Keputihan dan Siklus Menstruasi Bulanan

Keputihan merupakan proses alami keluarnya cairan dari vagina yang berasal dari kelenjar di mulut rahim. Cairan ini terdiri dari lendir serviks, cairan vagina, dan bakteri.

Secara biologis berfungsi membersihkan vagina dari bakteri perusak dan melindungi area genital wanita dari berbagai penyakit.

Baca Juga: Pria Juga Perlu Tahu Apa Itu Keputihan

Keputihan yang terjadi menjelang siklus menstruasi memang terkadang mengalami sedikit perbedaan dari keputihan yang terjadi di luar siklus menstruasi. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya hormon estrogen dan progesteron menjelang menstruasi tiba. Sebab kedua hormon inilah yang menyebabkan perubahan warna pada keputihan, yang biasanya jernih atau bening, menjadi lebih pekat.

Fase follicular

Keputihan yang terjadi sebelum masa haid tiba, merupakan bagian dari siklus haid itu sendiri. Pada fase menjelang ovulasi- ketika sel telur dilepaskan dari ovum- produksi lendir vagina meningkat cukup signifikan seiring meningkatnya produksi hormone estrogen. Pada tahap ini, banyak wanita yang mengalami perubahan tekstur dan warna keputihan menjadi lebih kental dan lembut seperti susu. Berwarna putih atau keruh.

Ini disebut fase follicular, ketika sel telur sedang berkembang. Fase ini dimulai sejak hari pertama menstruasi dan berakhir dengan ovulasi.

Fase ovulasi

Salah satu tanda fase ovulasi adalah ketika kamu merasa “lebih basah” dari biasanya. Inilah fase ovulasi yaitu saat paling banyak menghasilkan cairan. Pada fase ini kadar estrogen mencapai puncaknya 1-2 hari menjelang ovulasi. Walhasil keputihan yang keluar menyerupai putih telur mentah dengan tekstur licin, melar, dan berwarna bening.

Ketika cairan keputihan ini bisa diregangkan di antara jari telunjuk dan ibu jari, itu tandanya kamu sedang berovulasi! Inilah tanda bahwa sel telur siap untuk dibuahi. Dan tekstur encer dari lendir serviks ini berfungsi memfasilitasi sperma mencapai sel telur untuk proses pembuahan menuju kehamilan.

Baca Juga: Sejauh Mana Stres Menyebabkan Keputihan?

Jadi, kamu tak perlu khawatir ketika terjadi perubahan keputihan selama periode menstruasi. Selama tidak ada perubahan yang ekstrim, keputihan dalam siklus menstruasi merupakan hal lumrah sebagai bagian dari siklus bulanan itu sendiri. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Bila Keputihan Terjadi Saat Berhubungan

Sebagai siklus normal pada wanita, keputihan bisa terjadi kapan saja. Termasuk saat berhubungan intim dengan pasangan. Wajarkah?

Keputihan normal ditandai dengan cairan yang keluar dari vagina berwarna putih atau bening mengandung lendir serviks dan cairan vagina. Selama keputihan yang kamu alami seperti itu, kamu tak perlu khawatir.

Baca Juga: Obat-obatan Yang Bisa Menyebabkan Keputihan

Selain bentuk dan teksturnya, keputihan normal bisa terjadi kapan saja, termasuk saat atau setelah berhubungan intim. Hal ini disebabkan oleh dua hal penting yang terjadi saat berhubungan intim.

Kedua point yang dimaksud adalah gairah seksual dan ejakulasi wanita. Simak penjelasannya berikut ini:

Gairah seksual

Saat berhubungan, keduanya saling melakukan foreplay sebagai pemanasan sebelum melakukan penetrasi seksual. Nah, dari foreplay inilah akan membangkitkan gairah seksual keduanya.

Bagi wanita, gairah seksual akan merangsang aliran darah ke vagina, sehingga pembuluh darah melebar untuk mengakomodasi suplai darah ke organ intim. Adanya cairan gairah ini membuat keputihan semakin terlihat, teksturnya lebih kental berwarna jernih atau putih susu. Jenis keputihan ini normal, tak perlu dirisaukan.

