Tiga Tempat Mendapatkan Kontrasepsi Darurat

Kontrasepsi darurat merupakan ‘benteng pertahanan’ terakhir yang menjadi andalan ketika hal-hal tidak berjalan sesuai dengan rencana dalam kehidupan seksual perempuan. Dengan adanya kontrasepsi darurat, perempuan bisa mengurangi risiko kehamilan yang tidak direncanakan pasca hubungan seks tanpa pengaman, kegagalan kontrasepsi, atau pemerkosaan (Cleland, Bass, et al., 2016). Kontrasepsi darurat juga bisa dipakai oleh perempuan yang khawatir telah memakai kontrasepsi dengan cara yang salah (WHO, 2021). Sayangnya, belum banyak orang yang mengetahui di mana mereka bisa mendapatkan kontrasepsi darurat. Berikut tiga tempat yang bisa dikunjungi untuk memperolehnya.

Baca Juga: Amankah Berhubungan Seks Lagi Setelah Minum Pil Kontrasepsi Darurat?

  • Apotek
    Apotek biasanya menyediakan kontrasepsi darurat dalam bentuk pil yang mengandung hormon untuk menunda pelepasan sel telur perempuan dari indungnya. Untuk mendapatkannya, kamu perlu menunjukkan resep dokter terlebih dahulu. Tenang aja, di era modern ini, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter melalui berbagai layanan telehealth secara online untuk memperoleh resep dalam situasi mendesak. Cara menggunakan pil kontrasepsi darurat ini adalah dengan diminum dua butir sekaligus maksimal 5 hari pasca hubungan seks tanpa pengaman. Akan tetapi, upayakan untuk meminumnya sesegera mungkin, agar efektivitas pil dalam mencegah kehamilan jadi lebih tinggi. Salah satu alternatif kontrasepsi darurat yaitu Postpil, pil kontrasepsi darurat terpercaya yang sudah teruji keamanan dan keampuhannya. Setiap kemasan Postpil berisikan 2 buah pil, sehingga kamu bisa langsung menggunakannya untuk satu kali kejadian darurat.

  • Rumah Sakit
    Selain di apotek, kontrasepsi darurat pun tersedia di rumah sakit. Tak hanya pil kontrasepsi darurat, rumah sakit juga menyediakan alternatif kontrasepsi darurat lain, yaitu IUD tembaga. IUD tembaga merupakan alat kontrasepsi mungil yang berbentuk seperti huruf T dan ditempatkan oleh dokter atau bidan di dalam rahim. Ini merupakan alat kontrasepsi darurat yang paling efektif (WHO, 2021). Berbeda dengan pil kontrasepsi darurat, IUD tembaga tidak mengandung hormon sama sekali. Cara kerjanya adalah dengan mengeluarkan ion-ion tembaga yang aman bagi tubuh namun toksik bagi sperma, sehingga sperma-sperma yang sudah masuk ke dalam rahim akan mati. Sekali pemasangan, alat kontrasepsi ini bisa memberikan perlindungan dari kehamilan hingga bertahun-tahun, tergantung dari jenisnya. IUD Andalan Cu 375 Sleek dan IUD Andalan Silverline Cu 380 Ag efektif hingga 5 tahun, sementara IUC Andalan TCu 380A bisa dipakai sampai 10 tahun.

  • Tempat Praktek Dokter / Bidan
    Alternatif berikutnya yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan kontrasepsi darurat adalah tempat praktek dokter atau bidan. Dibandingkan dengan rumah sakit yang antreannya cenderung lebih panjang, tempat praktek dokter atau bidan biasanya lebih sepi. Di sini, kamu bisa mendapatkan pil kontrasepsi darurat maupun IUD tembaga. Pilihlah dokter atau bidan yang membuat kamu merasa nyaman, sebab memiliki rasa nyaman itu penting ketika kamu ingin melakukan konsultasi kesehatan reproduksi dan kontrasepsi. Kamu juga bisa menggunakan jasa Bidan Andalan yang terpercaya.

Baca Juga: Macam-macam Kontrasepsi Darurat yang Direkomendasikan WHO, Apa Saja?

Jadi, itulah tiga tempat yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan kontrasepsi darurat. Semoga informasi ini dapat membantumu, ya! Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

“One Night Stand” karena Terbawa Suasana? Ini Kontrasepsi Darurat yang Bisa Digunakan

Niatnya hanya sekadar ingin berkenalan dengan orang baru ketika jemari melakukan swipe kanan. Akan tetapi, hawa romantis dan percakapan yang berlangsung dengan mulus membuat hati terbawa suasana. Tahu-tahu, one night stand sudah terjadi saja. Tak perlu panik, masih ada kontrasepsi darurat yang bisa digunakan.

Baca Juga: Tiga Alasan Mengapa Kamu Perlu Menyimpan Pil Kontrasepsi Darurat di Kotak P3K

Terlanjur terlibat dalam one night stand alias ‘cinta satu malam’ tanpa pengaman bisa membuat jantung siapapun berdebar-debar. Idealnya, setiap jenis hubungan seksual direncanakan dengan baik, bahkan bila dilakukan dengan orang baru. Apalagi, di era modern ini sudah banyak sekali alat kontrasepsi yang dapat dipilih, seperti kondom, pil KB, suntikan KB, dan KB implan. Masing-masing memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan. Meskipun begitu, bila sudah terlanjur ‘kebablasan’, masih ada solusinya, yaitu dengan menggunakan pil kontrasepsi darurat atau IUD tembaga.

  • Pil Kontrasepsi Darurat
    Pil kontrasepsi darurat merupakan alat kontrasepsi hormonal yang bisa mencegah kehamilan bila dikonsumsi maksimal 5 hari setelah hubungan seks (Dweck & Westen, 2017). Walaupun demikian, efektivitasnya lebih baik bila diminum sesegera mungkin setelah aktivitas seksual tanpa pengaman. Soalnya, pil kontrasepsi darurat hanya bisa mencegah pembuahan dan tidak akan bisa membatalkan kehamilan bila kehamilan sudah terjadi.

    Andalan Postpil adalah pil kontrasepsi darurat yang banyak digunakan di Indonesia. Terdiri dari 2 pil berwarna putih yang mengandung hormon Levonorgestrel (progesteron) sebanyak 0,75 mg, Andalan Postpil dapat diminum dua pil sekaligus maksimal 120 jam setelah berhubungan seks. Setelah diminum, hormon progesteron di dalam kedua pilnya akan memberi sinyal pada tubuh untuk menunda pelepasan sel telur dari indungnya, sehingga tidak terjadi pembuahan meskipun sperma sudah terlanjur masuk. Untuk mendapatkannya, Andalan Postpil bisa dibeli di apotek dengan resep dokter.

