5 Hoax Tentang HIV yang Wajib Kamu Tahu!

hoax-hiv

Jangan percaya 5 hoax ini agar kamu tidak terjebak dalam rasa takut tidak beralasan.

Mempercayai hoax atau berita bohong tentang HIV tidak hanya berdampak pada pengidapnya tapi juga kamu. Karena hoax bertujuan untuk menciptakan rasa takut yang tidak beralasan. Jika orang yang percaya hoax lebih banyak dibanding fakta yang benar tentang HIV, maka pencegahan serta penanganan penyakit ini menjadi tidak optimal. Alhasil tingkat penularannya pun semakin tinggi dan HIV kemudian menjadi ancaman bagi siapa pun.

Baca Juga: Bisakah Tertular HIV karena Berciuman?

Dan inilah 5 hoax tentang HIV yang sampai saat ini masih banyak beredar di masyarakat. Yuk sebar fakta yang benarnya, jangan berhenti di kamu ya..

  1. Hoax : HIV menular ketika menggunakan alat makan bergantian dengan ODHA.
    Faktanya: Air liur yang menempel pada alat makan tidak mengandung cukup virus untuk menularkan. Plus virus HIV mudah mati di udara bebas. Adapun cairan tubuh yang bisa menularkan virus HIV dengan cepat ketika terjadi kontak adalah darah, cairan vagina, sperma dan ASI. Jadi tidak perlu memisahkan alat makan jika kamu tinggal dengan ODHA.
  2. Hoax: HIV bisa menular melalui makanan kaleng yang telah diinjeksikan darah yang mengandung virus ini. Hoax ini sempat ramai di whatsapp group setelah ada video yang mengklaim beberapa makanan kaleng dari Thailand telah diinjeksi darah pekerjanya yang ODHA.
    Faktanya: Semua makanan kaleng harus melalui proses sterilisasi untuk membunuh segala virus, kuman dan bakteri. Ditambahkan lagi produsen makanan kaleng tentu memiliki standar higienis pengolahan dan pengemasan makanan yang sudah diterapkan oleh pemerintah. Kamu wajib tahu juga kalau virus HIV tidak dapat bertahan lama ketika berada di luar tubuh manusia.
  3. Hoax : HIV ditularkan melalui jarum yang terinfeksi yang kemudian ditancapkan ke kursi-kursi penonton di bioskop. Ketika hoax ini beredar ceritanya dilengkapi dengan latar belakang ODHA yang ingin menularkan penyakitnya ke banyak orang agar semakin banyak orang yang terinfeksi HIV.
    Faktanya: Salah satu karakteristik virus adalah dia memerlukan inang yang berupa benda hidup untuk bisa memperbanyak diri atau bereplikasi. Adapun inang yang bisa membuat HIV bereplikasi dengan cepat adalah darah dan ASI. Jadi jarum yang terinfeksi dan ditancapkan pada medium benda tidak akan bisa menjadi inang perantara HIV untuk bereplikasi.
  4. Hoax : Jarum pemeriksaan darah untuk diabetes dan kolesterol bisa menyebarkan HIV. Hoax ini berkembang ketika mulai ramai pemeriksaan diabetes dan kolesterol keliling.
    Faktanya: Jarum yang dipakai pada pemeriksaan diabetes dan kolesterol tidak dilengkapi dengan lubang untuk menyimpan darah. Walaupun ODHA melakukan pemeriksaan diabetes dan kolesterol menggunakan jarum tersebut, virusnya akan cepat mati karena tidak bisa bertahan lama di udara bebas. Pemeriksaan diabetes dan kolesterol menggunakan jarum yang memang didesain untuk sekali pakai.
  5. Hoax : Obat HIV/AIDS yaitu ARV jika diminum dalam waktu lama bisa merusak hati sehingga pengobatan yang aman adalah herbal.
    Faktanya : Beragam penelitian membuktikan terapi obat ARV yang diberikan kepada mereka yang terinfeksi HIV sangat efektif untuk menjaga sel imun mereka tetap optimal. Ini mengapa pemerintah mendukung penggunaannya, bahkan diberikan gratis kepada ODHA yang menjalani pengobatan di fasilitas kesehatan masyarakat seperti Puskesmas.

Baca Juga: Apakah Gejala HIV pada Pria dan Wanita Berbeda?

Kalau kamu ingin tahu lebih detail lagi tentang bagaimana sebenarnya mencegah serta mengobati HIV, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

artikel lainnya