Ini Aroma Kondom yang Enak untuk Meningkatkan Kualitas Hubungan Seks

Tahukah Anda? Kondom merupakan alat kontrasepsi yang memiliki banyak manfaat. Selain mencegah kehamilan, kondom juga efektif mencegah penyebaran infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV/AIDS. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika penggunaan kondom sangat disarankan oleh berbagai lembaga advokasi kesehatan di dunia. Nah, agar semakin menarik, kondom hadir dalam berbagai bahan, ukuran, ketebalan, tekstur, warna, dan aroma. Kali ini, HaloDKT akan membahas mengenai aroma kondom yang enak.

Tentunya tidak ada yang salah jika Anda menyukai kondom klasik tanpa aroma. Meskipun begitu, tidak ada salahnya mencoba kondom beraroma untuk menambah variasi dalam kehidupan seksual Anda dan pasangan. Kondom beraroma pun memiliki keunggulan-keunggulannya sendiri.

Baca Juga: Mencapai Orgasme dengan Kondom yang Enak, Ini Triknya!

Keunggulan-keunggulan Kondom Beraroma
Selain bisa melindungi pasangan dari kehamilan dan IMS, berikut 3 keunggulan lain dari kondom beraroma.

  • Menyamarkan bau lateks dari kondom
  • Menyamarkan bau-bauan tidak sedap dari tubuh
  • Meningkatkan gairah saat berhubungan seks

Fakta-fakta Unik Mengenai Kondom Beraroma
Aroma kondom yang enak ternyata menjadi salah satu faktor yang bisa memengaruhi keinginan untuk berhubungan seks. Berikut beberapa fakta unik mengenai aroma kondom berdasarkan hasil penelitian di Afrika Selatan (Mbelle, Mabaso, Chauke et. Al, 2017).

  • Kondom beraroma cenderung lebih disukai
    Dibandingkan dengan kondom tanpa aroma, kondom beraroma lebih disukai, misalnya kondom beraroma anggur dan stroberi.
  • Pasangan menilai status sosial Anda berdasarkan aroma kondom yang enak
    Khususnya di kalangan muda, seseorang bisa dipersepsikan sebagai ‘kere’ apabila menggunakan kondom yang menyebarkan bau karet tidak sedap ke seluruh ruangan.
  • Pasangan bisa sampai menolak untuk berhubungan seks karena bau kondom
    Meskipun mungkin tidak ada masalah dari segi kualitasnya, kondom yang bau karetnya terlalu kuat terkadang dipersepsikan sebagai kondom murahan, sehingga pasangan menjadi tidak nyaman saat berhubungan seks karena takut bisa terjadi kebocoran kondom.

Aroma Kondom yang Dianggap Enak di Indonesia
Di Indonesia, kondom beraroma juga sangat digemari. Dalam lini produk kondom populer Fiesta, misalnya, varian kondom beraroma yang paling laris merupakan kondom Fiesta stroberi. Kondom stroberi ini sangat disukai karena beraroma manis dan menambah gairah. Aroma berikutnya yang juga diminati adalah bubblegum alias permen karet. Selain stroberi dan permen karet, ada juga aroma-aroma lain seperti anggur, pisang, bahkan durian.

Jadi, jika dulu banyak orang yang beralasan tidak mau menggunakan kondom karena bau karet yang menyengat, sekarang sudah banyak sekali variasi aroma kondom yang dipasarkan. Memilih aroma kondom yang enak bukan lagi menjadi masalah, namun menjadi aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan bersama pasangan.

Baca Juga: Masturbasi Membuat Seks Tahan Lama, Mitos atau Fakta?

Begitulah penjabaran singkat mengenai aroma kondom yang enak untuk meningkatkan kualitas hubungan seks. Jika anda masih memiliki pertanyaan mengenai topik ini atau topik lain terkait dengan kesehatan reproduksi, Anda bisa menghubungi HaloDKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke  https://wa.me/628111326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Di layanan tersebut Anda dapat berkonsultasi secara aman bersama tenaga-tenaga medis profesional yang memang ahli di bidangnya. Jangan ragu untuk bercerita, sebab semua informasi yang Anda sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Jenis Pakaian Dalam, Salah Satu Faktor yang Ternyata Bisa Memengaruhi Kesuburan Laki-laki

Secara umum, kesuburan laki-laki dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu jumlah, pergerakan, dan kualitas sperma. Intinya, sperma harus sehat. Masalahnya, untuk mempertahankan kesehatan sperma seringkali dibutuhkan upaya dan perhatian ekstra.

Sperma diproduksi oleh testis pada suhu ideal sekitar 32-35°C, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh ideal yang terletak pada angka 36.9°C (Durairajanayagam, Sharma, et al., 2014). Sperma yang telah diproduksi disimpan di dalam skrotum. Skrotum berfungsi untuk menjaga suhu di sekitar sperma agar tetap optimal. Inilah alasan mengapa kondisi fisiologis skrotum sangat terdukung oleh lapisan kulit tipis tanpa lemak yang banyak, kelenjar keringat yang tidak terlalu padat, dan distribusi rambut-rambut halus yang cukup tersebar (Durairajanayagam, Agarwal, dan Ong, 2015). Pasalnya, jika suhu terlalu tinggi, kualitas sperma bisa memburuk, khususnya dalam hal jumlah dan kemampuan pergerakannya (sperm motility).

