Kehabisan Ide BDSM? Cobain Alat Kontrasepsi Berduri dan Tiga ‘Siksaan’ Menyenangkan Ini

Salah satu cara untuk membuat momen intim jadi lebih ‘berbumbu’ adalah dengan melibatkan elemen BDSM, tentunya bila kedua belah pihak yang menjalani hubungan tertarik dan sama-sama ingin mencobanya. Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang melakukan roleplay dan BDSM memiliki kepuasan seksual yang lebih tinggi (Strizzi, Øverup, et al., 2021). Tak heran bila BDSM semakin banyak dilakukan. Masalahnya, bahkan BDSM pun bisa jadi membosankan jika dilakukan dengan cara yang sama terus-menerus. Tindakan BDSM juga butuh variasi. Kehabisan ide? Berikut beberapa alternatif ‘siksaan’ nikmat yang bisa kamu terapkan bersama pasangan, mulai dari alat kontrasepsi berduri hingga membiarkan pasangan mengendalikan sex toys dalam sesi bondage.

Baca Juga: Tiga Alat Kontrasepsi Berduri Lembut yang Mempermudah Orgasme

  • Memakai alat kontrasepsi berduri
    Ketika sedang melakukan sesi BDSM dengan pasangan, gunakanlah kondom dengan tekstur duri-duri halus. Pasalnya, kondom bertekstur bisa menjadi penambah sensasi dengan elemen gesekan yang akan membangkitkan gairah (Beksinska, Wong & Smit, 2020). Kamu bisa memakai kondom Fiesta Max Dotted yang duri-durinya lebih besar, sehingga akan lebih terasa kenikmatannya. Selain itu, alat kontrasepsi ini juga dapat membuat sesi BDSM jadi lebih aman dengan mengurangi risiko kehamilan yang tidak direncanakan dan infeksi menular seksual (IMS).

  • Bermain dengan suhu (temperature play)
    Bermain dengan suhu alias temperature play merupakan salah satu alternatif tindakan BDSM untuk meningkatkan sensasi (Weiss, 2015). Trik ini bisa menjadi ‘siksaan’ yang menyenangkan di ranjang. Misalnya, kamu bisa menyentuh area-area sensitif pada tubuh pasangan dengan menggunakan es batu. Lebih seru lagi bila pasangan menggunakan penutup mata, sehingga ada sensasi berdebar-debar dalam memprediksi bagian tubuh mana yang tiba-tiba akan terasa dingin. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan lilin khusus BDSM yang tetap terasa panas, namun aman bagi kulit. Jangan lupa untuk meminta persetujuan pasangan terlebih dulu, ya! Segera hentikan permainan bila pasangan terlihat tidak nyaman. Keamanan dan kenyamanan tetap nomor satu.

  • Spanking sambil memakai kostum
    Spanking akan lebih seru bila ada unsur cerita di dalamnya dan dilakukan dengan memakai kostum. Misalnya, kamu dan pasanganmu bisa berperan menjadi sekretaris yang baru melakukan sebuah kesalahan dan bos yang akan memberikan ‘hukuman’. Agar terkesan lebih nyata, gunakanlah pakaian ala sekretaris dan pakaian ala atasan. Variasi lain misalnya: mahasiswi yang malas belajar dan dosen yang ingin menunjukkan pentingnya disiplin, polisi dan pengemudi yang menyetir tanpa SIM, sinterklas dan elf yang nakal, dan sebagainya.

  • Membiarkan pasangan mengendalikan sex toys dalam sesi bondage
    Elemen yang tak kalah menarik dalam BDSM adalah permainan kendali. Pasangan yang memegang kendali mendapatkan kepuasan seksual dengan bertindak dominan, sedangkan pasangan yang tidak memiliki kendali mendapatkan kepuasan seksual dengan menjadi submisif. Sebagai contoh, pasanganmu bisa mengendalikan sex toys sambil memberikan ‘siksaan’ menyenangkan pada kamu. Tentu saja, perlu ada rasa saling percaya dalam permainan ini. Sebelum memulai sesi, diskusikan terlebih dahulu tindakan apa saja yang masih boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Tentukan juga safe words alias kata kunci yang bisa diucapkan bila ingin menghentikan atau mengurangi intensitas permainan, misalnya ‘merah’ untuk berhenti dan ‘kuning’ untuk hati-hati / jangan terlalu keras.

Baca Juga: Berduri, Alat Kontrasepsi Terbaik bagi Laki-laki Ini Paling Disukai oleh Perempuan

Sudah merasa terinspirasi? Semoga kamu dan pasanganmu bisa menikmati malam yang penuh sensasi, ya! Selain itu, kalau kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai alat kontrasepsi serta tips-tips BDSM yang aman, kamu juga bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Tiga Rekomendasi Kondom Terbaik untuk Penis yang Sensitif

Sensitivitas penis yang tinggi bisa membuat laki-laki terlalu cepat mencapai klimaks. Padahal, rata-rata perempuan membutuhkan waktu 13,41 menit untuk meraih orgasme (Bhat & Shastry, 2020). Alhasil, seks langsung berakhir, sementara kebutuhan perempuan akan kepuasan seksual belum terpenuhi. Ketimpangan dari segi kepuasan seksual ini berpotensi merusak keharmonisan hubungan asmara. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi praktis untuk mengatasinya. Salah satu strategi yang bisa digunakan adalah dengan memakai kondom khusus. Berikut 3 rekomendasi kondom terbaik untuk penis yang sensitif.

Baca Juga: Empat Kondom Terbaik Berkualitas Internasional yang Ramah di Kantong

  • Fiesta Delay
    Kondom Fiesta Delay mengandung pelumas khusus yang bisa mengurangi sensitivitas penis. Pelumas ini dikenal dengan istilah ‘climax delay lubricant’. Dengan kandungan climax delay lubricant ini, kamu bisa memperpanjang durasi ‘main’ tanpa khawatir.

  • Sutra OK
    Alternatif lain untuk memperpanjang durasi bercinta adalah dengan menggunakan kondom Sutra OK. Kondom Sutra OK juga memiliki pelumas khusus yang dapat membuat laki-laki lebih kuat di ranjang. Harganya yang ekonomis pun membuat kondom ini menjadi andalan banyak pasangan.

  • Supreme Performax
    Hadir dengan kemasan hitam yang elegan, kondom Supreme Performax betul-betul merepresentasikan namanya. Dengan memakainya, performa seksual bisa meningkat. Penis pun tahan lama. Memuaskan pasangan menjadi selangkah lebih mudah.

