Infeksi Menular Seksual Bikin Sulit Hamil

Ada 3 jenis infeksi menular seksual yang sering dikaitkan dengan sulit hamil.

Tahukah kamu kalau infeksi menular seksual adalah salah satu penyebab sulit hamil? Kok bisa, memang bagaimana sebenarnya kaitan antara infeksi menular seksual dengan kemampuan untuk hamil?

Baca Juga: Benarkah Infeksi Menular Seksual Meningkatkan Risiko HIV?

Infeksi menular seksual yang tidak diobati akan menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah membuat pria dan wanita yang terinfeksi menjadi tidak subur. Pada pria, infeksi menular seksual atau IMS yang tidak diobati akan membentuk jaringan parut di saluran reproduksinya, yaitu di saluran ejakulasi dan uretra. Jaringan parut tersebut kemudian menghambat saluran dan menyebabkan pria mengalami kemandulan.

Sedangkan pada wanita, infeksi menular seksual yang tidak diobati menyebabkan infeksi peradangan panggul atau pelvic inflammatory disease (PID). Inilah yang kemudian membuat jaringan parut di tuba falopi dan organ reproduksi lainnya. Alhasil sel telur dan sperma tidak dapat bertemu sehingga tidak terjadi pembuahan. Atau kalaupun terjadi pembuahan, jaringan parut yang ada di dalam tuba falopi akan membuat embrio tidak bisa mencapai rahim. Ini kemudian meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan.

Kehamilan ektopik bisa menyebabkan pendarahan serta nyeri panggul yang hebat. Tak hanya itu, kehamilan ektopik juga sangat berbahaya karena janin tidak dapat berkembang normal, plus menyebabkan kerusakan tuba falopi. Jika saluran tuba falopi rusak maka tidak ada yang menghubungkan antara indung telur dengan rahim. Artinya persentase terjadinya kehamilan pun menurun drastis.

Adapun infeksi menular seksual yang bisa berujung pada sulit hamil jika tidak diobati adalah :

  1. Gonore: Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri ini sering kali tidak menimbulkan gejala yang spesifik pada wanita. Wanita yang mengalami gonore sangat berpotensi mengalami PID. Jika tidak diobati membuat infeksi meluas hingga ke saluran indung telur lalu terjadilah perlengketan akibat nanah karena infeksi. Maka sudah dapat dipastikan pembuahan sel telur tidak mungkin terjadi dan wanita yang terinfeksi menjadi sulit hamil.
  2. Klamidia: Jika tidak diobati, klamidia juga menyebabkan terjadinya PID. Bahkan CDC menyebutkan kalau 10-15% infeksi klamidia pada wanita yang tidak diobati, dipastikan akan menjadi PID. Apabila klamidia dan PID tidak kunjung diobati maka berujung pada kerusakan pada tuba falopi, rahim dan organ reproduksi lainnya. Maka persentase sperma untuk dapat membuahi sel telur menjadi sangat kecil.
  3. HIV: Yang terjadi ketika tubuh terinfeksi HIV adalah sistem imun tubuh menurun dan inilah yang kemudian memperburuk infeksi menular seksual. Imunitas yang menurun juga berdampak langsung pada fertilitas atau kesuburan perempuan. Padahal jika tertangani dengan baik, pasien HIV tetap bisa memiliki kualitas hidup yang baik. Kualitas hidup yang baik ini juga meliputi peluang yang tinggi untuk hamil dan melahirkan anak yang tidak terinfeksi HIV. Tapi ingat, semua ini bisa tercapai jika HIV diobati!

Salah satu faktor yang membuat infeksi menular seksual sering kali tidak diobati adalah karena tidak menunjukkan gejala yang spesifik. Ini artinya penting bagi kamu yang sudah aktif secara seksual untuk melakukan skrining infeksi menular seksual secara rutin setiap tahunnya. Dengan begitu, ketika ditemukan adanya infeksi menular seksual maka bisa segera diobati sampai tuntas. Alhasil risiko sulit hamil pun bisa diminimalisir.