  • IUD Tembaga
    Selain pil kontrasepsi darurat, alternatif lain yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan pasca terjadinya one night stand tanpa pengaman adalah IUD tembaga. Berbeda dengan pil kontrasepsi darurat, IUD tembaga bukanlah alat kontrasepsi yang mengandung hormon. Cara kerjanya adalah dengan mengeluarkan ion-ion tembaga yang aman bagi tubuh namun toksik bagi sperma (Hill, 2019).

    Jika pil kontrasepsi darurat hanya bisa digunakan dalam situasi darurat saja, IUD tembaga bisa dipakai dalam situasi darurat maupun sebagai alat kontrasepsi sehari-hari. Akan tetapi, bila digunakan sebagai kontrasepsi darurat, pemasangan IUD juga harus dilakukan dengan cepat, yaitu maksimal 5 hari pasca terjadinya hubungan seks tanpa pengaman. Kamu bisa mengunjungi dokter atau bidan Andalan untuk memasang IUD tembaga di dalam rahim. Tak perlu cemas membayangkan proses pemasangannya, karena prosesnya sederhana, singkat, dan tidak melibatkan operasi. Tergantung dari jenisnya, ada IUD tembaga yang bisa bertahan selama 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun. Kamu tinggal memilih yang sesuai dengan kebutuhanmu saja. Bila kamu ingin melepas IUD tembaga sebelum masa perlindungannya berakhir, kamu pun tinggal datang kembali ke dokter atau bidan untuk meminta IUD dilepas.

Baca Juga: Setelah Memakai Kontrasepsi Darurat, Apa Lagi yang Perlu Dilakukan?

Dengan siapa kamu ingin mengeksplor seksualitas pribadi adalah keputusanmu sendiri, caranya juga kamu yang berhak memilih. One night stand bisa menjadi pilihan yang membahagiakan bagi sebagian orang. Asalkan dilakukan dengan aman, tidak ada masalah. Pada akhirnya tetap disarankan untuk berkontrasepsi secara reguler, agar tidak perlu menghadapi situasi-situasi emergensi yang harus melibatkan kontrasepsi darurat. Jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Muntah Sehabis Minum Pil Kontrasepsi Darurat, Gimana Solusinya?

Pil kontrasepsi darurat bisa menjadi penyelamat pada situasi-situasi yang tidak terduga, entah ketika lupa minum pil KB, kelewatan jadwal suntik KB, ‘kebablasan’ berhubungan di tanggal subur, atau ketika kondom robek akibat kesalahan pemakaian. Dengan adanya pil kontrasepsi darurat, kehamilan masih bisa dicegah maksimal 5 hari setelah hubungan seks (Dweck & Westen, 2017). Meskipun begitu, tentunya jika diminum lebih cepat, efektivitasnya pun lebih baik. Pertanyaannya, bagaimana kalau sehabis minum pil muncul rasa mual yang disusul dengan muntah? Berikut sekilas penjelasannya.

Baca Juga: Tiga Alasan Mengapa Kamu Perlu Menyimpan Pil Kontrasepsi Darurat di Kotak P3K

Jika sebagian besar alat kontrasepsi lainnya mencegah kehamilan sebelum terjadinya hubungan seks, maka pil kontrasepsi darurat agak berbeda, sebab ia masih bisa mencegah kehamilan setelah hubungan seks (Westheimer & Lehu, 2019). Akan tetapi, untuk bisa bekerja dengan efektif, pil ini mengandung hormon progesteron dalam dosis yang lebih tinggi daripada kontrasepsi pada umumnya. Fungsinya adalah untuk menunda pelepasan sel telur dari indungnya, sehingga tidak terjadi pembuahan meskipun sperma sudah terlanjur masuk.

Salah satu efek samping yang bisa muncul sehabis minum pil ini adalah rasa mual. Nah, sebenarnya sih, rasa mual ini nggak berbahaya dan bukan merupakan tanda dari gangguan penyakit. Akan tetapi, bila sampai menyebabkan muntah, efektivitas pil kontrasepsi darurat bisa menurun. Apalagi, kalau muntahnya tak lama setelah pil baru diminum. Lalu, bagaimana solusinya? Menurut panduan dari Family Planning Handbook, hasil kolaborasi dari USAID, WHO, Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, dan Johns Hopkins Center for Communication Programs (2018), ini beberapa hal yang bisa dilakukan bila kamu muntah sehabis minum pil kontrasepsi darurat.

  • Bila muntah baru terjadi lebih dari 2 jam setelah minum pil kontrasepsi darurat yang mengandung hormon progesteron, maka tak perlu melakukan apa-apa. Kemungkinan besar kandungan dalam pil sudah diserap oleh tubuh. Akan tetapi, Jika muntah terjadi sebelum 2 jam pasca minum pil kontrasepsi darurat, maka pil perlu diminum lagi.
  • Untuk mengurangi kemungkinan muntah lagi sehabis mengulang minum pil kontrasepsi darurat, boleh menggunakan obat-obatan anti mual yang mengandung 25–50 mg meclizine hydrochloride.
  • Apabila muntah terus-terusan, pil kontrasepsi darurat bisa digunakan dengan cara dimasukkan melalui vagina.

Nah, kalau kamu memiliki kendala mengikuti instruksi-instruksi tadi, tentunya akan lebih baik bila kamu segera berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Usahakan untuk tidak menunda-nunda. Soalnya, pil kontrasepsi darurat hanya bisa mencegah pembuahan dan tidak akan bisa membatalkan kehamilan bila kehamilan sudah terjadi.

Apakah ada alternatif lain kalau tidak bisa menggunakan pil kontrasepsi darurat? Ada! Kamu bisa menggunakan alat kontrasepsi yang disebut dengan IUD tembaga. IUD tembaga sama sekali tidak mengandung hormon. Cara kerjanya adalah dengan mengeluarkan ion-ion tembaga yang aman bagi tubuh namun toksik bagi sperma (Hill, 2019). Serupa dengan pil kontrasepsi darurat, IUD tembaga pun bisa mencegah kehamilan bila dipasang di rahim maksimal 5 hari setelah terjadinya hubungan seks tanpa pengaman. Pemasangannya dilakukan oleh dokter atau bidan dengan menggunakan alat khusus. Prosesnya praktis, singkat, dan tidak membutuhkan operasi. Jadi, IUD tembaga pun bisa dijadikan pilihan kontrasepsi darurat, ya!

Baca Juga: Masih Ada Harapan, Ini Cara Bangkit dari Kekerasan Seksual dengan Kontrasepsi Darurat

Itulah solusi mencegah kehamilan bila kamu muntah sehabis minum pil kontrasepsi darurat. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Macam-macam Kontrasepsi Darurat yang Direkomendasikan WHO, Apa Saja?

