Adiksi Masturbasi, Apa Saja Indikasinya?

adiksi-masturbasi

Masturasi memang dianggap aktivitas seksual yang sehat dan menyenangkan. Namun bisakah masturbasi berujung pada kecanduan? Simak penjelasannya berikut ini.

Stimulasi diri dalam kegiatan masturbasi merupakan bagian tak terpisahkan dari seksualitas manusia yang memberikan cara alami untuk mendapatkan kesenangan, mengeksplorasi titik-titik sensitivitas, hingga memuaskan dorongan seksual.

Baca Juga: Enam Cara Menghentikan Masturbasi yang Berlebihan‎

Tidak ada batasan intensitas atau frekuensi ideal melakukan masturbasi. Setiap individu tentu saja memiliki batasan tersendiri. Namun, jika kamu merasa terlalu sering melakukannya, mungkin kami bertanya-tanya, apakah sudah sampai pada tahap kecanduan atau adiksi? Jika sudah adiksi, apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya?

Bagaimana adiksi bisa terjadi?

Terminologi adiksi biasanya digunakan untuk menggambarkan banyak hal, mulai dari kecanduan gadget atau kecanduan games, kecanduan rokok, alkohol, hingga kecanduan obat psikotropika. Namun candu bukan sekadar perasaan intens atau dorongan untuk melakukan sesuatu yang disukai. Melainkan kondisi otak yang komplek yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk berhenti menggunakan suatu zat atau terlibat dalam suatu perilaku terlepas dari konsekuensi negatif yang ditimbulkannya.

Karena masturbasi melepaskan zat serotonin di otak, seperti zat dan perilaku adiktif lainnya, beberapa orang percaya, masturbasi kompulsif atau berulang-ulang bisa dianggap kecanduan.

Sekitar 40 penelitian telah menemukan orang dengan perilaku hiperseksual mengalami perubahan otak yang sama yang diamati pada orang dengan kecanduan klinis.

Kendati demikian, adiksi masturbasi tidak diakui sebagai kondisi kesehatan mental dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Hal ini juga berlaku untuk adiksi seks dan pornografi. Meskipun tidak masuk dalam DSM-5, adiksi masturbasi tetap saja menyebabkan rasa malu, kesusahan dan problem seksual dengan pasangan maupun hubungan sosial lainnya.

Ini gejala adiksi masturbasi

Tanda-tanda kecanduan masturbasi yang biasanya terjadi :

  • Terlalu sering sehingga mengganggu kehidupan pribadi dan profesional serta fungsi sosial.
  • Melakukan masturbasi di tempat yang tidak nyaman dan tidak pantas.
  • Masturbasi sebagai pelampiasan atau respons terhadap stress dan problem kehidupan yang dialami.
  • Iritasi genital atau gejala cedera lainnya.
  • Kesulitan mencapai orgasme pada pasangan karena kehilangan sensitivitas alat kelamin saat berhubungan seksual.
  • Merasa sangat bersalah atau malu setelah melakukan masturbasi.
  • Ketidakmampuan mengurangi atau menghentikan masturbasi meskipun sekuat tenaga menginginkannya.

Baca Juga: Lima Fakta Masturbasi pada Wanita‎

Jika kamu mengalami satu atau bahkan lebih dari gejala-gejala di atas itu artinya kamu sudah berada pada level adiksi masturbasi. Segera atasi agar tidak bertambah parah. Sudah saatnya kamu berkonsultasi pada pakar kesehatan yang kompeten untuk membantu mengatasi masalah ini. Kamu bisa berkonsultasi secara online dengan menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

artikel lainnya