Menstrual Cup Menyebabkan Hernia, Masak Sih?

Masih ada kecurigaan, menstrual cup menyebabkan hernia. Hal ini belum dibuktikan oleh studi. Untuk amannya, lepaslah menstrual cup dengan benar.

Mungkin kamu pernah membaca soal dua orang perempuan di Inggris yang mengalami prolaps (hernia) setelah memakai menstrual cup. Artikel-artikel yang menulis tentang hal ini menyebut, informasi mengenai cara melepas menstrual cup seringkali keliru. Misalnya saran untuk mengejan untuk menurunkan menstrual cup agar mudah diraih oleh jari. Hal ini bisa melemahkan otot dasar panggul. Tapi apakah benar menstrual cup menyebabkan hernia?

Baca Juga: Pertanyaan yang Paling Sering Muncul Tentang Menstrual Cup

Betulkah Menstrual Cup Menyebabkan Hernia?

Hingga saat ini, belum ada studi ilmiah yang membuktikan bahwa menstrual cup menyebabkan hernia. Sebuah laporan yang dipublikasi di The Lancet meninjau 43 studi seputar menstrual cup, dengan total 3.300 perempuan. Dalam laporan tersebut, disimpulkan bahwa menstrual cup adalah pilihan yang aman. Hernia terjadi akibat tekanan intra abdomen. Misalnya hamil, melahirkan, sering mengangkat barang berat, obesitas, atau terlalu sering bersin/batuk/tertawa.

Lalu, bagaimana dengan cerita dua perempuan tadi? Bisa jadi, mereka sudah memiliki masalah pada otot dasar panggul sebelumnya. Bagaimanapun, penggunaan menstrual cup secara massal masih relatif baru, meski alat ini telah diciptakan pada 1932. Masih banyak kesalahpahaman mengenai menstrual cup, dan mungkin juga pemakaian yang kurang tepat, khususnya saat melepasnya.

Lubang pada mulut menstrual cup berfungsi untuk menciptakan segel dengan dinding vagina. Jangan menarik batang menstrual cup. Selain bisa merusaknya, juga akan menarik otot-otot vagina dan dasar panggul ke bawah. Inilah yang bisa berbahaya. Segel pada mulut vagina harus dibuka dulu, dengan cara memijat bagian dasar menstrual cup, atau melepaskan segel pada mulut menstrual cup perlahan menggunakan jari. Barulah perlahan mengeluarkannya dari vagina.

Seperti telah disebutkan, saran untuk mengejan agar menstrual cup turun sehingga lebih mudah dilepas, sebaiknya dihindari. Hal ini kurang baik, karena mengejan bisa melemahkan otot dasar panggul. Lepaslah menstrual cup dengan cara yang benar, untuk menghindari risiko otot dasar panggul jadi lemah.

Nah bila menstrual cup kamu sering ‘lolos’ hingga jatuh ke bukaan vagina, coba cek ke dokter. Bisa jadi, itu tanda bahwa otot-otot dasar panggul lemah. Jangan diabaikan ya. Otot dasar panggul yang lemah tidak bisa menyokong organ-organ panggul dengan baik, sehingga bisa berujung pada hernia. Bila masih ringan, hernia bisa diatasi dengan memperkuat otot-otot dasar panggul. Misalnya dengan senam Kegel, latihan squat, bridge pose, dan memakai bola Kegel. Dokter akan membantumu melakukan latihan-latihan yang dibutuhkan, dan memandumu agar melakukannya dengan tepat.

Baca Juga: Berapa Lamakah Masa Pakai Menstrual Cup?

Kesimpulannya, tidak benar menstrual cup menyebabkan hernia. Justru sebenarnya, menstrual cup bisa membantu mendorong organ-organ panggul kembali ke posisi yang stabil pada kasus hernia ringan, seperti fungsi pesari.

Untuk berkonsultasi seputar permasalahan menstruasi dan kesehatan organ reproduksi, kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Tujuh Tanda saatnya Kamu Beralih ke Menstrual Cup

Ingin beralih ke menstrual cup? Tujuh tanda ini mungkin bisa membantumu memantapkan keputusan.

Mungkin kamu menyadari, makin banyak orang di sekitarmu—adik, kakak, sahabat—yang beralih ke menstrual cup. Alasannya tentu bermacam-macam: menstrual cup lebih praktis, hemat, ramah lingkungan, dan lain-lain.

Pembalut, tampon, dan menstrual cup memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan terhadap produk menstruasi adalah personal. Semua kembali lagi ke kenyamanan dan preferensi tiap orang.

Baca Juga: Memakai Menstrual Cup saat Bersenggama, Memang Bisa?

Apakah kamu sedang mempertimbangkan untuk beralih ke menstrual cup? Tujuh hal berikut ini bisa menjadi tanda, sudah saatnya kamu melaksanakan niat itu.

7 Tanda saatnya Beralih ke Menstrual Cup

  1. Bosan cuci dan ganti tiap 4 jam
    Menstruasi bukanlah halangan bagi kita perempuan, untuk bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Namun tentu saja, kita harus menjaga kebersihan organ intim dengan mengganti pembalut secara berkala, untuk mencegah bakteri berkembang biak di bawah sana. Bila kamu merasa bosan harus mencuci dan mengganti pembalut setiap 4 jam dan ingin sesuatu yang lebih praktis, menstrual cup bisa menjadi pilihanmu.

  2. Malas bangun tengah malam
    Kita biasa memakai pembalut ekstra panjang di malam hari, agar tak perlu khawatir bocor, dan waktu tidur terganggu karena harus mengganti pembalut tengah malam. Namun tetap saja, kadang bocor tak terhindarkan. Atau mendadak kita merasa darah keluar dengan deras, sehingga kita langsung ke kamar mandi untuk berganti pembalut.

    Salah satu keunggulan menstrual cup, bisa dipakai sampai 12 jam. Juga aman lho dipakai saat tidur. Jadi kita bisa tidur dengan lebih nyaman, tanpa perasaan was-was.

  3. Ingin mengurangi sampah
    Pastinya kita risih melihat sampah yang makin menggunung, dan berserakan di laut. Dan harus diakui, sampah pembalut sangatlah banyak. Dalam sebulan saja, kita bisa memakai sekitar 25 pembalut. Dengan perhitungan 5 pembalut sehari, selama 5 hari menstruasi. Bayangkan betapa banyak sampah pembalut yang kita hasilkan dalam setahun. Beralih ke menstrual cup adalah opsi yang sangat efektif untuk kamu yang ingin mengurangi sampah, dan mulai menerapkan pola hidup zero waste.