Mungkin kamu sudah mengenal pil kontrasepsi darurat. Selain itu, apa saja ya macam-macam kontrasepsi darurat yang tersedia? Yuk kita cari tahu.

Apa yang harus dilakukan seandainya lupa minum pil KB, lalu berhubungan seksual tanpa kondom? Tenang, kamu bisa memanfaatkan kontrasepsi darurat. Ini adalah metode kontrasepsi yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan seusai melakukan hubungan seksual tanpa pengaman (baca: tanpa alat KB). Ada macam-macam kontrasepsi darurat yang tersedia, dan bisa kamu gunakan.

Baca Juga: Setelah Memakai Kontrasepsi Darurat, Apa Lagi yang Perlu Dilakukan?

Efektivitas kontrasepsi darurat cukup tinggi, mencegah kehamilan hingga 95%. Namun harus kamu gunakan dalam 5 hari setelah berhubungan seksual ya. Makin cepat kamu menggunakannya, makin baik pula efektivitasnya dalam mencegah kehamilan.

Pelajari yuk, macam-macam kontrasepsi darurat yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO.

Macam-macam Kontrasepsi Darurat

Pada dasarnya, kontrasepsi darurat bekerja mencegah kehamilan. Garis Bawahi ya, fungsi kontrasepsi darurat adalah mencegah terjadinya kehamilan, dan bukannya untuk aborsi. Bila pembuahan sudah terjadi, maka kontrasepsi darurat tidak akan menggugurkan embrio. Di bawah ini macam-macam kontrasepsi darurat yang bisa kamu gunakan.

  1. Pil kontrasepsi darurat
    Pil ini kerap disebut sebagai morning after pill atau post pill. Ia bekerja dengan cara memperlambat atau mencegah terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur ke tuba falopi). Pil juga turut mengganggu proses pembuahan sel telur oleh sperma, serta mencegah sel telur yang dibuahi melekat pada dinding rahim.

    Ada dua jenis pil kontrasepsi darurat yang direkomendasikan oleh WHO. Yaitu pil dengan kandungan ulipristal asetat (UPA) yang diminum sekali dengan dosis 30 mg, dan pil dengan kandungan levonorgestrel (LNG). Pil darurat dengan LNG ada yang tersedia dalam dosis tunggal 1,5 mg, ada pula yang terdiri dari dua dosis masing-masing 0,75 mg. Pil yang terakhir ini misalnya Andalan Postpill. Dalam satu blister Andalan Postpill terdiri dari 2 pil. Minumlah satu pil dulu, lalu minum satu pil lagi 12 jam kemudian.

  2. Pil kontrasepsi kombinasi
    Pil kontrasepsi kombinasi yang biasa juga bisa dimanfaatkan sebagai kontrasepsi darurat. Ini dikenal dengan metode Yuzpe. Yang bisa digunakan yaitu pil KB kombinasi dengan kandungan ethinyl estradiol + LNG. Misalnya Pil KB Andalan dan Pil KB Andalan Fe.

    Untuk bisa mendapatkan manfaat kontrasepsi darurat, satu dosis haruslah mengandung minimal 0,1 mg ethinyl estradiol dan 0,5 mg LNG. Semisal kamu menggunakan Pil KB Andalan atau Pil KB Andalan Fe, tiap pil mengandung 0,03 mg ethinyl estradiol dan 0,15 mg LNG. Maka kamu perlu minum 4 butir pil sekaligus. Lalu, minumlah 4 butir lagi 12 jam kemudian.

  3. IUD
    Pilihan lain untuk kontrasepsi darurat yaitu IUD atau AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahim). Menurut WHO, ini adalah metode kontrasepsi darurat yang paling efektif, dengan efektivitas mencegah kehamilan mencapai 99%. IUD jenis copper T misalnya IUD Andalan TCu, bekerja mencegah pembuahan sel telur oleh sperma dengan melepaskan ion-ion tembaga ke rahim dan tuba falopi. Ion-ion ini berfungsi sebagai “pembunuh sperma” atau spermisida. Bila ternyata sudah terjadi pembuahan, ion tembaga juga bisa mencegah perlekatan/implantasi janin ke dinding rahim.

    Seperti halnya pil kontrasepsi darurat maupun pil KB kombinasi dengan metode Yuzpe, IUD perlu dipasang dalam 5 hari setelah berhubungan seks. Asyiknya, IUD bisa terus kamu pakai hingga bertahun-tahun, bila kamu nyaman memakainya, dan menginginkan metode kontrasepsi jangka panjang. Jadi gak perlu lagi khawatir “kecolongan” berhubungan seks tanpa perlindungan.

Sekarang kamu sudah paham ya macam-macam kontrasepsi darurat yang bisa kamu gunakan. Namun jangan selalu mengandalkan pil darurat ya. Kontrasepsi rutin akan lebih baik. efektivitas perlindungannya lebih tinggi, kamu pun tak perlu was-was dan repot minum pil dalam 72 hingga 120 jam.

Baca Juga: Masih Ada Harapan, Ini Cara Bangkit dari Kekerasan Seksual dengan Kontrasepsi Darurat

Untuk mendapatkan pil kontrasepsi darurat, kamu membutuhkan resep dokter.. jadi segeralah menghubungi dokter bila membutuhkannya. Kamu juga bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Mengapa Keluar Flek Setelah Minum Kontrasepsi Darurat? Ini Penjelasannya

Jangan panik flek setelah minum kontrasepsi darurat adalah reaksi tubuh yang normal.

Banyak orang salah kaprah tentang kontrasepsi darurat atau kondar atau Postpil. Pil kontrasepsi ini sering dipersepsikan sebagai pil aborsi, apalagi beberapa wanita mengalami flek atau pendarahan ringan setelah meminumnya. Padahal flek ini sebenarnya adalah reaksi tubuh yang normal pasca minum kontrasepsi darurat.

Baca Juga: Masih Ada Harapan, Ini Cara Bangkit dari Kekerasan Seksual dengan Kontrasepsi Darurat

Kontrasepsi darurat adalah alat kontrasepsi hormonal berbentuk pil yang berfungsi mencegah kehamilan setelah melakukan hubungan seks. Sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya, kontrasepsi darurat bekerja dengan mencegah ovulasi sehingga tidak ada pembuahan sperma dengan sel telur.

