Perlukah Berhenti Sementara Saat Minum Pil KB?

Metode kontrasepsi untuk menunda kehamilan seperti pil KB memang harus terus dikonsumsi setiap hari dalam jangka panjang. Ada mitos yang menyebut bahwa kita sebaiknya berhenti sementara setelah beberapa waktu minum pil KB.

Menurut mitos itu, jeda sementara dari pil KB diperlukan agar hormon tubuh “kembali normal”. Benarkah demikian?

Baca Juga: Lupa Minum Pil KB Satu Kali, Apakah Ada Kemungkinan Hamil?

Pada dasarnya tidak ada alasan medis mengapa kita harus berhenti sementara minum pil KB.

Pertama-tama kita harus memahami apa yang terjadi pada tubuh ketika menggunakan kontrasepsi hormonal (pil KB, koyo, atau cincin vagina). Tubuh akan mendapatkan dosis estrogen dan progestin secara stabil untuk mencegah kehamilan.

Estrogen menekan ovulasi dengan menghambat pengeluaran hormon yang bertanggung jawab untuk memulai rantai peristiwa reproduksi. Sementara itu, progestin bekerja dengan mempersulit sperma yang akan berenang ke rahim dan memastikan sel telur tidak dibuahi.

Ketika kita berhenti minum pil KB, maka efek tersebut segera berhenti dan hormon-hormon akan dikeluarkan dari sistem dalam hitungan hari.

Dengan kata lain, kita tidak perlu “berhenti sementara” dari pil KB setiap beberapa waktu, kecuali jika kita memang tak ingin memakai kontrasepsi ini lagi atau ada alasan medis lainnya.

Jangan lupa juga bahwa manfaat pil KB lebih dari sekadar mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Banyak yang tidak sadar bahwa kontrasepsi ini membantu menghilangkan jerawat ataupun nyeri haid yang biasanya datang setiap bulan. Keluhan ini bisa kembali lagi ketika kita berhenti minum pil KB.

Pada kebanyakan kasus, ketika berhenti minum pil KB maka menstruasi akan kembali seperti sebelumnya (bisa saja sebelumnya tidak lancar atau perdarahannya berat).

Pil KB dapat membantu mengontrol perdarahan yang banyak saat haid sehingga menstruasi lebih ringan dan lebih teratur.

Baca Juga: Manfaat Menunda Menstruasi dengan Pil KB

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Pasang KB di Tengah Pandemi, Ini Panduan Amannya

Menggunakan kontrasepsi jangka panjang saat pandemi membuat kamu tidak perlu bolak-balik ke rumah sakit.

Pembatasan mobilitas demi memutus mata rantai penularan Covid-19 ternyata berdampak pada melonjaknya angka kehamilan. Hal ini dikarenakan seluruh aktivitas berpusat di rumah. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahkan menyebutkan ada lebih dari 400.000 kehamilan yang tidak direncanakan terjadi selama pandemi. Diprediksi pertambahan angka kehamilan itu aka nada sebanyak 420.000 bayi yang diperkirakan akan lahir selama pandemi.

Baca Juga: Beragam Metode KB Jangka Panjang, Cocok untuk Si Pelupa

Tingginya angka kehamilan yang tidak direncanakan angka berpengaruh langsung pada kualitas hidup dalam rumah tangga. Pandemi menciptakan ketidakpastian ekonomi akibat pembatasan mobilitas yang berujung pada melambatnya ekonomi. Apalagi ibu hamil masuk dalam kategori kelompok berisiko selama pandemi, karena fluktuasi hormon membuat imunitas ibu menurun. Maka bisa dibilang menjalani kehamilan di masa pandemi sangatlah penuh ketegangan dan kekuatiran. Ini mengapa BKKBN sangat menganjurkan untuk tetap ber-KB selama pandemi.

Tapi dengan tingginya angka penularan Covid-19, fasilitas kesehatan menjadi tempat yang paling berisiko untuk didatangi. Lantas bagaimanakah prosedur pasang KB di tengah pandemi? Sebelum berkonsultasi ke dokter atau bidan mengenai pilihan KB, sebaiknya kamu mencari tahu tentang prosedur skrining pasien di fasilitas kesehatan yang akan didatangi. Pastikan fasilitas kesehatan tersebut menjalankan secara ketat proteksi perlindungan dan keamanan diri setiap orang yang berinteraksi di dalam rumah sakit.

Atau bisa juga menanyakan kepada fasilitas kesehatan yang kamu pilih apakah mereka menyediakan layanan telemedicine atau konsultasi jarak jauh dengan dokter kandungan atau bidan. Biasanya setelah konsultasi telemedicine akan disepakati hari dan jam pemasangan KB. Pengaturan ini penting agar kamu tidak terlalu lama menunggu di fasilitas kesehatan. Untuk meminimalisir kamu sering berkunjung ke fasilitas kesehatan sebaiknya pilihlah KB yang jangka panjang seperti IUD Andalan yang memiliki masa pakai hingga 8 tahun atau Andalan Implan yang masa pakainya bisa hingga 4 tahun. Tapi ingat, wajib berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter atau bidan untuk memastikan KB jangka panjang ini aman untuk kamu.

