10 Momen Paling Membahagiakan Sepanjang Kehamilan

Sembilan bulan masa kehamilan akan dipenuhi oleh berbagai milestone yang tak akan terlupakan.

Kehamilan seolah sebuah tonggak yang berdiri sendiri, padahal di dalamnya ada banyak milestone kecil yang tak terlupakan sepanjang 40 minggu kehamilan. Dimulai dari mengetahui haid terlambat dan ada janin yang tumbuh, hingga akhirnya bayi mungil itu bisa didekap secara langsung.

Baca Juga: Hindari Kehamilan di Usia Remaja, Pahami Risikonya

Momen penting dalam kehamilan mungkin berbeda-beda tiap ibu, tetapi setidaknya ada 10 milestone yang membawa perasaan bahagia dalam hati. Apa sajakah?

  1. Hasil test pack positif

    Mendapati hasil test pack yang positif akan mengejutkan, bahkan jika kita memang sedang menjalani program kehamilan dan berharap akan hamil. Kita mungkin akan mengalami beragam emosi.

  2. Morning sickness

    Rasa mual, muntah, atau pun pusing, di awal kehamilan, menjadi seperti sebuah konfirmasi adanya janin di rahim kita.

  3. Pemeriksaan dokter pertama

    Walau alat tes kehamilan di rumah sudah sangat akurat, tetapi kita tetap merasa perlu untuk memeriksakan diri ke dokter atau bidan. Mendengar ucapan “selamat ya, ibu hamil,” dari tenaga medis, dapat membuat perasaan berbunga-bunga.

  4. Membuat pemberitahuan

    Memberi tahu orangtua, teman, atau pun rekan kerja, bahwa kita sedang hamil adalah sebuah milestone yang pasti akan terus kita ingat.

  5. Mendengar detak jantung bayi

    Ini adalah milestone favorit calon orangtua. Mendengar detak jantung bayi terasa luar biasa dan tak pernah membosankan.

  6. Merasakan tendangan pertama

    Merasakan tendangan bayi di perut kita juga pengalaman luar biasa. Kita mungkin perlu mengenali apakah gerakan di perut ini memang tendangan si kecil atau gerakan usus.

  7. Belanja keperluan bayi

    Ini merupakan momen yang paling dinanti calon ibu. Rasanya gemas melihat berbagai perlengkapan bayi yang imut dan semua ingin dibawa pulang.

  8. Mengetahui jenis kelamin bayi

    Walau setiap orangtua tak peduli jenis kelamin bayi, asalkan sehat, tetapi tetap saja ketika hasil USG menunjukkan jenis kelamin si kecil, rasanya tak terlupakan.

  9. Ngidam

    Permintaan yang aneh-aneh saat hamil, seperti ingin makanan masa kecil atau ingin makan rujak tengah malam, adalah hal yang unik dan akan menjadi cerita yang terus diingat.

  10. Menantikan hari kelahiran

    Setelah penantian selama 38-40 minggu, rasanya sudah tak sabar ingin segera bertemu dengan si buah hati. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, bayi bisa lahir kapan saja jika tidak direncanakan operasi Caesar.

Baca Juga: Mempersiapkan ASI Eksklusif Bisa Sejak Kehamilan

Kamu bisa langsung berkonsutasi seputar kehamilan dan kesehatan ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Ini Alasan Gairah Seks Meluap Saat Hamil

Walau perut makin membesar, tapi gairah seks tak pernah padam. Apa ya penjelasannya?

Banyak orang mengira kehamilan akan mengurangi gairah seksual. Padahal, kebanyakan ibu hamil justru semakin menggebu-gebu untuk bercinta. Dan itu adalah hal yang normal.

Baca Juga: Berhubungan Seks Aman di Masa Kehamilan? Bisa Banget

Bagi sebagian wanita, tanda pertama kehamilan bukanlah morning sickness alias mual muntah di pagi hari, tetapi justru gairah bercinta yang meluap.

Kondisi itu terjadi karena berbagai perubahan yang terjadi selama kehamilan. Peningkatan hormon estrogen dan progesterone juga berpengaruh pada libido.

Peningkatan kadar hormone itu akan membuat payudara dan puting membesar dan lebih sensitif.

Fakta lainnya, saat hamil tubuh akan memproduksi lebih banyak darah. Mayoritas darah itu akan mengalir ke tubuh bagian bawah. Bukan hanya berpengaruh pada gairah seks, sebagian wanita juga merasa orgasmenye lebih intens.

Ibu hamil pun merasa lebih dekat secara emosional dengan pasangan. Selain itu, kehamilan juga membuat kamu dan pasangan tak perlu lagi mengkhawatirkan akan hamil. So, sesi bercinta pun terasa lebih menyenangkan.

Manfaatkan kondisi ini untuk mencoba berbagai posisi bercinta yang belum pernah dicoba. Selama kehamilan tidak bermasalah dan ibu hamil merasa nyaman, tak perlu ragu melakukannya.

Namun, untuk lebih aman bisa berkonsultasi ke dokter atau bidan untuk mengetahui batas aman frekuensi bercinta. Apalagi setiap kondisi kehamilan bisa berbeda-beda.

