Masturbasi Membuat Kulit Kusam, Mitos!

Pandemi membuat kita tidak bebas keluar rumah untuk bersenang-senang dan refreshing. Untuk mengurangi kebosanan, aktivitas di rumah pun dibuat agar tidak membuat stres. Salah satu pereda stres yang mudah dilakukan adalah memuaskan diri secara seksual, yakni dengan masturbasi. Namun, ada anggapan masturbasi membuat kulit kusam jika dilakukan terlalu sering. Benarkah?

Baca Juga: Kecanduan Masturbasi? Begini Cara Mengurangi Masturbasi

Masturbasi Membuat Kulit Kusam?

Menurut sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat, 71% peserta memiliki melakukan masturbasi sebagai bentuk perawatan diri selama karantina. Selain itu, 26% memiliki pandangan lebih positif terhadap sex toys. Hal ini menjadi penyebab peningkatan penjualan sex toys disana selama pandemi.

Bahkan, masturbasi kini menjadi lebih terbuka didiskusikan di antara para wanita. Para selebriti kini tidak hanya mengeluarkan merek parfum, namun mulai melirik produk sex toys. Misalnya, Oktober lalu, Lily Allen meluncurkan vibrator bekerjasama dengan perusahaan teknologi seks Womanizer.

Sebulan kemudian, Cara Delevingne dan Dakota Johnson ditunjuk menjadi direktur kreatif di sebuah perusahaan kesehatan seksual. Dakota Johnson mengatakan kepada Vogue, “Merawat kehidupan seksual sama pentingnya dengan merawat tubuh dan kulit kita. Agar kehidupan seksual sehat perlu juga didukung nutrisi, perawatan kulit, olahraga.”

Masturbasi, lanjutnya, adalah bentuk upaya menyehatkan dan memberikan kesenangan diri yang positif. Banyak sekali manfaat masturbasi, meskipun hanya sedikit yang menyadari manfaatnya untuk mendapatkan kulit yang sehat.

Alih-alih mitos masturbasi membuat kulit kusam, efek masturbasi pada kulit justru sebaliknya. Dijelaskan Dr. Michelle Henry, dokter kulit dari Harvard, bahwa orgasme memiliki peran penting dalam memperbaiki sel-sel kulit. Ketika kita mastrubasi hingga mencapai orasme, maka manfaatnya sama.

Menurut ahli, aktivitas fisik dari masturbasi akan meningkatkan suhu tubuh, yang mengaktifkan mekanisme homeostatis untuk menjaga suhu tubuh, termasuk vasodilatasi pembuluh darah superfisial di kulit kita. Pembuluh darah yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah, yang memungkinkan panas menghilang dari kulit dan membuat kulit bercahaya kemerahan.

Efek masturbasi pada kulit bahkan bersifat jangka panjang. Sebuah studi oleh University of Michigan menunjukkan bahwa masturbasi dapat meningkatkan kadar estrogen yang penting untuk mencegah degradasi kolagen dan penuaan dini. Ini menjadi alasan mengapa wanita mulai memiliki garis-garis halus dan kerutan saat mereka mendekati atau memasuki masa menopause.

Kabar baiknya, penelitian telah menunjukkan bahwa masturbasi dapat menunda menopause. Dengan kata lain, dengan menunda menopause, masturbasi menunda penurunan estrogen yang mempercepat penuaan kulit.

Mengingat bahwa masturbasi mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur, masuk akal jika dilakukan teratur akan berdampak baik pada kulit kita. Masturbasi menginduksi relaksasi dan mengurangi stres yang dapat menyebabkan jerawat.

Orgasme menyebabkan pelepasan oksitosin dan menurunkan kadar kortisol, membuat tidur lebih nyenyak dan membantu kulit memperbaiki dirinya sendiri. Studi menunjukkan bahwa kesenangan diri membanjiri tubuh kita dengan ‘hormon bahagia’ seperti dopamin dan serotonin, mengurangi risiko inflamasi di kulit seperti jerawat, rosacea dan dermatitis.

Baca Juga: Lima Hal Tentang Masturbasi Pria yang Wajib Diketahui

Jadi, jangan lagi meragukan manfaat masturbasi. Kenikmatan diri adalah bagian dari perawatan diri, dan sama pentingnya dengan nutrisi bagi kulit kita. Sayangnya, manfaat baik masturbasi ini masih sering dipatahkan oleh stigma buruk masturbasi.

Aktivitas sekual yang sehat dan aman tidak akan membawa dampak kesehatan apapun. Bagaimana agar masturbasi lebih menyenangkan dan sehat, tentu ada rahasianya. Misalnya, kamu perlu menyiapkan lubrikan yang berbahan dasar air sehingga aman dan nyaman. Bagi wanita juga perlu merawat organ intim agar senantiasa bersih setelah menggunakan sex toys. DKT bisa menyediakan semua kebutuhanmu agar mastrubasi bisa aman dan menyenangkan.

Jangan tunda lagi, segera konsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Kapan Waktu Terbaik untuk Masturbasi?

Masturbasi adalah aktivitas seksual yang sehat. Dengan masturbasi, pria maupun wanita bisa mendapatkan kesenangan dan kepuasan seksual. Saat inilah hormon-hormon baik dilepaskan otak dan membuat relaks. Karena alasan tersebut, maka ada waktu terbaik untuk masturbasi. Kapan ya kira-kira, pagi atau malam hari?

Malam Hari, Waktu Terbaik untuk Masturbasi

Ternyata menurut pakar seksual, waktu terbaik untuk mastrubasi adalah di malam hari menjelang tidur. Alasannya, membantu tidur nyenyak. Pada sebagian orang, tidur nyenyak adalah tantangan yang tidak mudah. Stres pekerjaan, kelelahan, dan lingkungan yang tidak mendukung membuat tidur nyenyak tanpa hambatan adalah kemewahan.

Baca Juga: Benarkah Masturbasi Dapat Meningkatkan Imun Tubuh?

Bagi orang yang sulit tidur, ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam upaya agar mudah mengantuk. Paling popular adalah menghindari kafein menjelang malam hari, atau sedikit lebih unik adalah menggosok area khusus di belakang telinga.

Tetapi seorang dokter dan penulis beberapa buku kesehatan, dr. Jeff Foster, percaya ada solusi yang lebih sederhana bagi mereka yang merasa sulit untuk tidur di malam hari. Cukup lakukan kesenangan diri dengan masturbasi.

Yap, menurut dr. Foster, orgasme dapat memiliki efek penenang pada tubuh kita, yang sangat cocok ketika kita perlu bersantai setelah hari yang panjang.

Berbicara kepada Glamour, Foster masturbasi sama dengan hubungan seksual. Perbedaannya hanya ada pasangan seksual dan tidak. Tetapi bagi otak kita, mereka tidak peduli apakah ada pasangan saat berhubungan seks atau dilakukan seorang diri.