Tiga varian kondom terbaik untuk penis sensitif ini sudah 100% lulus uji elektronis serta memenuhi standar mutu internasional ISO 4074. Jadi, perlindungannya sudah terjamin. Kamu bisa mendapatkannya secara bebas di apotek, minimarket, dan gerai-gerai online terpercaya.

Di samping menggunakan kondom berpelumas khusus untuk mengurangi sensitivitas penis, kamu juga bisa mengkombinasikan teknik-teknik lainnya, seperti masturbasi pangkal penis serta senam kegel. Menurut penelitian, teknik masturbasi pangkal penis dan senam kegel sama-sama bisa menunda ejakulasi (Jiang, Yan, Deng, et al., 2019). Untuk melakukan masturbasi pangkal penis, tempatkan satu atau dua ibu jari di belakang pangkal penis, kemudian pijat pangkal penis dengan gerakan melingkar hingga penis menjadi tegang dan muncul kenikmatan seksual. Bila sudah terasa seperti mau ejakulasi, rangsangan harus segera dihentikan. Lalu, begitu perasaan ingin klimaks sudah mereda lagi, stimulasi dilanjutkan. Setiap sesi latihan dilakukan selama 10-15 menit. Selama latihan, pasangan boleh menggoda, menyentuh, mencium, serta memberikan rangsangan audiovisual dengan berbagai cara. Setelah sesi latihan selesai, hubungan seks boleh dilakukan dan ejakulasi juga diperbolehkan kembali. Latihan dilakukan 3 kali seminggu selama 3 bulan.

Sementara itu, senam kegel bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Pertama, upayakan buang air kecil sekitar 1 jam setelah makan. Kemudian, berbaringlah di tempat yang nyaman. Kaki sebaiknya agak terbuka sedikit selebar bahu, dengan posisi lutut ditekuk. Bernapaslah dengan dalam dan lambat. Saat menarik napas, kontraksikan otot-otot anus dan otot-otot saluran kencing yang biasanya digunakan saat buang air kecil. Rasakan otot-otot panggul ikut berkontraksi. Tahan selama 3-5 detik, lalu rilekskan kembali otot-otot tadi sambil membuang napas. Ulangi 50-100 kali, 3 kali sehari. Upayakan untuk buang air kecil setelah sesi latihan selesai.

Baca Juga: Kondom Terbaik dan Posisi Seks Unik Untuk Merayakan Ulang Tahun Pernikahan

Itulah tiga rekomendasi kondom terbaik untuk penis sensitif serta teknik-teknik latihan yang bisa kamu gunakan agar penis tahan lebih lama. Selain itu, kalau kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu juga bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Hati-hati! Ini Dua Risiko Menggunakan Metode KB ‘Cabut Singkong’!

Salah satu metode KB tradisional yang masih banyak digunakan adalah metode KB ‘cabut singkong’. Pasalnya, cara ini dianggap praktis dan tidak membutuhkan alat sama sekali. Akan tetapi, metode kontrasepsi yang satu ini ternyata tidak disarankan karena banyak membawa risiko.

Baca Juga: Metode KB untuk Mood Tetap Oke

Istilah ‘cabut singkong’ digunakan untuk mendeskripsikan tindakan mengeluarkan penis dari dalam vagina sesaat sebelum ejakulasi agar sperma tidak masuk ke dalam vagina. Sebutan lainnya adalah coitus interuptus atau senggama terputus. Ada banyak orang yang beranggapan bahwa cara ini ampuh dalam mencegah kehamilan serta aman dilakukan. Meskipun demikian, anggapan ini ternyata sama sekali tidak benar.

Berikut dua risiko yang bisa terjadi ketika kamu menggunakan metode KB ‘cabut singkong’.

  • Kehamilan yang tidak direncanakan
    Faktanya, 1 dari setiap 5 pasangan yang menggunakan metode KB ‘cabut singkong’ mengalami kehamilan (Perez, 2019). Bukankah sperma tidak keluar di dalam vagina? Mengapa masih ada kemungkinan hamil? Meskipun cairan mani dikeluarkan di luar, bila dari awal penetrasi sudah tak menggunakan pengaman, kehamilan tetap bisa terjadi. Soalnya, ada cairan bening pra-ejakulasi yang sudah keluar sedikit demi sedikit sejak penis mulai tegang. Nah, cairan pra-ejakulasi bisa mengandung sperma (Kovavisarach, Lorthanawanich, & Muangsamran, 2016), meskipun jumlahnya tidak sebanyak pada cairan mani.

  • Infeksi menular seksual
    Selain berisiko menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan, metode KB ‘cabut singkong’ juga berpotensi menyebarkan infeksi menular seksual (IMS), seperti chlamydia, gonorrhoea, syphilis, hepatitis B, dan HIV. Satu-satunya metode KB yang dapat mencegah IMS adalah kondom. Agar perlindungan kondom optimal, kondom harus digunakan secara tepat dan konsisten setiap kali berhubungan seks. Di samping itu, pasangan yang sudah aktif secara seksual juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan status IMS secara berkala di rumah sakit.

Mengingat bahwa metode KB ‘cabut singkong’ berisiko menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan, pasangan yang betul-betul sedang tak siap untuk menyambut kelahiran seorang bayi tidak dianjurkan untuk menggunakan metode ini. Lebih baik mengandalkan metode KB modern seperti pil KB, suntikan KB, KB implan, atau IUD tembaga yang sudah terbukti jauh lebih efektif. Jadi, ketika berhubungan intim, kamu dan pasanganmu benar-benar bisa fokus menikmati momen tanpa khawatir mengenai risiko kehamilan. Metode-metode KB modern ini bisa didapatkan dengan berkonsultasi pada dokter atau bidan terlebih dahulu untuk disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Kamu bisa berkonsultasi ke puskesmas, rumah sakit, atau tempat praktek dokter / bidan.

Sementara itu, untuk mencegah infeksi menular seksual, kamu dapat menggunakan kondom. Kondom bisa diperoleh secara bebas tanpa memerlukan resep dokter di berbagai apotek, minimarket, dan gerai online terpercaya. Kondom juga sudah memiliki banyak sekali varian menarik yang juga bisa meningkatkan kepuasan seksual, mulai dari kondom beraroma, kondom bertekstur, hingga kondom berpelumas khusus yang bisa membuat penis tahan lebih lama ketika berhubungan intim.

