Kehamilan Tak Kunjung Datang? Saatnya Melakukan Tes Kesuburan

Jika Kamu dan pasangan mencoba untuk memiliki momongan tetapi kehamilan belum berhasil, Kamu sebaiknya melakukan tes kesuburan. Tes kesuburan sebaiknya dilakukan jika kamu dan pasangan sudah melakukan hubungan seks secara teratur tanpa alat kontrasepsi selama 12 bulan namun belum pernah hamil. Jika usia wanita di atas 35 tahun, tes kesuburan bisa dilakukan setelah 6 bulan.

Baca Juga: Hati-hati, Ini Dampak Buruk Berat Badan Rendah Terhadap Kesuburan

Tes kesuburan sebaiknya dilakukan suami istri. Apa saja yang diperiksa atau ditanyakan dokter saat menjalani tes kesuburan?

Kondisi kesehatan dan riwayat penyakit

Dokter akan menanyakan tentang:

  • Obat-obatan yang sedang dan pernah Kamu minum
  • Apakah Kamu merokok, minum alkohol, makan atau minum sesuatu yang mengandung kafein, atau menggunakan obat-obatan terlarang
  • Apakah Kamu sering terpapar bahan kimia, racun, atau radiasi di rumah atau tempat kerja

Kehidupan seksual

Pertanyaan yang diajukan misalnya:

  • Seberapa sering kalian berhubungan seks?
  • Riwayat penggunaan alat kontrasepsi kamu dan pasangan
  • Apakah memiliki riwayat penyakit menular seksual
  • Apakah ada masalah yang berkaitan dengan hubungan seks

Pola Menstruasi

Pola dan siklus menstruasi penting diketahui saat merencanakan kehamilan. Dokter akan mencari tahu hal-hal berikut ini:

  • Apakah Kamu pernah hamil sebelumnya?
  • Bagaimana pola dan siklus menstruasi selama setahun terakhir?
  • Apakah Kamu mengalami menstruasi yang tidak teratur dan terlewat atau mengalami bercak di antara periode menstruasi?
  • Apakah menstruasi tidak normal misalnya darahnya berupa gumpalan besar?

Penggunaan kontrasepsi

Dokter juga akan menanyakan riwayat penggunaan metode kontrasepsi, jika pernah menggunakannya di masa lalu.

  • Metode kontrasepsi apa yang pernah Kamu gunakan?
  • Pernahkah menemui dokter untuk masalah infertilitas, dan apakah pernah menjalani terapi kesuburan?

Setelah mengetahui semua informasi tersebut, dokter akan mengidentifikasi masalah yang mungkin menyebabkan gangguan kesuburan.

Setelah itu biasanya akan dilakukan serangkaian tes pada istri untuk memastikan ovulasi tidak mengalami gangguan, dengan pemeriksaan hormonal atau pemeriksaan fisik kondisi indung telur menggunakan USG.

Setelah itu dilakukan tes organ reproduksi meliputi pemeriksaan rahim, saluran tuba, dan ovarium yang harus berfungsi dengan baik. Seluruh rangkaian pemeriksaan umumnya menggunakan USG transvaginal, yaitu USG yang dimasukkan ke dalam vagina dan mendekatkannya ke organ panggul. Tes ini sangat aman, jadi kamu tidak perlu khawatir.

Pada suami akan dilakukan tes kesuburan berupa kondisi testis dan kesehatan sperma. Namun kamu dan suami mungkin tidak perlu menjalani semua tes ini. Dokter akan mendiskusikan mana yang terbaik. Setelah pengujian selesai, sekitar 85% pasangan akan menjalani terapi kesuburan yang jenisnya tentu berbeda untuk setiap pasangan.

Baca Juga: Keputihan Dapat Mengganggu Kesuburan Wanita

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Sperma Bisa Menyebabkan Keguguran di Awal Kehamilan?

Kehamilan membutuhkan sel telur dan sperma saat terjadi pembuahan. Jadi, pria dan wanita masing-masing menyumbang setengah dari genetika janin. Kualitas sperma dan sel telur harus sama-sama bagus agar terjadi kehamilan yang sehat.