  4. Ingin lebih hemat
    Harga menstrual cup memang tidak murah. Namun kamu cukup membeli sekali, untuk dipakai selama bertahun-tahun. Bahkan ada yang bisa dipakai sampai 10 tahun. Bayangkan berapa banyak uang yang bisa kamu hemat.

  5. Tidak ingin ribet saat traveling
    Saat traveling, pasti malas sekali kalau harus mencari toilet umum tiap 4 jam untuk mengganti pembalut. Pastinya lebih praktis bila memakai menstrual cup. Apalagi, menstrual cup bisa dipakai berenang.

  6. Jenuh berurusan dengan bocor dan tembus
    Berbeda dengan pembalut yang menyerap darah haid, menstrual cup menampung darah haid sehingga tidak ada risiko darah merembes keluar. Di liang vagina, ia bekerja dengan menciptakan “daya segel” pada otot-otot dinding vagina, sehingga darah tertampung dengan baik tanpa risiko “bocor”.

  7. Ingin lebih mengenal tubuh
    Memakai menstrual cup perlu belajar dulu. Sebelumnya, kamu perlu mengenali dulu anatomi vaginamu, untuk menentukan ukuran cup yang sesuai. Kamu harus berani memasukkan jari, untuk menilai ketinggian serviks. Setelahnya, kamu masih harus belajar cara memasukkan menstrual cup, dan memposisikannya dengan nyaman di dalam vagina. Keseluruhan proses ini akan membuatmu lebih mengenal tubuh sendiri. Kamu juga benar-benar menyadari bahwa tubuh setiap orang itu berbeda dan unik, sehingga kamu lebih menghargai tubuhmu sendiri.

Menstruasi adalah hal yang sangat alami, dan tidak ada satu alasan pun untuk merasa malu terhadap siklus bulanan ini. Tentu saja kamu tak perlu memaksakan diri memakai menstrual cup hanya karena terpengaruh orang lain. Sebaliknya bila kamu sudah yakin untuk beralih ke menstrual cup, lakukanlah riset mendalam untuk tiap merk, sebelum kamu membelinya. Saat pertama kali mencoba menstrual cup, kamu bisa menggunakan lubrikan berbasis air saat pagar lebih mudah dan nyaman. Ada Fiesta Lubricant Gel, atau Fiesta Intimate Lubricant yang bisa kamu pilih.

Baca Juga: 8 Teknik Melipat Menstrual Cup Biar Bebas Sakit Saat Dipakai

Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT seputar permasalahan menstruasi, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Jangan Percaya kalau Ada yang Bilang Menstrual Cup Bikin Vagina Longgar

Menstrual cup bikin vagina longgar? Ah, kata siapa.

Masih ragu memakai menstrual cup karena takut vagina jadi longgar? Tenang saja, anggapan bahwa menstrual bikin vagina longgar itu cuma isapan jempol kok. Tapi, kita kan memakai menstrual cup seharian, selama periode menstruasi; yakin vagina tidak jadi longgar? Jawabannya: tidak.

Baca Juga: Enam Hal Seputar Menstrual Cup yang Harus Dihindari

Menstrual Cup Bikin Vagina Longgar: Hoaks

Vagina terbentuk dari jaringan otot dan mukosa (jaringan lunak). Dalam keadaan rileks dan kosong, dinding-dinding vagina saling berhimpitan dan menekan hingga rapat. Namun, dinding ini sangatlah elastis. Ketika kita memasukkan sesuatu misalnya menstrual cup, dinding-dinding ini otomatis akan terbuka dan memberi ruang untuk cup. Selanjutnya, otot-otot vagina dan otot dasar panggul menciptakan “daya isap” atau “daya segel” di sekeliling menstrual cup, sehingga cup tetap berada di posisinya.

Nah begitu kita melepas cup, dinding-dinding vagina akan kembali menutup ke bentuk semula. Tapi apakah dengan pemakaian menstrual cup yang sering, otot-otot tadi tidak jadi kendor? Jangan khawatir, lagi-lagi jawabannya tidak.
Elastisitas otot vagina sangat hebat. Bayangkan, otot-otot ini bisa meregang begitu luas sampai bayi bisa keluar melewatinya. Uniknya, peregangan tidak membuat elastisitas otot-otot vagina berkurang atau hilang, tidak seperti karet yang lama-lama melar bila diregangkan terlalu lebar atau sering. Setelah meregang, otot-otot vagina bisa kembali ke bentuk semula. Jadi jangan takut, tidak ada cerita menstrual cup bikin vagina longgar.

Otot Dasar Panggul

Mungkin kamu pernah mendengar kalau perempuan yang sering melahirkan, vaginanya lebih longgar, bahkan berisiko mengalami prolapse (hernia). Ini betul. Namun masalahnya bukanlah pada vagina, melainkan otot-otot dasar panggul. Sesuai namanya, otot-otot dasar panggul berada di sepanjang dasar panggul, dan berfungsi menyangga organ-organ di area panggul (kandung kemih, rahim, dan usus besar). Otot-otot ini juga yang berperan dalam menciptakan sensasi berhubungan intim.

Tekanan intra abdomen seperti melahirkan, mengangkat beban berat, mengejan, batuk, dan bersin bisa melemahkan otot-otot dasar panggul. Namun jangan khawatir karena pemakain menstrual cup tidak menyebabkan otot dasar panggul jadi lemah. Justru sebaliknya, menstrual cup bisa membantu perempuan yang mengalami prolaps ringan. Dalam hal ini, menstrual cup berfungsi seperti pesari (alat penunjang vagina), yang membantu menyokong jaringan panggul dan mendorong organ-organ panggul kembali ke posisi yang stabil.

Perlu diingat, menstrual cup tidak untuk memperkuat otot dasar panggul. Untuk memperkuat otot-otot dasar panggul, diperlukan latihan seperti Kegel, bridge pose, atau memakai bola Kegel.

Jadi sudah jelas ya, tidak benar bahwa menstrual cup bikin vagina longgar. Pelajarilah dulu seluk beluk menstrual cup sebelum kamu memutuskan untuk memakainya, agar kamu lebih yakin dan merasa aman. Untuk pemakaian pertama kali, ada baiknya mengoleskan lubrikan berbasis air di sekeliling menstrual cup, misalnya Fiesta Lubricant Gel, atau Fiesta Intimate Lubricant. Lubrikan berbasis air akan mempermudahmu memasukkan menstrual cup.

Baca Juga: Menstrual Cup vs Pembalut, Pilih Mana?

Untuk berkonsultasi seputar permasalahan menstruasi dan kesehatan organ reproduksi, kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Melepas Menstrual Cup saat ke Toilet, Perlu Tidak Ya?

