Pria Wajib Tahu: Top 6 Penyebab Disfungsi Ereksi

Kenali apa saja penyebab disfungsi ereksi yang paling sering dialami pria.

Inilah kebanyakan respon pria ketika dokter mendiagnosa ia mengalami disfungsi ereksi. “Kok bisa sih ini terjadi pada saya?” Percayalah kalau ternyata disfungsi ereksi semakin banyak terjadi pada pria yang berusia di bawah 40 tahun. Yuk kita cek bersama apakah top 6 penyebab disfungsi ereksi ini pernah atau sedang kamu alami. Semakin kamu kenali apa saja penyebabnya maka disfungsi ereksi bisa lebih cepat ditangani.

Baca Juga: Enam Pertanyaan yang Paling Sering Diajukan Seputar Disfungsi Ereksi

Jangan kuatir, disfungsi ereksi bisa disembuhkan asalkan kamu menuruti semua anjuran dokter. Salah satu anjuran yang patut kamu patuhi mengonsumsi obat sildenafil citrate seperti Topgra, sesuai dengan resep dokter. Yup obat yang bisa membantu untuk mempertahankan ereksi ini harus dibeli dengan resep dokter dan diminum sesuai aturan. Jika tidak, bisa jadi masalah disfungsi ereksi tidak teratasi secara tuntas.

Lantas apa saja top 6 penyebab disfungsi ereksi yang jarang disadari oleh para pria? Berikut daftar lengkapnya:

  1. Usia: Sama seperti penyakit lainnya, risiko terjadinya disfungsi ereksi semakin tinggi seiring dengan pertambahan usia. Pada pria berusia 40 tahun, risiko disfungsi ereksi bisa 2-12% dan risiko ini akan terus naik seiring pertambahan usia. Kabar buruknya, sudah hampir satu dekade belakangan pria yang mengalami disfungsi ereksi kebanyakan belum genap berusia 40 tahun. Yup…pria yang terkena disfungsi ereksi semakin muda, jadi mulailah peduli terhadap kesehatan diri.
  2. Malas bergerak dan obesitas: Para pria pasti paham betul kalau rajin berolahraga akan membuat tubuh sehat, tapi tidak banyak yang menjalankannya. Mungkin setelah kamu mengetahui fakta ini jadi semakin semangat untuk berolahraga. Penelitian membuktikan kalau pria yang malas bergerak dan mengalami obesitas ternyata membuat kadar testosteron turun drastis. Ini adalah hormon yang mengendalikan libido pada pria. Jadi mulailah rajin berolahraga agar berat badan turun dan aktivitas seksual kembali bergairah karena kamu terhindar dari risiko disfungsi ereksi.
  3. Diabetes: Diabetes bisa dibilang sebagai “induk” dari segala penyakit, termasuk diabetes. Kabar buruknya, pria yang diabetes dipastikan mengalami disfungsi ereksi selama hidupnya. Tapi jika kamu bisa mengendalikan kadar gula dalam darah, maka disfungsi ereksi bisa dihindari.
  4. Merokok: Kandungan tembakau di dalam rokok akan mempengaruhi kemampuan jantung dalam memompa darah ke seluruh pembuluh darah, termasuk yang ada di penis. Jika pasokan darah ke penis tidak optimal, maka dipastikan terjadi disfungsi ereksi. Bagaimana untuk mencegah hal ini terjadi? Sangat mudah, berhentilah merokok!
  5. Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi: Penelitian menunjukkan adanya kaitan yang tegas antara masalah tekanan darah dan kolesterol dengan disfungsi ereksi. Ternyata pria yang mengalami disfungsi ereksi sebagian besar punya riwayat tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi selama 5 tahun. Tapi seringkali pria mengetahui ada masalah pada tekanan darah dan kolesterolnya setelah mengalami disfungsi ereksi. Padahal disfungsi ereksi, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi bisa dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat serta rajin berolahraga.
  6. Efek samping obat: Ada beberapa obat yang menyebabkan disfungsi ereksi seperti antidepresan, antihistamin, obat tekanan darah, dan obat asam lambung. Jika kamu baru saja memulai terapi pengobatan untuk masalah kesehatan yang dialami dan secara bersamaan mulai merasakan disfungsi ereksi, coba konsultasi ke dokter untuk mengetahui secara detail efek samping obat yang digunakan terhadap produksi hormon testosteron.

Baca Juga: Pilihan Makanan yang Membantu Atasi Disfungsi Ereksi

Kalau kamu ingin lebih detail lagi tentang bagaimana mengatasi penyebab disfungsi ereksi, yuk konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.

Lima Kebiasaan yang Bikin Penis Disfungsi Ereksi

Bukan hanya penyakit, kebiasaan sehari-hari ini justru picu disfungsi ereksi.