Baca Juga: Masturbasi Membuat Seks Tahan Lama, Mitos atau Fakta?

Lalu apa hubungannya dengan pakaian? Ketika seorang laki-laki menggunakan pakaian, biasanya suhu di sekitar skrotum akan meningkat 1,5-2°C jika dibandingkan dengan dalam keadaan telanjang (Durairajanayagam, Sharma, et al., 2014). Hal ini berlaku secara umum, namun beberapa jenis pakaian tertentu bisa menaikkan suhu tubuh lebih tinggi daripada jenis lainnya. Pakaian yang dengan sirkulasi udara yang baik biasanya membiarkan temperatur di sekitar skrotum mendekati suhu fisiologis tubuh. Artinya, tidak membuat gerah ataupun meningkatkan panas tubuh secara signifikan. Penelitian yang dilakukan terhadap laki-laki dengan pakaian tradisional Skotlandia yang menyerupai rok dan laki-laki Asia yang menggunakan sarung di waktu senggang menemukan bahwa tradisi-tradisi berpakaian seperti ini ternyata berdampak positif terhadap skrotum, khususnya karena 70% laki-laki tidak menggunakan pakaian dalam di bawah pakaian-pakaian tradisional tersebut (Kompanje, 2013).

Apakah ini berarti bahwa laki-laki sebaiknya tidak menggunakan pakaian dalam sama sekali? Tidak juga, asalkan sirkulasi udara di sekitar skrotum baik. Anda bisa saja tidak memakai pakaian dalam di rumah ketika sedang santai atau mau tidur jika Anda merasa nyaman. Kebiasaan ini bisa memberi manfaat dari segi kesuburan, serta menambah seru hubungan Anda dengan pasangan. Tidur dalam keadaan telanjang membantu menetralisir suhu, sebab suhu skrotum paling tinggi ketika posisi tubuh sedang tidur dibandingkan dengan posisi lainnya. Akan tetapi, jika Anda tidak nyaman dalam kondisi telanjang, tidak perlu dipaksakan, yang penting Anda tahu cara menjaga suhu skrotum. Hindari menempatkan apapun yang terlalu hangat di sekitar organ reproduksi Anda. Anda hanya akan memperburuk situasi jika Anda mandi air hangat sebelum tidur, menggunakan piyama, dan memakai selimut tebal atau selimut elektrik (Durairajanayagam, Sharma, et al., 2014). Untuk celana dalam sehari-hari, Anda bisa menggunakan celana dalam yang memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya celana dalam dengan model boxer. Penelitian menemukan bahwa laki-laki yang lebih sering menggunakan celana dalam bermodel boxer cenderung memiliki kualitas sperma yang lebih baik (Minguez-Alarcon, Gaskins, et al., 2018), serta tingkat abnormalitas dan kerusakan DNA sperma yang lebih rendah (Jurewicz, Radwan, Sobala, et al., 2013). 

Baca Juga: Wah, Ternyata Ini 6 Hormon Menakjubkan di Balik Kesuburan Laki-laki dan Perempuan

Begitulah penjelasan mengenai celana dalam sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kesuburan laki-laki. Perlu diingat bahwa masih banyak faktor lain yang juga berperan, misalnya seperti berat badan dan gaya hidup (Durairajanayagam, Agarwal, dan Ong, 2015; Jurewicz, Radwan, Sobala, et al., 2013). Oleh karena itu, jika Anda memiliki kekhawatiran terkait kesuburan atau kualitas sperma, tidak ada salahnya berkonsultasi langsung dengan dokter. Selain itu, Anda bisa bertanya ke HaloDKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke  https://wa.me/628111326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. emua informasi yang Anda sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Aman Digunakan, Ini Pilihan Kontrasepsi Ramah ASI untuk Ibu Menyusui

Sesayang-sayangnya Anda dengan si buah hati, wajar saja jika Anda merasa tidak siap langsung segera punya anak lagi, apalagi jika Anda masih menyusui anak pertama. Selain itu, perencanaan kehamilan juga merupakan sesuatu yang baik dan sangat disarankan di bidang kesehatan. Alasannya, mencegah kehamilan berisiko, membatasi jumlah anak, dan / atau mengatur jarak kelahiran antar anak bisa memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut (WHO, 2018).

  • Mengurangi risiko angka kematian dan gangguan kesehatan ibu dan bayi
  • Mengurangi kemungkinan anak yang berikutnya lahir prematur, lahir dengan kondisi kesehatan yang kurang baik, atau lahir dengan berat badan rendah
  • Memberikan orangtua kemungkinan untuk berinvestasi lebih besar pada anaknya

Baca Juga: Singkat dan Praktis, Begini Proses Suntik KB 3 Bulanan yang Ramah Ibu Menyusui

Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan mengenai serangkaian pilihan kontrasepsi ramah ASI yang bisa digunakan untuk para ibu. Apa saja sih kontrasepsi yang bisa digunakan ketika sedang menyusui? Berikut beberapa di antaranya.