Ada anggapan bahwa sperma dapat menyebabkan keguguran, jika melakukan hubungan seks di awal kehamilan. Anggapan ini berasal dari teori di mana sperma mengandung prostaglandin, protein yang bisa menyebabkan kontraksi rahim. Oleh karena itu, disarankan berhubungan seks menggunakan kondom saat pasangan hamil. Apakah benar?

Baca Juga: Membekukan Sel Telur dan Sperma untuk Digunakan di Masa Depan, Sudah Bisakah Dilakukan di Indonesia?

Ternyata menurut penelitian, 60 persen keguguran disebabkan oleh masalah genetik. Dengan kata lain, sperma ikut bertanggung jawab pada kejadian keguguran, akibat kualitas sperma pria yang buruk, bukan karena berhubungan seksual di awal kehamilan tanpa kondom.

Dalam sebuah penelitian pada 50 pria, diketahui bahwa kualitas sperma yang buruk menjadi penyebab keguguran berulang. Sperma pria dengan pasangan yang memiliki riwayat keguguran memiliki kerusakan DNA dua kali lebih banyak dibandingkan sperma 60 pria lainnya yang pasangannya tidak pernah mengalami keguguran sama sekali.

Sperma memiliki peran penting dalam pembentukan plasenta, yang sangat penting untuk suplai oksigen dan nutrisi ke tubuh janin. Ketika kualitas sperma buruk, maka kehamilan tidak akan berjalan seperti yang diharapkan dan mekanisme alami tubuh wanita akan mengeluarkannya.

Penyebab kerusakan genetik sperma bisa multifaktorial. Salah satunya akibat radikal bebas. Radikal bebas akan merusak sperma. Merokok, polusi udara, paparan zat kimia, adalah salah satu sumber radikal bebas yang buruk untuk pria.

Penyebab lain adalah infeksi di pabrik sperma pria, yakni testis. Infeksi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada produksi sperma.

Gaya hidup tidak sehat juga berperan penting dalam menurunkan sperma. Banyak bukti bahwa obesitas dan usia tua dapat menurunkan kesehatan sperma.

Baca Juga: Awas Sperma Merembes! Ini Tips Melepas Kondom dengan Aman

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Persiapan Menyusui Sejak Awal Kehamilan

Ibu baru yang ingin menyusui untuk pertama kali, tantangannya tidaklah mudah. Banyak sekali faktor keberhasilan memberikan ASI, baik fisik maupun psikologis. Agar sukses mengASIhi perlu persiapan sejak awal kehamilan.

Baca Juga: Bolehkah Ikut Vaksin COVID-19 Ketika Sedang Menggunakan Kontrasepsi Untuk Ibu Menyusui?

Apa yang harus dilakukan agar sukses menyusui? WHO sudah memberikan panduan beberapa langkah penting agar sukses menyusui. Berikut ini di antaranya:

Melakukan Perawatan Antenatal

Sejak awal kehamilan, Kamu dan suami, sudah harus aktif mencari informasi tentang kehamilan yang sehat. Karena kunci pemberian ASI yang sukses diawali dengan memastikan kehamilan sehat.

Agar dapat sukses memberikan ASI, maka persiapannya harus jauh-jauh hari. Bila perlu sejak Kamu dinyatakan hamil. Selama perawatan antenatal, rumah sakit tempatmu melakukan cek kehamilan harus cukup memberikan informasi tentang pentingnya ASI. Lebih menguntungkan kalau ada konselor laktasi yang akan menjelaskan apa saja persiapan yang harus dilakukan ibu hamil agar nantinya produksi ASI dan proses menyusui lancar.

Pilih Rumah Sakit pro-ASI

Melahirkan di rumah sakit, klinik, atau di bidan, pastikan mereka adalah penyedia layananan kesehatan yang mendukung pemberian ASI. Artinya, penyedia layananan kesehatan ini tidak mendukung pemberian susu formula untuk bayi, kecuali pada bayi-bayi dengan kasus khusus.

Akan lebih baik jika rumah sakit tersebut sudah menerapkan praktik pelayanan laktasi sesuai standar, jika perlu memiliki konsultan laktasi. Kamu bisa tahu dari rekam jejak rumah sakit tersebut. Biasanya, banyak diceritakan oleh para ibu melalui forum-forum diskusi kehamilan.