Gairah bisa turun

Sementara itu, kehamilan juga bisa menurunkan hasrat seksual. Hal ini pun sesuatu yang normal.

Fakta menunjukkan, penelitian terhadap kehamilan dan citra diri menunjukkan bahwa kebanyakan wanita memiliki self-esteem yang rendah di kehamilan trimester dua karena perubahan bentuk tubuhnya. Mereka merasa dirinya kurang menarik sehingga enggan bermesraan dengan pasangan.

Kecemasan tersebut bisa diatasi dengan mengubah pola pikir. Pihak pasangan juga berperan untuk mengembalikan kepercayaan diri calon ibu.

Baca Juga: Empat Fakta Infeksi Menular Seksual Pada Ibu Hamil

Apabila kamu ingin bertanya lebih lanjut tentang kesehatan seksual reproduksi dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan dokter serta bidan secara privasi, Kamu bisa langsung berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Pakai Alat Tes Masa Subur Tingkatkan Peluang Kehamilan

Untuk meningkatkan peluang kehamilan, kita harus mengetahui kapan masa subur terjadi. Tak perlu bingung, dengan alat tes kehamilan kita bisa memastikan masa subur dengan mudah.

Alat tes masa subur (ovulation test kit) digunakan menggunakan urine dengan akurasi mencapai 99 persen.

Baca Juga: Cara Berhubungan Intim yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan tanpa Kontrasepsi, Memang Bisa?

Dengan tingkat akurasi yang tinggi tersebut, peluang terjadinya kehamilan ikut meningkat karena kita melakukan hubungan seksual di waktu yang tepat.

Jika kamu memiliki siklus haid yang normal, kamu akan ovulasi (proses pecah serta keluarnya sel telur) sekitar dua minggu sebelum haid. Ini berarti jendela masa subur kamu sekitar tujuh hari sebelum ovulasi.

Sementara itu, jika haid kamu tidak teratur, agak sulit untuk memprediksi kapan terjadinya ovulasi dan kapan jendela masa suburnya. Nah, penggunaan alat bantu, termasuk alat tes masa subur, bisa menjadi solusi.

Pada dasarnya alat tes ini mirip dengan tes kehamilan menggunakan urine. Kamu bisa menggunakan alat tes ini setiap pagi, dimulai beberapa hari sebelum perkiraan ovulasi.

Alat tes ini akan mendeteksi luteinizing hormone (LH) yang akan meningkat sebelum ovulasi.

Jika hasil tesnya positif, kamu bisa berhubungan seks pada hari itu atau selama beberapa hari setelahnya.

Dalam sebuah penelitian terungkap alat tes masa subur ini bisa meningkatkan peluang kehamilan.

Sebagian orang mungkin menggunakan alat tes ini untuk mencegah kehamilan dengan menghindari penetrasi seksual di masa subur. Namun, metode ini memiliki angka kegagalan yang tinggi.

Dengan kata lain, jika tujuannya adalah mencegah kehamilan tidak direncanakan, sebaiknya pilih metode kontrasepsi yang memang efektif dan sesuai dengan kondisi tubuh.

Baca Juga: Kehamilan Kosong Itu Seperti Apa?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Hasil Tes Positif Namun Tidak Terjadi Kehamilan, Apa Sebabnya?

Test pack atau tes kehamilan adalah alat yang paling mudah digunakan di rumah untuk mengetahui kehamilan. Bentuk yang paling umum adalah batang, di mana salah satu ujungnya dicelupkan ke dalam urine. Ia akan mendeteksi human chorionic gonadotropin (hCG) yakni hormon yang diproduksi selama awal kehamilan.

Beberapa tes kehamilan sangat akurat sehingga mampu mendeteksi hCG pada kehamilan sangat awal. Meskipun sangat akurat, hasil test pack kadang menunjukkan hasil positif dan negatif palsu.

Baca Juga: Inilah Tanda Kehamilan Bermasalah yang Wajib Ibu Kenali

Kadang hasil test pack menunjukkan hasil positif, ternyata setelah dicek ke dokter kandungan, tidak terjadi kehamilan. Ada beberapa penyebabnya:

  1. Kehamilan kimia

    Penyebab tersering positif palsu adalah kehamilan kimiawi. Kehamilan kimiawi terjadi jika sel telur yang dibuahi, yang dikenal sebagai embrio, tidak berhasil menempel di rahim, atau gagal berkembang sejak awal. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari kelainan kromosom pada embrio hingga kondisi kesehatan calon ibu.

    Kondisi kesehatan yang dimaksud di antaranya:

    • Fibroid atau jaringan parut di rahim
    • kelainan rahim bawaan yang menyebabkan bentuk rahim tidak normal
    • Jumlah hormon tertentu yang rendah, seperti progesteron, dapat mengurangi kemungkinan implantasi dan pertumbuhan embrio.
    • Beberapa penyebab kehamilan kimiawi tidak diketahui.

