanya kadang-kadang saja dengan selingan susu formula. Bila menyusui tidak dilakukan secara eksklusif, maka menyusui tak bisa diandalkan sebagai kontrasepsi.

  • Baru melahirkan kurang dari 6 bulan
    Ampuh-tidaknya menyusui sebagai cara untuk menunda kehamilan juga bergantung pada lamanya waktu yang telah berlalu sejak ibu melahirkan. Bila belum 6 bulan, menyusui masih bisa dijadikan metode KB. Akan tetapi, setelah 6 bulan, biasanya kesuburan sudah kembali sehingga metode ini tak bisa dipakai lagi.

Dari ketiga syarat tadi, semuanya harus terpenuhi sebelum menyusui bisa menjadi metode KB yang efektif. Bila satu syarat saja tidak terpenuhi, kamu berisiko mengalami kehamilan yang tidak direncanakan. Oleh karena itu, akan lebih baik bila kamu menggunakan metode KB modern. Kondom dan IUD tembaga bisa menjadi alternatif bila kamu menginginkan alat kontrasepsi non-hormonal. Sementara itu, untuk alat kontrasepsi hormonal, terdapat pil KB Laktasi, Suntikan KB Andalan 3 bulanan, dan Andalan Implan yang hanya mengandung hormon progesteron saja, sehingga aman bagi ibu menyusui, aman bagi bayi, dan tidak memengaruhi jumlah serta kualitas ASI.

Perlu diperhatikan juga bahwa metode KB menyusui tidak dapat melindungi kamu dari risiko infeksi menular seksual. Oleh karena itu, bila kamu menyusui untuk mencegah kehamilan, disarankan untuk tetap menggunakan kondom. Gunakanlah kondom secara tepat dan konsisten setiap kali berhubungan seks demi perlindungan maksimal.

Baca Juga: Metode KB Jangka Panjang yang Tidak Mengandung Hormon, Memangnya Ada?

Itulah 3 syarat yang harus dipenuhi agar menyusui bisa menjadi metode KB yang efektif. Selain itu, bila kamu masih bingung atau memiliki pertanyaan terkait topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Metode KB untuk Mood Tetap Oke

Salah satu gejala PMS yang paling sering dialami dan membuat tidak nyaman berupa gangguan suasana hati atau mood swing. Tiba-tiba mudah marah tanpa sebab yang jelas, hal-hal sepele jadi dibesar-besarkan, atau mendadak malas melakukan sesuatu setelah sebelumnya begitu semangat. Dan banyak lagi bentuk gangguan mood yang cukup mengganggu, bahkan membuat orang di sekitarnya jadi sasaran emosi yang semestinya bisa dikendalikan.

Baca Juga: Ini Lima Pilihan Metode KB untuk Ibu Menyusui

Jika kamu termasuk yang mengalami hal tersebut, sudah saatnya berpikir mencari solusi yang tepat. Salah satunya melalui metode KB yang dipilih. Ya, pilihlah jenis KB yang manfaatnya menjaga mood untuk tetap oke tanpa merepotkan apalagi menyinggung perasaan orang lain.

Mengganti metode KB merupakan hal yang wajar, karena kamu tidak harus tetap menggunakan metode yang sama selamanya. Jika satu metode KB tidak memiliki dampak yang diharapkan, terlalu banyak efek samping, boleh kok beralih ke metode lain yang lebih tepat buat kamu.

Pilihlah jenis metode KB yang mudah diakses

Jika aksesibilitas adalah yang kamu cari, maka gunakan metode KB yang mudah didapat, harga terjangkau dan memiliki perlindungan yang tinggi serta tidak menularkan penyakit infeksi seksual. Hal ini tentu saja merujuk pada kondom. Seperti Andalan Kondom yang merupakan kondom impor dengan kualitas 100% lulus uji elektronis dan memenuhi standar internasional (ISO 1474). Terbuat dari bahan latex tipis yang tidak berpori, bertekstur dan berulir.

Selain kondom, opsi berikutnya adalah metode KB hormonal seperti pil KB kombinasi. Seperti pil KB Andalan yang mengandung hormon progesteron dan hormon estrogen. Tidak hanya efektif mencegah kehamilan 99% jika diminum secara benar dan teratur, pil KB Andalan ini juga menjaga siklus menstruasi lebih teratur dan yang tidak kalah penting adalah mengurangi nyeri menstruasi yang merupakan salah satu gejala PMS.

