6 Hoax yang Sering Anda Dengar Mengenai Kontrasepsi Darurat

Terbatasnya akses informasi mengenai kesehatan reproduksi seringkali menyebabkan kesalah-pahaman di kalangan masyarakat awam, terutama ketika membahas mengenai alat kontrasepsi. Salah satu dampaknya adalah banyaknya hoax yang beredar mengenai kontrasepsi darurat. Berikut beberapa hoax populer mengenai kontrasepsi darurat dan penjelasan di baliknya.

Baca Juga: 5 Hoax Tentang HIV yang Wajib Kamu Tahu!

  • “Postpil adalah satu-satunya kontrasepsi darurat.”
    Faktanya, ada dua jenis kontrasepsi yang bisa digunakan dalam situasi darurat, yaitu Postpil dan IUD tembaga. IUD tembaga dimasukkan ke dalam rahim dan mencegah kehamilan dengan mengeluarkan ion-ion yang bersifat toksik bagi sperma. Efektivitasnya luar biasa tinggi, dengan tingkat kegagalan hanya 0,1% (Trussel et al., 2018).

  • “Postpil adalah pil aborsi.”
    Ini juga merupakan mitos yang banyak beredar. Padahal, Postpil bukan merupakan pil aborsi, sebab Postpil tidak bisa membatalkan kehamilan yang telah terlanjur terjadi (Dweck & Westen, 2017). Postpil hanya bisa mencegah kehamilan sebelum terjadi.

  • “Orang yang menggunakan kontrasepsi darurat pasti sering bergonta-ganti pasangan.”
    Kenyataannya, kontrasepsi darurat digunakan oleh orang-orang dari beragam latar belakang. Mulai dari seseorang yang lupa minum pil KB, pasangan yang mengalami kebocoran kondom, hingga korban pelecehan seksual pun menggunakan kontrasepsi darurat. Jadi, jangan serta-merta berasumsi negatif jika Anda mendengar bahwa salah seorang kenalan Anda meminum Postpil. 

  •  “Postpil sebaiknya diminum sehari setelah berhubungan seks tanpa pengaman.”
    Ini adalah kesalah-pahaman yang terjadi karena istilah ‘morning-after pill’ yang sering digunakan sebagai nama lain Postpil, sehingga banyak orang yang berpikir bahwa waktu meminum Postpil yang benar adalah pada pagi hari setelah malamnya berhubungan seks. Padahal, Postpil harus diminum sesegera mungkin setelah terjadinya hubungan seks tanpa pengaman, dengan batas waktu maksimal 5 hari. Penelitian yang dilakukan oleh Rodrigues, Grou, dan Joly menemukan bahwa jika diminum <72 jam setelah berhubungan seks, Postpil memiliki tingkat efektivitas sebesar 87-90%, namun jika diminum 72-120 jam setelah hubungan seks, efektivitasnya 72-87%. Meskipun keduanya sama-sama tinggi, bisa dilihat bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan jika Anda menunda waktu minum pil. Kesimpulannya, semakin cepat diminum, semakin tinggi efektivitas Postpil.

  • “Apabila berhubungan seks lagi setelah minum Postpil, tidak akan terjadi kehamilan.”
    Postpil hanya melindungi Anda dari risiko kehamilan akibat hubungan seks yang sudah terjadi, namun jika Anda melakukan hubungan seks lagi setelah meminum Postpil, risiko kehamilan tetap ada. Contohnya, jika Anda minum Postpil 3 hari setelah berhubungan seks, kemudian di hari ke-4 Anda melakukan hubungan seks lagi, maka di hari ke-6 hingga 8 Anda tidak punya perlindungan sama sekali, padahal sperma bisa bertahan hidup di dalam tubuh selama 5 hari (Hill, 2019).

  • “Postpil bisa digunakan sebagai metode KB reguler.”
    Postpil aman digunakan sebagai alternatif dalam keadaan darurat, namun Postpil tidak didesain untuk dikonsumsi secara reguler karena dosisnya lebih tinggi. Andalan Postpil, misalnya, memiliki kandungan 0,75 mg Levonorgestrel (hormon progestin). Satu strip terdiri dari 2 butir pil yang harus diminum sekaligus dalam keadaan darurat. Untuk konsumsi reguler, tersedia pil KB, misalnya pil KB Andalan yang mengandung 0,15 mg Levonorgestrel dan 0,03 mg Etinilestradiol. Satu strip berisi 28 butir yang memang dibuat untuk diminum setiap hari.

Baca Juga: Bebas Panik dengan Kontrasepsi Darurat, Begini Pemakaiannya

Itulah 6 hoax yang mungkin sudah sering Anda temukan ketika berbicara mengenai kontrasepsi darurat. Jika Anda masih bingung atau memiliki pertanyaan, Anda bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.  Segala informasi yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Masturbasi Membuat Seks Tahan Lama, Mitos atau Fakta?

Banyak orang yang percaya bahwa jika laki-laki bermasturbasi sebelum melakukan hubungan seks dengan pasangannya, maka hal tersebut akan membuat seks tahan lama. Ternyata, ini bukan sekadar mitos. Faktanya, masturbasi bisa membantu seseorang membangun kontrol atau kendali seksual serta mengurangi sensitivitas penis agar ejakulasi bisa ditunda. Berikut penjelasan ilmiah di baliknya.

Agar seks tahan lama, seseorang membutuhkan kontrol seksual yang besar. Kendali seksual bukanlah kemampuan bawaan, melainkan sebuah skill yang harus dipelajari. Salah satu cara mengasah kendali seksual adalah dengan melalui masturbasi (Thomas, 2018, Psychology Today).

Baca Juga: Ingin Seks Tahan Lama? Ini 5 Strategi yang Bisa Diterapkan

Terdapat teknik ‘stop & squeeze’, yaitu melatih ketahanan dengan masturbasi hingga mendekati klimaks. Masturbasi dihentikan tepat sebelum klimaks dengan menggenggam bagian ujung penis hingga sensasi hilang (Holland, 2019, Healthline). Teknik ini bisa diulang 2-3 kali sebelum ejakulasi untuk membangun kendali seksual agar seks bisa tahan lebih lama.

Setelah ejakulasi, laki-laki pada umumnya memiliki waktu jeda sebelum bisa mengalami orgasme berikutnya. Di masa ini, penis melembek dan menjadi sangat sensitif, sehingga bisa terasa nyeri atau ngilu apabila menerima rangsangan seksual lagi. Hal ini terjadi karena tubuh laki-laki mengeluarkan hormon prolaktin yang memblokir sensasi kenikmatan seksual setelah orgasme. Lamanya masa jedatiap orang berbeda-beda. Laki-laki yang lebih muda cenderung memiliki masa jeda yang lebih singkat, yaitu hanya beberapa menit saja, sementara laki-laki yang sudah berusia lebih lanjut bisa membutuhkan 12-24 jam sebelum bisa ereksi dan ejakulasi lagi (Johnson, 2019, Medical News Today).