Konsultasi telemedicine juga menjadi cara yang aman untuk kamu yang memerlukan perpanjang resep untuk pil KB. Setelah resep didapatkan dan kamu harus membelinya secara daring, belilah di gerai resmi untuk memastikan pil KB yang kamu akan konsumsi adalah asli. Jangan lupa juga untuk menanyakan tanggal kadaluarsanya sehingga pil yang kamu konsumsi benar-benar aman.

Namun kalau kamu tidak mau ke fasilitas kesehatan karena angka penularan Covid-19 yang masih tinggi dan merasa tidak bisa menggunakan pil KB karena sering lupa, maka gunakanlah kondom. Kamu bisa membelinya di minimarket atau apotek dekat rumah.

Pada akhirnya, ber-KB di tengah pandemi sangat bisa dilakukan. Jadi tidak ada alasan untuk menunda konsultasi dengan dokter atau bidan terkait melanjutkan ber-KB. Justru di tengah ketidakpastian situasi selama pandemi ini, ber-KB adalah cara memberikan kepastian perlindungan dalam mensejahterakan dan membahagiakan keluarga.

Baca Juga: Minum Pil KB sekaligus Mencegah Anemia, Bisa Banget!

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Manfaat Menunda Menstruasi dengan Pil KB

Ada banyak alasan mengapa seorang wanita ingin menunda menstruasinya dengan pil KB. Ada yang karena ingin berangkat haji, untuk liburan, atau pun karena punya riwayat nyeri haid dan perdarahan.

Secara umum ada dua metode untuk mengatur siklus haid, yaitu dengan pil KB mengandung hormon kombinasi ataupun ring vagina. Kedua metode kontrasepsi ini cukup aman untuk dilakukan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Memutuskan Childfree? KB Steril bisa Menjadi Opsi Untukmu

Selain agar aktivitas tidak terganggu oleh menstruasi, sebenarnya ada manfaat lain dari mengonsumsi pil KB dan menunda haid. Apa saja?

  1. Mencegah anemia
    Jika selama ini kamu selalu mengalami menstruasi dengan perdarahan yang banyak, kamu beresiko besar menderita anemia karena kehilangan banyak darah. Mengonsumsi pil KB aktif yang mengandung hormone (bukan pil kosong) secara terus menerus akan membuat siklus haid terlewat. Hal ini bisa mencegah kehilangan banyak darah sehingga tidak terjadi anemia.
  2. Mencegah migrain saat haid
    Sebagian wanita menderita nyeri kepala sebelah atau migrain ketika haid. Ini terjadi karena tubuh menjadi sensitif karena fluktuasi hormonal di masa haid. Melewatkan haid dapat menghindarkan kita dari keluhan migraine.
  3. Kulit lebih bersih
    Masalah kulit berjerawat saat menjelang haid adalah keluhan banyak wanita. Nah, jika kamu minum pil KB untuk mencegah haid maka bonusnya juga kulit lebih bersih bebas jerawat.
  4. Kualitas hidup lebih baik
    Bagi sebagian wanita, melewatkan siklus haid berarti terbebas dari keluhan nyeri, perut kembung, dan juga mood yang tidak stabil. Kondisi ini tentu akan meningkatkan kualitas hidup.
  5. Menurunkan risiko beberapa jenis kanker
    Menggunakan kontrasepsi hormonal untuk melewatkan menstruasi juga menurunkan risiko terkena kanker ovarium dan kanker rahim.
  6. Mencegah kista ovarium
    Kista ovarium merupakan kantong-kantong yang dipenuhi oleh cairan yang terbentuk di ovarium. Kondisi ini dialami sekitar 10 dari 100 wanita. Walau kista sering tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi terkadang diperlukan tindakan tertentu untuk mengatasinya.

    Jika kita melewatkan siklus haid menggunakan pil KB, terbentuknya kista bisa dicegah. Bahkan kista yang sudah ada bisa berkurang.

  7. Menikmati traveling dan hobi
    Di Indonesia sudah umum bagi jamaah perempuan yang akan naik haji untuk mengonsumsi pil KB agar kegiatannya di tanah suci tidak terganggu. Selain itu, kita juga bisa menggunakan metode yang sama untuk menikmati hobi dan traveling yang sudah direncanakan. Terutama jika selama ini kita selalu “tersiksa” setiap menstruasi.

    Walau demikian, penggunaan pil KB untuk mengatur siklus haid ini harus dalam pengawasan dokter atau bidan.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Pil KB Mengatasi PCOS

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Benarkah Jerawat Membandel Bisa Diatasi dengan Pil KB?

Jerawat yang membandel seringkali disebabkan karena gangguan hormonal, sehingga pil KB disebut-sebut cukup efektif untuk mengatasinya.