Adapun salah satu cara untuk memproteksi diri dari infeksi menular seksual adalah menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual. Pilihlah kondom berbahan lateks yang sudah terbukti tidak dapat ditembus oleh penyebab patogen infeksi menular seksual. Penggunaan kondom tidak hanya saat penetrasi vagina tapi juga seks oral. Tenang jangan langsung membayangkan aktivitas seks oral jadi tidak seru dengan tetap memakai kondom, pilihlah yang beraroma seperti kondom Fiesta. Dijamin aromanya akan menambah gairan seks oral kamu.

Baca Juga: Bisakah Tertular Infeksi Menular Seksual dari Toilet Umum?

Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail bagaimana melindungi diri dari infeksi menular seksual yang bisa bikin sulit hamil, segeralah konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang, segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik. Jadi jangan ragu untuk konsultasi ya.

Jangan Pernah Memakai Ulang Kondom Bekas

Tahukah kamu, kondom bekas yang sudah dipakai bisa melar seperti kaos kaki.

Jangan pernah berpikir untuk memakai ulang kondom, walau pun sudah dicuci! Sebab, setiap kondom harus dibuang setelah dipakai, bahkan setelah kita berganti posisi seksual, misalnya dari seks oral ke penetrasi vagina.

Pahami bahwa fungsi kondom adalah mengurangi risiko penularan infeksi menular seksual dan kehamilan tidak direncanakan.

Baca Juga: Sudah Pakai Kondom, Tapi Kok Tetap Hamil?

Memakai kondom bekas maka efektivitasnya untuk melindungi kesehatan pemakainya akan hilang.

Walau kita merasa kondom itu bersih dan belum dipakai sampai ejakulasi, tetapi virus dan bakteri yang berukuran mikroskopik tidak akan terlihat kasat mata.

Alasan lainnya, kondom akan efektif jika ukurannya pas dengan penis. Kondom yang sudah dipakai akan longgar sehingga besar kemungkinannya terlepas atau melorot saat dipakai.

Tidak hanya itu, kondom juga bisa sobek atau bocor tanpa kita sadari.

Menurut Planned Parenthood, peluang terjadinya kehamilan dengan penggunaan kondom adalah sekitar 15 persen dan itu merupakan faktor human error. Sementara itu, jika penggunaan kondom dilakukan dengan tepat, peluang tersebut turun menjadi 2 persen.

Lantas, bagaimana jika kita ingin melindungi dari infeksi menular seksual atau kehamilan namun tidak punya kondom yang baru? Maka, tahan dulu dan jangan melakukan aktivitas seksual apa pun. Sebab, infeksi menular seksual bisa ditularkan lewat vagina, oral, atau seks anal.

Melakukan metode orgasme di luar alias mencabut penis (pull-out method) sebelum ejakulasi bukan cara yang efektif untuk mencegah penyakit kelamin karena penyakit ini bisa menular lewat kontak antar kulit.

Lagi pula cairan pra-ejakulasi juga bisa menjadi cairan sumber infeksi menular seksual. Cairan tersebut juga bisa mengandung sperma aktif yang bisa memicu pembuahan.

Menurut data, 28 persen pasangan yang melakukan pull-out method akan hamil di tahun pertama mereka berhubungan seksual.

Bila alasan memakai kondom adalah karena tak punya biaya membeli (padahal harga kondom relatif murah), kamu bisa mendapatkannya secara cuma-cuma di beberapa tempat, misalnya LSM yang bergerak di bidang pencegahan HIV/AIDS, keluarga berencana atau kesehatan reproduksi, serta di beberapa puskesmas.

Kamu hanya perlu rajin mencari informasi seputar hal ini dan jangan pernah lagi menggunakan kondom bekas.

Baca Juga: Kenapa Sih Kondom Diberi Rasa Buah-buahan?