Masa jeda inilah yang terkadang dimanfaatkan untuk berhubungan seks. Misalnya, jika masa jeda seseorang adalah 3 jam dan ia berniat berhubungan seks pukul 10 malam, maka ia sebaiknya masturbasi kurang lebih pukul setengan 8 malam. Jadi, penis sudah cukup ‘pulih’ untuk bisa berhubungan seks lagi, namun sensasi kenikmatan seksual masih sedikit terblokir oleh hormon. Alhasil, orang tersebut bisa tahan lebih lama sebelum orgasme kedua.

Meskipun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk masturbasi demi membuat seks tahan lama. Pertama, teknik ini kurang cocok bagi laki-laki yang kesulitan mencapai ereksi, sebab jika sudah ereksi sekali di saat masturbasi, penis bisa saja tidak ereksi lagi di saat hubungan seks. Kedua, masturbasi harus tetap dianggap sebagai pelengkap kehidupan seksual Anda, bukan pengganti waktu berhubungan intim. Ketagihan masturbasi bisa bersifat mengganggu apabila hal tersebut mengurangi kedekatan emosional Anda dengan pasangan. Terakhir, jika Anda ingin mencoba mempraktekkan trik ini, usahakan untuk terlebih dahulu mengenali pola masa jeda Anda. Jangan memaksakan diri jika memang penis masih terasa ngilu agar penis tidak lecet atau terluka.

Baca Juga: Mencapai Orgasme dengan Kondom yang Enak, Ini Triknya!

Demikianlah pembahasan singkat mengenai masturbasi sebagai teknik untuk membuat seks tahan lama. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan kondom dengan climax delay lubricant, pelumas khusus yang bisa membantu menunda ejakulasi, misalnya dengan produk Fiesta Delay, Supreme Performax, atau Sutra OK. Jika Anda masih memiliki pertanyaan, Anda bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Anda bisa bebas bertanya, sebab semua hal yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Mencapai Orgasme dengan Kondom yang Enak, Ini Triknya!

Orgasme adalah keinginan banyak orang. Ketika orgasme, tubuh bereaksi hingga menimbulkan sensasi yang luar biasa. Purwanti (2010), penulis buku The ‘O’ Project, mendeskripsikan orgasme sebagai ketenangan yang pecah pada suatu titik dalam hubungan seks, diikuti dengan perubahan ekspresi wajah, napas yang semakin cepat, lubang hidung yang melebar, serta peningkatan saliva yang membuat lidah terkulai dan menggeliat. Pupil mata kemudian membesar akibat sensitivitas yang meningkat, hingga tercapai klimaks yang terkadang disertai dengan kata-kata tidak beraturan serta racauan penuh emosi yang mengekspresikan kenikmatan. Ada kebanggaan istimewa ketika Anda berhasil membantu pasangan mencapai orgasme. Akan tetapi, dibutuhkan trik tersendiri untuk bisa mengupayakannya. Salah satunya adalah dengan memilih kondom yang enak.

Baca Juga: Gagal Orgasme? Ini Empat Kemungkinan Penyebabnya

  • Kondom bertekstur
    Mengingat bahwa sebagian perempuan tidak bisa langsung mencapai orgasme hanya dengan penetrasi saja (Dweck & Westen, 2017), setiap langkah yang bisa menambah rangsangan fisik bisa sangat membantu. Di antaranya yaitu dengan menggunakan kondom bertekstur. Dengan kondom berbintil, bergerigi dan berulir, sensasi yang dihasilkan saat berhubungan seks semakin meningkat. Di Indonesia, beberapa contoh kondom yang enak dengan tekstur seperti ini misalnya kondom Andalan, Sutra Gerigi, Fiesta Dotted, Fiesta Extreme, dan Supreme Sensation.
  • Kondom penunda klimaks
    Faktanya, 40% perempuan sulit mencapai orgasme karena waktu berhubungan seks yang terlalu singkat (Brenner, 2018, Psychology Today). Jika kendala Anda dalam mencapai orgasme adalah perbedaan waktu yang dibutuhkan laki-laki dan perempuan untuk sampai di puncak klimaks, kondom berpelumas khusus yang dapat menunda klimaks bisa menjadi solusi bagi Anda. Beberapa contoh produk kondom penunda klimaks misalnya kondom Fiesta Delay, Sutra OK, dan Supreme Performax.
  • Kondom getar
    Kondom yang satu ini bukan merupakan alat kontrasepsi dan tidak bisa melindungi Anda dari risiko infeksi menular seksual (IMS), namun bisa digunakan untuk memberikan sensasi dalam berhubungan seks dengan pasangan. Anda juga bisa menggantinya dengan sex toys seperti vibrator untuk menambah rangsangan seksual. Jangan lupa untuk memastikan bahwa sex toys selalu bersih dan higienis sebelum digunakan. Kalau perlu, lapisi vibrator dengan kondom.

Selain dengan memilih kondom yang enak, ada beberapa trik lain yang bisa digunakan untuk menambah kemungkinan orgasme, antara lain (Dweck & Westen, 2017):

  • Berdiskusi dengan pasangan mengenai hal-hal yang disukai dan tidak disukai saat berhubungan seks
  • Mengurangi stres dan beristirahat yang cukup
  • Mengatur pola hidup yang sehat dengan makanan bergizi dan olahraga rutin
  • Mengurangi distraksi di waktu-waktu intim, misalnya dengan mematikan televisi, komputer, dan HP
  • Memastikan adanya privasi, sehingga tidak akan ada kekhawatiran bahwa anak-anak atau orang lain bisa masuk ke ruangan.

Baca Juga: Ini Aroma Kondom yang Enak untuk Meningkatkan Kualitas Hubungan Seks

Itulah tadi trik mencapai orgasme dengan menggunakan kondom yang enak. Jika masalah orgasme masih mengganggu setelah Anda melakukan trik-trik tadi, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan seksolog atau psikolog. Siapa tahu, Anda bisa terbantu dengan sesi konseling. Anda juga bisa mengunjungi dokter apabila Anda mencurigai adanya faktor medis yang mengganggu libido Anda atau pasangan Anda. Di samping itu, kalau Anda masih memiliki pertanyaan, Anda pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459  pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Anda bisa berkonsultasi dengan bebas, sebab semua hal yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Wah, Ternyata Ini 6 Hormon Menakjubkan di Balik Kesuburan Laki-laki dan Perempuan

Ibarat kurir, hormon mengantarkan pesan dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya dengan melalui aliran darah (Hill, 2019). Beberapa hormon bisa memicu reaksi tubuh dalam waktu singkat, namun ada pula hormon yang memerlukan waktu lebih lama untuk menuntaskan pekerjaannya, misalnya hormon-hormon yang mengatur kesuburan laki-laki dan perempuan. Hormon-hormon tersebut mengirimkan signal yang kemudian akan diterima oleh sel target spesifik. Setelah itu, terjadi respon kimia dan tubuh pun bereaksi. Berikut beberapa jenis hormon yang berperan di balik kesuburan laki-laki dan perempuan:

Baca Juga: Kontrasepsi Hormonal Bikin Haid Tidak Teratur?