Baca Juga: Begini Mendiskusikan Metode KB dengan Anak yang Mulai Dewasa dan Aktif Secara Seksual

Begitulah sekilas pembahasan mengenai risiko menggunakan metode KB ‘cabut singkong’, serta beberapa alternatif solusi yang lebih baik yang bisa kamu gunakan bersama dengan pasanganmu. Selain itu, kalau kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu juga bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Menstruasi Tidak Teratur Pasca Terjangkit COVID-19, Apakah Normal?

Meski telah sembuh dari COVID-19, tubuh terkadang tidak langsung kembali seperti kondisi semula. Sebanyak 51,3% penyintas COVID-19 masih merasa mudah lelah rata-rata 2 bulan setelah pertama kali terkena gejala (Carfi, Bernabei & Landi, 2020). Bagi sejumlah orang, siklus menstruasi juga terpengaruh walaupun badan sudah pulih. Masalah menstruasi tidak teratur ini tentunya bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi perempuan. Apakah perubahan pola menstruasi pasca terjangkit COVID-19 merupakan sesuatu yang normal?

COVID-19 merupakan penyakit yang bisa mempengaruhi berbagai organ tubuh, termasuk organ-organ reproduksi. Baik indung telur, rahim, maupun vagina bisa turut terkena dampak negatif dari COVID-19, khususnya melalui kehadiran enzim yang disebut dengan ACE 2. Efeknya bisa berupa ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang memicu gangguan kesuburan serta gangguan menstruasi (Jing, Yan, Run-Qian, et al., 2020; Sharp, Fraser, Sawyer, et al., 2021). Jadi, menstruasi tidak teratur bisa saja terjadi akibat COVID-19.

Baca Juga: Menoragia atau Menstruasi Lama, Apakah Berbahaya?

Masalah menstruasi tidak teratur yang dialami perempuan dengan COVID-19 berbeda-beda. Sebanyak 28% perempuan yang terinfeksi COVID-19 mengalami perubahan siklus menstruasi, sementara 25% mengalami perubahan volume menstruasi (Li, Chen, Hou, et al., 2021). Pada perempuan yang menderita COVID-19, mayoritas siklus menstruasinya cenderung menjadi lebih panjang, bahkan bisa lebih dari 37 hari dalam kasus-kasus COVID-19 yang tergolong parah (Li et al., 2021). Durasi menstruasi juga bisa mengalami perubahan. Sebanyak 1 dari setiap 5 perempuan yang mengalami COVID-19 merasakan durasi menstruasi seminggu lebih panjang daripada biasanya, walaupun ada juga sebagian kecil perempuan yang durasi menstruasinya justru memendek. Sementara itu, dari segi volume menstruasi, temuan penelitian bervariasi. Ada sejumlah perempuan yang volume menstruasinya jadi lebih banyak akibat COVID-19, ada juga yang malah berkurang (Li, Chen, Hou, et al., 2021; Davis et al., 2020).

Pertanyaannya, bagaimana jika menstruasi tidak teratur meskipun sudah sembuh dari COVID-19? Hal ini bisa saja terjadi dan merupakan hal yang normal. Pasalnya, siklus menstruasi juga bisa dipengaruhi oleh stres psikologis, pertambahan atau penurunan berat badan yang drastis, serta derajat keparahan dari penyakit COVID-19 yang sudah dilalui (Sharp, Fraser, Sawyer, et al., 2021). COVID-19 bisa saja memicu stres dan mengubah pola makan, sehingga hormon pun jadi kurang seimbang. Tubuh mungkin butuh waktu lebih lama untuk kembali menyesuaikan kondisi hormon.

Meskipun demikian, perempuan penyintas COVID-19 tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi pasca pemulihan (Jing, Yan, Run-Qian, et al., 2020). Dengan begitu, bila memang ada masalah, dokter bisa segera membantu memberikan penanganan yang tepat. Tak hanya bagi perempuan penyintas COVID-19, pemeriksaan kesehatan reproduksi juga bisa dilakukan oleh siapapun yang mengalami masalah menstruasi tidak teratur di tengah pandemi.

Baca Juga: Bikin Enggak Nyaman, Ini Penyebab Diare Saat Menstruasi!

Demikianlah penjelasan singkat mengenai menstruasi tidak teratur pasca terjangkit COVID-19. Kesimpulannya, walaupun hal ini merupakan sesuatu yang wajar di tengah berbagai kondisi di masa pandemi yang mungkin memicu perubahan hormon, tetap tidak ada salahnya berkonsultasi dengan para pakar di bidang kesehatan reproduksi. Selain itu, kalau kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu juga bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui, Solusi Mengatur Jarak Kelahiran Anak yang Ideal

Mengatur jarak kelahiran merupakan salah satu strategi untuk mengupayakan agar anak-anak bisa tumbuh dengan sehat. Pasalnya, menurut WHO, kehamilan yang berturut-turut tanpa jeda waktu yang mencukupi berisiko menyebabkan gangguan kesehatan ibu dan bayi yang bisa mengancam nyawa. Ibu bisa keguguran, melahirkan secara prematur, atau melahirkan bayi dengan kondisi berat badan rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan kontrasepsi untuk ibu menyusui bagi perempuan yang sudah kembali aktif secara seksual tak lama setelah melahirkan.

Seperti apa jarak kelahiran anak yang dianggap ideal? Ada beberapa sumber yang bisa dijadikan patokan. Merujuk pada WHO, jarak kelahiran ideal antara seorang anak dan anak berikutnya minimal 24 bulan (2 tahun). Penelitian-penelitian di bidang kesehatan menganjurkan jarak kelahiran 3-5 tahun (Tsegaye, Shuremu, et al., 2017; Molitoris, Barclay & Kolk, 2019; Conde-Aguelo, Rosas-Bermudez & Norton, 2016). Sementara itu, berdasarkan RISKESDAS Kemenkes RI 2018, jarak kelahiran ideal berkisar antara 4 hingga 5 tahun, sebab selain memberikan waktu bagi rahim untuk siap hamil kembali, bonding antara ibu dan anak juga sudah cukup erat, sehingga anak pun akan lebih siap untuk menjadi kakak.

Baca Juga: Bisa ‘Keluar di Luar’, Kok Masih Perlu Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui?

Nah, untuk mencapai jarak kelahiran anak yang ideal, dibutuhkan kontrasepsi. Tak perlu menunggu hingga selesai masa menyusui untuk berkontrasepsi, sebab sekarang sudah tersedia pilihan kontrasepsi untuk ibu menyusui. Dua di antaranya adalah KB implan dan pil KB Laktasi.