Aktivitas seksual yang menghasilkan orgasme, akan menyebabkan pelepasan beberapa hormon, termasuk dopamin, serotonin, oksitosin, dan prolactin. Semua hormon ini dapat membantu mengubah suasana hati dan pada gilirannya membantu meningkatkan perasaan relaksasi, kejernihan pikiran, dan kepuasan.

Aktivitas seksual, dengan atau tanpa pasangan, juga bisa memberikan efek menenangkan atau bahkan membuat kita merasa mengantuk setelah mencapai klimaks.Mengantuk setelah mencapai orgasme adalah mekanisme normal yang sengaja dirancang tubuh kita agar pulih dari aktivitas fisik aktivitas seksual atau masturbasi yang cukup menguras kalori.
Jadi, otak tidak memperhatikan bagaimana proses orgasme terjadi, melainkan hasil akhirnya.

Cara lain meningkatkan kualitas tidur

Selain relaksasi dengan masturbasi, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu meningkatkan kualitas tidur. Salah satunya dengan metode pernapasan ‘4-7-8’, yang juga dikenal sebagai ‘napas santai’.

Dr Andrew Weil, seorang spesialis pengobatan integratif di University of Arizona, percaya orang dapat mudah tertidur, hanya dalam satu menit dengan menggunakan teknik ini.

Caranya: Atur posisi lidah hingga ujung lidah menyentuh jaringan di belakang gigi depan atas. Setelah itu, tarik napas dengan tenang melalui hidung hingga empat hitungan dan tahan napas selama tujuh hitungan. Langkah terakhir, hembuskan udara dengan kuat melalui mulut.

Metode ini akan membantu jika kita mengerucutkan bibir, dan membuat suara ‘wuss’ saat melakukannya. Weil merekomendasikan untuk mengulangi rutinitas ini selama empat siklus pernapasan. Boleh dicoba, dan bisa dikombinasikan dengan aktivitas yang membuat rileks seperti masturbasi tadi.

Upaya ini lebih mudah dan murah, dibandingkan mengandalkan obat-obatan untuk membantu tidur. Setidaknya kamu tidak perlu mengeluarkan biaya dan waktu. Oh ya, agar nyaman saat melakukan masturbasi, kamu bisa menggunakan properti seperti kondom dan pelumas yang aman.

Baca Juga: 5 Pertanyaan tentang Masturbasi yang Sering Diajukan

Jika ingin tahu lebih jauh mengenai informasi seputar kesehatan seksual reproduksi dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, segera hubungi Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Benarkah Masturbasi Menyebabkan Jerawat?

Ada banyak kesalahpahaman tentang masturbasi. Kurangnya penelitian tentang efek jangka panjangnya dapat berkontribusi pada beberapa kesalahpahaman ini. Salah satu kesalahpahaman tentang masturbasi adalah kaitannya dengan tumbuhnya jerawat. Benarkan masturbasi menyebabkan jerawat?

Baca Juga: Lima Tips Agar Masturbasi Lebih Menyenangkan

Jerawat adalah mitos umum jika bicara masturbasi. Banyak yang meyakini bahwa masturbasi menyebabkan jerawat. Yuk, kita gali fakta sebenarnya.

Darimana Awal Mitos Masturbasi Menyebabkan Jerawat?

Jerawat dan masturbasi banyak terjadi di masa pubertas, dan inilah satu-satunya hubungan nyata di antara keduanya. Perubahan hormonal terjadi selama masa pubertas. Perubahan hormonal ini menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak minyak, yang dapat berkontribusi pada munculnya jerawat.

Di masa pubertas juga banyak remaja mulai masturbasi, yang ternyata juga memiliki efek pada kadar hormone, meskipun tidak signifikan.

Karena jerawat dan masturbasi cenderung terjadi pada waktu yang bersamaan, ini bisa menjelaskan kesalahpahaman umum bahwa masturbasi menyebabkan jerawat. Namun, keduanya bukanlah sebab akibat.

Meskipun masturbasi dapat menyebabkan perubahan kadar hormon, perubahan ini minimal. Kadar testosteron meningkat selama masturbasi dan kembali normal setelah ejakulasi. Efeknya bersifat sementara dan tampaknya tidak memiliki implikasi kesehatan jangka panjang.

Sebuah studi mengamati perubahan hormonal setelah masturbasi dan hasilnya menunjukkan bahwa setiap perubahan hormonal setelah masturbasi bersifat sementara dan minimal. Baru sedikit penelitian tentang efek jangka panjang masturbasi pada perubahan kadar hormon.

Penyebab jerawat

Jerawat adalah kondisi kulit yang menyebabkan munculnya komedo baik putih atau hitam, dan bisa juga disertai peradangan.

Pori-pori di bawah kulit terhubung ke kelenjar yang menghasilkan sebum, yang merupakan zat yang mengandung minyak. Kelenjar ini dapat tersumbat oleh penumpukan sebum, kulit mati, atau kotoran lainnya. Bakteri yang datang dapat menyebabkan peradangan. Inilah yang dianggap sebagai jerawat yang sebenarnya.

Jerawat dapat berkembang di mana saja di tubuh, tidak hanya di wajah dan dapat berkembang pada usia berapa pun, dengan puncaknya biasanya di masa pubertas.

Penyebab pasti tumbuhnya jerawat tidak jelas, tetapi kemungkinan berhubungan dengan
perubahan hormonal, penggunaan skincare yang tidak tepat, pengaruh obat-obatan,
penggunaan kosmetik, atau faktor genetika. Jarang membersihkan muka bukan penyebab jerawat, tetapi dapat memperburuk jerawat.

Jadi, tidak benar masturbasi membuat wajah berjerawat. Jika kamu kebetulan suka masturbasi dan memiliki jerawat, itu hanya kebetulan. Namun, jika kamu terganggu dengan keduanya, datang ke terapis atau dokter kulit untuk mengatasi jerawat.

Meskipun jarang memiliki implikasi kesehatan yang serius, jerawat yang meluas bisa menurunkan rasa percaya diri. Apalagi jika jerawat tidak membaik setelah 4 hingga 6 minggu dengan perawatan sendiri, pertimbangkan untuk menemui dokter.

Untuk masalah masturbasi, jika kamu merasa sudah berlebihan, kamu sebaiknya mendatangi terapis. Masturbasi dianggap berlebihan jika sudah sampai pada tahap dapat mengganggu fungsi dan kualitas hidup sehari-hari.

Ada banyak cara mengurangi keinginan masturbasi. Salah satunya berolahraga. Bagi banyak orang, masturbasi berfungsi sebagai bentuk pengaturan emosi agar merasa lebih rileks. Ini karena saat orgasme tubuh akan melepaskan endorfin. Olahraga adalah aktivitas yang juga memicu pelepasan endorfin.

Baca Juga: Sering Masturbasi Menyebabkan Libido Tinggi

Jika kamu masih ragu mendatangi terapis, atau malu mengungkapkan masalahmu, Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp. Di sini kamu bisa mendapatkan solusi berbagai masalah kesehatan seksual atau penjelasan tentang seks yang aman.

