Sulit Mengakses Kontrasepsi? Ini Solusi Mencegah Kehamilan di Tengah Wabah Corona

Di tengah pandemik COVID-19, pasokan barang kebutuhan sehari-hari mulai berkurang, termasuk alat-alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Selain masalah produksi yang melambat, distribusi produk juga kini memakan waktu lebih lama, dengan perizinan impor semakin ketat dan beberapa negara yang memberlakukan pelarangan impor sementara.

Padahal, justru di saat krisis begini kontrasepsi amat dibutuhkan, dengan meningkatnya kedekatan pasutri selama masa karantina. Pimpinan Departemen Kesehatan di Skotlandia pun mengimbau masyarakat agar menggunakan kontrasepsi saat lockdown demi mencegah kehamilan di masa kritis ini, sebab perempuan hamil sistem imunnya lebih rentan dan bisa menambah potensi penularan Corona bagi diri sendiri dan orang lain. Apalagi, social distancing akan sulit dilakukan dengan pemeriksaan kehamilan rutin di rumah sakit. Pernyataan ini dikeluarkan menyusul kasus pertama bayi yang positif virus Corona di Inggris (The Independent, 2020).

Baca Juga: 6 Alasan Krusial Mencegah Kehamilan di Tengah COVID-19

Lantas, bagaimana solusinya agar masyarakat tetap bisa mengakses kontrasepsi di tengah wabah Corona ini? Berikut beberapa alternatifnya.

  • Membeli kondom di apotek atau supermarket
    Jika Anda tidak bisa berkunjung ke rumah sakit untuk meminta resep pil KB, mengikuti jadwal suntik, pemasangan implan, ataupun pengecekan IUD, tidak perlu khawatir, sebab Anda masih bisa membeli kondom secara bebas. Meskipun banyak fasilitas yang tutup, sebagian besar supermarket dan apotek tetap beroperasi selama masa karantina. Yang penting, jangan lupa untuk berganti baju, mencuci tangan, dan mandi sesegara mungkin saat Anda tiba di rumah.
  • Membeli kontrasepsi secara online melalui smartphone Anda
    Berbagai toko online masih menjual kondom serta pil KB, sehingga Anda bisa memesannya dengan mudah tanpa perlu keluar rumah. Beberapa gerai terpercaya yang menjual produk kontrasepsi secara online di Indonesia misalnya Asmaraku, Klik-K24, Kimia Farma, Halodoc, Grab Health, dan Jd.id. Jangan lupa untuk menanyakan ketersediaan stok terlebih dahulu serta memastikan tanggal expiry date sebelum membeli. Usahakan untuk hanya bertransaksi melalui gerai-gerai resmi. Kalaupun Anda terpaksa membeli melalui merchant yang bukan merupakan gerai resmi karena keterbatasan stok, pastikan bahwa toko yang Anda pilih memang memiliki reputasi yang baik. Caranya, bacalah kolom ulasan terlebih dahulu.
  • Memanggil dokter atau bidan ke rumah
    Alih-alih mengunjungi rumah sakit, Anda bisa memanggil tenaga medis ke rumah untuk suntik KB. Saat ini sudah ada cukup banyak aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk membuat janji bersama dokter di rumah Anda sendiri. Jadi, Anda tetap bisa mendapatkan pelayanan meskipun tidak bisa ke mana-mana.

Baca Juga: 5 Strategi Menjaga Kesehatan Reproduksi Sambil Mencegah Penularan Virus Corona

Itulah 3 solusi mengakses kontrasepsi untuk mencegah kehamilan di tengah pandemik Corona. Jika Anda memiliki pertanyaan, Anda bisa berkonsultasi ke Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459   pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Semua yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Cara Efektif Menghitung Masa Subur Agar Bisa Merencanakan Kehamilan

Tahukah Anda? Kehamilan ternyata bisa direncanakan dengan memanfaatkan kalender. Sistem yang disebut dengan metode kalender, rhythm method, atau juga dikenal sebagai fertility awareness method (FAM) ini diterapkan dengan menandai tanggal-tanggal subur di antara siklus menstruasi yang dianggap ideal untuk berhubungan seks.

Siklus Menstruasi
Secara teoritis, siklus menstruasi terdiri dari 28 hari. Meskipun begitu, kenyataannya siklus menstruasi perempuan bisa saja bervariasi dengan durasi mulai dari 26 hingga 35 hari (Mihm, Gangooly & MuttuKrishna, 2010). Siklus ini mencakup beberapa hari dengan masa subur yang tinggi, hari terjadinya ovulasi, menstruasi, dan kemudian disusul dengan masa subur yang rendah.