Selain pil kombinasi, minipil KB yang hanya mengandung hormon progestin saja, seperti pil KB Andalan Laktasi juga bisa menjadi opsi terutama buat ibu menyusui karena tidak mengganggu produksi dan kualitas ASI. Dan satu lagi opsi KB hormonal yang juga mudah diakses adalah KB suntik.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar metode KB hormonal memiliki manfaat membantu mengurangi gejala PMS seperti perubahan mood. Yang paling direkomendasikan berdampak baik dalam mengatasi gejala PMS adalah pil KB kombinasi.

Metode KB lain yang bekerja dengan baik menjaga hormon dan berdampak pada suasana hati tetap dalam keadaan stabil tanpa gejolak berarti, di antaranya suntik KB, Implant hormonal, dan IUD hormonal.

Setiap tubuh memiliki respons berbeda terhadap suatu metode KB, sangan individual. Ada beberapa yang lebih sensitif terhadap hormon dibanding individu lain. Hanya karena metode KB hormonal tertentu berdampak baik dan bekerja maksimal dalam menjaga mood seseorang, bukan berarti metode tersebut baik untuk semua orang. Namun, kabar baiknya, selain terkait stabilitas suasana hati yang tidak terganggu karena PMS, beberapa metode KB juga memberi khasiat membantu mengatasi menstruasi yang berat, mengurangi kram perut bagian bawah, dan membantu mengatasi problem jerawat yang biasanya muncul menjelang menstruasi datang.

Apapun jenis metode KB yang akan kamu pilih, pastikan sebelumnya berkonsultasilah dengan dokter. Sebab konseling KB itu sangat penting. Dalam konseling kamu akan mendapatkan informasi yang benar tentang KB yang kamu butuhkan sesuai kondisi dan tujuan dari penggunaan metode KB itu sendiri.

Baca Juga: Begini Mendiskusikan Metode KB dengan Anak yang Mulai Dewasa dan Aktif Secara Seksual

Untuk berkonsultasi dengan dokter yang kompeten seputar KB, saat ini bisa kok dilakukan secara online dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Pengetahuan Soal Metode KB, Salah Satu Bagian Pendidikan Seksual Komprehensif

Di tengah budaya yang menabukan pendidikan seks, seringkali orang jadi kebingungan ketika mau membuat keputusan terkait dengan kesehatan seksual dan reproduksi masing-masing. Pendidikan seksual yang komprehensif sudah banyak diterapkan di negara-negara maju, namun masih sangat sulit diperoleh di Indonesia. Padahal, hal-hal sesederhana seperti cara menunda kehamilan, mengatur jarak kelahiran anak, dan mencegah penyebaran infeksi menular seharusnya dijadikan pengetahuan dasar. Dalam rangka memperingati World Contraception Day 26 September 2021, kali ini Halo DKT akan berbagi informasi mengenai berbagai jenis metode KB yang bisa kamu gunakan bersama dengan pasanganmu.

Baca Juga: Ini 6 Keunggulan Metode KB Implan Alias ‘Susuk’

  • Kondom
    Mudah digunakan dan dapat diakses secara bebas di mana saja, kondom menjadi salah satu alat kontrasepsi andalan banyak pasangan. Cara kerjanya sederhana sekali: kondom menahan sperma agar tidak masuk dan membuahi sel telur. WHO sangat merekomendasikan penggunaan kondom, karena selain bisa mencegah kehamilan, kondom merupakan satu-satunya metode KB yang juga bisa menurunkan risiko penyebaran infeksi menular seksual (IMS) seperti chlamydia, syphilis, gonorrhoea, hepatitis B, dan HIV. Tak hanya itu, kondom juga bisa meningkatkan kualitas hubungan seksual dengan pasangan. Sebagai contoh, kondom berduri dapat digunakan untuk menambah sensasi saat berhubungan seks, sementara kondom beraroma bisa menambah kenikmatan seks oral.

