Yang Akan Hamil Kan Perempuan, Mengapa Masih Perlu Menjaga Faktor Kesuburan Laki-laki?

kehamilan

Salah satu hal penting yang dijalani sebagian besar pasangan pasca menikah adalah perencanaan kehamilan. Ada pasangan yang ingin langsung melanjutkan keturunan, ada pula yang ingin menunda terlebih dahulu. Seperti apapun rencananya, seringkali yang diharapkan menjaga kesehatan reproduksi dan kesuburan hanya perempuan saja. Alasannya, toh yang akan hamil adalah perempuan. Padahal, ini sebetulnya merupakan pemikiran yang salah. Meski yang akan mengandung adalah perempuan, menjaga faktor kesuburan laki-laki tak kalah pentingnya demi keberhasilan proses melanjutkan keturunan, baik untuk masa kini maupun masa depan. Berikut beberapa alasannya.

Baca Juga: Mungkinkah Tanda Kehamilan Bisa Dikenali Sebelum Terlambat Menstruasi?

  • Laki-laki bisa mengalami disfungsi ereksi
    Disfungsi ereksi adalah kesulitan mencapai penis yang tegang serta mempertahankannya cukup lama untuk mendapatkan kepuasan seksual (Spitz, 2018). Artinya, baru berhubungan seks sebentar, penis sudah keburu loyo lagi. Ketika terjadi disfungsi ereksi, bukan hanya kepuasan seksual yang jadi menurun, namun juga kemungkinan untuk bisa sukses mencapai kehamilan. Masalah yang mengganggu faktor kesuburan laki-laki ini cukup umum dan tidak memandang usia. Menurut Dr. Nur Rasyid, Sp.U(K) dari Departemen Urologi RSCM, sekitar 35,6% laki-laki berusia 20-80 tahun di Indonesia mengalaminya. Untuk mengatasinya, dibutuhkan terapi dengan menggunakan obat. Salah satu alternatif yang dapat dijadikan solusi adalah Topgra, obat tablet untuk mengatasi disfungsi ereksi yang mengandung 100 mg sildenafil sitrat. Dengan Topgra, aliran darah ke penis bisa kembali lancar, penis akan bisa tegang kembali, dan masalah disfungsi ereksi pun tertangani.

  • Kualitas sperma laki-laki bisa saja kurang baik
    Idealnya, laki-laki mengeluarkan cairan mani dengan sperma yang banyak, bentuknya normal, dan dapat bergerak dengan baik (Griffey, 2010). Seperti apa tolak ukur sperma yang banyak? Laki-laki yang subur diharapkan mengeluarkan 2-5 ml cairan mani, dengan lebih dari 20 juta sperma per ml. Soalnya, sebagian besar sperma akan mati di perjalanan sebelum salah satunya berhasil membuahi sel telur dan menyebabkan kehamilan. Sementara itu, bentuk sperma yang normal berarti seperti kecebong, ada kepala yang lonjong dengan ekor panjang dan kuat. Sebaiknya ada minimal 40% sperma dengan bentuk normal dalam sampel cairan mani yang bergerak dengan aktif.

  • Laki-laki bisa mengalami infeksi menular seksual (IMS)
    Sama seperti perempuan, laki-laki pun memiliki kemungkinan untuk terkena infeksi menular seksual (IMS), seperti chlamydia, gonorrhoea, syphilis, hepatitis B, dan HIV. Risiko IMS khususnya jadi lebih tinggi bila hubungan seksual dilakukan tanpa kondom. Inilah alasan mengapa memakai kondom sangat penting dan direkomendasikan oleh WHO. Soalnya, meskipun kamu berhubungan intim dengan seseorang yang tidak bergejala, bisa saja orang tersebut sebetulnya memiliki IMS. Satu-satunya cara untuk mengetahui status IMS secara pasti adalah dengan melakukan tes IMS di rumah sakit.

Baca Juga: Inilah Tanda Kehamilan Bermasalah yang Wajib Ibu Kenali

Jadi, menjaga faktor kesuburan laki-laki tetap perlu dilakukan, ya! Selalu gunakan kondom secara tepat dan konsisten serta hindarilah perilaku seksual berisiko. Bila mengalami gejala disfungsi ereksi atau IMS, segera lakukan pengobatan, agar masalahmu cepat ditangani. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

artikel lainnya