Cara Berhubungan Intim yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan tanpa Kontrasepsi, Memang Bisa?

Selama pandemi COVID-19, angka kehamilan yang tidak diinginkan meningkat. Bagaimana cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan ya?

Tahukah kamu, diperkirakan ada tambahan sekitar 15 juta kehamilan yang tidak direncanakan (KTD) di seluruh dunia akibat pandemi COVID-19. Di Indonesia, BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) memprediksi bahwa penurunan penggunaan kontrasepsi akan berdampak pada terjadinya 420.000 KTD. Duh. Bagaimana ya cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan. Mungkin gak sih, tanpa kontrasepsi?

Baca Juga: Hindari Kehamilan di Usia Remaja, Pahami Risikonya

Mungkin kamu pernah mendengar beberapa cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan meski tanpa kontrasepsi. Misalnya berdiri, berjalan, berjongkok, atau pipis, segera setelah berhubungan intim. Atau makan nanas muda untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Semua cara tapi sayangnya hanya mitos belaka, tidak terbukti secara ilmiah. Ada kok beberapa cara yang lebih efektif. Yuk simak penjelasannya.

3 Cara Berhubungan Intim yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan tanpa Kontrasepsi

Yup, ada kok cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan tanpa kontrasepsi atau alat KB. Sebenarnya cara ini termasuk KB juga, tapi disebut KB tradisional atau alami, karena tidak melibatkan alat kontrasepsi. Selama pandemi COVID-19, ternyata penggunaan kontrasepsi tradisional naik, dari 4,47% menjadi 5,13%. Namun, efektivitas KB tradisional ini tentu jauh lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan metode modern. Hmm apa saja ya metodenya?

  1. Berhubungan di luar masa subur
    Ini disebut juga “sistem kalender”. Caranya yaitu tanggal menstruasi setiap bulan, lalu menghitung masa subur dari siklus bulanan. Selanjutnya, lakukan hubungan intim di luar masa subur, dan hindarilah berhubungan di masa subur. Sederhanakan.

    Sayangnya, metode ini punya kelemahan. Pertama, hanya bisa dilakukan oleh perempuan yang memiliki siklus haid teratur. Tentu saja, bagaimana kita bisa menghitung masa subur kalau siklus haid saja tidak teratur? Kelemahannya yang kedua, masa subur hanyalah bersifat prediktif, tidak pasti. Ada banyak aplikasi yang bisa membantumu menghitung masa subur, tapi semuanya hanya prediksi.Namun, kamu juga bisa menggunakan alat bantu seperti Ovulation Test Kit dari Andalan untuk mengukur masa suburmu supaya lebih akurat. Selain itu, kamu juga bisa mengenali tanda-tanda masa subur, misalnya dari cairan keputihan yang bening dan sangat kental, seperti putih telur.

  2. Senggama terputus
    Ribet menghitung masa subur? Kamu bisa mencoba metode senggama terputus (coitus interruptus), alias membuang sperma di luar. Ini cara yang cukup umum dilakukan, yaitu menarik penis keluar dari vagina, sebelum terjadi ejakulasi.

    Kelemahan metode ini, suami harus sigap menarik penis, sebelum ejakulasi. Jangan sampai bablas ya. Dengan metode ini, kenikmatan berhubungan mungkin akan sedikit terganggu ya, karena tiba-tiba harus terputus. Selain itu, metode ini juga memiliki efektivitas yang sangat kecil untuk mencegah kehamilan karena kemungkinan cairan pre ejakulasi yang masih mengandung sperma bisa masuk ke vagina.

  3. Variasi seks
    Ini tidak termasuk KB tradisional, tapi bisa kamu lakukan untuk menghindari kehamilan. Kamu dan pasangan bisa melakukan seks oral, masturbasi bersama, atau menggunakan sex toy. Variasi seks seperti ini bisa membuat hubungan suami istri lebih variatif dan tidak monoton lho. Apalagi, cara ini sebenarnya paling efektif mencegah kehamilan, karena tidak melibatkan penetrasi penis dan vagina. Bagaimana dengan petting? Meski tidak ada penetrasi, ternyata tetap ada risiko terjadinya kehamilan.

Jadi, tidak perlu mencoba cara-cara aneh untuk mencegah kehamilan ya. Tiga cara di atas lebih aman dan efektif mencegah kehamilan tanpa kontrasepsi. Meski demikian, sebaiknya kamu tetap menggunakan kontrasepsi modern untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, karena dampak KTD tidak main-main bagi kesehatan dan kehidupanmu kelak.

