Yuk, Kenali Gejala Infeksi Menular Seksual Klamidia

infeksi menular seksual

Masih ingat dong dengan histeria massal akibat klamidia di Sex Education. Bagaimana cara mengenali gejala infeksi menular seksual klamidia ya?

Buat kamu penggemar Sex Education pasti sedang bergembira, lantaran season 3 serial ini mengudara di Netflix sejak 2 hari lalu. Episode 1 Sex Education season 3 masih dimarakkan dengan pemberitaan “wabah” klamidia yang menghebohkan Moordale Secondary High pada musim lalu. Sebenarnya, bagaimana sih gejala infeksi menular seksual klamidia yang bisa dikenali?

Baca Juga: Waspada: Infeksi Menular Seksual Ini Sering Mengintai Perempuan!

Gejala Infeksi Menular Seksual Klamidia

Kamu pasti masih ingat, pada episode 1 season 2 Sex Education terjadi histeria massal soal klamidia di Moordale Secondary High. Anggota grup akapela, Fiona, dituduh sebagai penyebarnya oleh kedua temannya, karena mereka berbagi peluit yang sama. “Wabah” klamidia membuat para murid panik, bahkan banyak yang memakai masker.

Miskonsepsi mengenai penularan klamidia dikoreksi oleh Jean Milburn, terapis seks sekaligus ibu si karakter utama Otis Milburn. Ia menjelaskan bahwa klamidia hanya menular melalui cairan kelamin, dan tidak menular lewat pernapasan. Menurutnya, yang dihadapi Moordale Secondary High kala itu adalah histeria massal mengenai infeksi menular seksual, dan bukannya wabah klamidia.

Agar makin terhindar dari salah kaprah soal klamidia, ada baiknya kita mengenali dan memahami dengan baik gejala infeksi menular seksual klamidia. Perlu kamu ingat, klamidia sering tidak menimbulkan gejala. Dilansir dari laman layanan kesehatan masyarakat Inggris NHS, bila ada gejala, umumnya akan muncul dalam 1-3 minggu setelah hubungan seks tanpa pengaman dengan orang yang terinfeksi. Gejala bisa hilang sendiri dalam beberapa hari. Namun jangan salah, meski gejalanya hilang, seseorang tetap bisa menularkan klamidia kepada pasangan seksualnya.

Berikut ini gejala infeksi menular seksual klamidia, pada laki-laki dan perempuan:

Gejala pada laki-laki

Sedikitnya separuh dari laki-laki yang menderita klamidia tidak merasakan gejala apapun. Bila ada gejala, yang mungkin timbul antara lain: nyeri saat buang air kecil; keluar cairan putih, keruh, atau encer dari penis; bengkak dan nyeri pada testis; gatal atau rasa terbakar pada saluran uretra di penis.

Klamidia yang tidak diobati pada laki-laki bisa menyebabkan pembengkakan pada testis dan epididimis (saluran yang membawa sperma dari testis). Hal ini tentu saja bisa berujung pada infertilitas atau kemandulan.

Gejala pada perempuan

Gejala klamidia pada perempuan lebih karang lagi. Menurut NHS, setidaknya 70% perempuan tidak sadar bahwa mereka terkena klamidia. Seandainya ada gejala, bisa cukup beragam. Antara lain keputihan abnormal yang berbau, nyeri saat buang air kecil, nyeri pada perut bawah atau panggul, nyeri saat berhubungan seks, perdarahan setelah hubungan intim, dan perdarahan di luar periode menstruasi.

Seperti halnya pada laki-laki, infeksi klamidia yang tidak diobati pada perempuan bisa berujung pada infertilitas. Infeksi klamidia bisa menyebar ke organ reproduksi bagian dalam, misalnya rahim, serta penyebab penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease). Ini adalah kondisi serius yang kerap menimbulkan kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik) dan infertilitas pada perempuan.

Gejala pada organ lain

Infeksi klamidia menular lewat cairan genital, dan bisa mengenai organ lain yang terlibat dalam aktivitas seksual tanpa pengaman (kondom). Ini meliputi rektum/anus, mata, dan tenggorokan.

Pada anus, bisa muncul rasa tidak nyaman dan keluar cairan dari anus, akibat hubungan seks anal. Pada mata, bisa terjadi radang (konjungtivitis) bila mata kontak dengan cairan semen atau cairan vagina yang mengandung klamidia. Gangguan pada tenggorokan bisa terjadi akibat seks oral tanpa kondom, tapi cukup jarang dan biasanya tidak bergejala.

Baca Juga: Waspada Infeksi Menular Seksual di Era Aplikasi Kencan Online

Pakailah selalu kondom saat berhubungan intim ya. Sekarang sudah ada aneka macam kondom yang bisa kamu pilih sesuai selera. Dan tak perlu malu berkonsultasi ke dokter bila kamu ingin tahu lebih jauh soal gejala infeksi menular seksual klamidia. Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

artikel lainnya