Jerawat menjadi masalah kulit yang banyak dikeluhkan, tidak hanya di usia remaja tapi juga sampai dewasa. Terkadang walau sudah rajin membersihkan wajah dan memakai skincare, jerawat tetap muncul.

Baca Juga: Pil KB 21 Hari dan 28 Hari, Apa Bedanya Ya?

Banyak orang belum memahami bahwa hormon sangat berperan dalam tumbuhnya jerawat, terutama di usia pubertas. Di usia ini, perubahan hormonal dapat merangsang kelenjar minyak di bagian wajah, dada, bahkan punggung.

Itu sebabnya para dokter kulit kerap meresepkan pil kontrasepsi untuk mengatasi jerawat membandel yang tidak sembuh dengan obat jerawat biasa.

Bagaimana cara kerjanya

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif pil KB untuk mengatasi jerawat. Hasilnya, pil kontrasepsi cukup efektif mengatasi komedo hitam dan komedo putih, serta jerawat.

Penelitian juga menyebutkan bahwa pil KB kombinasi dapat mengurangi peradangan pada jerawat.

Karena itulah Badan Obat dan Makanan AS (FDA) memberi persetujuan pil KB untuk mengatasi jerawat.

Pil KB mengandung hormon sintesis yang dapat mencegah sperma membuahi sel telur. Nah, hormon tersebut juga bisa membantu mengurangi jerawat dengan cara menekan sirkulasi androgen sehingga produksi kelenjar minyak menurun.

Pil KB secara umum aman untuk perempuan, walau begitu tidak semua orang bisa mengonsumsinya. Sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter kulit untuk mengetahui pil apa yang aman dan efektif untuk masalah jerawat.

Selain itu perlu dipahami bahwa dibutuhkan waktu beberapa minggu sampai 2 bulan untuk melihat adanya perubahan signifikan pada jerawat. Hal ini terjadi karena butuh waktu untuk terjadinya perubahan hormone dalam tubuh.

Baca Juga: Tujuh Keuntungan Memakai Kondom sebagai Alat KB

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Jangan Percaya Mitos Pil KB Bikin Gemuk

Kekhawatiran terbesar perempuan untuk memakai pil KB adalah berat badan bertambah. Padahal, penelitian menyebut mitos itu tidak tepat.

Metode kontrasepsi pil KB termasuk yang terpopuler di dunia, meski begitu masih banyak perempuan yang sedang mencari kontrasepsi tetap mempercayai mitos pil KB bisa membuat gemuk.

Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Bagaimana Cara Kerja KB Spiral

Pil KB yang dianggap bisa meningkatkan angka timbangan adalah pil KB kombinasi yang mengandung hormone estrogen dan progestin.

Kontrasepsi hormonal, termasuk pil KB, suntik, IUD, atau implan, sebenarnya tidak hanya mencegah kehamilan tak direncanakan, tetapi juga bisa mengurangi gejala-gejala endometriosis yang membuat nyeri haid, menstruasi tidak teratur atau perdarahan, serta anemia.

Ketakutan akan bertambahnya berat badan bisa membuat seseorang tidak mau memakai kontrasepsi, atau membuat mereka tidak teratur menggunakannya. Hasilnya, kontrasepsi menjadi tidak efektif.

Sebenarnya hasil penelitian menyebutkan tidak cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa pil KB bisa membuat perempuan menjadi gemuk.

Lagi pula, seseorang secara umum cenderung akan mengalami peningkatan berat badan dari waktu ke waktu. Mayoritas orang akan mengalami kenaikan berat badan saat mereka memasuki usia dewasa muda ke pertengahan dengan kenaikan sekitar satu kilogram setiap tahunnya.

Sebuah penelitian yang melibatkan perempuan yang menggunakan pil KB dan ditimbang setiap harinya, menunjukkan mereka mengalami kenaikan 0.2 kilogram dalam 3 minggu minggu pertama penggunaan pil, kemudian berat badannya turun dalam jumlah yang sama pada minggu mengonsumsi pil placebo.

Setelah empat bulan masa penelitian, ternyata tidak ada perubahan berat badan.

Dengan kata lain, ketika terjadi peningkatan berat badan sebaiknya jangan cuma menyalahkan kontrasepsi tetapi evaluasi juga apakah pola makan kita berubah, apakah kita sedang stress dan kurang istirahat, dan sebagainya.

Baca Juga: Pilihan KB untuk Penyandang Lupus, Apa Saja?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Mengapa Pil KB Harus Diminum Setiap Hari Pada Jam yang Sama

Metode kontrasepsi pil KB memang harus dikonsumsi satu butir setiap hari. Namun, seberapa perlu mengonsumsinya pada jam yang persis sama?

Keharusan mengonsumsi pil KB pada jadwal yang teratur memang tergantung pada jenis pil kontrasepsinya. Jika kamu mengonsumsi pil KB kombinasi atau yang mengandung hormon estrogen dan progestin, kamu masih punya “jendela toleransi” yang lebih lebar sepanjang pil itu diminum setiap hari.