  1. Gonadattropin releasing hormone (GnRH)
    GnRH adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus di dalam otak (Papalia & Feldman, 2012). Jika Anda membayangkan tubuh seperti sebuah organisasi, maka GnRH adalah bos yang menentukan pembagian tugas untuk para bawahannya. Dalam konteks ini, GnRH menyampaikan pada kelenjar pituitary untuk melepas follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinising hormone (LH) agar FSH dan LH bisa mulai mengerjakan tugas-tugas mereka (Hill, 2019).
  2. Follicle stimulating hormone (FSH)
    FSH diproduksi di kelenjar pituitary yang juga terletak di dalam otak. Pada laki-laki, FSH dibutuhkan untuk memproduksi sperma (WebMD, 2020). Pada perempuan, fungsinya adalah untuk merangsang folikel, yaitu kantung-kantung kecil tempat berkembangnya sel telur di dalam indung telur (ovarium). Tujuan dirangsangnya folikel adalah agar salah satu folikel bisa pecah dan mengeluarkan sel telur yang sudah matang serta siap dibuahi (Griffey, 2010).
  3. Luteinizing hormone (LH)
    LH diproduksi oleh kelenjar pituitary. Pada perempuan, LH merangsang tubuh untuk memproduksi estrogen, melepaskan sel telur yang sudah dimatangkan oleh FSH, serta merangsang corpus luteum untuk memproduksi progesteron setelah sel telur dilepaskan. Pada laki-laki, LH memicu perkembangan sel dalam testis untuk memproduksi testosteron (Griffey, 2010).
  4. Estrogen
    Laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki estrogen, namun perempuan biasanya memproduksi lebih banyak estrogen melalui ovarium. Efek estrogen pada perempuan misalnya pertumbuhan payudara, pinggul, dan rambut kemaluan. Estrogen juga turut mengatur siklus menstruasi serta tingginya libido perempuan (Griffey, 2010). Laki-laki memproduksi estrogen melalui kelenjar adrenalin dan testis. Estradiol, bentuk estrogen yang paling dominan, juga memiliki peranan penting bagi kesuburan laki-laki, yaitu dengan mengatur libido, kemampuan ereksi penis, serta produksi sperma (Shulster, Bernie, & Ramasamy, 2016).
  5. Testosteron
    Seperti estrogen, testosteron juga dimiliki oleh laki-laki dan perempuan. Bedanya, laki-laki pada umumnya memproduksi lebih banyak testosteron melalui testis (MacGill, 2019, Medical News Today), sementara perempuan memproduksi testosteron dalam kadar yang lebih rendah melalui ovarium. Testosteron berfungsi untuk membangun massa otot, meningkatkan kepadatan tulang, serta membangun libido, baik pada laki-laki maupun perempuan (Hill, 2019).
  6. Progesteron
    Progesteron diproduksi tubuh perempuan melalui corpus luteum, yaitu ‘cangkang’ yang tadinya ditempati sel telur sebelum matang dan dilepaskan keluar. Fungsinya adalah untuk menebalkan dinding rahim demi mempersiapkan kehamilan (Dweck & Westen, 2017). Jika tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, dinding rahim akan luruh dan menyebabkan menstruasi. Pada laki-laki, progesteron diproduksi oleh kelenjar adrenalin dan testis. Laki-laki membutuhkan progesteron untuk memproduksi testosteron (Nichols, 2017, Medical News Today).

Baca Juga: Jenis Pakaian Dalam, Salah Satu Faktor yang Ternyata Bisa Memengaruhi Kesuburan Laki-laki

Itulah pembahasan singkat mengenai 6 hormon menakjubkan di balik kesuburan laki-laki dan perempuan. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan seksual dan reproduksi, Anda bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Semua yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Mengenal Bacterial Vaginosis, Dalang Penyebab Keputihan yang Bau

Dari sekian banyak jenis infeksi yang bisa terjadi pada vagina, bacterial vaginosis (BV) merupakan yang paling sering terjadi pada perempuan usia subur. BV bahkan seringkali menjadi dalang di balik munculnya keputihan yang bau. Sebuah penelitian terhadap 13.153 perempuan menemukan bahwa sebanyak 4.449 atau 34% dari mereka mengalami BV (Davis, Pathela, et al., 2019). Mengingat bahwa risiko BV pada perempuan cukup besar, Anda perlu mengetahui gejala dan pencegahannya.

BV terjadi karena terganggunya keseimbangan ekosistem bakteri dalam vagina. Kalau Anda sering mengonsumsi yogurt, Anda mungkin sudah familiar dengan beberapa jenis bakteri baik Lactobacilli yang dibutuhkan usus untuk membantu pencernaan. Seperti layaknya usus, vagina juga membutuhkan bakteri-bakteri baik Lactobacilli agar ekosistemnya tetap seimbang. Ekosistem vagina punya derajat keasamannya sendiri, yaitu 4,9-3,5 pH (Hill, 2019). Fungsinya adalah untuk menyeleksi bakteri agar bakteri-bakteri buruk seperti Gardnerella tidak berkembang biak dengan pesat. Apabila keseimbangan ekosistem bakteri dalam vagina terganggu, hal ini bisa menyebabkan BV, infeksi jamur, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Baca Juga: 5 Strategi Menjaga Kesehatan Reproduksi Sambil Mencegah Penularan Virus Corona

Berbeda dengan sifilis, gonorrhoea, atau HIV/AIDS, BV tidak tergolong infeksi menular seksual (IMS). Meskipun begitu, BV seringkali muncul setelah terjadinya hubungan seks, khususnya apabila dilakukan dengan pasangan baru atau dengan beberapa pasangan seksual (cdc.gov).
Beberapa faktor lain yang juga bisa meningkatkan risiko terkena BV antara lain (Hill, 2019):

  • Kebiasaan mencuci vagina dengan cara yang salah
  • Sering mandi di dalam bath tub dengan menggunakan gelembung-gelembung sabun
  • Kebiasaan merokok
  • Sedang menderita IMS

Faktanya, sebanyak 50-75% kasus BV pada perempuan tidak menunjukkan gejala sama sekali (Brazier, 2017, Medical News Today). Akan tetapi, beberapa gejala BV dapat diamati dengan memperhatikan cairan keputihan yang keluar dari vagina. Jika Anda terkena BV, keputihan akan cenderung lebih tipis dan encer dengan warna kelabu, kekuning-kuningan, atau kehijau-hijauan. Keputihan biasanya akan berbau tidak sedap, namun tidak disertai rasa gatal ataupun iritasi (Hill, 2019).