Lakukan Inisiasi Menyusu Dini

Ini adalah langkah pertama praktik menyusui secara langsung. Begitu bayi lahir, langsung dilakukan kontak kulit antara bayi dan ibunya, tanpa bayi dibersihkan terlebih dahulu. Perawat membantu meletakkan bayi di dada ibu, dan ia akan belajar menghisap puting untuk pertama kali. Umumnya, waktu yang dibutuhkan antara 45 menit sampai bayi menemukan puting ibunya.

Meneruskan Pemberian ASI setelah keluar dari Rumah Sakit

Setelah keluar dari rumah sakit, diharapkan kamu dapat meneruskan praktik pemberian ASI yang sudah diajarkan di rumah sakit. Sebaiknya Kamu ikut komunitas-komunitas laktasi, agar kemampuan menyusui semakin meningkat dan jika ada masalah segera ditemukan solusinya.

Suplementasi ASI

Selama menyusui Kamu harus memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi yang baik agar kualitas ASI tetap terjaga dan dan produksi ASI tercukupi. Jika perlu, tambahkan suplementasi ASI atau ASI booster. Ada banyak pilihan suplemen pelancar ASI. Jika Kamu memilih yang berbahan herbal, ada Lactaboost yang terbuat dari ekstrak daun katuk yang sudah dikenal memiliki khasiat meningkatkan produksi ASI.

Baca Juga: Mempersiapkan ASI Eksklusif Bisa Sejak Kehamilan

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Progam Kehamilan? Yuk Kenali Masa Subur dari Lendir Serviks!

Jika kamu dan pasangan tengah merencanakan kehamilan, penting untuk mengetahui kapan masa subur tiba. Masa subur artinya hari saat terjadi ovulasi, di mana sel telur dilepaskan dari indung telur dan siap dibuahi sperma.
Wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur, lebih mudah menentukan masa subur. Salah satu caranya adalah dengan mengenali lendir serviks.

Baca Juga: Pakai Alat Tes Masa Subur Tingkatkan Peluang Kehamilan

Apa sebenarnya lendir serviks itu?

Lendir serviks (cairan serviks) adalah cairan seperti gel yang dikeluarkan dari serviks. Fungsinya adalah membantu sperma berenang memasuki rahim selama ovulasi.
Bentuk cairan serviks ini tidak sama sepanjang bulan. Sepanjang siklus menstruasi, tubuh wanita mengalami perubahan hormonal yang akan berpengaruh pada warna, konsistensi, dan jumlah cairan serviks ini.
Mengenali cairan serviks dapat membantu kamu menentukan masa subur, sehingga kamu dan pasangan tahu kapan waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual agar peluang kehamilan meningkat. Atau bagi yang tidak menginginkan kehamilan, maka harus menghindari berhubungan seksual tanpa kontrasepsi di masa subur ini.

Berbagai Sifat dan Bentuk Lendir Serviks

Berikut ini beberapa perubahan warna maupun konsistensi lendir serviks sepanjang bulan:

Saat haid = tidak subur

Saat haid, tentu saja Kamu berada di masa tidak subur, karena sel telur sudah luruh bersama lapisan dinding rahim karena sel telur tidak dibuahi. Saat ini sulit mengenali lendir serviks karena tersembunyi oleh darah menstruasi.

Setelah haid = tidak subur

Sekitar 1-2 hari setelah menstruasi, kamu mungkin merasa area vagina kamu agak kering tanpa keluar cairan apa pun. Atau, kamu mungkin mengalami keputihan setelah menstruasi yang terasa agak lengket, dan terlihat seperti gumpalan keputihan. Masa ini belum memasuki masa subur.

Pra-ovulasi = kurang subur

Tiga sampai 7 hari setelah menstruasi, tubuh Kamu sedang bersiap untuk ovulasi dan lendir serviks akan berbentuk lebih kental seperti krim (seperti losion). Warnanya mungkin putih, kuning, atau keruh.

