Atasi Gangguan Mood saat Menstruasi‎

Selain perdarahan dan gangguan fisik lainnya, saat menstruasi juga terjadi ‎ketidakseimbangan hormon yang memicu gangguan mood hingga naik turunnya emosi.

Inilah yang disebut dengan gejala premenstrual syndrome (PMS). Gejalanya muncul sekitar ‎satu minggu sebelum menstruasi tiba. Beberapa orang merasa lebih murung, cepat lelah, ‎sensitif dari biasanya. Perubahan suasana hati ini memang terjadi tanpa sebab yang jelas.

Baca Juga: 9 Hal Ini bisa Mengurangi Mood Swing Menjelang Menstruasi

Mengapa terjadi?

Para ahli menduga kondisi PMS terjadi efek dari fluktuasi hormonal selama periode siklus ‎menstruasi. Proses ovulasi menyebabkan kadar estrogen dan progesteron turun. Perubahan ‎inilah yang memicu terjadinya gejala fisik dan emosional.

Perubahan hormonal tersebut juga mempengaruhi kadar serotonin, yang mengatur suasana ‎hati, siklus tidur juga nafsu makan seseorang.

Rendahnya kadar serotonin ini terkait dengan perasaan sedih dan mudah tersinggung serta ‎munculnya keinginan mengkonsumsi makanan yang tidak biasa.

Strategi antisipasi

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengantisipasi gangguan mood jelang ‎menstruasi. Berikut langkah-langkahnya :

  1. Kenali gejalanya

    Mulailah mencatat siklus menstruasi. Kenali tahapannya, dengan mencatat setiap perubahan yang terjadi sesuai jadwal atau tanggal di kalender. Pastikan perubahan mood yang terjadi memang terkait dengan siklus menstruasi. Catatan yang detail akan membantu menemukan pola gejala PMS setiap periodenya. Sehingga bisa diantisipasi dengan tetap menjaga hati untuk selalu realistis dan sekuat tenaga mengendalikan emosi yang muncul.

  2. Pilih jenis kontrasepsi yang tepat

    Bagi kamu yang sudah menikah, pilihan alat kontrasepsi menjadi penting sebab berpengaruh pada siklus menstruasi. Konsultasikan ke dokter jenis alat kontrasepsi apa yang cocok dengan karakter tubuh dan kondisi psikis. Dalam hal ini kontrasepsi hormonal dapat membantu menghilangkan gejala PMS yang mungkin terjadi setiap bulannya.

  3. Vitamin

    Beberapa vitamin dapat membantu meredakan gangguan mood terkait PMS. Seperti kalsium yang banyak terkandung dalam susu, yogurt, sayuran berdaun hijau. Juga Vitamin B-6 yang terdapat pada ikan, ayam, buah-buahan.

  4. Olahraga

    Jelang menstruasi, tambah durasi olahraga setidaknya 30 menit lebih banyak dari biasanya. Olahraga ringan seperti jalan kaki, dapat membantu mengatasi gangguan emosional, mudah tersinggung, dan problem kecemasan karena PMS.

  5. Tidur cukup

    Kurang tidur tidak hanya mempengaruhi fisik tapi juga pikiran dan perasaan. Karena itu, jelang menstruasi datang pastikan kamu tidur cukup selama 7-8 jam setiap malam untuk menjaga kondisi tubuh dan pikiran tetap prima.

Baca Juga: Delapan Kondisi yang Memicu Gangguan Siklus Menstruasi‎

Itulah lima langkah antisipasi berdamai dengan gangguan ‎mood terkait dengan PMS. ‎Selamat mencoba dan rasakan manfaatnya. Jika kamu mengalami gejala PMS yang jauh ‎lebih berat, kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link ‎berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Dapatkan konsultasi gratis dengan para ahli yang ‎kompeten.‎

Lima Problem Menstruasi yang Lazim Terjadi

Setiap bulannya menstruasi yang terjadi seringkali dibarengi dengan berbagai problem fisik ‎dan psikologis.

Memang tidak semua wanita mengalaminya, namun sebagian besar harus rela merasakan ‎masalah saat menstruasi tiba.

Baca Juga: Penyebab Kembung Saat Menstruasi

Berikut lima masalah menstruasi yang lazim terjadi. Mana yang pernah kamu alami?

  1. Perdarahan berat

    Perdarahan menstruasi dianggap berat bila mengganggu aktivitas sehari-hari. ‎Indikasi lainnya penggantian pembalut kurang dari dua jam. Hampir sebagian ‎wanita mengalami hal ini. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti ‎ketidakseimbangan hormonal, kelainan struktural pada rahim seperti fibroid. Juga ‎problem medis lainnya seperti masalah tiroid, gangguan pembekuan darah, penyakit ‎hati atau ginjal, leukemia, keguguran, infeksi.

  2. Tidak ada darah menstruasi

    Ketika wanita sama sekali tidak mengalami menstruasi di usia 16 tahun atau lebih. ‎Kondisi ini disebut amenorrhea yang dipicu oleh masalah sistem endokrin yang ‎mengatur hormon dalam tubuh. Bisa pula menstruasi yang sebelumnya teratur tiba-‎tiba berhenti lebih dari tiga bulan, hal ini dipicu oleh masalah level kadar estrogen ‎dalam tubuh.

  3. Nyeri hebat

    Sebagian besar wanita pernah mengalami nyeri perut atau kram yang hebat saat ‎menstruasi terjadi, hal ini disebabkan oleh kontraksi rahim. Nyeri hebat yang disebut ‎dysmenorrhea ini terjadi berulang-ulang dan mengganggu aktivitas.