Masih punya pertanyaan seputar kondom dan kesehatan reproduksi? Kamu ‎bisa langsung ‎‎berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT ‎‎0811-1-326459 ‎atau ‎melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin ‎hingga Jumat pukul ‎‎09.00 – ‎‎16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, ‎sebab segala ‎informasi yang kamu ‎sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Ketika Infeksi Menular Seksual Tidak Diobati

Jangan tunda, segera lakukan terapi obat yang diberikan dokter untuk mengatasi infeksi menular seksual.

Pada Juni 2019 lalu, WHO mengumumkan kalau lebih dari satu juta orang di seluruh dunia mengalami infeksi menular seksual setiap harinya. Karena sering kali tidak bergejala, infeksi menular seksual atau IMS yang dialami pun tidak segera diobati. Padahal sebagian besar infeksi ini dapat disembuhkan. Sebab jika infeksi menular seksual tidak diobati akan menimbulkan berbagai komplikasi.

Baca Juga: Waspada Infeksi Menular Seksual di Era Aplikasi Kencan Online

Penyebab dari infeksi menular seksual sangat beragam, ada bakteri, virus, jamur, bahkan parasit. Infeksi ini ditularkan melalui hubungan seksual, baik melalui vagina, anal, maupun oral. Kebanyakan orang membayangkan infeksi ini akan menunjukkan gejala atau masalah pada alat kelamin sebagai gejala awalnya, pada kenyataanya ini tidak terjadi. Inilah yang kemudian membuat tingkat penularan semakin tinggi karena orang yang terinfeksi tidak menyadari kalau dia sedang membawa penyakit. Fatalnya, infeksi menular seksual ini tidak hanya bisa menularkan ke orang lain tapi juga bisa merusak tubuh.

Ketika infeksi menular seksual tidak diobati, dampaknya tidak hanya pada alat reproduksi tapi juga seluruh tubuh. Pada alat reproduksi, infeksi ini bisa menyebabkan kemandulan sedangkan dampak laminnya bisa menyebabkan pikun, gangguan syaraf, kebutaan bahkan sampai kematian. Tak hanya itu, jika infeksi menular seksual terjadi pada ibu hamil dan tidak diobati maka bisa menimbulkan dampak yang fatal. Pertama bayi yang di dalam kandungan bisa tertular dan ketika lahir bisa mengalami beragam komplikasi seperti kebutaan atau keterbelakangan mental.

Karena itu bagi siapa saja yang sudah aktif secara seksual wajib mengetahui apa yang bisa terjadi jika tidak setia pada pasangan dan melakukan hubungan seksual yang aman dengan menggunakan kondom. Pilihlah kondom berbahan lateks karena penelitian membuktikan bahan ini tidak dapat ditembus oleh penyebab infeksi menular seksual. Jika kamu mencari kondom yang berbahan lateks terbaik atau superfine natural latex yang lebih halus, tipis dan kuat maka Supreme Premium Kondom adalah jawabannya!

Penting juga untuk kamu yang sudah aktif secara seksual mengetahui bagaimana gejala infeksi menular seksual. Infeksi ini terdiri dari beberapa jenis, tapi secara umum gejala yang muncul adalah alat kelamin mengeluarkan cairan yang tidak biasa, sakit saat buang air kecil, terdapat luka atau bintik merah seperti jerawat di alat kelamin, serta perut bagian bawah terasa nyeri. Jika gejala-gejala itu dirasakan, jangan tunda, segeralah memeriksakan diri ke dokter.

Dengan berobat ke dokter, maka kamu akan mendapatkan terapi pengobatan yang tepat serta tuntas mengatasi infeksi menular seksual. Ingat, jangan mengobati diri sendiri dengan antibiotik tanpa resep dokter. Langkah ini justru akan membuat tubuh menjadi resisten terhadap antibiotik dan membuat penyebab infeksi menular seksual semakin resisten terhadap berbagai obat.

Baca Juga: Bisakah Infeksi Menular Seksual Disembuhkan?

Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail bagaimana infeksi menular seksual dapat diobati, segera konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.