BV bisa dicegah dengan beberapa strategi, antara lain (cdc.gov):

  • Menghindari hubungan seks berisiko
  • Membatasi jumlah pasangan
  • Menggunakan kondom secara tepat dan konsisten
  • Mencuci vagina secara baik dan benar. Jika Anda merasa perlu membersihkan alat kelamin, bersihkan bagian luar (vulva) dengan air ataupun sesekali dapat menggunakan sabun kewanitaan yang memiliki kandungan prebiotic serta aman seperti Andalan Feminine Care, namun jangan membersihkan bagian dalam (vagina).

Apabila Anda mencurigai infeksi BV, segeralah memeriksakan diri ke dokter agar lekas diobati. Kalau Anda sudah terlanjur membersihkan cairan keputihan sebelum kunjungan ke dokter, beritahu dokter Anda mengenai bau yang sempat muncul dari keputihan, sebab ini merupakan informasi penting. Dokter membutuhkan sampel cairan keputihan untuk bisa memberikan diagnosis. Kemudian, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik. Jangan menganggap remeh BV yang tidak banyak menunjukkan gejala. Berikut dampak yang bisa terjadi apabila BV tidak diobati (Hill, 2019):

  • Menstruasi semakin deras dan menyakitkan
  • Muncul abses / bisul bernanah di area payudara
  • Meningkatnya risiko keguguran dan melahirkan secara prematur bagi perempuan hamil
  • Kemungkinan terkena radang panggul meningkat bagi penderita BV yang sedang menjalani prosedur pembatalan kehamilan serta yang melahirkan dengan operasi caesar

Baca Juga: Trik Membedakan Keputihan yang Normal dan Tidak Normal

Demikianlah informasi mengenai BV dan cara mengenalinya dari cairan keputihan. Jika Anda memiliki pertanyaan, Anda bisa berkonsultasi ke Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459  pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Semua yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Singkat dan Praktis, Begini Proses Suntik KB 3 Bulanan yang Ramah Ibu Menyusui

Salah satu metode kontrasepsi yang cukup populer di kalangan perempuan adalah suntikan KB. Cara kerjanya adalah dengan memanipulasi kadar hormon dalam tubuh untuk mencegah kehamilan. Tepatnya, dengan mencegah terjadinya ovulasi serta mempertebal lendir leher rahim agar sperma sulit masuk untuk membuahi sel telur (Hill, 2019). Suntikan KB juga sangat diminati karena punya varian yang bisa menjadi pilihan kontrasepsi untuk ibu menyusui.

Baca Juga: Aman Digunakan, Ini Pilihan Kontrasepsi Ramah ASI untuk Ibu Menyusui

Ada beberapa jenis suntikan KB yang tersedia di Indonesia, misalnya:

  • Suntikan KB Andalan 1 bulan berisi kombinasi progesteron dan estrogen, yaitu 50 mg Medroxyprogesterine Acetate dan 10 mg Estradiol Cypionate
  • Suntikan KB Harmonis 1 bulan, isinya juga merupakan kombinasi progesteron dan estrogen dengan 50 mg Medroxyprogesterine Acetate dan 10 mg Estradiol Cypionate
  • Suntikan KB Andalan 3 bulan yang hanya berisi progesteron saja, yakni 150 mg Medroxyprogesterone, tersedia dalam vial bervolume 1 ml dan 3 ml

Dari ketiga jenis tersebut, jenis suntikan KB yang merupakan kontrasepsi untuk ibu menyusui adalah yang ketiga, yaitu suntikan KB Andalan 3 bulan yang hanya berisi progesteron saja. Artinya, kontrasepsi tersebut tidak akan memengaruhi produksi dan kualitas ASI. Jadi, Anda tetap bisa nyaman memberikan asupan gizi untuk si buah hati tanpa perlu khawatir.

Prosedur suntik KB pada umumnya juga singkat dan praktis. Anda boleh meminta dokter atau bidan melaksanakan suntik KB kapanpun dalam siklus Anda, selama Anda yakin bahwa Anda sedang tidak hamil. Apabila Anda disuntik dalam 5 hari pertama siklus menstruasi, maka Anda akan langsung terlindungi dari kehamilan. Kalau Anda disuntik pada hari lain dalam siklus bulanan Anda, maka Anda akan membutuhkan alat kontrasepsi lain seperti kondom selama kurang lebih 7 hari jika ingin berhubungan seks (nhs.uk). Kemudian, perlindungan suntik KB mulai berlaku. Dengan suntik KB progesteron, manfaat perlindungan kontrasepsi untuk ibu menyusui bisa bertahan selama 3 bulan. Langkah-langkah suntik KB adalah sebagai berikut (SOP Tindakan Suntik KB 1 Bulan / 3 Bulan, UIN Alauddin Makassar, 2017):

  • Datang dan mendaftarkan diri ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit
  • Berkonsultasi dengan dokter atau bidan Andalan mengenai riwayat kesehatan Anda serta metode kontrasepsi yang sesuai. Di sini akan diberikan penjelasan mengenai cara kerja kontrasepsi yang akan Anda gunakan, waktu perlindungannya, efek samping yang mungkin timbul, serta hal-hal terkait lainnya.
  • Apabila sudah diputuskan untuk melaksanakan suntik KB, dokter akan menjelaskan prosedurnya pada Anda dan keluarga atau pendamping Anda.
  • Tenaga medis terlatih akan membersihkan bagian tubuh yang hendak disuntik, yakni lengan atas atau pantat. Pembersihan dilakukan dengan kapas alkohol.
  • Tenaga medis akan memberi tahu Anda bahwa jarum yang digunakan baru dan steril.
  • Cairan disuntikkan.
  • Proses suntik KB selesai. Anda akan diberikan kartu akseptor dan diminta datang kembali sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Untuk ibu menyusui, jadwal suntik berikutnya biasanya 3 bulan kemudian.
  • Anda bisa segera melakukan pembayaran di kasir.

Baca Juga: Mencegah Kehamilan dengan Kontrasepsi: 6 Metode KB Modern dan Masa Perlindungannya

Mudah-mudahan dengan deskripsi singkat di atas Anda lebih memiliki gambaran mengenai langkah-langkah menggunakan suntik KB, kontrasepsi untuk ibu menyusui. Jika Anda masih bingung, memiliki pertanyaan, atau ingin berkonsultasi, Anda bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Tidak perlu ragu, sebab segala informasi yang Anda sampaikan akan dijaga kerahasiaannya.

