Bisakah Disfungsi Ereksi Sembuh Sendiri?

Disfungsi ereksi bisa terjadi karena berbagai sebab, karena itu untuk menyembuhkannya harus konsultasi dengan dokter.

Jika bicara tentang disfungsi ereksi, banyak pria yang menghindari topik ini. Mengapa? Karena gangguan hubungan seks ini bagi pria dipersepsikan sebagai barometer kejantanan. Disfungsi ereksi dikaitkan dengan ketidakmampuan pria untuk membuat pasangan mencapai kenikmatan ketika berhubungan seksual. Alhasil ketika mengalami disfungsi ereksi, banyak pria yang kemudian memilih untuk menyembuhkannya sendiri.

Baca Juga: Masih Muda dan Gagah, Kok Bisa Disfungsi Ereksi?

Apa yang ditempuh pria untuk menyembuhkan sendiri disfungsi ereksi yang dialami? Mencoba berbagai ramuan herbal yang dipercaya dapat mengembalikan kemampuan penis untuk ereksi dan mempertahankan ereksi sampai mencapai kepuasan seksual. Atau banyak juga pria yang membeli sendiri “obat kuat” tanpa konsultasi ke dokter.

Penggunaan ‘obat kuat’ tanpa pengawasan dokter sebenarnya sangatlah berbahaya, karena bisa menimbulkan beragam efek samping yang tidak terkendali seperti pusing, kelainan detak jantung, hingga ereksi yang tak kunjung reda dan menyakitkan. Jadi jangan pernah mencoba untuk mengobati disfungsi ereksi sendiri!

Jika bicara tentang pengobatan disfungsi ereksi, secara medis hal pertama yang akan dilakukan dokter ketika ada berkonsultasi adalah mencari penyebab terjadinya. Disfungsi ereksi bisa terjadi karena berbagai sebab, mulai dari mengalami masalah psikologis seperti stres atau depresi, cedera pada penis, sampai mengidap penyakit tertentu seperti hipertensi dan diabetes. Setelah menemukan penyebabnya, baru dokter akan menentukan terapi pengobatan yang tepat untuk mengatasi disfungsi ereksi.

Artinya dapat dipastikan disfungsi ereksi tidak dapat sembuh sendiri, karena butuh penanganan medis untuk mengobatinya. Adapun obat yang biasa diresepkan dokter saat mengobati disfungsi ereksi adalah golongan obat sildenafil sitrat seperti ‎Topgra 100mg.‎ Bagaimanakah obat disfungsi ereksi bekerja?

Sildenafil sitrat bekerja dengan menghambat enzim fosfodiesterase-5 (PDE5) yang merupakan enzim perusak siklik guanosin monofosfat ‎‎(cGMP). Enzim cGMP ini memiliki fungsi melebarkan pembuluh darah di area penis sehingga aliran darah ‎menjadi optimal. Ketika aliran darah ke penis optimal maka ereksi pun terjadi. Apalagi sildenafil sitrat ‎juga membuat otot polos di penis lebih rileks sehingga bisa mempertahankan penis lebih lama.

Golongan obat tersebut terbukti secara klinis mampu mengobati disfungsi ereksi karena penyebab paling sering adalah gangguan pembuluh darah yang membuat aliran darah ke penis tidak maksimal. Hanya saja karena obat tersebut termasuk obat keras, maka butuh resep serta pengawasan dokter ketika mengkonsumsinya.

Selain mendapatkan terapi obat, penting juga untuk melakukan perubahan gaya hidup. Penyebab terbesar dari munculnya masalah gangguan pembuluh darah adalah lemak jahat yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Maka mengatur pola makan agar kandungan nutrisi lebih seimbang dan rajin berolahraga menjadi faktor penting yang mempengaruhi tingkat kesembuhan disfungsi ereksi.

Agar proses pengobatan disfungsi ereksi bisa lebih optimal, maka istri pun bisa memberikan dukungan dengan selalu mendampingi suami ketika konsultasi ke dokter, mengingatkan untuk minum obat, serta sama-sama menjalankan pola hidup sehat. Hal ini penting tidak hanya untuk memberikan dukungan moral kepada suami tapi juga memastikan rumah tangga tetap harmonis dalam segala rintangan yang menghampiri.

Baca Juga: Disfungsi Ereksi ada Hubungannya Dengan Ejakulasi Dini?

Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail tentang bagaimana disfungsi ereksi bisa disembuhkan, segeralah konsultasi di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi pribadi kamu akan dijaga baik. Yuk langsung konsultasi sekarang juga!

Enam Pertanyaan yang Paling Sering Diajukan Seputar Disfungsi Ereksi

Jadi inilah yang terjadi ketika kamu mengalami disfungsi ereksi.‎

Mungkin disfungsi ereksi sering kamu dengar, tapi apakah kamu benar-benar memahaminya? Disfungsi ‎seksual yang dialami pria ini belakangan juga banyak dialami oleh mereka yang masih muda. Padahal ‎dulu disfungsi ereksi lebih sering dialami oleh pria berusia 40 tahun ke atas. Sebenarnya penting bagi pria ‎untuk memahami tentang disfungsi ereksi, sehingga bisa mengerti bagaimana mendeteksi dan ‎mengobatinya. Karena sebenarnya disfungsi ereksi bukan hanya mengganggu kualitas hubungan seksual ‎tapi juga bisa menjadi indikasi dari adanya penyakit serius dalam tubuh.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Memicu Disfungsi Ereksi

Karena itu untuk membuat kamu lebih mengenali segala sesuatu tentang disfungsi ereksi, DKT Indonesia ‎kumpulkan 6 pertanyaan yang paling sering diajukan pria tentang gangguan disfungsi ini.

  1. Berapakah usia rata-rata pria mengalami disfungsi ereksi?‎

    Saat ini disfungsi ereksi semakin jamak terjadi. Di Amerika Serikat, diperkirakan 40% pria berusia 40 ‎tahun mulai merasakan adanya gejala disfungsi ereksi. Awalnya disfungsi ereksi diidentikkan sebagai ‎penyakit degeneratif. Faktanya penis bisa mengalami penurunan performa sejak pria memasuki usia ‎‎30an, tapi kemudian diabaikan hingga kondisinya semakin para saat berusia 40 tahun. Seiring ‎bertambahnya usia risiko terjadinya disfungsi ereksi bertambah 10% per dekade usia. Peningkatan ‎risiko ini diiringi dengan peningkatan keseriusan masalah yang terjadi akibat disfungsi ereksi.

