Ini 5 Tips Mudah untuk Meningkatkan Faktor Kesuburan Laki-laki

Pengalaman hidup, pengetahuan yang memadai, penghasilan yang stabil, dan kesiapan untuk berkomitmen saja tak cukup untuk jadi modal berkeluarga. Selain keempat hal tersebut, laki-laki juga memerlukan kesiapan fisik sebelum bisa menjadi seorang ayah. Di samping stamina, hal lain yang tak kalah penting adalah kesuburan. Berikut lima tips mudah yang bisa diterapkan untuk meningkatkan faktor kesuburan laki-laki.

Baca Juga: Obesitas dan Faktor Kesuburan Laki-laki, Adakah Kaitannya

  • Berolahraga
    Menurut penelitian, berolahraga secara rutin bisa meningkatkan kadar hormon testosteron. Efektivitasnya bahkan lebih tinggi daripada sekadar diet membatasi asupan makanan (Kumagai, Zempo-Miyaki, et al., 2016). Meskipun begitu, olahraga sebaiknya dilakukan sewajarnya saja, sebab bila berlebihan, kadar testosteron dalam tubuh justru bisa menurun dan berdampak buruk terhadap faktor kesuburan laki-laki.

  • Tidur selama 7 hingga 7,5 jam per hari
    Kekurangan dan kelebihan jam tidur dapat menyebabkan banyak masalah bagi kesehatan, termasuk bagi faktor kesuburan laki-laki. Faktanya, laki-laki yang jumlah rata-rata jam tidurnya <6 jam/hari atau justru terlalu banyak tidur >9 jam/hari memiliki volume cairan semen dan jumlah sperma yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang proporsi tidurnya ideal, yaitu sekitar 7-7,5 jam/hari (Chen, Yang, Zhou, et al., 2016).

  • Menghindari panas di area penis, testikel, dan sekitarnya
    Ada alasan penting mengapa testikel menyembul keluar dari rongga tubuh, yaitu agar bisa meregulasi suhu dengan lebih baik. Bila testikel ada di dalam tubuh, tentunya suhunya akan lebih panas. Pembentukan sperma membutuhkan suhu yang ideal, tak boleh terlalu tinggi. Berlama-lama duduk, memangku laptop, memakai pakaian dalam ketat, sauna, atau berendam air hangat bisa berdampak buruk bagi kualitas sperma (Leisegang & Dutta, 2021). Maka, pastikan bahwa area selangkangan bebas dari panas yang berlebih serta selalu memiliki sirkulasi udara yang baik.

  • Mengonsumsi sildenafil sitrat
    Salah satu masalah kesuburan yang cukup umum adalah disfungsi ereksi, yaitu kesulitan mencapai penis yang tegang serta mempertahankannya cukup lama untuk mendapatkan kepuasan seksual (Spitz, 2018). Disfungsi ereksi terjadi karena enzim PDE5 yang terlalu aktif. Enzim ini seharusnya ada untuk mencegah penis ereksi terus-terusan, namun ketika terlalu aktif, penis bisa jadi ‘loyo’ dan ereksi pun gagal total. Nah, untuk mengatasinya, bisa dengan mengonsumsi obat disfungsi ereksi yang berkandungan sildenafil sitrat. Selain bisa mengatasi disfungsi ereksi, penelitian menemukan bahwa mengonsumsi sildenafil sitrat juga bisa meningkatkan kualitas sperma (Scherzer, Le & Hellstrom, 2019). Salah satu sildenafil sitrat yang beredar saat ini adalah TOPGRA, inovasi terbaru dari DKT Indonesia yang dapat memberikan Top Great Reaction bagi para pria.

  • Mengurangi stres
    Orang seringkali menyepelekan peran kesehatan mental dalam menjaga vitalitas tubuh secara umum. Padahal, kesehatan mental memegang peranan yang signifikan. Kenyataannya, gangguan cemas dan depresi pun bisa berdampak negatif terhadap faktor kesuburan laki-laki, tepatnya kualitas sperma (Singh, Koner, Ray, et al., 2016). Oleh karena itu, pastikan bahwa kamu senantiasa memiliki support system yang baik dan aktivitas-aktivitas positif untuk menyalurkan emosi ketika menghadapi masalah yang pelik. Bila memang ada masalah yang tergolong serius, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater.

Baca Juga: ‘Kepanasan’, Salah Satu Faktor yang Bisa Mengurangi Kesuburan Laki-laki, Benarkah?