Benarkah Masturbasi Dapat Meningkatkan Imun Tubuh?

Ada klaim atau kepercayaan bahwa masturbasi dapat meningkatkan imun tubuh, sehingga daya tahan tubuh lebih kuat. Tetapi apakah ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini?

Masturbasi adalah aktivitas yang normal dan sehat, namun banyak mitos beredar tentang masturbasi. Sebagian besar pemicunya karena sampai hari ini, masturbasi masih sangat di stigmatisasi di banyak masyarakat di seluruh dunia.

Baca Juga: Sering Masturbasi Menyebabkan Libido Tinggi

Benarkah Masturbasi Dapat Meningkatkan Imun Tubuh?

Tidak ada bukti yang cukup untuk mengkonfirmasi apakah masturbasi memang bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

Tierney Lorenz, Ph.D., seorang psikolog klinis yang mempelajari kesehatan seksual dan kekebalan tubuh, mengatakan, masturbasi kemungkinan memang mempengaruhi kekebalan, meskipun kekebalan yang dimaksud bukan seperti yang diasumsikan kebanyakan orang.

Ketika orang berpikir tentang kekebalan tubuh, mereka akan mengaitkannya dengan seberapa rentan kita terhadap penyakit. Padahal, sistem kekebalan sebenarnya melakukan banyak hal yang berbeda.

Kekebalan tubuh berperan pada proses pemulihan luka, sembuh setelah berolahraga, dan dalam kasus menstruasi, membantu untuk meluruhkan jaringan dinding rahim dan membentuknya kembali selama siklus menstruasi.

Dalam hal aktivitas seksual, termasuk masturbasi, bagian dari sistem kekebalan tubuh yang paling terpengaruh pada wanita adalah sistem reproduksi. Semakin sering seorang wanita melakukan aktivitas seksual dan masturbasi, maka tubuh akan mengirimkan pesan bahwa mereka siap bereproduksi dan sistem kekebalan tubuh pun akan bertindak dengan cara yang selaras dengan prioritas reproduksi itu.

Bagaimana dengan Pria, Apakah Masturbasi Dapat Meningkatkan Imun Tubuh?

Penelitian lain menunjukkan bahwa kesenangan akibat masturbasi dapat membawa berbagai manfaat kesehatan, termasuk menghilangkan stres, memperbaiki suasana hati, dan menghilangkan rasa nyeri menstruasi.

Sayangnya pada pria, tidak banyak bukti ilmiah yang mengaitkan manfaat masturbasi pada sistem kekebalan tubuh. Satu studi dari tahun 2004 yang diterbitkan dalam jurnal Neuroimmunomodulation pun hanya berskala kecil. Sebanyak 11 sukarelawan pria diminta melakukan masturbasi sampai orgasme. Para peneliti mengambil darah dari para partisipan ini saat mereka masturbasi, serta selama tidak ada aktivitas seksual.

Hasilnya, pria memiliki jumlah sel darah putih yang lebih tinggi setelah orgasme dari masturbasi, dibandingkan dengan jumlah sel darah putih mereka sebelum orgasme.

Sel darah putih (juga disebut leukosit) bertanggung jawab untuk melawan semua ancaman tubuh yaitu bakteri, virus, parasit, dan sebagainya yang masuk ke dalam tubuh. Temuan ini menunjukkan bahwa komponen sistem kekebalan bawaan akan diaktifkan oleh gairah seksual dan orgasme, kata peneliti.

Hasil studi ini kemudian dikutip berulangkali oleh media, dengan kesimpulan bahwa masturbasi dapat meningkatkan imun atau respon kekebalan. Padahal, penelitian ini sangat kecil dan tidak bisa dijadikan referensi ilmiah.

Studi yang lebih baru, mengambil tema sedikit berbeda, namun masih berkaitan dengan aktivitas seksual pria. Studi yang diterbitkan di European Urology pada tahun 2016, memasukkan data dari 31.925 peserta pria yang menjawab kuesioner tentang frekuensi ejakulasi mereka selama periode 18 tahun.

Penelitian ini bertujuan untuk memastikan apakah ada hubungan antara frekuensi ejakulasi dengan risiko kanker prostat. Penelitian menemukan ada “hubungan yang menguntungkan” antara ejakulasi yang lebih sering dan risiko kanker prostat yang lebih rendah.

Namun, seperti yang diakui oleh penulis penelitian, ada keterbatasan, termasuk fakta bahwa data yang dilaporkan sendiri bisa tidak akurat dan tidak lengkap.

Baca Juga: 5 Pertanyaan tentang Masturbasi yang Sering Diajukan

Terlepas dari manfaatnya untuk meningkatkan imun tubuh, masturbasi hendaknya dilakukan dengan aman. Pertanyaan seputar aktivitas seksual yang aman bisa kamu tanyakan ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Masturbasi, Solusi Saat Pasangan Tidak Mood Bercinta

Saat weekend tiba dan kamu sudah penat dengan rutinitas selama seminggu, mungkin bercinta adalah kompensasi yang sepadan. Sepanjang hari itu, kamu bisa jadi sudah mempersiapkan segalanya, baju dalam yang seksi, dan ritual yang disukai pasangan. Tetapi sampai rumah pasangan kamu tidak mood bercinta. Nah, solusinya bagaimana? Apakah masturbasi saja?

Baca Juga: Benarkah Masturbasi Mengurangi Testosteron?

Semua pasangan pernah mengalami hal ini, apalagi pada pasangan di mana salah satu pasangan memiliki dorongan seks yang lebih tinggi. Tidak perlu mencari masalah hanya karena hal ini. Karena menurut ahli, ada banyak cara untuk mengatasinya. Masturbasi bisa menjadi solusi saat gairah seks kamu, pria maupun wanita, tengah memuncak, namun pasanganmu tidak mood bercinta.

Meskipun mungkin kamu frustasi karena gagal mendapatkan keintiman dengan pasangan, penting untuk tidak pernah menekan pasangan atau membuat mereka merasa bersalah. Mood atau gairah bercinta bisa naik turun dan banyak faktor penyebabnya.

Bahkan menurut salah satu seksolog, pasangan kamu tidak diharuskan untuk memenuhi kebutuhan seksual kamu. Penting untuk membaca situasi apakah pasanganmu sedang tidak mood dan tidak memaksanya.

Saat Pasangan Tidak Mood Bercinta, Coba Masturbasi

Selain itu, kurangnya gairah pasangan tidak berarti kamu harus meninggalkan topik seks sama sekali. Jadi, inilah beberapa hal yang harus kamu lakukan jika pasangan tidak berminat untuk berhubungan seks, sementara kamu sedang dalam mood yang baik.