  4. Premenstrual syndrome (PMS)‎

    Kondisi ketika si wanita mengalami berbagai gejala fisik dan psikologis ketika ‎menstruasi inilah yang disebut dengan PMS. Gejala khasnya seperti pusing, kram ‎perut, kelelahan, gangguan mood, gangguan emosi jadi lebih sensitif, dan berbagai ‎ketidaknyamanan lainnya. Sebuah penelitian menyebutkan lebih dari 40% wanita ‎mengalami PMS cukup parah hingga mengganggu aktivitasnya. Umumnya gejala ini ‎muncul seminggu sebelum menstruasi dan hilang saat menstruasi datang.

  5. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)

    Inilah jenis gangguan PMS yang ekstrem, membuat seseorang tumbang selama ‎mengalaminya. Perbedaan PMDD dengan PMS biasa, sama seperti membandingkan ‎antara sakit kepala biasa dengan migrain.

Baca Juga: Payudara Sakit saat Menstruasi, Apa yang Mesti Dilakukan?

Itulah lima problem menstruasi yang sering dialami wanita di muka bumi ini. Semoga kamu ‎terhindar dari risiko mengalaminya ya. Namun, jika kamu mengalami satu dari lima ‎masalah di atas, sudah saatnya kamu berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan terapi ‎yang tepat. Kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link ‎berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Delapan Kondisi yang Memicu Gangguan Siklus Menstruasi‎

Panik karena menstruasi terlambat, padahal kamu yakin tidak sedang hamil? Bisa jadi ‎karena satu dari delapan kondisi berikut ini.

Menstruasi yang terlambat bisa disebabkan banyak hal, di luar kehamilan. Pemicu paling ‎umum berkisar karena ketidakseimbangan hormon atau kondisi kesehatan yang serius.

Baca Juga: 9 Hal Ini bisa Mengurangi Mood Swing Menjelang Menstruasi

Kekacauan siklus menstruasi biasanya terjadi pada remaja yang mengalami menstruasi ‎pertama dan bagi mereka yang sudah mendekati masa menopause.

Nah, buat kamu yang masih berada di rentang usia produktif, keterlambatan menstruasi ‎bisa jadi disebabkan oleh satu dari delapan alasan berikut ini:

  1. Stress

    Stress tidak hanya mengganggu rutinitas harian, melainkan juga memicu gangguan ‎hormon, memengaruhi hipotalamus- bagian otak yang bertugas mengatur siklus ‎mentsruasi yang teratur. Seiring waktu, stress yang tidak bisa dikendalikan akan ‎berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Memicu kenaikan maupun penurunan ‎berat badan. Jika kamu merasa stress merusak siklus menstruasi, cobalah teknik ‎relaksasi, ubah gaya hidup, perbanyak olahraga untuk mengembalikan pola hidup ‎sehat sebelumnya.

  2. Berat badan rendah

    Wanita dengan gangguan makan seperti anoreksia, bulimia, biasanya mengalami ‎gangguan menstruasi. Sebab berat badan rendah di bawah rata-rata tidak hanya ‎memengaruhi metabolisme tubuh melainkan juga proses ovulasi. Lakukan terapi ‎gangguan makan dan tambah berat badan dengan cara yang sehat.

  3. Obesitas

    Sama seperti berat badan rendah, berat badan berlebih juga mengacaukan hormone ‎dalam tubuh yang berujung merusak siklus menstruasi. Konsultasikan ke dokter ‎terapi berupa diet yang tepat dan olahraga teratur untuk menurunkan berat badan ‎dengan cara sehat.

  4. PCOS

    Polycystic ovary syndrome (PCOS) merupakan kondisi yang memicu tubuh ‎memproduksi hormon androgen lebih banyak. Akibatnya ketidakseimbangan hormon ‎ini timbulnya kista di ovarium. Hal ini membuat menstruasi tidak teratur bahkan ‎menghentikan siklusnya. Dokter akan memberikan terapi obat mengatasi PCOS ini ‎dan mengembalikan siklus menstruasi pada kondisi normal.

  5. Alat kontrasepsi

    Pilih alat kontrasepsi yang tepat agar tidak memicu gangguan hormon yang ‎berujung gangguan siklus menstruasi. Konsultasikan ke dokter dalam memilih jenis ‎kontrasepsi yang tepat sebab setiap individu berbeda kondisi fisiknya, karena itu ‎jangan salah pilih alat kontrasepsi.‎

  6. Penyakit kronis

    Berbagai penyakit kronis seperti diabetes, celiac (penyakit autoimun) memengaruhi ‎siklus menstruasi. Perubahan gula darah erat kaitannya dengan perubahan ‎hormonal, karena itu diabetes yang tidak terkendali berpotensi mengacaukan siklus ‎menstruasi. Penyakit autoimun memicu peradangan pada usus yang menghambat ‎penyerapan nutrisi penting sehingga membuat menstruasi terlambat.‎

  7. Menopause dini

    Umumnya wanita mengalami menopause di usia 45-50 tahun. Bagi wanita yang ‎mengalami gejala menopause di usia 40 tahun atau bahkan lebih awal, disebut ‎menopause dini. Artinya sel telur semakin menipis dan terjadi keterlambatan ‎menstruasi sebelum akhirnya benar-benar berhenti saat menopause tiba.

  8. Gangguan tiroid

    Kelenjar tiroid yang terlalu aktif memicu gangguan menstruasi sebab tiroid ‎mengatur metabolisme tubuh yang memengaruhi kadar hormon di dalamnya. ‎Segera berobat ke dokter untuk mendapatkan terapi tiroid yang benar, sehingga ‎siklus menstruasi kembali lancar.