Tujuh Cara Tingkatkan Kehidupan Seks Pria Usia 50-an

Masalah kehidupan seks yang dihadapi pria yang sudah memasuki usia kepala lima adalah ereksi yang tidak sekeras dulu dan libido rendah.

Seks yang sehat dan menyenangkan sebenarnya bisa dinikmati sampai kita tua. Namun, banyak pria yang sudah berusia di atas 50-an merasa kehidupan seks nya tak seperti muda gara-gara disfungsi ereksi.

Baca Juga: Deteksi Masalah Seksual dari Kondisi Penis

Isu tersebut bisa diatasi. Ketahui apa saja yang dapat dilakukan agar kehidupan seks menjadi hangat seperti dulu:

  1. Pertimbangkan konsumsi obat

    Obat-obatan disfungsi ereksi yang diresepkan dokter, seperti TOPGRA Sildenafil Sitrat 100mg, adalah lini pertama pengobatan impotensi. Obat ini sangat efektif. Untuk mendapatkannya, konsultasikan masalah ke dokter untuk mendapatkan resep.

  2. Perhatikan lingkar pinggang

    Tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi dapat menyebabkan masalah pada pembuluh darah (vascular) yang berujung pada gangguan ereksi.

    Sangat penting untuk menjaga gaya hidup sehat dengan berolahraga dan memperhatikan asupan makanan sehingga kita tidak kegemukan.

    Lakukan check up kesehatan setidaknya setahun sekali. Jika kita bisa menghindari penyakit hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi, maka kemungkinan disfungsi ereksi bisa ditekan, setidaknya ditunda kemunculannya.

  3. Periksa kondisi jantung

    Bagaimana jika kita sudah terlanjur memiliki penyakit kronis seperti hipertensi atau diabetes? Konsumsi pil sildenafil bisa saja efektif, tetapi sebaiknya periksa kondisi jantung ke dokter. Gangguan pada ereksi juga dapat mengindikasikan adanya masalah lain, misalnya penyakit jantung yang tak terdeteksi.

  4. Belum tentu kadar testosteron rendah

    Kebanyakan pria yang disfungsi ereksi diatasi dengan terapi untuk kadar testosterone rendah. Walau libido yang sering rendah bisa jadi pertanda gangguan hormon, tetapi untuk disfungsi ereksi diperlukan pemeriksaan lebih lengkap.

  5. Pertimbangkan konseling

    Masalah seksual seperti libido rendah dan disfungsi ereksi juga dipengaruhi oleh komponen psikologi. Itu sebabnya pertimbangkan juga untuk melakukan konseling untuk mengetahui apakah ada gangguan kecemasan, depresi, atau masalah dalam hubungan dengan pasangan, yang berkontribusi pada kesulitan berhubungan seksual.

  6. Komunikasi dengan pasangan

    Adalah hal yang normal jika kita dan pasangan tak selalu selaras dalam gairah seksual. Jika ini yang terjadi, cobalah berkomunikasi secara terbuka tentang pentingnya seks dan cara berkompromi agar kebutuhan masing-masing terpenuhi.

    Terkadang salah satu pihak ingin fokus pada keintiman emosi, sementara yang lain merasa bosan dengan posisi seksual yang itu-itu saja. Dibutuhkan usaha agar bisa saling terbuka dan menanyakan apa keinginan pasangan dan menceritakan keinginan kita.

  7. Buat jadwal bercinta

    Seiring dengan pertambahan usia pria, stres dan tekanan sehari-hari bisa membuat tubuh kelelahan dan tidak menjadikan seks sebagai prioritas. Lama-lama gairah seks pun menjadi padam.

    Cegah dengan cara meluangkan waktu khusus bagi pasangan untuk bermesraan sehingga hubungan tetap hangat dan keintiman terus dipertahankan.

    Baca Juga: Ejakulasi Dini, Ketika Hubungan Seks Cepat Selesai

    Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Berhubungan Seks Aman di Masa Kehamilan? Bisa Banget

Wanita hamil dan pasangannya sering bertanya-tanya apakah aman melakukan hubungan seks selama masa kehamilan. Apakah berhubungan seks akan menyebabkan keguguran atau membahayakan bayi yang belum lahir?

