Pilihan Kontrasepsi Hormonal Untuk Atasi Masalah Haid

Kontrasepsi hormonal seperti IUD dan pil membuat haid jadi lebih teratur.

Salah satu mitos yang paling banyak beredar tentang kontrasepsi hormonal adalah membuat hormon tubuh menjadi kacau hingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Kontrasepsi hormonal justru membuat hormon reproduksi yang tidak seimbang di dalam tubuh jadi seimbang sehingga memberikan beragam manfaat kesehatan. Salah satu manfaat kesehatan dari kontrasepsi hormonal adalah mengatasi masalah haid.

Baca Juga: Kontrasepsi Hormonal Bikin Haid Tidak Teratur?

Masalah haid seperti siklus tidak teratur, darah haid yang berlebihan, hingga kram perut sangatlah sering dialami oleh perempuan di usia produktif. Beragam masalah haid itu bisa terjadi karena tubuh mengalami ketidakseimbangan hormon. Hal ini wajar terjadi karena ada banyak faktor yang membuat hormon menjadi tidak seimbang, termasuk stres.

Ketika kamu mengalami stres, apalagi jika stres berkepanjangan, bagian otak yang mengendalikan produksi hormon ikut terdampak, termasuk produksi hormon estrogen dan progesteron. Alhasil kedua hormon itu pun jadi tidak seimbang. Padahal kedua hormon ini berperan penting dalam siklus haid, maka ketika keduanya tidak seimbang maka siklus haid memanjang atau memendek, bisa juga membuat darah haid menjadi berlebihan atau sedikit.

Lalu bagaimana kontrasepsi hormonal dapat mengatasi masalah haid? Kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi yang menggunakan hormon sebagai alat kontrasepsi. Kontrasepsi ini terdiri atas dua tipe yaitu kontrasepsi hormonal kombinasi dan kontrasepsi hormonal non hormonal. Pada kontrasepsi hormonal kombinasi, kandungan hormonal yang ada di dalamnya adalah hormon estrogen dan progesteron. Sedangkan pada kontrasepsi hormonal non kombinasi hanya terdiri satu hormon, yaitu progesteron.

Adapun takaran hormon yang ada di dalam kontrasepsi hormonal sudah diatur agar memberikan manfaat untuk mencegah kehamilan sekaligus memberikan manfaat kesehatan, termasuk mengatasi masalah haid. Berikut cara kontrasepsi hormonal mengatasi masalah haid:

  1. Mengatasi masalah haid tidak teratur: Manfaat kontrasepsi hormonal kombinasi bisa membuat siklus haid jadi lebih teratur. Di dalam kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat hormon progesteron dan estrogen yang jumlahnya mirip dengan siklus haid. Inilah yang kemudian membuat siklus haid jadi lebih teratur bahkan darah haid yang berlebihan pun bisa diturunkan hingga 40-50%. Adapun contoh dari kontrasepsi hormonal kombinasi adalah Pil KB Andalan. Dan untuk kamu yang sering mengalami anemia saat menstruasi, Pil KB Andalan FE tidak hanya terdiri dari hormon kombinasi tapi juga tambahan zat besi untuk mengatasi anemia.
  2. Mengatasi masalah haid kram perut: Kontrasepsi hormonal non kombinasi hanya mengandung hormon progesteron dan lebih sering disebut sebagai pil mini. Masalah haid yang bisa diatasi oleh kontrasepsi hormonal ini adalah mengurangi kram perut. Karena salah satu cara kerja pil ini adalah menipiskan lapisan rahim yang kemudian membuat darah haid jadi lebih sedikit. Kontrasepsi hormonal ini sering dipakai oleh ibu menyusui karena tidak akan mengurangi produksi ASI. Jadi tidak hanya mengatasi masalah haid tapi juga membantu ibu bisa menyusui anak dengan optimal. Contoh kontrasepsi hormonal non kombinasi adalah Pil KB Andalan Laktasi.
  3. Mengatasi masalah darah haid yang berlebihan: Menurut penelitian, kontrasepsi IUD hormonal bisa menurunkan jumlah perdarahan saat haid. Pada penggunaan 3 bulan pertama, pendarahan haid bisa berkurang 86%, sedangkan saat dipakai hingga 12 bulan, pendarahannya berkurang hingga 97%.