Baca Juga: Penyebab Kembung Saat Menstruasi

Itulah delapan kondisi yang memicu terjadinya gangguan siklus menstruasi. Semoga kamu ‎terhindar dari kondisi tersebut sehingga menstruasi berjalan lancar setiap bulannya. Jika ‎kamu mengalami masalah serius seputar menstruasi, jangan ragu untuk berkonsultasi ‎dengan dokter ahli melalui Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Cara Menghitung Masa Subur untuk Perempuan dengan Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur

Menstruasi yang nggak teratur seringkali dikeluhkan oleh perempuan, khususnya yang sedang mengupayakan program hamil. Idealnya, pasutri muda memperbanyak hubungan intim di masa subur, agar kesempatan hamil lebih tinggi. Akan tetapi, mencari tahu kapan terjadinya masa subur bisa jadi lebih menantang ketika siklus menstruasi tidak menentu. Lantas bagaimana solusinya, ya? Berikut dua cara menghitung masa subur yang tetap bisa kamu gunakan meskipun ‘tamu bulanan’ sering datang dan pergi sesuka hati.

Baca Juga: Berapa Lama Jarak antara Masa Subur dengan Menstruasi?

  • Memperhatikan lendir leher rahim

    Hanya karena kamu tidak bisa menggunakan metode kalender untuk mencatat siklus menstruasimu layaknya perempuan-perempuan lain dengan siklus mens yang teratur, bukan berarti kamu tidak ada cara menghitung masa subur yang bisa kamu gunakan. Salah satu informasi yang masih bisa kamu manfaatkan adalah lendir leher rahim. Lendir leher rahim cenderung berubah-ubah teksturnya tergantung dari masa suburmu. Kalau kamu merasa nyaman, kamu bisa merabanya dengan memasukkan jari ke dalam vagina, namun kalau kamu tidak nyaman melakukannya, kamu pun bisa melihatnya ketika cairan ini melekat pada pakaian dalam.

    Sehabis menstruasi, biasanya lendir leher rahim cenderung kering. Beberapa hari kemudian, lendir mulai muncul, teksturnya jadi lebih lengket dan tebal seperti karet. Kalau sperma masuk ke rahim di saat-saat yang kurang subur ini, sperma biasanya akan tertahan dan kesulitan masuk lebih jauh lagi. Beberapa hari selanjutnya, lendir leher rahim jadi lebih encer dan basah seperti lotion berwarna putih, suatu kondisi yang menandakan rahim yang sedang memasuki masa subur. Puncak kesuburan adalah ketika lendir rahim yang keluar super licin menyerupai putih telur mentah yang transparan (Hill, 2019). Nah, waktu yang ideal untuk memperbanyak berhubungan intim adalah sejak lendir leher rahim mulai encer hingga lendir leher rahim jadi menyerupai putih telur mentah.

  • Menggunakan alat tes ovulasi

    Bagi kamu yang punya jadwal padat dan tidak sempat memonitor perubahan dari tampilan lendir leher rahim, tenang aja, sebab ada cara lain yang lebih mudah dan praktis untuk menemukan masa subur. Kamu bisa menggunakan alat tes ovulasi yang mendeteksi kadar hormon LH (Luteinizing Hormone) di dalam urin perempuan. Menjelang pelepasan sel telur dari indungnya, kadar LH biasanya meningkat (Dweck & Westen, 2017). Ini juga merupakan masa-masa tersubur dalam tubuh perempuan.

Gunakan Andalan Ovulation Kit dengan tingkat akurasi hingga 99,9% untuk mendeteksi kadar LH. Caranya sederhana: teteskan sampel urin pada alat tes, tunggu 3-10 menit, dan interpretasikan hasilnya. Jika terlihat dua garis merah muda yang mirip atau salah satunya lebih gelap, maka kemungkinan besar sel telur akan dilepas dalam 24 hingga 48 jam lagi. Momen ideal untuk berhubungan intim adalah setelah 24 jam, sebelum 48 jam. Akan tetapi, bila hanya satu garis pink saja yang muncul, berarti tubuh sedang tidak di masa subur dan kamu mungkin harus menunggu momen yang lebih tepat.

Baca Juga: Pakai Alat Tes Masa Subur Tingkatkan Peluang Kehamilan

Itulah dua cara menghitung masa subur untuk perempuan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Mudah-mudahan informasi tadi bisa membantumu merencanakan kehamilan, ya! Selain itu, jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Siklus Normal Menstruasi Lancar‎

Kamu bisa mengecek seberapa normal sih siklus menstruasimu tiap bulannya. Temukan ‎penjelasannya berikut ini.

Siklus menstruasi yang normal tidak hanya baik secara fisik melainkan juga memberikan ‎ketenangan secara psikologis. Sayangnya tidak semua wanita mengalami menstruasi ‎dengan kenormalan yang ada. Sebagian besar justru merasakan siklus menstruasinya tidak ‎normal setiap periodenya.

Baca Juga: Ladies, Jangan Terjebak dengan 5 Mitos Menstruasi Ini

Siklus menstruasi dihitung mulai dari hari pertama ke hari pertama bulan berikutnya. ‎Periodenya antara 21-35 hari. Durasi menstruasi itu sendiri rata-rata 2-7 hari. Pada ‎menstruasi pertama di usia belia kekacauan siklus masih sering terjadi. Seiring ‎bertambahnya usia, siklus cenderung stabil dan menemukan titik keseimbangannya.