Aktivitas seksual adalah salah satu hal yang normal dilakukan selama kehamilan, selama kehamilannya sehat. Gerakan saat penetrasi dan hubungan intim tidak akan membahayakan bayi, yang dilindungi oleh cairan ketuban dan otot dinding rahim.

Baca Juga: Ini Alasan Gairah Seks Meluap Saat Hamil

Kontraksi saat orgasme tidak sama dengan kontraksi persalinan. Namun, sebagai tindakan pencegahan keamanan, beberapa dokter menyarankan untuk menghindari seks di minggu-awal kehamilan, atau menggunakan kondom. Hal ini karena ada hormon dalam air mani yang disebut prostaglandin yang dapat merangsang kontraksi.

Namun, beberapa ibu hamil di minggu terakhir kehamilannya justru diminta banyak melakukan hubungan seks untuk menginduksi persalinan. Beberapa ahli percaya bahwa prostaglandin dalam air mani akan benar-benar menginduksi persalinan.

Beberapa gel untuk “mematangkan” serviks dan menginduksi persalinan juga mengandung prostaglandin. Namun saat ini hubungan air mani dan induksi persalinan ini masih sebatas teori dan perlu dibuktikan lebih lanjut.

Kapan Tidak Boleh Berhubungan Seks Saat Hamil?

Meskipun berhubungan seks di masa kehamilan aman, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter apakah aman berhubungan seks saat Kamu hamil. Hal ini karena kondisi kehamilan tidak selalu sama pada masing-masing wanita.

Beberapa kondisi kehamilan berisiko tinggi berikut, tidak disarankan untuk berhubungan seks saat kehamilan:

  • Pernah mengalami keguguran atau riwayat keguguran sebelumnya
  • Ada risiko mengalami persalinan prematur (kontraksi sebelum 37 minggu kehamilan)
  • Mengalami perdarahan vagina, keputihan, atau kram tanpa penyebab yang diketahui
  • Kantung ketuban mengeluarkan cairan atau ketuban pecah dini
  • Leher rahim telah terbuka terlalu dini
  • Posisi plasenta terlalu rendah di dalam rahim (plasenta previa)
  • Kehamilan kembar

Ketika dokter melarang kamu berhubungan seksual selama hamil, tanyakan dengan jelas maksud dari berhubungan seksual. Apakah hanya melarang hubungan seks sampai penetrasi, dan masih boleh untuk aktivitas seksual tanpa tanpa penetrasi dan boleh mencapai orgasme, dan sebagainya.

Hubungi dokter jika setelah berhubungan seksual, Kamu mengalami gejala berikut:

  • Nyeri di perut
  • Keluar darah dari vagina
  • Keluar cairan yang tidak wajar (dalam jumlah banyak)
  • Kontraksi yang teratur

Baca Juga: Bisakah Tertular HIV Melalui Seks Oral?

Untuk hubungan seksual yang aman selama kehamilan, kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Remaja Terlanjur Berhubungan Seks Tanpa Pengaman? Ini Kontrasepsi Darurat yang Bisa Dipertimbangkan Orang Tua

Sebagai orang tua, segala perasaan yang campur aduk bisa membuyarkan isi pikiran ketika mengetahui bahwa putra atau putri tercinta yang masih belia ternyata berhubungan seks dengan pacarnya. Apalagi, bila mengingat segala konsekuensi berbahaya dari kehamilan remaja. Menurut WHO, remaja berusia <16 tahun memiliki risiko kematian yang 4 kali lebih besar dibandingkan dengan yang berusia 20 tahunan bila harus mengandung dan melahirkan. Angka kematian bayi yang dikandung remaja pun 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang dikandung dan dilahirkan oleh perempuan dewasa. Belum lagi, bila terlibat dalam aborsi ilegal yang bisa mengancam nyawa. Dalam situasi ini, ketenangan dan kebijaksanaan orangtua diuji. Pertahankan kepala dingin, sebab masih ada solusi, salah satunya dengan menggunakan kontrasepsi darurat yang bisa mencegah kehamilan setelah terjadi hubungan seks tanpa pengaman.