Itulah beberapa faktor yang bisa membuat menstruasi tidak teratur di bulan puasa. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi di bulan Ramadan, tubuh pun menyesuaikan diri. Akan tetapi, hal ini tak perlu dicemaskan. Seiring dengan rutinitas yang kembali normal sesudah bulan Ramadan nanti, pola menstruasi pun seharusnya akan kembali seperti semula. Meskipun begitu, bila memang kamu khawatir, tak ada salahnya juga berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Cek IMS Berkala, Salah Satu Cara untuk Menjaga Faktor Kesuburan Laki-laki

Dari sekian banyaknya hal yang bisa memengaruhi faktor kesuburan laki-laki, infeksi menular seksual (IMS) merupakan salah satu yang paling umum. Sebagai contoh, HIV yang tidak tertangani bisa merusak testis dan dalam jangka panjang menyebabkan kemandulan. Sebagian besar IMS sebenarnya bisa disembuhkan bila dideteksi sejak dini. Masalahnya, banyak kasus IMS yang tidak bergejala, khususnya pada laki-laki, sehingga seringkali kasus-kasus ini baru diketahui ketika situasinya sudah lebih kompleks. Apalagi, dibandingkan dengan perempuan, laki-laki lebih jarang melakukan tes IMS (Cuffe, Newton-Levinson, et al., 2016).

Cek IMS secara berkala sebaiknya dilakukan untuk menjaga faktor kesuburan laki-laki, khususnya bagi laki-laki yang aktif secara seksual. Beberapa jenis IMS yang bisa diperiksa statusnya misalnya: HIV, klamidia, gonorrhea, dan hepatitis B. Untuk memeriksakan diri, tinggal mendaftar di rumah sakit, klinik, atau fasilitas kesehatan lainnya yang menawarkan jasa pemeriksaan IMS. Salah satu hal yang sering menjadi sumber kekhawatiran laki-laki terkait dengan pemeriksaan IMS adalah privasi. Meskipun begitu, tak perlu khawatir, sebab fasilitas kesehatan biasanya memiliki kebijakan khusus untuk menjaga kerahasiaan hasil tes. Oleh karena itu, privasi pun dijamin.

Baca Juga: Cek IMS Berkala, Salah Satu Cara untuk Menjaga Faktor Kesuburan Laki-laki

Cek IMS secara berkala memiliki sejumlah manfaat, yaitu:

  • Lebih mengetahui status kesehatan pribadi
    Meskipun sekilas terdengar menyeramkan, yakinlah bahwa mengetahui jauh lebih baik daripada tidak mengetahui. Bila tidak ada apa-apa, tinggal melanjutkan upaya pencegahan IMS saja. Lanjutkan penggunaan kondom dan hindari perilaku seksual berisiko. Jadi, tak perlu menduga-duga dan membayangkan segala macam hal yang mengerikan hanya karena ada dua-tiga buah jerawat pada penis. Nah, kalau ternyata ada IMS yang terdeteksi, ini juga bukan akhir dunia, sebab penanganan yang tepat bisa segera dicari. Apapun hasil tesnya, pada akhirnya memeriksa status IMS tetap bisa membantu menjaga faktor kesuburan laki-laki.
    Cek IMS Berkala, Salah Satu Cara untuk Menjaga Faktor Kesuburan Laki-laki

  • Lebih mampu membuat perencanaan
    Tergantung dari status IMS, perencanaan yang diperlukan mungkin berbeda. Sebagai contoh, bila seorang laki-laki ternyata memiliki klamidia, ia perlu mencari pengobatan, memberitahu orang yang terakhir berhubungan seks dengannya agar bisa memeriksakan diri ke dokter, serta merencanakan penggunaan kondom yang lebih konsisten ke depannya. Kalau statusnya dan pasangannya sama-sama positif HIV, ada serangkaian prosedur yang perlu dijalani jika ingin punya anak dengan status negatif HIV. Akan lebih mudah untuk menyusun berbagai perencanaan setelah mendapatkan kejelasan dari status IMS.
    Cek IMS Berkala, Salah Satu Cara untuk Menjaga Faktor Kesuburan Laki-laki

  • Bila memiliki pasangan, dapat melindungi pasangan dari risiko IMS, khususnya bila tes IMS dilakukan sebelum memutuskan untuk berhubungan seks
    Ini terutama sangat penting untuk laki-laki yang berniat melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Misalnya, jika sedang ada rencana untuk menikah. Kalau kamu memeriksakan status IMS terlebih dahulu, kamu bisa melindungi pasanganmu. IMS yang bisa diobati dapat segera diobati, sedangkan IMS yang tidak bisa disembuhkan secara permanen bisa dikontrol agar dampaknya tidak terlalu mengganggu serta risiko penyebarannya menurun. Jangan lupa, selalu gunakan kondom untuk mencegah IMS.
    Cek IMS Berkala, Salah Satu Cara untuk Menjaga Faktor Kesuburan Laki-laki

Baca Juga: Sehabis Pasang KB Susuk Tak Boleh Kerja Berat, Betulkah?