  • Pil KB

    Pil KB merupakan salah satu metode KB hormonal. Cara menggunakannya juga cukup mudah, yaitu dengan diminum satu butir setiap hari pada jam yang sama. Ketika kamu meminum pil KB, lendir leher rahim akan menebal sehingga lebih sulit dilalui oleh sperma (Hill, 2019). Selain itu, lapisan dinding rahim juga akan menipis, agar sel telur tak bisa menempel bila sperma ternyata masih bisa masuk dan berhasil membuahinya. Di Indonesia, pil KB Andalan dan pil KB Elzsa sangat banyak diminati.

  • Suntikan KB
    Suntikan KB juga dapat menjadi alternatif metode KB yang mudah didapatkan. Layanan suntik KB bisa diperoleh di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari tempat praktik bidan, klinik, puskesmas, hingga rumah sakit. Kamu hanya perlu datang 1 atau 3 bulan sekali, tergantung dari jenis suntikan KB yang kamu pilih.

  • KB Implan
    Bagi orang-orang yang menginginkan metode KB berjangka panjang, KB implan adalah salah satu pilihan yang dapat dimanfaatkan. Sekali pemasangan, implan bisa bertahan hingga 4 tahun. Akan tetapi, bila ingin dilepas sebelum masa perlindungan berakhir, kamu juga bisa melakukannya dengan mengunjungi faskes terdekat. Alat kontrasepsi hormonal yang satu ini berukuran seperti batang korek api dan dimasukkan oleh dokter atau bidan ke bawah permukaan kulit lengan bagian atas dengan menggunakan alat khusus. Prosesnya praktis dan tidak membutuhkan operasi. Efektivitasnya dalam mencegah kehamilan juga sangat tinggi, yaitu 99,9% (WHO, 2018).

  • IUD Tembaga
    Butuh metode KB yang bisa bertahan lebih lama lagi? Pertimbangkanlah untuk menggunakan IUD tembaga. IUD tembaga merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk seperti huruf T dan ditempatkan di dalam rahim oleh dokter atau bidan. IUD tembaga dapat digunakan hingga 10 tahun (Dweck & Westen, 2017). Cara kerjanya adalah dengan mengeluarkan ion-ion tembaga yang aman bagi tubuh namun toksik bagi sperma. IUD tembaga juga bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat bila dipasang maksimal 5 hari pasca terjadinya hubungan seks tanpa pengaman.

Baca Juga: Metode KB Terbaik untuk Orang dengan HIV

Itulah 5 jenis metode KB yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan. Mudah-mudahan, sekelumit materi pendidikan seksual yang komprehensif ini bisa membantu kamu membuat keputusan yang dapat menyejahterakan hubunganmu, ya! Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Mengapa Konseling KB Penting?

Ketika tiba saatnya memilih metode KB, seringkali kamu dihadapkan pada kebingungan menentukan metode yang akan digunakan. Inilah waktunya untuk datang ke dokter atau ahli kesehatan dan bertanya sebanyak-banyaklah tentang apa dan bagaimana metode KB yang ada. Dan tentu saja metode mana yang paling cocok kamu gunakan.

Jangan hanya mengandalkan informasi dari dunia maya yang tidak kompeten. Bertanya langsung pada dokter merupakan langkah paling tepat.

Baca Juga: Tujuh Keuntungan Memakai Kondom sebagai Alat KB

Pada prinsipnya konseling KB sangat penting karena kamu akan dibantu untuk menentukan metode KB yang sesuai dengan gaya hidup, kebutuhan, dan kondisi diri sendiri. Karena setiap individu akan memberikan reaksi yang berbeda terhadap metode KB yang dipilih sehingga metode KB sangatlah personal, tidak bisa digeneralisir dan mengikuti apa kata orang.

Yuk, konsultasikan ke dokter dan ahli kesehatan sebelum menjatuhkan pilihan pada metode KB tertentu.

