Bisakah Hamil Saat Memakai Kontrasepsi?

Jawabannya kita bisa tetap hamil saat pakai kontrasepsi, tetapi sebagian besar karena faktor human error.

Data di Amerika Serikat menunjukkan, hampir separuh dari 6 juta kehamilan di sana setiap tahunnya adalah kehamilan karena “kecelakaan”. Kebanyakan adalah karena lupa minum pil KB atau pun tidak menggunakan kontrasepsi sesuai aturannya.

Baca Juga: Alat Kontrasepsi ‘Berduri’ untuk Mengatasi Kejenuhan Bercinta Selama Pandemi

Meski begitu memang ada kemungkinan, walau kecil, seorang wanita menggunakan kontrasepsi yang terpercaya tetapi tetap hamil. Ini dapat terjadi karena kesibukan yang padat mungkin kita lupa minum pil atau terlambat ke bidan untuk suntik KB.

Mari kita lihat lebih dekat efektivitas beberapa metode kontrasepsi dan bagaimana cara menekan kemungkinan “kejutan” kehamilan.

  • Pil KB

    Pil KB mengandung hormon yang bekerja untuk mencegah ovulasi. Jika dikonsumsi secara tepat, metode kontrasepsi ini bisa mencegah kehamilan 98 persen. Faktanya, mayoritas pengguna KB ini sering lupa minum pil setiap hari.

    Jika kita lupa minum satu kali, segera minum begitu ingat. Jika lupa lebih dari dua pil, minum begitu ingat, dan lanjutkan minum sesuai jadwal harian dan gunakan metode cadangan seperti kondom selama satu minggu.

  • Suntik KB

    Suntikan ini mengandung hormon progestin untuk mencegah ovulasi. Efektivitasnya 99 persen jika digunakan secara tepat. Sekali lagi, terkadang orang lupa dengan jadwal suntiknya.

  • Implan KB

    Berbentuk seperti tabung korek api tipis, implant (susuk) dimasukkan ke lengan atas. Implan mencegah kehamilan dengan cara melepaskan hormone progestin ke aliran darah dan akhirnya mencegah ovulasi. Implan bisa digunakan sampai 3 tahun dengan efektivitas 98 persen.

    Jika kamu memakai metode ini sudah selama 3 tahun dan masih belum ingin hamil, kamu tetap harus melepas dan menggantinya. Jika tidak, bisa terjadi kehamilan.

  • IUD (spiral)

    Metode KB yang dimasukkan ke vagina ini mencegah sperma mencapai sel telur. Efektivitasnya 99 persen jika dipakai secara benar atau pun tidak. Metode ini bisa melindungi dari kehamilan 3-10 tahun tergantung merek yang dipakai.

    Kehamilan bisa terjadi jika sebagian IUD atau seluruhnya keluar dari rahim. Jika ini terjadi, segera ke dokter untuk melepasnya.

  • Metode penghalang

    Yang termasuk dalam metode ini misalnya cervical cap (sumbat rahim), atau pun kondom, bekerja dengan menahan sperma agar tidak masuk ke rahim. Namun metode ini efektivitasnya lebih rendah dibanding metode hormonal.

    Jika dipakai secara benar, bisa mencegah kehamilan sampai 98 persen. Namun, kelalaian penyimpanan kondom atau memakai ukuran yang salah bisa membuat kondom terlepas atau pun sobek.

Baca Juga: Haruskah Berhenti Memakai Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui Bila ASI Sulit Keluar?

Jika kamu ingin berkonsultasi seputar kontrasepsi, kamu bisa ‎berkonsultasi dengan dokter ahli. Caranya hubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau ‎klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.