  2. Apakah penyebab utama disfungsi ereksi?‎

    Pada dasarnya disfungsi ereksi terjadi karena ada masalah aliran darah ke penis yang membuatnya ‎tidak dapat mengeras atau ereksi ketika berhubungan seksual. Memang bertambahnya usia menjadi ‎salah satu faktor yang membuat pembuluh darah menjadi keras dan menyempit. Hal lain yang ‎membuat penis menurun kemampuannya untuk ereksi adalah penyakit yang diidap seperti diabetes, ‎masalah pembuluh darah, hingga jantung. Lagi-lagi kaitannya adalah karena pembuluh darah ‎melemah akibat metabolisme tubuh yang menurun.‎

    Tapi faktor psikologis juga menjadi penyebab terjadinya disfungsi ereksi, terutama pada pria yang ‎usia muda. Stres dan rasa cemas membuat otak memerintahkan tubuh untuk memproduksi ‎adrenalin secara berlebihan. Pada saat seperti ini, aliran darah pada organ-organ vital seperti ‎jantung, paru, otak menjadi berlebihan dan membuat tubuh tidak bisa bereaksi dengan baik. ‎Manifestasinya adalah kamu jadi mudah lelah, tidak bisa tidur, serta kehilangan gairah seksual.

  3. Bagaimanakah mengobati disfungsi ereksi?

    Adalah sildenafil sitrat yang menjadi ‘penyelamat’ bagi pria karena disfungsi ereksi menjadi bisa ‎diobati. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim fosfodiesterase-5 (PDE5) yang merupakan ‎perusak enzim siklik guanosin monofosfat (cGMP). Padahal enzim cGMP inilah yang menyebabkan ‎pembuluh darah di sekitar penis melebar. Tapi karena enzim PDE5 sudah dihambat oleh sildenafil ‎sitrat maka pembuluh darah di penis melebar dan aliran darah punya menjadi maksimal. Alhasil ‎penis bisa ereksi optimal hingga orgasme. Adapun TOPGRA adalah contoh obat yang mengandung ‎sildenafil sitrat. Yang perlu kamu tahu adalah, ini tergolong obat keras karena itu wajib membelinya ‎dengan resep dokter.‎

  4. Apakah minuman alkohol bisa memicu terjadinya disfungsi ereksi?‎

    Alkohol di dalam tubuh membuat produksi nitric oxide (NO) berkurang. NO sangat penting untuk ‎melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah bisa optimal. Pada pembuluh darah penis, NO tak ‎hanya membuatnya melebar tapi juga membuat otot halus tetap rileks. Ini adalah syarat yang ‎diperlukan untuk penis ereksi serta mempertahankan ereksinya. Memang alkohol juga bisa ‎membuat libido menjadi naik, tapi karena ia juga menekan NO maka kamu akan kesulitan meraih ‎orgasme ketika berhubungan seksual.

  5. Adakah makanan yang bisa membantu penyembuhan disfungsi ereksi lebih cepat?‎

    Ada! Makanan seperti sayur, khususnya yang berdaun hijau adalah sumber terbaik untuk membuat ‎kamu terbebas dari disfungsi ereksi. Sayuran hijau adalah makanan sehat yang bisa meningkatkan ‎produksi NO di dalam darah. Kehadiran NO dalam darah inilah yang akan membuat penis kamu bisa ‎kembali perkasa!‎

  6. Bisakah disfungsi ereksi dicegah?‎

    Tentu saja bisa. Kata kuncinya adalah menjaga aliran darah ke penis tetap optimal. Dan ini bisa ‎dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti dengan nutrisi seimbang. Berikut daftar ‎makanan dan minuman yang bisa menyelamatkan kamu dari disfungsi ereksi. ‎Jangan lupa untuk rajin berolahraga. Karena olahraga bisa menaikkan hormon testosteron yang ‎membuat libido kamu tidak loyo. Adapun olahraga yang secara spesifik bisa menguatkan otot-otot ‎di sekitar penis adalah kegel. Jadi selain olahraga rutin, jangan lupa untuk melakukan kegel demi ‎mencapai puncak orgasme saat berhubungan seksual.

Baca Juga: Takut Tak Bisa Memuaskan Pasangan Bisa Bikin Disfungsi Ereksi

Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail lagi tentang kesehatan seksual pria, yuk konsultasi langsung di ‎HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link ‎berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi ‎jangan ragu untuk berkonsultasi ya.‎

Bisakah Disfungsi Ereksi Disembuhkan?‎

Lengkapi pengobatan disfungsi ereksi dengan menerapkan gaya hidup sehat agar disfungsi ereksi tak ‎datang lagi.‎

Pada saat pria tidak dapat ereksi atau tidak bisa mempertahankan ereksinya hingga mencapai kepuasan ‎seks, maka yang dirasakan adalah kekecewaan dan penyangkalan. Karena dua reaksi emosional itu, ‎alhasil banyak pria yang malu untuk meminta pertolongan medis dari dokter. Alhasil kondisinya bisa ‎berujung pada disfungsi ereksi dan depresi.‎

Sebenarnya wajar saja kalau pria merasa malu ketika tidak dapat ereksi saat berhubungan seksual. ‎Kondisi tidak dapat ereksi atau mempertahankan ereksi dalam dunia medis disebut sebagai disfungsi ‎ereksi. Hal ini sebenarnya sangat wajar dialami para pria, bahkan banyak penelitian menegaskan kalau ‎setidaknya ada satu kali pria mengalami disfungsi ereksi dalam hidupnya. Adapun pertanyaan besar yang ‎‎“hinggap” di kepala para pria ketika menyadari dirinya tidak bisa ereksi atau bahkan mengalami disfungsi ‎ereksi adalah bisakah ini disembuhkan?‎

Baca Juga: Wahai Para Istri, Lakukan Ini Saat Suami Alami Disfungsi Ereksi

Journal of Sexual Medicine menyebutkan tingkat kekambuhan disfungsi ereksi mencapai 29% setelah ‎lima tahun berhasil diobati. Meski memiliki potensi untuk kambuh, namun bukan berarti disfungsi ereksi ‎tidak bisa disembuhkan. Sebelum membahas lebih detail, ada baiknya kamu mengetahui bahwa ada dua ‎tipe dari disfungsi ereksi.‎

Pertama adalah disfungsi ereksi primer, di mana pria yang mengalami ini tidak pernah merasakan atau ‎mempertahankan penisnya berereksi. Tipe ini sangat jarang sekali. Sedangkan yang kedua adalah ‎disfungsi ereksi sekunder. Tipe ini adalah yang paling banyak dialami oleh pria. Disfungsi ereksi sekunder ‎adalah ketidakmampuan pria untuk ereksi atau mempertahankan ereksi secara tiba-tiba. Pada disfungsi ‎ereksi sekunder, kondisi ini biasanya hanya terjadi sementara sehingga sangat bisa disembuhkan. ‎Sedangkan pada disfungsi ereksi primer, membutuhkan pengobatan medis yang intensif.‎

Setidaknya ada tiga faktor yang wajib ada saat menjalani pengobatan disfungsi ereksi:‎

