Ini 6 Keunggulan Metode KB Implan Alias ‘Susuk’

“Kecil-kecil cabe rawit.” Pepatah yang satu ini tepat sekali untuk menggambarkan KB implan. KB implan alias ‘susuk’ adalah alat kontrasepsi mungil seukuran batang korek api yang dimasukkan di bawah permukaan kulit lengan atas (Witton, 2019). Walaupun ukurannya mini, keampuhannya dalam mencegah kehamilan luar biasa. Tak heran bila banyak yang memilih untuk menggunakannya. Berikut 6 keunggulan metode KB implan.

Baca Juga: Jangan Pandang Sebelah Mata, Ini 4 Keunggulan Susuk atau Implan KB

    Keunggulan KB Implan

  • Efektif mencegah kehamilan selama 3 tahun
    Secara umum, semua alat kontrasepsi modern di masa kini sudah memiliki efektivitas yang sangat tinggi. Akan tetapi, KB implan merupakan yang paling efektif. Sekali pemasangan oleh dokter atau bidan, KB implan 99,9% efektif dalam mencegah kehamilan hingga 3 tahun lamanya (Hill, 2019). Jika ingin dilepas sebelum masa perlindungan 3 tahunnya berakhir, kamu pun bisa melakukannya dengan bantuan dokter atau bidan. Sebaliknya, jika ingin melanjutkan pemakaian implan setelah 3 tahun, implan yang lama bisa diganti dengan yang baru.

  • Keunggulan KB Implan

  • Tidak menurunkan kesuburan
    Banyak orang awam yang takut berkontrasepsi karena khawatir rahim bisa ‘kering’ dan akibatnya tubuh menjadi mandul. Padahal, istilah ‘rahim kering’ bahkan tidak ada secara medis. Fakta ilmiahnya, pemakaian KB implan sama sekali tidak mengurangi kesuburan (Girum & Wasie, 2018). Begitu kamu siap untuk berkeluarga, kamu tinggal datang ke rumah sakit atau puskesmas untuk meminta KB implan dilepas. Setelahnya, kamu dan pasanganmu bisa langsung merencanakan kehamilan.

  • Keunggulan KB Implan

  • Pemasangannya amat praktis
    KB implan dipasang oleh dokter atau bidan dengan menggunakan alat khusus dan tidak membutuhkan operasi. Prosesnya sangat cepat, hanya beberapa menit saja. Pemasangannya tidak terasa sakit, hanya saja di awal-awal kamu mungkin akan merasa agak aneh karena ada sesuatu di dalam lenganmu (Witton, 2019). Seiring dengan waktu, kamu akan terbiasa dan tidak lagi sadar akan keberadaan implan, kecuali kamu memang dengan sengaja meraba untuk memeriksa posisinya.

  • Keunggulan KB Implan

  • Tidak mengganggu kenyamanan berhubungan intim
    Setelah pemasangan, kamu dan pasanganmu bisa menikmati romansa sepuasnya tanpa perlu khawatir mengenai risiko kehamilan yang tidak direncanakan. Sensasi kenikmatan berhubungan intim pun tetap maksimal. Dunia serasa milik berdua.

  • Keunggulan KB Implan

  • Tak membutuhkan alarm pengingat
    Dengan menggunakan metode KB implan, kamu tak membutuhkan alarm pengingat untuk berkontrasepsi di setiap malam. Satu-satunya yang perlu kamu ingat adalah untuk mengunjungi dokter atau bidan untuk melepas implan atau mengganti implan lama dengan yang baru 3 tahun ke depan. Simple, kan?

  • Keunggulan KB Implan

  • Ramah terhadap ibu menyusui
    Penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi hormonal yang hanya mengandung hormon progesteron aman bagi ibu serta tidak memengaruhi kemampuannya dalam menyusui maupun kondisi kesehatan bayinya (Phillips, Tepper, et al. 2016). Karena KB implan hanya mengandung hormon progesteron saja, artinya metode KB yang satu ini ramah bagi ibu menyusui. Jadi, tak perlu khawatir soal dampak KB implan terhadap produksi ASI.

Baca Juga: 7 Manfaat Ber-KB Untuk Kesehatan Perempuan

Itulah 6 keunggulan metode KB implan alias ‘susuk’. Sedang mempertimbangkan untuk memasang implan? Konsultasikanlah pada dokter atau Bidan Andalan terdekat. Jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut, kamu pun bisa menghubungi Halo DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 dengan mengklik tautan ini pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Bukan Mitos, Pil KB bisa Bikin Kulit Mulus dan Glowing

Kandungan progestin tertentu dalam pil KB bisa bikin kulit mulus, bebas jerawat, dan glowing. Kenapa begitu ya?