Kamu tidak harus melepas menstrual cup saat ke toilet. Boleh kok tetap memakainya, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Apakah perlu melepas menstrual cup saat ke toilet, adalah salah satu pertanyaan yang paling sering diutarakan seputar menstrual cup. Sebelumnya harus dipahami dulu bahwa menstrual cup berada dalam liang vagina, dan sedangkan urin keluar melalui saluran kemih yang disebut uretra. Jadi, lubang vagina dan lubang kemih berbeda ya.

Baca Juga: Tips Nyaman Memakai Menstrual Cup saat Tidur Semalaman

Berdasarkan anatomi tadi, seharusnya tidak masalah bila kamu tetap memakai menstrual cup saat ke toilet untuk buang air kecil (BAK). Selama kamu pipis, menstrual cup tetap akan melakukan fungsinya dengan baik untuk menampung darah haid.

Untung buang air besar (BAB) sebenarnya tidak masalah. Tapi memang, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika memakai menstrual cup saat ke toilet. Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Boleh kok Memakai Menstrual Cup saat ke Toilet, tapi…

Kamu bisa pipis dengan nyaman sambil memakai menstrual cup. Namun memang, ada kemungkinan menstrual cup akan sedikit bergeser, atau bahkan keluar ketika kamu pipis atau BAB, akibat tekanan pada area panggul.

Bila kamu khawatir menstrual cup berubah posisi setelah ke toilet, jangan ragu untuk memeriksanya. Menstrual cup yang bergeser akan kehilangan “daya segelnya” sehingga bisa “bocor”. Tentu, cuci dulu tangan dengan bersih sebelum kamu memeriksa posisi menstrual cup di dalam sana ya.

Menstrual cup dengan tekstur lunak memiliki kemungkinan lebih besar untuk bergeser ketika kamu pipis atau BAB. Sebaliknya menstrual cup dengan tekstur yang lebih kaku, kemungkinannya lebih kecil, meski tetap ada kemungkinan bergeser.

Menstrual Cup dan Kesulitan BAK/BAB

Menstrual cup yang berada dalam posisi yang benar tidak akan terasa sama sekali saat dipakai, dan seharusnya tidak mengganggu proses BAK maupun BAB. Namun bagaimanapun juga organ-organ di area panggul saling berhimpitan, karena memang ruang area panggul terbatas. Bisa saja menstrual cup agak menekan uretra atau rektum (saluran pembuangan feses).

Tekanan pada uretra bisa membuatmu merasa ingin pipis terus. Atau kamu butuh waktu lebih lama saat pipis, karena uretra sedikit terhimpit, yang membuat aliran air seni jadi sedikit terhambat. Menstrual cup bisa menekan uretra bila posisinya bergeser. Ada yang menyarankan untuk meninggikan posisi menstrual cup, dan ada pula yang berpendapat sebaliknya, untuk menurunkan posisi menstrual cup. Ini kembali padamu, posisi mana yang paling nyaman buatmu, karena anatomi tubuh tiap orang berbeda. Untuk teksturnya, menstrual cup yang lunak lebih kecil kemungkinannya untuk menimbulkan tekanan. Meski di sisi lain, tekstur yang lunak lebih mudah bergeser dan terlepas saat kamu ke toilet.

Menstrual cup juga bisa menimbulkan tekanan pada rektum, dan membuat BAB jadi lebih sulit. Bila kamu mengalami ini, dan khawatir menstrual cup terlepas saat kamu BAB, sebaiknya lepas menstrual cup sebelum kamu BAB. Bila kamu merasa nyaman menstrual cup saat ke toilet untuk BAB, periksalah posisinya setelah BAB, apakah masih berada dengan baik di tempatnya, atau bergeser/terlipat.

Baca Juga: Menstrual Cup bisa Dipakai Berolahraga, Nyaman dan Bebas Ribet

Jadi sudah terjawab ya apakah bisa memakai menstrual cup saat ke toilet. Sesuaikanlah dengan kondisi dan kenyamanan ya. Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT seputar permasalahan menstruasi, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Jangan Bingung, Begini Cara Membuang Menstrual Cup yang Benar

Kamu bisa membuang menstrual cup ke tempat sampah, halaman, membakarnya, atau mendaur ulang. Cuci dulu sebelum membuangnya ya.

Beralih ke menstrual cup akan mengurangi begitu banyak sampah pembalut/tampon. Sebagai perbandingan, bila kamu mengganti pembalut 5x sehari, maka selama 5 hari menstruasi kamu memakai 25 pembalut. Dalam setahun berarti ada sekitar 300 sampah pembalut yang berakhir di TPA, dari satu orang saja. Bandingkan dengan 1 menstrual cup yang bisa dipakai hingga bertahun-tahun.

Baca Juga: Empat Bentuk Menstrual Cup, Apa sih Bedanya?

Tentu saja ketika ‘masa pakai’ menstrual cup sudah habis, perlu diganti dengan yang baru. Misalnya ketika mulai menunjukkan ciri-ciri ini. Bagaimana ya cara membuang menstrual cup yang benar?

Tips Membuang Menstrual Cup

Jangan bingung. Membuang menstrual cup tidak sulit kok, dan cukup dilakukan sekali dalam beberapa tahun saja. Ini tipsnya.

  1. Cuci bersih
    Seperti halnya pembalut, sebelum membuang menstrual cup kamu perlu mencucinya dulu hingga bersih ya. Tentu kamu tidak ingin bekas darah menstruasi kamu berceceran kan. Kamu bisa menggunakan pembersih area intim untuk mencucinya, misalnya Andalan Feminine Care Intimate Wash. Kalau mau, kamu juga bisa mensterilisasi menstrual cup sebelum dibuang.

  2. Gunting-gunting
    Menstrual cup sudah bersih? Selanjutnya, gunting-gunting menstrual cup hingga ukurannya cukup kecil. Ini akan mempercepat proses degradasi.

  3. Buang
    Selanjutnya, kamu bisa membuang potongan menstrual cup ke tempat sampah, atau ke halaman rumah. jangan khawatir, menstrual cup yang terbuat dari silikon medical grade maupun karet alami tidak mengandung zat berbahaya, sehingga tidak akan mencemari tanah. Seiring waktu, menstrual cup dari kedua bahan tersebut akan hancur secara alami.

  4. Bakar
    Selain membuangnya, kamu juga bisa membakarnya. Silikon medical grade terbuat dari silica, yang sebenarnya terdapat di pasir. Asap dan abu yang berasal dari pembakaran silikon medical grade tidak berbahaya bagi lingkungan. Namun perlu waktu cukup lama ya hingga silikon terbakar hingga menjadi abu.