Ejakulasi wanita

Sama halnya dengan pria, seorang wanita juga mengalami ejakulasi saat berhubungan seks. Proses ejakulasi ini melibatkan pengeluaran cairan melalui uretra atau saluran kemih. Di saat inilah keputihan terjadi, dan merupakan proses alamiah yang wajar. Ejakulasi wanita itu sendiri merupakan sesuatu yang normal. Termasuk keluarnya keputihan sebagai konsekuensi biologis dari ejakulasi tersebut.

Baca Juga: Jangan Terjebak Mitos Keputihan Akibat Jamur

Nah, kamu dan pasangan tak perlu khawatir berlebihan ketika keputihan muncul saat berhubungan karena hal ini merupakan proses yang wajar. Lain halnya kalau keputihan tersebut bersifat abnormal, kamu mesti segera memeriksakan diri ke dokter. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Tanda Keputihan yang Tidak Normal Selama Kehamilan

Salah satu tanda awal kehamilan adalah meningkatnya produksi cairan serviks yang dianggap sebagai keputihan. Kondisi ini umumnya akan berlanjut sepanjang masa kehamilan.

Keputihan selama kehamilan bisa merupakan hal yang normal, karena ketika seorang wanita hamil, kondisi di vagina pun otomatis mengalami perubahan. Keputihan atau leukorea yang normal, memiliki konsistensi yang encer, bening, berwarna putih susu, dan berbau ringan.

Baca Juga: Normalkah Keputihan Pada Remaja?

Seiring kehamilan berjalan, kondisi cairan vagina pun berubah. Di akhir kehamilan bahkan jumlahnya meningkat sehingga ibu hamil harus mengganti celana dalam beberapa kali.

Keputihan akan berubah-ubah menyesuaikan fluktuasi kadar hormon. Begitu pula saat kehamilan terjadi. Perubahan lingkungan serviks selama kehamilan juga mempengaruhi keputihan.

Saat serviks dan dinding vagina melunak, tubuh memproduksi cairan berlebih untuk membantu mencegah infeksi. Kepala bayi juga mungkin semakin menekan leher rahim saat mendekati akhir kehamilan, yang sering menyebabkan peningkatan keputihan.

Tanda keputihan yang tidak normal selama kehamilan

Penting bagi ibu hamil tahu kondisi keputihan yang membutuhkan penanganan oleh dokter. Keputihan yang tidak normal bisa menjadi tanda infeksi atau masalah kehamilan.

Berikut beberapa tanda keputihan yang tidak normal:

  • Warna lendir serviks kuning, hijau, atau abu-abu.
  • Berbau sangat kuat atau busuk.
  • Keputihan disertai dengan kemerahan atau gatal, atau pembengkakan vulva.

Penyebabnya bisa jadi infeksi jamur. Keputihan yang tidak normal selama kehamilan juga bisa disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS) dan dapat menandakan komplikasi pada kehamilan. Segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika Kamu mengalaminya.

Kamu bisa mencegah infeksi jamur penyebab keputihan selama kehamilan dengan cara berikut ini:

  • Kenakan pakaian dalam yang tidak terlalu ketat dan menyerap keringat (berbahan katun)
  • Bersihkan organ intim kamu dengan sabun yang lembut, atau Andalan Feminine Care yang merupakan pembersih khusus kewanitaan yang aman. Setelah itu keringkan dengan benar.
  • Konsumsi makanan sehat untuk meningkatkan bakteri sehat di organ intim.

Baca Juga: Sejauh Mana Stres Menyebabkan Keputihan?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Pertanyaan Wajib Soal Keputihan Saat Konsultasi ke Dokter

Jika kamu mengalami keputihan yang cukup mengganggu, jangan tunda lagi untuk berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan diagnosa yang tepat dan terapi yang benar.

Yang perlu dicamkan adalah, jangan mendiagnosis secara sepihak, apalagi mengobati diri sendiri tanpa intervensi ahli. Sebab hal tersebut hanya akan menambah masalah baru dan memperburuk keadaan.

Baca Juga: Keputihan Kerap Kambuh, Ini Sebabnya!‎

Ingat, keputihan yang tidak normal sekalipun dan sangat mengganggu aktivitasmu itu, sejatinya bisa diatasi. Jadi, tunggu apa lagi? Segera konsultasi ke dokter ahli yang kompeten.