Benar gak sih, pil KB bikin jerawatan? Pada beberapa perempuan, memang pil KB bisa memicu munculnya jerawat. Namun uniknya, justru beberapa pil KB bisa bikin kulit mulus, bebas jerawat, dan glowing lho. Kok bisa? Begini penjelasannya.

Baca Juga: Pil KB 21 Hari dan 28 Hari, Apa Bedanya Ya?

Pil KB ada yang terdiri dari 1 hormon saja yaitu progestin atau progesteron sintetis. Ini disebut juga pil mini karena cuma mengandung satu hormon, cocok untuk ibu menyusui karena tidak akan mengganggu produksi ASI. Ada juga pil KB kombinasi yang mengandung progestin dan estrogen sintetis (estradiol). Nah, progestin tertentu memiliki sifat androgenik. Inilah yang bisa memicu jerawat.

Androgen adalah hormon laki-laki. Perempuan juga memiliki androgen, tapi dalam kadar rendah. Namun beberapa jenis progestin bisa meningkatkan kadar androgen. Meningkatnya kadar androgen bisa merangsang produksi minyak (sebum) berlebih di kulit. Alhasil kulit jadi lebih berminyak, pori-pori lebih mudah tersumbat sehingga sel kulit mati dan kotoran terperangkap di pori-pori kulit. Akhirnya, wajah pun lebih mudah berjerawat.

Mengapa Beberapa Pil KB bisa Bikin Kulit Mulus

Sejak pertama kali diciptakan pada 1950-an, pil KB terus mengalami perkembangan. Dosisnya dibuat main kecil, dan hormon yang dipakai pun makin baik. Tak hanya memiliki manfaat kontrasepsi, progestin tertentu yang digunakan pada pil KB bisa bikin kulit mulus dan glowing.

Progestin generasi baru seperti cyproterone acetate justru memiliki efek antiandrogenik. Progestin jenis ini mampu menekan kadar androgen dalam tubuh. Dampaknya, kulit wajah pun lebih mulus, halus, bebas jerawat, dan glowing. Tak heran bila pil KB dengan progestin antiandrogenik kerap dipakai oleh dokter kulit sebagai salah satu terapi jerawat yang terkait hormonal. Juga kerap diresepkan oleh dokter kandungan untuk mengatasi sindrom polikistik ovarium atau PCOS.

Pil KB Elzsa dari Andalan mengandung kombinasi cyproterone acetate dan ethinylestradiol. Cara kerjanya sama dengan pil KB kombinasi pada umumnya. Yaitu menghambat ovulasi, mengentalkan lendir serviks, serta menipiskan endometrium sehingga sel telur yang telah dibuahi akan sulit melekat. Namun di samping itu, ada bonusnya: kulit jadi glowing.

Jadi, bukan mitos ya kalau pil KB bisa bikin kulit mulus dan bebas jerawat. Kalau kulitmu cenderung berminyak dan mudah berjerawat, kamu bisa mempertimbangkan pil KB yang mengandung progestin antiandrogenik, seperti Elzsa. Jangan lupa, ini pil 21 hari ya. Jadi ada 7 hari kamu ‘libur’. Pasanglah reminder untuk mengingatkan mulai minum pil lagi ya.

Baca Juga: Mengapa Payudara Membesar Setelah Minum Pil KB?

Kamu bisa berkonsultasi seputar kontrasepsi dan kesehatan reproduksi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Agar Tidak Lupa Minum Pil KB, Ini Tujuh Tipsnya

Lupa minum pil Kb adalah masalah klasik yang dihadapi perempuan. Ini tujuh tipsnya agar ‎kamu tidak lupa.‎

Baca Juga: Sampai Berapa Lama Kita Boleh Gunakan Pil KB?