Yang membedakan kontrasepsi darurat dengan pil kontrasepsi lainnya adalah pada pelepasan hormonnya. Pada pil kontrasepsi biasa, hormon dilepaskan secara perlahan sedangkan kontrasepsi darurat harus diminum dengan segera karena semakin cepat dikonsumsi pasca berhubungan seks maka manfaat perlindungannya optimal. Artinya jika kontrasepsi darurat dikonsumsi jaraknya terlalu lama dari hubungan seks dan telah terjadi pembuahan, maka efektivitasnya menjadi sangat rendah. Apabila telah terjadi kehamilan maka kontrasepsi darurat tidak bekerja dengan menggugurkan kehamilan serta tidak akan berbahaya bagi pembentukan embrio.

Adapun reaksi tubuh ketika mendapatkan kontrasepsi darurat yang mengandung hormon ini adalah mengeluarkan flek atau darah kecoklatan dari vagina. Ini bisa terjadi 1-3 hari setelah konsumsi kontrasepsi darurat. Ini sebenarnya adalah proses tubuh menyesuaikan diri atas masuknya hormon dari luar. Maka jangan langsung panik jika flek itu terjadi karena masih dalam kategori pendarahan ringan. Justru ketika merasa panik akan membuat kamu stress dan bisa jadi membuat haid tidak lancar.

Tapi waspadalah jika flek terjadi lebih dari tiga hari setelah mengkonsumsi kontrasepsi darurat. Lebih baik segeralah konsultasi ke dokter untuk memastikan apakah flek tersebut merupakan indikasi dari adanya gangguan lain pada sistem reproduksi kamu.

Cara mengkonsumsi kontrasepsi darurat yang benar adalah maksimal 72 jam setelah berhubungan seks. Kontrasepsi darurat terdiri dari 2 pil, jadi minumlah 1 pil segera setelah berhubungan seks dan lanjutkan minum 1 pil lagi 12 jam kemudian. Dengan begini efektivitas kontrasepsi darurat untuk mencegah terjadinya kehamilan bisa sampai 95%. Adapun contoh dari kontrasepsi darurat adalah Andalan Postpil yang setiap pilnya mengandung 0,75mg Levonorgestrel atau hormon progestin.

Hal yang wajib diingat adalah sama seperti namanya, kontrasepsi ini hanya digunakan untuk kondisi darurat misalnya ketika lupa minum pil KB atau menggunakan kondom. Jika kamu dan suami memang masih belum ingin memiliki anak, maka jangan tergantung pada kontrasepsi darurat. Lebih baik konsultasi ke dokter demi menemukan kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi tubuh dan kebutuhan kamu serta suami.

Baca Juga: Tiga Kekeliruan Persepsi yang Sering Dimiliki Laki-laki Terkait Kontrasepsi Darurat

Jika kamu ingin konsultasi lebih detail lagi tentang pilihan kontrasepsi terbaik, yuk konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.

Menggunakan Pil Kontrasepsi Darurat Lebih Dari Sekali, Aman Nggak, Sih?

Tak ada orang yang ingin mengalami situasi darurat, namun kenyataannya situasi darurat tetap saja bisa terjadi. Bahkan, terkadang situasi darurat bisa terjadi beberapa kali. Dalam hal perencanaan keluarga, wujud dari situasi darurat bisa bermacam-macam, mulai dari ‘khilaf’ berhubungan seks di tanggal subur, kondom lepas karena kesalahan pemakaian, lupa minum pil KB, lupa jadwal suntik KB, dan sebagainya. Pada situasi-situasi seperti tadi, solusi yang ampuh adalah pil kontrasepsi darurat. Pertanyaannya, bolehkah pil kontrasepsi darurat digunakan lebih dari sekali?

Baca Juga: Serba Serbi Pil Kontrasepsi

Pil kontrasepsi darurat adalah pil yang bisa dikonsumsi untuk mencegah kehamilan hingga maksimal 5 hari pasca berhubungan seks (Witton, 2017). Cara kerjanya adalah dengan mengeluarkan hormon progesteron dosis tinggi yang memberi sinyal pada tubuh untuk menunda pelepasan sel telur, agar sperma yang sudah terlanjur masuk tak bisa membuahi sel telur. Untuk mengonsumsinya, biasanya pil kontrasepsi darurat harus diminum dua butir sekaligus.

Salah satu produk pil kontrasepsi darurat yang banyak digunakan yaitu Andalan Postpil. Setiap tablet Andalan Postpil mengandung 0,75 mg Levonorgestrel (hormon progesteron). Setiap kemasan sudah berisikan 2 buah tablet, sehingga bisa digunakan untuk satu kali kejadian darurat.

Bagaimana bila situasi darurat terjadi lebih dari sekali, bolehkah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat lagi? Boleh, asalkan tidak digunakan terus-terusan setiap hari seperti kontrasepsi reguler. Soalnya, meskipun pil kontrasepsi darurat aman bagi tubuh, dosis yang terkandung bukan diracik untuk penggunaan rutin. Bila kamu memakainya sehari-hari, keseimbangan hormon di dalam tubuh bisa terganggu, sehingga bisa muncul efek samping seperti pusing atau mual yang mengurangi kenyamananmu. Kalau situasi darurat terkait kontrasepsi sudah terjadi beberapa kali, ada baiknya kamu dan pasanganmu mendiskusikan lebih lanjut mengenai efektivitas strategi pencegahan kehamilan yang sedang kamu gunakan. Sampaikanlah dengan jujur bila memang ada kendala yang mempersulit. Komunikasi yang terbuka adalah kunci utama.

Bersama-sama, evaluasilah letak kekurangan metode yang kamu gunakan dengan pasanganmu saat ini. Sebagai contoh, metode KB senggama terputus alias ‘keluar di luar’ memang pada umumnya sangat rentan gagal (Westheimer & Lehu, 2019). Pertama, mengontrol ejakulasi itu sulit. Kedua, pasangan bisa saja ‘terbawa suasana’ hingga lupa menarik penis keluar. Selain itu, kalaupun penis ditarik sebelum orgasme, cairan pra-ejakulasi yang keluar sejak awal penis ereksi pun kadang sudah mengandung sperma, sehingga berpotensi menyebabkan kehamilan. Daripada mengambil risiko kehamilan yang tidak direncanakan, lebih baik kamu dan pasanganmu beralih ke metode KB modern.

Metode KB modern pun harus sesuai dengan kondisi kebutuhan pribadimu. Kalau kamu punya disiplin yang tinggi, pil KB bisa jadi solusi yang tepat. Akan tetapi jika kamu pelupa, cobalah mempertimbangkan IUD tembaga atau KB implan. Apapun metode KB yang kamu pilih, konsultasikanlah dengan dokter atau bidan dan pastikan bahwa metode tersebut memang sesuai dengan kebutuhanmu.