Baca Juga: Perlukah Berhenti Sementara Saat Minum Pil KB?

Meski begitu sebaiknya kita tetap punya jadwal yang rutin untuk mengonsumsi pil KB, walau jenisnya kombinasi sehingga jadi kebiasaan dan tak akan terlewat.

Jika kita terlewat minum satu kali, segeralah meminumnya begitu ingat, lalu lanjutkan dengan jadwal seperti biasanya. Biasanya kita butuh metode kontrasepsi cadangan jika lupa minum lebih dari 12 jam.

Sementara itu, jika kita mengonsumsi pil KB hormon tunggal atau yang mengandung hormone progestin saja, kita memang wajib minum pada jam yang sama setiap hari.

Pil kontrasepsi ini akan efektif jika kita minum secara rutin dengan jendela toleransi sekitar 3 jam.

Jika kita terlupa dan baru minum lebih dari jendela toleransi itu, maka efek perlindungannya lebih rendah. Misalnya saja biasanya kita minum setiap jam 12 siang, lalu hari ini terlupa dan baru minum setelah jam 3 sore, maka disarankan untuk melakukan kontrasepsi darurat atau minimal menggunakan kondom selama dua hari saat berhubungan seks.

Pil KB Andalan yang memiliki dosis tunggal mengandung hormon progestin linestrenol merupakan metode kontrasepsi yang cocok untuk ibu menyusui karena tidak mengganggu produksi dan kualitas ASI.

Baca Juga: Jangan Percaya Mitos Pil KB Bikin Gemuk

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Lupa Minum Pil KB Satu Kali, Apakah Ada Kemungkinan Hamil?

Pil KB merupakan kontrasepsi yang praktis dan memiliki banyak manfaat. Namun, kekurangan dari metode kontrasepsi ini adalah sering terjadi lupa meminumnya atau terlewat jadwalnya.

Lantas, jika kita terlewat minum pil KB satu kali apakah peluang untuk hamil jadi besar?

Baca Juga: Agar Tidak Lupa Minum Pil KB, Ini Tujuh Tipsnya

Pada dasarnya jenis pil KB yang kita konsumsi berpengaruh. Jika kita hanya lupa minum pil satu kali jenis pil kombinasi (mengandung hormon estrogen dan progestin) seperti pil KB Andalan, dan kita selalu konsisten minum di jam yang sama, tenang saja. Risiko kehamilan tetap rendah.

Jika pil KB kombinasi diminum secara konsisten, maka akan dihasilkan aliran obat yang stabil yang dapat mempertahankan dosis yang dibutuhkan untuk menghentikan ovulasi. Tidak ada ovulasi berarti tidak ada kehamilan.

Bagaimana dengan pil KB dosis tunggal atau yang mengandung progestin saja? Peluang proteksinya memang lebih kecil. Jika kita lupa minum pil ini satu kali, coba cari tahu alternatif cadangannya.

Perlu dipahami, tidak ada pil KB yang 100 persen efektif. Jadi, tetap saja ada peluang kehamilan apa pun jenis pil yang diminum.

Agar metode kontrasepsi ini memberi perlindungan yang diharapkan, ingatlah untuk mengkonsumsinya setiap hari pada jam yang sama. Dengan begitu pil KB dapat efektif sampai 99 persen.

Efektivitasnya bisa turun ke 91 persen jika kita lupa satu kali. Ini adalah hal yang wajar sebenarnya. Bahkan, survei tahun 2015 yang dilakukan di Amerika Serikat menyebutkan sekitar 15 persen pengguna kontrasepsi ini mengaku terlewat minum satu kali pada bulan sebelumnya.

Lakukan ini

Jika kita terlewat minum pil satu kali, segeralah minum sekarang juga begitu menyadari terlupa. Lalu, lanjutkan minum pil KB seperti jadwal biasanya.

Bila yang terlewat itu adalah pil placebo (tidak berisi hormon), lewatkan saja. Pil ini tidak mengandung hormon sehingga tidak bermanfaat untuk mencegah ovulasi.

Bila sudah melakukan hubungan seks dan terlewat, tidak perlu panik. Mengkonsumsi kontrasepsi darurat (postpil) bisa menjadi solusi jika insiden kelupaan itu terjadi di awal siklus haid atau minggu terakhir siklus. Sekali lagi, rencana cadangan ini diperlukan jika jenis pil KB nya adalah pil kombinasi.

Baca Juga: Sampai Berapa Lama Kita Boleh Gunakan Pil KB?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Pertama Kali Minum Pil KB, Begini Aturan Minumnya

Jika diminum secara teratur, efektifitas pil KB dalam mencegah kehamilan bisa mencapai 99%!

Memilih untuk melakukan Keluarga Berencana (KB) sebenarnya bukan hanya tentang merencanakan kehamilan, tapi juga menghargai hak perempuan dalam mengendalikan kesuburan. Plus ber-KB juga berarti membuat tumbuh kembang anak jadi lebih optimal karena mendapatkan perhatian serta kasih sayang dari orang tua.