Minimal, gunakanlah kondom yang berkualitas seperti Supreme Performax yang dibuat dari Superfine Latex Material dan memiliki lubrikan khusus untuk meningkatkan performa di atas ranjang. Selain itu, untuk lebih efektif mencegah kehamilan, kamu bisa menggunakan kontrasepsi jangka panjang. Misalnya IUD Andalan yang bisa dipakai hingga 5-10 tahun, atau Andalan Implan yang memberi perlindungan sampai 4 tahun.

Baca Juga: Sperma Bisa Menyebabkan Keguguran di Awal Kehamilan?

Masih punya pertanyaan seputar cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan? Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Sulit Mengakses Kontrasepsi? Ini Solusi Mencegah Kehamilan di Tengah Wabah Corona

Di tengah pandemik COVID-19, pasokan barang kebutuhan sehari-hari mulai berkurang, termasuk alat-alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Selain masalah produksi yang melambat, distribusi produk juga kini memakan waktu lebih lama, dengan perizinan impor semakin ketat dan beberapa negara yang memberlakukan pelarangan impor sementara.

Padahal, justru di saat krisis begini kontrasepsi amat dibutuhkan, dengan meningkatnya kedekatan pasutri selama masa karantina. Pimpinan Departemen Kesehatan di Skotlandia pun mengimbau masyarakat agar menggunakan kontrasepsi saat lockdown demi mencegah kehamilan di masa kritis ini, sebab perempuan hamil sistem imunnya lebih rentan dan bisa menambah potensi penularan Corona bagi diri sendiri dan orang lain. Apalagi, social distancing akan sulit dilakukan dengan pemeriksaan kehamilan rutin di rumah sakit. Pernyataan ini dikeluarkan menyusul kasus pertama bayi yang positif virus Corona di Inggris (The Independent, 2020).

Baca Juga: 6 Alasan Krusial Mencegah Kehamilan di Tengah COVID-19

Lantas, bagaimana solusinya agar masyarakat tetap bisa mengakses kontrasepsi di tengah wabah Corona ini? Berikut beberapa alternatifnya.

  • Membeli kondom di apotek atau supermarket
    Jika Anda tidak bisa berkunjung ke rumah sakit untuk meminta resep pil KB, mengikuti jadwal suntik, pemasangan implan, ataupun pengecekan IUD, tidak perlu khawatir, sebab Anda masih bisa membeli kondom secara bebas. Meskipun banyak fasilitas yang tutup, sebagian besar supermarket dan apotek tetap beroperasi selama masa karantina. Yang penting, jangan lupa untuk berganti baju, mencuci tangan, dan mandi sesegara mungkin saat Anda tiba di rumah.
  • Membeli kontrasepsi secara online melalui smartphone Anda
    Berbagai toko online masih menjual kondom serta pil KB, sehingga Anda bisa memesannya dengan mudah tanpa perlu keluar rumah. Beberapa gerai terpercaya yang menjual produk kontrasepsi secara online di Indonesia misalnya Asmaraku, Klik-K24, Kimia Farma, Halodoc, Grab Health, dan Jd.id. Jangan lupa untuk menanyakan ketersediaan stok terlebih dahulu serta memastikan tanggal expiry date sebelum membeli. Usahakan untuk hanya bertransaksi melalui gerai-gerai resmi. Kalaupun Anda terpaksa membeli melalui merchant yang bukan merupakan gerai resmi karena keterbatasan stok, pastikan bahwa toko yang Anda pilih memang memiliki reputasi yang baik. Caranya, bacalah kolom ulasan terlebih dahulu.
  • Memanggil dokter atau bidan ke rumah
    Alih-alih mengunjungi rumah sakit, Anda bisa memanggil tenaga medis ke rumah untuk suntik KB. Saat ini sudah ada cukup banyak aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk membuat janji bersama dokter di rumah Anda sendiri. Jadi, Anda tetap bisa mendapatkan pelayanan meskipun tidak bisa ke mana-mana.

Baca Juga: 5 Strategi Menjaga Kesehatan Reproduksi Sambil Mencegah Penularan Virus Corona

Itulah 3 solusi mengakses kontrasepsi untuk mencegah kehamilan di tengah pandemik Corona. Jika Anda memiliki pertanyaan, Anda bisa berkonsultasi ke Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459   pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Semua yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Cara Efektif Menghitung Masa Subur Agar Bisa Merencanakan Kehamilan

Tahukah Anda? Kehamilan ternyata bisa direncanakan dengan memanfaatkan kalender. Sistem yang disebut dengan metode kalender, rhythm method, atau juga dikenal sebagai fertility awareness method (FAM) ini diterapkan dengan menandai tanggal-tanggal subur di antara siklus menstruasi yang dianggap ideal untuk berhubungan seks.