    Kehamilan kimiawi ini cukup sering dijumpai, tetapi biasanya tidak terdeteksi jika tes kehamilan tidak dilakukan. Hasil tes kehamilan kimiawi ini bisa sangat menguras emosi pada pasangan yang sudah lama menginginkan kehamilan.

    Oleh karena itu, sebaiknya Kamu menunggu melakukan tes kehamilan di rumah sampai minimal satu minggu setelah menstruasi terlambat.

  2. Kehamilan ektopik

    Terkadang sel telur yang telah dibuahi menempel di saluran telur (tuba falopi) dan bukan di rongga rahim seperti seharusnya. Inilah yang disebut kehamilan ektopik.

    Kehamilan ektopik juga dapat terjadi di leher rahim, ovarium, atau rongga perut. Kehamilan ektopik tidak dapat berlanjut menjadi kehamilan normal. Embrio tidak dapat hidup, karena tidak ada tempat untuk tumbuh atau berkembang di luar rahim.

    Meski begitu, embrio akan tetap memproduksi hCG, meski menempel di tempat yang salah. Inilah yang menyebabkan hasil positif palsu saat melakukan tes kehamilan dengan test pack di rumah.

    Kehamilan ektopik adalah keadaan darurat medis dan bisa menyebabkan perdarahan jika tidak segera dibuang.

  3. Kamu baru mengalami keguguran atau aborsi

    Hasil test pack bisa positif palsu jika dilakukan setelah keguguran atau aborsi. Hal ini karena kadar hCG terus meningkat seiring pertumbuhan plasenta, dan mencapai puncaknya sekitar 10 minggu. Ketika kehamilan berakhir, kadar hCG secara bertahap akan menurun.

    Jadi bisa saja saat kamu melakukan tes kehamilan, hormon tersebut masih berada dalam darah dan urin hingga enam minggu setelah akhir kehamilan.

  4. Kesalahan penggunaan test pack

    Ada banyak kesalahan saat menggunakan test pack, mulai dari waktu yang tidak tepat, salah menggunakan alat, hingga jumlah urine yang kurang. Pastikan kamu membaca petunjuk penggunaannya dengan tepat.

Baca Juga: Mempersiapkan ASI Eksklusif Bisa Sejak Kehamilan

Selain empat faktor tersebut, penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa mempengaruhi hasil test pack. Jika ingin tahu tingkat akurasi test pack, kamu bisa bertanya seputar test pack dari Andalan Pregnancy & Ovulation Test Kit dengan menghubungi Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Trik Meningkatkan Peluang Kehamilan di Masa Subur

Pasangan yang sudah menikah umumnya menginginkan kehadiran buah hati yang akan semakin melengkapi kebahagiaan keluarga. Kehamilan ini perlu direncanakan lho, sehingga akan terjadi kehamilan sehat sampai kelahiran kelak.
Kamu yang sudah tidak sabar ingin cepat hamil, pastikan kesehatan Kamu dan pasangan dalam kondisi baik. Caranya dengan rajin chek up ke dokter. Selain itu Kamu bisa mengatur hubungan seksual di masa subur.

Kamu pasti sudah tahu, kehamilan, terjadi karena ada pembuahan sel telur oleh sperma. Meskipun nampaknya sederhana, ternyata pada prosesnya tidak semudah itu. Seorang wanita umumnya hanya melepaskan satu sel telur matang setiap bulan melalui proses yang disebut ovulasi. Jika kebetulan ada sperma yang masuk melalui rongga rahim, maka bisa terjadi pembuahan dan kemudian kehamilan.

Baca Juga: Progam Kehamilan? Yuk Kenali Masa Subur dari Lendir Serviks!

Apa saja Tanda Masa Subur?

Periode yang disebut masa subur adalah periode ketika peluang kehamilan sangat tinggi jika melakukan hubungan seksual. Di masa subur kamu dianjurkan melakukan hubungan seks setidaknya dua hari sekali, terutama selama 5 hari sebelum ovulasi.

Berikut ini tanda-tanda ovulasi yang menunjukkan masa subur, di mana sel telur dilepaskan dari indung telur dan siap dibuahi sperma:

  1. Kenaikan suhu tubuh

    Saat wanita ovulasi, terjadi perubahan suhu tubuh akibat perubahan kadar hormon selama siklus menstruasi. Di paruh pertama siklus menstruasi, ovarium mengeluarkan hormon estrogen yang cukup tinggi untuk melepaskan sel telur.
    Setelah itu, estrogen turun dan digantikan peningkatan hormon progesteron. Kenaikan hormon progesteron ini membuat suhu tubuh sedikit naik.

    Kamu bisa cek suhu tubuh setiap hari di sekitar hari ovulasi. Cek suhu tubuh sebaiknya sebelum bangun tidur, karena inilah yang disebut suhu basal. Jika kamu rajin mengukur suhu basal tubuh tiap hari, kamu akan punya data kapan ovulasi terjadi.