  5. Daur ulang
    Menstrual cup yang terbuat dari TPE tidak bisa dibakar, tapi bisa didaur ulang. Kamu bisa mengirimkannya ke pusat daur ulang bersama sampah plastic lainnya. Tentu cuci dan gunting-gunting dulu menstrual cup sebelum kamu mengirimkannya ya. Untuk menstrual cup yang berbahan silikon atau karet, kamu bisa bertanya kepada produsen/penjual menstrual cup atau pusat daur ulang, apakah mereka bisa menerima menstrual cup yang sudah tidak terpakai.

  6. DIY
    Kalau kamu suka membuat barang-barang DIY, menstrual cup bekas bisa kamu manfaatkan lho. Untuk kebutuhan ini, kamu cukup mencuci dan mensterilkan menstrual cup, tapi tidak perlu menggunting-guntingnya. Lalu kamu bisa mengecatnya dengan warna-warni menarik, dan menjadikannya hiasan, atau menggunakannya sebagai squeeze ball untuk menyalurkan stres.

Opsi lain, gunakan menstrual cup bekas sebagai ‘gayung’ untuk menyiram tanaman yang kurang menyukai air. Misalnya sukulen atau kaktus dalam pot kecil yang menghiasi kamarmu. Dengan cara ini, sukulen kesayanganmu akan terhindar dari over watering gegara disiram dengan gayung biasa.

Baca Juga: 8 Teknik Melipat Menstrual Cup Biar Bebas Sakit Saat Dipakai

Banyak cara kan untuk membuang menstrual cup. Kira-kira, mana nih favoritmu? Bila kamu perlu berkonsultasi ke ahli seputar kesehatan organ reproduksi dan menstruasi, kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Do’s and Don’ts saat Membersihkan Menstrual Cup

Ada beberapa hal yang harus dihindari saat membersihkan menstrual cup. Inilah do’s and don’ts-nya.

Menstrual cup perlu dibersihkan setidaknya 2x sehari (tiap 12 jam) selama kamu memakainya saat haid. Tentu saja ini diperlukan untuk menjaga menstrual cup tetap bersih dan higienis selama pemakaian. Membersihkan menstrual cup sebenarnya cukup mudah, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini do’s and don’ts saat membersihkan menstrual cup. Yuk kita intip.

Baca Juga: Berapa Lamakah Masa Pakai Menstrual Cup?

Membersihkan Menstrual Cup: The Do’s

Cucilah tanganmu dulu dengan air dan sabun hingga bersih ya, sebelum membersihkan menstrual cup. Ini untuk menghindari kontaminasi bakteri, kuman, atau virus dari tangan ke menstrual cup. Lalu keluarkan menstrual cup dari vagina, dan buang isinya ke kloset. Setelah itu, lakukan langkah-langkah berikut ini.

  1. Gunakan air mengalir
    Gunakanlah air mengalir untuk membersihkan menstrual cup. Bisa air hangat, atau air biasa. Tips: kamu bisa membasuh cup dengan air biasa dulu, baru dengan air hangat, untuk mencegah noda darah menempel di silikon.

  2. Gunakan pembersih yang lembut
    Sebenarnya, air saja cukup untuk membersihkan menstrual cup. Namun kamu juga menggunakan pembersih lembut, agar lebih higienis. Gunakanlah pembersih khusus menstrual cup. Atau, kamu bisa menggunakan pembersih khusus area V, misalnya Andalan Feminine Care Intimate Wash. Setelah itu bilas lagi dengan air mengalir ya, baru kemudian kamu bisa memakainya kembali.

  3. Bersihkan dengan seksama
    Isi menstrual cup dengan air mengalir, bisa ditambah dengan pembersih. Letakkan telapak tangan pada bukaan cup. Balikkan menstrual cup, lalu remas hingga air keluar melalui suction hole. Kamu juga bisa menggosok bagian dalam cup dan suction hole menggunakan tangan. Jangan sampai ada darah yang tersisa ya.

  4. Jangan lupakan suction hole
    Cara di atas sangat penting untuk menghilangkan darah yang menempel pada suction hole. Bila masih ada darah yang tersisa pada suction hole, kamu bisa menggunakan tusuk gigi atau sikat gigi lembut untuk membersihkannya.

The Don’ts

  1. Jangan gunakan sabun biasa
    Jangan gunakan sabun biasa, yang mengandung detergen, pewangi, dan minyak untuk membersihkan menstrual cup ya. Zat-zat ini bisa menimbulkan iritasi pada vagina, dan merusak cup. Bahakn sabun lembut yang mengndung minyak nabati alami pun bisa membuat silikon menjadi lebih lunak.

  2. Hindari pembersih yang keras
    Pembersih yang keras is big no-no! Hindari segala jenis sabun yang wangi maupun sabun antibakteri. Hindari pula cuka, tea-tre oil, alkohol, hand sanitizer, tisu basah, pemutih, dan hidrogen peroksida. Pembersih-pembersih ini tidak dirancang untuk organ dalam seperti vagina, dan juga bisa merusak menstrual cup.

  3. Hindari sikat yang kasar
    Hindarilah sikat gigi biasa maupun sikat lain yang teksturnya kasar/keras.bila perlu menyikat menstrual cup, gunakanlah hanya sikat gigi yang lembut ya.

Tips di Toilet Umum

Jangan panik bila perlu membersihkan menstrual cup di toilet umum. Bila memungkinkan, bawalah air mineral dan pembersih khusus untuk membersihkan cup. Atau, kamu bisa membersihkannya dengan tisu kering setelah kamu membuang isinya. Bisa juga menggunakan tisu pembersih khusus, atau tisu pembersih area V seperti Fresh Intimate Wipes dari Andalan. Ini berbeda dengan tisu basah biasa ya. Setelah itu, kamu bisa langsung memakai kembali menstrual cup kesayanganmu.

Baca Juga: Macam-macam Bahan Menstrual Cup, Yuk Pilih yang Pas Untukmu

Kamu bisa berkonsultasi seputar kesehatan organ reproduksi dan menstruasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Menstrual Cup bisa Dipakai Berolahraga, Nyaman dan Bebas Ribet

Ya, menstrual cup bisa dipakai berolahraga. Nyaman karena tak terasa mengganjal, dan bebas ‘bocor’.

Kamu bisa menemukan banyak sekali perempuan yang membagikan pengalaman mereka memakai menstrual cup ketika berolahraga, di berbagai forum diskusi di internet. Dari pengalaman mereka, kita dapat menyimpulkan bahwa menstrual cup bisa dipakai berolahraga. Malah sangat nyaman, anti bocor, dan anti ribet.

Baca Juga: Menjawab Pertanyaan Apakah Perawan boleh Memakai Menstrual Cup

Menstruasi harusnya memang bukan halangan untuk berolahraga seperti biasa. Malah, berolahraga bisa membantu mengurangi keluhan saat haid. Namun demikian, berolahraga saat haid terutama ketika sedang deras-derasnya, kadang kurang nyaman. Pembalut yang panjang dan tebal terasa mengganjal. Belum lagi perasaan was-was karena takut darah haid bocor dan tembus.

