Menstrual Cup untuk Lingkungan yang Lebih Sehat

menstrual cup

Kehadiran menstrual cup menarik perhatian semua kalangan wanita termasuk para remaja belia yang antusias ingin menggunakannya. Hal ini tak lepas dari sejumlah keunggulan yang dimiliki menstrual cup dibandingkan dengan produk sanitasi sebelumnya seperti tampon dan pembalut.

Menstrual cup bisa dibilang sukses merebut hati pengguna tampon dan pembalut yang sekian lama loyal menggunakan produk sanitasi sekali pakai ini. Terbuat dari bahan latex dan silicon, membuat menstrual cup aman digunakan dalam waktu lama bahkan bertahan hingga 10 – 12 tahun lamanya.

Baca Juga: Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Menstrual Cup

Keberadaan menstrual cup lebih dari sekadar menghadirkan budaya baru dalam siklus menstruasi wanita modern saat ini. Durasi penggunaannya yang lebih lama hingga 10 – 12 jam jelas memberikan solusi penghematan biaya juga berdampak baik kesehatan lingkungan sebab volume sampah yang berkurang.

Tahukah kamu, setiap wanita rata-rata akan menghabiskan 11.000 tampon atau pembalut seumur hidup selama usia reproduksinya. Artinya sejumlah itulah limbah yang dihasilkan dari tampon atau pembalut sekali pakai yang kamu buang setiap bulannya. Angka yang fantastis, bukan?

Dengan menggunakan menstrual cup, jumlah limbah tersebut tentu saja akan sangat berkurang dengan signifikan. Miliaran limbah dari tampon dan pembalut yang dibuang setiap tahun ini dapat berupa :

  1. Berakhir di sungai, mencemari lautan, merusak biota laut. Ikan, karang dan biota laut lainnya menjadi korban terakhir limbah yang dihasilkan dari produk saniter manusia.

  2. Mencemari pantai dan kehidupan laut. Tidak hanya pasir, tanah, dan air yang tercemar melainkan juga kebersihan dan estetika tempat tersebut. Tentu saja hal ini berdampak pada tempat wisata yang ada.

  3. Saat dibakar di tempat pembuangan sampah maupun dalam proses pembakaran khusus, limbah tampon dan pembalut mengeluarkan asap beracun yang tentu saja membahayakan manusia itu sendiri sebagai penghasil limbah tersebut.

  4. Jika dibiarkan terbuka di tempat pembuangan sampah akhir, limbah tampon dan pembalut tidak bisa terurai selama ratusan tahun. Selama itu pula daya rusaknya terhadap manusia dan lingkungan berjalan terus tanpa jeda.

Nah, dari empat point tersebut, intinya ada kebutuhan yang semakin mendesak bagi kita untuk membuat keputusan yang lebih bijak mengenai siklus menstruasi setiap bulannya. Jika selama ini kita lebih fokus pada problem menstruasi itu sendiri seperti bagaimana mengatasi gejala PMS, aktivitas yang terganggu, dan problem menstruasi terkait masalah fisik semata.

Sudah saatnya memiliki sudut pandang baru terkait menstruasi, yaitu problem lingkungan hidup yang tidak kalah memprihatinkannya dan mendesak untuk segera dicari solusi yang tepat.

Dan solusi itu bernama menstrual cup. Yuk, saatnya menghemat pengeluaran dan pada saat yang sama mengurangi limbah tampon serta pembalut yang merusak lingkungan. Selamatkan bumi, selamatkan sungai dan lautan dari limbah yang seharusnya tidak boleh mengalir sampai jauh.

Andai sepertiga saja wanita di muka bumi ini beralih dari tampon maupun pembalut sekali pakai ke menstrual cup, akan sangat banyak volume sampah yang bisa dikurangi. Akan besar sekali dampaknya bagi lingkungan tempat kita tinggal.

Baca Juga: Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Menggunakan Menstrual Cup

Jadi, buat kamu yang telah beralih ke menstrual cup, kamu termasuk pejuang yang ikut andil menyehatkan bumi. Yuk, berkontribusi selamatkan bumi lewat pilihan pribadi mulai hari ini.

Jika kamu ingin mengetahui lebih jauh tentang menstrual cup dan berkonsultasi seputar menstruasi secara umum, saat ini bisa kok dilakukan secara onlie dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

artikel lainnya