Mau pakai pil KB untuk kontrasepsi, tapi takut lupa. Apakah kamu termasuk orang ‎yang merasakan kegalauan ini? Ini memang masalah klasik pil KB ya. Sebenarnya, ada lho ‎beberapa cara yang kamu lakukan agar tidak lupa minum pil KB. Wah, apa saja ya? Berikut ‎ini 7 tipsnya.‎

  1. Letakkan pil KB dekat skincare‎

    Pastinya, skin care sudah jadi bagian dalam ritual harianmu. Jadi, letakkanlah pil KB ‎di tempat perawatan kulitmu agar tidak lupa minum pil KB`. Otomatis kamu akan ingat ‎untuk minum pil KB ketika bersiap memakai skin care. Cara ini juga akan memastikan kamu ‎minum pil KB di jam yang relatif sama, sehingga efek perlindungannya optimal. Tinggal ‎tentukan saja, mau minum pil KB sebelum skin care pagi hari, atau malam hari.

  2. Sediakan air dekat pil KB‎

    Jangan lupa, sediakan selalu gelas atau botol berisi air minum di dekat kamu ‎meletakkan pil KB. Dengan cara ini, kamu bisa langsung minum pil tanpa harus mengambil ‎air dulu. Jadi, tidak ada alasan menunda minum pil lalu kelupaan.‎

  3. Pasang alarm‎

    Masih takut lupa minum pil KB? Pasanglah alarm di waktu kamu biasanya memakai ‎skin care. Jadi kalau sampai terlupa, masih ada alarm yang mengingatkanmu.‎

  4. Gunakan pil 28 hari‎

    Pil KB 28 hari terdiri dari 21 pil KB, dan 7 pil tanpa kandungan hormon. Dengan pil ‎KB 28 hari kamu akan minum pil setiap hari tanpa jeda, sehingga tidak lupa untuk mulai pil ‎KB siklus berikutnya. Pil KB jenis ini misalnya Pil KB Andalan‎‎ dengan 7 tablet selaput gula tanpa hormon. Ada pula Pil KB Andalan Fe, yang dilengkapi 7 pil berisi zat besi untuk mencegah anemia saat menstruasi.‎

  5. Pasang reminder‎

    Selain perlu minum pil KB setiap hari, jangan lupa kamu juga harus rutin ‎membelinya. Jadi, pasanglah reminder untuk mengingatkanmu membeli pil KB, sebelum ‎blister yang lama habis.‎

  6. Selalu sedia kondom‎

    Sebaik apapun berusaha minum pil KB rutin setiap hari, kadang kelupaan juga. ‎Maka, sediakan selalu kondom di kamar ya. Ingatkan suami untuk membeli kondom bila ‎stok sudah habis atau menipis. Andalan punya beberapa merk kondom, yang bisa kamu pilih ‎sesuai seleramu. Ada Fiesta, Sutra, ‎dan kondom premium Supreme.

  7. Siap sedia pil KB darurat‎

    Lupa minum pil KB, dan lupa pakai kondom? Gunakanlah benteng terakhir: pil KB ‎darurat seperti Andalan Postpill. Ini bukan obat aborsi ya. ‎Gunanya hanya untuk mencegah kehamilan, seperti dijelaskan di sini.

Baca Juga: Jangan Percaya Mitos Pil KB Bikin Gemuk

Ingin berdiskusi dengan profesional seputar pil KB? Kamu bisa berkonsultasi ke Halo ‎DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui ‎link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. ‎Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Jangan Pandang Sebelah Mata, Ini 4 Keunggulan Susuk atau Implan KB

Banyak yang bilang, susuk KB bikin gemuk. Eits, tunggu dulu. Ini lho 4 keunggulan susuk KB.

Susuk KB kuno? Bisa bikin gemuk? Ah, kata siapa. Justru sebenarnya, cukup banyak lho keunggulan susuk KB. Memang ada sebagian orang yang mengalami kenaikan berat badan (BB) saat memakai susuk KB, tapi banyak studi yang membuktikan sebaliknya.

Baca Juga: Mengapa Pil KB Harus Diminum Setiap Hari Pada Jam yang Sama

Susuk atau implan KB adalah bentuknya seperti batang korek api, terbuat dari plastik yang fleksibel. Batang plastik ini ditanam di bawah kulit di lengan, oleh bidan atau dokter. Jangan takut, pemasangannya tidak sakit kok. Prosesnya hanya butuh waktu 15-20 menit, dan cukup dengan bius lokal saja. Setelah pemasangan, kamu bisa beraktivitas seperti biasa.