  2. Lendir serviks lebih lengket

    Ciri-ciri ovulasi lainnya adalah tekstur lendir serviks lebih lengket. Konsistensinya mirip putih telur mentah. Kamu bisa mengambil sedikit cairan lendir vagina dan membentangkannya dengan ibu jari dan jari telunjuk. Jika tidak putus, itu tanda lendir di masa subur.

    Cairan serviks di masa subur juga cenderung lebih lebih banyak tekstur lendir seperti ini membantu sperma berenang di dalam vagina hingga ke dalam rahim.

  3. Sedikit tidak nyaman di perut

    Sebagian wanita merasakan nyeri atau sedikit tidak nyaman saat ovulasi, tetapi banyak wanita tidak menyadarinya. Rasa tidak nyaman umumnya terjadi di pertengahan siklus menstruasi.

Bantu dengan Alat Prediktor Ovulasi

Saat ini, Kamu sebenarnya dimudahkan dengan alat pengukur masa subur atau disebut ovulasi kit. salah satu contohya, Andalan ovulation kit yakni perangkat tes kesuburan yang bisa kamu dapatkan dengan mudah.

Alat ini akan memberikan gambaran lebih tepat tentang kapan ovulasi dan masa subur berlangsung. Cara menggunakannya seperti menggunakan test pack kehamilan yakni menggunakan sampel urine dan mendeteksi kadar hormon luteinizing (LH), yang naik dalam 24 hingga 36 jam sebelum ovulasi.

Baca Juga: indari Tiga Kesalahan Ini Ketika Memakai Cara Menghitung Masa Subur dengan Alat Tes Ovulasi

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Lima Kesalahan Menggunakan Test Pack untuk Tes Kehamilan

Test pack adalah tes kehamilan yang paling mudah dan paling sering menjadi Andalan wanita untuk memastikan kehamilan. Meskipun di pasaran saat ini ada beberapa merek test pack dengan bentuk berbeda-beda, namun secara prinsip cara kerjanya sama.

Tes pack bekerja dengan mendeteksi kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) di dalam urine. Hormon ini akan meningkat setelah sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma mulai menempel di dinding rahim.

Baca Juga: Hamil Tapi Test Pack Negatif, Bisa Jadi Hamil Anggur

Apakah test pack ini akurat? Tentu saja tergantung tingkat sensitivitas alat yang digunakan. Namun, meskipun alat sudah bagus, bisa saja hasilnya tidak akurat karena kesalahan penggunaannya.

Berikut ini beberapa kesalahan umum saat menggunakan test pack

  1. Terlalu cepat melakukan tes kehamilan

    Beberapa test pack sangat sensitif mendeteksi hCG dalam urine sehingga bisa langsung mendeteksi kehamilan seminggu setelah berhubungan seksual. Namun secara umum, hCG yang diproduksi belum terlalu tinggi di kehamilan sangat dini, sehingga sulit dideteksi dengan test pack.

    Sebaiknya Kamu melakukan test pack setelah Kamu yakin terlambat menstruasi, sehingga jika hasilnya positif, kemungkinan positif palsu rendah.

  2. Buru-buru membaca hasil test pack

    Hasil test pack, baik yang menggunakan indikator dua garis maupun tulisan “pregnant”, membutuhkan waktu sekitar 2 – 5 menit. Jika kurang yakin, baca petunjuknya sebelum menggunakan. Saat alat tengah mendeteksi dan baru berjalan selama 1 menit, jangan langsung dibuang, bisa jadi hasilnya belum final.

  3. Tidak menguji pada waktu yang tepat

    Komponen utama dari tes kehamilan di rumah adalah urine. Urine terbaik untuk tes kehamilan adalah urine yang pekat, biasanya urine pertama di pagi hari. Jika pagi hari Kamu tidak sempat kencing, urine bisa dikeluarkan lebih siang. Namun, jangan minum berlebihan sebelumnya, karena urine menjadi tidak pekat lagi. Minum saja secukupnya.

  4. Urine terlalu sedikit

    Tes kehamilan juga membutuhkan jumlah urin tertentu. Jika Kamu sudah menampung urine dan kebetulan tumpah dan hanya menyisakan sedikit, maka jumlahnya mungkin tidak cukup untuk dijadikan sampel. Pastikan ujung yang harus tercelup urine tercelup sepenuhnya.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Test Pack dalam Mendeteksi Kehamilan

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Kehamilan Tak Kunjung Datang? Saatnya Melakukan Tes Kesuburan

Jika Kamu dan pasangan mencoba untuk memiliki momongan tetapi kehamilan belum berhasil, Kamu sebaiknya melakukan tes kesuburan. Tes kesuburan sebaiknya dilakukan jika kamu dan pasangan sudah melakukan hubungan seks secara teratur tanpa alat kontrasepsi selama 12 bulan namun belum pernah hamil. Jika usia wanita di atas 35 tahun, tes kesuburan bisa dilakukan setelah 6 bulan.

Baca Juga: Hati-hati, Ini Dampak Buruk Berat Badan Rendah Terhadap Kesuburan

Tes kesuburan sebaiknya dilakukan suami istri. Apa saja yang diperiksa atau ditanyakan dokter saat menjalani tes kesuburan?