Baik KB implan maupun pil KB Laktasi merupakan pilihan kontrasepsi untuk ibu menyusui yang aman digunakan. Pemakaiannya sama sekali tidak mempengaruhi kemampuan memproduksi ASI maupun kondisi kesehatan bayi (Phillips, Tepper, et al. 2016). Oleh karena itu, banyak perempuan mengandalkan kedua jenis kontrasepsi ini.

Dari segi keampuhannya dalam mencegah kehamilan, KB implan memiliki tingkat efektivitas sebesar 99,9%, sementara pil KB Laktasi memiliki tingkat efektivitas 93% berdasarkan strategi pemakaian pada umumnya (WHO, 2020). Artinya, keduanya sangat ampuh dalam mencegah kehamilan, berbeda dengan metode KB alami ‘keluar di luar’ yang amat rentan gagal. Sebanyak 20% pasangan yang menggunakan metode KB ‘keluar di luar’ dengan mengeluarkan penis dari vagina sesaat sebelum ejakulasi akhirnya mengalami kehamilan yang tidak direncanakan (WHO, 2020).

Berikut dua jenis kontrasepsi untuk ibu menyusui yang populer di Indonesia.

  • Andalan Implan
    Andalan Implan merupakan metode KB ramah ibu menyusui berbatang dua dengan kandungan 75 mg Levonorgestrel (hormon progesteron) di setiap batangnya. KB Implan ini berukuran mungil menyerupai korek api dan dipasang di bawah permukaan kulit lengan bagian atas oleh dokter atau bidan. Sekali pemasangan, Andalan Implan dapat memberi perlindungan selama 4 tahun, namun bisa juga dilepas lebih dini bisa penggunanya ingin menjalankan program hamil lebih awal. Begitu dilepas, kesuburan akan segera kembali.

  • Pil KB Andalan Laktasi
    Kontrasepsi untuk ibu menyusui yang satu ini mengandung 0,5 mg Linestrenol (hormon progesteron) dalam setiap butirnya. Cara menggunakannya sangat mudah, yaitu dengan diminum satu butir setiap hari pada jam yang sama. Aman bagi ibu dan bayi, pil KB Andalan Laktasi pun amat digemari di kalangan perempuan yang sedang menyusui. Pil KB Andalan Laktasi bisa diperoleh di apotek dengan resep dokter.

Baca Juga: Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui vs Senggama Terputus, Mana yang Lebih Efektif?

Itulah sekilas pembahasan mengenai kontrasepsi untuk ibu menyusui, solusi mengatur jarak kelahiran anak yang ideal. Selain itu, kalau kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu juga bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Keputihan Tanda Hamil Disertai dengan Nyeri Saat Berhubungan Seks? Ini Tiga Kemungkinan Penyebabnya

Meski jarang dibahas di kalangan perempuan, keputihan tanda hamil sebetulnya merupakan sesuatu yang sering terjadi. Hal ini terjadi karena perubahan hormon di dalam tubuh. Ketika perempuan sedang hamil, kadar hormon estrogen meningkat dan memicu keluarnya cairan dari organ reproduksi (Tal & Taylor, 2021).

Ada dua jenis keputihan, yaitu keputihan normal dan keputihan patologis. Keputihan yang normal merupakan mekanisme pembersihan diri alami vagina yang tak perlu dikhawatirkan. Sementara itu, keputihan patologis adalah keputihan yang disebabkan oleh penyakit. Keputihan yang normal cenderung tidak berbau, jernih, serta tidak menyebabkan rasa gatal maupun perih (Marhaeni, 2016). Bila keputihan tanda hamil memenuhi karakteristik ini, maka ia dapat dikatakan normal. Masalahnya, ada kalanya keputihan tanda hamil juga disertai dengan sensasi nyeri saat berhubungan seks.

Baca Juga: Mengapa Keputihan Jadi Keluhan Utama Seputar Kesehatan Reproduksi

Keputihan tanda hamil yang disertai dengan nyeri saat berhubungan seks bisa mengindikasikan beberapa masalah kesehatan reproduksi, antara lain chlamydia, trichomoniasis, dan gonorrhoea. Ketiganya merupakan infeksi menular seksual yang bisa menyebar melalui hubungan seks tanpa pengaman dengan orang yang terinfeksi. Inilah alasan mengapa penggunaan kondom tetap disarankan meskipun sudah hamil.

  • Chlamydia
    Penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa 15,3% perempuan tidak mendapatkan pemeriksaan infeksi menular seksual chlamydia ketika hamil (Vainder, Kives & Yudin, 2019). Padahal, Amerika Serikat merupakan negara maju yang pelayanan kesehatannya seharusnya sudah cukup baik dan chlamydia merupakan infeksi menular seksual yang bisa berdampak buruk bagi ibu dan janin. Belum ada penelitian mengenai akses pemeriksaan status chlamydia pada perempuan hamil di Indonesia. Kemungkinan, masih cukup banyak juga perempuan yang tidak mendapat akses terhadap layanan pengecekan maupun edukasi mengenai pentingnya pemeriksaan ini. Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk lebih jeli memperhatikan diri dan segala perubahan yang terjadi pada tubuh secara mandiri, khususnya bila ada keputihan yang mengganggu dan menimbulkan rasa nyeri. Keputihan tanda chlamydia biasanya berwarna kekuning-kuningan dan berbau tak sedap (Planned Parenthood, 2021).

  • Trichomoniasis
    Trikomoniasis pada perempuan bisa menyebabkan keputihan yang warnanya putih, kelabu, atau kehijauan dalam volume yang banyak dan disertai dengan rasa nyeri saat berhubungan seks (Cirino, 2020, Healthline). Bila terjadi ketika hamil, kamu bisa saja salah mengasumsikan keputihan akibat gejala trikomoniasis dengan keputihan tanda hamil. Akan tetapi, ingatlah kembali bahwa keputihan yang normal seharusnya tidak berbau, jernih, serta tidak menyebabkan rasa gatal maupun perih (Marhaeni, 2016). Oleh karena itu, segeralah memeriksakan diri ke rumah sakit jika keputihan berwarna aneh, baunya mengganggu, dan diikuti dengan rasa sakit saat berhubungan intim.