  • Menemukan sumber masalah disfungsi ereksi. Ada beragam penyebab terjadinya disfungsi ‎ereksi, karena itu wajib berkonsultasi ke dokter. Pengobatan terbaik adalah yang mengatasi ‎penyebab utamanya. Disfungsi ereksi sendiri bisa terjadi karena penyumbatan di area arteri ‎misalnya. Dan jika penyumbatan itu terjadi di penis maka dapat dipastikan tidak optimalnya ‎aliran darah yang kemudian menyebabkan disfungsi ereksi.
  • Mendapatkan terapi obat yang tepat. Setelah dokter menemukan penyebab utama terjadinya ‎disfungsi ereksi. Jika memang dibutuhkan, dokter akan memberikan obat dengan kandungan ‎sildenafil sitrat untuk membuat aliran darah maksimal ke penis hingga terjadi ereksi. Tak hanya ‎itu sildenafil sitrat juga akan membuat otot polos di penis lebih rileks sehingga bisa tetap ereksi ‎hingga mencapai orgasme. Adapun contoh obat yang mengandung sildenafil sitrat adalah ‎Topgra 100mg.‎
  • Melakukan konsultasi ke psikolog. Penyebab disfungsi ereksi bisa karena banyak faktor, termasuk ‎psikologis. Apalagi sering kali setelah menyadari dirinya tidak bisa prima saat berhubungan ‎seksual, biasanya ini menjadi pemicu stres serta kecemasan baru bagi pria. Karena itu jika dirasa ‎perlu, dokter juga akan melengkapi terapi pengobatan dengan mengatasi kecemasan hingga ‎mengembalikan rasa percaya diri pria.‎

Agar disfungsi ereksi yang sudah terobati tidak datang kembali, kamu juga perlu melakukan beberapa hal. ‎Saat menjalani terapi obat, sebaiknya kamu menerapkan pola hidup sehat. Karena disfungsi ereksi yang ‎bisa menjadi indikasi awal dari sebuah penyakit seperti diabetes hingga darah tinggi. Itu mengapa ‎pengobatan disfungsi ereksi juga seringkali dilengkapi dengan diet sehat.

Baca Juga: Disfungsi Ereksi ada Hubungannya Dengan Ejakulasi Dini?

Lengkapi juga pengobatan disfungsi ereksi dengan latihan otot dasar panggul. Otot bagian ini tak hanya ‎memastikan kamu bisa buang air kecil tapi juga ejakulasi ketika berhubungan seksual. Kabar baiknya, ‎penelitian membuktikan latihan otot dasar panggul juga membuat ereksi menjadi optimal. Untuk lebih ‎detail tentang bagaimana latihan ini bisa kamu lakukan, informasinya ada di link ini.

Jangan lupa untuk melibatkan pasangan dalam proses pengobatan disfungsi ereksi. Tidak hanya untuk ‎membuat hubungan asmara kembali bergelora tapi juga agar kamu dan pasangan kembali menemukan ‎rasa percaya untuk bisa saling memuaskan saat berhubungan seksual.

Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail lagi tentang bagaimana menjaga kualitas hubungan seks yang ‎optimal yuk konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ‎ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi ‎akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.‎

Empat Gerakan Olahraga yang Dapat Jauhkan Pria dari Disfungsi Ereksi

Rajin berolahraga akan meningkatkan skor ereksi pria.‎

Rahasia mendapatkan kepuasan seks pada pria, sebenarnya bukan hanya perkara penis yang mampu ‎ereksi tapi juga bisa mempertahankan ereksi sampai orgasme. Jika pria tidak dapat mempertahankan ‎penis untuk ereksi maka dapat dipastikan ia tengah mengalami disfungsi ereksi. Karena itu untuk ‎mencapai kepuasan seks, para pria haruslah memiliki stamina yang prima.

Baca Juga: Cara Alami Mengatasi Disfungsi Ereksi

Jika bicara tentang stamina ketika berhubungan seks, maka banyak orang akan langsung ‎mengasosiasikannya dengan berolahraga. Menariknya lagi, sebuah studi menunjukkan ada kaitan antara ‎olahraga dengan kemampuan ereksi pada pria. Penelitian ini berawal dari keinginan memperbaiki ‎masalah disfungsi ereksi dengan berolahraga. Maka penelitian dilakukan dengan melibatkan 505 ‎responden.

Responden kemudian dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama yaitu sebanyak 292 orang yang ‎diminta untuk latihan aerobik, latihan dasar otot panggul, dan melakukan keduanya. Lalu 213 orang ‎sisanya diminta untuk tidak berolahraga. Para peneliti kemudian mengukur fungsi ereksi para responden ‎dengan menggunakan International Index of Erectile Function. Pria dengan disfungsi ereksi, skornya ‎hanya 5-7. Sedangkan pria yang tidak mengalami disfungsi ereksi, skornya bisa mencapai 22-25.‎

Hasil penelitian menunjukkan, kalau responden yang berolahraga dengan rutin ternyata mengalami ‎peningkatan skor ereksi sebanyak 3,85 poin dibanding yang tidak berolahraga. Hanya saja pada ‎responden yang hanya melakukan latihan otot panggul, tidak terjadi kenaikan skor ereksi.

Ini artinya, penting juga untuk melengkapi terapi obat disfungsi ereksi dengan berolahraga. Bahkan ‎Journal of Sexual Medicine menyebutkan olahraga rutin bisa meningkatkan fungsi seksual pada pria ‎sekaligus menurunkan risiko terjadinya disfungsi ereksi. Karena ketika berolahraga maka tubuh ‎mendapatkan peningkatan energi, volume otot, membakar timbunan lemak, hingga meningkatkan rasa ‎percaya diri serta membuat mood jadi lebih rileks. Dan inilah 5 gerakan simpel olahraga yang bisa ‎menjauhkan pria dari disfungsi ereksi:‎

  1. Kegel

    Yup ini bukan hanya gerakan olahraga untuk perempuan. Pada prinsipnya gerakan olahraga ini adalah melatih otot pinggul. Sexual Medicine Reviews menyebutkan, pria yang melakukan kegel merasakan peningkatan vitalitas dan mencegah terjadinya disfungsi ereksi serta ejakulasi dini. Gerakan senam kegel pada pria diawali dengan berbaring terlentang, lalu tekuk lutut sampai kaki bagian atas membentuk sudut 45 derajat. Setelah itu pegang pinggul dan angkat bagian atas tubuh. Tahan posisi ini selama 5 detik lalu lepas. Lakukan gerakan ini dalam 5-10 kali.

  2. Push up

    Jika kamu berpikir gerakan olahraga ini hanya untuk menguatkan otot tangan, maka kamu salah. Karena push up juga bisa meningkatkan performa seks kamu. Apabila kamu belum mampu melakukannya dengan bertumpu pada ujung jari kaki, coba tekuk lutut dan jadikan sebagai tumpuan. Gerakan push up dapat melatih stabilitas gerak, daya dorong, dan ketahanan stamina ketika berhubungan seks.