Selain itu, ketidaknormalan siklus dipicu oleh penggunaan alat kontrasepsi tertentu. ‎Karenanya sebelum menentukan jenis kontrasepsi yang dipilih, lakukan konsultasi dengan ‎dokter untuk mendapatkan jenis kontrasepsi yang tepat. Sebab setiap individu memiliki ‎karakteristik tersendiri.

Seberapa normal siklus menstruasi yang kamu alami?

Pentingnya mengetahui seberapa normal siklus menstruasi bulanan, bisa dilakukan dengan ‎cara mudah. Yaitu melalui pencatatan di kalender. Mulailah mencatat atau mencoret ‎tanggal mulai menstruasi setiap bulannya. Lakukan hal ini beberapa bulan berturut-turut. ‎Untuk mengidentifikasi seberapa teraturnya siklus menstruasimu.

Ada beberapa poin yang bisa dijadikan indikator normal atau tidak siklus menstruasi ‎bulanan. Yaitu:‎

  • Tanggal akhir. Berapa lama durasi menstruasi. Apakah lebih panjang atau lebih ‎pendek dari biasanya?‎
  • Volume darah yang keluar, apakah terasa lebih sedikit atau lebih banyak dari ‎biasanya. Seberapa sering kamu mengganti pembalut setiap harinya selama ‎menstruasi. Apakah ada pembekuan darah yang tidak normal?‎
  • Rasa sakit yang ditimbulkan apakah lebih hebat dari biasanya.‎
  • Perubahan lainnya, apakah kamu merasakan badmood yang jauh lebih buruk dari ‎biasanya? Lebih sensitive, lebih malas melakukan aktivitas?‎

Nah, dari point-point di atas, kamu bisa menentukan apakah menstruasi yang kamu alami ‎normal atau tidak. Jika normal, tentu saja tak perlu khawatir dan nikmati setiap prosesnya ‎tanpa harus mengabaikan hal lain atau menghambat aktivitas rutin.

Baca Juga: Atasi Gangguan Mood saat Menstruasi‎

Namun, jika sudah mulai terdeteksi ketidaknormalan yang mencurigakan, segera ‎konsultasikan ke dokter yang kompeten untuk bicara lebih jauh apa yang sedang terjadi. ‎Untuk berkonsultasi, kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik ‎link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Cara Alami atasi Nyeri Saat Menstruasi

Nyeri sebelum dan saat menstruasi memang sangat mengganggu. Ketidakberdayaan ini rutin terjadi setiap bulannya. Berikut solusi mudah yang bisa dilakukan di rumah.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi sensasi nyeri saat menstruasi. Buat kamu yang rutin mengalami nyeri tersebut, tak ada salahnya mengikuti beberapa saran di bawah ini.

Baca Juga: Penyebab Menstruasi Terlambat Selain Hamil

Berikut beberapa solusi alami atasi nyeri perut saat menstruasi :

  • Gunakan bantalan panas ke perut bagian bawah. Bisa berupa air panas dalam wadah berbahan karet atau plastik yang padat
  • Latihan teknik relaksasi
  • Latihan fisik seperti yoga, jogging
  • Mandi air hangat
  • Pijat

Selain teknik di atas, kamu juga bisa mengonsumsi berbagai makanan atau minuman yang bisa membantu meringankan sensasi nyeri bulanan yang sering dialami. Kendati belum ada penelitian ilmiah secara pasti, yang jelas ini layak dicoba:

  • Teh herbal
  • Banyak jenis teh herbal di pasaran yang bisa jadi pilihan untuk membantu meredakan nyeri perut karena menstruasi. Teh yang diminum dalam kondisi hangat memberikan efek menenangkan. Berbagai jenis teh yang layak dicoba seperti lemon, peppermint, dandelion, dan kayu manis. Kandungan antioksidan dan antiinflamasi yang ada di dalamnya efektif membantu mengurangi nyeri menstruasi.

  • Jahe
  • Selain bagus untuk meredakan sakit tenggorokan, efektivitas jahe juga cukup baik dalam mengobati kram atau sakit perut akibat menstruasi. Jahe mengandung zat anti inflamasi yang bekerja layaknya ibuprofen dalam mengurangi rasa sakit. Selain itu jahe mampu mengurangi produksi hormon prostaglandin yang menjadi salah satu pemicu gejala menstruasi seperti kram, sakit perut dan sakit kepala. Cara konsumsi yang dianjurkan, cukup campurkan jahe pada minuman teh yang kamu konsumsi setiap harinya.

  • Kunyit
  • Sama seperti jahe, kandungan curcumin senyawa kimia yang ada pada kunyit efektif mengurangi produksi hormon prostaglandin yang memicu terjadinya nyeri perut saat menstruasi. Selain itu kunyit bersifat analgesik yang mampu mengurangi nyeri di beberapa bagian tubuh, termasuk di perut bagian bawah yang menjadi titik sentral nyeri saat menstruasi.

    Baca Juga: Menstruasi Datang Nyeri Perut Mengadang

    Tentu saja masih banyak rekomendasi asupan yang bisa dikonsumsi untuk mengurangi sensasi nyeri saat menstruasi. Tindakan preventif ini bisa kamu lakukan sebelum nyeri itu benar-benar datang. Jika kamu merasakan nyeri hebat yang tak tertahankan setiap kali menstruasi, sudah waktunya kamu konsultasi ke dokter. Untuk berkonsultasi kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp

Menstruasi Datang Nyeri Perut Mengadang

Rutin datang seiring periode menstruasi yang terjadi, dysmenorrhea atau nyeri perut saat menstruasi memang sangat mengganggu. Yuk, cari tahu bagaimana mengatasinya.

