Tentang IUD yang Wajib Kamu Ketahui

Para calon pengguna Intrauterine devices (IUD), sini merapat. Berikut ini ada sejumlah informasi penting yang perlu kamu ketahui seputar IUD.

Jika selama ini kamu masih ragu dan bertanya-tanya apa dan bagaimana cara kerja IUD, artikel ini akan menyampaikan beberapa hal detail tentang IUD yang penting untuk dipahami.

Tujuannya agar kamu semakin paham dan yakin, sehingga tak ragu lagi untuk memutuskan menggunakan IUD sebagai alat kontrasepsi.

Baca Juga: Jangan Percaya Lima Mitos Kontrasepsi IUD Ini!

IUD merupakan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang paling banyak diminati masyarakat modern saat ini. Hal itu tak lepas dari efektivitas dan efisiensi sebuah IUD dibandingkan dengan metode KB lainnya.

Berikut hal-hal seputar IUD yang perlu kamu ketahui :

  • Sesuai namanya, IUD merupakan material atau perangkat kecil berbentuk batang layaknya korek api, berukuran mini membentuk huruf ‘T’ masyarakat Indonesia biasanya menyebutnya dengan istilah KB spiral. Karena memang terbuat dari material tembaga berulir layaknya spiral.
  • Ada dua jenis IUD yang dikenal saat ini yaitu IUD hormonal dan IUD non hormonal. IUD hormonal menghasilkan hormon progesteron dan IUD non hormonal merupakan IUD yang dilapisi dengan tembaga.
  • Kendati sama-sama mencegah kehamilan, kedua jenis IUD ini memiliki cara kerja yang berbeda. IUD hormonal menghasilkan hormon progesteron sintetis yang berfungsi membuat lendir serviks lebih kental sehingga menyulitkan sperma berenang mencapai sel telur untuk dibuahi. Sementara itu IUD non hormonal yang berlapis tembaga menghalangi pergerakan sperma masuk ke tuba falopi yaitu saluran antara rahim dan indung telur.
  • Efektivitas IUD sangat tinggi dalam mencegah kehamilan. Seperti produk IUD Andalan Silverline Cu 380 Ag yang dilengkapi dengan inti perak dalam tembaga untuk memaksimalkan efektivitas kontrasepsi.
  • Efisien, karena cukup sekali pasang efektif melindungi hingga 5-8 tahun. Setelah pemasangan, tidak diperlukan biaya lagi. Jangka waktu perlindungan yang cukup lama ini sangat cocok buat kamu yang sibuk maupun yang tidak ingin direpotkan dengan jadwal minum pil atau suntik KB.
  • Nyaman karena tidak mengganggu aktivitas seksual. Pemasangan IUD juga mudah dan singkat sekitar 15 menit saja, dengan atau tanpa bius lokal. Bisa langsung dipasang setelah persalinan baik normal maupun persalinan caesar. Atau menunggu setelah 4 minggu pasca melahirkan.
  • Cepat mengembalikan masa subur setelah IUD dilepas. Ini penting bagi kamu yang ingin berencana hamil kembali setelah beberapa tahun menundanya dengan bantuan IUD.
  • Aman digunakan oleh ibu menyusui, karena tidak memengaruhi produksi dan kualitas ASI. Selain itu IUD tidak menyebabkan kenaikan berat badan.
  • Selain mencegah kehamilan, beberapa produk IUD juga membantu mengurangi nyeri menstruasi, juga nyeri karena endometriosis. Bahkan IUD juga mengurangi risiko terkena kanker rahim dan kanker serviks.
  • Pemasangan dan pelepasan IUD bisa dilakukan oleh dokter, perawat, atau bidan yang sudah terlatih. Produk IUD Andalan di-desain dengan benar yang lebih panjang sehingga memudahkan tenaga medis saat pemasangan dan pemeriksaan.
  • Bagi kamu yang berusia 40 tahun atau lebih saat memasang IUD, kamu bisa tetap menggunakannya hingga masa menopause tiba. Sehingga kamu tidak lagi memerlukan alat kontrasepsi.
  • IUD terlepas? Bisa saja terjadi, namun kemungkinannya sangat kecil sekali. Seperti IUD Andalan Cu 375 Sleek yang terbuat dari plastik yang terbungkus kawat tembaga dengan luas permukaan tembaga 375mm2 dengan ukuran plastik vertikal hanya 2,8 cm. Tingkat ekspulsi sangat rendah, cocok untuk kamu yang memiliki rahim pendek.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Sehari-hari, IUD Tembaga Juga Bisa Jadi Kontrasepsi Darurat