Kondisi kesehatan dan riwayat penyakit

Dokter akan menanyakan tentang:

  • Obat-obatan yang sedang dan pernah Kamu minum
  • Apakah Kamu merokok, minum alkohol, makan atau minum sesuatu yang mengandung kafein, atau menggunakan obat-obatan terlarang
  • Apakah Kamu sering terpapar bahan kimia, racun, atau radiasi di rumah atau tempat kerja

Kehidupan seksual

Pertanyaan yang diajukan misalnya:

  • Seberapa sering kalian berhubungan seks?
  • Riwayat penggunaan alat kontrasepsi kamu dan pasangan
  • Apakah memiliki riwayat penyakit menular seksual
  • Apakah ada masalah yang berkaitan dengan hubungan seks

Pola Menstruasi

Pola dan siklus menstruasi penting diketahui saat merencanakan kehamilan. Dokter akan mencari tahu hal-hal berikut ini:

  • Apakah Kamu pernah hamil sebelumnya?
  • Bagaimana pola dan siklus menstruasi selama setahun terakhir?
  • Apakah Kamu mengalami menstruasi yang tidak teratur dan terlewat atau mengalami bercak di antara periode menstruasi?
  • Apakah menstruasi tidak normal misalnya darahnya berupa gumpalan besar?

Penggunaan kontrasepsi

Dokter juga akan menanyakan riwayat penggunaan metode kontrasepsi, jika pernah menggunakannya di masa lalu.

  • Metode kontrasepsi apa yang pernah Kamu gunakan?
  • Pernahkah menemui dokter untuk masalah infertilitas, dan apakah pernah menjalani terapi kesuburan?

Setelah mengetahui semua informasi tersebut, dokter akan mengidentifikasi masalah yang mungkin menyebabkan gangguan kesuburan.

Setelah itu biasanya akan dilakukan serangkaian tes pada istri untuk memastikan ovulasi tidak mengalami gangguan, dengan pemeriksaan hormonal atau pemeriksaan fisik kondisi indung telur menggunakan USG.

Setelah itu dilakukan tes organ reproduksi meliputi pemeriksaan rahim, saluran tuba, dan ovarium yang harus berfungsi dengan baik. Seluruh rangkaian pemeriksaan umumnya menggunakan USG transvaginal, yaitu USG yang dimasukkan ke dalam vagina dan mendekatkannya ke organ panggul. Tes ini sangat aman, jadi kamu tidak perlu khawatir.

Pada suami akan dilakukan tes kesuburan berupa kondisi testis dan kesehatan sperma. Namun kamu dan suami mungkin tidak perlu menjalani semua tes ini. Dokter akan mendiskusikan mana yang terbaik. Setelah pengujian selesai, sekitar 85% pasangan akan menjalani terapi kesuburan yang jenisnya tentu berbeda untuk setiap pasangan.

Baca Juga: Keputihan Dapat Mengganggu Kesuburan Wanita

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Kamu Wajib Tahu, Manfaat Pakai Kontrasepsi Lebih dari Mencegah Kehamilan

Kontrasepsi memang identic dengan pencegahan kehamilan, padahal manfaatnya beragam, termasuk mencegah kanker.

Baca Juga: Pakai Kontrasepsi Tapi Kok Telat Haid? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Kebanyakan orang baru mencari kontrasepsi saat ingin menunda kehamilan, padahal ada banyak manfaat yang bisa kita raih dari berbagai metode kontrasepsi. Yuk, cari tahu.

  1. Mengatur siklus haid

    Metode kontrasepsi hormonal dapat menyeimbangkan fluktuasi hormonal yang terjadi sepanjang siklus haid. Dengan begitu berbagai masalah yang terkait menstruasi pun bisa diatasi, termasuk siklus yang tidak teratur atau perdarahan.

    Pil KB juga bisa membantu mengatasi gejala-gejala sindrom ovarium polikistik (PCOS) misalnya jerawat membandel atau pun rambut yang tumbuh di bagian tubuh. Di pasaran terdapat beragam metode pil KB, tetapi kebanyakan pil bisa membuat siklus haid lebih ringan dan teratur.

  2. Mengurangi nyeri haid

    Menurut penelitian di Amerika, 31 persen perempuan menggunakan pil KB untuk mengatasi nyeri haidnya. Hal ini terjadi karena kontrasepsi hormonal mencegah terjadinya ovulasi (sel telur matang).

    Ketika tidak ada ovulasi, maka rahim tidak akan mengalami kontraksi yang memicu kram. Jika kamu sering menderita oleh nyeri haid dan ingin menggunakan pil KB, konsultasikan dulu ke dokter sehingga dapat diberikan jenis pil yang tepat.

  3. Mengatasi jerawat hormonal

    Fluktuasi hormonal menjadi salah satu penyebab jerawat yang sulit hilang oleh obat jerawat di pasaran. Ini sebabnya jerawat menjadi problem kulit yang sering dialami remaja.

    Pil KB dapat membantu mengurangi fluktuasi tersebut. Pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progestin seperti Pil KB Andalan adalah salah satu senjata untuk mengusir jerawat.