  1. Jangan diambil hati
    Ketika pasanganmu mengatakan bahwa mereka sedang tidak mood, wajar jika kamu merasa sedikit insecure, terutama jika ini pertama kali terjadi. Tapi jangan menerima penolakan dengan menggunakan perasaan. Penolakan adalah hal yang wajar kalau hanya sesekali.

    Kamu harus belajar mengelola penolakan seksual dengan santai dan tidak menyalahkan diri sendiri atau pasangan kamu. Jika merasa marah atau kesal karena sudah lama tidak berhubungan seks, cobalah buka percakapan dengan pasangan tentang kurangnya keintiman fisik dalam hubungan kamu dan dia. Dorong pasangan untuk jujur.

  2. Tanggapi dengan tetap senyum
    Mungkin ada seratus alasan mengapa pasangan tidak mood bercinta. Mereka bisa saja mengalami hari yang buruk di tempat kerja, mungkin mereka menghadapi stres keluarga, atau tim favorit mereka kalah dalam pertandingan sepakbola. Meskipun tidak satu pun dari hal-hal ini ada hubungannya denganmu, pasangan tetap menolak berhubungan seksual.

    Tidak perlu memperpanjang urusan, cukup katakana, “Ok, tidak apa-apa. Beri tahu saya jika kamu ingin bercinta malam ini ya.” Jenis pernyataan ini menghilangkan tekanan pada pasangan tanpa membuat mereka merasa bersalah.

  3. Masturbasi
    Ketika pasangan tidak ingin berhubungan seks, seks solo atau masturbasi adalah alternatif yang mudah. Jangan malu untuk memuaskan diri sendiri. Gunakan seks toys, tangan, nonton film erotis, atau berfantasi.

    Masturbasi bisa memberikan manfaat baik untuk kamu dan hubunganmu dengan pasangan. Nikmati setiap momen dan tidak usah terburu-buru. Cobalah memperlakukan masturbasi seperti biasanya, saat kamu berhubungan seks dengan pasangan. Kamu bisa bereksperimen dengan mainan, teknik, dan posisi yang berbeda.

  4. Tunggu dan goda pasanganmu
    Jika pasangan tidak berminat untuk berhubungan seks pada satu saat, tidak berarti mereka tidak akan melakukannya dalam tiga puluh menit ke depan. Kamu hanya perlu memastikan mereka tidak sedang menghadapi masalah sangat serius dan akan menerima godaan seksual dengan mudah.

Baca Juga: Masturbasi Memicu Gangguan Mental?‎

Jadi, kehidupan seksual dalam kehidupan bersama pasangan memang berwarna. Jika Kamu memiliki masalah terkait hubungan seksual, Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Tanda Kamu Kecanduan Masturbasi

Masturbasi dianggap sebagai aktivitas seksual yang sehat dan menyenangkan, tetapi apakah bisa menyebabkan kecanduan, dan apa tanda kecanduan masturbasi?

Stimulasi diri sendiri atau masturbasi merupakan bagian dari seksualitas manusia sebagai cara alami untuk mendapatkan kesenangan, mengeksplorasi teknik seksual, dan memuaskan hasrat atau dorongan seksual.

Seberapa sering seseorang melakukan masturbasi dapat sangat berbeda pada setiap orang. Hanya karena seseorang lebih sering melakukannya, tidak berarti ia kecanduan. Apakah istilah kecanduan masturbasi ini istilah yang tepat?

Baca Juga: Adiksi Masturbasi, Apa Saja Indikasinya?

Bisakah seseorang kecanduan masturbasi?

Istilah “kecanduan” biasanya sering dialamatkan pada orang yang melakukan sesuatu terus menerus. Misalnya “kecanduan” Netflix karena menonton setiap hari, “kecanduan” cokelat karena makan terus.

Tetapi secara medis, kecanduan bukanlah seperti itu. Kecanduan melibatkan prosed dan kondisi otak yang sangat kompleks, ditandai dengan ketidakmampuan untuk berhenti menggunakan suatu zat atau terlibat dalam suatu perilaku terlepas dari konsekuensi negatif yang ditimbulkannya.

Ada anggapan kalau masturbasi bisa menyebabkan kecanduan karena selama prosesnya otak melepaskan bahan kimia yang membuat rileks dan nikmat, seperti kecanduan zat dan perilaku adiktif lainnya.

Sudah banyak penelitian menemukan bahwa pada orang dengan perilaku hiperseksual, ternyata memiliki perubahan otak yang sama seperti orang yang mengalami kecanduan zat.

Namun dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), kecanduan masturbasi tidak diakui sebagai kondisi kesehatan mental. Hal ini juga berlaku untuk kategori perilaku terkait seksual lainnya, seperti kecanduan seks dan kecanduan pornografi.

Sebaliknya, masturbasi sering disebut sebagai perilaku seksual kompulsif dan kadang-kadang dikelompokkan dengan gangguan hiperseksualitas atau perilaku seksual di luar kendali.

Meskipun kecanduan masturbasi tidak dikenali dalam DSM-5, namun pelakunya dapat mengalami perasaan malu, dan berdampak pada masalah sosial atau hubungan. Ini dapat sangat mempengaruhi kehidupan.

Tanda Kecanduan Masturbasi

Masturbasi memiliki beberapa manfaat kesehatan. Mulai dari menghilangkan stres, membantu tidur lebih nyenyak, meningkatkan suasana hati yang positif, dan membantu seseorang mempelajari respons dan kebutuhan seksual.

Menurut survei International Society of Sexual Medicine, pada pria berusia 18 hingga 59 tahun, frekuensi masturbasi berkisar antara sekali seminggu hingga beberapa kali dalam sebulan. Sekitar 20% pria melaporkan masturbasi dua hingga tiga kali seminggu, dan kurang dari 20% melakukan masturbasi lebih dari empat kali seminggu. Wanita melaporkan masturbasi seminggu sekali atau kurang.

Jika kamu melakukan masturbasi lebih dari ini, belum tentu juga ada masalah kecanduan. Tanda-tanda kecanduan masturbasi yang umum dilaporkan adalah:

  • Masturbasi begitu sering sehingga mengganggu aspek lain dari kehidupan pribadi atau profesional seseorang.
  • Tidak bisa menahan diri sampai di rumah untuk masturbasi, sehingga melakukannya di mana saja, bahkan tempat yang tidak pantas.
  • Selalu melakukan masturbasi jika stres atau mengalami ketidaknyamanan emosional.
  • Masturbasi sampai menyebabkan iritasi genital atau gejala cedera lainnya.
  • Kesulitan mencapai orgasme dengan pasangan karena hilangnya sensitivitas alat kelamin
  • Merasa sangat bersalah atau malu setelah masturbasi
  • Ketidakmampuan untuk mengurangi atau menghentikan masturbasi meskipun sangat ingin berhenti.

Jika masturbasi sudah berlebihan bahkan obsesif, ini adalah indikasi kecanduan masturbasi dan saatnya menemui terapis seksual.

Apa kemungkinan penyebab kecanduan masturbasi?

