Mengenal Cara Kerja KB Hormonal

cara kerja kb

KB hormonal jadi salah satu bentuk pilihan KB modern yang tersedia di pasaran dengan akses mudah dan harga terjangkau. Inilah sebabnya mengapa KB hormonal jadi pilihan favorit masyarakat usia reproduktif.

Secara alami, tubuh wanita memproduksi dan mempertahankan keseimbangan yang baik dari berbagai hormon seksual yang berperan dalam membantu proses ovulasi dan kehamilan. Dalam hal ini, KB hormonal bekerja ‘mengacaukan’ keseimbangan hormon alami yang ada pada tubuh. Pada tingkat yang berbeda, kehadiran KB hormonal ini dibutuhkan agar tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau direncanakan tanpa mengganggu aktivitas seksual yang memang menjadi kebutuhan biologis.

Baca Juga: Benarkah Pasien Covid Tidak Boleh Gunakan KB Hormonal Selama Pengobatan?

Kandungan hormonal dalam alat kontrasepsi modern ini ada yang dalam bentuk tunggal maupun kombinasi. Yaitu hormon progesterone dan hormone estrogen. Keduanya merupakan hormon yang diproduksi secara sintetis menyerupai hormon alami dalam tubuh seorang wanita. Pada prinsipnya caranya kerja kedua hormon ini sama, yaitu mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan.

Ada tiga bentuk kerja hormon estrogen dan progesteron, yaitu :

  • Mencegah terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur)
  • Membuat lendir di sekitar leher rahim atau mulut rahim menjadi lebih tebal sehingga sperma tidak bisa menembus masuk ke dalam rahim.
  • Membuat lapisan larim lebih tipis sehingga sel telur yang sudah dibuahi tidak bisa menempel dengan sendirinya.

Bukan tanpa alasan, KB hormonal banyak dipilih oleh para pasangan usia subur. Ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih bentuk KB hormonal ini. Bila digunakan dengan benar dan teratur, semua KB hormonal memiliki efektivitas hingga 99% dalam mencegah terjadinya kehamilan.

Selain itu ada beberapa manfaat lainnya, seperti mengurangi risiko kanker rahim, kanker ovarium, dan kanker kolon. Volume darah menstruasi tidak berlebihan juga mengurangi risiko nyeri menstruasi setiap bulannya.

Jenis KB hormonal yang tersedia :

  1. Pil KB
    Ada dua jenis pil KB yang ada di pasaran, yaitu mengandung kombinasi dua hormon maupun hanya satu hormon saja. Bahkan saat ini pil KB sudah bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui tanpa mengganggu produksi dan kualitas ASI yang dihasilkan. Butuh kedisiplinan menggunakan pil KB untuk mengkonsumsinya tepat waktu tanpa ada yang terlewat. Pastikan kamu menggunakan alarm atau libatkan suami untuk bantu mengingatkannya ya.

  2. KB suntik
    Jika dulu KB suntik hanya ada untuk interval tiga bulan. Kini tersedia KB suntik dengan pilihan 1-3 bulan. Jadi kamu bisa memilih periode mana yang diinginkan sesuai kebutuhan. Lebih praktis karena tidak perlu dikonsumsi setiap hari. Suntik KB cukup diberikan dalam rentang waktu 1-3 bulan sekali. Seperti jenis Gestin F2 dari Andalan. Selain efektif mencegah kehamilan bila digunakan dengan benar dan teratur, Gestin F2 bermanfaat menjaga siklus menstruasi tetap teratur dan mengurangi risiko terjadinya kanker leher rahim dan kanker indung telur.

  3. IUD hormonal
    Dikenal dengan istilah KB spiral karena berupa kawat berbentuk huruf T yang bertugas menghalau sperma sehingga tidak bisa bertemu dengan sel telur. Berada di dalam rahim, IUD yang mengandung hormon progesteron sintesis ini bisa digunakan selama 4-8 tahun tergantung pada jenisnya. Keuntungannya lebih efisien karena sekali pasang dan cepat mengembalikan masa subur. Seperti produk IUD Andalan yang memiliki beragam varian, bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Macam-macam KB IUD Non-Hormonal, Mana yang Cocok Untukmu?‎

Nah, itulah sekelumit cara kerja KB hormonal yang kamu perlu ketahui. Semoga informasi ini membantu dalam memilih jenis KB yang diinginkan. Jika kamu masih ragu dan ingin tahu lebih jauh seputar KB hormonal, kamu bisa berkonsultasi secara online dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

artikel lainnya