Mendekati ovulasi dekat = semi-fertil

Saat-saat mendekati ovulasi, terjadi peningkatan kadar estrogen yang membuat lendir serviks menjadi lebih jernih dan cair. Kamu bisa melakukan hubungan seksual dengan suami, karena sperma bisa bertahan hingga 3 hari di dalam rahim, menunggu sel telur yang dilepaskan dari indung telur.

Tepat sebelum dan selama ovulasi = paling subur

Ini adalah masa paling subur dan paling tepat untuk melakukan hubungan seksual untuk peluang kehamilan yang paling besar. Warna lendir serviks di masa paling subur ini adalah memiliki konsistensi yang jernih, sedikit lebih banyak, dan lengket seperti putih telur.
Konsistensi lendir seperti ini sempurna untuk melindungi sperma dan membantunya berenang ke rahim.

Setelah ovulasi

Keputihan atau jumlah cairan dari serviks akan berkurang tepat setelah ovulasi. Kondisi kering ini bisa berlangsung berhari-hari pada sebagian wanita, namun sebagian wanita tetap akan memiliki lendir serviks yang kental, lengket, atau keruh.

Baca Juga: Ingin Segera Hamil Setelah Keguguran? Begini Cara Hitung Masa Suburnya

Cara lain yang lebih praktis mengenali masa subur adalah dengan menggunakan ovulasi kit dari Andalan. Bentuknya dan cara penggunaannya mirip dengan tes kehamilan. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Perawatan Organ Intim yang Benar di Masa Kehamilan

Kebersihan area kewanitaan atau feminine hygiene adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan pada seorang perempuan. Ada periode dimana kebersihan organ kewanitaan ini menjadi sangat penting, salah satunya di masa kehamilan.
Organ intim yang sehat selama hamil akan menghindari infeksi yang dapat menyebabkan komplikasi kehamilan. Namun kebersihan organ intim selama kehamilan tidak cukup sering dibahas.

Baca Juga: Lesti Kejora Hamil? Inilah Tanda Kehamilan di Minggu Pertama

Bagaimana Kehamilan Mempengaruhi Kesehatan Vagina?

Saat kamu hamil, terjadi perubahan kadar hormon serta peningkatan aliran darah dalam tubuh dapat menyebabkan risiko keputihan menjadi lebih tinggi. Sebagian besar cairan vagina selama hamil tidak berbau dan warnanya pun putih hingga kekuningan. Ini tidak berbahaya dan seharusnya tidak menimbulkan masalah lebih lanjut.

Namun, jika keputihan menjadi lebih banyak dan berbau busuk, bisa menjadi indikasi adanya masalah dan harus diperiksa oleh dokter secepat mungkin.

Mengapa Kebersihan Organ Intim Penting selama Kehamilan?

Vagina berfungsi ganda sebagai jalan lahir bayi dan juga merupakan jalur penularan infeksi. Infeksi yang paling rentan dialami ibu hamil adalah infeksi jamur, yang menyebabkan gejala keputihan tidak normal. Gejalanya berupa rasa gatal dan bau tidak sedap.

Penyebab infeksi adalah keseimbangan organisme dan tingkat keasaman atau pH di vagina yang terganggu. Meskipun belum tentu akan membahayakan kehamilan, namun gejalanya sangat membuat tidak nyaman.

Selain jamur, infeksi bakteri atau vaginosis bakterial adalah infeksi vagina lain yang harus diwaspadai. Penyebabnya ketidakseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat.

Untuk mencegahnya, wanita hamil harus menjaga organ kewanitaan dengan benar. Berikut ini caranya:

  • Gunakan pembersih intim biasa tanpa pewangi untuk area vulva atau bagian luar daerah vagina. Kamu bisa menggunakan Andalan Feminine Care yang aman untuk ibu hamil.
  • Jangan gunakan douche vagina (menyemprotkan cairan pembersih ke dalam vagina), karena dapat mematikan bakteri baik dan sebenarnya dapat meningkatkan risiko infeksi
  • Jangan mencuci bagian dalam vagina. Vagina sudah memiliki mekanisme pembersihan sendiri dengan cairan vagina adalah salah satu mekanisme liang vagina tetap bersih secara alami.
  • Jangan mencuci area vagina dengan sabun dan gel biasa atau yang sangat wangi karena akan merusak keseimbangan pH dan bakteri baik yang menjaga vagina tetap sehat sehingga Kamu malah lebih rentan terhadap infeksi. Sabun yang terlalu keras juga bisa mengakibatkan iritasi pada kulit sensitif di daerah tersebut.