Baca Juga: Pil KB 21 Hari dan 28 Hari, Apa Bedanya Ya?

Jika kamu kemudian memutuskan untuk menggunakan pil KB sebagai metode kontrasepsinya, maka sebaiknya ketahuilah bagaimana cara minumnya yang benar. Karena selama diminum sesuai aturannya, maka efektivitas pil KB untuk mencegah kehamilan serta memberikan manfaat kesehatan dapat dirasakan oleh tubuh secara optimal.

Sebelum membahas aturan minum pil KB, kamu harus tahu kalau kontrasepsi ini memiliki dua jenis yaitu pil KB kombinasi yang didalamnya terkandung hormon estrogen serta progesterone. Sedangkan jenis yang lainnya adalah pil KB mini yang hanya ada hormon progesteron di dalamnya. Biasanya pil KB mini banyak digunakan oleh ibu menyusui karena tidak memengaruhi produksi serta kualitas ASI. Artinya ibu tetap aman menyusui meski ber-KB setelah melahirkan. Contohnya adalah pil KB Andalan Laktasi. Tak hanya untuk kamu yang sedang menyusui, pil KB mini ini juga cocok untuk perempuan yang alergi hormon estrogen karena kandungannya hanya 0.5mg hormon progestin.

Bagaimanakah sebenarnya pil KB bekerja? Ada tiga fungsi utama dari pil KB, yaitu mencegah terjadinya ovulasi dan membuat lendir serviks jadi lebih kental sehingga mempersulit sperma masuk ke dalam rahim. Dua fungsi pil KB ini ada di dalam pil KB kombinasi. Sedangkan pada pil KB mini fungsinya adalah mengentalkan lendir serviks, menipiskan endometrium dan mencegah terjadinya ovulasi.

Kabar baiknya lagi, sebagai kontrasepsi hormonal, menggunakan pil KB tidak akan mempengaruhi kesuburan. Artinya ketika kamu dan suami siap untuk hamil maka ketika kamu berhenti mengonsumsi pil KB, kesuburan akan kembali dengan cepat sesaat konsumsi dihentikan. Dan jika kamu baru pertama kali minum pil KB, jangan kuatir berikut aturan minumnya.

  1. Mulai diminum hari pertama haid.

    Minumlah pil KB di hari pertama Anda haid. Pil KB bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan, pilihlah jam yang nyaman untuk kamu mengkonsumsinya. Karena itulah yang akan menjadi jadwal harian mengonsumsi pil KB. Jika dikonsumsi secara teratur maka fungsi pil KB semakin optimal.

  2. Perhatikan petunjuk di balik kemasan.

    Di balik kemasan pil KB terdapat alur panah yang dilengkapi dengan nama hari. Dilihat dari sisi jumlah pil, kontrasepsi hormonal ini ada yang berisi 21 pil dan 28 pil. Pada pil KB berisi 28 pil, terdiri dari 21 pil aktif dan 7 pil plasebo yang biasanya warnanya berbeda dengan pil aktif.

    Misalnya hari pertama haid adalah Rabu, maka minumlah mulai dari pil yang bertuliskan hari Rabu. Lalu ikuti alur panah untuk konsumsi di hari-hari berikutnya hingga habis. Tidak terkecuali pil plasebo pada pil KB berisi 28 tablet. Kemasannya dibuat begitu agar kamu tidak lupa jadwal serta urutan minum pil KBnya.

  3. Apa yang dilakukan jika lupa meminumnya?

    Segeralah minum pil KB jika telah melewati jadwalnya. Tapi jika jadwal minum pil KB sudah terlewat 24 jam, maka langsung minum 2 pil KB ketika Anda mengingatnya. Jika Anda lupa sudah lebih dari 48 jam, konsumsilah pil KB seperti biasa. Namun ada baiknya Anda melengkapi dengan metode kontrasepsi lain jika jadwal minum pil KB. Atau tidak berhubungan seksual selama lima hari ke depan. Buatlah alarm pengingat di ponselmu, agar jadwal minum pil KB tidak terlewat.

  4. Lanjutkan minum pil KB pada siklus berikutnya.

    Ketika semua pil KB sudah habis, maka segeralah melanjutkan pada blister baru untuk siklus berikutnya. Karena pil KB merupakan kontrasepsi hormonal, maka akan segera subur ketika berhenti mengkonsumsinya.

Baca Juga: Pil KB Mengurangi Rambut-rambut Halus di Wajah, Dada, dan Punggung Perempuan, Betulkah?

Praktis kan. Kabar baiknya lagi, KB modern seperti pil KB ini juga memberikan beragam manfaat kesehatan untuk tubuh perempuan loh. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Pil KB Ini Bisa Cegah Anemia

Merencanakan kehamilan tanpa khawatir gejala anemia menyerang.