Mengetahui berbagai cara kontrasepsi hormonal dalam mengatasi masalah haid, kamu tentu semakin tertarik untuk menggunakan kontrasepsi ini kan. Jangan lupa untuk konsultasi ke dokter atau bidan terlebih dahulu, karena memilih kontrasepsi yang tepat tetap dibutuhkan pemeriksaan status kesehatan kamu. Sehingga kontrasepsi yang dipilih tidak hanya berfungsi untuk merencanakan kehamilan tapi juga memberikan manfaat kesehatan.

Baca Juga: Apakah Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui Aman bagi Bayi?

Kalau kamu ingin lebih detail lagi tentang kontrasepsi hormonal, yuk konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.

Mungkinkah Kita Tetap Haid Saat Hamil?

Jika kita berhubungan seksual tanpa kontrasepsi, maka tidak haid merupakan salah satu tanda kehamilan. Tapi, terkadang siklus haid tetap datang.

Petenis dunia Serena Williams dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa ia masih tetap menstruasi di awal kehamilannya.

Baca Juga: Lupa Minum Pil KB Satu Kali, Apakah Ada Kemungkinan Hamil?

“Aku bahkan melakukan test pack untuk membuat teman-temanku percaya bahwa aku tidak hamil, tetapi sungguh kaget karena hasilnya positif,” katanya dalam sebuah wawancara dengan majalah InStyle.

Lebih terkejut lagi karena pemeriksaan dokter menunjukkan ia sudah hamil tujuh minggu dan dia baru saja bertanding di Australia Open.

Mengalami haid di awal kehamilan ternyata banyak dialami banyak perempuan.

Pendarahan di awal kehamilan ternyata terjadi karena perkembangan plasenta. Ketika embrio menempel di rahim, sel-sel dan jaringan plasenta mulai berkembang. Namun sampai plasenta itu benar-benar terbentuk untuk menjadi “sandaran hidup” janin, tubuh calon ibu melakukan tugas untuk menyuplai pertumbuhan janin dengan nutrisi dan oksigen.

Pada usia sekitar 6 minggu kehamilan, ukuran plasenta cukup besar dan komplek sehingga mulai berperan dalam memberi nutrisi ke janin. Di titik ini calon ibu mungkin mengalami “haid ringan”.

Penyebab perdarahan lain adalah hubungan seksual. Ada sebagian perempuan yang pembuluh darahnya berada dekat dengan permukaan leher rahim. Ketika bercinta, gesekan menyebabkan perdarahan kecil, namun sangat sedikit dan ringan dibanding darah haid.

Tanda keguguran

Mendapati adanya bercak darah di awal kehamilan tentu membuat calon ibu khawatir. Untuk memastikan pertumbuhan janin aman, periksakan ke dokter atau bidan jika mengalami perdarahan.

Faktanya, perdarahan terkadang merupakan tanda awal keguguran. Perdarahan tersebut biasanya dikira menstruasi tetapi lebih berat dan juga disertai kram perut yang parah.

Kehamilan ektopik adalah penyebab perdarahan lain yang harus dikhawatirkan. Kondisi yang sering disebut “hamil anggur” ini terjadi ketika embrio menempel di saluran tuba, bukannya di rahim.

Kehamilan ektopik terkadang menyebabkan perdarahan berwarna kehitaman dan nyeri hebat di perut bagian bawah, terutama di satu sisi. Kondisi ini membutuhkan tindakan dokter segera.

Baca Juga: Klamidia, Infeksi Menular Seksual yang Bisa Bikin Susah Hamil

Masih punya pertanyaan seputar kehamilan dan kesehatan reproduksi? Kamu ‎bisa langsung ‎‎berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT ‎‎0811-1-326459 ‎atau ‎melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin ‎hingga Jumat pukul ‎‎09.00 – ‎‎16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, ‎sebab segala ‎informasi yang kamu ‎sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.