Siklus Menstruasi
Secara teoritis, siklus menstruasi terdiri dari 28 hari. Meskipun begitu, kenyataannya siklus menstruasi perempuan bisa saja bervariasi dengan durasi mulai dari 26 hingga 35 hari (Mihm, Gangooly & MuttuKrishna, 2010). Siklus ini mencakup beberapa hari dengan masa subur yang tinggi, hari terjadinya ovulasi, menstruasi, dan kemudian disusul dengan masa subur yang rendah.

Baca Juga: Menghitung Masa Subur Pakai Termometer, Memangnya Bisa?

Menggunakan Metode Kalender untuk Memprediksi Masa Subur
Agar pasangan bisa segera hamil, hubungan seks sebaiknya terjadi di masa subur, yakni mulai dari 5 hari sebelum ovulasi, tepat di hari ovulasi, atau 12 hingga 24 jam pasca ovulasi. Masalahnya, tidak seperti menstruasi, ovulasi seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda yang bisa dilihat secara kasat mata. Oleh karena itu, salah satu cara untuk memprediksinya adalah dengan metode kalender.

Metode kalender merupakan metode yang efektif untuk memprediksi masa subur (Scherwitzl, Hirschberg, dan Scherwitzl, 2015). Metode ini memanfaatkan pengetahuan mengenai lamanya siklus menstruasi tiap-tiap orang. Untuk menerapkannya, Anda bisa menggunakan kalender untuk melakukan pencatatan secara manual atau mengunduh salah satu dari berbagai jenis aplikasi kalender menstruasi yang bisa Anda akses melalui smartphone Anda.
Langkah-langkah Menggunakan Metode Kalender

  • Catat tanggal dan durasi menstruasi terakhir
    Misalnya, di bulan lalu Anda menstruasi dengan durasi selama 7 hari dari tanggal 14 hingga 20 Februari.
  • Catat tanggal prediksi ovulasi
    Ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sejak hari pertama menstruasi. Jadi, jika Anda mengalami menstruasi hari pertama pada tanggal 14 Februari, maka Anda seharusnya ovulasi pada tanggal 28 Februari.
  • Catat tanggal-tanggal subur yang ideal untuk berhubungan seks
    Dengan berbekal informasi mengenai tanggal prediksi ovulasi, yaitu 28 Februari, tandai 5 hari sebelumnya, yakni tanggal 23 hingga 27 Februari, dan satu hari setelahnya, yaitu tanggal 29 Februari. Inilah tanggal-tanggal subur Anda.

Sebaliknya, jika Anda ingin menggunakan metode kalender untuk mencegah kehamilan, hindari berhubungan seks tanpa kontrasepsi pada tanggal-tanggal subur tadi.

Hal-hal Lain yang Perlu Diperhatikan

  • Metode kalender membutuhkan disiplin dan pencatatan yang teliti
    Anda tidak bisa sekadar mengira-ngira, misalnya “Bulan lalu menstruasi berapa hari ya? Tulis 6 hari saja deh.” Ini bisa menyebabkan melesetnya prediksi untuk bulan-bulan berikutnya. Anda harus betul-betul mencatat dengan tekun dan konsisten setiap bulannya.
  • Metode kalender kurang bisa diandalkan jika siklus menstruasi tidak teratur
    Beberapa hal yang bisa menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur misalnya jika Anda baru saja melahirkan, sedang menyusui, sedang memasuki masa transisi menuju menopause, atau menggunakan jenis obat-obatan tertentu yang memengaruhi hormon (Hill, 2019). Selain kondisi-kondisi medis, kejadian dalam hidup Anda pun bisa memengaruhi siklus menstruasi hingga menjadi kurang teratur, misalnya jika Anda baru berduka, mengalami banyak tekanan di bidang karir atau rumah tangga, ataupun baru mengalami peristiwa traumatis.

Baca Juga: Wah, Ternyata Ini 6 Hormon Menakjubkan di Balik Kesuburan Laki-laki dan Perempuan

Selain dengan metode kalender, masih ada banyak cara lainnya untuk menentukan masa subur, misalnya dengan mengukur suhu tubuh saat sedang beristirahat (basal body temperature) atau memperhatikan kekentalan cairan vagina (Hill, 2019). Jika Anda masih bingung, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter / bidan. Anda pun bisa curhat atau mengajukan pertanyaan ke HaloDKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke  https://wa.me/628111326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Semua informasi yang Anda sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Mencegah Kehamilan dengan Kontrasepsi: 6 Metode KB Modern dan Masa Perlindungannya

Menurut data PBB tahun 2019, 1 dari 4 kehamilan di dunia merupakan kehamilan yang tidak direncanakan (KTD). Penyebab utamanya adalah tidak digunakannya kontrasepsi atau terlalu mengandalkan metode kontrasepsi tradisional yang kurang efektif dalam mencegah kehamilan. WHO (2019) menyebutkan bahwa maraknya KTD merupakan sesuatu yang sangat mengkhawatirkan dan banyak membawa dampak negatif, seperti:

  • Gangguan kesehatan hingga kematian ibu dan bayi
  • Meningkatnya angka aborsi yang tidak aman
  • Kekerasan terhadap anak
  • Anak tidak dapat bertumbuh kembang dengan maksimal karena ketidaksiapan orangtua
  • Jika pendapatan rendah, KTD berisiko menyebabkan tingkat pendidikan yang rendah, diikuti dengan masalah pekerjaan dan kemiskinan

Baca Juga: Bebas Panik dengan Kontrasepsi Darurat, Begini Pemakaiannya

Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan mengenai metode Keluarga Berencana (KB) untuk mencegah KTD dan dampak-dampak buruknya. Metode KB secara garis besar terbagi 2, yaitu KB modern (kondom, pil KB, suntik KB, implan, dan kontrasepsi darurat) dan KB tradisional (metode withdrawal, kalender, dan pemberian ASI eksklusif). Pada umumnya KB modern lebih efektif daripada metode tradisional dalam mencegah kehamilan, sehingga lebih disarankan. Berikut perbandingan KB modern secara umum.
Metode-metode Keluarga Berencana (KB) Modern

Metode Jenis Cara Kerja Perlindungan Contoh Produk
Kondom
  • Kondom laki-laki, kondom perempuan (internal kondom).
  • Kondom berasa, kondom bertekstur, kondom beraroma.
  • Kondom berpelumas, kondom tanpa pelumas
  • Kondom lateks, kondom non-lateks
Mencegah pertemuan sperma dengan sel telur agar tidak terjadi pembuahan Efektif memberi perlindungan terhadap kehamilan dan infeksi menular seksual (IMS) selama kondom digunakan dengan tepat. Satu kondom hanya bisa digunakan untuk satu kali berhubungan seks.
  • Andalan
  • Sutra
  • Fiesta
  • Supreme
Pil
  • Pil kombinasi estrogen dan progesteron
  • Pil progesteron (pil mini/pil laktasi)
Memanipulasi kadar hormon dalam tubuh untuk mencegah pelepasan sel telur, menebalkan dinding rahim, dan mengentalkan lendir leher rahim untuk menyulitkan masuknya sperma. Efektif melindungi dari kehamilan selama masa konsumsi pil KB, asalkan diminum secara tepat dan konsisten setiap hari pada jam yang sama
  • Andalan
  • Andalan FE
  • Andalan Laktasi
Suntikan
  • Suntikan KB kombinasi estrogen dan progesteron
  • Suntikan KB progesteron saja
Memanipulasi kadar hormon untuk mencegah kehamilan seperti pada pil KB. Suntikan KB efektif melindungi dari kehamilan selama:

  • 1 bulan
  • 3 bulan

(tergantung jenis yang dipilih)

  • Andalan 1 bulan
  • Andalan 3 bulan
  • Andalan Harmonis 1 bulan
IUD
  • IUD tembaga (Copper T)
  • IUD hormonal
IUD tembaga melepaskan ion yang  menyulitkan pergerakan sperma agar tidak  bertemu dengan sel telur.
IUD hormonal bekerja dengan cara yang kurang lebih serupa dengan pil dan suntik KB hormonal.
Efektif melindungi dari kehamilan selama:

  • 3 tahun
  • 5 tahun
  • 10 tahun

(tergantung jenis IUD yang digunakan)

  • Andalan TCu 380A,  Safe Load, dan Postpartum
  • Andalan Cu 375 Sleek
  • Andalan Silverline Cu 200 Ag & 380 Ag
Implan
  • Satu batang
  • Dua batang
Memanipulasi kadar hormon untuk mencegah kehamilan seperti pada pil KB. Efektif melindungi dari kehamilan selama:

  • 3 tahun
  • Andalan Implan
Kontrasepsi Darurat (kondar), postpil, atau morning after pill   Mengandung hormon progesteron berdosis tinggi, untuk cepat mencegah pelepasan sel telur dan  mengentalkan lendir leher rahim demi menyulitkan masuknya sperma. Efektif mencegah kehamilan jika diminum 2 butir sesegera mungkin maksimal <120 jam (5 hari) sejak terakhir berhubungan seks
  • Andalan Postpil

Baca Juga: 6 Hoax yang Sering Anda Dengar Mengenai Kontrasepsi Darurat

Kesimpulannya, ada banyak metode kontrasepsi modern dengan masa perlindungan yang bervariasi. Untuk mengetahui mana yang paling sesuai dengan kebutuhan, Anda bisa berkonsultasi ke bidan atau dokter. Selain itu, Anda juga bisa menghubungi HaloDKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.  Semua yang Anda sampaikan akan dijaga kerahasiaannya.