  3. Plank

    Gerakan olahraga ini diawali dengan melakukan posisi push up. Bedanya kamu menggunakan siku sebagai tumpuan. Lalu tahan posisi ini dalam beberapa hitungan, sesuai kemampuan kamu. Baru secara perlahan tingkatkan durasinya. Manfaat gerakan olahraga ini adalah mengencangkan otot perut yang akan sangat bermanfaat ketika melakukan posisi misionaris ketika berhubungan seks.

  4. Squat

    Yang tidak banyak orang tahu tentang gerakan olahraga ini adalah dapat meningkatkan produksi testosteron, plus melancarkan aliran darah ke tubuh bagian bawah. Artinya akan sangat berdampak pada kemampuan pria untuk ereksi, mempertahankan ereksi, dan mencapai orgasme. Lakukan gerakan olahraga ini dengan posisi jongkok sambil meletakkan kedua tangan di belakang kepala. Kemudian angkat badan sampai posisi berdiri dan kembali lagi ke posisi semula.

Baca Juga: Disfungsi Ereksi dan Golongan Darah, Adakah Kaitannya?‎

Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail lagi tentang bagaimana menjaga kualitas hubungan seks yang ‎optimal yuk konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau ‎Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala ‎informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.‎

Wahai Para Istri, Lakukan Ini Saat Suami Alami Disfungsi Ereksi

Yakinkan suami untuk memeriksakan diri ke dokter karena disfungsi ereksi dapat diatasi!‎

Kualitas hubungan seksual yang baik adalah salah satu rahasia keharmonisan keluarga. Ketika suami-istri ‎sama-sama merasakan kepuasan seks maka reaksi tubuh adalah mengeluarkan hormon rasa bahagia. ‎Bahkan hormon ini mampu bertahan lama hingga hubungan seks telah usai. Inilah yang kemudian ‎menciptakan pengalaman positif antara suami dan istri yang berujung pada rasa saling percaya untuk ‎membangun rumah tangga yang bahagia.‎

Baca Juga: Yang Harus Dilakukan Jika Pasangan Alami Disfungsi Ereksi

Tapi mewujudkan hubungan seksual yang bisa saling memuaskan bukanlah perkara mudah. Ada banyak ‎faktor yang bisa mempengaruhi tingkat keintiman, interaksi seksual, hingga mencapai kepuasan seks. ‎Pada pria kemampuan untuk mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual sangat tergantung pada ‎kondisi fisik yang prima, emosional serta psikologis. Maka bisa dipastikan pria pasti pernah mengalami ‎ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi alias disfungsi ereksi. Padahal mempertahankan ereksi ‎saat berhubungan seks menjadi penting karena performa yang loyo di ranjang tidak akan menciptakan ‎kepuasan seksual, baik pada istri apalagi suami.‎

Idealnya rumah tangga yang sehat adalah mampu membicarakan segala tantangan dan masalah yang ‎ada secara terbuka, lalu bersama mencari solusi. Namun tidak banyak pasangan yang sungkan ‎membicarakan masalah kualitas hubungan seksual mereka dengan pasangan. Lantas apakah yang bisa ‎dilakukan jika kamu menyadari bahwa performa seks suami sedang tidak prima belakangan ini? ‎Bagaimanakah cara komunikasi yang sebaiknya dilakukan agar suami mau memeriksakan diri ke dokter, ‎karena pada prinsipnya disfungsi ereksi bisa diobati.

Apabila diagnosis disfungsi ereksi sudah ditegakkan, maka dokter dapat dengan objektif memutuskan ‎apakah memerlukan penanganan melalui terapi obat. Mengapa terapi obat? Berbagai penelitian ‎membuktikan pengobatan disfungsi ereksi menggunakan golongan obat sildenafil sitrat akan bekerja ‎menghambat enzim fosfodiesterase-5 (PDE5). Ini adalah enzim perusak siklik guanosin monofosfat ‎‎(cGMP). Enzim cGMP sendiri berfungsi melebarkan pembuluh darah di area penis sehingga aliran darah ‎menjadi optimal. Ketika aliran darah ke penis optimal maka ereksi pun terjadi. Apalagi sildenafil sitrat ‎juga membuat otot polos di penis lebih rileks sehingga bisa mempertahankan penis lebih lama. Adapun ‎TOPGRA adalah obat yang mengandung sildenafil sitrat untuk mengobati disfungsi ereksi.‎

Kalau begitu, apakah yang bisa dilakukan para istri agar suami mau memeriksakan diri ke dokter terkait disfungsi ereksi yang dialaminya? Berikut tipsnya:

  1. Pahamilah ada banyak faktor yang memicu terjadinya disfungsi ereksi

    Kebanyakan istri akan menyalahkan dirinya ketika menyadari suaminya mengalami gejala-gejala disfungsi ereksi. Para istri berpikir hal tersebut terjadi karena dirinya sudah tidak menarik lagi. Padahal pemicu terjadinya disfungsi ereksi sangatlah beragam, mulai dari stress, cemas akibat masalah kantor atau keluarga, hingga depresi yang tidak disadari oleh suami.

    Selain psikologis, disfungsi ereksi juga sangat dipengaruhi oleh gangguan fungsi organ. Misalnya masalah jantung yang membuat aliran darah ke seluruh tubuh tidak optimal. Pada penis kondisi ini akan membuat suami kesulitan untuk ereksi. Atau bisa juga karena terjadinya pengerasan pembuluh darah yang membuat pembuluh darah di penis pun ikut terimbas hingga membuat suami menurun libido serta tidak mampu melakukan seks dengan optimal. Jadi pahamilah ada banyak faktor yang membuat pria mengalami disfungsi ereksi.

  2. Bicarakan kepada suami dari hati ke hati

    Jangan biarkan suami menghadapi masalah disfungsi ereksinya seorang diri, karena bagaimanapun kondisi ini pasti berdampak langsung pada rasa percaya dirinya. Lebih baik membicarakannya secara terbuka kepada suami ketimbang mencoba mencari solusi dengan ‘berkonsultasi’ kepada teman. Ajaklah suami membicarakan tentang masalah kepuasan seksual yang kamu rasakan.

    Hanya saja jangan menekankan masalah seks yang terjadi dalam keluarga adalah kesalahan suami karena mengalami disfungsi ereksi. Gunakan pola komunikasi yang persuasif dengan sudut pandang kita, bukan aku atau kamu. Misalkan, jangan katakana seperti ini, “Kamu sumber masalah ini. Kamu tidak bisa memuaskan aku.” Coba sampaikan dengan, “Mari kita sama-sama menemukan solusi agar bisa merasakan kepuasan seks bersama. Karena kepuasan seks ini akan menciptakan keintiman dan kehangatan dalam rumah tangga.”

  3. Yakinkan suami untuk mau memeriksakan diri ke dokter

    Setelah berhasil bicara dari hati ke hati dan menekankan bagaimana kepuasan seks adalah kebutuhan bersama, yakinkanlah suami bahwa disfungsi ereksi adalah masalah yang jamak terjadi dan sangat bisa diobati. Agar pengobatan disfungsi ereksi langsung ke sumber masalahnya, maka ajaklah suami untuk memeriksakan diri ke dokter.