  • Kontrasepsi hormonal yang hanya mengandung progesteron, tanpa estrogen
    Penelitian menunjukkan bahwa menggunakan kontrasepsi hormonal yang hanya mengandung progesteron aman bagi ibu serta tidak memengaruhi kemampuannya dalam menyusui maupun kondisi kesehatan bayinya (Phillips, Tepper, et al. 2016). Contohnya adalah pil Andalan Laktasi, KB Suntik Andalan 3 bulan, dan implan progesteron.
    Pil Andalan Laktasi dapat mencegah pelepasan sel telur dan mengentalkan lendir leher rahim untuk mempersulit masuknya sperma. Isinya 28 butir pil yang masing-masing mengandung 0,5 mg Linestrenol (hormon progesteron).  Agar efektif, pil harus diminum secara disiplin setiap hari pada jam yang sama. Terlambat atau lupa minum pil akan menambah risiko terjadinya kehamilan.
    Seperti pil laktasi, suntikan KB progesteron juga mencegah kehamilan dengan cara serupa. Bedanya, hormon dimasukkan melalui jarum suntik. Suntik KB progesteron biasanya dilakukan setiap 3 bulan sekali. Contoh suntikan KB progesteron misalnya Andalan Medroxyprogesterone 50 mg / 1 mL.
    Selain itu, masih ada KB implan atau KB susuk. Masa perlindungan implan ialah hingga 4 tahun. Contoh implan yang digunakan di Indonesia misalnya implan Andalan berbatang dua yang mengandung 75 mg Levonorgestrel / batang.

  • Kontrasepsi Non-Hormonal
    Selain pil, suntikan, dan implan progesteron, alat-alat kontrasepsi non-hormonal juga bisa digunakan dengan aman oleh ibu menyusui (Holder & Lynne, 2015). Contoh alat kontrasepsi non-hormonal misalnya kondom dan IUD tembaga. Kondom berfungsi dengan mencegah pertemuan sperma dengan sel telur, sementara IUD tembaga melepas ion-ion untuk mengganggu sperma. IUD bisa memberikan perlindungan selama 3 hingga 10 tahun, tergantung pada jenisnya. Kondom hanya bisa digunakan untuk sekali pakai. Berbeda dengan kondom yang bisa dibeli dengan bebas, untuk memasang IUD Anda harus berkonsultasi dengan bidan atau dokter terlebih dahulu.

  • Memberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan
    Aktivitas menyusui sendiri merupakan sejenis kontrasepsi alami dari dalam tubuh perempuan. Akan tetapi, agar bisa efektif menjadi metode kontrasepsi, kegiatan menyusui harus memenuhi kriteria berikut, yaitu: (1) ASI diberikan secara eksklusif minimal setiap 4 jam di pagi hingga sore hari dan setiap 6 jam di malam hari serta bayi tidak mengonsumsi apapun selain ASI. (2) Bayi berusia di bawah 6 bulan. (3) Belum terjadi menstruasi (Marcin, 2017; Healthline.com). Apabila salah satu dari ketiga kriteria ini tidak terpenuhi, Anda harus menggunakan alat kontrasepsi modern.

Baca Juga: Bisakah Hamil Saat Memakai Kontrasepsi?

Demikianlah penjabaran mengenai kontrasepsi yang ramah ibu menyusui. Mudah-mudahan Anda bisa lebih bijak mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang tepat. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi HaloDKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau https://wa.me/628111326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.   Segala hal yang Anda sampaikan dijamin kerahasiannya.

Trik Membedakan Keputihan yang Normal dan Tidak Normal

Keputihan yang tidak normal biasanya menandakan gangguan kesehatan di dalam tubuh. Sayangnya, kesadaran mengenai keputihan tidak normal di kalangan masyarakat masih rendah (Zaher, Khedr & Elmashad, 2017). Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman lebih lanjut mengenai keputihan dan cara membedakan keputihan yang mencurigakan dari keputihan yang masih aman.

Apa itu keputihan?
Keputihan merupakan keluarnya sekresi (cairan) dari dalam vagina. Vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Keluarnya keputihan merupakan salah satu cara vagina untuk membersihkan diri dari jamur, bakteri, parasit, dan ancaman-ancaman lainnya yang berpotensi mengganggu kesehatan organ reproduksi. Keputihan juga bisa muncul saat organ reproduksi sudah terjangkit penyakit, misalnya bacterial vaginosis, trikomoniasis, infeksi jamur candida, serta beberapa jenis infeksi menular seksual (IMS) (Hill, 2019).