Nah, sebelum kamu membuat janji temu dengan dokter, ini bekal pertanyaan yang wajib kamu ajukan saat berhadapan dengan dokter nanti:

  1. Apa kemungkinan penyebab keputihan yang saya alami ini?
  2. Apakah saya membutuhkan tes, seperti tes untuk penyakit menular seksual? Apa arti tes tersebut?
  3. Berdasarkan gejala yang saya alami, pengobatan apa yang dokter rekomendasikan dan seberapa efektif hasilnya?
  4. Apa dampaknya jika keputihan ini tidak segera diatasi?
  5. Seberapa besar peran pasangan saya terhadap kondisi ini?
  6. Apakah pasangan saya wajib memeriksakan diri dan membutuhkan pengobatan?
  7. Apakah aman bagi saya berhubungan seks dengan kondisi keputihan seperti ini?

Di luar tujuh point tersebut, bisa saja pertanyaan akan berkembang saat konsultasi berlangsung sesuai penjelasan yang disampaikan. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal yang masih mengganjal terkait kondisi keputihan yang kamu alami. Manfaatkan kesempatan berkonsultasi sebaik-baiknya. Sebagai pasien, kamu berhak mendapatkan penjelasan yang konkret. Dokter akan memberikan jawaban yang kamu inginkan.

Baca Juga: Kenali Keputihan yang Normal Saat Hamil‎

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Ternyata Ini Penyebab Munculnya Keputihan Tanda Hamil

Munculnya keputihan tanda hamil adalah pengalaman yang dirasakan banyak perempuan ketika sedang mengandung. Ada yang merasa biasa-biasa saja, ada pula yang merasa risih karena timbulnya keputihan ini. Apa sebenarnya penyebab kemunculannya? Apakah keputihan tanda hamil perlu diobati? Berikut sekilas penjelasannya.

Leukorea alias keputihan adalah cairan yang keluar dari alat kelamin perempuan. Kemunculannya bisa terjadi karena berbagai faktor, tak hanya bila ada infeksi, namun juga bila ada perubahan hormonal. Ketika keputihan sedang normal, warnanya putih cenderung bening dan tidak berbau. Keputihan yang seperti ini tidak perlu diobati. Cukup ganti pakaian dalam secara rutin saja agar bisa merasa lebih nyaman. Sebaliknya, keputihan tanda penyakit biasanya berwarna kekuningan/kehijauan/keabuan, berbau amis, volumenya berlebihan, dan menyebabkan gatal, ruam-ruam merah, serta nyeri baik saat sedang buang air kecil maupun berhubungan seks (Trilisnawati, Purwoko, Devi, et al., 2021). Keputihan yang mengganggu seperti ini perlu diperiksakan ke dokter, sebab biasanya menandakan adanya masalah kesehatan reproduksi.

Baca Juga: Inilah Tanda Kehamilan Bermasalah yang Wajib Ibu Kenali

Lalu mengapa terkadang keputihan muncul bila sedang hamil? Keputihan tanda hamil terjadi karena perubahan hormon di dalam tubuh. Kehamilan menyebabkan naiknya kadar hormon estrogen yang memicu keluarnya cairan dari organ reproduksi perempuan (Tal & Taylor, 2021). Cairan yang menyerupai lendir ini membantu melindungi janin dari infeksi dengan memblokir jalur masuk dari vagina ke rahim. Jadi, boleh dibilang bahwa keputihan tanda hamil sebenarnya punya manfaat tersendiri bagi perkembangan bayi.