Itulah sekilas informasi mengenai cek IMS berkala sebagai salah satu cara untuk menjaga faktor kesuburan laki-laki. Jika ingin berkonsultasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Wah, Ternyata Ini 6 Hormon Menakjubkan di Balik Kesuburan Laki-laki dan Perempuan

Ibarat kurir, hormon mengantarkan pesan dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya dengan melalui aliran darah (Hill, 2019). Beberapa hormon bisa memicu reaksi tubuh dalam waktu singkat, namun ada pula hormon yang memerlukan waktu lebih lama untuk menuntaskan pekerjaannya, misalnya hormon-hormon yang mengatur kesuburan laki-laki dan perempuan. Hormon-hormon tersebut mengirimkan signal yang kemudian akan diterima oleh sel target spesifik. Setelah itu, terjadi respon kimia dan tubuh pun bereaksi. Berikut beberapa jenis hormon yang berperan di balik kesuburan laki-laki dan perempuan:

Baca Juga: Kontrasepsi Hormonal Bikin Haid Tidak Teratur?

  1. Gonadattropin releasing hormone (GnRH)
    GnRH adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus di dalam otak (Papalia & Feldman, 2012). Jika Anda membayangkan tubuh seperti sebuah organisasi, maka GnRH adalah bos yang menentukan pembagian tugas untuk para bawahannya. Dalam konteks ini, GnRH menyampaikan pada kelenjar pituitary untuk melepas follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinising hormone (LH) agar FSH dan LH bisa mulai mengerjakan tugas-tugas mereka (Hill, 2019).
  2. Follicle stimulating hormone (FSH)
    FSH diproduksi di kelenjar pituitary yang juga terletak di dalam otak. Pada laki-laki, FSH dibutuhkan untuk memproduksi sperma (WebMD, 2020). Pada perempuan, fungsinya adalah untuk merangsang folikel, yaitu kantung-kantung kecil tempat berkembangnya sel telur di dalam indung telur (ovarium). Tujuan dirangsangnya folikel adalah agar salah satu folikel bisa pecah dan mengeluarkan sel telur yang sudah matang serta siap dibuahi (Griffey, 2010).
  3. Luteinizing hormone (LH)
    LH diproduksi oleh kelenjar pituitary. Pada perempuan, LH merangsang tubuh untuk memproduksi estrogen, melepaskan sel telur yang sudah dimatangkan oleh FSH, serta merangsang corpus luteum untuk memproduksi progesteron setelah sel telur dilepaskan. Pada laki-laki, LH memicu perkembangan sel dalam testis untuk memproduksi testosteron (Griffey, 2010).
  4. Estrogen
    Laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki estrogen, namun perempuan biasanya memproduksi lebih banyak estrogen melalui ovarium. Efek estrogen pada perempuan misalnya pertumbuhan payudara, pinggul, dan rambut kemaluan. Estrogen juga turut mengatur siklus menstruasi serta tingginya libido perempuan (Griffey, 2010). Laki-laki memproduksi estrogen melalui kelenjar adrenalin dan testis. Estradiol, bentuk estrogen yang paling dominan, juga memiliki peranan penting bagi kesuburan laki-laki, yaitu dengan mengatur libido, kemampuan ereksi penis, serta produksi sperma (Shulster, Bernie, & Ramasamy, 2016).
  5. Testosteron
    Seperti estrogen, testosteron juga dimiliki oleh laki-laki dan perempuan. Bedanya, laki-laki pada umumnya memproduksi lebih banyak testosteron melalui testis (MacGill, 2019, Medical News Today), sementara perempuan memproduksi testosteron dalam kadar yang lebih rendah melalui ovarium. Testosteron berfungsi untuk membangun massa otot, meningkatkan kepadatan tulang, serta membangun libido, baik pada laki-laki maupun perempuan (Hill, 2019).
  6. Progesteron
    Progesteron diproduksi tubuh perempuan melalui corpus luteum, yaitu ‘cangkang’ yang tadinya ditempati sel telur sebelum matang dan dilepaskan keluar. Fungsinya adalah untuk menebalkan dinding rahim demi mempersiapkan kehamilan (Dweck & Westen, 2017). Jika tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, dinding rahim akan luruh dan menyebabkan menstruasi. Pada laki-laki, progesteron diproduksi oleh kelenjar adrenalin dan testis. Laki-laki membutuhkan progesteron untuk memproduksi testosteron (Nichols, 2017, Medical News Today).

Baca Juga: Jenis Pakaian Dalam, Salah Satu Faktor yang Ternyata Bisa Memengaruhi Kesuburan Laki-laki

Itulah pembahasan singkat mengenai 6 hormon menakjubkan di balik kesuburan laki-laki dan perempuan. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan seksual dan reproduksi, Anda bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Semua yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Jenis Pakaian Dalam, Salah Satu Faktor yang Ternyata Bisa Memengaruhi Kesuburan Laki-laki

Secara umum, kesuburan laki-laki dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu jumlah, pergerakan, dan kualitas sperma. Intinya, sperma harus sehat. Masalahnya, untuk mempertahankan kesehatan sperma seringkali dibutuhkan upaya dan perhatian ekstra.