Baca Juga: Bisakah Tertular HIV Melalui Seks Oral?

  • Apa itu Pil kontrasepsi darurat?
    Pil kontrasepsi darurat atau ‘Postpil’ adalah pil yang bisa mencegah kehamilan hingga maksimal 5 hari setelah terjadinya hubungan seks tanpa pengaman (Dweck & Westen, 2017). Pil ini tidak boleh digunakan secara rutin, hanya untuk situasi darurat saja, soalnya kadar hormon di dalamnya jauh lebih tinggi daripada pil KB untuk kebutuhan sehari-hari. Cara mengonsumsinya adalah dengan diminum dua butir sekaligus. Setelah dikonsumsi, pil ini akan mengeluarkan hormon progesteron dalam dosis tinggi yang akan memberi sinyal pada tubuh untuk menunda pelepasan sel telur, sehingga sperma yang sudah terlanjur masuk ke dalam rahim tidak akan bisa membuahi sel telur. Efektivitasnya lebih tinggi bila segera dikonsumsi, sehingga sebaiknya diminum secepat mungkin. Bila sel telur sudah terlanjur dibuahi, pil ini tidak akan bisa membatalkan kehamilan. Untuk mendapatkan pil ini, dampingilah putri yang masih remaja untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Soalnya, meskipun pil ini aman bagi remaja, untuk memperolehnya tetap membutuhkan resep dokter.

  • IUD Tembaga
    IUD tembaga bisa digunakan untuk kontrasepsi sehari-hari, namun bisa juga dipakai dalam situasi darurat, asalkan dipasang hingga maksimal 5 hari setelah terjadinya hubungan seks tanpa pengaman. Alat kontrasepsi ini biasanya dipasang oleh dokter atau bidan di dalam rahim. Cara kerjanya adalah dengan mengeluarkan ion-ion tembaga yang bersifat toksik bagi sperma (Hill, 2019). Sekali pasang, IUD tembaga bisa melindungi pemakainya dari risiko kehamilan yang tidak direncanakan hingga 10 tahun, tergantung dari jenis yang dipilih. Kalau sudah tidak membutuhkan perlindungan dari kehamilan, IUD tembaga dapat dilepas sebelum masa perlindungannya berakhir dengan bantuan dokter atau bidan. Bila orang tua curiga anak sudah sering melakukan berbagai aktivitas seksual, IUD tembaga ini bisa menjadi pilihan yang baik, sebab bisa dilanjutkan pemakaiannya setelah situasi darurat kali ini berakhir dan mencegah terjadinya situasi yang sama lagi. Meskipun begitu, tetap upayakan untuk berdiskusi dengan anak mengenai hubungan yang sehat di usia remaja, agar anak terhindar dari perilaku seksual berisiko serta ancaman infeksi menular seksual.

Baca Juga: Pakai Lem Saat Berhubungan Seks Sebagai Pengganti Kondom, Pria Ini Meninggal

Itulah dua jenis kontrasepsi darurat yang bisa dipertimbangkan orang tua bila remaja terlanjur berhubungan seks tanpa pengaman. Selain itu, jika ingin berkonsultasi lebih lanjut, hubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 17.00 WIB.

Tips Menggunakan Vibrator untuk Pemula

Hadir dengan model, bentuk, warna, dan tekstur yang beragam, vibrator menjadi salah satu pilihan mainan sensual yang sangat menarik bagi banyak orang. Ada yang senang menggunakannya sendirian, ada juga yang melibatkan pasangan untuk memainkannya bersama demi menambah sensasi. Bagi yang baru ingin mulai mencoba memakai vibrator, berikut 5 tips yang bisa membantu.