  • Gonorrhoea
    Adanya infeksi menular seksual gonore yang tidak ditangani saat hamil bisa menambah risiko kelahiran prematur, kelahiran bayi dengan berat badan rendah, keguguran, gangguan psikotik pada bayi, radang panggul, ketidaksuburan, dan HIV (Whelan, Eeuwijk, Bunge & Beck, 2021). Oleh karena itu, penting sekali bagi perempuan hamil untuk bisa mengenal gejala-gejala gonorrhoeae. Gonorrhoea tidak selalu bergejala, namun ketika gejalanya muncul, bisa timbul keputihan berwarna kekuningan, kehijauan, atau menyerupai nanah (Martin-Sanchez, Fairley, et al., 2020). Terkadang, keputihan juga disertai dengan nyeri saat berhubungan seks (Wilson & Wilson, 2021), berbeda dengan keputihan tanda hamil yang tidak mengganggu hubungan intim.

Baca Juga: Normalkah Keputihan Pada Remaja?

Selain 3 jenis infeksi tadi, masih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan penyebab mengapa keputihan tanda hamil bisa disertai dengan rasa nyeri. Agar mendapat jawaban yang lebih jelas, kunjungilah dokter untuk melakukan pemeriksaan. Selain itu, kalau kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu juga bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Online Dating Beralih ke Offline? Ini Tiga Pilihan Kondom yang Enak

Pengguna aplikasi online dating tentunya amat familiar dengan sensasi bahagia yang dirasakan setelah swipe kanan dan menemukan match yang tepat. Kesempatan untuk mengobrol mulai terbuka. Bila segalanya berjalan lancar, online dating bisa beralih ke offline. Langkah berikutnya adalah memastikan bahwa semua direncanakan dengan baik, mulai dari waktu yang tepat untuk bertemu, tempat yang ideal untuk memancing mood yang sesuai, termasuk persiapan agar tetap aman dan terlindungi dari risiko kehamilan dan infeksi menular seksual (IMS). Berikut 3 pilihan kondom yang enak untuk membantu petualangan offline dating-mu.

Baca Juga: Ini Empat Tips Memilih Kondom yang Enak

  • Fiesta Strawberry
    Setelah mencairkan suasana dengan gombalan strategis, kondom beraroma adalah pilihan yang tepat untuk membangun mood. Pasalnya, aroma adalah pemicu utama munculnya hasrat (Girona-Ruiz, Cano-Lamadrid, et al., 2021). Kondom Fiesta Strawberry hadir dengan aroma manis yang sensual. Sejak lama, buah stroberi memang sudah dipandang sebagai afrodisiak yang meningkatkan gairah seksual. Ketika aroma stroberi dipadukan dalam kondom yang enak, momen intim pun menjadi berkesan.

    Di samping itu, kondom beraroma juga bisa membantu memberikan kesan pertama yang baik. Dalam kencan offline, kesan pertama sangat penting. Penelitian menemukan bahwa orang juga menilai status sosial ekonomi orang yang mereka kencani dari aroma kondom yang enak (Mbelle, Mabaso, Chauke et. Al, 2017). Artinya, ketika kondom yang dipilih aromanya sedap, penilaian akan cenderung lebih positif dibandingkan dengan penilaian yang diperoleh ketika kondom yang dipilih berbau karet.

  • Fiesta Max Dotted
    Selain kesan pertama yang positif, kemampuan untuk memberi kepuasan seksual juga tak kalah penting. Jika waktu kencan online, siapapun bisa berlagak ‘berpengalaman’, dalam kencan offline performa seksual betul-betul diuji. Apalagi, bila tipe hubungan yang dijalin memang hanya sebatas casual sex.

    Bagi laki-laki, yang sering menjadi kekhawatiran adalah ketidakmampuan untuk membantu pasangan perempuan mencapai orgasme. Sementara itu, perempuan cenderung khawatir sulit mencapai orgasme, sehingga mengecewakan pasangan laki-laki. Alhasil, kedua belah pihak bisa sama-sama merasa tegang dan cemas. Padahal, dengan persiapan yang tepat, kekhawatiran-kekhawatiran ini bisa dicegah.

    Mayoritas perempuan tak bisa orgasme hanya dengan penetrasi alias memasukkan penis ke dalam vagina (Dweck & Westen, 2017). Seringkali, dibutuhkan ‘trik’ tambahan. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memainkan bagian klitoris terlebih dahulu. Setelah bahasa tubuh perempuan menunjukkan hasrat seksual yang meningkat, barulah lakukan penetrasi. Gunakan kondom Supreme Sensation yang memiliki tekstur bergerigi dan berulir dengan bentuk ekstra fit. Gerigi-geriginya akan menambah sensasi gesekan di dalam vagina dan membuat seks terasa jauh lebih nikmat.

  • Fiesta Delay
    Bagaimana bila penis nggak tahan lama? Tenang aja, ini pun ada solusinya. Kamu bisa menggunakan kondom Fiesta Delay. Kondom yang enak ini mengandung climax delay lubricant, yaitu cairan pelumas khusus yang bisa membuat penis tahan lama dan menunda ejakulasi. Alhasil, performa seksual jadi betul-betul maksimal dan kamu pun bisa merasa jauh lebih percaya diri.

Baca Juga: Jangan Keliru, Ini Cara Menentukan Ukuran Kondom yang Tepat

Itulah 3 pilihan kondom yang enak untuk digunakan agar terhindar dari risiko kehamilan yang tidak direncanakan dan infeksi menular seksual ketika online dating beralih ke offline. Masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini? Kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Dari Budaya Mesir, Romawi, Hingga Kolombia, Ini Dewa-dewa yang Diasosiasikan dengan Faktor Kesuburan Laki-laki

Kesuburan manusia merupakan salah satu topik yang selalu menarik perhatian banyak orang. Hal ini berlaku di berbagai budaya yang berbeda sejak zaman dahulu kala. Pasalnya, tanpa kesuburan, manusia tidak bisa mempertahankan garis keluarganya. Kesuburan pun banyak digambarkan dalam mitologi mengenai dewa-dewa Mesir, Native America, Yunani, Romawi, dan Kolombia. Berikut beberapa dewa yang dijadikan simbol dari faktor kesuburan laki-laki (Neto, Bach, et al., 2019):

  • Dewa Min dari Mesir
    Dewa Min biasanya digambarkan memakai mahkota bulu, tangan kanannya memegang cambuk, dan tangan kirinya memegang penis yang sedang dalam keadaan ereksi (NelsonHurts, 2013). Orang yang berdoa untuk memperoleh kesuburan umumnya memberikan sesajen pada Dewa Min, khususnya pada festival panen. Soalnya, Dewa Min pun dipercaya bisa menyuburkan tanah. Sesajen yang diberikan adalah Lactua serriola, sejenis selada yang sering dianggap sebagai afrodisiak karena berbentuk seperti alat kelamin laki-laki dan bisa mengeluarkan getah yang menyerupai cairan mani bila digosok.

