Apakah Masturbasi Memengaruhi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Masturbasi memengaruhi faktor kesuburan

Tak banyak yang mau mengakuinya, namun masturbasi merupakan aktivitas seksual yang cukup umum. Ada kebahagiaan, kelegaan, dan sensasi yang lepas bagi yang melakukannya (Meiller & Hargons, 2019). Akan tetapi, masturbasi seringkali dipandang negatif dan dianggap banyak membawa dampak buruk. Sejauh apa masturbasi memengaruhi faktor kesuburan laki-laki? Berikut sekilas penjabarannya.

Tubuh laki-laki memproduksi jutaan sperma setiap harinya. Ketika ejakulasi, tak semua simpanan sperma dikeluarkan, hanya sebagian kecil saja. Inilah alasan mengapa sperma tetap ada meskipun seorang laki-laki ejakulasi beberapa kali sehari. Akan tetapi, proses produksi sperma dari awal hingga selesai membutuhkan waktu yang panjang, yaitu rata-rata 74 hari (Amman, 2013). Dengan durasi produksi yang panjang tersebut, wajar saja bila ‘stok’ sperma menipis ketika bolak-balik dikeluarkan. Tak hanya volume cairan semen dan jumlah sperma saja yang menurun dengan frekuensi masturbasi yang tinggi, namun juga kemampuan berenang sperma (Mayorga-Torres, Agarwal, Roychoudhury, et al., 2016). Meskipun begitu, ini hanya terjadi ketika sudah masturbasi berulang kali. Kalau hanya 1-2 kali saja dalam sehari, masturbasi tidak berdampak buruk terhadap faktor kesuburan laki-laki.

Baca Juga: Betulkah Usia Memengaruhi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Hal lain yang juga bisa berpengaruh adalah posisi bermasturbasi. Terkadang sebelum masturbasi, banyak orang yang punya kebiasaan menonton video porno terlebih dahulu untuk menambah stimulasi visual, sehingga harus duduk memangku laptop. Konsekuensinya, suhu di area selangkangan meningkat. Ini nggak baik untuk faktor kesuburan laki-laki, sebab testikel membutuhkan suhu yang ideal untuk proses pembentukan sperma. Sering duduk memangku laptop bisa menaikkan suhu di sekitar area selangkangan dan mengganggu proses produksi sperma (Mortazavi, Taeb, et al., 2016). Cara mencegahnya, gunakanlah meja saat memakai laptop serta hindari duduk terlalu lama.

Jadi, apakah boleh bermasturbasi? Asalkan dilakukan dengan aman dan frekuensinya tidak berlebihan, tidak masalah. Agar masturbasi jadi lebih aman, lakukanlah masturbasi dengan cara yang benar. Berikut beberapa tipsnya.

  • Tangan dan sex toys harus selalu berada dalam keadaan bersih dan steril sebelum digunakan. Kalau perlu, potong kuku terlebih dahulu, sebab kuku yang panjang bisa menyimpan kotoran dan menggores penis.
  • Bila menggunakan sex toys, gunakan milik sendiri. Jangan pernah meminjamkannya ke orang lain maupun menggunakan punya orang lain. Soalnya, bertukar sex toys bisa menyebarkan infeksi menular seksual.
  • Hindari masturbasi dengan alat-alat yang bukan sex toys, sebab menggunakan sembarang alat bisa menyebabkan penis luka, bengkak, serta terinfeksi. Faktanya, banyak laki-laki yang mengalami cedera penis akibat masturbasi dengan vacuum cleaner (Dell’Atti & Galosi, 2017).
  • Gunakanlah pelumas alias lubrikan agar penis terlindungi dari lecet. Fiesta Intimate Lubricant berbahan dasar air aman bagi tubuh, tidak lengket, serta tidak berbau. Pelumas ini juga cocok bila digunakan dengan sex toys berbahan dasar silikon.
  • Kalau sedang merencanakan kehamilan bersama pasangan, kurangi dulu frekuensi bermasturbasi. Bukan berarti harus sepenuhnya berhenti, hanya saja jangan sampai terlalu sering hingga memengaruhi volume cairan semen serta jumlah dan kualitas sperma.

Baca Juga: Apakah Vaksin COVID-19 Mempengaruhi Faktor Kesuburan Laki-laki?

Itulah sekilas pembahasan soal masturbasi dan pengaruhnya terhadap faktor kesuburan laki-laki. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan atau ingin berkonsultasi, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

artikel lainnya