Program Keluarga Berencana Ditentang Mertua? Ini 3 Strategi yang Bisa Anda Lakukan

Di banyak keluarga, mertua memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan rumah tangga. Tidak jarang, mertua pun merasa bahwa merekalah yang berhak menentukan jumlah anak yang ideal untuk para menantu (Char, Saavala & Kulmala, 2010). Pilihan untuk mengikuti program Keluarga Berencana bisa menjadi sebuah tantangan. Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada jalan keluar. Berikut beberapa strategi yang bisa Anda terapkan.

Baca Juga: 4 Keuntungan Ikut Program Keluarga Berencana untuk Para Ayah

  1. Berkomunikasi dengan terbuka
    Terkadang mertua hanya menginginkan yang terbaik bagi anak dan menantunya, namun cara mereka menunjukkannya kurang tepat. Jika ini kasusnya, yakinkan mertua bahwa program Keluarga Berencana memang merupakan keputusan yang tepat bagi Anda dan pasangan. Kemukakan juga segala informasi pendukung, misalnya jika Anda berargumen soal kesehatan, tunjukkan bahwa memang akan ada risiko medis apabila terjadi kehamilan. Kalau alasan Anda adalah ingin mengutamakan pendidikan atau karir dulu, ceritakan mengapa hal tersebut penting dan akan membuat Anda dan keluarga bahagia.
    Sampaikan juga bahwa Anda kemungkinan besar tidak akan bisa menjadi orangtua yang baik jika harus mengasuh anak dalam keadaan belum siap atau terpaksa. Kompromi untuk memberikan 1-2 orang cucu kemudian berkontrasepsi mungkin terdengar ideal, namun tidak bisa selalu dijadikan solusi. Faktanya, meskipun sudah diberikan beberapa orang cucu, banyak mertua yang tetap bersikeras menantunya hamil lagi hingga cucu yang diperoleh jenis kelaminnya sesuai harapan (Char, Saayala & Kumala, 2010).

  2. Memanfaatkan dukungan dari pasangan
    Jika mertua tidak mau mendengarkan Anda, jangan terburu-buru menyerah. Mungkin mereka mau mendengarkan sang buah hati alias pasangan Anda. Menurut penelitian, pasangan bisa menjadi mediator yang baik dalam konflik antara menantu dengan mertua (Shih & Pike, 2010). Meskipun begitu, menyerahkan segala masalah untuk diselesaikan pasangan tanpa berusaha sendiri juga tidak bijak. Pasangan boleh membantu, tetapi Anda tetap harus mampu berbicara untuk diri sendiri.

  3. Memperkuat otonomi pribadi
    Otonomi adalah kemampuan untuk mengatur diri sendiri. Dalam konteks Keluarga Berencana, Anda butuh otonomi untuk bisa menentukan ukuran keluarga sesuai dengan keinginan dan menggunakan kontrasepsi. Otonomi Anda akan lebih rendah jika Anda bergantung secara finansial pada mertua atau keluarga pasangan. Kasus seperti ini juga sering terjadi di India, di mana perempuan yang baru menikah biasanya tinggal bersama keluarga suaminya dengan suami sebagai kepala keluarga dan ibu mertua sebagai kepala rumah tangga yang membuat berbagai keputusan. Dengan rendahnya otonomi istri, keputusan mengenai jumlah keturunan ditetapkan oleh mertua. Bahkan ketika ingin mengunjungi puskesmas, klinik, atau rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan KB atau kesehatan reproduksi pun, hanya 14% perempuan yang tinggal bersama mertuanya diperbolehkan untuk pergi (Anukriti, Herrera-Almanza, Karra & Pathak, 2019). Situasi-situasi seperti ini tidak akan terjadi jika otonomi pribadi lebih besar.
    Ada banyak cara untuk memperbesar otonomi pribadi. Dua di antaranya adalah melalui pendidikan dan karir, khususnya bagi perempuan. Faktanya, perempuan dengan pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki preferensi jumlah anggota keluarga yang lebih kecil, serta lebih berani mengambil keputusan untuk mewujudkannya (Kumar, Bordone, & Muttarak, 2016).

Baca Juga: Ini 4 Alasan Mengikuti Program Keluarga Berencana Meskipun Belum Menikah

Itulah tadi tiga strategi yang bisa dilakukan apabila program Keluarga Berencana Anda ditentang oleh mertua. Selain itu, Anda juga bisa berkonsultasi ke Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau ke 0811-1-326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Semua informasi yang Anda sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

5 Strategi Menjaga Kesehatan Reproduksi Sambil Mencegah Penularan Virus Corona

Dengan maraknya penyebaran virus COVID-19, pemerintah mensosialisasikan konsep social distancing, di mana masyarakat diimbau untuk menjaga jarak dari orang lain serta melakukan berbagai aktivitas dari rumah. Strategi ini sangat berguna untuk mencegah penularan. Akan tetapi, belum banyak yang membahas mengenai potensi penularan di antara pasangan. Padahal, dengan ataupun tanpa Corona, kebutuhan akan romansa sekaligus menjaga kesehatan reproduksi tetap ada. Lantas bagaimana strategi pencegahan penularan Corona dalam kehidupan seksual? Berikut poin-poin pentingnya.

Baca Juga: Sulit Mengakses Kontrasepsi? Ini Solusi Mencegah Kehamilan di Tengah Wabah Corona