Kekurangan zat besi ternyata banyak dialami oleh perempuan usia produktif. Di Indonesia pun angkanya sangat fantastis. Data poliklinik hematologic medik FKUI/RSCM 2012 mengungkapkan 40% perempuan usia 26-40 tahun mengalami anemia. Data ini semakin diperkuat oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada 2017 yang mengungkapkan satu dari tiga ibu di Indonesia mengalami anemia. Dan 60% penyebab anemia terjadi karena kekurangan zat besi.

Baca Juga: Minum Pil KB sekaligus Mencegah Anemia, Bisa Banget!

Mengapa perempuan usia produktif rentan mengalami anemia? Siklus menstruasi, kehamilan dan masa menyusui bisa memengaruhi jumlah hemoglobin (Hb) dalam darah. Kondisi dimana Hb lebih rendah dari kondisi normal inilah yang kemudian disebut sebagai anemia. Adapun gejala umum yang biasa dirasakan adalah mudah lelah dan mengantuk, denyut jantung tidak teratur, sulit berkonsentrasi, sering sakit kepala, hingga mudah terserang penyakit karena imunitas tubuh menurun.

Lazimnya anemia bisa diatasi dengan mengkonsumsi makanan tinggi zat besi serta suplemen penambah darah. Tapi bukan berarti gejalanya tidak dapat kambuh, karena anemia bisa muncul ketika konsumsi makanan bergizi tidak terjaga. Apalagi ketika masa menstruasi anemia rentan terjadi karena tubuh kehilangan zat besi. Kondisi ini juga yang kemudian membuat banyak berpikir kontrasepsi oral seperti pil KB tidak cocok untuk perempuan dengan anemia. Benarkah demikian?

Itu hanyalah mitos. Justru penggunaan pil KB bisa membantu tubuh perempuan untuk mengatasi gejala anemia. Penelitian yang melibatkan 2.507 perempuan dari tujuh negara (Banglade, Chili, Tiongkok, Pakistan, Republik Dominika, Thailand dan Tunisia menyimpulkan, perempuan yang menggunakan KB hormonal seperti pil justru memiliki kadar Hb yang tinggi dibanding mereka yang tidak menggunakan KB hormonal.

Bahkan sekarang telah ada pil KB dengan tambahan zat besi seperti pil KB Andalan FE. Artinya pil KB ini bekerja untuk dua fungsi. Fungsi pertama untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan cara membuat lendir vagina menjadi kental sehingga sulit dilalui oleh sel sperma. Dan fungsi kedua adalah membantu mengatasi gejala anemia, khususnya pada saat menstruasi.

Adapun kandungan zat besi pada setiap pil KB plasebonya adalah sebanyak 75mg Ferrous Fumarate dan ini sangat efektif untuk mengatasi gejala anemia pada saat haid. Kandungan ini sama dengan 24.75mg zat besi alami yang dapat membentuk serta merangsang proses pembentukan Hb. Bonus pil KB dengan tambahan zat besi ini adalah menstruasi kamu jadi lebih teratur dan mengurangi rasa sakit akibat menstruasi.

Cara konsumsi pil KB ini pun sangat praktis, yaitu diminum pada hari pertama sesuai tanda yang ada pada bagian belakang kemasan. Lalu lanjutkan konsumsinya pada hari berikutnya sesuai tanda panah pada kemasan. Untuk mendapatkan hasil optimal dalam mencegah kehamilan, sebaiknya pil KB diminum di jam yang sama setiap harinya.

Ini tentu menjadi pilihan tepat untuk perempuan aktif seperti kamu. Karena perempuan aktif dan cerdas pasti menggunakan kontrasepsi untuk merencanakan kehamilan sambil mengatasi anemia.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Pil KB Mengatasi PCOS

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Mengapa Payudara Membesar Setelah Minum Pil KB?

Jika kamu menggunakan kontrasepsi pil (pil KB) kamu akan menyadari payudara terasa lebih besar dari biasanya. Jangan khawatir, ini hanya sementara dan ukuran payudara akan kembali seperti semula.

Pada dasarnya perubahan ukuran payudara itu sama seperti saat kita mengalami pra-menstrual syndrome (PMS).

Baca Juga: Pil KB Mengurangi Rambut-rambut Halus di Wajah, Dada, dan Punggung Perempuan, Betulkah?

Mengapa hal ini terjadi? Sebab kontrasepsi hormonal seperti pil, koyo (patches), implant, suntikan, atau pun KB spiral (IUD), , mengandung hormon sintesis estrogen dan progrestin, yang dihasilkan secara alami oleh tubuh.

Nah, hormone tersebut dapat menyebabkan tubuh menahan cairan. Hal itu berarti kelebihan air juga dapat terperangkap di jaringan payudara sehingga kita merasa ukurannya menjadi lebih besar.

Seperti halnya saat PMS, kita mungkin juga merasa payudara terasa lebih sakit saat disentuh. Ini sebenarnya normal.