Baca Juga: Menghitung Masa Subur Pakai Termometer, Memangnya Bisa?

Menggunakan Metode Kalender untuk Memprediksi Masa Subur
Agar pasangan bisa segera hamil, hubungan seks sebaiknya terjadi di masa subur, yakni mulai dari 5 hari sebelum ovulasi, tepat di hari ovulasi, atau 12 hingga 24 jam pasca ovulasi. Masalahnya, tidak seperti menstruasi, ovulasi seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda yang bisa dilihat secara kasat mata. Oleh karena itu, salah satu cara untuk memprediksinya adalah dengan metode kalender.

Metode kalender merupakan metode yang efektif untuk memprediksi masa subur (Scherwitzl, Hirschberg, dan Scherwitzl, 2015). Metode ini memanfaatkan pengetahuan mengenai lamanya siklus menstruasi tiap-tiap orang. Untuk menerapkannya, Anda bisa menggunakan kalender untuk melakukan pencatatan secara manual atau mengunduh salah satu dari berbagai jenis aplikasi kalender menstruasi yang bisa Anda akses melalui smartphone Anda.
Langkah-langkah Menggunakan Metode Kalender

  • Catat tanggal dan durasi menstruasi terakhir
    Misalnya, di bulan lalu Anda menstruasi dengan durasi selama 7 hari dari tanggal 14 hingga 20 Februari.
  • Catat tanggal prediksi ovulasi
    Ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sejak hari pertama menstruasi. Jadi, jika Anda mengalami menstruasi hari pertama pada tanggal 14 Februari, maka Anda seharusnya ovulasi pada tanggal 28 Februari.
  • Catat tanggal-tanggal subur yang ideal untuk berhubungan seks
    Dengan berbekal informasi mengenai tanggal prediksi ovulasi, yaitu 28 Februari, tandai 5 hari sebelumnya, yakni tanggal 23 hingga 27 Februari, dan satu hari setelahnya, yaitu tanggal 29 Februari. Inilah tanggal-tanggal subur Anda.

Sebaliknya, jika Anda ingin menggunakan metode kalender untuk mencegah kehamilan, hindari berhubungan seks tanpa kontrasepsi pada tanggal-tanggal subur tadi.

Hal-hal Lain yang Perlu Diperhatikan

  • Metode kalender membutuhkan disiplin dan pencatatan yang teliti
    Anda tidak bisa sekadar mengira-ngira, misalnya “Bulan lalu menstruasi berapa hari ya? Tulis 6 hari saja deh.” Ini bisa menyebabkan melesetnya prediksi untuk bulan-bulan berikutnya. Anda harus betul-betul mencatat dengan tekun dan konsisten setiap bulannya.
  • Metode kalender kurang bisa diandalkan jika siklus menstruasi tidak teratur
    Beberapa hal yang bisa menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur misalnya jika Anda baru saja melahirkan, sedang menyusui, sedang memasuki masa transisi menuju menopause, atau menggunakan jenis obat-obatan tertentu yang memengaruhi hormon (Hill, 2019). Selain kondisi-kondisi medis, kejadian dalam hidup Anda pun bisa memengaruhi siklus menstruasi hingga menjadi kurang teratur, misalnya jika Anda baru berduka, mengalami banyak tekanan di bidang karir atau rumah tangga, ataupun baru mengalami peristiwa traumatis.

Baca Juga: Wah, Ternyata Ini 6 Hormon Menakjubkan di Balik Kesuburan Laki-laki dan Perempuan

Selain dengan metode kalender, masih ada banyak cara lainnya untuk menentukan masa subur, misalnya dengan mengukur suhu tubuh saat sedang beristirahat (basal body temperature) atau memperhatikan kekentalan cairan vagina (Hill, 2019). Jika Anda masih bingung, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter / bidan. Anda pun bisa curhat atau mengajukan pertanyaan ke HaloDKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke  https://wa.me/628111326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Semua informasi yang Anda sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Mencegah Kehamilan dengan Kontrasepsi: 6 Metode KB Modern dan Masa Perlindungannya

Menurut data PBB tahun 2019, 1 dari 4 kehamilan di dunia merupakan kehamilan yang tidak direncanakan (KTD). Penyebab utamanya adalah tidak digunakannya kontrasepsi atau terlalu mengandalkan metode kontrasepsi tradisional yang kurang efektif dalam mencegah kehamilan. WHO (2019) menyebutkan bahwa maraknya KTD merupakan sesuatu yang sangat mengkhawatirkan dan banyak membawa dampak negatif, seperti:

  • Gangguan kesehatan hingga kematian ibu dan bayi
  • Meningkatnya angka aborsi yang tidak aman
  • Kekerasan terhadap anak
  • Anak tidak dapat bertumbuh kembang dengan maksimal karena ketidaksiapan orangtua
  • Jika pendapatan rendah, KTD berisiko menyebabkan tingkat pendidikan yang rendah, diikuti dengan masalah pekerjaan dan kemiskinan

Baca Juga: Bebas Panik dengan Kontrasepsi Darurat, Begini Pemakaiannya

Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan mengenai metode Keluarga Berencana (KB) untuk mencegah KTD dan dampak-dampak buruknya. Metode KB secara garis besar terbagi 2, yaitu KB modern (kondom, pil KB, suntik KB, implan, dan kontrasepsi darurat) dan KB tradisional (metode withdrawal, kalender, dan pemberian ASI eksklusif). Pada umumnya KB modern lebih efektif daripada metode tradisional dalam mencegah kehamilan, sehingga lebih disarankan. Berikut perbandingan KB modern secara umum.
Metode-metode Keluarga Berencana (KB) Modern

Metode Jenis Cara Kerja Perlindungan Contoh Produk
Kondom
  • Kondom laki-laki, kondom perempuan (internal kondom).
  • Kondom berasa, kondom bertekstur, kondom beraroma.
  • Kondom berpelumas, kondom tanpa pelumas
  • Kondom lateks, kondom non-lateks
Mencegah pertemuan sperma dengan sel telur agar tidak terjadi pembuahan Efektif memberi perlindungan terhadap kehamilan dan infeksi menular seksual (IMS) selama kondom digunakan dengan tepat. Satu kondom hanya bisa digunakan untuk satu kali berhubungan seks.
  • Andalan
  • Sutra
  • Fiesta
  • Supreme
Pil
  • Pil kombinasi estrogen dan progesteron
  • Pil progesteron (pil mini/pil laktasi)
Memanipulasi kadar hormon dalam tubuh untuk mencegah pelepasan sel telur, menebalkan dinding rahim, dan mengentalkan lendir leher rahim untuk menyulitkan masuknya sperma. Efektif melindungi dari kehamilan selama masa konsumsi pil KB, asalkan diminum secara tepat dan konsisten setiap hari pada jam yang sama
  • Andalan
  • Andalan FE
  • Andalan Laktasi
Suntikan
  • Suntikan KB kombinasi estrogen dan progesteron
  • Suntikan KB progesteron saja
Memanipulasi kadar hormon untuk mencegah kehamilan seperti pada pil KB. Suntikan KB efektif melindungi dari kehamilan selama:

  • 1 bulan
  • 3 bulan

(tergantung jenis yang dipilih)

  • Andalan 1 bulan
  • Andalan 3 bulan
  • Andalan Harmonis 1 bulan
IUD
  • IUD tembaga (Copper T)
  • IUD hormonal
IUD tembaga melepaskan ion yang  menyulitkan pergerakan sperma agar tidak  bertemu dengan sel telur.
IUD hormonal bekerja dengan cara yang kurang lebih serupa dengan pil dan suntik KB hormonal.
Efektif melindungi dari kehamilan selama:

  • 3 tahun
  • 5 tahun
  • 10 tahun

(tergantung jenis IUD yang digunakan)

  • Andalan TCu 380A,  Safe Load, dan Postpartum
  • Andalan Cu 375 Sleek
  • Andalan Silverline Cu 200 Ag & 380 Ag
Implan
  • Satu batang
  • Dua batang
Memanipulasi kadar hormon untuk mencegah kehamilan seperti pada pil KB. Efektif melindungi dari kehamilan selama:

  • 3 tahun
  • Andalan Implan
Kontrasepsi Darurat (kondar), postpil, atau morning after pill   Mengandung hormon progesteron berdosis tinggi, untuk cepat mencegah pelepasan sel telur dan  mengentalkan lendir leher rahim demi menyulitkan masuknya sperma. Efektif mencegah kehamilan jika diminum 2 butir sesegera mungkin maksimal <120 jam (5 hari) sejak terakhir berhubungan seks
  • Andalan Postpil

Baca Juga: 6 Hoax yang Sering Anda Dengar Mengenai Kontrasepsi Darurat

Kesimpulannya, ada banyak metode kontrasepsi modern dengan masa perlindungan yang bervariasi. Untuk mengetahui mana yang paling sesuai dengan kebutuhan, Anda bisa berkonsultasi ke bidan atau dokter. Selain itu, Anda juga bisa menghubungi HaloDKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.  Semua yang Anda sampaikan akan dijaga kerahasiaannya.