Meskipun begitu, ada langkah-langkah yang perlu dilakukan agar keputihan tetap normal dan tidak berubah menjadi keputihan tanda penyakit. Beberapa di antaranya yaitu:

  • Menghindari perilaku seksual berisiko serta menggunakan kondom secara tepat dan konsisten setiap kali berhubungan seks. Memakai kondom akan mengurangi risiko penyebaran infeksi menular seksual serta mencegah kontraksi dini pada trimester ketiga kehamilan. Pilihlah kondom berkualitas yang telah lulus uji elektronis, telah tersertifikasi oleh Kemenkes, serta sesuai dengan standar internasional. Kondom Sutra, Fiesta, Andalan, dan Supreme bisa menjadi pilihan yang jitu.
  • Bila memakai sabun ataupun tisu pembersih, gunakanlah yang memang ramah terhadap organ seksual dan reproduksi perempuan. Kamu bisa menggunakan Andalan Fresh Intimate Wash dan Andalan Fresh Intimate Wipes, sebab keduanya terbuat dari bahan-bahan alami dengan kandungan prebiotik yang baik serta derajat keasaman yang sesuai untuk vulva perempuan, efektif untuk membuat kamu merasa bersih, segar, dan nyaman. Bersihkan bagian luar alias vulva saja, hindari memasukkan sabun ke dalam lubang vagina agar keseimbangan ekosistem bakteri baik dalam vagina tidak terganggu.
  • Melakukan kunjungan kehamilan ke dokter secara rutin. Bila saat hamil kamu mengalami keputihan dengan disertai gejala apapun yang mengganggu, sampaikan pada dokter dengan jujur. Tak perlu merasa malu. Sampaikan secara detil tekstur dan warna keputihan seperti apa, demikian juga aromanya. Kalau perlu, pada hari kunjungan ke dokter, tunda dulu membersihkan keputihan hingga setelah selesai berkonsultasi. Dengan begitu, dokter bisa segera mengambil langkah yang tepat.

Baca Juga: Kehamilan Kosong Itu Seperti Apa?

Itulah penyebab munculnya keputihan tanda hamil dan hal-hal yang bisa kamu lakukan agar keputihan yang normal tidak berubah menjadi keputihan tanda gangguan penyakit. Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan atau ingin berkonsultasi, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Tiga Jenis Warna Keputihan dan Maknanya

Ada tiga jenis keputihan berdasarkan konsistensi dan warnanya. Perubahan dalam hal warna, jumlah, maupun bau dari keputihan mengindikasikan adanya masalah yang perlu dicermati.

Dalam beberapa kasus, para dokter sulit menegakkan diagnosis hanya berdasarkan keputihan saja. Gejala lainnya seperti rasa terbakar, gatal, atau iritasi sering kali memberikan petunjuk lebih spesifik tentang problem yang terjadi.

Baca Juga: Berhubungan Intim Bila Ada Keputihan Tanda Hamil, Bahaya Nggak Ya?

Yuk, kenali perbedaan jenis keputihan ditinjau dari segi warna dan penyebab. Berikut penjelasannya:

Putih

Sesuai definisinya, keputihan yang normal memang berwarna putih, termasuk ketika keputihan terjadi selama kehamilan maupun dalam siklus menstruasi yang normal. Selama tidak ada perubahan munculnya sensasi terbakar, rasa gatal, atau bau yang menyertai keputihan tersebut, kamu tak perlu khawatir, semuanya masih aman kok.

Namun dalam kondisi lain, keputihan yang terjadi sekalipun berwarna putih bisa jadi mengindikasikan terjadinya infeksi. Dalam hal ini jika keputihan berbentuk menggumpal, bukan lagi berbentuk cair. Gumpalan putih yang lebih mirip keju, inilah tanda terjadinya infeksi jamur.

Infeksi jamur ini menyebabkan vagina gatal dan panas seperti terbakar. Hal ini terjadi karena pertumbuhan jamur Candida yang berlebihan.

Sementara itu keputihan tipis yang berbau amis dan menyengat, hal ini mengindikasikan adanya Bacterial Vaginosis. Kondisi ini sering dialami oleh wanita berusia 16-44 tahun. Gejala lainnya termasuk rasa terbakar saat berkemih hingga gatal pada vagina.

Kuning

Keputihan yang berwarna kuning kemungkinan mengindikasikan terjadinya infeksi. Lain halnya jika keputihan berwarna kuning pucat, tidak berlebihan jumlahnya maupun tidak menimbulkan bau yang menyengat, tidak perlu ada yang dikhawatirkan.

Pada kondisi lainnya, keputihan berwarna kuning, berbau, dan jumlah yang berlebihan mengindikasikan adanya penyakit infeksi seksual menular.