Baca Juga: Perbedaan Keputihan Normal dan Tidak Normal

Selain mengeluarkan cairan untuk mencegah penyakit, vagina mengeluarkan lendir ketika sedang ovulasi, sebelum dan setelah menstruasi, saat menerima rangsangan seksual, dan semasa hamil (Sari, 2017). Ini merupakan sesuatu yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Untuk membantu Anda membedakan keputihan yang perlu diwaspadai dengan keputihan biasa, berikut ciri-ciri keputihan yang normal dan yang tidak normal (Sari, 2017; Hill, 2019).

Ciri-ciri keputihan yang normal

  • Lendir berwarna bening
  • Lendir tidak berbau
  • Volume lendir tidak terlalu banyak
  • Tidak menyebabkan rasa gatal atau nyeri

Ciri-ciri keputihan yang tidak normal

  • Lendir terlihat keruh
  • Lendir terlihat seperti susu basi, berwarna kekuningan, kehijauan, atau keabuan
  • Lendir bercampur darah
  • Lendir berbau tidak sedap
  • Volume lendir yang keluar banyak
  • Keluarnya lendir diikuti dengan rasa gatal atau nyeri

Strategi mencegah keputihan tidak normal
Faktanya, keputihan yang mengganggu bisa menurunkan kepercayaan diri sebagian perempuan (Komariyah, Sucipto, & Izah, 2016). Oleh karena itu, agar tetap bisa bebas beraktivitas tanpa terganggu dengan keputihan, dibutuhkan sejumlah strategi khusus. Berikut beberapa hal yang bisa Anda praktekkan (Fahami, 2013; Rice, ElWerdany, et al., 2016; Zaher, Khedr & Elmashad, 2017).

  • Menjaga kebersihan vulva
    Bersihkan vulva dengan air bersih agar tidak ada smegma yang menumpuk. Usahakan tidak membersihkan bagian dalam (lubang vagina), agar derajat keasaman vagina tidak terganggu. Keringkan vulva dari depan ke belakang dengan tisu / handuk bersih setiap selesai mandi, buang air kecil, atau buang air besar. Jangan langsung menggunakan pakaian dalam sampai vulva benar-benar kering.
  • Cegah infeksi dengan mencuci tangan
    Cuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh vulva dan / atau vagina.
  • Memastikan agar pakaian dalam senantiasa bersih.
    Pilihlah pakaian dalam yang nyaman dengan sirkulasi udara yang baik, misalnya pakaian dalam berbahan katun. Pastikan bahwa ukuran pakaian dalam tidak terlalu sempit. Ganti pakaian dalam secara rutin dan jangan membiarkannya menumpuk lama sebelum dicuci.
  • Menjaga kebersihan saat sedang menstruasi
    Ganti pembalut atau tampon secara rutin ketika sedang menstruasi.
  • Menggunakan kondom secara tepat dan konsisten setiap kali berhubungan seks.
    Kondom merupakan satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa mencegah infeksi menular seksual (IMS). Jika Anda menggunakan sex toys, pastikan bahwa sex toys selalu bersih dan steril sebelum dipakai. Kalau perlu, gunakan kondom untuk melapisi sex toys.
  • Tidak menaruh wewangian, lulur, ataupun rempah-rempah di area vagina
    Jangan menaruh apapun di dalam vagina sebelum berkonsultasi dengan dokter. Apabila vagina mengeluarkan bau tidak sedap, jadwalkanlah sesi konsultasi dengan bidan atau dokter.

Baca Juga: Mengenal Bacterial Vaginosis, Dalang Penyebab Keputihan yang Bau

Demikianlah sekilas mengenai keputihan serta cara mencegah keputihan abnormal. Semoga dengan informasi ini Anda bisa lebih bijak menjaga kesehatan organ reproduksi. Jika masih punya pertanyaan, hubungi layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459  pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.  Segala informasi yang Anda sampaikan akan dijaga kerahasiaannya.

Bebas Panik dengan Kontrasepsi Darurat, Begini Pemakaiannya

Ketika berbicara mengenai pencegahan kehamilan, ada saja hal-hal yang bisa terjadi di luar rencana. Situasi-situasi darurat membutuhkan penanganan khusus, sebab apabila tidak segera ditangani bisa berujung pada kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Organisasi kesehatan dunia, WHO (2018), mendeskripsikan beberapa contoh situasi darurat, seperti:

  • Ketika kontrasepsi tidak digunakan atau terlupakan
  • Ketika terjadi pelecehan seksual pada perempuan dan korban tidak terlindungi oleh metode kontrasepsi
  • Ketika terdapat kekhawatiran mengenai adanya kegagalan kontrasepsi.