Menariknya, berdasarkan pengalaman perempuan yang sudah memakai menstrual cup, keluhan-keluhan tadi tidak lagi jadi masalah. Kita intip yuk, kenapa menstrual cup bisa dipakai berolahraga dengan nyaman.

3 Alasan Menstrual Cup bisa Dipakai Berolahraga

  1. Tidak bergeser
    Kamu bisa memakai menstrual cup untuk melakukan olahraga apapun, tanpa takut menstrual cup bergeser, terlipat, bocor, atau jatuh keluar dari vagina. Daya hisap yang terjadi antara menstrual cup dengan dinding vagina, membuat alat ini stabil berada di tempatnya, sekalipun kamu melakukan yoga, lari, senam, bersepeda, mengangkat beban, kickboxing, bahkan berkuda sekalipun. Berenang pun tidak masalah.

  2. Bekerja dengan menampung darah haid
    Pembalut atau tampon yang bekerja dengan menyerap darah haid. Ini akan membuat pembalut/tampon “mengembang” bila darah haid yang keluar cukup banyak, sehingga jadi kurang nyaman karena terasa mengganjal. Belum lagi keringat yang membuat area V lebih lembab, dan memicu pertumbuhan bakteri/jamur. Usai berolahraga, pembalut ikut basah karena keringat, dan bisa muncul bau yang kurang sedap akibat bakteri.

    Hal-hal tadi bisa dihindari dengan pemakaian menstrual cup karena alat ini bekerja dengan menampung darah haid. Darah haid yang tertampung tidak membuatnya mengembang. Darah di dalam menstrual cup juga tetap steril, karena tidak ada kontak dengan kulit dan keringat.

  3. Bisa dipakai hingga 12 jam
    Menstrual cup bisa dipakai berjam-jam, maksimal 12 jam. Jadi, sesi olahraga tidak akan terganggu untuk mengganti menstrual cup. Lari maraton, bahkan ikut triatlon sekalipun aman. Agar lebih nyaman, kamu bisa mengosongkan dulu isi menstrual cup tepat sebelum berolahraga, sehingga kamu yakin menstrual cup tidak akan penuh selagi kamu berolahraga.

Perhatikan Teksturnya

Kamu punya pengalaman menstrual cup bocor saat berolahraga? Kemungkinan besar karena kamu memakai menstrual cup dengan tekstur yang lunak. Secara umum, fleksibilitas menstrual cup dibedakan menjadi 5. Angka 1 berarti sangat lunak, dan makin tinggi angka, tekstur makin kaku.

Tekstur yang lunak memang lebih nyaman, tapi lebih mudah bergeser dan/atau terlipat saat kamu melakukan gerakan olahraga yang cukup menantang. Inilah yang membuat menstrual cup ‘bocor’. Ketika berolahraga, ada baiknya kamu mempertimbangkan tekstur yang lebih kaku, antara 3 ½ – 5.

Selain tekstur, kapasitas juga perlu jadi pertimbangan. Bila kamu berencana mengikuti marathon, atau olahraga lain dalam periode yang panjang, sebaiknya memilih yang kapasitasnya lebih besar.

Baca Juga: Ketika Menstrual Cup Berbau dan Bernoda, Apa yang Harus Dilakukan?

Buat kamu yang masih ragu apakah menstrual cup bisa dipakai berolahraga, semoga penjelasan ini bisa menjawab keraguanmu, dan membantumu mengambil keputusan. Bila kamu memerlukan konsultasi seputar menstruasi, kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Lima Tips Membawa Menstrual Cup saat Traveling

Bawalah cadangan menstrual cup saat traveling. Hmm apa lagi tipsnya?

Pasti sudah kangen banget ya ingin traveling lagi. Sabar dulu ya. Selama belum bisa traveling, kita bisa menabung dan merencanakan perjalanan berikutnya. Dan pastinya, melakukan persiapan yang lebih matang. Termasuk mempersiapkan diri lebih baik seandainya nanti berlibur saat haid. Misalnya, bagaimana membawa menstrual cup saat traveling.

Baca Juga: Tips Nyaman Memakai Menstrual Cup saat Tidur Semalaman

Memakai menstrual cup saat traveling memang sangat nyaman! Kamu gak perlu repot ganti pembalut tiap 4 jam dan mencucinya, tidak ada rasa lembab di bawah sana, tak perlu khawatir darah haid ‘bocor’ ke pakaian, dan asiknya lagi, bisa berenang. Liburan ke laut tak perlu lagi khawatir bila mendadak haid.

Tips Membawa Menstrual Cup saat Traveling

  1. Simpan dengan baik
    Tentu, kamu ingin menstrual cup selalu bersih dan siap pakai. Simpan dan bawalah menstrual cup dalam kantong serut bersih yang terbuat dari bahan lembut dan memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya katun. Kantong akan menjaga menstrual cup tetap bersih, dan melindunginya dari gesekan. Beberapa merk menyertakan kantong serut sendiri saat kamu membeli menstrual cup. Ini bisa kamu pakai saat traveling.

  2. Siapkan cadangan
    Sebaiknya, bawalah lebih dari satu menstrual cup saat traveling. Cadangan penting untuk mengantisipasi seandainya kamu tidak bisa mencucinya dengan baik menggunakan air bersih. Terutama bila kamu traveling dalam waktu lama, atau traveling ke alam bebas misalnya naik gunung. Toh, menstrual cup sangatlah mungil dan ringan, sehingga tidak menghabiskan tempat di backpack/koper kamu, dan tidak menambah beban bawaan.

  3. Bawa pembersih
    Jangan lupa, bawa serta pembersih khusus yang biasa kamu pakai untuk membersihkan menstrual cup. Beberapa merk biasanya juga mempunyai pembersih sendiri. Yang pasti, gunakan pembersih yang tidak engandung minyak, pewangi, dan sabun (deterjen).

  4. Jangan lupa air mineral
    Tak kalah penting, siapkan selalu sebotol air mineral saat kamu hendak membersihkan menstrual cup di toilet umum. Setelah membuang isinya (lakukan hati-hati ya, jangan sampai menstrual cup jatuh ke kloset), cucilah menstrual cup dengan air mineral dan pembersih khusus, sebelum memakainya lagi. Setelah tiba di penginapan kamu bisa mencucinya lebih baik, atau sekalian mensterilkannya dengan air mendidih.

    Bagaimana bila traveling ke gunung? Kamu bisa membuat lubang kecil di tanah, seperti yang biasa dilakukan untuk mengubur sampah organik. Buanglah darah di dalam menstrual cup ke lubang tersebut. Setelah itu cuci menstrual cup dengan air mineral dan pembersih khusus, sebelum memakainya kembali. Ingat, cucilah dulu tanganmu sebelum memasang menstrual cup ya.