  4. Mengurangi risiko kanker rahim

    Kontrasepsi hormonal juga punya manfaat jangka panjang. Perempuan yang memakai pil KB kombinasi memiliki risiko terkena kanker rahim lebih kecil 50 persen. Efek ini masih bisa bertahan 20 tahun setelah kita berhenti minum pil.

  5. Mengurangi keluhan PMS

    Ketika tamu bulanan datang, banyak perempuan yang mengalami berbagai ketidaknyamanan, baik fisik atau emosional. Pil KB bisa membantu mengatasi masalah tersebut yang dipicu oleh fluktuasi hormonal. Namun, konsultasikan ke dokter atau bidan sebelum menggunakannya karena ada berbagai pilihan pil KB dan dosisnya.

  6. Punya kebebasan mengatur haid

    Mayoritas perempuan menganggap haid adalah kodrat yang tidak bisa dihindari. Padahal, tidak harus demikian. Sebenarnya kita pun bisa mengatur siklus haid dengan bantuan pil KB. Pil KB rata-rata terdiri dari pil placebo yang tidak mengandung hormon untuk diminum satu minggu. Pil placebo itu disertakan supaya kita tetap disiplin minum pil setiap hari. Ketika kita mengonsumsi pil itu, biasanya akan haid.

    Nah, jika kita punya rencana khusus, seperti liburan atau mungkin Umrah, kita bisa melewatkan pil placebo itu dan langsung melanjutkan minum pil yang berisi hormone. Metode kontrasepsi lain juga bisa membuat kita tidak haid, seperti koyo atau IUD.

Baca Juga: Serba Serbi Pil Kontrasepsi

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Sperma Bisa Menyebabkan Keguguran di Awal Kehamilan?

Kehamilan membutuhkan sel telur dan sperma saat terjadi pembuahan. Jadi, pria dan wanita masing-masing menyumbang setengah dari genetika janin. Kualitas sperma dan sel telur harus sama-sama bagus agar terjadi kehamilan yang sehat.

Ada anggapan bahwa sperma dapat menyebabkan keguguran, jika melakukan hubungan seks di awal kehamilan. Anggapan ini berasal dari teori di mana sperma mengandung prostaglandin, protein yang bisa menyebabkan kontraksi rahim. Oleh karena itu, disarankan berhubungan seks menggunakan kondom saat pasangan hamil. Apakah benar?

Baca Juga: Membekukan Sel Telur dan Sperma untuk Digunakan di Masa Depan, Sudah Bisakah Dilakukan di Indonesia?

Ternyata menurut penelitian, 60 persen keguguran disebabkan oleh masalah genetik. Dengan kata lain, sperma ikut bertanggung jawab pada kejadian keguguran, akibat kualitas sperma pria yang buruk, bukan karena berhubungan seksual di awal kehamilan tanpa kondom.

Dalam sebuah penelitian pada 50 pria, diketahui bahwa kualitas sperma yang buruk menjadi penyebab keguguran berulang. Sperma pria dengan pasangan yang memiliki riwayat keguguran memiliki kerusakan DNA dua kali lebih banyak dibandingkan sperma 60 pria lainnya yang pasangannya tidak pernah mengalami keguguran sama sekali.

Sperma memiliki peran penting dalam pembentukan plasenta, yang sangat penting untuk suplai oksigen dan nutrisi ke tubuh janin. Ketika kualitas sperma buruk, maka kehamilan tidak akan berjalan seperti yang diharapkan dan mekanisme alami tubuh wanita akan mengeluarkannya.

Penyebab kerusakan genetik sperma bisa multifaktorial. Salah satunya akibat radikal bebas. Radikal bebas akan merusak sperma. Merokok, polusi udara, paparan zat kimia, adalah salah satu sumber radikal bebas yang buruk untuk pria.

Penyebab lain adalah infeksi di pabrik sperma pria, yakni testis. Infeksi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada produksi sperma.

Gaya hidup tidak sehat juga berperan penting dalam menurunkan sperma. Banyak bukti bahwa obesitas dan usia tua dapat menurunkan kesehatan sperma.

Baca Juga: Awas Sperma Merembes! Ini Tips Melepas Kondom dengan Aman

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Keputihan di Masa Kehamilan, Kapan Perlu Waspada?

Keputihan, selama tidak mengganggu merupakan kondisi normal yang dihadapi kaum Hawa. Tak perlu risau, toh keputihan merupakan proses alamiah tubuh membersihkan area kewanitaan.

Namun, bagi sebagian wanita yang sedang hamil, keputihan yang terjadi di masa mengandung ini, seringkali membuatnya cemas. Terlebih bila keputihan yang dialaminya termasuk keputihan yang tak biasa karena terjadi perubahan warna, tekstur, frekuensi, maupun volumenya.

Baca Juga: Mengobati Keputihan Saat Hamil

Nah, berikut beberapa hal yang perlu kamu pahami seputar keputihan yang terjadi saat kehamilan.