Masturbasi berlebihan terkadang dapat terjadi pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, gangguan bipolar, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Beberapa obat seperti metamfetamin, kokain, dan obat resep tertentu untuk penyakit Parkinson juga dapat menyebabkan memicu keinginan masturbasi. Faktor lain yang mungkin menyebabkan masturbasi kompulsif adalah riwayat pelecehan seksual atau fisik, ada riwayat keluarga kecanduan perilaku, hidup dengan aturan budaya atau agama yang ketat, serta kemudahan akses ke pornografi.

Meskipun kecanduan masturbasi, sebenarnya tidak ada efek samping negatif yang berbahaya. Hanya saja, seseorang bisa menjadi tertekan secara emosi, mengalami masalah sosial, kesulitan hubungan intim dengan pasangan, dan masalah kesehatan pada organ genitalnya.

Baca Juga: Atasi Gangguan Cemas karena Masturbasi‎

Kamu salah satu yang mengalami hal ini? Jangan ragu berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Lima Tips Agar Masturbasi Lebih Menyenangkan

Salah satu cara termudah untuk mengeluarkan energi seksual adalah melalui masturbasi. Ada banyak manfaat kesehatan juga lho dari masturbasi. Bagi newbie, ada tips nih bagaimana agar masturbasi lebih menyenangkan!

Jika kamu punya pasangan, seks virtual dan telepon seks adalah cara kreatif untuk mengeluarkan energi seksual tanpa benar-benar terlibat dalam tindakan fisik apa pun. Cara lain dengan menonton film porno, baik dengan pasangan atau sendiri. Namun, perlu diingat bahwa kegiatan ini berisiko untuk disalah-gunakan, sehingga pikir secara matang terlebih dahulu sebelum melakukannya, ya!

Baca Juga: Adiksi Masturbasi, Apa Saja Indikasinya?

Tips Agar Masturbasi Lebih Menyenangkan

Agar Kamu bisa mendapatkan kesenangan melalui masturbasi, berikut ini 5 tips yang harus dicoba:

  1. Atur tempat agar nyaman
    Lingkungan dan lokasi memiliki dampak besar pada mood kamu. Sebelum melakukan seks solo, tidak ada salahnya kamu melakukan bersih-bersih terlebih dahulu. Buat suasana romantis dengan menata cahaya, properti, dan wewangian. Sembunyikan baju kotor, buku-buku, atau perkakas tidak perlu dari pandangan kamu. Lebih romantis lagi kamu memasang lilin. Jika suasana kamar sudah membuat bersemangat, tunggu apalagi?
  2. Lupakan target
    Tidak usah menargetkan apapun. Begitu kamu memasang target dari aktivitas masturbasi, kamu berpeluang gagal atau tidak dapat mencapai orgasme.

    Mengapa begitu? Karena, masturbasi menjadi tidak menyenangkan lagi ketika kamu menargetkan hasil. Lakukan dengan rileks dan jauh dari beban sehingga tidak ada respon stres yang akan menggagalkan aktivitas ini. Stres hanya menghalangi kemampuan otak kita untuk mengeluarkan hormon seks yang dibutuhkan untuk mencapai orgasme.

  3. Tetapkan niat sebagai gantinya
    Meskipun tidak memiliki target, kamu tetap harus memiliki kemauan atau niat. Karena niat inilah yang akan menggerakkan kamu. Misanya, saya berkeinginan untuk merasakan kesenangan sebanyak mungkin menggunakan tubuh saya hari ini. Jika itu berakhir dengan orgasme, bagus. Tapi jika tidak juga tidak masalah.
  4. Kurangi stress
    Kita tidak selalu dapat menghilangkan stressor dalam hidup kita. Situasi pandemi Covid-19, hubungan asmara, pekerjaan, bisa menjadi pemicu stres. Tetapi kamu bisa mengelola stres.

    Agar masturbasi lebih menyenangkan, singkirkan dulu penyebab stres kamu dengan melakukan berbagai cara. Melakukan olahraga lari atau melakukan latihan fisik, seperti melompat-lompat, atau meninju bantal pun bisa.

    Cara lain mungkin dengan menulis atau meditasi. Sekali lagi, stres akan menghalangi kemampuan kamu mendapatkan kesenangan, jadi mengenyahkan stres adalah prioritas.

  5. Sentuh seluruh dirimu
    Khusus perempuan, mulailah dengan melakukan berbagai jenis sentuhan di seluruh tubuh. Lalu turun ke klitoris area paling sensitif. Selama masturbasi, Kamu bisa saja menemukan titik-titik rangsang baru yang selama ini tersembunyi.

Itu adalah beberapa tips agar masturbasi lebih menyenangkan. Masturbasi adalah salah satu kesenangan diri sendiri. Tidak perlu malu melakukannya.

Normal ketika kita merasakan gairah seksual meningkat. Ada banyak faktor sehari-hari yang dapat membuat kamu merasa lebih terangsang dari biasanya. Beberapa di antaranya seperti apa yang kita makan dan fluktuasi hormonal. Bahkan perubahan musim bisa meningkatkan dorongan seksual!

Baca Juga: Lakukan Masturbasi, Normalkah?

Penting untuk menyadari merasa terangsang adalah sesuatu yang normal. Artinya, tubuh sedang mengirimkan pesan apa yang diinginkannya dan apa yang akan membuatnya enak. Kecuali jika libido tinggi sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, tidak ada yang salah dengan masturbasi.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang aktivitas seksual yang sehat dan aman, Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Hari Kesetaraan Masturbasi: Mengapa Wanita Lebih Jarang Melakukan Masturbasi?

Ternyata, kesenjangan gender tidak hanya pada upah atau hak menjadi pemimpin. Apakah kamu tahu, ada lho kesenjangan masturbasi. Mana yang lebih sering masturbasi, pria atau wanita?

Data global menunjukkan, pria lah yang lebih sering melakukan masturbasi. Mereka rata-rata melakukan masturbasi 140 kali setahun, atau 2,6 kali seminggu. Sedangkan perempuan hanya melakukan masturbasi rata-rata 53 kali setahun, atau sekitar seminggu sekali.

Baca Juga: Lakukan Masturbasi, Normalkah?

Data masing-masing negara berbeda. Perbedaan frekuensi masturbasi pria dan wanita yang mencapai 62% bahkan lebih tinggi di Inggris, yaitu 66%. Stigma negatif masturbasi tampaknya menjadi penyebab perempuan lebih baik menahan keinginan masturbasi.

Selain itu, seorang perempuan memiliki tanggung jawab lebih banyak dalam pengasuhan anak dan urusan rumah tangga, meskipun bekerja, sehingga tidak ada waktu untuk melakukan masturbasi.

Statistik tersebut merupakan bagian dari survei global terhadap 14.500 responden dari 17 negara, yang dilakukan oleh organisasi pemberdayaan seksual Womanizer.