Baca Juga: Jangan Lupakan Foreplay Agar Terhindar dari Ejakulasi Dini

  • Periksa terlebih dahulu baterai vibrator beberapa jam sebelumnya
    Sebagian besar vibrator menggunakan baterai. Ada yang harus diganti, ada yang bisa dicas. Agar tidak frustrasi karena vibrator mati di tengah jalan atau justru tak bisa hidup sama sekali ketika akan dipakai, pastikan baterai berada dalam kondisi optimal sebelum menggunakan vibrator.
    5 Tips Menggunakan Vibrator untuk Pemula

  • Cek bahwa vibrator berada dalam keadaan bersih dan steril sebelum digunakan
    Agar vibrator tak jadi tempat perkembangbiakan bakteri, cuci vibrator dengan air bersih dan sabun yang lembut sebelum menggunakannya. Selain itu, hindari bertukar vibrator dengan orang lain, khususnya bila vibrator tidak dibersihkan terlebih dahulu dan tidak dilapis dengan kondom. Kebiasaan buruk ini bisa menyebabkan penyebaran human papillomavirus (HPV), bacterial vaginosis (BV), infeksi jamur candida, dan infeksi saluran kemih (Wood, Cran, Cunningham, et al., 2017).
    5 Tips Menggunakan Vibrator untuk Pemula

  • Gunakan pelumas bersama dengan vibrator
    Untuk mencegah lecet di area vulva dan vagina, lumuri vibrator dengan pelumas. Akan tetapi, sebelumnya pastikan dulu bahwa bahan dasar pelumas tidak akan merusak vibrator. Sebagian besar vibrator terbuat dari bahan silikon. Pelumas berbahan dasar silikon tidak boleh digunakan pada vibrator yang berbahan dasar silikon juga (Dweck & Westen, 2017). Agar lebih aman, gunakan pelumas berbahan dasar air seperti Lubricant Fiesta Natural, Lubricant Sutra, dan Lubricant Fiesta Strawberry. Selain itu, bisa juga menggunakan pelumas berbahan dasar lidah buaya seperti Lubricant Fiesta Aloe Vera.
    5 Tips Menggunakan Vibrator untuk Pemula

  • Eksplor vibrator di beberapa bagian tubuh yang berbeda
    Beberapa bagian tubuh lebih peka terhadap rangsangan seksual dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Bagian-bagian ini sering disebut dengan erogenous zone. Setiap orang memiliki erogenous zone yang berbeda. Cara terbaik untuk mengetahui erogenous zone masing-masing adalah dengan bereksperimen dan bereksplorasi.
    5 Tips Menggunakan Vibrator untuk Pemula

  • Manfaatkan variasi kecepatan dan mode getaran yang berbeda
    Terkadang tak hanya lokasi rangsangan seksual yang menjadi penentu, namun juga bagaimana rangsangan seksual tersebut diberikan (Westheimer & Lehu, 2019). Lembut, kasar, mulus, menggelikan, respon tubuh bisa berbeda-beda. Cari tahu sensasi yang paling cocok untuk diri sendiri atau pasangan, sebab vibrator seringkali memiliki banyak variasi kecepatan dan mode getaran yang bisa dipilih.
    5 Tips Menggunakan Vibrator untuk Pemula

Baca Juga: Kondom Terbalik Saat Mau Dipakai, Bolehkah Digunakan Ulang?

Itulah 5 tips menggunakan vibrator untuk pemula. Selain itu, jika kamu ingin berkonsultasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Seks Anal, Bisakah Dilakukan dengan Aman?

Menginginkan variasi dalam kehidupan seksual merupakan sesuatu yang wajar. Ada banyak hal yang bisa dilakukan agar seks tak terasa monoton, seperti menggunakan kostum erotis, bercinta di luar kamar tidur, atau mencoba posisi seksual baru. Salah satu yang juga sering ditanyakan adalah mengenai seks anal. Bisakah seks anal dilakukan dengan aman?