Baca Juga: Kehamilan Ektopik dan Infeksi Menular Seksual, Apa Kaitannya?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Si Kecil Sudah Siap Punya Adik? Begini Cara Menghitung Masa Subur untuk Persiapan Kehamilan Kedua

Setelah beberapa tahun berkontrasepsi, kamu dan pasanganmu akhirnya mendiskusikan rencana untuk hamil lagi. Kini Si Kecil sudah agak lebih besar, lebih mandiri, dan lebih siap untuk punya adik. Kondisi finansial keluarga pun sedang dalam keadaan sangat baik. Tak ingin mengulur waktu, kamu pun segera mencari cara menghitung masa subur untuk persiapan kehamilan kedua. Cara apa saja yang tersedia? Berikut beberapa di antaranya.

Baca Juga: Trik Meningkatkan Peluang Kehamilan di Masa Subur

  1. Metode kalender

    Untuk menggunakan cara menghitung masa subur yang satu ini, kamu hanya butuh kalender dan pulpen. Bisa juga menggunakan kalender digital di HP, tablet, atau laptop bila kamu lebih nyaman. Pada intinya kamu harus mencatat siklus menstruasi secara rutin hingga mendapatkan prediksi tanggal mulai menstruasi di bulan depan. Nah, hitung mundur 14 hari dari tanggal tersebut untuk menemukan prediksi tanggal ovulasi. Ovulasi alias pelepasan sel telur dari indungnya biasanya terjadi setiap 14 hari sebelum menstruasi, berapapun panjang siklusmu (Dweck & Westen, 2017). Sudah menemukan perkiraan tanggal ovulasi? Perbanyaklah berhubungan intim di tanggal tersebut, beberapa hari sebelumnya, hingga sehari sesudahnya, sebab ini merupakan hari-hari paling subur.

  2. Mengukur suhu basal tubuh

    Dengan cara menghitung masa subur yang satu ini, kamu membutuhkan termometer dan catatan suhu basal tubuh harian. Suhu basal tubuh adalah suhu terendah tubuh ketika dalam keadaan sedang beristirahat, sebelum terpengaruh oleh aktivitas apapun. Sesudah ovulasi, suhu basal tubuh biasanya meningkat sedikit (Griffey, 2010). Catatlah suhu basal tubuhmu saat baru bangun tidur setiap hari selama beberapa bulan. Kamu akan menemukan sebuah pola, misalnya setiap 26 hari sekali, suhu basal tubuhmu ternyata agak naik. Dari pola ini, kamu bisa memprediksi kapan suhu basal tubuhmu akan naik lagi di bulan depan. Nah, upayakanlah memperbanyak hubungan intim 1-2 hari sebelum suhu basal tubuh diperkirakan akan naik. Inilah momen di mana kesuburanmu sedang optimal.

  3. Menggunakan Andalan Ovulation Kit

    Dua cara menghitung masa subur yang sudah disebutkan sebelumnya memakan waktu lama, butuh ketelatenan yang tinggi, dan rentan gagal bagi perempuan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Alternatif lain yang jauh lebih mudah adalah dengan menggunakan alat tes ovulasi yang mendeteksi kadar hormon LH (Luteinizing Hormone) di dalam urin perempuan. Kadar LH biasanya meningkat menjelang ovulasi (Dweck & Westen, 2017). Pilihlah Andalan Ovulation Kit yang memiliki tingkat keakuratan hingga 99,9%. Dengan alat ini, kamu tinggal meneteskan sampel urin pada alat tes, menunggu 3-10 menit, dan langsung mengetahui apakah kamu sedang berada di masa subur atau tidak. Jika ada dua garis merah muda yang mirip atau salah satunya lebih gelap, maka kemungkinan besar kamu akan ovulasi 24-48 jam lagi. Jadwalkanlah hubungan intim dengan pasanganmu setelah 24 jam, sebelum 48 jam. Bila hanya satu garis pink saja yang muncul, artinya tubuh sedang tidak di masa subur.