Hanya operasi yang bisa mengubah bentuk payudara secara permanen, namun sebagian wanita memang merasakan perubahan pada payudaranya di bulan-bulan awal menggunakan pil KB.

Peningkatan hormon

Hormon yang ada di dalam kontrasepsi pil merupakan versi sintesis dari hormon yang secara alami dihasilkan tubuh kita. Ketika kita mengonsumsi pil ini, kadar hormon dalam tubuh akan meningkat.

Peningkatan kadar hormon ini dapat membawa beberapa perubahan di tubhu, termasuk perubahan ukuran payudara atau berat badan sementara.

Pil KB yang hanya mengandung estrogen cenderung menyebabkan efek samping yang lebih berat.

Sebaliknya, pil KB yang hanya mengandung progestin saja, seperti pil Andalan Laktasi yang setiap tabletnya mengandung 0.5 mg Linestrenol (hormone progrestin). Pil ini juga aman digunakan oleh wanita yang alergi terhadap hormone estrogen.

Pil KB merupakan jenis kontrasepsi yang paling populer, ini antara lain disebabkan karena metode ini efektif mencegah kehamilan tanpa menimbulkan efek samping yang mengganggu.

Baca Juga: Perlukah Berhenti Sementara Saat Minum Pil KB?

kalau kamu memerlukan konsultasi seksual dengan ahli, kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Pahami Hal Ini Sebelum Menggunakan Pil Mini atau Pil Laktasi sebagai Metode KB di Bulan Puasa

“Kalau lagi puasa, boleh geser jam minum pil KB nggak sih?”

Pil mini alias pil KB Laktasi yang hanya mengandung hormon progesteron saja merupakan metode KB yang banyak digemari. Selain bisa digunakan untuk orang-orang yang sensitif terhadap hormon estrogen, pil ini juga ramah terhadap ibu menyusui, karena tidak mengurangi jumlah serta kualitas ASI, serta tidak memicu gangguan kesehatan maupun hambatan perkembangan apapun bagi bayi (Phillips, Tepper, Kapp, et al., 2016). Salah satu contohnya adalah pil Andalan Laktasi. Bagi perempuan yang sehari-harinya menggunakan pil mini atau pil laktasi sebagai metode KB, pertanyaan ini mungkin muncul di pikiran ketika memasuki bulan Ramadan. Memang betul bahwa agar efektivitas pil mini lebih tinggi, ada sejumlah aturan yang perlu diikuti, termasuk konsistensi jam minum pil. Kira-kira seperti apa, ya, strategi untuk menyesuaikan jadwal minum pil mini saat puasa?

Baca Juga: Bukan Mitos, Pil KB bisa Bikin Kulit Mulus dan Glowing

  • Memilih jadwal yang strategis
    Pilihlah jam minum pil yang paling memudahkan untuk diikuti secara konsisten. Aktivitas di bulan puasa tentunya berbeda dengan aktivitas di bulan lainnya. Misalnya, jika biasanya waktu luang lebih banyak di malam hari, sekarang malam lebih banyak diisi dengan ibadah tarawih atau memasak untuk persiapan sahur keesokan paginya. Oleh karena itu, ketika akan menggeser jadwal minum pil, cari jam yang memang paling memudahkan. Ada orang yang merasa lebih santai di waktu sahur jam setengah 4 pagi, ada yang di waktu buka puasa pukul 6 sore, ada juga yang di waktu lain. Yang penting, sesuaikan saja dengan aktivitasmu.
    Pahami Hal Ini Sebelum Menggunakan Pil Mini atau Pil Laktasi sebagai Metode KB di Bulan Puasa

  • Menggunakan metode KB cadangan selama 48 jam
    Pil mini sangat sensitif terhadap perubahan jadwal. Efektivitasnya hanya bisa bekerja secara maksimal bila diminum tepat waktu. Akibatnya, saat menggeser jadwal minum pil, tubuh jadi jauh lebih rentan terhadap kehamilan. Nah, untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, gunakanlah metode KB cadangan selama setidaknya 2 hari setelah menggeser jam minum pil, misalnya dengan menggunakan kondom. Tak perlu takut repot, sebab kondom bisa dibeli dengan bebas di apotek, supermarket, minimarket, dan gerai-gerai online terpercaya tanpa memerlukan resep dokter.
    Pahami Hal Ini Sebelum Menggunakan Pil Mini atau Pil Laktasi sebagai Metode KB di Bulan Puasa

  • Memasang alarm pengingat di HP
    Karena jadwal minum pil baru diubah, kemungkinan besar kamu masih belum terbiasa dengan jadwal yang baru. Agar tidak kelupaan, nggak ada salahnya memasang alarm pengingat di HP. Dengan begitu, risiko ‘kebobolan’ lebih kecil.
    Pahami Hal Ini Sebelum Menggunakan Pil Mini atau Pil Laktasi sebagai Metode KB di Bulan Puasa

Baca Juga: Tak Hanya untuk Sehari-hari, IUD Tembaga Juga Bisa Jadi Kontrasepsi Darurat

Itulah beberapa hal yang perlu dipahami sebelum menggunakan pil mini sebagai metode KB di bulan puasa. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Pil KB Mengurangi Rambut-rambut Halus di Wajah, Dada, dan Punggung Perempuan, Betulkah?

