9 Perubahan yang Terjadi pada Vagina Setelah Melahirkan

perubahan vagina kelahiran

Salah satu perubahannya adalah keputihan yang lebih banyak.

Setelah melihat tubuh kamu berubah selama kehamilan, sangat normal untuk penasaran dengan keadaan vagina setelah melahirkan. Apakah semuanya akan baik-baik saja di bawah sana? Akankah selamanya berubah? Bagaimana keadaan vagina seseorang setelah operasi Caesar vs. persalinan pervaginam? Mengapa hal ini tak pernah dibicarakan di ruang praktek dokter?

Baca Juga: Inilah Tanda Kehamilan Bermasalah yang Wajib Ibu Kenali

Memang benar bahwa mendorong manusia kecil keluar dari lubang yang “sekecil vagina” memiliki dampak. Tetapi bagi kebanyakan orang, itu tidak seburuk atau permanen seperti yang kita pikir.

Lagi pula, vagina sangat tangguh. Namun, tetap saja butuh waktu, mulai dari 12 minggu hingga satu tahun bagi vagina untuk kembali ke keadaan sebelum melahirkan. Dan beberapa hal mungkin tidak akan pernah 100 persen sama lagi.

Jika kamu melahirkan secara normal, berikut adalah perubahan yang dapat terjadi:

  1. Vagina lebih kering untuk sementara
    Saat hamil, terjadi peningkatan hormon tertentu, termasuk estrogen. Kemudian, setelah melahirkan, estrogen turun, yang dapat menyebabkan area vagina lebih kering.

    Estrogen membantu menjaga jaringan vagina tetap lembab dengan cairan pelumas yang jernih. Tanpa estrogen yang cukup, tidak hanya kelembaban berkurang, jaringan vagina bisa menyusut dan menjadi lebih tipis.

    Semua ini bisa membuat kondisi organ intim jauh lebih kering dari biasanya setelah persalinan.

    Jika kamu tidak menyusui, kelembaban vagina mungkin kembali normal dalam beberapa minggu. Tetapi menyusui dapat menjaga kadar estrogen tetap rendah, yang dapat membuat vagina kering. Kelembapannya akan kembali normal setelah bayi disapih.

  2. Keputihan terasa lebih deras
    Setelah melahirkan, akan ada sisa darah, lendir, dan jaringan yang keluar dari vagina. Kondisi yang disebut masa nifas ini bisa dialami 4-6 minggu pasca persalinan. Warna flek juga berubah-ubah. Biasanya berubah dari warna merah intens menjadi semacam warna merah muda atau coklat sebelum akhirnya menjadi kekuningan.

    Itu sebabnya pada periode nifas ini disarankan tetap memakai pembalut.

  3. Rasa nyeri di vagina dan perineum
    Perineum adalah area antara vagina dan anus. Meskipun itu bukan bagian khusus dari vagina, itu juga bisa robek selama persalinan pervaginam.

    Jika terjadi sobekan saat persalinan atau dokter melakukan episiotomi untuk memperlebar jalan lahir, maka akan terasa nyeri di vagina selama masa pemulihan.

  4. Menstruasi jadi lebih banyak atau sedikit
    Butuh beberapa waktu untuk kembali menstruasi setelah melahirkan. Ada yang cepat, ada pula yang setahun kemudian baru haid lagi.

    Kehamilan membuat hormon tidak stabil, dan tubuh harus mengatur ulang persalinan. Menstruasi juga akan lebih lama kembali normal pada ibu yang menyusui karena rendahnya kadar estrogen.

    Ketika mulai mendapatkan menstruasi lagi, mungkin lebih ringan atau lebih berat dari sebelumnya.

  5. Vagina mungkin lebih lebar
    Meski vagina dan lubang vagina meregang selama persalinan normal, namun kecil kemungkinannya untuk kembali 100 persen.

    Hasilnya: Vagina kamu mungkin sedikit lebih lebar dari sebelumnya. Ini memang bukan pasti akan terjadi, tetapi beberapa orang melaporkan perasaan seperti ini setelah melahirkan.

    Sering kali perasaan vagina lebih longgar itu sebenarnya otot vagina yang lebih lemah. Dalam hal ini latihan kegel dapat membantu sedikit memperkuat otot-otot vagina.

  6. Gampang ngompol
    Melahirkan dapat merusak dasar panggul, yang terdiri dari otot dan jaringan lain yang membantu menjaga organ seperti rahim, kandung kemih, dan usus pada posisi yang benar sehingga berfungsi dengan baik.

    Melahirkan juga dapat mempengaruhi otot dan saraf yang mengontrol kandung kemih dan uretra. Semua ini dapat menyebabkan urine keluar dari tubuh pada waktu yang tidak tepat, seperti saat batuk, melompat, dan tertawa.

    Kabar baiknya, kondisi yang disebut inkontinensia urine ini akan membaik seiring waktu. Sekali lagi, latihan kegel bisa membantu memperkuat otot panggul dan memperbaiki ngompol.

Baca Juga: Tanda Keputihan yang Tidak Normal Selama Kehamilan

Apabila kamu ingin berkonsultasi dengan dokter atau bidan mengenai permasalahan kesehatan reproduksi,kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

artikel lainnya