Nah, itulah sejumlah fakta mengenai IUD. Semoga bisa menambah wawasan kamu seputar KB spiral ini. Jika kamu masih ragu dan ingin bertanya lebih jauh seputar IUD maupun seputar kontrasepsi pada umumnya, kamu bisa berkonsultasi dengan para pakar yang kompeten. Untuk berkonsultasi, saat ini bisa kok dilakukan secara online dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Bersenggama bisa Menggeser KB IUD, Ah Cuma Mitos

Masih banyak yang takut bahwa bersenggama bisa menggeser KB IUD. Tenang, ini cuma mitos, yang tidak terbukti secara ilmiah.

Awas, bersenggama bisa menggeser KB IUD. Mungkin kamu cukup sering mendengar hal ini. Ya, ini memang salah satu mitos yang kerap menyelimuti IUD (intrauterine device) alias spiral, dan tak jarang membuat sebagian perempuan ketakutan dan akhirnya urung menggunakan pilihan kontrasepsi ini.

Baca Juga: Persiapan Sebelum Pasang KB IUD

Kamu tak perlu khawatir. Anggapan bahwa bersenggama bisa menggeser KB IUD mitos yang tidak ada bukti ilmiahnya.

Fakta di Balik Mitos Bersenggama bisa Menggeser KB IUD

Sebelumnya, perlu dipahami dulu bahwa IUD adalah alat KB berbentuk T mungil, terbuat dari plastik, dan memiliki ‘ekor’ dari benang tipis. Alat ini dipasang di dalam rahim. Sementara itu, penetrasi penis terjadi di liang vagina, dan tidak mungkin masuk jauh hingga ke rahim. Apalagi, antara liang vagina dengan rahim dibatasi oleh serviks. Jadi, tidaklah mungkin bersenggama bisa menggeser KB IUD, atau membuat IUD tercabut dari dalam rahim.

IUD dilengkapi ‘ekor’. Ini berfungsi sebagai benang pengaman, untuk memudahkan dokter/bidan untuk mencabut IUD bila sudah waktunya. Namun jangan takut, aktivitas seksual dengan penetrasi penis tidak akan menarik benang tersebut hingga membuat IUD bergeser atau terlepas. Pada aktivitas seksual yang melibatkan sex toy yang memiliki semacam kait, memang ada risiko benang tertarik hingga menyebabkan IUD terlepas. Namun, kemungkinan ini pun sangat kecil.

Lalu, apakah IUD bisa mengganggu aktivitas seksual? Tidak juga. Benang pengaman IUD biasanya melengkung di bawah serviks, sehingga tidak akan terasa oleh suami. Meski pada beberapa kasus, bisa saja suami mungkin merasakan kehadiran benang tersebut. namun harusnya ini tidak jadi masalah.

Kemungkinan lain, bila benang terlalu pendek, bisa menusuk penis. Bila hal ini terjadi, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter atau bidan yang memasang IUD, dan mencari jalan keluarnya bersama.

Bagaimana bila suami merasakan sesuatu yang bukan sekadar benang, atau kamu merasakan nyeri luar biasa saat berhubungan intim? Segeralah ke dokter kandungan atau bidan. Bisa jadi IUD kamu sudah bergeser ke serviks, karena satu dan lain hal.

Andalan memiliki beberapa jenis IUD berbeda lho. Yang paling umum yaitu jenis Copper T misalnya IUD Andalan TCu 380A. Bila rahim kamu pendek, bisa menggunakan IUD Andalan Sleek Cu 375. IUD cocok buat kamu yang memerlukan kontrasepsi jangka panjang, karena bisa dipakai hingga bertahun-tahun. Tidak perlu khawatir lagi ya mengenai mitos bersenggama bisa menggeser KB IUD.