Sekitar 5-10% perempuan usia subur mengalami hirsutisme, suatu kondisi yang membuat rambut-rambut halus tumbuh di area wajah, dada, dan punggung, bagian-bagian tubuh yang biasanya hanya berbulu pada laki-laki (Mihailidis, Dermesropian, Taxel, et al., 2017). Bagi perempuan yang mengalaminya, pertumbuhan rambut-rambut halus yang berlebihan ini sering menyebabkan ketidak-nyamanan secara psikologis dan secara emosional. Apalagi, dengan standar kecantikan di masyarakat yang menuntut perempuan untuk berkulit mulus.

Hirsutisme disebabkan oleh ketidak-seimbangan hormon, tepatnya hormon androgen yang berlebihan (Yilmaz & Yildiz, 2019). Oleh karena itu, banyak perempuan dengan gangguan hormonal juga mengalami hirsutisme. Salah satunya adalah pada kasus polycystic ovarian syndrome (PCOS).

Baca Juga: Bukan Mitos, Pil KB bisa Bikin Kulit Mulus dan Glowing

Bila gejala hirsutisme tergolong ringan hingga sedang, sebenarnya kondisi ini tidak membutuhkan intervensi apapun. Yang menentukan butuh atau tidaknya treatment adalah pasien itu sendiri (Mihailidis, Dermesropian, Taxel, et al., 2017). Jadi, kalau kamu mengalami hirsutisme dan merasa tidak terganggu, dokter tidak akan memberikan penanganan, namun jika kondisi hirsutisme membuat kamu tidak percaya diri, stres, malu, atau depresi, maka kamu akan diberikan penanganan.

Beberapa bentuk penanganan hirsutisme adalah dengan teknologi kosmetik, minum pil KB dan terapi antiandrogen, serta mengubah pola hidup (Barrionuevo, Nabhan, Altayar, et al., 2017). Dari ketiga cara tersebut, teknologi kosmetik seperti laser bisa membantu menghilangkan rambut-rambut halus, namun tak bisa mengatasi penyebab hormonal dari hirsutisme itu sendiri. Treatment laser untuk hirsutisme populer karena efek sampingnya yang lebih minim dibandingkan dengan mencukur atau waxing, waktu pengerjaannya lebih singkat, serta hasilnya bertahan lebih lama sebelum rambut tumbuh kembali (Bhat, Bashir, et al., 2020). Akan tetapi, solusi ini hanya bersifat sementara dan tidak menargetkan akar masalahnya.

Bagaimana dengan pil KB dan terapi antiandrogen? Berbeda dengan penanganan kosmetik, penanganan dengan pil KB dan terapi antiandrogen berfokus pada upaya untuk menyeimbangkan kembali kadar hormon di dalam tubuh. Dengan demikian, pertumbuhan rambut dibatasi dari dalam. Tingkat kesuksesannya sangat baik. Menurut sebuah penelitian jangka panjang, pil KB kombinasi hormon estrogen dan progesteron serta terapi antiandrogen efektif dalam penanganan hirsutisme (Ezeh, Huang, et al., 2017). Untuk bisa sukses menangani hirsutisme dengan gabungan pil kombinasi dan terapi antiandrogen, dibutuhkan waktu setidaknya 6-9 bulan (Hammerstein, Meckies, et al., 1975; Ezeh, Huang et al., 2017). Semakin lama durasi terapi, semakin tinggi juga kepuasan pasien. Memang dibutuhkan proses, tetapi hasilnya memuaskan.

Pil KB Mengurangi Rambut-rambut Halus di Wajah, Dada, dan Punggung Perempuan, Betulkah?

Salah satu pilihan Pil KB yang bisa bantu kamu untuk mengurangi gejala hirsutisme adalah Pil KB Elzsa. Dengan kombinasi cyproterone acetate (hormon progesteron) dan ethinylestradiol (hormon estrogen), Elzsa bisa membantu menjaga kestabilan hormon. Cyproterone acetate menghambat produksi androgen dari ovarium, sedangkan ethinylestradiol meningkatkan produksi sex hormone binding globulin (SHBG) yang mengurangi sirkulasi androgen yang sudah ada (Franks, Layton & Glasier, 2007). Elzsa telah teruji secara klinis dan disesuaikan dengan kebutuhanmu, sehingga minim efek samping, tidak menyebabkan kenaikan berat badan maupun gangguan kesuburan.

Baca Juga: Tampil Cantik, Glowing, dan Terlindungi dengan Elzsa

Itulah sekilas informasi mengenai manfaat pil KB dalam mengatasi gejala hirsutisme. Jika kamu ingin berkonsultasi, kamu bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.