  4. Lakukan gaya hidup sehat bersama

    Karena disfungsi ereksi bukan hanya perkara kurang eksplorasi dalam berhubungan seks, tapi juga berkaitan erat dengan status kesehatan suami. Maka pola makan sehat, istirahat yang cukup, rajin berolahraga akan berdampak langsung pada produksi hormon pemicu gairah seks dan kepuasan seks. Agar suami semakin termotivasi untuk menerapkan pola hidup sehat, sebaiknya istri juga berjuang bersama dalam hal ini. Bonusnya dengan melibatkan diri terhadap proses perubahan gaya hidup, suami semakin yakin bahwa dirinya tidak sedang berjuang sendirian.

Baca Juga: Disfungsi Ereksi ada Hubungannya Dengan Ejakulasi Dini?

Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail lagi tentang bagaimana menjaga kualitas hubungan seks yang ‎optimal yuk konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau ‎Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala ‎informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.‎

Pilihan Makanan yang Membantu Atasi Disfungsi Ereksi

Konsumsi makanan sehat ini akan menjaga aliran darah ke penis tetap optimal.‎

Jika kamu mengalami kesulitan untuk mempertahankan ereksi pada saat berhubungan seksual, maka ini ‎adalah gejala dari disfungsi ereksi. Segeralah konsultasi ke dokter jika hal tersebut sudah terjadi beberapa ‎kali. Biasanya dokter akan mempertimbangkan apakah kamu butuh mendapatkan terapi obat TOPGRA ‎yang mengandung sildenafil sitrat. Obat yang diresepkan dokter ini akan bekerja dengan merelaksasi ‎otot polos sehingga aliran darah ke penis menjadi lebih optimal.‎

Baca Juga: Cara Alami Mengatasi Disfungsi Ereksi

Bicara tentang aliran darah ke penis, salah satu faktor yang bisa menghambat adalah pilihan makanan ‎yang kamu konsumsi. Makanan-makanan yang tinggi lemak dan kolesterol akan membentuk plak pada ‎pembuluh darah. Alhasil aliran darah pun tidak lancar. Jika hal ini terjadi pada pembuluh darah di penis ‎maka kemampuan untuk ereksi pun merosot. Itu mengapa selain mendapatkan terapi pengobatan yang ‎tepat, disfungsi ereksi juga harus dilengkapi dengan pengaturan pola makan.

Pilihan makanan yang tepat juga akan meningkatkan produksi hormon testosteron, membuat sperma ‎‎‘berenang’ lebih kencang, dan menjaga aliran darah tetap optimal saat ereksi hingga mencapai ‎kenikmatan ketika berhubungan seksual. Dan berikut makanan serta minuman yang dapat menjadi ‎‎‘bahan bakar’ agar ereksi tetap optimal.‎

  1. Salmon, kuning telur dan susu.‎

    Tahukah kamu kalau kekurangan vitamin D bisa berpengaruh langsung pada kemampuan ereksi? ‎Peneliti di Italia mengungkapkan, pria yang kekurangan vitamin D dalam tubuhnya akan ‎memproduksi lebih banyak radikal bebas yang membuat produksi nitrogen monoksida atau nitric ‎oxide menurun. Memang apa kaitannya nitrogen monoksida dengan ereksi? Nitrogen monoksida ‎adalah senyawa kimia yang dibutuhkan tubuh untuk mengoptimalkan aliran darah ke seluruh tubuh. ‎Tanpa senyawa ini, pembuluh darah tidak akan relaks. Pada penis, hal ini menyebabkan otot polos ‎menjadi kaku dan aliran darah ke dan pada penis ini membuat otot polos kaku yang berujung pada ‎ketidakmampuan untuk ereksi. Adapun makanan yang tinggi akan vitamin D adalah salmon, kuning ‎telur dan susu.‎

  2. Kopi.

    Ternyata kopi bisa berdampak positif pada kualitas aktivitas seksual pria. Ini disimpulkan dari studi ‎yang dilakukan University of Texas Health Science Center yang melibatkan 3.700 pria. Responden ‎yang minum kopi 2-3 gelas sehari, setara dengan dengan 170 sampai 375 mg kafein, ternyata jarang ‎sekali mengalami disfungsi ereksi dibandingkan pria yang tidak minum kopi. Kafein ternyata ‎membuat arteri pada pembuluh darah lebih rileks sehingga aliran darah menjadi optimal. Kondisi ‎inilah yang kemudian membuat aliran darah di penis lebih optimal untuk mempertahankan ereksi ‎sampai klimaks.‎

  3. Semangka, labu dan mentimun.‎

    Sebuah studi yang melibatkan 24 pria menyimpulkan asam amino L-citrulline membuat penis bisa ‎mempertahankan ereksinya lebih lama. Studi ini dipublikasi pada Journal Urology pada 2011 lalu ‎dengan mengamati pria yang mengonsumsi suplemen L-citrulline dan yang tidak mengonsumsi. ‎Ternyata pria yang mengonsumsi L-citrulline mengalami level ereksi yang optimal dibanding ‎kelompok plasebo. Adapun makanan yang kaya akan L-citrulline adalah semangka, labu dan ‎mentimun.

  4. Kacang-kacangan.‎

    Jika kamu sedang ingin ngemil, pilihlah kacang-kacangan. Penelitian di Turki menyimpulkan pria yang ‎mengonsumsi kacang-kacangan sebanyak 100 gram dalam tiga minggu, ternyata secara signifikan ‎mengalami perbaikan dalam disfungsi ereksinya. Tak hanya itu para responden juga mengakui libido ‎dan kualitas hubungan seksual mereka menjadi sangat prima. Ini tentu mengembalikan rasa percaya ‎diri mereka. Bonusnya, mengemil kacang-kacangan juga membuat kadar kolesterol baik yaitu HDL ‎lebih tinggi dibanding kolesterol jahat atau LDL. Kacang-kacangan tinggi akan asam amino yang dapat ‎meningkatkan kadar nitrogen monoksida di dalam tubuh.

Baca Juga: Bisakah Disfungsi Ereksi Disembuhkan?

Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail lagi tentang kesehatan seksual pria, yuk konsultasi langsung di ‎HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link ‎berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi ‎jangan ragu untuk berkonsultasi ya.‎

Disfungsi Ereksi dan Golongan Darah, Adakah Kaitannya?‎

Golongan darah O disinyalir lebih jarang mengalami disfungsi ereksi.‎

Lancar tidaknya aliran darah ke penis adalah kunci utama untuk terjadinya ereksi. Tapi apakah ada ‎kaitannya antara golongan darah dengan kemampuan penis untuk ereksi? Menurut penelitian di Turki, ‎ada golongan darah yang lebih jarang mengalami disfungsi ereksi yaitu golongan darah O. Adapun ‎golongan darah A dan B, empat kali lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi dibandingkan yang ‎bergolongan darah O. Sedangkan golongan darah AB risikonya bisa mencapai lima kali. Memang apa ‎kaitannya golongan darah dengan kemampuan penis untuk ereksi?‎

Baca Juga: Yuk Pahami Bagaimana Obesitas Meningkatkan risiko Disfungsi Ereksi

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada sebuah penelitian yang bisa dibilang sebagai ‘gerbang’ ‎awal adanya kaitan antara golongan darah dengan disfungsi ereksi. Penelitiannya adalah tentang ‎golongan darah tertentu lebih berisiko mengalami masalah jantung, tinggi kolesterol dan kekentalan ‎darah. Golongan darah yang dimaksud adalah AB. Hasil penelitian tersebut menyebutkan, untuk ‎golongan darah A, potensi terjadinya disfungsi ereksi mencapai 42% sedangkan pada golongan darah O ‎hanya sekitar 16%.‎

Para peneliti kemudian tertarik untuk menganalisa bagaimana kaitan golongan darah dengan disfungsi ‎ereksi. Prinsipnya adalah golongan darah yang lebih rentan terhadap terjadinya masalah jantung, ‎pembuluh darah dan kekentalan darah lebih berpotensi untuk mengalami disfungsi ereksi. Ini semakin ‎diperkuat dengan fakta bahwa sebelum muncul gejala gangguan jantung atau pembuluh darah, pria ‎akan terlebih dahulu mengalami disfungsi ereksi. Hal ini terjadi karena arteri di pembuluh darah penis ‎jauh lebih kecil dibanding arteri yang ada di pembuluh darah jantung. Artinya ketika terjadi masalah pada ‎pembuluh darah seperti inflamasi atau penumpukan plak akibat tingginya kolesterol, maka penislah yang ‎pertama kali bermasalah baru kemudian jantung.

Lalu kembali pada kaitan golongan darah dengan disfungsi ereksi, mengapa golongan darah A dan B ‎justru lebih berisiko? Adalah level perlekatan atau adhesi molekul pada kedua golongan darah ini lebih ‎tinggi. Inilah yang kemudian berpotensi menyebabkan plak pada pembuluh darah. Apabila pembuluh ‎darah dipenuhi dengan plak maka aliran darah menjadi terhambat, baik di jantung maupun penis. ‎Puncaknya adalah di jantung plak menyebabkan serangan jantung sedangkan di penis akan ‎menyebabkan disfungsi ereksi.‎

Lantas apa yang bisa dilakukan oleh para pria dengan golongan darah A, B dan AB setelah mengetahui ‎kalau mereka lebih berpotensi mengalami disfungsi ereksi? Karena golongan darah ini memiliki tingkat ‎adhesi yang lebih kental dan bisa menyebabkan plak pada pembuluh darah, maka solusi terbaiknya ‎adalah dengan menerapkan pola makan sehat dan rajin olahraga.‎

Mengonsumsi makanan sehat akan membantu metabolisme tubuh dalam memecah lemak lebih cepat. ‎Alhasil kamu tidak mengalami perut buncit akibat lemak yang menumpuk. Selain melalui makanan, kamu ‎yang bergolongan darah itu harus rajin berolahraga. Lagi-lagi tujuannya agar risiko terjadinya inflamasi ‎atau plak pada pembuluh darah bisa dicegah dan kualitas berhubungan seksual tetap prima.

Yang juga penting untuk diingat adalah, apapun golongan darah kamu, jika mengalami gejala-gejala ‎disfungsi ereksi seperti tidak ada gairah seksual, tidak bisa ereksi dan tidak bisa mempertahankan penis ‎untuk berereksi, maka segeralah memeriksakan diri ke dokter. Jika dokter mendiagnosa kamu mengalami ‎disfungsi ereksi, tidak perlu panik karena biasanya dokter akan memberikan terapi obat untuk mengatasi ‎masalah disfungsi ereksi. Obat itu adalah golongan Sildenafil Sitrat seperti Topgra untuk membantu ‎relaksasi otot polos dan meningkatkan aliran darah ke penis. Adapun cara minumnya, sebaiknya satu ‎jam sebelum berhubungan karena tubuh butuh waktu untuk metabolismenya. Sehingga ketika tiba ‎waktunya berhubungan seksual, ‘amunisi’ kamu siap untuk membuat penis bisa mengalami ereksi yang ‎optimal serta mampu mempertahankannya hingga merasakan kepuasan seksual.

Baca Juga: Olahraga Lari Bisa Cegah Disfungsi Ereksi

Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail lagi tentang kesehatan seksual pria, yuk konsultasi langsung di ‎HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link ‎berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi ‎jangan ragu untuk berkonsultasi ya.‎

Jangan Percaya 5 Mitos Disfungsi Ereksi Ini!

Faktanya, pria usia produktif juga bisa mengalami disfungsi ereksi.

Jika bicara tentang tips menambah gairah seksual, orang banyak yang tertarik dan menyimaknya dengan baik. Tapi saat berbicara tentang masalah kenikmatan hubungan seksual, seperti disfungsi ereksi, banyak pria yang memilih mengabaikannya karena berpikir ini hanya dialami oleh pria usia lanjut. Faktanya pria usia muda juga bisa mengalami disfungsi ereksi atau yang jamak disebut impotensi.

Baca Juga: Takut Tak Bisa Memuaskan Pasangan Bisa Bikin Disfungsi Ereksi

Agar mengetahui mana yang fakta dan mitos seputar disfungsi ereksi, maka Halo DKT kumpulkan informasi yang tidak akurat alias mitos terkait hal tersebut. Dengan mengetahui fakta yang benar tentang disfungsi ereksi maka kamu bisa mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Yuk kita kupas satu per satu mitos tentang disfungsi ereksi ini:

  1. Disfungsi ereksi adalah masalah seksual jadi tidak akan berpengaruh pada kesehatan jiwa.

    Ini tentu mitos. Bagi sebagian besar pria, kehilangan fungsi seksual adalah hal yang memalukan. Karena itu ketika disfungsi ereksi terjadi, beragam reaksi emosional bisa berkecamuk dalam diri pria, mulai dari depresi, cemas, dan merasa bersalah. Pria berpikir ketidakmampuannya memberikan serta merasakan kenikmatan berhubungan seksual membuatnya kehilangan ego. Alhasil pria merasa tidak berdaya, muncul stres dan berujung pada berkonflik dengan pasangan.

  2. Disfungsi ereksi hanya dialami oleh pria usia lanjut.

    Secara statistic prevalensi disfungsi ereksi memang tinggi pada pria kelompok usia lanjut. Tapi American Journal of Medicine juga mengungkapkan kalau 15 % pria berusia 20-39 tahun, sering kali tidak mampu menjaga kemampuan ereksi mereka ketika berhubungan seksual. Sedangkan pada usia 40-59, ada sebanyak 20% pria sering kali tidak mampu menjaga kemampuan ereksi mereka. Bahkan 12% mengaku hanya beberapa kali mampu menjaga kemampuan ereksi dan dua persen bahkan tidak pernah sama sekali.