  1. Keputihan sebagai tanda awal kehamilan
    Salah satu tanda awal kehamilan adalah munculnya keputihan. Umumnya berlanjut sepanjang kehamilan itu sendiri. Biasanya jumlah keputihan saat hamil memang cenderung lebih banyak dari kondisi biasa. Hal ini tak lepas dari meningkatnya kadar estrogen dan aliran darah ke vagina, sehingga cairan yang keluar berupa keputihan semakin banyak dari biasanya. Meningkatnya volume keputihan mulai terjadi sejak satu hingga dua minggu setelah pembuahan.
  2. Volume keputihan meningkat jelang kehamilan
    Pada trimester keempat kehamilan, terutama menjelang proses kehamilan, jumlah keputihan meningkat dari masa awal kehamilan. Secara tekstur juga lebih kental dari biasanya bahkan ada garis-garis darah. Ini merupakan tanda-tanda awal kehamilan, jadi tidak perlu khawatir berlebihan.
  3. Segera konsultasi jika keputihan tidak normal
    Ada sejumlah indikasi keputihan yang terjadi di luar batas normal dan menjadi alarm terjadinya infeksi. Jika ini terjadi pada ibu hamil, segera konsultasikan ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat agar tidak mengganggu kehamilan. Di antara tanda keputihan abnormal pada ibu hamil terjadinya: perubahan warna menjadi kuning, hijau atau abu-abu, bau menyengat, dan disertai kemerahan atau gatal, terjadi pembekakan vagina.
  4. Waspadai infeksi jamur
    Selama masa kehamilan risiko infeksi jamur sering terjadi. Dokter umumnya akan merekomendasikan krim atau obat anti jamur yang bisa dikonsumsi. Untuk menghindari infeksi jamur sebaiknya kenakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat, gunakan celana dalam berbahan katun, keringkan vagina setelah mandi, buang air, dan berolahraga. Cara lainnya tambahkan yogurt dan makanan berfermentasi lainnya guna meningkatkan bakteri sehat dalam tubuh.
  5. Waspada komplikasi kehamilan
    Infeksi yang terjadi melalui keputihan abnormal pada ibu hamil, perlu dicurigai sebagai komplikasi kehamilan yang berdampak pada janin dalam kandungan. Karena itu, jangan tunda jika terjadi keputihan abnormal untuk segera menghubungi dokter kandungan sekalipun di luar jadwal kontrol kehamilan rutin. Agar segera diterapi dengan benar. Pahami dan ingat kapan terjadinya perubahan keputihan yang abnormal agar dokter bisa menganalisis sejauh mana keputihan tersebut berisiko pada kehamilan.

Baca Juga: Kenali Keputihan yang Normal Saat Hamil

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Persiapan Menyusui Sejak Awal Kehamilan

Ibu baru yang ingin menyusui untuk pertama kali, tantangannya tidaklah mudah. Banyak sekali faktor keberhasilan memberikan ASI, baik fisik maupun psikologis. Agar sukses mengASIhi perlu persiapan sejak awal kehamilan.

Baca Juga: Bolehkah Ikut Vaksin COVID-19 Ketika Sedang Menggunakan Kontrasepsi Untuk Ibu Menyusui?

Apa yang harus dilakukan agar sukses menyusui? WHO sudah memberikan panduan beberapa langkah penting agar sukses menyusui. Berikut ini di antaranya:

Melakukan Perawatan Antenatal

Sejak awal kehamilan, Kamu dan suami, sudah harus aktif mencari informasi tentang kehamilan yang sehat. Karena kunci pemberian ASI yang sukses diawali dengan memastikan kehamilan sehat.

Agar dapat sukses memberikan ASI, maka persiapannya harus jauh-jauh hari. Bila perlu sejak Kamu dinyatakan hamil. Selama perawatan antenatal, rumah sakit tempatmu melakukan cek kehamilan harus cukup memberikan informasi tentang pentingnya ASI. Lebih menguntungkan kalau ada konselor laktasi yang akan menjelaskan apa saja persiapan yang harus dilakukan ibu hamil agar nantinya produksi ASI dan proses menyusui lancar.

Pilih Rumah Sakit pro-ASI

Melahirkan di rumah sakit, klinik, atau di bidan, pastikan mereka adalah penyedia layananan kesehatan yang mendukung pemberian ASI. Artinya, penyedia layananan kesehatan ini tidak mendukung pemberian susu formula untuk bayi, kecuali pada bayi-bayi dengan kasus khusus.

Akan lebih baik jika rumah sakit tersebut sudah menerapkan praktik pelayanan laktasi sesuai standar, jika perlu memiliki konsultan laktasi. Kamu bisa tahu dari rekam jejak rumah sakit tersebut. Biasanya, banyak diceritakan oleh para ibu melalui forum-forum diskusi kehamilan.

Lakukan Inisiasi Menyusu Dini

Ini adalah langkah pertama praktik menyusui secara langsung. Begitu bayi lahir, langsung dilakukan kontak kulit antara bayi dan ibunya, tanpa bayi dibersihkan terlebih dahulu. Perawat membantu meletakkan bayi di dada ibu, dan ia akan belajar menghisap puting untuk pertama kali. Umumnya, waktu yang dibutuhkan antara 45 menit sampai bayi menemukan puting ibunya.