Hasilnya menunjukkan wanita di Amerika Serikat paling sering melakukan masturbasi, sedangkan kesenjangan orgasme terbesar di Jepang. Inggris memiliki salah satu kesenjangan terbesar, duduk di tempat ke-13 dari 17 negara.

Orang Inggris ditanya tentang kebiasaan mastrubasi mereka sepanjang tahun. Pada tahun 2021, pria Inggris rata-rata akan melakukan masturbasi 174 kali setahun, dibandingkan dengan wanita yang melakukan masturbasi 59 kali, menurut hasil penelitian.

Ini berarti kesenjangan masturbasi saat ini di Inggris mencapai 66%, namun angka ini membaik karena turun dari 76% pada tahun 2020. Artinya mulai banyak perempuan di Inggris melakukan masturbasi. Oh ya, tanggal 29 Agustus diperingati sebagai Hari Kesetaraan Masturbasi lho!

Mengapa perempuan lebih jarang melakukan masturbasi?

Kesenjangan dalam hal masturbasi memang menjadi lebih kecil, namun perempuan tetap lebih jarang melakukan masturbasi dibandingkan pria.

Stigma adalah faktor yang harus disalahkan. Hampir empat dari 10 (39%) individu yang disurvei di Inggris mengatakan mereka percaya masturbasi lebih diterima di kalangan pria. Lebih dari setengah (53%) percaya bahwa masturbasi laki-laki dianggap normal dalam i budaya pop. Dan hampir sepertiga (32%) mengatakan bahwa masturbasi perempuan selalu disertai rasa malu dan perasaan negatif.

Lebih dari seperempat (28%) wanita Inggris mengatakan mereka tidak melakukan masturbasi sama sekali, dibandingkan dengan hanya 9% pria. Sebagai perbandingan, secara global, sepertiga wanita tidak pernah melakukan masturbasi dibandingkan dengan 14% pria.

Pendidikan seks sekarang diwajibkan dalam kurikulum nasional Inggris dari usia 11 tahun ke atas, empat dari 10 responden mengatakan topik utama yang dibahas meliputi anatomi dan organ reproduksi perempuan, jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, pubertas, kehamilan, kelahiran dan kontrasepsi. Sebaliknya, 87% mengungkapkan bahwa mereka tidak dididik tentang masturbasi baik pada pria maupun wanita.

Jadi, pendidikan yang kurang dan tidak lengkap ikut memainkan peran dalam penerimaan masturbasi.

Mengapa perlu ada kesetaraan masturbasi? Masturbasi memiliki banyak manfaat. Selain menghilangkan stres dan meningkatkan kebahagiaan, masturbasi dapat meningkatkan kehidupan seks lebih baik.

Mastubasi pada perempuan membuat mereka mengenal keinginan dan kenikmatan seksual mereka sendiri. Bagaimana seharusnya pasangan mengetahui apa yang wanita inginkan jika ia sendiri sendiri tidak yakin dan tidak pernah mengeksplorasi titik rangsangnya sendiri?

Baca Juga: Lima Fakta Masturbasi pada Wanita‎

Hari kesetaraan masturbasi membawa pesan agar perempuan tidak lagi terjebak pada stigma dan menghindari untuk menyenangkan diri sendiri. Kamu salah satu perempuan yang tidak pernah masturbasi? Bagaimana agar kehidupan seksual kamu lebih menyenangkan, jangan ragu berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Kecanduan Masturbasi? Begini Cara Mengurangi Masturbasi

Masturbasi adalah bagian dari kehidupan seks yang sehat. Masturbasi merupakan dorongan alamiah dan umumnya dianggap tidak berbahaya.Tetapi ketika sudah terlalu berlebihan, apakah ada cara mengurangi masturbasi?

Masturbasi dianggap berlebihan jika sudah sampai pada tahap dapat mengganggu fungsi dan kualitas hidup sehari-hari. Menurut sebuah studi tahun 2011, 49,1% pria remaja melakukan masturbasi setidaknya dua kali seminggu. Studi ini menemukan bahwa wanita kurang melakukan masturbasi, dengan 45,5% melaporkan masturbasi hanya beberapa kali dalam setahun, dan 22,5% melaporkan masturbasi setidaknya dua kali seminggu.

Baca Juga: Lima Hal Tentang Masturbasi Pria yang Wajib Diketahui

Namun, berapa kali masturbasi yang “normal” dan “berlebihan” akan bervariasi tergantung masing-masing individu. Pakar seks mengatakan, masturbasi dianggap berlebihan jika sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sekarang, tinggal tanyakan pada diri sendiri apakah masturbasi yang kamu lakukan sudah sampai mengganggu aktivitas dan hubungan sosial kamu. Jawabannya juga akan bervariasi.

7 Cara Mengurangi Masturbasi

Jika kamu merasa sudah berlebihan dan bahkan kecanduan dan ingin mencari cara mengurangi masturbasi, berikut adalah tujuh metode yang dapat kamu lakukan:

  1. Hindari tontonan pornografi
    Langkah pertama untuk mengurangi masturbasi adalah dengan membatasi pemicu yang membuat kamu ingin melakukan masturbasi, terutama film dewasa.

    Rangsangan visual dalam film porno seringkali terlalu kuat dan mungkin segera mengaktifkan gairah seksual kamu. Gairah yang diciptakan gambar-gambar ini lebih cepat daripada bentuk fantasi seksual lainnya, sehingga lebih sulit untuk menolak masturbasi, menurut Nazanin Moali, Ph.D., psikolog klinis, pakar seks, dan pembawa acara podcast Sexology.

  2. Hindari waktu menyendiri yang berlebihan
    Sendirian dan bosan bisa menjadi pemicu umum untuk masturbasi yang berlebihan.

    “Kebanyakan orang melakukan masturbasi saat sendirian, bukan di sekitar orang lain. Jadi jika mereka ingin mengurangi kemungkinan masturbasi, maka sering-serng berada bersama teman-teman atau orang lain,” kata Rachel Needle, PsyD, psikolog berlisensi dan co-director dari Institut Terapi Seks Modern.

  3. Berolahraga lebih sering
    Bagi banyak orang, masturbasi berfungsi sebagai bentuk pengaturan emosi agar merasa lebih rileks. Ini karena saat orgasme tubuh akan melepaskan endorfin. Ada lho akivitas lain yang memicu pelepasan endorfin, yaitu olahraga. Jadi, aktivitas fisik adalah alternatif yang sangat baik untuk mengurangi keinginan masturbasi.
  4. Kenakan pakaian ekstra saat di rumah
    Saat kamu sendiri di rumah, berpakaian minim bahkan telanjang pun tidak masalah. Namun, ini bisa memudahkan kamu mengakses area genital dan muncul keinginan mastrubasi. Dengan mengenakan baju yang proper tentunya akan menunda proses masturbasi dan bahkan kamu sudah tidak mood lagi saat kesusahan mencapai area intim kamu.
  5. Akui perasaan memalukan karena masturbasi
    Dalam hati, orang yang sering masturbasi mungkin merasa malu karena stigma negatif tentang aktivitas seksual ini. Orang jarang membicarakan masturbasi sehingga kamu sendiri yang bisa mencari alasan masturbasi kompulsif yang kamu lakukan selama ini.
  6. Kunjungi terapis
    Saatnya mencari terapis jika kebiasaan masturbasi kamu sudah benar-benar mengganggu fungsi hidup kamu. Lebih baik kamu menemukan terapis khusus masalah seksual baik situ psikolog seks atau seksolog.
  7. Carilah komunitas
    Bergabung dengan kelompok atau komunitas yang senasib, misalnya orang dengan masalah atau gangguan seks lainnya, bisa memberikan kamu motivasi untuk mengubah perilaku dan kebiasaan mastutbasi berlebihan.