Baca Juga: 6 Hoax yang Sering Anda Dengar Mengenai Kontrasepsi Darurat

Kekhawatiran mengenai potensi kegagalan kontrasepsi yang dimaksud mencakup situasi-situasi sebagai berikut:

  • Kondom tiba-tiba lepas, bocor, robek
  • Kondom digunakan dengan cara yang salah
  • Lupa minum pil KB kombinasi hingga 3 kali berturut-turut
  • Terlambat minum pil KB progesteron / pil mini selama >3 jam, hingga mengakibatkan jeda waktu 27 jam antara waktu meminum pil terakhir dengan pil yang baru diminum
  • Terlambat minum pil yang mengandung desogestrel (0,75 mg) selama >12 jam, hingga mengakibatkan jeda waktu 36 jam antara waktu meminum pil terakhir dengan pil yang baru diminum
  • Terlambat suntik KB progesteron norethisterone enanthate (NET-EN) selama >2 minggu
  • Terlambat suntik KB progesteron depot-medroxyprogesterone acetate (DMPA) selama >4 minggu
  • Terlambat suntik KB kombinasi selama >7 hari / 1 minggu
  • Diafragma yang digunakan pada mulut rahim bergeser, rusak, robek, atau dikeluarkan terlalu dini
  • Berusaha melakukan metode withdrawal (penis ejakulasi di luar vagina) namun gagal / terlanjur ejakulasi di dalam vagina
  • Kegagalan penggunaan spermisida
  • Salah menghitung hari kesuburan saat menggunakan metode kontrasepsi kalender
  • IUD terlepas keluar

Apabila salah satu situasi di atas terjadi pada Anda, maka Anda bisa menggunakan kontrasepsi darurat atau juga dikenal sebagai postpil / morning after pill untuk mencegah kehamilan. Postpil bekerja dengan mengeluarkan hormon progesteron untuk menunda pelepasan sel telur agar tidak terjadi pembuahan oleh sperma. Postpil dengan kandungan 0,75 mg Levonorgestrel (hormon progesteron), misalnya seperti Andalan postpil, langsung diminum sebanyak dua butir sekaligus. Postpil harus dikonsumsi dalam kurun waktu maksimal 120 jam (5 hari) sejak berhubungan seks tanpa pengaman. Semakin cepat dikonsumsi, semakin efektif kinerja postpil.

Jangka Waktu Konsumsi Efektivitas Tingkat Kehamilan Sumber
72 jam setelah hubungan seks 87%-90% 0,8% Rodrigues, Grou, & Joly;2001
72-120 jam setelah hubungan seks 72%-87% 1,8%

Baca Juga: Mencegah Kehamilan dengan Kontrasepsi: 6 Metode KB Modern dan Masa Perlindungannya

Meskipun demikian, perlu digaris-bawahi bahwa kontrasepsi darurat bukan merupakan pil aborsi. Jika kehamilan sudah terjadi terlebih dahulu, mengonsumsi postpil tidak akan bisa membatalkannya. Kalau Anda mencurigai terjadinya kehamilan, pastikan dengan membeli alat tes kehamilan atau dengan berkonsultasi ke dokter / bidan. Apabila memang terjadi kehamilan yang tidak direncanakan (KTD), konsultasikan mengenai tindakan yang sebaiknya diambil di klinik atau rumah sakit. Tetap tenang dan ingat bahwa Anda tidak sendiri. Ada banyak pihak yang bisa memberikan dukungan pada Anda.
Pada akhirnya yang terpenting adalah tetap berkepala dingin dalam menghadapi situasi-situasi yang tidak terprediksi. Kontrasepsi darurat memegang peranan besar dalam menjadi alternatif solusi, namun bukan satu-satunya jalan keluar. Jika Anda masih bingung atau ingin melalukan konsultasi mengenai permasalahan yang sedang dialami, Anda juga bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.  Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Mencegah Kehamilan dengan Kontrasepsi: 6 Metode KB Modern dan Masa Perlindungannya

Menurut data PBB tahun 2019, 1 dari 4 kehamilan di dunia merupakan kehamilan yang tidak direncanakan (KTD). Penyebab utamanya adalah tidak digunakannya kontrasepsi atau terlalu mengandalkan metode kontrasepsi tradisional yang kurang efektif dalam mencegah kehamilan. WHO (2019) menyebutkan bahwa maraknya KTD merupakan sesuatu yang sangat mengkhawatirkan dan banyak membawa dampak negatif, seperti:

  • Gangguan kesehatan hingga kematian ibu dan bayi
  • Meningkatnya angka aborsi yang tidak aman
  • Kekerasan terhadap anak
  • Anak tidak dapat bertumbuh kembang dengan maksimal karena ketidaksiapan orangtua
  • Jika pendapatan rendah, KTD berisiko menyebabkan tingkat pendidikan yang rendah, diikuti dengan masalah pekerjaan dan kemiskinan

Baca Juga: Bebas Panik dengan Kontrasepsi Darurat, Begini Pemakaiannya

Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan mengenai metode Keluarga Berencana (KB) untuk mencegah KTD dan dampak-dampak buruknya. Metode KB secara garis besar terbagi 2, yaitu KB modern (kondom, pil KB, suntik KB, implan, dan kontrasepsi darurat) dan KB tradisional (metode withdrawal, kalender, dan pemberian ASI eksklusif). Pada umumnya KB modern lebih efektif daripada metode tradisional dalam mencegah kehamilan, sehingga lebih disarankan. Berikut perbandingan KB modern secara umum.
Metode-metode Keluarga Berencana (KB) Modern