  5. Bawa tisu khusus
    Bawalah tisu khusus untuk membersihkan menstrual cup, kalau kamu memilikinya. Ini akan sangat praktis saat kamu perlu membersihkan menstrual cup di toilet umum. Jadi tidak perlu repot membersihkan dengan air mineral dan pembersih khsuus.

  6. Kosongkan sebelum perjalanan jauh
    Bila kamu haid ketika harus menempuh perjalanan jauh misalnya dengan pesawat, bus, atau kapal laut, kosongkanlah dulu menstrual cup sebelum berangkat. Dengan begini, kamu tidak perlu mengosongkan menstrual cup di toilet umum hingga 12 jam kemudian.

    Ada tips tersendiri bila kamu harus mengosongkan menstrual cup di pesawat. Ini memang cukup tricky, mengingat toilet pesawat sangat kecil. Kamu harus ekstra hati-hati saat melepas menstrual cup, dan menuangkan isinya ke kloset. Pastikan kamu menuangkan darah tepat ke lubang kloset dan tidak mengenai dinding kloset, karena WC pesawat berbeda dengan WC pada umumnya. Darah yang mengenai dinding kloset, bisa saja tidak “tersiram”, jadi tuangkan darah tepat di lubang kloset ya.

    Jangan lupa, bawa air mineral ke toilet, untuk membersihkan menstrual cup. Sebaiknya tidak menggunakan air di toilet karena takutnya kurang higienis. Bila kamu punya tisu khusus, akan jauh lebih mudah dan praktis. Begitu sampai di penginapan, segeralah cuci menstrual cup dengan baik.

Baca Juga: Ketika Menstrual Cup Berbau dan Bernoda, Apa yang Harus Dilakukan?

Masih punya pertanyaan soal pil KB laktasi? Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Empat Bentuk Menstrual Cup, Apa sih Bedanya?

Selain bentuk lonceng dan V, masih ada dua bentuk menstrual cup lainnya. Apa masing-masing keunggulannya?

Mungkin kamu sedikit bingung ketika memilih menstrual cup. Banyak sekali macamnya. Tak hanya ukuran dan bahan, tapi juga bentuknya. Rasanya, tiap merk bahkan memiliki bentuk menstrual cup tersendiri. Apa sih yang perlu dipertimbangkan saat memilih bentuk menstrual cup? Tenang, jangan pusing dulu. Artikel ini akan mengupasnya khusus untukmu.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Pada Menstrual Cup yang ‘Bocor’

Keunggulan Tiap Bentuk Menstrual Cup

Bentuk lonceng dan V adalah dua bentuk menstrual cup yang paling banyak kita jumpai di pasaran. Selain dua bentuk ini, sebenarnya ada dua bentuk lain yaitu bulat dan ergonomis. Tiap bentuk menstrual cup memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Kamu bisa mempelajarinya, dan memperkirakan bentuk yang cocok untukmu. Yuk simak pemaparannya.

  1. Bentuk lonceng
    Menstrual cup bentuk lonceng umumnya lebih pendek. Bagian dasar dan tubuhnya bulat, dan tidak langsung meruncing seperti bentuk V. Bentuk menstrual cup ini cocok bagi perempuan dengan liang vagina yang pendek atau serviks yang rendah-sedang. Namun jangan khawatir, kapasitasnya untuk menampung darah tidak berkurang kok. Bentuknya yang agak membulat, mengkompensasi ukurannya yang lebih pendek.

  2. Bentuk V
    Menstrual cup dengan bentuk V cocok untuk mereka dengan liang vagina yang panjang atau serviks yang tinggi. Bentuk V yang meruncing memang memiliki ukuran yang lebih panjang ketimbang bentuk bel, sehingga akan lebih mudah dicapai saat hendak dilepas, pada perempuan dengan serviks yang tinggi. Bila kamu memiliki serviks yang rendah tapi ingin memakai menstrual cup bentuk V, kamu bisa mempertimbangkan ukuran yang lebih kecil dan lebih pendek. Perhatikan panjang menstrual cup ya, karena beberapa merk hanya membedakan diameter atas cup (ukuran kecil/sedang/besar), tapi panjangnya sama untuk semua ukuran.

  3. Bulat
    Menstrual cup bulat diklaim bisa dipakai untuk serviks pendek maupun tinggi. Pada dasarnya, menstrual cup bentuk ini cenderung lebih pendek, dengan diameter tengah yang lebih besar dibanding diameter atasnya. Keunikannya, karena lebih pendek dan bulat, menstrual cup tidak perlu dimasukkan terlalu dalam hingga sekitar serviks, dan tidak perlu terbuka sempurna. Namun perempuan dengan serviks tinggi perlu mempertimbangkan lebih lanjut. Meski diklaim bisa digunakan untuk segala tinggi serviks, dan tidak perlu dipasang terlalu tinggi, cup bisa saja bergerak naik sehingga akan sulit dilepas bagi yang memiliki serviks tinggi.

  4. Bentuk ergonomis
    Ini adalah bentuk menstrual cup yang paling unik. Bentuknya miring, dengan satu sisi lebih panjang dari sisi lainnya. Bentuk seperti ini dirancang khusus untuk efisiensi dan kenyamanan saat dipakai, karena cup bisa memosisikan dirinya sendiri di sekitar serviks. Sisi yang lebih panjang mengarah ke bagian belakang liang vagina, dekat tulang ekor. Meski lebih nyaman, mungkin perlu waktu untuk terbiasa memakainya. Kamu juga perlu mengatur cara melipat, memasukkan, dan menempatkannya di dalam liang vagina.

Jadi, sudah memutuskan bentuk yang sekiranya paling cocok buatmu? Bila membutuhkan lubrikan untuk membantumu memasukkan menstrual cup, gunakan yang berbasis air ya. Kamu bisa menggunakan lubrikan dari DKT Indonesia seperti Sutra Lubricant Gel, atau Fiesta Intimate Lubricant yang memiliki 3 varian (Natural, Aloe Vera, Strawberry). Jangan gunakan lubrikan berbasis minyak ya.

Baca Juga: Yuk Cek Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Menstrual Cup

Kamu bisa berkonsultasi seputar kesehatan reproduksi maupun masalah menstruasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Enam Hal Seputar Menstrual Cup yang Harus Dihindari

Salah satu hal seputar menstrual cup yang perlu dihindari yaitu memakai cup yang sudah jatuh ke toilet. Apa lagi?

Menstrual cup praktis, aman, ramah lingkungan, dan awet dipakai hingga sekian lama. Tak heran bila makin banyak perempuan yang beralih menggunakan menstrual cup.