Cara Kerja Susuk KB

Di dalam susuk KB, terdapat hormon progesteron sintetis (progestogen), yang dilepaskan sedikit demi sedikit ke aliran darah setiap hari. Progestogen akan menjaga kadar progesteron dalam tubuh stabil. Hal ini mencegah terjadinya ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium ke tuba falopi. Tanpa ovulasi, tentu tidak akan terjadi kehamilan

Di samping itu progestogen dalam susuk KB juga membuat lendir rahim lebih kental, sehingga menyulitkan sperma untuk bergerak dan membuahi sel telur. Seandainya ovulasi tetap terjadi, dan sperma berhasil membuahi sel telur, sel telur yang dibuahi tadi akan sulit menempel di endometrium, karena lapisan dinding rahim ini menjadi lebih tipis dengan kehadiran progestogen.

4 Keunggulan Susuk / Implan KB

Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa susuk KB bekerja dengan triple action. Bila digunakan dengan benar, efektivitas susuk KB mencapai >99% lho. Di bawah ini 4 keunggulan susuk KB.

  1. Praktis

    Kamu cukup sekali ke bidan atau dokter untuk memasang implan KB, dan implan bisa dipakai hingga sekian tahun. Praktis, dan cocok untuk yang pelupa. Sinoplant Andalan Implan efektif mencegah kehamilan selama 4 tahun. Susuk KB ini terdiri dari 2 batang implan, dengan kandungan 75 gr Levonorgestrel per batang.

  2. Aman untuk ibu menyusui

    Susuk KB hanya mengandung progesteron dan tidak mengandung estrogen, Progestogen tidak mengganggu produksi dan kualitas ASI, sehingga aman dipakai oleh ibu menyusui maupun yang baru melahirkan. Implan perlu dipasang selambatnya 21 hari setelah melahirkan, agar perlindungannya efektif ya.

  3. Murah

    Harga implan bervariasi. Namun karena cukup sekali beli untuk 4 tahun, maka harganya jadi relatif murah. Biaya pemasangan dan pelepasan pun hanya sekali dalam 4 tahun kan. Malah, kamu bisa mendapat layanan susuk KB gratis lho kalau menjadi peserta BPJS.

  4. Kesuburan cepat kembali

    Bagaimana kalau kemudian ingin punya anak, padahal pemakaian implan belum sampai 4 tahun? Tak perlu khawatir. Kamu bisa segera melepasnya ke bidan atau dokter, dan keseburuanmu akan segera kembali. Kamu juga bisa segera minta bidan untuk melepas susuk KB, bila ternyata efek samping yang kamu rasakan cukup mengganggu.

Baca Juga: Pil KB Bisa Mencegah Kista di Indung Telur?, Ini Alasannya!

Ada baiknya kamu berdiskusi dulu dengan profesional, sebelum memasang susuk KB. Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia

Yuk, Cari Tahu Bagaimana Cara Kerja KB Spiral

Cara kerja KB spiral cukup sederhana. Ion tembaga yang dilepaskan IUD akan membuat cairan tuba falopi dan rahim tidak bersahabat bagi sperma.

Sebuah survei di Indonesia menemukan, KB spiral atau IUD (intrauterine device) adalah metode kontrasepsi nomor 2 yang paling banyak digunakan setelah kondom. Tidak heran karena cukup sekali pasang, KB spiral bisa dipakai lama (3-10 tahun). Cocok bagi yang pelupa dan tidak ingin repot minum pil setiap hari. Di samping itu, cara kerja KB spiral mencegah kehamilan pun cukup efektif, dengan efektivitas mencapai hingga 99,8%. Dan setelah IUD dicabut, kesuburan segera kembali.

Baca Juga: KB Tradisional vs KB Modern, Mana yang Lebih Efektif?

Cara Kerja KB Spiral Mencegah Kehamilan

KB spiral adalah alat berbentuk T yang terbuat dari plastik, dengan ukuran yang kecil, dan diletakkan dalam rahim. Alat ini tersedia dalam berbagai jenis bahan bentuk, ukuran, serta material berbeda (tembaga atau perak). Namun pada dasarnya, cara kerja KB spiral non-hormonal relatif sama.

Yang paling populer adalah IUD dengan tembaga, atau sering juga disebut copper T. Terdapat lilitan kawat tembaga halus pada IUD, yang melepaskan ion-ion tembaga ke rongga rahim. Hal ini memicu sistem imun untuk bereaksi, dengan membuat cairan pada tuba falopi dan rahim menjadi lebih tidak ramah terhadap sperma. Sperma yang masuk pun akhirnya sulit bertahan, sehingga tidak bisa membuahi sel telur. Contoh Copper T misalnya IUD Andalan TCu. Ada juga KB spiral yang mengandung perak, yaitu IUD Andalan Silverline Cu 200 Ag dan 380 Ag. Prinsip kerjanya sama, tapi alih-alih tembaga, terdapat inti perak di dalam IUD.