Metode Jenis Cara Kerja Perlindungan Contoh Produk
Kondom
  • Kondom laki-laki, kondom perempuan (internal kondom).
  • Kondom berasa, kondom bertekstur, kondom beraroma.
  • Kondom berpelumas, kondom tanpa pelumas
  • Kondom lateks, kondom non-lateks
Mencegah pertemuan sperma dengan sel telur agar tidak terjadi pembuahan Efektif memberi perlindungan terhadap kehamilan dan infeksi menular seksual (IMS) selama kondom digunakan dengan tepat. Satu kondom hanya bisa digunakan untuk satu kali berhubungan seks.
  • Andalan
  • Sutra
  • Fiesta
  • Supreme
Pil
  • Pil kombinasi estrogen dan progesteron
  • Pil progesteron (pil mini/pil laktasi)
Memanipulasi kadar hormon dalam tubuh untuk mencegah pelepasan sel telur, menebalkan dinding rahim, dan mengentalkan lendir leher rahim untuk menyulitkan masuknya sperma. Efektif melindungi dari kehamilan selama masa konsumsi pil KB, asalkan diminum secara tepat dan konsisten setiap hari pada jam yang sama
  • Andalan
  • Andalan FE
  • Andalan Laktasi
Suntikan
  • Suntikan KB kombinasi estrogen dan progesteron
  • Suntikan KB progesteron saja
Memanipulasi kadar hormon untuk mencegah kehamilan seperti pada pil KB. Suntikan KB efektif melindungi dari kehamilan selama:

  • 1 bulan
  • 3 bulan

(tergantung jenis yang dipilih)

  • Andalan 1 bulan
  • Andalan 3 bulan
  • Andalan Harmonis 1 bulan
IUD
  • IUD tembaga (Copper T)
  • IUD hormonal
IUD tembaga melepaskan ion yang  menyulitkan pergerakan sperma agar tidak  bertemu dengan sel telur.
IUD hormonal bekerja dengan cara yang kurang lebih serupa dengan pil dan suntik KB hormonal.
Efektif melindungi dari kehamilan selama:

  • 3 tahun
  • 5 tahun
  • 10 tahun

(tergantung jenis IUD yang digunakan)

  • Andalan TCu 380A,  Safe Load, dan Postpartum
  • Andalan Cu 375 Sleek
  • Andalan Silverline Cu 200 Ag & 380 Ag
Implan
  • Satu batang
  • Dua batang
Memanipulasi kadar hormon untuk mencegah kehamilan seperti pada pil KB. Efektif melindungi dari kehamilan selama:

  • 3 tahun
  • Andalan Implan
Kontrasepsi Darurat (kondar), postpil, atau morning after pill   Mengandung hormon progesteron berdosis tinggi, untuk cepat mencegah pelepasan sel telur dan  mengentalkan lendir leher rahim demi menyulitkan masuknya sperma. Efektif mencegah kehamilan jika diminum 2 butir sesegera mungkin maksimal <120 jam (5 hari) sejak terakhir berhubungan seks
  • Andalan Postpil

Baca Juga: 6 Hoax yang Sering Anda Dengar Mengenai Kontrasepsi Darurat

Kesimpulannya, ada banyak metode kontrasepsi modern dengan masa perlindungan yang bervariasi. Untuk mengetahui mana yang paling sesuai dengan kebutuhan, Anda bisa berkonsultasi ke bidan atau dokter. Selain itu, Anda juga bisa menghubungi HaloDKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.  Semua yang Anda sampaikan akan dijaga kerahasiaannya.

Ini 4 Alasan Mengikuti Program Keluarga Berencana Meskipun Belum Menikah

Jika dulu program Keluarga Berencana (KB) dikembangkan semata-mata untuk mengontrol populasi penduduk, sekarang KB digunakan untuk berbagai keperluan lainnya. Bagi mereka yang sudah menikah, metode KB digunakan untuk menentukan ukuran keluarga, mengatur jarak kelahiran anak agar lebih sehat dan sejahtera, serta mencegah kehamilan berisiko bagi para ibu yang mulai memasuki usia lebih lanjut namun belum mengalami menopause. Selain itu, ternyata program KB juga bisa menuai sejumlah manfaat bagi mereka yang belum menikah. Berikut 4 alasan mengikuti program KB bagi Anda yang masih berstatus lajang.