Baca Juga: Macam-macam KB IUD Non-Hormonal, Mana yang Cocok Untukmu?‎

Bila kamu memerlukan konsultasi seputar kontrasepsi, kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Macam-macam KB IUD Non-Hormonal, Mana yang Cocok Untukmu?‎

Di pasaran, tersedia macam-macam IUD non-hormonal. Jangan bingung, kamu bisa ‎memilih sesuai kebutuhan dan kondisimu.‎

Tahukah kamu, ada macam-macam KB IUD non-hormonal lho. Ini membuat pilihan ‎kontrasepsi makin luas lagi, untuk memenuhi kebutuhan dan kondisi kamu. Tak heran bila ‎KB IUD alias spiral, banyak diminati. Memang, apa bedanya sih satu jenis IUD dengan yang ‎lainnya? Daripada penasaran, yuk baca penjelasannya di bawah ini.‎

Baca Juga: KB Yang Cocok Untuk Pengantin Baru

Macam-macam KB IUD sesuai Kebutuhanmu

Seperti kamu tahu, IUD adalah alat KB dengan bentuk T berukuran mungil, yang ‎terbuat dari plastik, dan dilengkapi dengan tali pengaman. IUD ditempatkan di dalam ‎rahim, bekerja dengan cara menghambat kemampuan sperma membuahi sel telur. Nah, ‎tersedia macam-macam KB IUD dengan beragam bahan komponen aktif, ukuran, serta ‎bentuk, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tiap perempuan.

Berikut ini macam-macam KB IUD non-hormonal yang bisa kamu jumpai.‎

  1. Copper T‎

    Ini adalah jenis IUD yang paling umum, dan efektif mencegah kehamilan hingga 10 ‎tahun. Pada IUD ini, terdapat lilitan kawat tembaga halus di kedua lengannya. Kawat ini ‎melepaskan ion-ion tembaga ke rongga rahim, membuat cairan pada tuba falopi dan rahim ‎menjadi lebih tidak ramah terhadap sperma. IUD jenis Copper T misalnya IUD Andalan TCu 380A‎ Ada juga yang dilengkapi dengan safe load, yang mempermudah bidan atau dokter melipat lengan IUD ke dalam ‎inserter.

  2. Komponen perak

    Ya, selain tembaga, ada juga jenis IUD yang menggunakan perak sebagai komponen ‎aktifnya. Misalnya IUD Andalan Silverline Cu 200 Ag‎ yang efektif melindungi selama 3 tahun, dan IUD Andalan Silverline Cu 380 Ag‎ yang bisa digunakan selama 5 tahun. Pada IUD jenis ini tidak ‎terdapat kawat tembaga yang melilit T, melainkan terdapat inti perak di dalam IUD.

  3. Untuk yang memiliki rahim pendek‎

    IUD jenis ini terbungkus kawat tembaga, seperti Copper T. Bedanya, panjang plastik ‎vertikal hanya 2,8 cm sehingga cocok bagi perempuan dengan rahim pendek. Lengan IUD ‎pun berbentuk melengkung ke bawah, tidak lurus seperti Copper T. IUD jenis ini misalnya ‎IUD Andalan Sleek Cu 375‎ yang bisa dipakai hingga 5 tahun.

  4. IUD pasca melahirkan

    Ini cocok buat kamu yang baru saja melahirkan. Komponen zat aktifnya yaitu kawat ‎tembaga, seperti Copper T. Namun, IUD jenis ini dilengkapi dengan batang insersi 35 cm, ‎yang dirancang khusus untuk mempermudah pemasangan pasca persalinan. Benang ‎pengamannya pun lebih panjang, sehingga lebih mudah ketika dilakukan pemeriksaan. ‎Cotohnya yakni IUD Andalan TCu 380A (Postpartus), dengan masa perlindungan 8 tahun.‎

Baca Juga: Ini 6 Keunggulan Metode KB Implan Alias ‘Susuk’

Sudah yakin dengan IUD pilihanmu? Bila masih punya pertanyaan, kamu bisa ‎berkonsultasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-‎‎326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat ‎pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan ‎bersifat rahasia.

Persiapan Sebelum Pasang KB IUD

Pemasangan KB IUD hanya 5 menit tapi masa pakainya bisa sampai dan efektif mencegah kehamilan hingga 99,9%!

Intrauterine device (IUD) atau yang lebih sering disebut KB spiral adalah salah satu jenis kontrasepsi jangka panjang yang banyak dipilih oleh perempuan aktif. Disebut sebagai kontrasepsi jangka panjang karena masa pakai KB IUD bisa sampai 8 tahun! Adapun beberapa kelebihan yang menjadi ‘daya tarik’ perempuan untuk kemudian memilih KB IUD adalah tidak mempengaruhi hormon tubuh sehingga tetap aman digunakan untuk ibu menyusui, tidak menyebabkan terjadinya mood swing menjelang PMS dan tetap nyaman ketika bercinta.

