Ini Dampak Stres Terhadap Faktor Kesuburan Laki-laki

faktor kesuburan

Meski zaman sudah maju dengan bantuan teknologi yang serba canggih, seringkali tuntutan pekerjaan justru semakin meningkat. Terkadang, batasan antara kehidupan kantor dengan kehidupan pribadi pun jadi buyar, dengan notifikasi pesan yang muncul setiap beberapa detik sekali di dalam smartphone. Waktu pribadi untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang disukai jadi jauh berkurang. Hal-hal ini membuat laki-laki usia produktif jadi rentan terhadap stres. Stresor-stresor seperti ini tak bisa dianggap remeh dan sebaiknya segera ditangani, sebab dampaknya buruk bagi kesehatan, termasuk kesuburan. Berikut beberapa dampak stres terhadap faktor kesuburan laki-laki.

Baca Juga: Yang Akan Hamil Kan Perempuan, Mengapa Masih Perlu Menjaga Faktor Kesuburan Laki-laki?

  • Menurunkan jumlah dan konsentrasi sperma
    Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nordkap, Priskorn, et al. (2020) di Denmark, laki-laki yang merasa stres cenderung memiliki jumlah dan tingkat konsentrasi sperma yang lebih rendah. Penelitian lain juga menemukan hal yang serupa. Meskipun volume cairan mani tetap normal, sperma yang terkandung di dalamnya jumlahnya kurang ideal (Lund, 2020).

  • Menurunkan kemampuan sperma untuk bergerak dengan lincah
    Selain jumlah dan konsentrasi sperma, faktor kesuburan laki-laki lain yang juga terpengaruh oleh stres adalah pergerakan sperma. Pada laki-laki yang merasa stres, sperma cenderung kurang lincah (Nordkap et al., 2020). Padahal, sperma membutuhkan kemampuan berenang yang baik untuk dapat membuahi sel telur perempuan. Tanpa pergerakan sperma yang optimal, mencapai kehamilan bisa jadi lebih sulit.

  • Memicu disfungsi ereksi
    Memikirkan kesibukan kerja, masalah dalam hubungan dengan pasangan, dan rasa percaya diri yang rendah merupakan beberapa jenis stresor yang bisa menurunkan performa seksual laki-laki di ranjang (Langer, Langer, Mahajan, et al., 2017). Penis jadi sulit untuk tetap tegang selama waktu yang dibutuhkan hingga hubungan seks selesai. Di ranah medis, fenomena penis yang ‘loyo’ ini dikenal dengan sebutan disfungsi ereksi. Ironisnya, disfungsi ereksi seperti sebuah lingkaran setan: ia diawali dengan stres dan bisa semakin memperparah stres. Untuk mengatasinya, sumber-sumber stres betul-betul perlu dihindari (Hehemann & Kashanian, 2016). Selain itu, disfungsi ereksi juga bisa diatasi dengan mengonsumsi sildenafil sitrat (Goldstein, Burnett, et al., 2019). Di Indonesia, TOPGRA adalah obat tablet berkandungan sildenafil sitrat yang sangat dikenal khasiatnya dalam mengatasi disfungsi ereksi. Minumlah satu buah tablet TOPGRA dengan air putih 1 jam sebelum bercinta, sekitar 2 jam sebelum makan. Setengah jam setelah minum obat, TOPGRA akan menunjukkan efektivitasnya. Performa seksual pun jadi optimal kembali.

Baca Juga: Ini 5 Tips Mudah untuk Meningkatkan Faktor Kesuburan Laki-laki

Itulah tiga dampak stres terhadap faktor kesuburan laki-laki. Oleh karena itu, stres tak boleh dipandang sebelah mata. Segeralah mencari bantuan. Upayakan bicara mengenai segala tekanan yang dirasakan dengan seseorang yang bisa dipercaya, baik itu istri, kakak, adik, teman, rekan kerja, atasan, atau bahkan psikolog profesional. Siapa tahu, kamu bisa merasa lebih lega serta mendapatkan solusi-solusi yang lebih ampuh dalam mengurangi berbagai tantangan yang ada. Pastikan juga untuk tetap memiliki me-time alias waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai. Dengan demikian, stres bisa berkurang. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

artikel lainnya