Keputihan berwarna kuning disebabkan oleh bakteri Trikomoniasis, yang menyebabkan rasa gatal, nyeri sepanjang buang air kecil, dan bau tak sedap. Sementara itu Chlamydia tidak menimbulkan gejala apapun.

Jernih

Keputihan normal ditandai dengan warna yang putih jernih. Namun jumlahnya bisa sangat bervariasi sepanjang siklus menstruasi bulanan tiap individu. Misalnya di masa ovulasi keputihan akan lebih banyak dari biasanya, dengan tekstur yang lebih pekat seperti putih telur. Jika kamu mengalami keputihan seperti ini, itu tandanya baik-baik saja.

Baca Juga: Keputihan Tanda Hamil, Kenali Lebih Jauh Ciri-cirinya!

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Keputihan di Masa Kehamilan, Kapan Perlu Waspada?

Keputihan, selama tidak mengganggu merupakan kondisi normal yang dihadapi kaum Hawa. Tak perlu risau, toh keputihan merupakan proses alamiah tubuh membersihkan area kewanitaan.

Namun, bagi sebagian wanita yang sedang hamil, keputihan yang terjadi di masa mengandung ini, seringkali membuatnya cemas. Terlebih bila keputihan yang dialaminya termasuk keputihan yang tak biasa karena terjadi perubahan warna, tekstur, frekuensi, maupun volumenya.

Baca Juga: Mengobati Keputihan Saat Hamil

Nah, berikut beberapa hal yang perlu kamu pahami seputar keputihan yang terjadi saat kehamilan.

  1. Keputihan sebagai tanda awal kehamilan
    Salah satu tanda awal kehamilan adalah munculnya keputihan. Umumnya berlanjut sepanjang kehamilan itu sendiri. Biasanya jumlah keputihan saat hamil memang cenderung lebih banyak dari kondisi biasa. Hal ini tak lepas dari meningkatnya kadar estrogen dan aliran darah ke vagina, sehingga cairan yang keluar berupa keputihan semakin banyak dari biasanya. Meningkatnya volume keputihan mulai terjadi sejak satu hingga dua minggu setelah pembuahan.
  2. Volume keputihan meningkat jelang kehamilan
    Pada trimester keempat kehamilan, terutama menjelang proses kehamilan, jumlah keputihan meningkat dari masa awal kehamilan. Secara tekstur juga lebih kental dari biasanya bahkan ada garis-garis darah. Ini merupakan tanda-tanda awal kehamilan, jadi tidak perlu khawatir berlebihan.
  3. Segera konsultasi jika keputihan tidak normal
    Ada sejumlah indikasi keputihan yang terjadi di luar batas normal dan menjadi alarm terjadinya infeksi. Jika ini terjadi pada ibu hamil, segera konsultasikan ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat agar tidak mengganggu kehamilan. Di antara tanda keputihan abnormal pada ibu hamil terjadinya: perubahan warna menjadi kuning, hijau atau abu-abu, bau menyengat, dan disertai kemerahan atau gatal, terjadi pembekakan vagina.
  4. Waspadai infeksi jamur
    Selama masa kehamilan risiko infeksi jamur sering terjadi. Dokter umumnya akan merekomendasikan krim atau obat anti jamur yang bisa dikonsumsi. Untuk menghindari infeksi jamur sebaiknya kenakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat, gunakan celana dalam berbahan katun, keringkan vagina setelah mandi, buang air, dan berolahraga. Cara lainnya tambahkan yogurt dan makanan berfermentasi lainnya guna meningkatkan bakteri sehat dalam tubuh.
  5. Waspada komplikasi kehamilan
    Infeksi yang terjadi melalui keputihan abnormal pada ibu hamil, perlu dicurigai sebagai komplikasi kehamilan yang berdampak pada janin dalam kandungan. Karena itu, jangan tunda jika terjadi keputihan abnormal untuk segera menghubungi dokter kandungan sekalipun di luar jadwal kontrol kehamilan rutin. Agar segera diterapi dengan benar. Pahami dan ingat kapan terjadinya perubahan keputihan yang abnormal agar dokter bisa menganalisis sejauh mana keputihan tersebut berisiko pada kehamilan.