Nyeri di perut bagian bawah, kram, dan ketidaknyamanan lain saat menstruasi memang sesuatu yang normal. Kendati cukup mengganggu bahkan sampai tidak bisa sekolah atau bekerja lantaran nyeri yang tak tertahankan.

Baca Juga: Benarkah Diet Bebas Gluten Bisa Meredakan Nyeri Menstruasi?

Adalah produksi hormon prostaglandin yang memicu terjadinya kontraksi otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan sensasi nyeri di perut bagian bawah. Produksi prostaglandin meningkat tepat sebelum menstruasi dimulai.

Faktor risiko nyeri

Memang tidak semua wanita mengalami nyeri perut setiap kali menstruasi. Sebab ada berbagai faktor risiko yang melatarbelakanginya.  Di antaranya:

  • Usia di bawah 20 tahun
  • Memiliki riwayat keluarga yang serupa
  • Merokok
  • Perdarahan hebat saat menstruasi
  • Menstruasi tidak teratur
  • Belum pernah hamil
  • Pubertas sebelum usia 11 tahun

Pada beberapa orang, dysmenorrhea ini juga dipicu oleh problem kesehatan lain yang memang sudah ada dalam dirinya. Seperti:

  • Premenstrual Syndrome (PMS), kondisi umum karena perubahan hormonal yang terjadi 1-2 minggu sebelum menstruasi dimulai. Biasanya gejala akan hilang setelah menstruasi dimulai
  • Ketika sel-sel dari lapisan rahim tumbuh di bagian tubuh lain. Biasanya di saluran tuba, ovarium, atau jaringan yang melapisi panggul.
  • Fibroid di dalam rahim. Tumor jinak yang menekan rahim sehingga memicu nyeri yang tidak normal.
  • Penyakit radang panggul. Infeksi pada rahim, saluran tuba, atau rahim yang dipicu oleh infeksi penyakit menular seksual dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan pada organ reproduksi.
  • Kondisi di mana jaringan bagian dalam dinding rahim tumbuh di lapisan otot rahim.
  • Stenosis serviks. Sebuah kondisi langka di mana serviks sangat kecil atau sempit sehingga menghambat aliran darah menstruasi, akibatnya tekanan di dalam rahim sangat kuat dan menimbulkan nyeri hebat.

Baca Juga: Cara Alami atasi Nyeri Saat Menstruasi

Jika kamu mengalami satu dari lima kondisi tersebut, segera konsultasi ke dokter spesialis obstetri ginekologi untuk mendapatkan diagnosis dan terapi yang tepat. Jangan dibiarkan berlarut-larut sehingga sulit untuk disembuhkan. Untuk berkonsultasi dengan dokter ahli, kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Siklus Menstruasi Normal karena Kerjasama Hormonal

Untuk mendapatkan siklus menstruasi yang normal dibutuhkan kerjasama yang normal pula dari poros hormon di otak hingga hormon di ovarium.

Tiap individu memang memiliki siklus menstruasi yang berbeda. Sebab adanya perbedaan dari keseimbangan hormon reproduksi juga pemakaian obat-obatan hormonal.

Baca Juga: Menstruasi Tidak Teratur Saat Sedang WFH? Ini Beberapa Kemungkinan Penyebabnya

Indikasi siklus menstruasi yang benar dan sehat, siklusnya terjadi antara 21-35 hari.

Sebaliknya, indikasi siklus menstruasi yang tidak sehat di antaranya: lebih pendek dari 21 hari; lebih panjang dari 35 hari; perdarahan di luar waktu haid; dan perdarahan lebih lama dari 14 hari.

Siklus normal 28-30 hari setiap bulannya. Berlangsung selama 7 hari, volume darah sebanyak 80cc/24 jam. Di luar batasan tersebut, bisa dikatakan siklus menstruasinya tidak normal.

Untuk menghasilkan kerja hormon yang baik ini dibutuhkan organ reporoduksi yang baik pula. Mulai dari otak, rahim, indung telur, saluran telur, juga vagina. Tentu saja normal dalam hal ini terakit bentuk dan fungsinya.

Para Pemicu Terganggunya Siklus

Terganggunya siklus menstruasi bisa terjadi di semua rentang usia. Mulai dari remaja belia hingga mereka yang sudah memasuki usia senja atau yang disebut masa menopause.

Sebab, kembali lagi, siklus terjadi karena ketidakseimbangan hormonal yang bisa dialami semua usia. Mereka yang masih belia baru pertama kali haid siklus terkadang belum teratur, kemudian makin teratur. Lalu jelang menopause mulai tidak teratur lagi.

Selain itu kekacauan siklus menstruasi, terjadi karena gangguan dari segi bentuk dan fungsi organ reproduksi. Misalnya kelainan bawaan pada organ reproduksi. Seperti, tidak terbentuk vagina, tidak terbentuk rahim, saluran telurnya mampet atau tidak berkembang. Terjadinya menopause dini yang ditandai indung telur menciut secara cepat.

Penyebab lainnya, gangguan kesuburan (sel telur tidak matang dan menetas) sehingga berdampak pada kesulitan terjadinya kehamilan.

Bagi yang sudah menikah penggunaan kontrasepsi yang tidak tepat juga ikut memengaruhi siklus menstruasi. Pada pengguna IUD volume darah haid cenderung lebih banyak, kadang-kadang disertai rasa nyeri perut, juga keputihan.