Baca Juga: Macam-macam Bahan Menstrual Cup, Yuk Pilih yang Pas Untukmu

Namun berbagai keunggulan tadi jangan sampai membuatmu terlena, dan abai dengan kebersihan menstrual cup. Ada beberapa hal penting terkait menstrual cup yang harus dihindari, untuk keamanan dan kesehatanmu. Apa saja ya? Yuk simak penjelasannya.

  1. Memakai ukuran yang tidak sesuai
    Aturan pertama memakai menstrual cup: sesuai dengan ukuranmu. Menstrual cup yang terasa tidak nyaman meski sudah diatur posisinya, mudah copot saat dipakai, atau ‘bocor’ menunjukkan bahwa menstrual cup yang kamu pakai tidak sesuai dengan ukuranmu. Ukurlah dulu ukuran yang sekiranya cocok untukmu, sebelum membeli menstrual cup. Patokannya bisa kamu baca di sini. Memaksakan untuk memakai menstrual cup yang tidak sesuai hanya akan merepotkan, dan meningkatkan risiko iritasi.

  2. Memakai menstrual cup yang jatuh ke toilet
    Jangan pernah memakai menstrual cup yang sudah jatuh ke toilet. Kadang hal ini memang tak terhindarkan. Ketika membuang darah di menstrual cup ke toilet, mungkin saja menstrual cup terlepas dari genggaman kita, dan – ups, jatuh ke toilet. Duh!

    Segera buang menstrual cup tersebut, setelah kamu membersihkannya. Tapi, itu masih bagus dan baru dipakai beberapa kali, sayang dong kalau langsung dibuang. Kan bisa direbus untuk disterilisasi? Memang betul. Namun kamu harus ingat, lubang toilet dipenuhi aneka macam bakteri dan mikroba berbahaya lainnya. Sekalipun kamu merebus menstrual cup, tidak ada jaminan 100% akan steril. Risikonya terlalu besar bila kamu memaksa tetap ingin memakainya lagi. Kamu tidak mau kan organ genitalmu terinfeksi gara-gara hal tersebut? Jadi meski sayang, prioritaskanlah keamanan dan kesehatanmu ya. Buang menstrual cup bila jatuh ke toilet.

  3. Meminjam punya orang lain
    Ini adalah big no-no! Jangan pernah sekalipun meminjam menstrual cup milik orang lain yang sudah dipakai, atau meminjamkan menstrual cup milikmu kepada orang lain, bahkan kepada sahabat terdekat atau saudara kandung sekalipun. Meskipun menstrual cup sudah dibersihkan dengan baik bahkan disterilisasi, kita tidak pernah tau mikroba apa yang bersembunyi di dalam menstrual cup. Meminjam atau meminjamkan menstrual cup sama saja berbagi kuman/penyakit dengan orang lain.

  4. Menggunakan pembersih yang keras
    Hindari menggunakan pembersih berbasis sabun dan minyak. Hindari pula pembersih yang mengandung pewangi, atau menggunakan alkohol, pemutih, dan hidrogen peroksida untuk membersihkan menstrual cup. Semua ini bisa merusak silikon maupun bahan menstrual cup lainnya. Bahan-bahan tersebut juga sangat berbahaya untuk vagina, jadi jangan pernah digunakan untuk membersihkan menstrual cup ya.

    Gunakanlah pembersih khusus yang lembut, tidak beraroma, serta bebas minyak dan sabun. Lebih baik lagi bila pH pembersih sesuai dengan pH vagina yang cenderung asam (3,5 – 4,5).

  5. Memakai menstrual cup yang sudah rusak
    Vaginal cup memang awet, tapi bukan berarti bisa dipakai terus seumur hidup. Menstrual cup yang sudah rusak, misalnya berbau tidak sedap yang tajam, berubah warna, permukaannya jadi kasar, dan ada retakan, harus segera dibuang. Gantilah dengan yang baru. Memakai menstrual cup yang sudah saatnya diganti, hanya akan membahayakan keselamatan dan kesehatanmu.

  6. Memakai lubrikan berbasis minyak
    Lubrikan bisa membantumu untuk memasang menstrual cup dengan lebih mudah. Tapi ingat, gunakanlah hanya lubrikan yang berbasis air. Misalnya Sutra Lubricant Gel, atau Fiesta Intimate Lubricant yang memiliki 3 varian (Natural, Aloe Vera, Strawberry). Hindari lubrikan berbasis minyak karena sulit dikeluarkan dari tubuh, bisa menimbulkan iritasi, mengubah zat kimiawi pada vagina, serta meningkatkan risiko bakteri dan jamur.

Baca Juga: Berapa Lamakah Masa Pakai Menstrual Cup?

Kamu bisa berkonsultasi seputar kesehatan reproduksi maupun masalah menstruasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Kapan Menstrual Cup Perlu Diganti dengan yang Baru? Ini Ciri-cirinya

Enaknya pakai menstrual cup, cukup beli sekali tapi bisa dipakai berkali-kali. Merk, jenis bahan, dan perawatan yang kamu lakukan menentukan berapa lama menstrual cup bisa dipakai. Secara umum, menstrual cup bisa dipakai antara 1-4 tahun; bahkan ada merk yang mengklaim bisa dipakai sampai 10 tahun. Namun demikian jangan lengah ya, perhatikan kondisinya dengan seksama, apakah sudah saatnya ganti menstrual cup dengan yang baru.

Baca Juga: 8 Teknik Melipat Menstrual Cup Biar Bebas Sakit Saat Dipakai

Kapan menstrual cup perlu diganti dengan yang baru, ya? Di bawah ini 6 cirinya.

Ciri-ciri Menstrual Cup perlu Diganti

Sebaik apapun kamu membersihkan, menyimpan, dan merawat menstrual cup, pada akhirnya masa pakainya akan habis juga. Kenalilah ciri dan tanda menstrual cup perlu diganti, seperti dijelaskan di bawah ini.

  1. Berbau tidak sedap
    Wajar kalau menstrual kamu sedikit berbau seiring pemakaian. Ada yang bilang baunya seperti telur, brokoli, atau belerang. Selama baunya tidak menyengat, kamu tak perlu khawatir. Namun hati-hati kalau baunya tidak sedap dan menyengat/kuat, misalnya bau busuk atau amis. Bisa jadi ada sisa darah yang tertinggal ketika kamu membersihkannya terakhir kali. Darah yang tertinggal ini akan teroksidasi sehingga menimbulkan bau, dan bisa pula ditumbuhi bakteri. Inilah yang membuat baunya makin tidak sedap dan menyengat. Bila muncul tanda ini, segera ganti menstrual cup dengan yang baru.