Jika selama ini kamu meyakini kalau disfungsi ereksi terjadi akibat penyakit, maka sebaiknya persepsi ini harus segera diperbaharui. Karena beberapa kebiasaan sehari-hari yang kamu lakukan justru bisa membuat penis loyo ketika berhubungan seksual alias mengalami disfungsi ereksi.

Baca Juga: Mengenal Sildenafil Sitrat, Penolong Pria yang Alami Disfungsi Ereksi

Secara harfiah, disfungsi ereksi adalah kondisi penis yang tidak bisa ereksi atau mempertahankan ereksi hingga mencapai kepuasan seksual. Artinya disfungsi ereksi tidak hanya terjadi sesekali, melainkan beberapa kali dalam satu waktu tertentu. Ini mengapa faktor pemicu disfungsi ereksi tidak hanya pada saat mendapatkan rangsangan dan adanya aliran darah penis saja, tapi juga seberapa konsisten kamu menerapkan pola hidup sehat. Karena kalau hanya masalah rangsangan dan aliran darah ke penis, seharusnya laki-laki usia muda tidak bisa mengalami disfungsi ereksi. Faktanya, menurut Urology Care Foundation, disfungsi ereksi dialami oleh 30 juta laki-laki yang belakangan justru dialami oleh mereka yang usia muda.

Lantas kebiasaan apa saja yang justru bikin penis disfungsi ereksi? Inilah 5 kebiasaan yang harus kamu hindari demi menjamin penis tetap ‘tampil’ maksimal ketika bercinta:

    1. Makan berlebihan: Kebiasaan ini akan membuat berat badan naik drastis. Apa kaitannya berat badan dengan penis disfungsi ereksi? Berat badan yang berlebihan akan membuat kadar testosteron dalam tubuh kamu merosot. Testosteron adalah elemen penting yang membuat kamu memiliki gairah seks. Kalau tidak ada gairah bagaimana penis mau bisa ereksi. Jadi segeralah ubah pola makan dengan menerapkan diet menu seimbang agar urusan bercinta tetap memuaskan.</span

 

    1. Mengabaikan stres akibat pekerjaan: Banyak orang merasa stres di tempat kerja adalah hal biasa. Faktanya jika tidak ditangani dengan baik, stres di tempat kerja bisa bermanifestasi menjadi rasa cemas atau bahkan depresi. Dan riset yang dilakukan New Jersey Urology menyebutkan, laki-laki yang mengalami kecemasan di tempat kerja lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi. Karena ketika ereksi, penis juga membutuhkan kondisi pikiran yang rileks untuk dapat menerima serta merespon rangsangan dengan baik. Jangan lupa relaksasi diri ketika mengalami stres di kantor. Jangan malu untuk berkonsultasi dengan ahlinya jika kamu tak kunjung bisa menemukan solusi terbaik untuk penyebab stress akibat pekerjaan.</span

 

    1. Mendengkur: Jangan percaya kalau ngorok atau mendengkur adalah tanda tidur yang lelap. Faktanya sleep apnea atau gangguan tidur yang gejalanya adalah mendengkur, justru pertanda kalau kualitas tidur kamu tidak optimal. Karena kualitas tidur terganggu maka siklus normal ereksi yang terjadi pada malam hari pun jadi tidak optimal. Jika ini yang terjadi maka dapat dipastikan penis mengalami disfungsi ereksi. Konsultasi ke dokter untuk menemukan apa yang menjadi penyebab utama dari sleep apnea yang kamu alami. Dokter akan memberikan terapi pengobatan yang tepat agar kamu tidak mendengkur lagi dan kualitas tidur pun jadi terjaga. Dijamin masalah disfungsi ereksi akan hilang dengan sendirinya jika kamu bisa tidur lelap minimal delapan jam setiap malam.</span

 

    1. Malas berolahraga: Jangan mau dikalahkan oleh rasa malas bergerak alias mager. Lakukanlah aktivitas fisik atau olahraga secara rutin 3-5 kali seminggu dengan total waktu 150 menit. Tujuannya untuk memastikan kadar testosteron dalam tubuh tetap optimal. Karena malas berolahraga justru membuat testosteron menghilangkan sensasi gairah seks dari dalam tubuh kamu. Jika ini yang terjadi jangan harap penis bisa ereksi dengan optimal.</span

 

    1. Malas sikat gigi: Ternyata kondisi mulut dan gigi yang sehat akan sangat berpengaruh pada kesehatan seksual laki-laki. Penelitian membuktikan, laki-laki yang mengalami infeksi gusi alias periodontitis lebih berpotensi mengalami penis disfungsi ereksi. Karena ternyata periodontitis alias peradangan mulut bisa membuat aliran darah menjadi tidak lancar, termasuk aliran darah yang menuju ke penis. Padahal kemampuan penis untuk ereksi sangatlah bergantung pada aliran darah yang lancar. Jadi kalau ingin memiliki performa seks yang maksimal, jangan pernah malas sikat gigi.</span

 

Baca Juga: Empat Gerakan Olahraga yang Dapat Jauhkan Pria dari Disfungsi Ereksi

Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail tentang apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah penis disfungsi ereksi, segeralah konsultasi di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Bisakah Disfungsi Ereksi Sembuh Sendiri?