  • Dewa Kokopelli dari kalangan Native American
    Kokopelli merupakan simbol dari faktor kesuburan laki-laki dalam budaya Native American tempo dulu di bagian selatan-barat Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Ia kerap digambarkan sebagai figur berkarakteristik manusia dengan pungguk bungkuk dan penis yang tegang dalam keadaan ereksi (Slifer, 2007). Figurin dan jimat bergambar Kokopelli sering diberikan pada perempuan hamil dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan calon anak laki-laki mereka. Akan tetapi, ritual ini perlahan hilang ketika masyarakat Native American mulai menganggapnya tidak relevan lagi.

  • Baca Juga: Rutin Cek Infeksi Menular Seksual, Salah Satu Langkah untuk Menjaga Faktor Kesuburan Laki-laki

  • Dewa Chaquen dari Kolombia
    Dewa Chaquen merupakan dewa yang sangat dihormati oleh warga Muisca, peradaban Kolombia yang berkembang di pinggir pegunungan Andes. Kemampuan-kemampuan Dewa Chaquen seringkali dikaitkan dengan atletisisme dan faktor kesuburan laki-laki (Lopes, 2007). Pada festival-festival yang diberikan warga lokal untuk Dewa Chaquen, laki-laki dan perempuan diperbolehkan untuk berhubungan seks tanpa perlu memikirkan pernikahan maupun perbedaan kasta (Pelaez, 2015).

  • Dewa Liber dari Romawi
    Dalam masyarakat Romawi, Dewa Liber dianggap sebagai pelindung kebebasan dan faktor kesuburan laki-laki (Neto, Bach, et al., 2019). Liber juga dipercaya menciptakan sensasi lega yang biasanya dirasakan laki-laki pasca ejakulasi. Masyarakat Romawi mengadakan berbagai festival untuk Liber. Biasanya, festival-festival tersebut melibatkan parade penis Dewa Liber.

  • Dewa Pan dari Yunani
    Pan merupakan Dewa Yunani yang dianggap berkuasa atas kesuburan dan seksualitas. Secara umum Dewa Pan digambarkan sebagai manusia kambing dengan ekor, tanduk, berewok, telinga tajam dan penis yang besar (David Sacks & Brody, 2005; Hakan, 2009). Dewa Pan diyakini memiliki perilaku seksual yang intens serta sering menggunakan trik untuk mengejar para dewi. Masyarakat Yunani memuja Dewa Pan melalui ritual tarian, minum alkohol bersama, dan melakukan hubungan seks.

Dari penjabaran singkat tadi, dapat dilihat bahwa masing-masing budaya memiliki ‘ikon’ Dewa yang amat unik. Di masa lampau, menawarkan sesajen dan melaksanakan ritual bagi dewa-dewa tadi merupakan satu-satunya cara yang diketahui masyarakat untuk menghadapi masalah ketidaksuburan. Sekarang, zaman sudah jauh lebih modern. Sebagai contoh, ketidaksuburan bisa dicegah dengan menggunakan kondom secara tepat dan konsisten setiap kali berhubungan seks serta melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara berkala. Sementara itu, masalah ketidaksuburan yang disebabkan oleh infeksi menular seksual bisa diobati dengan mengunjungi dokter.

Baca Juga: Ini 5 Tips Mudah untuk Meningkatkan Faktor Kesuburan Laki-laki

Masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai faktor kesuburan laki-laki? Kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Begini Cara Mudah Menghitung Masa Subur dalam 3-10 Menit

Cara menghitung masa subur dengan metode-metode tradisional seperti memakai kalender siklus menstruasi dan mencatat perubahan suhu basal tubuh harian dengan termometer seringkali memakan waktu yang panjang dan membutuhkan ketelatenan yang tinggi. Pasalnya, untuk menggunakan cara-cara tadi, kamu perlu mengobservasi pola yang muncul dalam beberapa kali siklus menstruasi terlebih dahulu, baru bisa mengambil kesimpulan mengenai masa suburmu. Tak semua perempuan bisa meluangkan waktu untuk melakukannya, apalagi di tengah kehidupan dengan jadwal yang padat. Meskipun begitu, tak perlu khawatir jika kamu sedang ingin mencari momen yang tepat untuk berhubungan intim agar bisa segera hamil, sebab ada cara yang jauh lebih praktis dan hanya membutuhkan 3-10 menit untuk mengetahui apakah kondisi tubuh sedang subur. Berikut sekilas pembahasannya.

Baca Juga: Cara Menghitung Masa Subur untuk Kamu yang Nggak Suka Hitung-hitungan

Cara menghitung masa subur yang praktis ini hanya membutuhkan satu benda, yaitu alat tes ovulasi. Alat tes ovulasi bekerja dengan mendeteksi kadar hormon LH (Luteinizing Hormone) di dalam urin (air kencing). Soalnya, kadar hormon LH di dalam tubuh perempuan cenderung naik menjelang ovulasi (Dweck & Westen, 2017).

Belum banyak orang yang mengetahui bahwa ada alat tes ovulasi, tapi tenang saja, mendapatkannya sangat mudah, kok. Kamu bisa membelinya di apotek maupun secara online. Tentunya, kamu tetap harus selektif memilih alat tes ovulasi dari brand terpercaya. Andalan Ovulation Kit merupakan alat tes ovulasi yang memiliki tingkat keakuratan hingga 99,9% dalam mendeteksi masa subur perempuan. Pemakaian Andalan Ovulation Kit sangat praktis dan sama sekali nggak memakan waktu. Kamu tinggal mengeluarkan alat tes dari kemasan, meneteskan urin ke dalam lubang sampel dengan pipet yang sudah disediakan dari dalam kemasan, dan menunggu 3-10 menit hingga hasil tes ovulasi muncul. Setelah itu, akan muncul dua garis berwarna merah muda. Apabila garis Test Line (T) warnanya sama atau lebih gelap dari garis Control Line (C), maka kemungkinan besar ovulasi alias pelepasan sel telur perempuan akan terjadi di 24-48 jam ke depan. Momen ovulasi ini merupakan momen di mana perempuan paling subur. Oleh karena itu, waktu terbaik untuk melakukan hubungan seks adalah setelah 24 jam, namun sebelum 48 jam. Sebaliknya, bila hasilnya hanya satu garis pink saja, berarti tubuh sedang dalam masa yang kurang subur.