  2. Perubahan warna
    Pigmen darah sangatlah kuat. Jadi, wajar bila lama kelamaan menimbulkan noda menstrual cup, meski kamu membersihkannya dengan baik dan teratur. Perubahan warna ringan tidak mengurangi kualitas menstrual cup. Namun bila terjadi perubahan warna yang parah atau ada noda/bercak yang pekat, ini adalah tanda menstrual cup perlu diganti. Apalagi jika disertai dengan tanda lain seperti bau tidak sedap yang menyengat.

  3. Mengelupas
    Permukaan menstrual cup mengelupas, atau ada serbuk-serbuk putih? Ini adalah tanda bahwa bahan menstrual cup mulai terkikis dan rusak. Jangan dipakai lagi ya. Selain kemampuannya untuk menciptakan daya cengkeram yang sempurna di vagina sudah berkurang, bahan-bahan yang terkelupas juga bisa menempel pada liang vagina dan menimbulkan iritasi.

  4. Robek atau retak
    Perhatikanlah seluruh bagian menstrual cup dengan saksama. Apakah ada robekan atau retak-retak halus pada pinggiran maupun tangkai menstrual cup? Bila kamu menemukannya, maka saatnya menstrual cup tersebut pensiun. Sebabnya, retakan atau robekan menandakan bahwa kelenturan menstrual cup sudah berkurang. Selain itu juga bisa melukai dan mengiritasi vaginamu.

  5. Tekstur berubah
    Tekstur menstrual cup harusnya halus dan lembut. Perubahan tekstur menjadi lebih kasar juga menandakan bahwa bahan menstrual cup telah rusak. Kelenturannya pasti berkurang (menjadi lebih kaku), daya cengkramnya berkurang, dan bisa mengiritasi liang vaginamu. Jadi, jangan dipakai lagi ya.

  6. Tiba-tiba ‘bocor’
    Menstrual cup yang kamu pakai tiba-tiba saja ‘bocor’ padahal sebelumnya tidak pernah demikian? Bisa jadi bentuknya sudah agak berubah, sehingga tidak lagi tercengkeram dengan optimal di liang vagina. Atau bisa jadi ukuran vaginamu yang berubah, sehingga perlu menstrual cup dengan ukuran berbeda.

Jangan pernah lengah ya untuk mengenali ciri-ciri saatnya menstrual cup perlu diganti. Sebelum kamu memakainya lagi setiap bulan, periksalah dengan teliti di bawah cahaya matahari. Bagaimana tampilannya, teksturnya, dan baunya. Tentu, cuci dulu tanganmu dengan bersih sebelum melakukannya ya. Dengan cara ini, kamu akan terhindar dari segala risiko yang mungkin muncul akibat pemakaian menstrual cup yang sudah rusak.

Baca Juga: Cara Keluarkan Menstrual Cup yang Nyangkut

Kamu punya pertanyaan seputar menstruasi dan kesehatan reproduksi? Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Memakai Menstrual Cup saat Bersenggama, Memang Bisa?

Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah bisa memakai menstrual cup saat bersenggama. Ini jawabannya.

Kenyamanan adalah salah satu alasan perempuan beralih dari pembalut/tampon ke menstrual cup. Memang bagi yang sudah terbiasa, pemakaian menstrual cup tidak terasa lagi. Apalagi tidak ada ganjalan di pakaian dalam, dan tak perlu mengganti pembalut setiap 4 jam. Membuat kita lupa bahwa kita sedang haid. Hmm bagaimana ya kalau ingin berhubungan intim saat haid. Memakai menstrual cup saat bersenggama, bisa gak sih?

Baca Juga: Enam Hal Seputar Menstrual Cup yang Harus Dihindari

Sebelumnya, kamu perlu memahami dulu ya risiko berhubungan intim saat menstruasi, seperti dijabarkan di sini. Secara medis, boleh saja kok berhubungan intim ketika haid, tapi memang ada risikonya. Terkait pemakaian menstrual cup saat bersenggama, yuk simak penjelasannya berikut ini.

Pemakaian Menstrual Cup saat Bersenggama

Tidak semua menstrual cup bisa dipakai ketika berhubungan intim. Untuk memakai menstrual cup saat bersenggama, kamu perlu memilih yang sekali pakai (disposable). Menstrual cup jenis ini diposisikan tepat di bawah serviks, dan terbuat dari bahan yang sangat lembut, sehingga tidak akan mengganggu aktivitas seksual bersama pasangan. Namun bila kamu memakai menstrual cup untuk alasan mengurangi sampah, mungkin ini bukan opsi yang tepat untukmu.

Adapun menstrual cup yang bisa dipakai berulang-ulang (reusable), tidak disarankan untuk dipakai saat bersenggama. Sebabnya, menstrual cup jenis ini terbuat dari bahan yang lebih kaku, dan ditempatkan pada bagian bawah liang vagina. Tentu saja dengan kondisi ini, tidak nyaman untuk bersenggama. Bahkan bisa menimbulkan gesekan dan lecet pada liang vagina kamu dan penis suami. Seperti halnya bersenggama memakai tampon; tidak nyaman kan.

Namun, ada menstrual cup jenis reusable yang khusus dirancang agar bisa dipakai saat bersenggama. Biasanya dipasarkan dengan label “safe-for-sex”. Menstrual cup seperti ini terbuat dari bahan yang sangat lembut dan lentur, sehingga bisa mengikuti irama gerakan tubuhmu, dan tidak berlawanan dengan gerakanmu. Dengan demikian, aman memakai menstrual cup saat bersenggama. Agar lebih yakin, kamu bisa menanyakan kepada penjual apakah menstrual cup yang mereka pasarkan bisa dipakai saat bersenggama.

Buat kamu yang baru akan memakai menstrual cup, sebaiknya menggunakan lubrikan dulu ya pada pemasangan pertama. Oleskan lubrikan pada sisi luar menstrual cup. Hal ini akan membantumu untuk lebih mudah dan nyaman saat memasukkan menstrual cup melewati liang vagina, hingga mencapai posisi yang pas.

Yang disarankan adalah lubrikan berbasis air ya. Lubrikan berbasis minyak tidak disarankan karena sulit dikeluarkan dari tubuh, bisa menimbulkan iritasi, mengubah zat kimiawi pada vagina, serta meningkatkan risiko bakteri dan jamur. Lubrikan berbasis air dari Andalan misalnya Sutra Lubricant Gel, atau Fiesta Intimate Lubricant yang memiliki 3 varian (Natural, Aloe Vera, Strawberry).

Baca Juga: Pertanyaan yang Paling Sering Muncul Tentang Menstrual Cup

Ingin berkonsultasi seputar kesehatan reproduksi maupun masalah menstruasi? Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.