Disfungsi ereksi bisa terjadi karena berbagai sebab, karena itu untuk menyembuhkannya harus konsultasi dengan dokter.

Jika bicara tentang disfungsi ereksi, banyak pria yang menghindari topik ini. Mengapa? Karena gangguan hubungan seks ini bagi pria dipersepsikan sebagai barometer kejantanan. Disfungsi ereksi dikaitkan dengan ketidakmampuan pria untuk membuat pasangan mencapai kenikmatan ketika berhubungan seksual. Alhasil ketika mengalami disfungsi ereksi, banyak pria yang kemudian memilih untuk menyembuhkannya sendiri.

Baca Juga: Masih Muda dan Gagah, Kok Bisa Disfungsi Ereksi?

Apa yang ditempuh pria untuk menyembuhkan sendiri disfungsi ereksi yang dialami? Mencoba berbagai ramuan herbal yang dipercaya dapat mengembalikan kemampuan penis untuk ereksi dan mempertahankan ereksi sampai mencapai kepuasan seksual. Atau banyak juga pria yang membeli sendiri “obat kuat” tanpa konsultasi ke dokter.

Penggunaan ‘obat kuat’ tanpa pengawasan dokter sebenarnya sangatlah berbahaya, karena bisa menimbulkan beragam efek samping yang tidak terkendali seperti pusing, kelainan detak jantung, hingga ereksi yang tak kunjung reda dan menyakitkan. Jadi jangan pernah mencoba untuk mengobati disfungsi ereksi sendiri!

Jika bicara tentang pengobatan disfungsi ereksi, secara medis hal pertama yang akan dilakukan dokter ketika ada berkonsultasi adalah mencari penyebab terjadinya. Disfungsi ereksi bisa terjadi karena berbagai sebab, mulai dari mengalami masalah psikologis seperti stres atau depresi, cedera pada penis, sampai mengidap penyakit tertentu seperti hipertensi dan diabetes. Setelah menemukan penyebabnya, baru dokter akan menentukan terapi pengobatan yang tepat untuk mengatasi disfungsi ereksi.

Artinya dapat dipastikan disfungsi ereksi tidak dapat sembuh sendiri, karena butuh penanganan medis untuk mengobatinya. Adapun obat yang biasa diresepkan dokter saat mengobati disfungsi ereksi adalah golongan obat sildenafil sitrat seperti ‎Topgra 100mg.‎ Bagaimanakah obat disfungsi ereksi bekerja?

Sildenafil sitrat bekerja dengan menghambat enzim fosfodiesterase-5 (PDE5) yang merupakan enzim perusak siklik guanosin monofosfat ‎‎(cGMP). Enzim cGMP ini memiliki fungsi melebarkan pembuluh darah di area penis sehingga aliran darah ‎menjadi optimal. Ketika aliran darah ke penis optimal maka ereksi pun terjadi. Apalagi sildenafil sitrat ‎juga membuat otot polos di penis lebih rileks sehingga bisa mempertahankan penis lebih lama.

Golongan obat tersebut terbukti secara klinis mampu mengobati disfungsi ereksi karena penyebab paling sering adalah gangguan pembuluh darah yang membuat aliran darah ke penis tidak maksimal. Hanya saja karena obat tersebut termasuk obat keras, maka butuh resep serta pengawasan dokter ketika mengkonsumsinya.

Selain mendapatkan terapi obat, penting juga untuk melakukan perubahan gaya hidup. Penyebab terbesar dari munculnya masalah gangguan pembuluh darah adalah lemak jahat yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Maka mengatur pola makan agar kandungan nutrisi lebih seimbang dan rajin berolahraga menjadi faktor penting yang mempengaruhi tingkat kesembuhan disfungsi ereksi.

Agar proses pengobatan disfungsi ereksi bisa lebih optimal, maka istri pun bisa memberikan dukungan dengan selalu mendampingi suami ketika konsultasi ke dokter, mengingatkan untuk minum obat, serta sama-sama menjalankan pola hidup sehat. Hal ini penting tidak hanya untuk memberikan dukungan moral kepada suami tapi juga memastikan rumah tangga tetap harmonis dalam segala rintangan yang menghampiri.

Baca Juga: Disfungsi Ereksi ada Hubungannya Dengan Ejakulasi Dini?

Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail tentang bagaimana disfungsi ereksi bisa disembuhkan, segeralah konsultasi di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi pribadi kamu akan dijaga baik. Yuk langsung konsultasi sekarang juga!