Baca Juga: Pilihan Kontrasepsi Hormonal Untuk Atasi Masalah Haid

Begitulah sekilas pembahasan soal boleh-tidaknya menggunakan pil kontrasepsi darurat lebih dari sekali. Jadi, boleh-boleh saja, namun jangan diteruskan untuk pemakaian harian, ya! Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Setelah Memakai Kontrasepsi Darurat, Apa Lagi yang Perlu Dilakukan?

Kondom bocor akibat salah pakai. Pil KB lupa diminum. Jadwal suntik KB terlewat. Niatnya tak ingin bermesraan di masa subur, namun apa daya ternyata ‘khilaf’. Apapun cerita yang melatar-belakanginya, kamu dan pasanganmu terlanjur berhubungan seks tanpa pengaman. Padahal, kalian sama-sama belum siap untuk menghadapi kehamilan. Kemudian kalian berhasil mengambil langkah yang tepat, yaitu mencari kontrasepsi darurat sesegera mungkin, entah itu IUD tembaga atau pil kontrasepsi darurat. Lalu, sekarang gimana?

Baca Juga: Enam Jenis Kontrasepsi, Mana yang Kamu Minati?

  • Tetap tenang
    Kamu sudah melakukan segala yang bisa kamu lakukan, sehingga usahakan untuk tetap tenang. Asal digunakan sesegera mungkin setelah hubungan seks tanpa pengaman, kontrasepsi darurat akan bekerja dengan efektif. Berdasarkan 18 buah penelitian di 5 negara dengan total 8550 kasus pemasangan IUD tembaga sebagai metode kontrasepsi darurat, hanya 8 kasus yang berujung pada kehamilan. Artinya, efektivitas IUD tembaga dalam mencegah kehamilan lebih dari 99%, dengan tingkat kegagalan hanya 0,093%. Pil kontrasepsi darurat juga memiliki efektivitas yang sangat tinggi, dengan tingkat kegagalan di bawah 3% ketika dikonsumsi selambat-lambatnya <120 jam atau lima hari setelah hubungan seks tanpa pengaman (Festin, Peregoudov, Seuc, et al., 2017). Jadi, tak perlu panik.
    Setelah Memakai Kontrasepsi Darurat, Apa Lagi yang Perlu Dilakukan?

  • Diskusi strategi pencegahan kehamilan yang lebih efektif untuk ke depannya
    Kamu dan pasanganmu seharusnya nggak akan membutuhkan kontrasepsi darurat bila memang metode pencegahan kehamilan yang digunakan saat ini sudah efektif. Oleh karena itu, ada baiknya mengevaluasi letak kesalahan strategi pencegahan kehamilan yang sudah diterapkan. Misalnya, bila kondom lepas atau bocor tiba-tiba, mungkin ada kesalahan penyimpanan. Apakah kamu menyimpan kondom di dekat benda tajam, di dalam mobil yang panas, atau di tempat yang terpapar cahaya matahari? Sudah benarkah teknik pemakaian kondomnya? Hindari memakai kondom terlalu dini sebelum penis mengeras atau terlalu lama mencopot kondom setelah ejakulasi hingga sperma merembes. Kalau jadwal minum pil KB atau suntik KB sering kelewatan, mungkin kamu perlu memasang alarm pengingat di HP atau meminta bantuan pasangan untuk mengingatkan. Khilaf berhubungan seks di tanggal subur? Mungkin sudah saatnya beralih ke metode kontrasepsi modern.
    Setelah Memakai Kontrasepsi Darurat, Apa Lagi yang Perlu Dilakukan?

  • Beli testpack 1-2 minggu setelahnya
    Meski tingkat kesuksesan kontrasepsi darurat sangat tinggi, tetap nggak ada salahnya membeli alat tes kehamilan sekitar 1-2 minggu setelah terjadinya hubungan seks tanpa pengaman, untuk sekadar berjaga-jaga saja bila memang terjadi kehamilan. Apalagi, jika kamu atau pasanganmu baru menggunakan kontrasepsi darurat setelah jangka waktu yang direkomendasikan, sebab bila dipakai >120 jam setelah berhubungan seks, kemungkinan kontrasepsi tersebut gagal akan lebih tinggi.
    Setelah Memakai Kontrasepsi Darurat, Apa Lagi yang Perlu Dilakukan?

    Gunakan Andalan Pregnancy Test Midstream, alat tes kehamilan pribadi dengan sensitivitas yang tinggi dan tingkat akurasi 99,9%. Bila ternyata tidak hamil, kamu dan pasanganmu bisa bernapas dengan lega. Kalau memang hamil, tetap diskusikan dengan kepala dingin langkah apa yang akan diambil selanjutnya dengan pasangan, misalnya mencari bantuan finansial, keluarga yang bisa mengasuh, babysitter, dan sebagainya. Tak perlu putus asa, sebab selalu ada jalan keluar.

    Setelah Memakai Kontrasepsi Darurat, Apa Lagi yang Perlu Dilakukan?

Baca Juga: Serba Serbi Pil Kontrasepsi

Itulah 3 hal yang perlu dilakukan setelah memakai kontrasepsi darurat. Selain itu, jika ingin berkonsultasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Tiga Kekeliruan Persepsi yang Sering Dimiliki Laki-laki Terkait Kontrasepsi Darurat

Kurangnya informasi mengenai kontrasepsi darurat sering membuat laki-laki jadi gelagapan ketika terjadi ‘kecelakaan’ di ranjang, entah itu kondom yang terlepas karena kesalahan pemakaian, pasangan yang lupa minum pil KB, atau sama-sama ‘khilaf’ terlanjur berhubungan seks di tanggal subur. Akibatnya, perempuan merasa kurang didukung di tengah kepanikan mencari strategi agar kehamilan tetap bisa dicegah. Berikut tiga kekeliruan persepsi yang sering dimiliki laki-laki terkait kontrasepsi darurat.

Baca Juga: Jangan Percaya Lima Mitos Kontrasepsi IUD Ini!

