Ini Perbandingan Menstrual Cup dengan Pembalut dan Tampon

menstrual cup

Penggunaan menstrual cup yang kembali booming beberapa tahun terakhir, memang menjadi fenomena tersendiri. Pilihan ini bukan tanpa alasan, salah satunya banyak pihak mulai membandingkan antara penggunaan menstrual cup dengan pembalut maupun tampon yang sudah bertahun-tahun digunakan masyarakat luas. Apa saja bentuk perbandingan yang dimaksud? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Do’s and Don’ts saat Membersihkan Menstrual Cup

Salah satu point perbandingan yang paling menonjol adalah soal keamanan dan efektivitas penggunaan menstrual cup dibanding pembalut dan tampon. Hal ini memang menjadi perhatian serius sebelum seseorang memutuskan beralih menggunakan menstrual cup dan mulai meninggalkan pembalut dan tampon yang sudah sekian lama digunakan saat menstruasi.

Keberadaan menstrual cup memang disambut meriah terutama bagi mereka yang sangat menaruh perhatian terhadap kesehatan lingkungan. Sebab keunggulan menstrual cup salah satunya bisa digunakan berulang kali, sehingga mengurangi produksi sampah yang berpotensi merusak lingkungan.

Sebagai produk ramah lingkungan, bagaimana dengan efektivitas menstrual cup dibanding pembalut maupun tampon? Sejauh mana keamanannya dibanding produk sanitasi menstruasi konvensional?

Sejumlah penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan sejuta umat ini. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh tim dari Liverpool School of Tropical Medicine di Inggris yang bekerja sama dengan peneliti lain dari Inggris, Kenya, dan India telah melakukan tinjauan studi medis dan literatur. Tinjauan yang dilakukan termasuk mempelajari abstrak konferensi, laporan, thesis doctoral untuk menemukan lebih banyak informasi mengenai penggunaan dan keamanan menstrual cup.

Tidak hanya itu, para peneliti juga melihat seberapa sering situs web dan program pendidikan memasukkan informasi tentang menstrual cup bersama produk kebersihan menstruasi lainnya. temuan tersebut sudah muncul di jurnal The Lancet Public Health Trusted Source.

Dalam ulasannya, para peneliti menelusuri 43 penelitian dengan melibatkan 3.319 peserta. Empat dari studi ini dengan 293 peserta, secara langsung membandingkan menstrual cup dengan tampon dan pembalut sekali pakai untuk melihat mana yang paling mungkin mengalami kebocoran.

Tiga dari studi ini menyebutkan bahwa ketiga alat tersebut memiliki tingkat kebocoran yang hampir sama. Sementara itu satu penelitian menyebutkan menstrual cup memiliki risiko kebocoran yang signifikan jauh lebih sedikit dibanding tampon dan pembalut.

Beberapa penelitian menyebutkan, kebocoran terjadi karena berbagai faktor seperti perdarahan hebat yang di luar batas normal, anatomi rahim yang unik, penggunaan menstrual cup dengan ukuran yang lebih kecil, penempatan menstrual cup yang salah, atau tidak mengosongkannya tepat waktu sehingga volumenya berlebihan.

Sebanyak 13 penelitian yang ditinjau menemukan bahwa 70% orang yang terlibat dalam penelitian ini mengaku akan terus melanjutkan penggunaan menstrual cup setelah mereka membiasakan diri dan menggunakannya dengan benar karena sudah merasakan manfaat dan efektivitasnya.

Memang adaptasi diperlukan bagi mereka yang baru pernah menggunakan menstrual cup. Butuh beberapa kali penggunaan selama beberapa siklus menstruasi untuk lebih percaya diri dalam menggunakannya. Itu sebabnya sosialisasi dan edukasi sangat penting bagi pengguna baru menstrual cup yang notabene telah terbiasa menggunakan tampon maupun pembalut sekali pakai. Karena cara penggunaan dan karakter ketiganya berbeda.

Baca Juga: Memakai Menstrual Cup saat Bersenggama, Memang Bisa?

Nah, itulah sekilas penjelasan mengenai perbedaan menstrual cup, pembalut dan juga tampon. Jika kamu masih ragu dan ingin tahu lebih jauh seputar permasalahan menstruasi dan feminine hygiene, kamu bisa berkonsultasi secara online dengan tenaga kesehatan Halo DKT dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

artikel lainnya