Berikut sejumlah manfaat konseling KB :

  • Membantu mencari jawaban atas berbagai pertanyaan dan keraguan seputar KB. Terlalu banyak informasi dan data seputar KB di internet membuat kamu dan banyak orang di luar sana tersesat dan kebingungan mana informasi yang bisa dipercaya dan mana yang tidak. Di sinilah konseling dibutuhkan, menjawab semua pertanyaan yang berkecamuk di kepala dan mencari jawaban atas setiap keraguan yang muncul. Langsung dari ahlinya yang kompeten.
  • Membantu mendapatkan saran dari professional terkait kondisi individu dalam menentukan metode KB yang akan dipilih. Professional kesehatan tentu saja sudah dibekali dengan berbagai pengetahuan seputar KB, padanya kamu bisa mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya dari kacamata medis. Saran yang diberikan juga sudah melalui analisis yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kamu, sehingga risiko bisa ditekan seminimal mungkin bahkan bisa dihindari karena semua berbasis ilmu pengetahuan bukan rekayasa maupun mengada-ada.
  • Membantu dalam merencanakan kehamilan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sesuatu yang direncanakan tentu saja akan berjalan dengan mulus dan lancar tanpa kendala berarti sehingga bisa sampai di tujuan dengan selamat. Prinsip ini pula yang ada pada konseling KB. Misalnya kamu berkeinginan tidak punya anak lagi atau ingin mengatur jarak kehamilan yang tepat, maka KB jangka panjang seperti jenis IUD atau implan bisa dipilih. Selain jangka panjang, perawatan sangat minimal juga hemat biaya. Sebaliknya, jika ingin hamil dalam waktu dekat, KB jangka pendek seperti pil, suntik, atau kondom bisa menjadi pilihan yang tepat. Tentu saja disesuaikan juga dengan kondisi kesehatan diri sendiri dan pertimbangan lainnya.
  • Meminimalisir risiko atau kesalahan dalam memilih metode KB yang kurang tepat dengan kondisi kesehatan individu. Konseling membantu menilai semua risiko kesehatan yang terkait dengan berbagai metode KB yang tersedia saat ini. Jadi kamu bisa memilih mana metode yang tepat dan sesuai dengan kondisi serta kebutuhan tanpa efek samping yang merugikan tubuh. Sebab ada kondisi-kondisi tertentu terkait riwayat penyakit yang dialami maupun kondisi kesehatan lainnya yang memungkinkan seseorang tidak boleh menggunakan jenis KB tertentu.

Itulah berbagai manfaat yang bisa kamu dapatkan dari duduk bersama dengan professional kesehatan dalam menentukan pilihan ber-KB. Sekali lagi, konseling sangat penting sebab inilah momentum paling menentukan dalam mengambil keputusan metode KB yang tepat.

Pilihan yang tepat tentu saja akan memberikan banyak manfaat. Sebaliknya, kesalahan dalam memilih metode KB bukan hanya berisiko bagi kesehatan diri sendiri, juga berimbas pada keharmonisan dengan pasangan. Dan lebih jauh lagi pada kondisi keluarga secara keseluruhan baik dari sisi ekonomi, kesehatan maupun aspek sosial.

Baca Juga: Agar Tidak Lupa Minum Pil KB, Ini Tujuh Tipsnya

Apapun jenis pilihan KB, langkah awal yang penting dilakukan adalah dengan konseling kepada ahlinya. Apa tujuan penggunaan kontrasepsi, apakah untuk menunda punya anak atau menjarangkan kehamilan atau sama sekali tidak ingin punya anak.

Metode KB yang dipilih mesti disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana pasangan suami istri tersebut. Itulah sebabnya konseling sangat penting untuk melihat kebutuhannya dan rencananya apa juga untuk meluruskan persepsi keliru seputar KB yang selama ini dianutnya. Dalam konseling akan dijelaskan semua pilihan jenis kontrasepsi, plus minusnya, penggunaannya dan informasi lainnya. Ketika sudah menjatuhkan pilihan, si konselor harus mensupport pilihan tersebut. Sekali lagi, konseling itu penting.

Jika kamu ingin berkonsultasi seputar metode KB, saat ini bisa kok dilakukan secara online dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Ini Lima Pilihan Metode KB untuk Ibu Menyusui

KB untuk ibu menyusui ada yang hormonal, ada pula yang non-hormonal. Sesuaikanlah dengan kondisi dan kenyamananmu.

Menyusui sambil tetap ber-KB? Bisa banget! Cukup banyak lho pilihan KB untuk ibu menyusui. Tak hanya non-hormonal, tapi juga yang hormonal. Ini juga saat yang tepat untuk mendorong suami lebih aktif berpartisipasi dalam KB, bila sebelumnya ia kurang terlibat.