Baca Juga: Manfaat Maksimal dari KB Hormonal

  • Menjaga kesehatan reproduksi
    Apapun status hubungan Anda, Anda tetap harus menjaga kesehatan reproduksi. Anda bisa menjadwalkan tes pemeriksaan kesehatan reproduksi secara teratur serta memanfaatkan beberapa keuntungan sampingan dari penggunaan metode KB. Sebagai contohnya, beberapa jenis alat kontrasepsi hormonal bisa menjadi solusi untuk perempuan yang mengalami nyeri menstruasi/dysmenorrhea, nyeri pada pinggang, migrain yang diakibatkan oleh menstruasi, serta gangguan mood (Brant, Ye, et al., 2017). Oleh karena itu, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk mencari tahu metode KB yang mungkin bisa mengatasi masalah kesehatan Anda.
  • Mencegah infeksi menular seksual (IMS)
    Khususnya bagi Anda yang aktif secara seksual, dibutuhkan kontrasepsi untuk mencegah penyebaran IMS. Sebagai contoh, risiko terkena HIV-AIDS bisa berkurang hingga 99,2% apabila kondom digunakan secara tepat dan konsisten pada saat berhubungan seks dan pasangan yang terinfeksi HIV-AIDS menggunakan obat-obatan retroviral (Patel, Borkowf, et. al., 2014). Selain itu, penggunaan kondom secara tepat dan konsisten juga bisa menurunkan resiko penyebaran klamidia, gonorrhoea, dan trikomonas (Crosby, Charnigo, et al., 2012).
  • Memaksimalkan kesempatan perempuan
    Program keluarga berencana dapat meningkatkan kesejahteraan, terutama bagi perempuan, sebab perempuan merupakan pihak yang paling sering terkena dampak negatif dari memiliki anak secara tiba-tiba. Dengan program KB, perempuan bisa lebih produktif tanpa harus mencemaskan terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan (KTD). Perempuan bisa melanjutkan pendidikan, berkarir, dan lebih berperan melakukan berbagai aktivitas yang berfaedah di ranah publik (WHO, 2018).
  • Memahami hak-hak pribadi di bidang seksualitas dan kesehatan reproduksi
    Dengan program keluarga berencana, Anda bisa memaksimalkan pemahaman Anda mengenai hak-hak pribadi Anda. Anda bisa menentukan apa yang terjadi pada tubuh Anda sendiri. Pemaksaan kehamilan merupakan bentuk pemerkosaan, sekalipun jika dilakukan di antara sesama pacar atau suami-istri. KB hadir sebagai salah satu solusi untuk membantu memberdayakan Anda.

Baca Juga: Mencegah Kehamilan dengan Kontrasepsi: 6 Metode KB Modern dan Masa Perlindungannya

Itulah tadi 4 alasan mengapa Anda sebaiknya mengikuti program keluarga berencana meskipun Anda belum menikah. Jika Anda masih memiliki pertanyaan atau ingin curhat mengenai topik ini, Anda bisa mengajukan pertanyaan melalui layanan bebas pulsa Halo DKT di 0800-1-326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB atau via Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini. Apapun yang Anda sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Pencegahan HIV-AIDS Dimulai Dari Mengubah Diri Sendiri!

Tahan Diri, Tetap Setia, Main Aman

Jumlah kasus HIV di Indonesia yang dilaporkan dari tahun ke tahun terus meningkat. Data Kemenkes RI menyebutkan bahwa kejadian kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan hingga Juni 2018 sebanyak 301.959 orang (Data Kemenkes RI 2018). 76,2 persennya atau 3 di antara 4 orang yang terkena HIV di Indonesia disebabkan karena hubungan seksual yang tidak terproteksi.

Menyambut Hari AIDS Sedunia 2018, DKT Indonesia melalui Kondom Sutra kembali mengkampanyekan hashtag #UbahHidupLo untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai pentingnya pencegahan HIV-AIDS dengan perilaku hidup sehat.  Momentum Hari AIDS Sedunia merupakan kesempatan bagi kita untuk ‘educate ourselves’ sejauh mana kita paham dan tahu tentang HIV-AIDS?. Data Kemenkes RI tahun 2018 menyebutkan bahwa hanya 15 persen wanita dan 16 persen pria di Indonesia memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV. Hal ini sangat memprihatinkan sekali, karena sudah selayaknya semua orang tahu dan sadar tentang HIV sehingga mereka dapat melakukan tindakan pencegahan untuk dirinya sendiri, dan juga menepis serta menghilangkan anggapan yang salah terhadap ODHA yang saat ini masih banyak terjadi di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: 5 Hoax Tentang HIV yang Wajib Kamu Tahu!

Puncak peringatan Hari AIDS Sedunia yang diselenggarakan oleh DKT Indonesia dilaksanakan pada 25 November 2018 lalu di Car Free Day Sudirman Jakarta yang dikemas secara menarik dengan berbagai kegiatan diantaranya #UbahHidupLo commitment wall, layar besar untuk edukasi pencegahan HIV beserta olah raga yang melibatkan masyarakat umum. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 1.000 orang yang berpartisipasi dalam commitment wall sebagai bentuk dukungan mereka terhadap langkah pencegahan HIV-AIDS di Indonesia.

More Time More Fun!

The New Fiesta Delay

Untuk meningkatkan kemesraan dan keharmonisan dengan pasangan, Anda dapat membuat intimate moment terasa lebih spesial dan lebih lama. Nah, Fiesta Condoms hadir dengan varian terbaru yaitu Fiesta Delay yang dilengkapi pelumas khusus untuk memberikan efek tahan lama dan menunda terjadinya ejakulasi dini pada saat berhubungan. Alhasil, Anda dapat lebih menikmati intimate moment bersama pasangan #MoreTimeMoreFun.