  3. Tidak perlu ke dokter ketika mengalami disfungsi ereksi.

    Ini tentu mitos. Disfungsi ereksi yang terjadi ketika berhubungan seksual bukan perkara tidak bisa memberikan kepuasan seksual kepada pasangan, melainkan bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan pada Anda. Oleh karena itu ketika mengalami disfungsi ereksi sangat penting untuk segera berkonsultasi ke dokter. Ketika berkonsultasi ke dokter, kamu tidak hanya menemukan apa penyebabnya tapi juga mendapatkan pengobatan yang tepat. Bahkan jika kamu memang memerlukan, setelah mendiagnosis dokter memberikan obat Sildenafil Sitrat seperti TOPGRA untuk mengatasi disfungsi ereksi.

  4. Menaikkan level hormon testosteron dapat mengatasi disfungsi ereksi.

    Faktanya adalah ketika hormon testosteron kamu ada di level normal dan mengalami disfungsi ereksi, lalu diatasi dengan menaikkan kadarnya di dalam tubuh tidak akan mengatasi masalah disfungsi ereksi. Bahkan ketika hormon testosteron dalam level rendah lalu diatasi dengan menambahkan kadar hormon tersebut, ternyata hasilnya tidak efektif mengatasi disfungsi ereksi. Ketika Anda berkonsultasi ke dokter, kemungkinan besar ia akan tetap meresepkan obat untuk menghambat fosfodiesterase-5 (PDE5), perusak enzim siklik guanosin monofosfat (cGMP).

    Enzim tersebut untuk melebarkan pembuluh darah di area sekitar penis sehingga aliran darah bisa mengalir ke penis dan menyebabkan pembesaran hingga kemudian mengalami ereksi penis. Adapun obat yang dapat menghambat kerja PDE5 adalah obat Sildenafil Sitrat seperti TOPGRA.

  5. Tidak ada gairah seksual maka memicu terjadinya disfungsi ereksi.

    Faktanya disfungsi ereksi tidak hanya perkara gairah seksual yang tidak optimal, tapi juga dipengaruhi oleh banyak hal seperti kesehatan fisik dan psikis. Artinya ada banyak faktor yang memicu terjadinya disfungsi ereksi.

Baca Juga: Cara Alami Mengatasi Disfungsi Ereksi

Jika kamu ingin mencari tahu lebih detail lagi tentang kesehatan seksual pria, yuk konsultasi langsung di HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Tenang segala informasi pribadi akan dijaga dengan baik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi ya.

Disfungsi Ereksi ada Hubungannya Dengan Ejakulasi Dini?

Sekilas, ejakulasi dini dan disfungsi ereksi terdengar sama, padahal ini adalah dua masalah yang berbeda. Memang, terkadang ejakulasi dini juga menjadi masalah bagi pria yang memiliki masalah ereksi (disfungsi ereksi atau DE).

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk berhubungan seks. Karena ereksi akan berakhir setelah ejakulasi, mungkin sulit untuk mengetahui apakah masalahnya ejakulasi dini atau disfungsi ereksi. Jika seorang pria mengalami disfungsi ereksi, sebaiknya diterapi sehingga masalah ejakulasi dini yang menyertainya juga bisa teratasi.

Baca Juga: 10 Solusi Cegah Ejakulasi Dini

Penyebab Ejakulasi Dini ada di Otak?

Meskipun penyebab ejakulasi dini sangat beragam, namun diduga ada peran serotonin. Serotonin adalah zat kimiawi yang dikeluarkan oleh otak. Jumlah serotonin yang tinggi di otak memperlama waktu ejakulasi. Sebaliknya, jika serotonin yang diproduksi rendha, maka semakin singkat seorang pria untuk bisa mempertahankan waktu ejakulasi, atau terjadi ejakulasi dini.

Masalah psikologis atau kesehatan mental, juga dapat terlibat dalam persoalan ejakulasi dini. Pria yang mengalami depresi, tertekan, memiliki gangguan kecemasan, berisiko mengalami ejakulasi dini.

Ejakulasi dini tidak memandang usia, artinya dapat dialami pria di usia berapapun. Penuaan bukanlah penyebab langsung ejakulasi dini, meskipun penuaan memang menyebabkan perubahan dalam kualitas ereksi dan ejakulasi.

Pada pria yang lebih tua, ereksi mungkin tidak sekuat atau sebesar saat masih muda. Selain itu, ereksi mungkin tidak berlangsung lama sebelum ejakulasi terjadi. Perasaan bahwa ejakulasi akan terjadi mungkin lebih singkat. Perubahan ini dapat menyebabkan pria yang lebih tua mengalami ejakulasi lebih awal.

Bicarakan dengan Pasangan

Ketika mengalami ejakulasi dini, hubungan dengan pasangan mungkin menjadi terganggu. Wajar jika kemudian pria menjadi cepat tersinggung, malu atau kesal, dan menjauhi pasangan. Pada akhirnya, hubungan menjadi tidak harmonis.

Membicarakan masalah ini merupakan langkah penting. Coba bicarakan dengan pasangan atau mendatangi terapis seks untuk membantu. Ada banyak cara mengatasi ejakulasi ini, dan bisa dilakukan bersama pasangan.

Misalnya,teknik meremas yang bermanfaat bagi pria dan pasangannya untuk memperpanjang waktu ereksi. Yang terpenting, lakukan dengan rileks dan tanpa tekanan, karena kecemasan hanya akan memperparah masalah ejakulasi dini.

Baca Juga: Gagal Ejakulasi Maupun Ejakulasi Dini, Sama-sama Bikin Frustrasi!

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Cara Alami Mengatasi Disfungsi Ereksi

Pria berusia paruh baya mungkin tidak dapat melakukan olahraga secepat ketika ia berusia 20an tahun. Namun, walau usia bertambah kita tetap bisa berolahraga dan menikmatinya. Demikian pula halnya dengan seks.

Disfungsi ereksi merupakan salah satu gangguan seksual yang banyak diderita pria berusia di atas 50-an.

Baca Juga: Masih Muda dan Gagah, Kok Bisa Disfungsi Ereksi?‎

Ada beragam penyebab disfungsi ereksi. Terkadang hanya sesederhana efek samping obat-obatan. Walau demikian, sekitar 75 persen pria yang disfungsi ereksi disebabkan karena penyebab yang lebih kompleks. Antara lain karena penyakit pembuluh darah, penyakit saraf, diabetes, atau pun perawatan pasca operasi prostat.

Jika kamu saat ini mengalami disfungsi ereksi, ada beberapa cara alami yang bisa dicoba untuk mengatasinya:

  • Mulailah berjalan kaki

    Menurut salah satu penelitian yang dilakukan oleh tim di Harvard, berjalan kaki 30 menit sehari terkait dengan penurunan risiko disfungsi ereksi sampai 40 persen. Penelitian lain menyebutkan, olahraga moderat bisa mengembalikan performa seksual pada pria obesitas yang menderita disfungsi ereksi.