Baca Juga: Kenali Keputihan yang Normal Saat Hamil

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Ladies, Ini Ciri-ciri Keputihan Abnormal

Jika kamu mengalami keputihan yang tak biasa, misalnya ada perubahan dari segi warna, bau, juga teksturnya. Bisa jadi itu merupakan tanda adanya infeksi di organ kewanitaan.

Jangan panik, jangan mengobati diri sendiri, lebih baik segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat.

Baca Juga: Keputihan Setiap Hari, Normalkah?

Berikut ciri-ciri keputihan abnormal yang perlu kamu ketahui:

  • Berbau amis

    Pada keputihan normal, umumnya tidak menimbulkan bau apapun apalagi bau menyengat seperti bau amis. Jika bau ini muncul bersamaan dengan keluarnya keputihan, bisa jadi ada bacterial vaginosis atau bakteri yang ada di vagina sebagai pemicunya.

  • Teksturnya tebal dan putih

    Mirip dengan keju, keputihan jenis ini perlu dicurigai sebagai keputihan yang tidak biasa. Umumnya vagina mengalami peradangan atau inflamasi layaknya sariawan di mulut.

  • Hijau, kuning, atau berbusa

    Jika mendapatkan keputihan dengan warna hijau, atau kuning, atau berbusa, kamu layak curiga. Bisa jadi hal ini dipicu oleh trichomoniasis, salah satu parasite yang memicu terjadinya penyakit infeksi menular seksual (IMS).

  • Nyeri panggul dan pendarahan

    Jangan anggap enteng jika keputihan disertai dengan munculnya nyeri panggul dan atau pendarahan. Hal ini bisa disebabkan oleh chlamydia atau gonorrhea, infeksi bakteri yang ditularkan melalui aktivitas seksual dan dikategorikan sebagai penyakit infeksi menular seksual (IMS).

  • Lecet atau luka

    Saat keputihan meninggalkan lecet dan luka di area vagina. Patut dicurigai sebagai keputihan yang abnormal. Jangan menggaruknya atau melakukan intervensi agar kondisinya tidak semakin parah.

Baca Juga: Perbedaan Keputihan Normal dan Tidak Normal

Jika kamu mengalami salah satu dari kondisi di atas, jangan panik, jangan pula mendiagnosis apalagi mengobati diri sendiri tanpa petunjuk dari dokter yang kompeten di bidangnya. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Ada Kebaikan di Balik Keputihan

Tahukah kamu, ada manfaat baik di balik keputihan normal yang terjadi? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Keputihan yang dalam dunia medis lazim disebut dengan istilah flour albus, white discharge, dan leucorrhea ini merupakan sebuah proses keluarnya cairan dari vagina wanita.

Baca Juga: Keputihan Dapat Mengganggu Kesuburan Wanita‎

Cairan yang keluar ini diproduksi oleh kelenjar di dalam vagina dan leher rahim. Proses alamiah ini bukan tanpa tujuan. Sama seperti proses metabolisme lainnya di dalam tubuh, cairan keputihan yang keluar bertugas membawa sel-sel mati dan bakteri yang berasal dari rahim, leher rahim, melewati vagina untuk kemudian keluar dan tertahan di pakaian dalam yang kamu gunakan.

Pada akhirnya proses ini bertujuan menjaga vagina untuk tetap bersih dan membantu mencegah terjadinya infeksi yang mungkin saja bisa terjadi. Inilah cara kerja alami tubuh membersihkan organnya.

Pastikan Keputihan Normal atau Abnormal

Keputihan merupakan cara tubuh mengeluarkan cairan dari organ-organ terkait. Produksi cairan tersebut sangat bervariasi antar individu karena dipengaruhi berbagai faktor diantaranya: siklus menstruasi, hormon, kehamilan, juga infeksi.

Dalam siklus menstruasi, keputihan akan terjadi beberapa bulan atau beberapa minggu sebelum menstruasi pertama yang dialami seorang gadis belia. Dan proses ini akan terjadi setiap bulannya sebelum atau sesudah menstruasi. Biasanya akan berkurang seiring tibanya masa menopause di usia senja.