Bagi kamu yang sedang menanti-nanti kehadiran anak, ajaklah pasangan untuk merencanakan hubungan seks dengan bijak di masa-masa tersubur tadi. Jangan sampai kamu dan pasanganmu merasa tertekan karena merasa harus berhubungan seks setiap hari meskipun sedang lelah atau tidak dalam mood yang pas, hanya karena ingin segera hamil. Hubungan seks yang ideal harusnya membawa kebahagiaan bagi kedua belah pihak, bukan jadi pemicu stres dan rasa cemas. Dengan perencanaan yang matang, momen intim bersama pasangan bisa jadi lebih menyenangkan. Program hamil juga akan terasa jauh lebih mudah.

Baca Juga: Cara Menghitung Masa Subur untuk Perempuan dengan Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur

Kurang lebih begitulah cara menghitung masa subur yang mudah dalam 3-10 menit. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Tiga Tempat Mendapatkan Kontrasepsi Darurat

Kontrasepsi darurat merupakan ‘benteng pertahanan’ terakhir yang menjadi andalan ketika hal-hal tidak berjalan sesuai dengan rencana dalam kehidupan seksual perempuan. Dengan adanya kontrasepsi darurat, perempuan bisa mengurangi risiko kehamilan yang tidak direncanakan pasca hubungan seks tanpa pengaman, kegagalan kontrasepsi, atau pemerkosaan (Cleland, Bass, et al., 2016). Kontrasepsi darurat juga bisa dipakai oleh perempuan yang khawatir telah memakai kontrasepsi dengan cara yang salah (WHO, 2021). Sayangnya, belum banyak orang yang mengetahui di mana mereka bisa mendapatkan kontrasepsi darurat. Berikut tiga tempat yang bisa dikunjungi untuk memperolehnya.

Baca Juga: Amankah Berhubungan Seks Lagi Setelah Minum Pil Kontrasepsi Darurat?

  • Apotek
    Apotek biasanya menyediakan kontrasepsi darurat dalam bentuk pil yang mengandung hormon untuk menunda pelepasan sel telur perempuan dari indungnya. Untuk mendapatkannya, kamu perlu menunjukkan resep dokter terlebih dahulu. Tenang aja, di era modern ini, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter melalui berbagai layanan telehealth secara online untuk memperoleh resep dalam situasi mendesak. Cara menggunakan pil kontrasepsi darurat ini adalah dengan diminum dua butir sekaligus maksimal 5 hari pasca hubungan seks tanpa pengaman. Akan tetapi, upayakan untuk meminumnya sesegera mungkin, agar efektivitas pil dalam mencegah kehamilan jadi lebih tinggi. Salah satu alternatif kontrasepsi darurat yaitu Postpil, pil kontrasepsi darurat terpercaya yang sudah teruji keamanan dan keampuhannya. Setiap kemasan Postpil berisikan 2 buah pil, sehingga kamu bisa langsung menggunakannya untuk satu kali kejadian darurat.

  • Rumah Sakit
    Selain di apotek, kontrasepsi darurat pun tersedia di rumah sakit. Tak hanya pil kontrasepsi darurat, rumah sakit juga menyediakan alternatif kontrasepsi darurat lain, yaitu IUD tembaga. IUD tembaga merupakan alat kontrasepsi mungil yang berbentuk seperti huruf T dan ditempatkan oleh dokter atau bidan di dalam rahim. Ini merupakan alat kontrasepsi darurat yang paling efektif (WHO, 2021). Berbeda dengan pil kontrasepsi darurat, IUD tembaga tidak mengandung hormon sama sekali. Cara kerjanya adalah dengan mengeluarkan ion-ion tembaga yang aman bagi tubuh namun toksik bagi sperma, sehingga sperma-sperma yang sudah masuk ke dalam rahim akan mati. Sekali pemasangan, alat kontrasepsi ini bisa memberikan perlindungan dari kehamilan hingga bertahun-tahun, tergantung dari jenisnya. IUD Andalan Cu 375 Sleek dan IUD Andalan Silverline Cu 380 Ag efektif hingga 5 tahun, sementara IUC Andalan TCu 380A bisa dipakai sampai 10 tahun.

  • Tempat Praktek Dokter / Bidan
    Alternatif berikutnya yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan kontrasepsi darurat adalah tempat praktek dokter atau bidan. Dibandingkan dengan rumah sakit yang antreannya cenderung lebih panjang, tempat praktek dokter atau bidan biasanya lebih sepi. Di sini, kamu bisa mendapatkan pil kontrasepsi darurat maupun IUD tembaga. Pilihlah dokter atau bidan yang membuat kamu merasa nyaman, sebab memiliki rasa nyaman itu penting ketika kamu ingin melakukan konsultasi kesehatan reproduksi dan kontrasepsi. Kamu juga bisa menggunakan jasa Bidan Andalan yang terpercaya.

Baca Juga: Macam-macam Kontrasepsi Darurat yang Direkomendasikan WHO, Apa Saja?

Jadi, itulah tiga tempat yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan kontrasepsi darurat. Semoga informasi ini dapat membantumu, ya! Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Tak Punya Vibrator? Alat Kontrasepsi yang Satu Ini Pun Bisa Bikin Geli-geli

Vibrator dengan berbagai model dan fitur canggih sudah banyak sekali beredar di pasaran. Ada yang bisa bergetar, bergerak maju-mundur, hingga menyedot. Meskipun begitu, harganya seringkali masih relatif mahal, sehingga banyak orang harus berpikir dua kali sebelum merogoh kantong untuk membelinya. Padahal, tidak sedikit orang yang butuh stimulasi ekstra untuk mencapai orgasme. Tak perlu khawatir bila kamu mengalami masalah yang sama, sebab ada alat kontrasepsi yang bisa memberi sensasi geli dan rangsangan seksual ekstra dengan harga yang jauh lebih terjangkau, yaitu kondom Fiesta Max Dotted.

Baca Juga: Alat Kontrasepsi ‘Berduri’ untuk Mengatasi Kejenuhan Bercinta Selama Pandemi

Di samping memiliki fungsi utama untuk mencegah kehamilan, kondom Fiesta Max Dotted bisa digunakan untuk menambah kenikmatan bercinta. Alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan lateks alami ini hadir dengan tekstur duri alias bintil-bintil cinta yang lembut. Menurut penelitian, kondom dengan tekstur berbintil bisa menambah sensasi dengan elemen gesekan yang membangkitkan gairah (Beksinska, Wong & Smit, 2020). Ketika laki-laki memakai kondom ini, penis yang dilapisi dengan tekstur kondom berduri dapat merangsang klitoris dan vagina perempuan dengan jauh lebih optimal. Sensasi geli yang dihasilkan luar biasa dan membuat hubungan seks tambah nikmat. Apalagi, bila dikombinasikan dengan posisi seks yang tepat. Westheimer dan Lehu (2019) menyebutkan bahwa perempuan bisa lebih mudah mencapai orgasme dengan posisi doggy style, di mana perempuan membuat pose merangkak, sementara laki-laki berlutut dan memasukkan penis ke dalam vagina dari belakang. Dengan posisi seks ini, pasangan laki-laki bisa lebih mudah menggunakan tangan untuk merangsang payudara perempuan di saat yang sama dengan penetrasi penis berlapis kondom berduri ke dalam vagina.