Baca Juga: Lima Keunggulan Fiesta Max Dotted, Si Alat Kontrasepsi ‘Berduri’

Anda bisa mendapatkan Fiesta Delay di apotik dan minimarket terdekat di kota Anda, dan nikmati intimate moment Anda dengan pasangan tanpa perlu khawatir apa pun bersama Fiesta Delay. Info selengkapnya bisa klik di sini.

Nutrisi Untuk Kesempurnaan Kasih Ibu

“ASI Penentu Masa Depan Buah Hati”

ASI merupakan fondasi utama bagi tumbuh kembang bayi, terutama pada masa emas 1.000 hari pertumbuhan seorang anak. Namun, dari 4.8 juta kelahiran di Indonesia setiap tahunnya, hanya 47% bayi yang menerima ASI Eksklusif (Data SDKI 2017). Edukasi kepada Ibu mengenai pentingnya ASI serta asupan nutrisi yang cukup agar proses menyusui berjalan lancar, merupakan cara yang dapat dilakukan untuk kesuksesan pemberian ASI.

Berbicara tentang nutrisi bagi Ibu menyusui, DKT Indonesia melalui Andalan Nutrisi ­pada bulan Oktober 2018 resmi meluncurkan Lactaboost sebagai suplemen alami yang dapat membantu Ibu untuk melancarkan proses menyusui. Dalam peluncuran yang bertajuk #KesempurnaanKasihIbu, Andalan Nutrisi ingin memberikan edukasi mengenai pentingnya manfaat ASI untuk menyempurnakan kasih Ibu dan membantu tumbuh kembang buah hati.

Baca Juga: Yuk, Cegah Ejakulasi Dini dengan Nutrisi Alami

Lactaboost hadir untuk membantu Ibu memudahkan proses menyusui. Dengan kandungan ekstrak 250 mg Daun Katuk, suplemen ini dapat meningkatkan hormon prolaktin yang membantu memicu produksi ASI secara maksimal. Selain itu, berbeda dengan suplemen ASI lainnya, produk ini tidak menimbulkan efek samping seperti timbulnya bau badan, dengan harga yang lebih terjangkau sehingga semua Ibu dapat memperoleh manfaatnya.

Produk Lactaboost bisa didapat melalui bidan maupun apotik terdekat di kota Anda, Superindo Supermarket atau secara online di tororo.com

Menepis Mitos Tentang IUD, Andalan Kontrasepsi Hadirkan Kampanye #SaatnyaAndalkanIUD

Melalui tagar #SaatnyaAndalkanIUD, Andalan Kontrasepsi kembali mengkampanyekan manfaat IUD sebagai salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif mencegah kehamilan dan menepis berbagai mitos serta miskonsepsi yang masih dipercaya sebagian wanita Indonesia terkait dengan penggunaan IUD.

Pengetahuan wanita Indonesia mengenai IUD sebagai salah satu pilihan metode kontrasepsi yang efektif untuk merencanakan keluarga terbilang cukup tinggi, yaitu sekitar 79,2 persen (Data SDKI 2017). Namun, tingginya pengetahuan tersebut tidak diimbangi dengan tingginya angka pengguna IUD di Indonesia. Terbukti, hanya sekitar 5 persen wanita di Indonesia yang menggunakan IUD untuk metode perencanaan keluarga. Mitos dan miskonsepsi yang salah terhadap alat kontrasepsi ini menjadi penyebab utama masih banyak wanita yang ragu-ragu menggunakan IUD.

Baca Juga: Enam Jenis Kontrasepsi, Mana yang Kamu Minati?

Selain kampanye lewat digital di website tundakehamilan.com, moth3rs.com dan juga social media, Andalan Kontrasepsi juga menyelenggarakan influencer gathering dengan mengundang para mommies millennials yang merupakan pengguna IUD untuk berbagi pengalaman mereka sewaktu merencanakan keluarga dengan IUD.

Simak video tentang #SaatnyaAndalkanIUD berikut:

Fiesta Safety Officer Invasion

“Ketemu Fiesta Safety Officer dan Dapat Hadiah Menarik”

Pada bulan Agustus hingga November 2018, Fiesta Safety Officer mengunjungi tempat-tempat nongkrong hits anak muda di Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Malang untuk membawa pesan Safety Can Be Fun melalui kegiatan ‘Safety Officer Invasion’. Pada kesempatan tersebut, pengunjung restaurant maupun café yang kedatangan Fiesta Safety Officer terlihat antusias untuk mengikuti berbagai games berhadiah yang menarik dari Fiesta Condoms.

Baca Juga: Mengenal Lima Tipe Kondom, dari yang Berbintil Sampai Glow in The Dark

Untuk kamu yang di Bandung, Jogja, dan Malang, nantikan kesempatan untuk bertemu dengan Fiesta Safety Officer secara langsung, karena mereka juga akan mengunjungi tempat-tempat nongkrong ter-hits di kotamu. Dan jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti Fiesta wheel of fortune, serta raih berbagai hadiah menarik lainnya.

Beli Fiesta Condoms Disini