  1. Pasangan yang serumah dan tidak menunjukkan gejala bisa tetap berhubungan seks.
    Risiko penularan tidak akan jauh berbeda dengan ataupun tanpa seks jika Anda dan pasangan memang tinggal serumah dan berbagi lingkungan yang sama (BBC, 2020). Meskipun begitu, jangan lupa untuk tetap rajin berganti baju, mandi, dan mencuci tangan dengan sabun jika baru keluar dari rumah.
  2. Menghindari aktivitas seksual berisiko dengan orang baru.
    Meskipun seseorang tidak menunjukkan gejala, mereka tetap bisa menjadi carrier (penghantar) virus Corona. COVID-19 tidak menular melalui seks vaginal, namun bisa menular melalui air liur saat berciuman, seks oral, rimming, dan seks anal apabila Anda terkena feses dari seseorang yang positif COVID-19 (New York City Health Department, 2020). Pemakaian kondom bisa mengurangi kemungkinan kontak dengan air liur atau feses sekaligus menjaga kesehatan reproduksi dengan mencegah infeksi menular seksual (IMS), tetapi tidak bisa menjamin Anda tidak akan terkena Corona. Virus juga bisa masuk ke tubuh setelah Anda menyentuh permukaan yang terkontaminasi (The Guardian, 2020), misalnya seprai, pakaian, atau tubuh pasangan.
  3. Mengisolasi diri jika terlanjur kontak dengan orang yang kemudian bergejala Corona.
    Jika sudah berciuman atau berhubungan seks dengan seseorang dan orang tersebut kemudian mengalami batuk kering atau demam, pastikan bahwa Anda mengisolasi diri (BBC, 2020). Tidak perlu ke rumah sakit, sebab infeksi COVID-19 bisa membaik sendiri. Akan tetapi, tetaplah berada di rumah selama minimal 2 minggu agar Anda tidak menjadi carrier yang menularkan virus ke orang lain, khususnya kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan orang dengan kekebalan tubuh yang rendah. Selain itu, jika ternyata Anda cuma terkena flu biasa, Anda bisa benar-benar terkena Corona apabila mengunjungi rumah sakit yang penuh pasien serta orang-orang di ruang tunggu yang bisa saja merupakan carrier. Manfaatkan pelayanan rumah sakit hanya jika Anda sudah sakit parah.
  4. Memberitahu pasangan apabila Anda tiba-tiba menunjukkan gejala
    Apabila Anda berciuman atau berhubungan seks, kemudian Anda mengalami gejala Corona, jadilah seseorang yang bertanggung jawab. Artinya, selain melakukan isolasi diri, beritahu pasangan Anda. Bukan untuk membuat panik, namun agar pasangan Anda lebih siap mengenai kemungkinan bahwa ia bisa terkena Corona atau sedang menjadi carrier. Dengan demikian pasangan Anda pun bisa lebih berhati-hati ketika berinteraksi dengan orang lain.
  5. Mencari alternatif kegiatan seksual yang lebih ama
    Alih-alih menambah risiko terkena Corona dengan bertemu secara langsung, Anda masih bisa melakukan sexting, memanfaatkan fitur video call, membaca sastra erotika dewasa, atau melakukan masturbasi. Menurut panduan Departemen Kesehatan New York (2020), masturbasi merupakan opsi paling aman selama pandemik Corona. Jangan lupa mencuci tangan dan sex toys dengan air dan sabun.

Baca Juga: Sulit Mengakses Kontrasepsi? Ini Solusi Mencegah Kehamilan di Tengah Wabah Corona

Itulah beberapa strategi yang bisa Anda gunakan agar seks tetap berlangsung di tengah wabah Corona tanpa membahayakan paru-paru dan kesehatan reproduksi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan, Anda bisa berkonsultasi ke Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin-Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Semua yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Sulit Mengakses Kontrasepsi? Ini Solusi Mencegah Kehamilan di Tengah Wabah Corona

Di tengah pandemik COVID-19, pasokan barang kebutuhan sehari-hari mulai berkurang, termasuk alat-alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Selain masalah produksi yang melambat, distribusi produk juga kini memakan waktu lebih lama, dengan perizinan impor semakin ketat dan beberapa negara yang memberlakukan pelarangan impor sementara.

Padahal, justru di saat krisis begini kontrasepsi amat dibutuhkan, dengan meningkatnya kedekatan pasutri selama masa karantina. Pimpinan Departemen Kesehatan di Skotlandia pun mengimbau masyarakat agar menggunakan kontrasepsi saat lockdown demi mencegah kehamilan di masa kritis ini, sebab perempuan hamil sistem imunnya lebih rentan dan bisa menambah potensi penularan Corona bagi diri sendiri dan orang lain. Apalagi, social distancing akan sulit dilakukan dengan pemeriksaan kehamilan rutin di rumah sakit. Pernyataan ini dikeluarkan menyusul kasus pertama bayi yang positif virus Corona di Inggris (The Independent, 2020).

Baca Juga: 6 Alasan Krusial Mencegah Kehamilan di Tengah COVID-19

Lantas, bagaimana solusinya agar masyarakat tetap bisa mengakses kontrasepsi di tengah wabah Corona ini? Berikut beberapa alternatifnya.

  • Membeli kondom di apotek atau supermarket
    Jika Anda tidak bisa berkunjung ke rumah sakit untuk meminta resep pil KB, mengikuti jadwal suntik, pemasangan implan, ataupun pengecekan IUD, tidak perlu khawatir, sebab Anda masih bisa membeli kondom secara bebas. Meskipun banyak fasilitas yang tutup, sebagian besar supermarket dan apotek tetap beroperasi selama masa karantina. Yang penting, jangan lupa untuk berganti baju, mencuci tangan, dan mandi sesegara mungkin saat Anda tiba di rumah.
  • Membeli kontrasepsi secara online melalui smartphone Anda
    Berbagai toko online masih menjual kondom serta pil KB, sehingga Anda bisa memesannya dengan mudah tanpa perlu keluar rumah. Beberapa gerai terpercaya yang menjual produk kontrasepsi secara online di Indonesia misalnya Asmaraku, Klik-K24, Kimia Farma, Halodoc, Grab Health, dan Jd.id. Jangan lupa untuk menanyakan ketersediaan stok terlebih dahulu serta memastikan tanggal expiry date sebelum membeli. Usahakan untuk hanya bertransaksi melalui gerai-gerai resmi. Kalaupun Anda terpaksa membeli melalui merchant yang bukan merupakan gerai resmi karena keterbatasan stok, pastikan bahwa toko yang Anda pilih memang memiliki reputasi yang baik. Caranya, bacalah kolom ulasan terlebih dahulu.
  • Memanggil dokter atau bidan ke rumah
    Alih-alih mengunjungi rumah sakit, Anda bisa memanggil tenaga medis ke rumah untuk suntik KB. Saat ini sudah ada cukup banyak aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk membuat janji bersama dokter di rumah Anda sendiri. Jadi, Anda tetap bisa mendapatkan pelayanan meskipun tidak bisa ke mana-mana.

Baca Juga: 5 Strategi Menjaga Kesehatan Reproduksi Sambil Mencegah Penularan Virus Corona

Itulah 3 solusi mengakses kontrasepsi untuk mencegah kehamilan di tengah pandemik Corona. Jika Anda memiliki pertanyaan, Anda bisa berkonsultasi ke Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459   pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Semua yang disampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Cara Efektif Menghitung Masa Subur Agar Bisa Merencanakan Kehamilan

Tahukah Anda? Kehamilan ternyata bisa direncanakan dengan memanfaatkan kalender. Sistem yang disebut dengan metode kalender, rhythm method, atau juga dikenal sebagai fertility awareness method (FAM) ini diterapkan dengan menandai tanggal-tanggal subur di antara siklus menstruasi yang dianggap ideal untuk berhubungan seks.

Siklus Menstruasi
Secara teoritis, siklus menstruasi terdiri dari 28 hari. Meskipun begitu, kenyataannya siklus menstruasi perempuan bisa saja bervariasi dengan durasi mulai dari 26 hingga 35 hari (Mihm, Gangooly & MuttuKrishna, 2010). Siklus ini mencakup beberapa hari dengan masa subur yang tinggi, hari terjadinya ovulasi, menstruasi, dan kemudian disusul dengan masa subur yang rendah.