  • Perhatikan pola makan

    Beberapa penelitian menunjukkan, mengonsumsi makanan bernutrisi seperti serat, ikan, sayur, dan buah, serta mengurangi daging olahan, efektif untuk menurunkan kemungkinan impotensi.

  • Perhatikan kondisi pembuluh darah

    Tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kolesterol jahat, dan trigliserida tinggi, bisa merusak pembuluh darah di jantung, otak, dan juga bagian penis. Bertambahnya lingkar pinggang juga berpengaruh. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk mengecek sistem pembuluh darah dalam kondisi prima sehingga kita terhindar dari disfungsi ereksi.

  • Ukuran berpengaruh, jaga berat badan

    Lingkar pinggang yang ramping adalah awal yang baik untuk memiliki kehidupan seksual yang hangat. Pria dengan lingkar pinggang lebih dari 106 cm berpotensi dua kali lebih besar mengalami disfungsi ereksi dibandingkan dengan pria yang lingkar pinggangnya 82 cm.

    Mengurangi berat badan dapat membantu mengatasi disfungsi ereksi, karenanya mulailah melakukan strategi untuk menurunkankan berat badan. Obesitas bukan cuma memperbesar risiko impotensi, tetapi juga diabetes dan penyakit pembuluh darah.

  • Latihan otot panggul

    Otot dasar panggul yang kuat akan meningkatkan kekerasan ereksi dan membantu sirkulasi darah lancar ke bagian penis. Dalam penelitian di Inggris, pria yang berlatih kegel dua kali sehari dikombinasikan dengan gaya hidup sehat (berhenti merokok dan menurunkan berat badan) kemampuan ereksinya bertambah.

Baca Juga: Disfungsi Ereksi Bisa Jadi Tanda Long Covid-19‎

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Cara Mengetahui Apakah Saya Mengalami Disfungsi Ereksi?

Bagi para pria membicarakan ketidak-mampuan mereka untuk mempertahankan ereksinya saat bercinta, alias disfungsi ereksi, berpengaruh besar pada hubungan dan kepercayaan diri.

Ketidak-mampuan untuk ereksi itu bagaikan momok bagi pria. Padahal, sesekali tidak bisa ereksi adalah hal yang normal dan tidak berarti itu merupakan disfungsi ereksi alias impotensi.

Baca Juga: Salah Kaprah Obat Kuat untuk Disfungsi Ereksi, Ini Bahayanya bila Diminum Sembarangan

Walau begitu, ada kondisi tertentu yang perlu diwaspadai sebagai disfungsi ereksi dan perlu segera dikonsultasikan ke dokter.

Sangat penting bagi pria untuk memahami bagaimana proses terjadinya ereksi. Kemampuan penis untuk tegang ini ternyata melibatkan proses yang rumit. Emosi, otak, hormon, saraf, pembuluh darah, dan juga otot, ikut berperan. Ketika ada salah satu bagian ini yang terganggu, maka bisa terjadi disfungsi.

Faktor kesehatan mental juga berpengaruh pada kemampuan seksual. Stres dan gangguan kesehatan mental lainnya bisa menyebabkan atau pun memperburuk disfungsi ereksi.

Gangguan kesehatan yang sifatnya minor bisa membuat organ seksual “lama panasnya” tetapi jika dikombinasi dengan kecemasan atau depresi, maka penis tak bisa tegang sama sekali.

Seorang pria dikatakan mengalami disfungsi ereksi jika gejala-gejala berikut menetap:

  • Berkurangnya hasrat seksual
  • Tidak mampu mempertahankan ereksi
  • Tidak bisa ereksi

Untuk memastikannya memang sebaiknya berkonsultasi ke dokter umum atau pun dokter urologi untuk menemukan penyebabnya dan juga mengetahui terapi apa yang tepat.

Jika diperlukan dokter bisa meresepkan obat-obatan oral golongan sildenafil sitrat seperti TOPGRA atau mungkin obat yang disuntikkan dan terapi lain. Namun, semua wajib dengan persetujuan dokter.

Baca Juga: Pria Wajib Tahu: Top 6 Penyebab Disfungsi Ereksi

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Seperti Apa Mekanisme Sildenafil Sitrat Mengatasi Disfungsi Ereksi

Sildenafil sitrat merupakan obat yang dipakai dunia kedokteran untuk mengatasi disfungsi ereksi alias impotensi. Sebenarnya seperti apa sih mekanisme “obat kuat” ini?

Disfungsi ereksi merupakan momok bagi kaum pria karena mereka tak lagi bisa melakukan hubungan seksual. Pria yang mengalami impotensi biasanya akan menjadi stres, tidak percaya diri, bahkan depresi.

Baca Juga: Mengapa Sildenafil Sitrat untuk Disfungsi Ereksi Perlu Resep Dokter?

Berkat penemuan Sildenafil Sitrat, kini disfungsi ereksi bukanlah akhir dari dunia.

Mekanisme kerjanya menghambat enzim fosfodiesterase-5 (PDE5), perusak enzim siklik guanosin monofosfat (cGMP).

Enzim cGMP menyebabkan pelebaran pembuluh darah di area sekitar penis yang bernama korpus kavernosum penis. Dengan pelebaran pembuluh darah di sekitar area penis, maka darah dapat mengalir ke penis dan menyebabkan pembesaran penis, dan dapat menyebabkan ereksi penis.

Di dunia obat ereksi dengan kandungan Sildenafil adalah Viagra yang diluncurkan di tahun 1998. Kini obat originator ini telah habis masa patennya dan banyak terdapat versi generiknya. Namun, berhati-hatilah karena obat ini pun banyak dipalsukan.

Salah satu obat impotensi yang mengandung sildenafil dengan harga terjangkau adalah TOPGRA dengan sildenatifl sitrat 100mg.

Brand Manager TOPGRA, Apt.Rony Syamson S.Farm menjelaskan, efektivitas TOPGRA setara dengan efektivitas produk originator yang ditunjukkan dengan uji klinis.

“Hasilnya sama-sama menunjukkan reaksi bermakna setelah 30 menit, serta durasi efektivitas yang berlangsung selama 4 hingga 6 jam. Selain itu, produk ini telah melalui uji BPOM RI serta memberikan efek yang maksimal yang dapat diminum satu jam sebelum berhubungan,” kata Rony.

Karena sildenafil termasuk dalam golongan obat keras, maka untuk mendapatkan obat ini harus dengan resep dokter. Selain itu, hindari membeli obat dengan kandungan sildenafil di internet atau tanpa izin edar karena bisa saja obat palsu dan berdampak buruk bagi tubuh.

Baca Juga: Jangan Keliru, Begini 7 Cara Tepat Mengkonsumsi Sildenafil Sitrat untuk Disfungsi Ereksi

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.