Sebab IUD bekerja dengan mekanisme menimbulkan reaksi radang normal pada dinding rahim. Itu sebabnya pengguna kontrasepsi IUD mesti kontrol rutin, cuci vagina, cek posisinya karena posisi IUD bisa berubah.

Perlu diwaspadai ketidakteraturan siklus menstruasi bisa jadi merupakan alarm terjadinya masalah kesehatan, seperti problem ketidaksuburan atau kesulitan terjadinya kehamilan.

Karena itu pentingnya memahami siklus menstruasi untuk menghitung masa subur bagi mereka yang akan melakukan program hamil atau mencegah kehamilan. Juga bermanfaat untuk mendeteksi adanya perubahan siklus dan menduga adanya kelainan atau penyakit tertentu.

Baca Juga: Delapan Kondisi yang Memicu Gangguan Siklus Menstruasi‎

Periksakan diri ke dokter bila siklus menstruasi terganggu, guna memastikan adakah kelainan organ maupun hormonal. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Menstruasi Pertama para Belia

Masih ingat kapan menstruasi pertama kali kamu alami?

Menstruasi merupakan fase terakhir dari pubertas seorang gadis remaja. Masa pubertas pada remaja wanita terjadi dalam rentang usia 8-13 tahun. Atau paling lambat pubertas ini terjadi di usia 16 tahun.

Baca Juga: Siklus Normal Menstruasi Lancar‎

Yang pasti, setiap individu memiliki waktunya sendiri. Sebab setiap tubuh berbeda satu sama lain. Jadi kamu tidak perlu membandingkan kapan menstruasi pertama kali dengan kawan-kawan sebaya.

Pubertas disebut juga periode transisi tubuh dari anak-anak beranjak menjadi dewasa. Berbagai perubahan fisik terjadi di masa ini. Menstruasi pertama biasanya menjadi momentum penting bagi remaja. Inilah pertanda bahwa dirinya bukanlah anak-anak lagi.

Sebelumnya ada sejumlah tanda-tanda yang menjadi isyarat bahwa menstruasi akan datang sebentar lagi. Di antaranya:

  • Pertumbuhan payudara yang semakin membesar dan membuatnya harus menggunakan bra.
  • Munculnya bulu-bulu halus di area ketiak dan area genital
  • Keluarnya keputihan dari vagina
  • Membesarnya area pinggul

Menstruasi terjadi karena adanya perubahan hormon dalam tubuh. Hormon membuat dinding rahim menjadi lebih tebal atau menumpuk dan sel telur siap untuk dibuahi. Jika tidak terjadi pembuahan atau ovulasi, maka akan luruh menjadi darah yang keluar dalam bentuk menstruasi setiap bulannya.

Pada masa awal menstruasi, tidak semua remaja belia mengalaminya secara teratur. Hal ini sangat wajar, biasanya setelah 2-3 tahun berlalu, siklus menstruasi baru terjadi secara normal setiap bulannya.

Durasi menstruasi setiap individu juga berbeda. Rentang waktunya biasanya terjadi selama lima hari. Ada yang kurang dari lima hari, bahkan ada yang lebih lama setiap bulannya.

Menstruasi merupakan proses alami tubuh yang akan terjadi dalam siklus bulanan. Karena itu, menstruasi tak jadi alasan untuk menghambat aktivitas dan rutinitas. Pastikan tubuh tetap sehat selama menstruasi dengan rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat bergizi dan istirahat yang cukup.

Baca Juga: Lima Drama Saat Menstruasi Tiba‎

Jika ada keluhan seputar menstruasi yang kamu alami, jangan ragu untuk bertanya kepada para ahlinya. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Ladies, Jangan Terjebak dengan 5 Mitos Menstruasi Ini

Banyak mitos menstruasi yang tidak terbukti secara ilmiah. Ini 5 di antaranya yang paling populer.

Kalau lagi mens tidak boleh keramas, gak boleh minum dingin, gak boleh makan nanas. Banyak sekali ya mitos menstruasi di Tanah Air. Ada yang bikin kita mengernyit, ada juga yang bikin kita was-was, “bener gak sih?”. Daripada bingung, yuk cari tahu kebenaran di balik mitos menstruasi berikut ini.

Baca Juga: Dorongan Makan Kompulsif Saat Menstruasi, Ini Penyebabnya

5 Mitos Menstruasi Paling Populer, Bagaimana Faktanya?
Pasti kamu sudah sering mendengar aneka mitos menstruasi, sejak kecil sampai sekarang. Seperti mitos pada umumnya, sebagian besar tidak terbukti secara ilmiah. Ini penjelasannya.

  1. Tidak boleh keramas

    Ini salah satu mitos menstruasi yang paling populer. Malah sempat pula beredar informasi di grup WA, yang mengatakan bahwa perempuan dilarang keramas saat haid karena pori-pori kepalanya terbuka. Jika keramas, bisa menimbulkan sakit kepala.

    Faktanya, pori-pori kulit kepala memang secara alamiah akan terbuka ketika kita kepanasan, agar kita bisa mengeluarkan keringat. Adapun sakit kepala yang muncul saat haid adalah hal yang lumrah, dan dipicu oleh perubahan hormonal. Jadi, gak usah takut untuk keramas saat menstruasi ya, Ladies. Justru kamu tetap perlu keramas, untuk menjaga kebersihan rambut dan kepala. Di samping itu, ternyata keramas juga bisa membuat otot-otot lebih rileks lho, sehingga tubuh pun lebih nyaman, suasana hati membaik, dan kram bisa berkurang.