Baca Juga: Menghitung Masa Subur Pakai Termometer, Memangnya Bisa?

Menggunakan Metode Kalender untuk Memprediksi Masa Subur
Agar pasangan bisa segera hamil, hubungan seks sebaiknya terjadi di masa subur, yakni mulai dari 5 hari sebelum ovulasi, tepat di hari ovulasi, atau 12 hingga 24 jam pasca ovulasi. Masalahnya, tidak seperti menstruasi, ovulasi seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda yang bisa dilihat secara kasat mata. Oleh karena itu, salah satu cara untuk memprediksinya adalah dengan metode kalender.

Metode kalender merupakan metode yang efektif untuk memprediksi masa subur (Scherwitzl, Hirschberg, dan Scherwitzl, 2015). Metode ini memanfaatkan pengetahuan mengenai lamanya siklus menstruasi tiap-tiap orang. Untuk menerapkannya, Anda bisa menggunakan kalender untuk melakukan pencatatan secara manual atau mengunduh salah satu dari berbagai jenis aplikasi kalender menstruasi yang bisa Anda akses melalui smartphone Anda.
Langkah-langkah Menggunakan Metode Kalender

  • Catat tanggal dan durasi menstruasi terakhir
    Misalnya, di bulan lalu Anda menstruasi dengan durasi selama 7 hari dari tanggal 14 hingga 20 Februari.
  • Catat tanggal prediksi ovulasi
    Ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sejak hari pertama menstruasi. Jadi, jika Anda mengalami menstruasi hari pertama pada tanggal 14 Februari, maka Anda seharusnya ovulasi pada tanggal 28 Februari.
  • Catat tanggal-tanggal subur yang ideal untuk berhubungan seks
    Dengan berbekal informasi mengenai tanggal prediksi ovulasi, yaitu 28 Februari, tandai 5 hari sebelumnya, yakni tanggal 23 hingga 27 Februari, dan satu hari setelahnya, yaitu tanggal 29 Februari. Inilah tanggal-tanggal subur Anda.

Sebaliknya, jika Anda ingin menggunakan metode kalender untuk mencegah kehamilan, hindari berhubungan seks tanpa kontrasepsi pada tanggal-tanggal subur tadi.

Hal-hal Lain yang Perlu Diperhatikan

  • Metode kalender membutuhkan disiplin dan pencatatan yang teliti
    Anda tidak bisa sekadar mengira-ngira, misalnya “Bulan lalu menstruasi berapa hari ya? Tulis 6 hari saja deh.” Ini bisa menyebabkan melesetnya prediksi untuk bulan-bulan berikutnya. Anda harus betul-betul mencatat dengan tekun dan konsisten setiap bulannya.
  • Metode kalender kurang bisa diandalkan jika siklus menstruasi tidak teratur
    Beberapa hal yang bisa menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur misalnya jika Anda baru saja melahirkan, sedang menyusui, sedang memasuki masa transisi menuju menopause, atau menggunakan jenis obat-obatan tertentu yang memengaruhi hormon (Hill, 2019). Selain kondisi-kondisi medis, kejadian dalam hidup Anda pun bisa memengaruhi siklus menstruasi hingga menjadi kurang teratur, misalnya jika Anda baru berduka, mengalami banyak tekanan di bidang karir atau rumah tangga, ataupun baru mengalami peristiwa traumatis.

Baca Juga: Wah, Ternyata Ini 6 Hormon Menakjubkan di Balik Kesuburan Laki-laki dan Perempuan

Selain dengan metode kalender, masih ada banyak cara lainnya untuk menentukan masa subur, misalnya dengan mengukur suhu tubuh saat sedang beristirahat (basal body temperature) atau memperhatikan kekentalan cairan vagina (Hill, 2019). Jika Anda masih bingung, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter / bidan. Anda pun bisa curhat atau mengajukan pertanyaan ke HaloDKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke  https://wa.me/628111326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Semua informasi yang Anda sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

4 Alasan Pentingnya Memahami Kesehatan Seksual Reproduksi di Era Modern

Kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak yang menyertainya merupakan sesuatu yang sangat penting di era modern. Siapapun yang aktif secara seksual wajib memahaminya. Berikut beberapa alasan mengapa pengetahuan mengenai topik ini dibutuhkan di masa kini.

Baca Juga: Selain Ejakulasi Dini, Ini Tiga Masalah Ejakulasi pada Pria

  1. Orang bisa mengakses informasi yang salah mengenai kesehatan reproduksi dari internet
    Dengan perkembangan internet, orang lebih mudah mendapatkan informasi untuk mengedukasi diri. Masalahnya, informasi dari internet sulit dijamin akurasinya. Misalnya, jika yang dijadikan sarana belajar kesehatan reproduksi adalah video porno. Orang awam yang menonton porno seringkali tidak mengetahui bahwa aktor dan aktris di balik layar harus memberikan persetujuan (consent), melakukan tes untuk memastikan bahwa mereka bebas infeksi menular seksual (IMS), dan memakai kontrasepsi terlebih dahulu. Hal ini bisa menyebabkan munculnya ekspektasi yang tidak realistis mengenai hubungan seksual, ketidaktahuan bahwa seks tanpa kontrasepsi bisa menyebabkan kehamilan yang tidak direncana (KTD), penyebaran IMS, serta normalisasi budaya pemerkosaan (rape culture).

  2. Kemajuan teknologi memperluas kemungkinan menjalin relasi seksual dengan siapa saja
    Dengan teknologi, batas-batas geografis seolah buyar. Sebagai contoh, sekarang Anda bisa mengencani siapapun di manapun hanya dengan menggunakan situs kencan online. Akan tetapi, bukan berarti pilihan ini bebas risiko. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 19 jejaring sosial dan situs kencan menemukan bahwa wilayah yang didominasi dengan pengguna beberapa situs kencan tertentu memiliki angka IMS yang lebih tinggi daripada yang lainnya (Enomoto, Noor, & Widner, 2017). Artinya, risiko penularan IMS tidak bergantung dari penggunaan situs kencan itu sendiri, namun dari seberapa bijak mereka memilih situs kencan. Setiap situs kencan punya target pasar yang berbeda. Ada yang menargetkan orang-orang yang mencari hubungan serius, ada yang tidak. Kalaupun Anda hanya ingin hubungan casual, pastikan dulu bahwa situs kencan yang Anda gunakan memang menarik orang-orang yang mempraktekkan seks aman, agar risiko terkena IMS seperti klamidia, gonorrhoea, dan HIV/AIDS lebih rendah.