Baca Juga: Pakai Alat Tes Masa Subur Tingkatkan Peluang Kehamilan

Sudah siap mencoba cara-cara menghitung masa subur untuk persiapan kehamilan kedua? Mudah-mudahan kabar baik yang ditunggu-tunggu segera datang dan si Kecil bisa cepat menyambut adik barunya, ya! Selain itu, jika ingin berkonsultasi lebih lanjut perihal perencanaan kehamilan, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Dua Alat yang Kamu Butuhkan Sebelum Memulai Program Hamil

Setelah beberapa tahun menikah dan berkontrasepsi, akhirnya kamu dan pasanganmu memutuskan bahwa kalian sudah betul-betul siap untuk berkeluarga. Kira-kira apa saja yang dibutuhkan, ya? Coba deh, cek dua alat ini…

Baca Juga: Cara Cepat Hamil Setelah Keguguran

  • Andalan Ovulation Test

    Dua Alat yang Kamu Butuhkan Sebelum Memulai Program Hamil

    Meskipun ada pasangan yang bisa langsung berhasil di percobaan pertama, kenyataannya untuk bisa hamil tidak semudah itu. Kamu butuh pengetahuan yang mantap mengenai momen paling pas untuk berhubungan intim. Agar bisa terjadi kehamilan, sperma perlu membuahi sel telur. Pembuahan tersebut harus terjadi di waktu yang tepat, yaitu ketika lendir di rahim sedang banyak-banyaknya, teksturnya luar biasa cair, dan bening. Dengan rahim yang kondisinya subur begini, sperma akan lebih mampu masuk lebih jauh dan bertahan (Westheimer & Lehu, 2019). Nah, masa paling subur tadi biasanya terjadi di sekitar momen ovulasi, yaitu saat sel telur dilepas oleh indungnya. Kalau hubungan seks dilakukan di momen kurang subur, yakni ketika lendir rahim sedang kental, tebal, dan lengket, sperma akan tertahan di perjalanan dan bisa gagal mencapai sel telur.

    Bagaimana cara untuk mengetahui kapan tubuh perempuan sedang berada di masa subur? Salah satu trik yang cukup mudah adalah dengan menggunakan alat uji ovulasi. Misalnya, dengan Andalan Ovulation Test.

    Andalan Ovulation Test bekerja dengan mendeteksi kadar hormon LH (Luteinizing Hormone) di dalam urin (air kencing) perempuan. Tingkat keakuratannya mencapai 99,9%. LH merupakan salah satu hormon di dalam tubuh perempuan yang biasanya akan meningkat drastis kadarnya menjelang ovulasi (Dweck & Westen, 2017). Nah, dengan Andalan Ovulation Test, kamu bisa mengetahui apakah 24-48 jam ke depan merupakan waktu yang terbaik untuk berhubungan seks atau tidak. Praktis, kan?

  • Andalan Pregnancy Test Kit

    Dua Alat yang Kamu Butuhkan Sebelum Memulai Program Hamil

    Setelah menemukan momen paling jitu untuk berhubungan intim, langkah penting berikutnya adalah mencari tahu apakah strategi tersebut sudah berhasil. Menurut Dr. Virginia Beckett, pakar kesehatan reproduksi ternama di Inggris, ada banyak tanda-tanda dari kehamilan. Beberapa di antaranya misalnya seperti telat datang bulan, mudah lelah, merasa mual, payudara membesar dan sensitif, serta keram perut.