  1. Kontrasepsi darurat hanya ada dalam wujud pil
    Menurut penelitian, sebagian besar laki-laki berpersepsi bahwa satu-satunya metode yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seks tanpa pengaman adalah pil kontrasepsi darurat (Wright, Fawson, Frost & Turok, 2017). Padahal, selain pil kontrasepsi darurat, IUD tembaga juga bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat. Bahkan, menurut WHO, IUD tembaga merupakan alat kontrasepsi darurat yang paling efektif (WHO, 2018). Beberapa jenis IUD tembaga populer di Indonesia misalnya IUD Andalan TCu 380A, IUD Andalan Cu 375 Sleek, dan IUD Andalan Silverline Cu 200 Ag.
    Tiga Kekeliruan Persepsi yang Sering Dimiliki Laki-laki Terkait Kontrasepsi Darurat

  2. Pil kontrasepsi darurat harus diminum sehari setelah berhubungan seks
    Karena sering disebut sebagai ‘morning-after pill’ atau Postpil, banyak yang mengira bahwa pil kontrasepsi darurat harus diminum sehari setelah berhubungan seks, tepatnya di pagi harinya. Padahal, pil kontrasepsi darurat harus diminum sesegera mungkin setelah terjadinya hubungan seks, tak perlu menunggu keesokan harinya. Batas waktu maksimalnya adalah 5 hari (120 jam), namun efektivitasnya dalam mencegah kehamilan akan semakin meningkat bila diminum lebih cepat (Matyanga & Dzingirai, 2018). Bingung mencari pil kontrasepsi darurat? Kamu bisa menemukannya di sini.
    Tiga Kekeliruan Persepsi yang Sering Dimiliki Laki-laki Terkait Kontrasepsi Darurat

  3. Kontrasepsi darurat bisa membatalkan kehamilan
    Ini juga merupakan kesalahan persepsi. Kenyataannya, kontrasepsi darurat tidak bisa membatalkan kehamilan yang sudah terjadi. Kontrasepsi darurat hanya bisa mencegah kehamilan, tepatnya mencegah pembuahan sel telur oleh sperma serta menempelnya hasil pembuahan sel telur di rahim (Dweck & Westen, 2017). Inilah alasan mengapa kontrasepsi darurat harus digunakan sesegera mungkin. Kalau sudah terlanjur hamil, penggunaan kontrasepsi darurat nggak akan bisa membatalkan kehamilan tersebut. Jika memang hasil testpack sudah positif, namun kamu dan pasanganmu belum siap untuk membesarkan seorang anak, maka diskusikanlah mengenai berbagai alternatif yang bisa dipilih, entah dengan mengajukan pinjaman dana, melibatkan bantuan anggota keluarga, mempekerjakan babysitter, mencari program orangtua asuh, dan sebagainya.
    Tiga Kekeliruan Persepsi yang Sering Dimiliki Laki-laki Terkait Kontrasepsi Darurat

Itulah tiga kekeliruan persepsi yang sering dimiliki laki-laki terkait kontrasepsi darurat. Mudah-mudahan dengan informasi tersebut, kamu bisa lebih memahami apa yang perlu dilakukan jika kamu dan pasanganmu menghadapi situasi ‘darurat’ di ranjang.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Sehari-hari, IUD Tembaga Juga Bisa Jadi Kontrasepsi Darurat

Selain itu, jika ingin berkonsultasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp dan Telegram ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Tak Hanya untuk Sehari-hari, IUD Tembaga Juga Bisa Jadi Kontrasepsi Darurat

Dikenal sebagai alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa awet digunakan bertahun-tahun, nggak banyak yang tahu bahwa IUD tembaga juga bisa dijadikan alat kontrasepsi darurat. Bila dipasang hingga maksimal 5 hari setelah terjadinya hubungan seks tanpa pengaman, IUD tembaga 99,9% efektif dalam mencegah kehamilan (Lilja, Chin, Benson, et al., 2021). Caranya pun mudah. Berikut sekilas pembahasannya.

IUD tembaga adalah alat kontrasepsi yang berukuran mungil, berbentuk seperti huruf T, dan dimasukkan ke dalam rahim (Dweck & Westen, 2017). Pemasangannya biasanya dilakukan oleh dokter atau bidan di fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit. Prosesnya pun singkat dan tidak membutuhkan operasi.

Baca Juga: Tipe Kontrasepsi IUD yang Perlu Wanita Ketahui

Ada beberapa jenis IUD tembaga. IUD Andalan TCu 380A, misalnya, mengandung 380 mm2 tembaga pada permukaannya. Tembaga tersebut tidak melepas hormon, namun bersifat melemahkan sperma, sehingga sperma tidak bisa membuahi sel telur dan menyebabkan kehamilan. Sekali pasang, IUD Andalan TCu 380A bisa melindungi pemakainya dari risiko kehamilan hingga 10 tahun.

Berbeda dengan IUD Andalan TCu 380A, IUD Andalan Cu 375 Sleek punya masa perlindungan selama 5 tahun. Keduanya sama-sama mengandung tembaga, namun IUD yang ini didesain untuk perempuan dengan rahim yang lebih pendek. Jadi, sebelum pemasangan IUD, dokter atau bidan biasanya akan menyesuaikan ukuran IUD dengan ketinggian rahim, agar IUD tembaga nyaman dipakai dan bisa bekerja dengan efektif.

Selain kedua model IUD tembaga tadi, ada juga IUD tembaga dengan kandungan inti yang terbuat dari perak. Fungsinya untuk memaksimalkan efektivitas kontrasepsi. Misalnya, IUD Andalan Silverline Cu 200 Ag yang bisa mencegah kehamilan selama 3 tahun, serta IUD Andalan Silverline Cu 380 Ag yang dapat menjadi pengaman selama 5 tahun.

Nah, selain bisa menjadi kontrasepsi reguler, IUD tembaga juga bisa dipakai sebagai kontrasepsi darurat. Dalam situasi apa saja pemakaiannya? Beberapa contoh kasus di mana seseorang membutuhkan kontrasepsi darurat misalnya sebagai berikut.

  • Jika kondom lepas atau robek akibat kesalahan pemakaian atau sudah kadaluarsa
  • Ketika lupa minum pil KB harian
  • Ketika lupa jadwal suntik KB bulanan / 3 bulanan
  • Implan KB sudah lebih dari 4 tahun, lupa dilepas dan diganti dengan yang baru
  • Setelah terjadi pemerkosaan di mana cairan sperma masuk ke dalam vagina

Kalaupun ternyata hanya digunakan sebagai kontrasepsi darurat dan penggunanya tidak butuh perlindungan dari kehamilan untuk jangka waktu yang panjang, IUD tembaga bisa dilepas kembali kapan pun dengan bantuan dokter atau bidan. Jadi, tak masalah bila ingin melepas IUD sebelum masa perlindungannya berakhir. Tinggal membuat janji dengan tenaga medis terlatih saja.

Meskipun begitu, perlu diperhatikan bahwa kontrasepsi darurat bukanlah alat aborsi, sehingga IUD tembaga tidak akan bisa mencegah kehamilan bila kehamilan sudah terlanjur terjadi. Pencegahan kehamilan hanya bisa dilakukan bila sel telur belum dibuahi sperma dan menempel di dinding rahim.

Baca Juga: Menstruasi Lebih Deras dengan IUD Tembaga, Apakah Normal?