  3. Modus pelecehan seksual semakin banyak dan bervariasi
    Di era modern, ada semakin banyak modus pelecehan seksual. Sebut saja revenge porn, yaitu tindakan menyebarkan foto/video porno mantan pacar tanpa izin setelah putus (McGlynn, Rackley & Houghton, 2017). Selain itu, pelecehan seksual online lainnya misalnya memaksa pasangan berpose mesum saat video call atau memberi komentar tidak senonoh di jejaring sosial. Untuk bisa mencegah dan menyikapi kasus-kasus ini, Anda butuh pengetahuan yang memadai mengenai hak kesehatan seksual dan reproduksi.

  4. Pemahaman mengenai apa yang dianggap sebagai hak sudah berkembang. Jika Anda melanggar hak orang lain, Anda bisa dikenakan tuntutan hukum.
    Jika dulu tindakan memanggil perempuan di pinggir jalan merupakan hal yang dianggap normal, sekarang Anda bisa dianggap melakukan catcalling, suatu bentuk pelecehan seksual. Kalau sebelumnya suami-istri saling memukul adalah percekcokan rumah tangga yang dianggap biasa, sekarang tindakan ini dikategorikan sebagai kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Mendesak dilakukannya hubungan seks adalah pemerkosaan, meskipun dilakukan di antara sesama pacar atau pasangan suami istri. Dari contoh-contoh tersebut, bisa dilihat bahwa kesadaran mengenai Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi sudah mulai menjadi norma. Oleh karena itu Anda pun perlu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang ada.

Baca Juga: 5 Strategi Menjaga Kesehatan Reproduksi Sambil Mencegah Penularan Virus Corona

Dari keempat poin tadi, bisa disimpulkan bahwa pemahaman mengenai kesehatan seksual dan reproduksi sangat diperlukan di era modern. Untuk itu, sudah saatnya Anda mempelajarinya dengan lebih lanjut. Jika Anda masih memiliki pertanyaan, hubungi layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke  https://wa.me/628111326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Anda bisa berkonsultasi dengan bebas, sebab segala informasi yang disampaikan terjamin kerahasiaannya.

Ingin Seks Tahan Lama? Ini 5 Strategi yang Bisa Diterapkan

Untuk bisa ‘tahan lama’ di tempat tidur memang tidak selalu mudah. Bagi beberapa laki-laki, orgasme terkadang datang lebih dulu sebelum pasangan mencapainya. Jika ini terjadi pada Anda, tidak perlu panik, malu, ataupun merasa bersalah. Anda bisa menyiapkan diri agar ke depannya aktivitas seksual bisa bertahan lebih lama. Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan, antara lain sebagai berikut.

Baca Juga: Pakai Dua Kondom Sekaligus Bikin Hubungan Seks Tahan Lama?

  • Melatih pikiran
    Di bidang psikologi, terdapat sebuah teknik yang disebut dengan cognitive behavioural therapy (CBT). CBT berfokus pada kontrol pikiran. Ternyata selain bisa mengatasi masalah-masalah psikologis, CBT juga bisa membantu meningkatkan performa seksual (Abdo, 2013). Laki-laki yang mengalami ejakulasi dini seringkali kesulitan berfokus pada sensasi-sensasi yang mereka rasakan, fokus secara berlebihan pada tubuh dan reaksi fisiologis pasangan, kurang menyadari teknik-teknik manajemen tubuh, susah merilekskan badan, dan dihantui oleh kecemasan akan kegagalan. Terapi CBT bisa berfokus pada cara-cara mengarahkan pikiran untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
  • Menggunakan kondom dan/atau pelumas dengan climax delay lubricant
    Beberapa jenis kondom mengandung sejenis cairan yang bisa membantu laki-laki memaksimalkan performa dengan menunda ejakulasi. Di Indonesia, misalnya, sejumlah varian kondom yang menawarkan fitur ini antara lain: Kondom Sutra OK, Fiesta Delay, dan Supreme Performax.
  • Menyunat penis
    Menurut sebuah penelitian, praktik sunat atau memotong sebagian dari kulit kulup bisa membantu memaksimalkan performa seksual (Namavar & Robati, 2011). Akan tetapi, hal ini masih diperdebatkan, sebab beberapa penelitian lainnya menyatakan tidak ada perbedaan performa seksual antara laki-laki dengan penis yang disunat dengan yang penisnya tidak disunat (Tian Liu, Wang, et al., 2013; Yang, Wang, Bai & Han, 2017).
  • Berolah raga dan menjaga berat badan
    Menurut hasil penelitian, laki-laki dengan Body Mass Index (BMI) tubuh yang lebih tinggi cenderung bertahan lebih lama di tempat tidur daripada laki-laki dengan BMI yang lebih rendah. Akan tetapi ini bukan berarti bahwa Anda harus makan sebanyak-banyaknya, sebab kelebihan berat badan serta obesitas juga bisa menurunkan stamina dalam hubungan seks (Gökçe & Ekmekcioglu, 2010). Kuncinya adalah menjaga agar BMI tetap seimbang.
  • Menggunakan obat-obatan dari dokter
    Sejumlah obat-obatan seperti dapoxetine, selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), dan salep khusus diketahui bisa membantu gejala-gejala ejakulasi dini (McMahon, 2015). Akan tetapi, untuk menggunakannya, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Membeli obat sembarangan di toko-toko ‘pil biru’ ilegal bisa berbahaya bagi Anda.

Selain mencari cara untuk menunda ejakulasi, Anda juga bisa meningkatkan kualitas kehidupan seksual Anda bersama pasangan dengan cara sebagai berikut.

  • Membantu pasangan dengan rangsangan seksual lainnya.
    Hanya karena Anda sudah terlanjur orgasme, bukan berarti aktivitas seksual harus berhenti secara mendadak. Anda masih bisa membantu pasangan melalui ciuman, sentuhan di area klitoris, stimulasi payudara, dan cara-cara lainnya. Ingat bahwa kenikmatan seksual tidak hanya dihasilkan dari penetrasi vagina oleh penis saja. Ada banyak sekali zona-zona erogenous yang bisa distimulasi.
  • Menggunakan sex toys untuk merangsang pasangan agar seks bisa tetap berlanjut.
    Memilih sex toys bersama pasangan bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Selain itu, sex toys pun bisa menambah variasi dan keseruan dalam hubungan seks. Mendukung pasangan untuk mengeksplor dirinya melalui masturbasi juga bisa menjadi pilihan.

Baca Juga: Mencapai Orgasme dengan Kondom yang Enak, Ini Triknya!

Pada intinya, tidak perlu cemas mengenai ketahanan Anda di tempat tidur, sebab ada banyak jalan untuk memaksimalkan kepuasan seksual pasangan. Jika Anda memiliki pertanyaan, Anda bisa berkonsultasi ke Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke  https://wa.me/628111326459 pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Anda bisa curhat dengan bebas, sebab semua yang disampaikan terjamin kerahasiaannya.