Meneruskan Pemberian ASI setelah keluar dari Rumah Sakit

Setelah keluar dari rumah sakit, diharapkan kamu dapat meneruskan praktik pemberian ASI yang sudah diajarkan di rumah sakit. Sebaiknya Kamu ikut komunitas-komunitas laktasi, agar kemampuan menyusui semakin meningkat dan jika ada masalah segera ditemukan solusinya.

Suplementasi ASI

Selama menyusui Kamu harus memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi yang baik agar kualitas ASI tetap terjaga dan dan produksi ASI tercukupi. Jika perlu, tambahkan suplementasi ASI atau ASI booster. Ada banyak pilihan suplemen pelancar ASI. Jika Kamu memilih yang berbahan herbal, ada Lactaboost yang terbuat dari ekstrak daun katuk yang sudah dikenal memiliki khasiat meningkatkan produksi ASI.

Baca Juga: Mempersiapkan ASI Eksklusif Bisa Sejak Kehamilan

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Progam Kehamilan? Yuk Kenali Masa Subur dari Lendir Serviks!

Jika kamu dan pasangan tengah merencanakan kehamilan, penting untuk mengetahui kapan masa subur tiba. Masa subur artinya hari saat terjadi ovulasi, di mana sel telur dilepaskan dari indung telur dan siap dibuahi sperma.
Wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur, lebih mudah menentukan masa subur. Salah satu caranya adalah dengan mengenali lendir serviks.

Baca Juga: Pakai Alat Tes Masa Subur Tingkatkan Peluang Kehamilan

Apa sebenarnya lendir serviks itu?

Lendir serviks (cairan serviks) adalah cairan seperti gel yang dikeluarkan dari serviks. Fungsinya adalah membantu sperma berenang memasuki rahim selama ovulasi.
Bentuk cairan serviks ini tidak sama sepanjang bulan. Sepanjang siklus menstruasi, tubuh wanita mengalami perubahan hormonal yang akan berpengaruh pada warna, konsistensi, dan jumlah cairan serviks ini.
Mengenali cairan serviks dapat membantu kamu menentukan masa subur, sehingga kamu dan pasangan tahu kapan waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual agar peluang kehamilan meningkat. Atau bagi yang tidak menginginkan kehamilan, maka harus menghindari berhubungan seksual tanpa kontrasepsi di masa subur ini.

Berbagai Sifat dan Bentuk Lendir Serviks

Berikut ini beberapa perubahan warna maupun konsistensi lendir serviks sepanjang bulan:

Saat haid = tidak subur

Saat haid, tentu saja Kamu berada di masa tidak subur, karena sel telur sudah luruh bersama lapisan dinding rahim karena sel telur tidak dibuahi. Saat ini sulit mengenali lendir serviks karena tersembunyi oleh darah menstruasi.

Setelah haid = tidak subur

Sekitar 1-2 hari setelah menstruasi, kamu mungkin merasa area vagina kamu agak kering tanpa keluar cairan apa pun. Atau, kamu mungkin mengalami keputihan setelah menstruasi yang terasa agak lengket, dan terlihat seperti gumpalan keputihan. Masa ini belum memasuki masa subur.

Pra-ovulasi = kurang subur

Tiga sampai 7 hari setelah menstruasi, tubuh Kamu sedang bersiap untuk ovulasi dan lendir serviks akan berbentuk lebih kental seperti krim (seperti losion). Warnanya mungkin putih, kuning, atau keruh.

Mendekati ovulasi dekat = semi-fertil

Saat-saat mendekati ovulasi, terjadi peningkatan kadar estrogen yang membuat lendir serviks menjadi lebih jernih dan cair. Kamu bisa melakukan hubungan seksual dengan suami, karena sperma bisa bertahan hingga 3 hari di dalam rahim, menunggu sel telur yang dilepaskan dari indung telur.

Tepat sebelum dan selama ovulasi = paling subur

Ini adalah masa paling subur dan paling tepat untuk melakukan hubungan seksual untuk peluang kehamilan yang paling besar. Warna lendir serviks di masa paling subur ini adalah memiliki konsistensi yang jernih, sedikit lebih banyak, dan lengket seperti putih telur.
Konsistensi lendir seperti ini sempurna untuk melindungi sperma dan membantunya berenang ke rahim.

Setelah ovulasi

Keputihan atau jumlah cairan dari serviks akan berkurang tepat setelah ovulasi. Kondisi kering ini bisa berlangsung berhari-hari pada sebagian wanita, namun sebagian wanita tetap akan memiliki lendir serviks yang kental, lengket, atau keruh.

Baca Juga: Ingin Segera Hamil Setelah Keguguran? Begini Cara Hitung Masa Suburnya

Cara lain yang lebih praktis mengenali masa subur adalah dengan menggunakan ovulasi kit dari Andalan. Bentuknya dan cara penggunaannya mirip dengan tes kehamilan. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.