Baca Juga: Atasi Gangguan Cemas karena Masturbasi‎

Selain itu, ada manfaat tambahan ketika berada di sekitar orang-orang yang juga sedang berjuang. Jika kamu belum menemukan solusi dan komunitas yang tepat, coba berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Sering Masturbasi Menyebabkan Libido Tinggi

Libido atau dorongan seks yang rendah, tentu menjadi masalah. Namun, libido terlalu tinggi pun menjadi persoalan pada sebagian orang. Ada banyak penyebab mengapa libido bisa sangat tinggi pada orang tertentu, tanpa melihat jenis kelaminnya. Salah satu penyebabnya ternyata karena sering masturbasi.

Baca Juga: Masturbasi kala Isolasi Mandiri

Sering Masturbasi, Salah Satu Penyebab Kenaikan Libido

Selain sering masturbasi, apa saja penyebab libido tinggi? Berikut ini 9 di antaranya:

  1. Hormon
    Hormon testosteron sangat berkaitan dengan dorongan seks. Testosteron ini tidak hanya dimiliki laki-laki, perempuan pun memilikinya. Selain faktor biologis di dalam tubuh seperti ovulasi dan pubertas, gaya hidup juga mempengaruhi peningkatan produksi testosteron, misalnya olahraga teratur.

    Pada perempuan, estrogen juga mempengaruhi libido. Hormon ini lebih berperan pada gairah fisiologis dengan memicu aliran darah ke vagina dan pelumasan vagina. Hormon lain yang juga berperan dalam munculnya dorongan seks adalah dopamin dan oksitosin. Hormon-hormon ini cenderung aktif ketika kita berada di puncak romansa, itulah sebabnya libido terkadang tampak lebih tinggi di awal hubungan baru.

  2. Pola makan
    Makanan tertentu, kadang-kadang diberi label afrodisiak, diyakini dapat meningkatkan libido pada beberapa orang. Contohnya cokelat dan keju mengandung zat yang disebut phenylethylamine (PEA). Ini adalah amfetamin alami yang diproduksi oleh otak sebagai respons terhadap perasaan dan diyakini bertanggung jawab atas lonjakan hormon saat berhubungan seks.

    Penelitian masih belum meyakinkan tentang seberapa efektif afrodisiak untuk meningkatkan libido, tetapi beberapa afrodisiak umum seperti tiram, alpukat, dan lemak omega-3 memang mengandung vitamin dan mineral yang mendukung kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan hormon dan kesehatan seksual.

  3. Alkohol
    Banyak orang merasakan dorongan seks lebih kuat di bawah pengaruh alkohol dapat membuat mereka merasa lebih terangsang. Hubungan antara alkohol dan dorongan seks itu rumit. Alkohol diduga meningkatkan testosteron pada perempuan, tetapi kemudian menurunkan respons genital, membuatnya lebih sulit untuk orgasme.
  4. Sering masturbasi
    Nah, ini yang dijelaskan di awal. Sering masturbasi dapat secara langsung dan tidak langsung meningkatkan libido. Ketika seseorang mengabaikan dorongan dan isyarat gairah seks terlalu lama akibat stres, ketiadaan pasangan, atau gangguan kesehatan, maka isyarat itu mulai tidak aktif.

    Namun, semakin sering seseorang melakukan aktivitas seksual dalam bentuk apa pun, termasuk masturbasi, makai a semakin mudah terangsang secara fisiologis. Masturbasi dapat meningkatkan pelepasan hormon, seperti dopamin dan testosteron.

    Meskipun masturbasi sering kali merupakan olahraga solo, tetapi tetap dapat membantu meningkatkan kesenangan saat ia melakukan hubungan seks dengan pasangan. Pria atau wanita yang sering masturbasi biasanya tahu apa yang mereka sukai dan bagaimana mengkomunikasikannya kepada pasangannya. Oleh karena itu, mereka cenderung memiliki kehidupan seksual yang lebih memuaskan, memiliki keintiman lebih dalam, dan mudah melakukan komunikasi seksual.

  5. Siklus menstruasi
    Perempuan umumnya mudah terangsang sebelum atau selama menstruasi akibat fluktuasi hormonal. Testosteron dan estrogen memuncak selama ovulasi (sekitar 14 hari sebelum menstruasi), dan masuknya kedua hormon tersebut cenderung meningkatkan dorongan seks.
  6. Kehamilan
    Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan gairah seksual selama kehamilan. Semua estrogen dalam tubuh perempuan dapat meningkatkan gairah seks mereka. Selain itu, ada lebih banyak aliran darah ke area genital, yang meningkatkan sensasi. Selama kehamilan sehat, ibu hamil boleh melakukan hubungan seksual.
  7. Kandung kemih penuh
    Kandung kemih yang penuh berpotensi membuat seorang wanita mudah terangsang. Ha ini karena klitoris, vagina, dan uretra letaknya berdekatan. Kandung kemih yang penuh dapat menekan alat kelamin dan merangsang gairah.
  8. Musim
    Beberapa penelitian telah menunjukkan ada penurunan testosteron laki-laki di musim panas dan memuncak di musim gugur. Diduga, ada perubahan suasana hati karena perubahan musim yang akhirnya mempengaruhi dorongan seks.
  9. Faktor lingkungan
    Ada banyak faktor lingkungan yang dapat menyebabkan seseorang merasa terangsang. Hasrat seksual adalah peristiwa biopsikososial. Artinya, agar hasrat muncul, kita membutuhkan sejumlah faktor yang tepat untuk berperan seperti hubungan baru, situasi erotis, atau bertemu orang yang dianggap menarik.

Baca Juga: Ada Manfaat di Balik Masturbasi yang Sehat

Jika kamu memiliki masalah di kehidupan seksual kamu, dan enggan bertemu langsung dengan tenaga medis atau terapis, Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Adiksi Masturbasi, Apa Saja Indikasinya?

Masturasi memang dianggap aktivitas seksual yang sehat dan menyenangkan. Namun bisakah masturbasi berujung pada kecanduan? Simak penjelasannya berikut ini.