  2. Tidak boleh minum air dingin

    Ada anggapan, minum air dingin atau es saat menstruasi berbahaya, karena bisa membuat darah haid membeku sehingga tidak bisa keluar dari tubuh. Ini sama sekali tidak ada hubungannya ya, Ladies. Air yang kita minum akan masuk ke melalui saluran pencernaan. Secara otomatis, tubuh akan menyesuaikan suhu air dengan suhu badan kita, sehingga begitu tiba di lambung sudah tidak dingin lagi. Jadi, air dingin yang kita tenggak tidak masuk ke rahim dan membuat darah haid beku/menggumpal.

    Jangan sampai kamu mengurangi minum karena takut minum air dingin. Ini bisa membuatmu dehidrasi. Saat menstruasi, kamu harus cukup minum; dehidrasi bisa memperburuk keluhan menstruasi. Mau minum air hangat atau air dingin, boleh.

  3. Jangan makan nanas

    Lagi-lagi, ini cuma mitos yang tidak ada dasar ilmiahnya. Malah faktanya, makan nanas saat menstruasi bisa bermanfaat lho. Nanas mengandung mineral mangan, yang bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman kala menstruasi. Kandungan antioksidan dalam nanas bisa membantu mengatasi peradangan, sehingga nyeri haid bisa berkurang. Nanas juga mengandung enzim istimewa bromelain. Nah, menurut penelitian, enzim ini bisa mengurangi nyeri haid, dan membuat otot lebih rileks.

  4. Minum soda bisa melancarkan haid

    Masih cukup banyak yang percaya dengan mitos ini. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan ini. Justru sebaliknya, minum soda saat haid tidak dianjurkan karena bisa membuat perutmu kembung dan tidak nyaman. Pastinya kamu mau menghindari efek ini, di saat perut terasa kram dan nyeri selama menstruasi.

  5. Tidak boleh berolahraga

    Justru sebenarnya, berolahraga akan membuatmu bugar dan memperbaiki mood saat haid. Tentu, jangan paksakan diri berolahraga saat nyeri haid melanda ya, seperti dijelaskan di artikel ini. Silakan berolahraga sesuai kemampuanmu ya, bahkan berenang pun tidak masalah kok, asalkan kamu memakai pembalut yang baru, atau tampon/menstrual cup. Tenang saja, berada di kolam renang tidak akan membuat darah haid beku.

Baca Juga: Menstruasi dan Spotting, Apa Bedanya?

Masih banyak lagi mitos seputar menstruasi. Jangan langsung percaya ya, cari tahu dulu faktanya. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

9 Hal Ini bisa Mengurangi Mood Swing Menjelang Menstruasi

Who runs the world? Girls! Ya, karena kita selalu punya cara mengendalikan situasi, termasuk mengatasi mood seing menjelang menstruasi.

Perubahan suasana hati menjelang menstruasi seperti naik roller coaster. Naik turun, dengan letupan emosi yang campur aduk. Tapi kita perempuan, selalu punya cara untuk merangkul mood swing menjelang menstruasi, layaknya memeluk sahabat yang kadang menyebalkan.

Baca Juga: Kapan Kembali Menstruasi Setelah Melahirkan?

Harus kita sadari, mood swing adalah hal yang alamiah. Ini adalah salah satu gejala PMS (premenstrual syndrome) yang paling umum. Kita tidak bisa mengendalikan kemunculan mood swing, karena ini berkaitan dengan fluktuasi hormon dan perubahan neurotransmitter di otak, yang terjadi menjelang menstruasi. Namun tentu saja, kita tidak akan menyerah begitu saja. Ada kok yang bisa kita lakukan untuk mengurangi mood swing menjelang menstruasi, contohnya di bawah ini.

9 Hal untuk Mengurangi Mood Swing Menjelang Menstruasi

Yakin, kamu pasti sudah punya cara tersendiri untuk mengendalikan si mood swing menjelang menstruasi, agar tidak terlalu “liar”. Nah, 7 hal berikut ini bisa menambah inspirasi buatmu.

  1. Berolahraga

    Berolahraga akan melepaskan endorfin, yang akan membantu memperbaiki mood. Di samping itu, berolahraga juga meningkatkan energi, serta bisa mengurangi kram dan kembung menjelang/saat menstruasi. Disarankan melakukan olahraga yang bersifat aerobik seperti berjalan kaki, jogging, atau bersepeda. Di masa pandemi, kamu bisa bersepeda statis di rumah. Kalau belum terbiasa berolahraga, mulailah dengan intensitas ringan, dan waktu yang singkat ya.

  2. Cukup tidur

    Sudah pasti, kurang tidur akan memperburuk mood kamu. Usahakan hindari begadang, serta cukup tidur dan istirahat ya, agar pikiran lebih fresh.

  3. Makan sering dalam porsi kecil

    Makan sering dalam porsi kecil akan menjaga gula darah stabil sepanjang hari. Ini akan sangat membantu mengurangi mood swing. Sebaliknya, fluktuasi gula darah bisa memperburuk mood swing. Jadi, sebaiknya hindari makan sekaligus dalam porsi besar ya.

  4. Mengurangi makanan manis

    Alasannya seperti di atas: untuk menjaga gula darah stabil. Makanan manis yang tinggi gula sederhana akan membuat gula darahmu melonjak naik, dan cepat menukik turun. Fluktuasi gula darah sama buruknya dengan fluktuasi hormon dalam memicu mood swing. Kalau ingin yang manis, kamu bisa menggantinya dengan buah.

  5. Perbanyak makan sayur dan buah

    Sayur dan buah kaya akan berbagai vitamin dan mineral, yang penting untuk mendukung kondisi tubuhmu. Penuhi juga kebutuhan zat besi dan kalsium, karena bisa membantu meringankan mood swing.