Baca Juga: Ibu Menyusui bisa Menggunakan Pil KB Laktasi, lho! Apa Bedanya dengan Pil KB Biasa?

Memberi bayi ASI eksklusif selama 6 bulan sebenarnya memberi manfaat KB alami. Selama menyusui, hormon prolaktin menjadi sangat aktif. Nah, peningkatan kadar prolaktin membuat hormon-hormon lain jadi “hibernasi” alias ditekan produksinya. Alhasil tidak terjadi ovulasi, dan siklus menstruasi pun berhenti. Bagaimanapun juga, tetap ada kemungkinan terjadi ovulasi. Kehamilan pun bisa terjadi, bila sperma masuk saat kamu mengalami ovulasi.

Agar lebih ‘aman’, sebaiknya memang memakai kontrasepsi, sekalipun kamu memberi si Kecil ASI eksklusif. Ini beberapa metode KB untuk ibu menyusui yang bisa kamu pilih.

5 Pilihan KB untuk Ibu Menyusui

KB untuk ibu menyusui yang berbasis hormonal hanya mengandung satu jenis hormon yaitu progestin (progesteron sintetis). Kenapa? Karena progestin tidak akan memengaruhi produksi dan kualitas ASI, jadi aman dipakai saat menyusui. Bentuknya bisa bermacam-macam. Selain hormonal, ada juga pilihan non-hormonal. Berikut ini pemaparannya.

  1. Kondom
    KB untuk ibu menyusui tidak harus dilakukan oleh ibu sendiri. Doronglah suami untuk menggunakan kondom. Untuk para suami, tunjukkanlah bahwa kalian benar-benar peduli dan sayang dengan istri. Bayangkan istri sudah menyusui dan mengurus baby 24/7. Memakai kondom adalah salah satu bentuk dukungan yang paling sederhana untuk istri memberi ASI. Jangan dikira memakai kondom bisa mengurangi sensasi bercinta. Kondom sekarang sudah dibuat demikian tipis, misalnya Sutra. Ada pula sensasi tekstur dan aroma seperti Fiesta, atau kondom premium Supreme.

  2. IUD
    IUD atau AKDR (alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah pilihan KB non-hormonal lainnya untuk ibu menyusui, selain kondom. Ini bisa kamu gunakan bila kamu menginginkan kontrasepsi jangka panjang, mengingat IUD bisa dipakai selama 5-10 tahun.

    Ada banyak pilihan IUD. Yang populer tentu saja copper T, misalnya IUD Andalan Tcu. Ada pula IUD Andalan Silverline, yang mengandung inti perak untuk mencegah fragmentasi tembaga dan memaksimalkan efek kontrasepsi. Ada pula IUD Andalan Postpartum dengan batang insersi panjang, sehingga mudah dipasang segera setelah persalinan, tanpa alat bantu.

  3. Pil Mini
    Bila sebelumnya kamu cocok minum pil KB, kamu bisa melanjutkan minum pil. Tapi pilnya berbeda ya. Untuk ibu menyusui, pil hanya mengandung progestin, sehingga disebut juga pil mini. Pil KB Andalan Laktasi terdiri dari 28 pil yang mengandung progestin (linestrenol) 0,5 mg.

  4. Suntik
    Malas minum pil? Kamu bisa memilih metode suntik, misalnya Andalan Suntikan KB 3 bulan. Ingat, pilih yang 3 bulan ya, karena suntik KB 1 bulan mengandung kombinasi progestin dan estrogen, dan tidak diperuntukkan bagi ibu menyusui.

  5. Implan (susuk)
    Bila kamu menginginkan metode KB hormonal jangka panjang, maka pilihannya adalah implan (susuk). Misalnya Sinoplant dari Andalan, yang efektif mencegah kehamilan selama 4 tahun. Implan terdiri dari 2 batang silikon yang berisi progestin (levonorgestrel). Waktu pemasangan susuk yang ideal yaitu 6 minggu setelah melahirkan. Sebelum kamu memasang susuk, hingga 7 hari setelah pemasangan, gunakanlah kondom sebagai proteksi.

Baca Juga: Pertama Kali Minum Pil KB, Begini Aturan Minumnya

Kamu bisa berkonsultasi lebih jauh soal Kb untuk ibu menyusui ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.