Di luar periode itu, keputihan juga bisa terjadi selama kehamilan. Karena merupakan proses alamiah, kamu tak perlu khawatir akan keputihan ini, selama bersifat fisiologis atau normal yang ditandai dengan keputihan encer dan relatif tidak berbau.

Baca Juga: Keputihan Kerap Kambuh, Ini Sebabnya!‎

Lain halnya bila keputihan yang terjadi bila berwarna kuning, kehijauan, berbau, dan menimbulkan rasa gatal disertai nyeri, juga peradangan jaringan. Jika mengalami hal tersebut, kamu wajib berkonsultasi ke dokter obstetri ginekologi untuk mendapatkan terapi yang tepat. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Keputihan, Si Pengganggu Area Kewanitaan

Tahukah kamu, keputihan merupakan salah satu alasan paling banyak seorang perempuan mendatangi dokter spesialis kandungan?

Memiliki area kewanitaan yang terawat dan tetap sehat harus menjadi prioritas setiap kaum Hawa. Pasalnya inilah daerah vital yang berkaitan dengan aktivitas seksual maupun reproduksi.

Baca Juga: Tips Bagi Orangtua Membahas Topik Keputihan pada Remaja Putri

Keputihan menjadi salah satu problem paling umum di daerah intim. Istilahnya memang sudah sangat akrab di telingan, kendati masih ada saja yang mengabaikannya.

Padahal keputihan itu sendiri, selain ada yang bersifat fisiologis atau normal, ada pula yang patologis atau tanda adanya suatu penyakit serius.

Bahkan menurut pada ginekolog, banyak pasien yang datang lantaran problem keputihan yang dialami tak kunjung selesai.

Keputihan Normal dan Abnormal

Penyebab keputihan bisa karena infeksi maupun non-infeksi. Leher rahim secara normal mengeluarkan cairan berwarna bening, bersih, tidak berlebihan dan tidak menimbulkan keluhan. Keputihan yang normal umumnya terjadi menjelang masa subur.

Tanda keputihan normal:

  • ditemukan pada keadaan normal sesaat sesudah ovulasi
  • cairan tidak berlebihan
  • tidak berbau busuk dan tidak disertai gatal, nyeri atau rasa terbakar di bibir kemaluan.

Tanda keputihan tidak normal:

  • disertai rasa gatal
  • berbau busuk
  • berwarna kemerahan
  • disertai rasa panas dan nyeri

Jika kamu mengalami kondisi tersebut, waspadalah karena keputihan yang terjadi merupakan pertanda infeksi vagina. Infeksi vagina dapat disebabkan oleh jamur (kandida), bakteri yang berbahaya, atau parasit trikomoniasis.

Infeksi di vagina, dapat berlanjut sampai ke saluran indung telur dan menyebabkan sumbatan. Keputihan juga berkaitan dengan infeksi menular seksual atau karena keganasan.

Sedangkan penyebab keputihan non infeksi, antara lain benda asing di vagina, polip serviks, reaksi alergi atau karena persoalan hygiene yang tidak baik di area kewanitaan, menopause maupun kanker.

Ada saat dimana kebersihan organ intim wanita perlu mendapatkan perhatian ekstra saat haid. Pada saat ini perawatan kebersihan harus lebih intensif.

Keputihan tidak normal, baik karena infeksi maupun non infeksi bermula dari area kewanitaan yang tidak terjaga kebersihannya.

Pemicu awal munculnya keputihan adalah kondisi organ intim yang lembab, sehingga menjadi media yang baik untuk tumbuhnya jamur. Membersihkan area intim sebaiknya tidak menggunakan sabun karena bersifat basa. Lebih baik dengan air biasa atau menggunakan cairan khusus pembersih vagina dengan pH yang sesuai.

Gunakan cairan khusus untuk mencegah keputihan abnormal dan menjaga organ intim tetap dalam kondisi aman dan nyaman. Untuk membersihkan area kewanitaan, kamu bisa menggunakan Andalan Feminine Care, pembersih kewanitaan berbahan alami yang sudah teruji klinis dan halal.

Baca Juga: Adakah Makanan yang Bisa Pengaruhi Keputihan dan Aroma Miss V?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.