  6. Menghindari kafein

    Kamu sebaiknya menghindari sumber kafein tinggi seperti kopi ketika PMS. Sebabnya, kopi bisa membuatmu merasa cemas, gugup, dan insomnia. Semua ini bisa memperburuk mood swing. Kafein termasuk 5 makanan yang sebaiknya dihindari saat PMS dan saat menstruasi, seperti bisa kamu baca di sini.

  7. Makan cokelat

    Cokelat bisa meningkatkan serotonin dan dopamin di otak, yang membuatmu lebih rileks dan tenang. Baca 5 alasan makan cokelat ketika menstruasi di sini.

  8. Mendengarkan lagu kesayangan

    Musik dan lagu berperan besar lho terhadap perasaan dan suasana hati kita. Mendengarkan lagu favoritmu, atau lagu yang relate dengan suasana hatimu, bisa membantumu menghadapi mood swing.

  9. Mengelola stres

    Pastinya, ini penting sekali untuk mengatasi mood swing. Meditasi, mengambil napas dalam, dan yoga adalah contoh yang bisa kamu lakukan untuk mengelola stres. Intinya, kamu perlu mencari cara untuk mengelola stres dengan baik, agar tidak memperburuk mood swing.

Baca Juga: Menstruasi yang tak Kunjung Terjadi

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Berapa Lama Jarak antara Masa Subur dengan Menstruasi?

Jarak antara masa subur dengan menstruasi sayangnya sangat sulit diprediksi. Namun ada cara yang lebih mudah untuk memprediksi masa subur.

Buat kamu yang sedang merencanakan kehamilan, pasti dag dig dug ya tiap menjelang menstruasi. Berharap si tamu bulanan telat dan tak kunjung muncul, lalu hasil test pack positif. mungkin kamu bertanya-tanya, berapa lama sih jarak antara masa subur dengan menstruasi?

Baca Juga: Ingin Segera Hamil Setelah Keguguran? Begini Cara Hitung Masa Suburnya

Sayang, jawabannya gak segampang 1+1=2. Meski sekarang sudah banyak aplikasi untuk menghitung masa subur, tapi sebenarnya, hasilnya masih berupa perkiraan. Belum ada perhitungan pasti untuk menentukan masa subur. Wah kenapa ya? Yuk, cek jawabannya berikut ini.

Jarak Masa Subur dengan Menstruasi Sangat Bervariasi

Masa subur adalah waktu terjadinya ovulasi. Yaitu ketika sel telur yang sudah matang dilepaskan dari indung telur menuju tuba falopi. Pada saat inilah sel telur akan siap dibuahi oleh sperma. Memang, ada patokan jarak antara masa subur dengan menstruasi. Namun lagi-lagi ini hanya patokan, bukan perhitungan pasti.

Kondisi tiap perempuan sangat berbeda, sehingga jarak antara masa subur dengan menstruasi pun sangat bervariasi dari satu perempuan dengan perempuan lainnya. Masa subur bisa terjadi dalam rentang waktu yang panjang selama siklus menstruasi.

Secara teori, pada tiap hari antara hari 6 dan 21 siklus menstruasi, perempuan memiliki minimal 10% kemungkinan berada dalam masa subur. Sekadar informasi, siklus menstruasi dihitung dari hari pertama kamu menstruasi. Jadi bisa saja kamu mengalami masa subur pada hari 6 setelah haid, ketika kamu bahkan belum selesai menstruasi. Kemungkinan ini berlanjut hingga seminggu sebelum menstruasi bulan berikutnya, dengan siklus menstruasi 28 hari.

Berdasarkan pedoman klinis, masa subur umumnya terjadi pada hari 10-17 dalam siklus menstruasi. Namun dalam sebuah penelitian, hanya 30% perempuan masa suburnya sesuai dengan pedoman tersebut. Sebagian besar perempuan memiliki masa subur yang lebih awal atau lebih lambat dari itu. Jadi bisa dibilang bahwa masa subur sangatlah tidak bisa diprediksi, bahkan meskipun kamu memiliki siklus menstruasi yang teratur.

Yang pasti dalam siklus menstruasi, kamu memiliki 6 hari yang spesial untuk peluang terjadinya kehamilan bila berhubungan seksual. Enam hari ini adalah 5 hari sebelum ovulasi, dan hari ovulasi terjadi.

Mengingat begitu sulitnya memprediksi masa subur atau ovulasi berdasarkan kalender, kamu perlu mencari cara lain untuk mengenalinya. Untungnya, tanda-tanda ovulasi bisa kamu kenali dari tubuhmu sendiri. Salah satunya yaitu keputihan yang mirip putih telur: bening, elastis, dan tidak berbau. Keputihan seperti ini muncul beberapa hari sebelum ovulasi, hingga 1-2 hari setelah ovulasi. Jadi kalau kamu dan pasangan sedang merencanakan kehamilan, maka munculnya keputihan yang mirip putih telur adalah saat yang tepat untuk berhubungan seksual.

Kamu juga bisa memastikan masa subur menggunakan Andalan Ovulation Test. Praktis, cepat, dan hasilnya 99,9% akurat. Alat ini mendeteksi kadar LH (Lutenizing Hormone) dalam urin. Peningkatan kadar LH bisa menjadi tanda terjadinya ovulasi, karena hormon ini merangsang terjadinya ovulasi.

Baca Juga: Pakai Alat Tes Masa Subur Tingkatkan Peluang Kehamilan

Ingin berkonsultasi dengan ahli seputar masa subur dan kehamilan? Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.