Hati-hati! Ini Dua Risiko Menggunakan Metode KB ‘Cabut Singkong’!

Salah satu metode KB tradisional yang masih banyak digunakan adalah metode KB ‘cabut singkong’. Pasalnya, cara ini dianggap praktis dan tidak membutuhkan alat sama sekali. Akan tetapi, metode kontrasepsi yang satu ini ternyata tidak disarankan karena banyak membawa risiko.

Baca Juga: Metode KB untuk Mood Tetap Oke

Istilah ‘cabut singkong’ digunakan untuk mendeskripsikan tindakan mengeluarkan penis dari dalam vagina sesaat sebelum ejakulasi agar sperma tidak masuk ke dalam vagina. Sebutan lainnya adalah coitus interuptus atau senggama terputus. Ada banyak orang yang beranggapan bahwa cara ini ampuh dalam mencegah kehamilan serta aman dilakukan. Meskipun demikian, anggapan ini ternyata sama sekali tidak benar.

Berikut dua risiko yang bisa terjadi ketika kamu menggunakan metode KB ‘cabut singkong’.

  • Kehamilan yang tidak direncanakan
    Faktanya, 1 dari setiap 5 pasangan yang menggunakan metode KB ‘cabut singkong’ mengalami kehamilan (Perez, 2019). Bukankah sperma tidak keluar di dalam vagina? Mengapa masih ada kemungkinan hamil? Meskipun cairan mani dikeluarkan di luar, bila dari awal penetrasi sudah tak menggunakan pengaman, kehamilan tetap bisa terjadi. Soalnya, ada cairan bening pra-ejakulasi yang sudah keluar sedikit demi sedikit sejak penis mulai tegang. Nah, cairan pra-ejakulasi bisa mengandung sperma (Kovavisarach, Lorthanawanich, & Muangsamran, 2016), meskipun jumlahnya tidak sebanyak pada cairan mani.

  • Infeksi menular seksual
    Selain berisiko menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan, metode KB ‘cabut singkong’ juga berpotensi menyebarkan infeksi menular seksual (IMS), seperti chlamydia, gonorrhoea, syphilis, hepatitis B, dan HIV. Satu-satunya metode KB yang dapat mencegah IMS adalah kondom. Agar perlindungan kondom optimal, kondom harus digunakan secara tepat dan konsisten setiap kali berhubungan seks. Di samping itu, pasangan yang sudah aktif secara seksual juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan status IMS secara berkala di rumah sakit.

Mengingat bahwa metode KB ‘cabut singkong’ berisiko menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan, pasangan yang betul-betul sedang tak siap untuk menyambut kelahiran seorang bayi tidak dianjurkan untuk menggunakan metode ini. Lebih baik mengandalkan metode KB modern seperti pil KB, suntikan KB, KB implan, atau IUD tembaga yang sudah terbukti jauh lebih efektif. Jadi, ketika berhubungan intim, kamu dan pasanganmu benar-benar bisa fokus menikmati momen tanpa khawatir mengenai risiko kehamilan. Metode-metode KB modern ini bisa didapatkan dengan berkonsultasi pada dokter atau bidan terlebih dahulu untuk disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Kamu bisa berkonsultasi ke puskesmas, rumah sakit, atau tempat praktek dokter / bidan.

Sementara itu, untuk mencegah infeksi menular seksual, kamu dapat menggunakan kondom. Kondom bisa diperoleh secara bebas tanpa memerlukan resep dokter di berbagai apotek, minimarket, dan gerai online terpercaya. Kondom juga sudah memiliki banyak sekali varian menarik yang juga bisa meningkatkan kepuasan seksual, mulai dari kondom beraroma, kondom bertekstur, hingga kondom berpelumas khusus yang bisa membuat penis tahan lebih lama ketika berhubungan intim.

Baca Juga: Begini Mendiskusikan Metode KB dengan Anak yang Mulai Dewasa dan Aktif Secara Seksual

Begitulah sekilas pembahasan mengenai risiko menggunakan metode KB ‘cabut singkong’, serta beberapa alternatif solusi yang lebih baik yang bisa kamu gunakan bersama dengan pasanganmu. Selain itu, kalau kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu juga bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Macam-macam Metode KB untuk Mendukung Keputusanmu Hidup Childfree

Tak ingin punya anak? Tak masalah. Tidak semua orang punya pasangan demi impian untuk melanjutkan keturunan. Bila kamu dan pasanganmu merasa sudah bahagia berdua serta ada banyak rencana lain yang ingin kalian capai, entah itu karir, pendidikan, atau bahkan rencana traveling keliling dunia, hidup childfree adalah pilihan yang tepat. Meskipun begitu, hidup childfree pun butuh rencana. Agar tidak ‘kebobolan’ saat bercinta, kamu memerlukan metode KB. Berikut beberapa jenis metode KB yang dapat digunakan untuk mendukung keputusanmu hidup childfree.