Itulah sekilas pembahasan mengenai peran IUD sebagai alat kontrasepsi darurat. Jika ingin berkonsultasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

‘Kebablasan’ Akibat Terbawa Suasana Valentine? Ini Kontrasepsi Darurat yang Bisa Digunakan!

Valentine’s Day alias Hari Kasih Sayang yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari merupakan momen yang sangat spesial banyak pasangan. Mawar, cokelat, dan berbagai ungkapan cinta romantis pun sudah menjadi tradisi hampir di seluruh dunia. Tak mengherankan jika banyak yang akhirnya terbawa suasana dan ‘kebablasan’ alias lupa berkontrasepsi saat merajut asmara di malam harinya. Tak perlu khawatir, sebab ada kontrasepsi darurat yang bisa menyelamatkanmu dan pasanganmu dari kehamilan yang tidak direncanakan.

Berbeda dengan kontrasepsi sehari-hari, kontrasepsi darurat bisa digunakan setelah terjadinya hubungan seks. Selain itu, kamu juga dapat memakainya jika kamu mencurigai adanya kegagalan kontrasepsi, misalnya jika kondom terlepas atau jadwal suntik KB kelewatan. Ada dua macam kontrasepsi yang bisa digunakan untuk momen-momen darurat, yaitu IUD tembaga dan pil kontrasepsi darurat (kondar).

Baca Juga: Kondom yang Enak untuk Digunakan di Bulan Kasih Sayang Buat Pasutri

  • IUD tembaga
    IUD tembaga berukuran mungil, berbentuk seperti huruf T, dan dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga medis profesional. Masa perlindungannya bisa mencapai 10 tahun (Hill, 2019), tergantung dari jenis yang kamu pilih. Meskipun begitu, IUD tembaga bisa dilepas kapanpun di fasilitas kesehatan terdekat bila kamu berubah pikiran dan sudah ingin menjalani program kehamilan sebelum masa perlindungan IUD berakhir. Beberapa contoh produk IUD tembaga terbaik di Indonesia misalnya IUD Andalan Cu 375 Sleek, IUD Andalan TCu 380A, dan IUD Andalan Silverline Cu 200 Ag.
    'Kebablasan' Akibat Terbawa Suasana Valentine? Ini Kontrasepsi Darurat yang Bisa Digunakan!

  • Pil kontrasepsi darurat (kondar)
    Pil kontrasepsi darurat (kondar) atau juga dikenal sebagai postpil / morning after pill merupakan pil yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan setelah terjadinya hubungan seks tanpa pengaman. Cara kerjanya adalah dengan mengeluarkan hormon progesteron untuk menunda pelepasan sel telur agar tidak terjadi pembuahan oleh sperma. Meskipun sperma sudah masuk ke dalam vagina, kehamilan tidak akan terjadi bila sel telur tidak dibuahi oleh sperma. Contoh pil kontrasepsi darurat berkualitas yang banyak digunakan adalah Andalan Postpil dengan kandungan 0,75 mg Levonorgestrel (hormon progesteron). Untuk mengonsumsinya, biasanya Andalan Postpil langsung diminum sebanyak dua butir sekaligus dalam kurun waktu maksimal 120 jam (5 hari) sejak berhubungan seks tanpa kontrasepsi. Semakin cepat dikonsumsi, semakin efektif pilnya.
    'Kebablasan' Akibat Terbawa Suasana Valentine? Ini Kontrasepsi Darurat yang Bisa Digunakan!

Baca Juga: Macam-macam Kontrasepsi Darurat yang Direkomendasikan WHO, Apa Saja?

Nah, jadi, bila kamu ‘kebablasan’ di Hari Valentine, kamu bisa menggunakan salah satu dari kedua pilihan kontrasepsi darurat tadi. Walaupun begitu, kontrasepsi darurat tidak bisa digunakan untuk aborsi, sehingga apabila memang sudah terjadi kehamilan, kehamilan tersebut tidak akan bisa dibatalkan dengan menggunakan kontrasepsi darurat. Bila terlanjur mengalami kehamilan yang tidak direncanakan, sebaiknya kamu dan pasanganmu berkonsultasi pada pihak profesional. Jika ingin berkonsultasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

6 Hoax yang Sering Anda Dengar Mengenai Kontrasepsi Darurat

Terbatasnya akses informasi mengenai kesehatan reproduksi seringkali menyebabkan kesalah-pahaman di kalangan masyarakat awam, terutama ketika membahas mengenai alat kontrasepsi. Salah satu dampaknya adalah banyaknya hoax yang beredar mengenai kontrasepsi darurat. Berikut beberapa hoax populer mengenai kontrasepsi darurat dan penjelasan di baliknya.

Baca Juga: 5 Hoax Tentang HIV yang Wajib Kamu Tahu!

  • “Postpil adalah satu-satunya kontrasepsi darurat.”
    Faktanya, ada dua jenis kontrasepsi yang bisa digunakan dalam situasi darurat, yaitu Postpil dan IUD tembaga. IUD tembaga dimasukkan ke dalam rahim dan mencegah kehamilan dengan mengeluarkan ion-ion yang bersifat toksik bagi sperma. Efektivitasnya luar biasa tinggi, dengan tingkat kegagalan hanya 0,1% (Trussel et al., 2018).

  • “Postpil adalah pil aborsi.”
    Ini juga merupakan mitos yang banyak beredar. Padahal, Postpil bukan merupakan pil aborsi, sebab Postpil tidak bisa membatalkan kehamilan yang telah terlanjur terjadi (Dweck & Westen, 2017). Postpil hanya bisa mencegah kehamilan sebelum terjadi.

  • “Orang yang menggunakan kontrasepsi darurat pasti sering bergonta-ganti pasangan.”
    Kenyataannya, kontrasepsi darurat digunakan oleh orang-orang dari beragam latar belakang. Mulai dari seseorang yang lupa minum pil KB, pasangan yang mengalami kebocoran kondom, hingga korban pelecehan seksual pun menggunakan kontrasepsi darurat. Jadi, jangan serta-merta berasumsi negatif jika Anda mendengar bahwa salah seorang kenalan Anda meminum Postpil. 

  •  “Postpil sebaiknya diminum sehari setelah berhubungan seks tanpa pengaman.”
    Ini adalah kesalah-pahaman yang terjadi karena istilah ‘morning-after pill’ yang sering digunakan sebagai nama lain Postpil, sehingga banyak orang yang berpikir bahwa waktu meminum Postpil yang benar adalah pada pagi hari setelah malamnya berhubungan seks. Padahal, Postpil harus diminum sesegera mungkin setelah terjadinya hubungan seks tanpa pengaman, dengan batas waktu maksimal 5 hari. Penelitian yang dilakukan oleh Rodrigues, Grou, dan Joly menemukan bahwa jika diminum <72 jam setelah berhubungan seks, Postpil memiliki tingkat efektivitas sebesar 87-90%, namun jika diminum 72-120 jam setelah hubungan seks, efektivitasnya 72-87%. Meskipun keduanya sama-sama tinggi, bisa dilihat bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan jika Anda menunda waktu minum pil. Kesimpulannya, semakin cepat diminum, semakin tinggi efektivitas Postpil.