    Kalau tanda-tanda ini sudah muncul, maka kamu membutuhkan alat tes kehamilan, Misalnya, Andalan Pregnancy Kit. Andalan Pregnancy Kit bekerja dengan mengukur kadar hormon human chorionic gonadotrophin (HCG) di urin perempuan. Biasanya, sekitar seminggu setelah sel telur berhasil dibuahi oleh sperma, hasil pembuahan yang disebut dengan blastosit akan mengeluarkan HCG. Kadar HCG paling tinggi di pagi hari, jadi ini merupakan waktu yang baik untuk menggunakan alat tes kehamilan. Meskipun begitu, nggak perlu khawatir juga kalau kamu hanya sempat melakukannya di lain waktu, sebab alat tes kehamilan dengan sensitivitas yang tinggi tetap akan bisa berfungsi dengan baik (Regan, 2019). Dengan tingkat keakuratan 99,9%, kualitas Andalan Pregnancy Kit tak perlu dipertanyakan lagi. Kamu tinggal mencelupkan alatnya ke dalam wadah berisi urin dan mengikuti petunjuk sederhana untuk membaca hasilnya sebelum 5 menit.

Baca Juga: Cara Menghitung Masa Subur Tanpa Repot dengan Andalan Ovulation Test

Itulah dua alat yang kamu butuhkan sebelum memulai program hamil. Selain itu, kalau kamu masih memiliki pertanyaan, kamu juga bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Begini Cara Kerja Test Pack dalam Mendeteksi Kehamilan

Cara paling mudah untuk mendeteksi kehamilan adalah dengan menggunakan test pack. Dijual secara bebas, test pack bisa dibeli tanpa resep dan digunakan di rumah. Menginter-pretasikan hasilnya pun bisa dilakukan sendiri tanpa butuh bantuan dokter atau bidan.

Test pack bekerja dengan mendeteksi kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) di dalam urin. Setelah sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma mulai menempel di dinding rahim, sel tersebut biasanya akan mengeluarkan hormon hCG. Di awal masa kehamilan, kadar hCG bisa meningkat secara drastis dan berlipat ganda setiap 2-3 hari sekali (Jensen & Stewart, 2015).

Baca Juga: Hamil Tapi Test Pack Negatif, Bisa Jadi Hamil Anggur

HCG mulai bisa dideteksi oleh test pack dengan kepekaan yang tinggi paling cepat 7 hari setelah pembuahan (Regan, 2019). Hasil test pack bisa saja negatif apabila digunakan terlalu dini atau jika kadar hCG di dalam urin masih terlalu rendah. Jadi, biasanya test pack disarankan untuk digunakan beberapa hari setelah lewatnya jadwal menstruasi.

Begini Cara Kerja Test Pack dalam Mendeteksi Kehamilan

Salah satu brand test pack populer berkualitas tinggi di Indonesia adalah Andalan Pregnancy Test.    Test pack berbentuk strip yang satu ini memiliki tingkat kepekaan hingga 25ml hCG/ml urin. Keakuratannya pun mencapai 99%.

Untuk menggunakan test pack, caranya sangat mudah.

  • Carilah sebuah wadah yang bersih dan kering untuk menampung urin.
  • Bila memungkinkan, usahakan untuk buang air kecil pertama kali di pagi hari, sebab kadar hCG saat bangun tidur biasanya paling tinggi.
  • Buka kemasan aluminium dan keluarkan strip untuk menguji.
  • Selama setengah menit, celupkan strip ke dalam sampel urin hingga bagian bawah garis biru terendam.
  • Angkat kembali strip yang baru dicelupkan dan tunggulah 1-3 menit.
  • Periksalah hasil tes yang muncul.

Bagaimana caranya tahu bila hasilnya positif? Ketika hCG bersentuhan dengan urin, warna pada stripnya akan berubah. Pertama, satu buah garis biru akan muncul untuk menandakan bahwa alat tesnya berfungsi. Beberapa menit kemudian, akan muncul garis biru kedua untuk menandakan adanya kehamilan (Regan, 2019). Ada baiknya menggunakan test pack lagi untuk yang kedua kalinya sekitar seminggu setelah penggunaan test pack yang pertama. Soalnya, sel telur yang sudah dibuahi masih bisa gagal menempel di dinding rahim dan menyebabkan hasil tes yang sebelumnya sudah positif disusul dengan hasil negatif. Kalau hal ini terjadi, beberapa hari setelahnya tubuh akan mengalami menstruasi.

Baca Juga: Tampil Cantik, Glowing, dan Terlindungi dengan Elzsa

Begitulah penjelasan singkat mengenai cara kerja test pack dalam mendeteksi kehamilan. Jika kamu ingin berkonsultasi, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.