Baca Juga: Dulu Susah Punya Anak, Setelah Dikaruniai Anak Tak Ingin Hamil Lagi. Masih Perlukah Pakai Metode KB?

  • Metode KB permanen
    Bila kamu dan pasanganmu sudah berdiskusi dan keputusan kalian untuk hidup childfree sudah bulat, metode KB permanen dapat menjadi pilihan. Pada perempuan, bisa dilakukan litigasi tubal. Di samping mencegah kehamilan secara permanen, litigasi tubal ternyata juga menurunkan risiko beberapa jenis kanker rahim (Gatiskell, Green, Pirie, et al., 2015). Sementara itu, laki-laki bisa menjalani vasektomi (Velez, Pagani, et al., 2021).

  • Metode KB non-permanen
    Bagi pasangan yang ingin childfree, namun lebih nyaman tetap memiliki pilihan bila tiba-tiba berubah pikiran suatu hari di masa depan, metode KB non-permanen dapat dimanfaatkan. Ada beberapa metode KB non-permanen yang bisa dipakai, antara lain kondom, pil KB, suntikan KB, KB implan, dan IUD tembaga. Berikut penjelasan singkat dari masing-masing metode.

  • Kondom hanya bisa sekali pakai, sehingga harus diganti dengan yang baru setiap kali berhubungan seksual. Meskipun begitu, kondom merupakan satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa menurunkan risiko infeksi menular seksual (IMS). Oleh karena itu, WHO sangat menyarankan penggunaan kondom secara tepat dan konsisten.

  • Pil KB dapat digunakan selama 1 kali siklus menstruasi, yaitu 28 hari. Cara mengonsumsinya adalah dengan meminum 1 butir pil setiap hari pada jam yang sama. Ada dua jenis pil KB, yaitu pil KB kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron serta pil mini yang hanya mengandung hormon progesteron saja. Pil KB memiliki tingkat efektivitas sebesar 91% dalam mencegah kehamilan (NHS UK). Semakin teratur dan disiplin kamu meminumnya, semakin ampuh pula pil tersebut. Untuk mendapatkannya, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter atau bidan terlebih dahulu.

  • Suntikan KB dilakukan 1 atau 3 bulan sekali, tergantung dari jenis yang dipilih. Suntikan KB 1 bulanan mengandung kombinasi hormon estrogen dan progesteron, sedangkan suntikan KB 3 bulanan mengandung hormon progesteron saja. Suntik KB 96% ampuh dalam mencegah kehamilan (Hill, 2019). Untuk memperoleh jadwal suntik KB, kamu perlu berkonsultasi ke dokter atau bidan.

  • Bagi pasangan yang membutuhkan metode KB non permanen dengan jangka waktu perlindungan yang panjang, KB implan dapat menjadi pilihan. KB implan memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan, yaitu 99,9% (Hill, 2019). Sekali pasang di bawah permukaan kulit lengan atas, KB implan bisa melindungi pemakainya hingga 4 tahun. Proses pemasangannya dilakukan oleh dokter / bidan dengan menggunakan alat khusus, namun sama sekali tidak melibatkan operasi.

  • Butuh alat kontrasepsi dengan masa perlindungan yang lebih panjang lagi? Pilihan terbaik adalah IUD tembaga. Ditempatkan di dalam rahim oleh dokter / bidan, ion-ion tembaga dari IUD dapat bekerja hingga 10 tahun (Dweck & Westen, 2017), tergantung dari jenis IUD yang digunakan. IUD tembaga 99,2% efektif dalam mencegah kehamilan (Hill, 2019).

Baca Juga: Beragam Metode KB Jangka Panjang, Cocok untuk Si Pelupa

Nah, itulah tadi sejumlah metode KB yang bisa kamu gunakan untuk mendukung keputusanmu hidup childfree. Untuk menemukan metode mana yang paling tepat bagimu, ajaklah pasanganmu untuk berkonsultasi bersama ke dokter atau bidan. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.