  • “Apabila berhubungan seks lagi setelah minum Postpil, tidak akan terjadi kehamilan.”
    Postpil hanya melindungi Anda dari risiko kehamilan akibat hubungan seks yang sudah terjadi, namun jika Anda melakukan hubungan seks lagi setelah meminum Postpil, risiko kehamilan tetap ada. Contohnya, jika Anda minum Postpil 3 hari setelah berhubungan seks, kemudian di hari ke-4 Anda melakukan hubungan seks lagi, maka di hari ke-6 hingga 8 Anda tidak punya perlindungan sama sekali, padahal sperma bisa bertahan hidup di dalam tubuh selama 5 hari (Hill, 2019).

  • “Postpil bisa digunakan sebagai metode KB reguler.”
    Postpil aman digunakan sebagai alternatif dalam keadaan darurat, namun Postpil tidak didesain untuk dikonsumsi secara reguler karena dosisnya lebih tinggi. Andalan Postpil, misalnya, memiliki kandungan 0,75 mg Levonorgestrel (hormon progestin). Satu strip terdiri dari 2 butir pil yang harus diminum sekaligus dalam keadaan darurat. Untuk konsumsi reguler, tersedia pil KB, misalnya pil KB Andalan yang mengandung 0,15 mg Levonorgestrel dan 0,03 mg Etinilestradiol. Satu strip berisi 28 butir yang memang dibuat untuk diminum setiap hari.

Baca Juga: Bebas Panik dengan Kontrasepsi Darurat, Begini Pemakaiannya

Itulah 6 hoax yang mungkin sudah sering Anda temukan ketika berbicara mengenai kontrasepsi darurat. Jika Anda masih bingung atau memiliki pertanyaan, Anda bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.  Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Bebas Panik dengan Kontrasepsi Darurat, Begini Pemakaiannya

Ketika berbicara mengenai pencegahan kehamilan, ada saja hal-hal yang bisa terjadi di luar rencana. Situasi-situasi darurat membutuhkan penanganan khusus, sebab apabila tidak segera ditangani bisa berujung pada kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Organisasi kesehatan dunia, WHO (2018), mendeskripsikan beberapa contoh situasi darurat, seperti:

  • Ketika kontrasepsi tidak digunakan atau terlupakan
  • Ketika terjadi pelecehan seksual pada perempuan dan korban tidak terlindungi oleh metode kontrasepsi
  • Ketika terdapat kekhawatiran mengenai adanya kegagalan kontrasepsi.

Baca Juga: 6 Hoax yang Sering Anda Dengar Mengenai Kontrasepsi Darurat

Kekhawatiran mengenai potensi kegagalan kontrasepsi yang dimaksud mencakup situasi-situasi sebagai berikut:

  • Kondom tiba-tiba lepas, bocor, robek
  • Kondom digunakan dengan cara yang salah
  • Lupa minum pil KB kombinasi hingga 3 kali berturut-turut
  • Terlambat minum pil KB progesteron / pil mini selama >3 jam, hingga mengakibatkan jeda waktu 27 jam antara waktu meminum pil terakhir dengan pil yang baru diminum
  • Terlambat minum pil yang mengandung desogestrel (0,75 mg) selama >12 jam, hingga mengakibatkan jeda waktu 36 jam antara waktu meminum pil terakhir dengan pil yang baru diminum
  • Terlambat suntik KB progesteron norethisterone enanthate (NET-EN) selama >2 minggu
  • Terlambat suntik KB progesteron depot-medroxyprogesterone acetate (DMPA) selama >4 minggu
  • Terlambat suntik KB kombinasi selama >7 hari / 1 minggu
  • Diafragma yang digunakan pada mulut rahim bergeser, rusak, robek, atau dikeluarkan terlalu dini
  • Berusaha melakukan metode withdrawal (penis ejakulasi di luar vagina) namun gagal / terlanjur ejakulasi di dalam vagina
  • Kegagalan penggunaan spermisida
  • Salah menghitung hari kesuburan saat menggunakan metode kontrasepsi kalender
  • IUD terlepas keluar

Apabila salah satu situasi di atas terjadi pada Anda, maka Anda bisa menggunakan kontrasepsi darurat atau juga dikenal sebagai postpil / morning after pill untuk mencegah kehamilan. Postpil bekerja dengan mengeluarkan hormon progesteron untuk menunda pelepasan sel telur agar tidak terjadi pembuahan oleh sperma. Postpil dengan kandungan 0,75 mg Levonorgestrel (hormon progesteron), misalnya seperti Andalan postpil, langsung diminum sebanyak dua butir sekaligus. Postpil harus dikonsumsi dalam kurun waktu maksimal 120 jam (5 hari) sejak berhubungan seks tanpa pengaman. Semakin cepat dikonsumsi, semakin efektif kinerja postpil.

Jangka Waktu Konsumsi Efektivitas Tingkat Kehamilan Sumber
72 jam setelah hubungan seks 87%-90% 0,8% Rodrigues, Grou, & Joly;2001
72-120 jam setelah hubungan seks 72%-87% 1,8%

Baca Juga: Mencegah Kehamilan dengan Kontrasepsi: 6 Metode KB Modern dan Masa Perlindungannya

Meskipun demikian, perlu digaris-bawahi bahwa kontrasepsi darurat bukan merupakan pil aborsi. Jika kehamilan sudah terjadi terlebih dahulu, mengonsumsi postpil tidak akan bisa membatalkannya. Kalau Anda mencurigai terjadinya kehamilan, pastikan dengan membeli alat tes kehamilan atau dengan berkonsultasi ke dokter / bidan. Apabila memang terjadi kehamilan yang tidak direncanakan (KTD), konsultasikan mengenai tindakan yang sebaiknya diambil di klinik atau rumah sakit. Tetap tenang dan ingat bahwa Anda tidak sendiri. Ada banyak pihak yang bisa memberikan dukungan pada Anda.
Pada akhirnya yang terpenting adalah tetap berkepala dingin dalam menghadapi situasi-situasi yang tidak terprediksi. Kontrasepsi darurat memegang peranan besar dalam menjadi alternatif solusi, namun bukan satu-satunya jalan keluar. Jika Anda masih bingung atau ingin melalukan konsultasi mengenai permasalahan yang sedang dialami, Anda juga bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.  Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.