Oiya, agar seks lebih dahsyat lagi, disarankan untuk menggunakan pelumas sambil memakai alat kontrasepsi berduri. Jadi, vagina bisa bertambah basah. Seks juga terasa nyaman. Pilihlah pelumas berbahan dasar air, sebab pelumas berbahan dasar minyak dapat merusak kondom lateks. Kamu bisa menggunakan Fiesta Intimate Natural Lubricant, Fiesta Intimate Strawberry Lubricant, atau Sutra Lubricant berbarengan dengan Kondom Fiesta Max Dotted.

Di samping menambah kepuasan seksual, kondom Fiesta Max Dotted juga bisa mengurangi risiko penyebaran infeksi menular seksual (IMS). Beberapa jenis IMS dapat menyebar melalui hubungan seks tanpa pengaman, misalnya chlamydia, gonorrhoea, syphilis, hepatitis B, dan HIV. Bila tertular IMS dan tidak segera ditangani, hal ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi dan kesehatan tubuh secara umum. Seringkali, orang yang memiliki IMS tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga terlihat sehat. Sulit sekali mengetahui apakah pasangan kita memiliki IMS tanpa melakukan tes IMS terlebih dahulu di rumah sakit. Oleh karena itu, cara paling aman untuk melindungi diri ketika sudah aktif secara seksual adalah dengan menggunakan kondom secara tepat dan konsisten. Lagipula, bila mencegah IMS bisa dilakukan sekaligus sembari menambah kenikmatan seksual, kenapa tidak?

Baca Juga: Cara Berhubungan Intim yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan tanpa Kontrasepsi, Memang Bisa?

Itulah rahasia alat kontrasepsi berduri Fiesta Max Dotted yang bisa bikin geli dan menambah kepuasan di ranjang. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai kontrasepsi dan kepuasan seksual, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Empat Kondom Terbaik Berkualitas Internasional yang Ramah di Kantong

Setiap orang tentunya menginginkan kehidupan seksual yang sehat dan sejahtera. Salah satu cara terbaik untuk mencapainya adalah dengan menggunakan kondom secara tepat dan konsisten. Tepat berarti caranya benar dan sesuai dengan instruksi, sementara konsisten berarti selalu dipakai setiap kali berhubungan seks tanpa terkecuali. Tak perlu khawatir soal biaya bila kamu dan pasanganmu ingin mulai berkomitmen menggunakan kondom secara tepat dan konsisten, sebab sudah ada banyak sekali pilihan kondom yang baik dengan harga ekonomis. Berikut 4 rekomendasi kondom terbaik berkualitas internasional yang ramah di kantong.

Baca Juga: 4 Keunggulan Kondom Berbahan Lateks

  • Kondom Sutra Classic
    Simple, tipis, namun ampuh, inilah keunggulan Kondom Sutra Classic. Kondom terbaik ini terbuat dari bahan lateks alami, memiliki diameter 52 mm, dan sudah dilengkapi dengan kandungan pelumas beraroma sensual untuk membuat hubungan seks jadi lebih nyaman. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi, sebab kondom Sutra Classic sudah 100% lulus uji elektronis dan sesuai dengan standar mutu internasional (ISO 4074). Harganya pun sangat terjangkau, cocok untuk pasangan dari berbagai kalangan.

  • Kondom Sutra OK
    Kondom Sutra OK juga terbuat dari bahan lateks alami dan memiliki diameter 52 mm. Ciri khas yang membedakannya dengan varian kondom lain terletak pada kandungan pelumasnya. Di dalam kondom Sutra OK, terdapat kandungan pelumas khusus yang dapat membuat laki-laki tahan lebih lama di ranjang. Jadi, kamu dan pasanganmu bisa menikmati serunya bercinta dengan performa penis yang jauh lebih maksimal. Kondom Sutra OK juga hadir dengan harga yang ekonomis, sudah lulus uji elektronis, dan memenuhi standar mutu internasional ISO 4074.

  • Kondom Sutra Plus
    Kamu mungkin sudah pernah mendengar mengenai khasiat ramuan manjakani bagi kesehatan reproduksi. Manjakani dikenal akan kemampuannya mengencangkan dan membasahkan vagina, sehingga dapat meningkatkan kepuasan seksual dan orgasme (Lorzadeh, Sepavand, et al., 2016). Selain itu, manjakani juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bakterial vaginosis dan trikomoniasis (Himalaya, 2017; Ardestani, Aliahmadi, et al., 2018). Nah, berbagai manfaat baik dari ramuan manjakani ini bisa diperoleh melalui kondom Sutra Plus. Pasalnya, pelumas dalam kondom Sutra Plus terbuat dari ramuan manjakani yang serbaguna ini. Kondom Sutra Plus juga sudah teruji secara elektronis dan sesuai dengan standar mutu internasional ISO 4074. Oleh karena itu, keamanannya pun terjamin. Aman di kantong juga nggak? Aman banget!

  • Kondom Sutra Gerigi
    Bagi pasangan yang membutuhkan stimulasi ekstra demi mencapai klimaks, Sutra Gerigi merupakan pilihan kondom terbaik. Soalnya, kondom berbahan lateks alami ini memiliki tekstur bintil-bintil istimewa yang dapat merangsang vagina perempuan. Gunakan kondom Sutra Gerigi sembari memainkan penis pada klitoris, sensasinya akan membangkitkan hasrat seksual pasangan. Segala kenikmatan ini bisa kamu rasakan tanpa perlu banyak mengeluarkan isi dompet. Kondom Sutra Gerigi pun sudah lulus uji elektronis dan memenuhi standar mutu internasional ISO 4074.

Baca Juga: Ini Lima Varian Kondom yang Enak untuk Seks Oral

Itulah 4 rekomendasi kondom terbaik berkualitas internasional yang ramah di kantong. Yuk, cegah penyebaran infeksi menular seksual dengan kondom! Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.