Sperma diproduksi oleh testis pada suhu ideal sekitar 32-35°C, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh ideal yang terletak pada angka 36.9°C (Durairajanayagam, Sharma, et al., 2014). Sperma yang telah diproduksi disimpan di dalam skrotum. Skrotum berfungsi untuk menjaga suhu di sekitar sperma agar tetap optimal. Inilah alasan mengapa kondisi fisiologis skrotum sangat terdukung oleh lapisan kulit tipis tanpa lemak yang banyak, kelenjar keringat yang tidak terlalu padat, dan distribusi rambut-rambut halus yang cukup tersebar (Durairajanayagam, Agarwal, dan Ong, 2015). Pasalnya, jika suhu terlalu tinggi, kualitas sperma bisa memburuk, khususnya dalam hal jumlah dan kemampuan pergerakannya (sperm motility).

Baca Juga: Masturbasi Membuat Seks Tahan Lama, Mitos atau Fakta?

Lalu apa hubungannya dengan pakaian? Ketika seorang laki-laki menggunakan pakaian, biasanya suhu di sekitar skrotum akan meningkat 1,5-2°C jika dibandingkan dengan dalam keadaan telanjang (Durairajanayagam, Sharma, et al., 2014). Hal ini berlaku secara umum, namun beberapa jenis pakaian tertentu bisa menaikkan suhu tubuh lebih tinggi daripada jenis lainnya. Pakaian yang dengan sirkulasi udara yang baik biasanya membiarkan temperatur di sekitar skrotum mendekati suhu fisiologis tubuh. Artinya, tidak membuat gerah ataupun meningkatkan panas tubuh secara signifikan. Penelitian yang dilakukan terhadap laki-laki dengan pakaian tradisional Skotlandia yang menyerupai rok dan laki-laki Asia yang menggunakan sarung di waktu senggang menemukan bahwa tradisi-tradisi berpakaian seperti ini ternyata berdampak positif terhadap skrotum, khususnya karena 70% laki-laki tidak menggunakan pakaian dalam di bawah pakaian-pakaian tradisional tersebut (Kompanje, 2013).

Apakah ini berarti bahwa laki-laki sebaiknya tidak menggunakan pakaian dalam sama sekali? Tidak juga, asalkan sirkulasi udara di sekitar skrotum baik. Anda bisa saja tidak memakai pakaian dalam di rumah ketika sedang santai atau mau tidur jika Anda merasa nyaman. Kebiasaan ini bisa memberi manfaat dari segi kesuburan, serta menambah seru hubungan Anda dengan pasangan. Tidur dalam keadaan telanjang membantu menetralisir suhu, sebab suhu skrotum paling tinggi ketika posisi tubuh sedang tidur dibandingkan dengan posisi lainnya. Akan tetapi, jika Anda tidak nyaman dalam kondisi telanjang, tidak perlu dipaksakan, yang penting Anda tahu cara menjaga suhu skrotum. Hindari menempatkan apapun yang terlalu hangat di sekitar organ reproduksi Anda. Anda hanya akan memperburuk situasi jika Anda mandi air hangat sebelum tidur, menggunakan piyama, dan memakai selimut tebal atau selimut elektrik (Durairajanayagam, Sharma, et al., 2014). Untuk celana dalam sehari-hari, Anda bisa menggunakan celana dalam yang memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya celana dalam dengan model boxer. Penelitian menemukan bahwa laki-laki yang lebih sering menggunakan celana dalam bermodel boxer cenderung memiliki kualitas sperma yang lebih baik (Minguez-Alarcon, Gaskins, et al., 2018), serta tingkat abnormalitas dan kerusakan DNA sperma yang lebih rendah (Jurewicz, Radwan, Sobala, et al., 2013). 

Baca Juga: Wah, Ternyata Ini 6 Hormon Menakjubkan di Balik Kesuburan Laki-laki dan Perempuan

Begitulah penjelasan mengenai celana dalam sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kesuburan laki-laki. Perlu diingat bahwa masih banyak faktor lain yang juga berperan, misalnya seperti berat badan dan gaya hidup (Durairajanayagam, Agarwal, dan Ong, 2015; Jurewicz, Radwan, Sobala, et al., 2013). Oleh karena itu, jika Anda memiliki kekhawatiran terkait kesuburan atau kualitas sperma, tidak ada salahnya berkonsultasi langsung dengan dokter. Selain itu, Anda bisa bertanya ke HaloDKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke  https://wa.me/628111326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. emua informasi yang Anda sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.