Baca Juga: Bolehkah Pakai Menstrual Cup Saat Gunakan KB Spiral atau IUD?

Untuk kamu yang sudah mantap memilih KB IUD, pasti sudah tahu juga kelebihan-kelebihan kontrasepsi ini. Tapi apakah kamu sudah tahu juga kalau KB IUD ada dua jenis, yaitu IUD non hormonal dan IUD hormonal. Keduanya sama-sama berbentuk ‘T’ hanya saja lapisan tembaga yang ada pada batang vertikal pada IUD non hormonal mengeluarkan tembaga untuk mengacaukan kerja sperma sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Sedangkan IUD hormonal, mengeluarkan hormon progestin untuk membuat lendir serviks mengental sehingga sperma kesulitan untuk membuahi sel telur.

Yang harus dipersiapkan sebelum pemasangan KB IUD.

Setelah mengetahui jenis dan cara kerja KB IUD, kamu pasti penasaran kapan waktu terbaik untuk pemasangannya? Sebenarnya KB IUD bisa dipasang kapan saja, selama kamu dalam keadaan tidak hamil. Namun waktu yang direkomendasikan adalah pada saat menstruasi, karena kondisi serviks pada saat ini sedang terbuka sehingga proses pemasangan KB IUD jadi lebih mudah dan minim rasa sakit. Namun bahkan banyak juga perempuan yang memilih untuk segera memasangnya sesaat setelah melahirkan.

Adapun persiapan sebelum pemasangan KB IUD adalah melakukan tes kehamilan untuk memastikan kamu memenuhi persyaratan untuk pemasangan. Lalu setelah itu, kamu juga akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan infeksi menular seksual (IMS). Jika pemasangan IUD dilakukan saat ada IMS maka bakteri bisa masuk ke dalam rahim dan menyebabkan infeksi serius.

Jika semua persiapan itu sudah dilakukan, maka kamu siap masuk ke tahap pemasangan. Durasi pemasangan sebenarnya hanya memakan waktu sekitar 5-10 menit saja. Adapun pemasangan KB IUD sebaiknya dilakukan oleh dokter atau bidan.

Lantas bagaimanakah prosedur pemasangan KB IUD?

  1. Untuk mengurangi rasa nyeri atau rasa tidak nyaman saat pemasangan KB IUD, biasanya dokter atau bidan akan memberikan obat Pereda nyeri.
  2. Lalu dokter atau bidan akan membersihkan vagina serta disuntik anestesi lokal ke leher rahim. Setelah itu dimasukkan alat aspirator endometrium untuk mengukur kedalaman rahim. Biasanya panjang KB IUD antara 3-4 sentimeter. Tapi pada kasus spesial seperti perempuan yang memiliki rahim pendek, saat ini sudah tersedia KB IUD yang panjangnya hanya 2,8 sentimeter seperti IUD Andalan Cu 375 Sleek.
  3. KB IUD sendiri dimasukkan ke dalam rahim dengan menggunakan alat khusus yang bentuknya seperti tabung. Setelah sampai pada kedalaman rahim yang tepat, maka KB IUD didorong agar keluar dari tabung. Setelah dikeluarkan, bagian KB IUD yang horizontal yang tadinya bengkok akan kembali ke bentuk awal yaitu seperti huruf ‘T’
  4. Biasanya akan timbul rasa tidak nyaman sesaat setelah KB IUD dipasang, seperti rasa nyeri atau kram di area perut. Tak perlu kuatir, ini adalah hal yang wajar. Untuk meredakannya, kamu bisa mengompresnya dengan handuk hangat atau minum obat pereda nyeri.

Setelah pemasangan KB IUD, kamu tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Dan jika kamu ingin mengeluarkannya karena ingin kembali hamil, maka segeralah bertemu dokter. Berbeda dengan pemasangan yang bisa juga dilakukan oleh bidan, untuk pengeluaran KB IUD hanya bisa dilakukan oleh dokter. Pasca dilepas, KB IUD tidak akan mempengaruhi kesuburan kamu. Adapun reaksi yang mungkin muncul adalah kram perut atau pendarahan vagina ringan antara 1 sampai 2 hari. Biasanya dokter akan membekali kamu dengan obat pereda nyeri untuk mengantisipasi kondisi tersebut.

Baca Juga: Bersenggama bisa Menggeser KB IUD, Ah Cuma Mitos

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.