Seks anal merupakan seks yang dilakukan dengan memasukkan penis, dildo, atau vibrator ke dalam anus pasangan. Anus memiliki banyak ujung-ujung saraf yang sensitif, sehingga seks anal bisa memberikan kepuasan seksual, baik laki-laki maupun perempuan. Meskipun tak bisa menyebabkan kehamilan, seks anal dianggap sebagai seks yang berisiko tinggi. Berikut beberapa alasannya (Westheimer & Lehu, 2019).

Baca Juga: Bisakah Tertular HIV Melalui Seks Oral?

  • Bakteri dari feses banyak berada di sekitar anus.
  • Bagian dalam anus memiliki banyak lipatan, sehingga sulit untuk benar-benar bersih, meskipun menggunakan enema.
  • Anus tidak sefleksibel vagina, sehingga kemungkinan kulit di sekitar anus luka atau robek saat berhubungan seks lebih tinggi. Bila anus terluka, risiko terkena infeksi menular seksual (IMS) lebih besar.

Bagaimanapun caranya, seks anal tidak akan bisa dilakukan dengan 100% aman. Risikonya bagi kesehatan akan selalu ada. Meskipun demikian, ada strategi-strategi yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko dari seks anal. Sebelum melakukan seks anal, lakukan hal-hal berikut ini.

  • Berdiskusi dulu mengenai kenyamanan pribadi dan kenyamanan pasangan.
    Tidak semua orang nyaman dengan seks anal, jadi pastikan terlebih dahulu bahwa kamu dan pasanganmu memang sama-sama mau. Jangan sampai salah satu pihak hanya melakukannya karena merasa terdesak atas keinginan yang lain. Jika dilakukan dengan terpaksa, otot-otot di sekitar anus akan semakin menegang, seks akan terasa sakit, dan pengalaman seks anal bisa menjadi sebuah momen traumatis.
    Seks Anal, Bisakah Dilakukan dengan Aman?

  • Membersihkan anus.
    Membersihkan dengan tisu basah saja tidak cukup, cucilah anus dengan benar sebelum penetrasi (Westheimer & Lehu, 2019). Kalau perlu, gunakan enema. Pada akhirnya, anus tidak akan bisa betul-betul bersih dan bebas bakteri, namun lebih baik membersihkannya daripada tidak sama sekali bila memang kamu akan melakukan seks anal.
    Seks Anal, Bisakah Dilakukan dengan Aman?

  • Memakai kondom.
    Untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri dan infeksi menular seksual (IMS), pakailah kondom sebelum berhubungan seks anal (Siegler, Rosenthal, et al., 2019). Bila kamu melakukan seks vaginal setelah seks anal, jangan menggunakan kondom yang sama. Gantilah dengan kondom baru, agar bakteri dari anus tidak menyebar. Kalau bisa, cucilah penis atau sex toys terlebih dahulu sebelum berpindah dari anus ke vagina.
    Seks Anal, Bisakah Dilakukan dengan Aman?

  • Menggunakan pelumas.
    Berbeda dengan vagina, anus tidak bisa memproduksi cairan pelumas alaminya sendiri. Oleh karena itu, disarankan menggunakan pelumas saat melakukan seks anal (Perez, 2019). Hindari menggunakan lotion sembarangan untuk menggantikan pelumas, sebab ini bisa merusak kondom. Gunakanlah pelumas yang mengandung bahan dasar air yang aman digunakan di area sensitif dan tidak menyebabkan iritasi. Kamu bisa  memilih lubrikan yang sudah sesuai dengan standar mutu internasional, misalnya seperti Sutra Lubricant, Lubricant Fiesta Natural, Lubricant Fiesta Aloe Vera, dan Lubricant Fiesta Strawberry.
    Seks Anal, Bisakah Dilakukan dengan Aman?

Baca Juga: Tips Berdiskusi dengan Pasangan Soal Kebutuhan Memakai Pelumas

Itulah paparan singkat mengenai seks anal, risikonya, dan hal-hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risikonya. Jika kamu ingin berkonsultasi, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.