Stimulasi diri dalam kegiatan masturbasi merupakan bagian tak terpisahkan dari seksualitas manusia yang memberikan cara alami untuk mendapatkan kesenangan, mengeksplorasi titik-titik sensitivitas, hingga memuaskan dorongan seksual.

Baca Juga: Enam Cara Menghentikan Masturbasi yang Berlebihan‎

Tidak ada batasan intensitas atau frekuensi ideal melakukan masturbasi. Setiap individu tentu saja memiliki batasan tersendiri. Namun, jika kamu merasa terlalu sering melakukannya, mungkin kami bertanya-tanya, apakah sudah sampai pada tahap kecanduan atau adiksi? Jika sudah adiksi, apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya?

Bagaimana adiksi bisa terjadi?

Terminologi adiksi biasanya digunakan untuk menggambarkan banyak hal, mulai dari kecanduan gadget atau kecanduan games, kecanduan rokok, alkohol, hingga kecanduan obat psikotropika. Namun candu bukan sekadar perasaan intens atau dorongan untuk melakukan sesuatu yang disukai. Melainkan kondisi otak yang komplek yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk berhenti menggunakan suatu zat atau terlibat dalam suatu perilaku terlepas dari konsekuensi negatif yang ditimbulkannya.

Karena masturbasi melepaskan zat serotonin di otak, seperti zat dan perilaku adiktif lainnya, beberapa orang percaya, masturbasi kompulsif atau berulang-ulang bisa dianggap kecanduan.

Sekitar 40 penelitian telah menemukan orang dengan perilaku hiperseksual mengalami perubahan otak yang sama yang diamati pada orang dengan kecanduan klinis.

Kendati demikian, adiksi masturbasi tidak diakui sebagai kondisi kesehatan mental dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Hal ini juga berlaku untuk adiksi seks dan pornografi. Meskipun tidak masuk dalam DSM-5, adiksi masturbasi tetap saja menyebabkan rasa malu, kesusahan dan problem seksual dengan pasangan maupun hubungan sosial lainnya.

Ini gejala adiksi masturbasi

Tanda-tanda kecanduan masturbasi yang biasanya terjadi :

  • Terlalu sering sehingga mengganggu kehidupan pribadi dan profesional serta fungsi sosial.
  • Melakukan masturbasi di tempat yang tidak nyaman dan tidak pantas.
  • Masturbasi sebagai pelampiasan atau respons terhadap stress dan problem kehidupan yang dialami.
  • Iritasi genital atau gejala cedera lainnya.
  • Kesulitan mencapai orgasme pada pasangan karena kehilangan sensitivitas alat kelamin saat berhubungan seksual.
  • Merasa sangat bersalah atau malu setelah melakukan masturbasi.
  • Ketidakmampuan mengurangi atau menghentikan masturbasi meskipun sekuat tenaga menginginkannya.

Baca Juga: Lima Fakta Masturbasi pada Wanita‎

Jika kamu mengalami satu atau bahkan lebih dari gejala-gejala di atas itu artinya kamu sudah berada pada level adiksi masturbasi. Segera atasi agar tidak bertambah parah. Sudah saatnya kamu berkonsultasi pada pakar kesehatan yang kompeten untuk membantu mengatasi masalah ini. Kamu bisa berkonsultasi secara online dengan menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

5 Pertanyaan tentang Masturbasi yang Sering Diajukan

Kamu punya pertanyaan seputar masturbasi yang lama tersimpan dalam hati? Tenang, kamu tidak sendiri. Di luar sana, banyak orang yang merasakan hal sama. Memilih diam padahal kepo banget.

Masturbasi menjadi topik yang tabu untuk dibicarakan. Jarang dibahas di obrolan santai dengan teman dekat sekalipun, tidak ada diajarkan di bangku sekolah, sementara beragam mitos melingkupinya. Jadilah, diam-diam banyak yang menyimpan tanya dalam benak. Baru terungkap ketika seseorang berhadapan dengan dokter saat konsultasi pribadi.

Baca Juga: Enam Cara Menghentikan Masturbasi yang Berlebihan

Apa saja pertanyaan yang paling sering diutarakan seputar masturbasi? Berikut lima pertanyaan paling umum seputar masturbasi yang perlu kamu ketahui.

  1. Apakah masturbasi sesuatu yang biasa?
    Ya, masturbasi itu lazim dan biasa saja, tidak ada yang aneh. Masturbasi merupakan salah satu aktivitas seksual yang normal dan sehat. Banyak manfaatnya baik untuk kesehatan fisik maupun mental, selama masturbasi yang dilakukan secara terukur dan wajar tidak berlebihan. Jadi jangan merasa ‘bersalah’, ‘kotor’ atau ‘malu’ karenanya.
  2. Apakah masturbasi berdampak buruk bagi kesehatan?
    Hampir tidak ada efek samping dari masturbasi. Mungkin dari kacamata agama dan moralitas menentangnya, bisa saja demikian. Namun yang pasti dari segi kesehatan, manfaat masturbasi sama halnya seperti manfaat hubungan seksual dengan pasangan. Yaitu mengatasi stress, melepaskan ketegangan, mengatasi sakit kepala, membuat tidur lebih nyenyak sehingga kualitas tidur terjaga, bahkan meningkatkan imunitas.
  3. Apakah masturbasi aman?
    Ya, masturbasi merupakan salah satu pilihan teraman karena kamu akan terhindar dari risiko penyakit infeksi menular seksual (IMS), juga menurunkan risiko terkena kanker prostat. Selain itu, bagi yang mengalami disfungsi seksual, masturbasi mampu membantu mendapatkan kembali sensitivitas seksual.
  4. Masturbasi bikin tak virgin lagi?
    Hal ini tergantung bagaimana kamu mendefinisikan keperawanan yang sesungguhnya. Masturbasi merupakan salah satu tindakan seksual sehingga orang percaya bisa menyebabkan hilangnya keperawanan. Namun, jika kamu mengasosiasikan keperawanan dengan berhubungan badan dengan orang lain, tentu saja masturbasi tidak membuat kamu kehilangan keperawanan.
  5. Apakah wanita melakukan masturbasi?
    Ya, sama seperti pria, wanita juga melakukannya. Hanya saja tidak dibicarakan layaknya kaum pria. Sejumlah penelitian juga mengungkapkan hal tersebut. Salah satu penelitian menyebutkan 89% wanita pernah melakukan masturbasi. Bahkan 22% di antaranya melakukannya setiap hari. Jadi, masturbasi bukan soal jenis kelamin melainkan soal kebutuhan biologis akan aktivitas seskual yang aman, sehat dan bermanfaat.

Baca Juga: Benarkah Masturbasi Meningkatkan Imunitas?

Nah, semoga dari lima pertanyaan di atas cukup mewakili pertanyaan yang kamu simpan selama ini. Jika masih bertanya-tanya seputar masturbasi dan ingin berkonsultasi langsung dengan ahlinya, kamu bisa berkonsultasi secara online dengan menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.