Kamu bisa memasang IUD di bidan atau dokter kandungan. Selama digunakan dengan benar, IUD aman, dan efektif mencegah kehamilan. Di awal pemakaian mungkin akan terasa kurang nyaman, dan darah menstruasi bisa lebih banyak. Namun efek ini umumnya hanya sementara, hingga tubuhmu beradaptasi.

Baca Juga: Bolehkah Pakai Menstrual Cup Saat Gunakan KB Spiral atau IUD?

Sebelum memutuskan alat kontrasepsi, sebaiknya berdiskusi dulu dokter kandungan atau bidan ya mengenai keuntungan dan risiko masing-masing metode kontrasepsi, sehingga kamu bisa menemukan yang cocok dengan kondisi dan kebutuhanmu. Kamu juga bisa berkonsultasi lho ke Halo DKT, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 – 16.30 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

KB Tradisional vs KB Modern, Mana yang Lebih Efektif?

Tingkat efektivitas KB modern mencapai 99% sedangkan KB tradisional hanya 90%.

Jika kamu dan suami sepakat untuk merencanakan kehamilan demi membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera, maka memilih metode KB menjadi sangat krusial. Karena salah memilih metode KB, bisa-bisa justru membuat kamu mengalami kehamilan tidak direncanakan alias ‘kebobolan’.

Baca Juga: Menyingkap Mitos Seputar KB Modern

Maka untuk membantu kamu dan suami tetap on track, yuk kenalan dengan metode KB tradisional dan KB modern. Sehingga kamu dapat informasi yang benar serta memilih dengan tepat. Sebenarnya apa sih bedanya KB tradisional dengan KB modern? Mari kita bahas satu per satu.

KB Tradisional

Adalah metode mencegah kehamilan dengan cara alami tanpa ada intervensi dari luar. Adapun jenis dari metode KB ini adalah:

  1. Senggama putus: Coitus interuptus atau senggama putus yang dilakukan dengan cara menarik penis keluar dari vagina saat akan ejakulasi. Ejakulasi di luar vagina ini bertujuan agar cairan semen yang membawa sel sperma tidak masuk ke dalam vagina dan membuahi sel telur. Adapun tingkat keberhasilannya bisa mencapai 98% jika penis ditarik tepat waktu dari dalam vagina. Faktanya sering kali penis sudah ejakulasi di dalam vagina, baru suami menariknya.
  2. Metode kalender: Ini sebenarnya metode KB dengan menghitung masa subur perempuan. Adapun masa subur perempuan biasanya terjadi pada hari ke 8 sampai 19 hari pada siklus menstruasi 26-32 hari. Ada baiknya untuk mengamati siklus menstruasi selama enam bulan agar kamu bisa menghitung masa subur dengan tepat. Berapa tingkat keberhasilannya? World Health Organization (WHO) menyebutkan 91%, Hanya saja ada beberapa faktor juga yang mempengaruhi tingkat ovulasi, seperti tingkat stres yang bisa memundurkan masa subur kamu.

KB Modern

Metode KB ini mencegah kehamilan dengan bantuan atau adanya intervensi dari luar. Adapun beberapa jenisnya adalah:

  1. Kondom: KB ini terdiri dari dua jenis yaitu kondom laki-laki dan perempuan. Tingkat efektivitasnya pada kondom laki-laki mencapai 99%, plus pada kondom laki-laki selain berfungsi sebagai mencegah kehamilan juga untuk mencegah terjadinya infeksi menular seksual. Sedangkan pada kondom perempuan, efektivitasnya adalah sebesar 98%.
  2. Pil KB: Ini adalah jenis KB hormonal. Adapun pil KB ada yang mengandung dua jenis hormon yaitu estrogen dan progesterone dan ada yang hanya mengandung hormon progesteron. KB jenis ini memiliki tingkat keberhasilan mencegah terjadinya kehamilan 99% jika dikonsumsi secara teratur.
  3. KB Suntik: Sama seperti pil KB, KB hormonal ini juga ada yang terdiri hanya hormon progesteron dan hormon kombinasi (progesteron dan estrogen). Misalnya saja Suntikan Harmonis Andalan yang mengandung hormon progesteron dengan pilihan masa perlindungan 1 bulan dan 3 bulan. KB suntik memiliki tingkat efektivitas hingga 99%.
  4. KB Implan: Masyarakat Indonesia lebih sering menyebut KB implan sebagai KB susuk. KB jenis ini berbentuk batang kecil yang lentur dan diletakkan di bawah kulit pada lengan atas. Adapun setiap batangnya mengandung hormon progesterone yang akan membuat sperma kesulitan untuk menembus masuk karena lendir serviks mengental. Alhasil pembuahan pun tidak terjadi. Tingkat efektivitas KB implan adalah 99%.
  5. KB IUD: KB ini berbentuk T dan dimasukkan ke dalam rahim. Adapun tingkat efektivitasnya dalam mencegah kehamilan sampai 99% dan terdiri atas dua jenis yaitu IUD hormonal dan non hormonal. IUD hormonal mengandung progesterone, sedangkan yang non hormonal adalah berupa komponen tembaga yang berfungsi mengacaukan kerja sel sperma sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Yang paling disukai perempuan dari KB IUD atau spiral ini adalah masa perlindungannya yang panjang yaitu 4-8 tahun.
  6. Kontrasepsi Darurat / Postpil: Yang berbentuk pil dan efektif mencegah setelah bercinta tanpa proteksi. Adapun kandungan dari pil KB ini adalah hormon progestin yang membuat sperma tidak dapat membuahi sel telur. Tingkat efektivitasnya mencapai 99% jika diminum kurang dari 5 hari atau 120 jam setelah berhubungan. Banyak orang salah persepsi dengan menyebut pil ini adalah pil aborsi. Faktanya pil ini hanya bekerja mencegah terjadinya kehamilan bukan menghentikan kehamilan apabila sudah terjadi. Itu mengapa ada batas maksimal dalam mengkonsumsinya.

Baca Juga: Pil KB 21 Hari dan 28 Hari, Apa Bedanya Ya?

Jika dilihat dari sisi kepraktisan dan tingkat efektivitas, tentu KB modern lebih efektif dalam mencegah terjadinya kehamilan. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Benarkah Pasien Covid Tidak Boleh Gunakan KB Hormonal Selama Pengobatan?

Selama dalam pengawasan dokter, KB hormonal tetap aman digunakan oleh pasien Covid-19.

Tingginya angka penularan di Indonesia membuat siapa saja berpeluang untuk tertular virus corona yang adalah penyebab dari Covid-19. Dan salah satu reaksi tubuh yang dialami para pasien Covid-19 adalah pengentalan darah. Inilah yang kemudian membuat banyak orang bertanya-tanya apakah penggunaan KB hormonal, khususnya yang memiliki kandungan hormon estrogen, selama pengobatan Covid tetap aman atau harus dihentikan? Pertanyaan ini muncul karena persepsi kandungan estrogen pada KB hormonal membuat potensi terjadinya pembekuan darah cukup besar. Benarkah demikian?

Baca Juga: Jangan Takut, Vaksinasi COVID saat Menstruasi itu Aman

Royal Australian College of General Practitioners (RACGP) menyebutkan ada beberapa situasi terkait KB hormonal dan Covid-19. Pertama, pada perempuan yang terinfeksi Covid-19 dan bergejala berat serta menggunakan KB hormonal yang mengandung hormon estrogen, terlihat adanya peningkatan risiko komplikasi. Tapi pada perempuan yang mengalami gejala ringan Covid-19 serta menggunakan KB hormonal, tidak terjadi perburukan kondisi. Menariknya lagi, RACGP juga menekankan perempuan yang terinfeksi Covid-19 cenderung bergejala ringan dengan angka kematian yang cukup rendah.

Bahkan sampai hari ini belum ada bukti yang merujuk situasi pembekuan darah pada pasien Covid-19 yang menggunakan KB hormonal, perempuan hamil, maupun mereka yang sedang terapi hormonal untuk meningkatkan kadar estrogen. Adapun risiko terjadinya pembekuan darah sangat tergantung pada jenis KB hormonal yang dikonsumsi dan dosis estrogen serta progesterone yang diberikan. Ini mengapa para pasien Covid-19 yang menggunakan KB hormonal sangat penting untuk menjelaskan secara detail segala penyakit penyerta serta obat yang rutin dikonsumsi. Dengan begitu tim dokter yang menangani bisa juga melibatkan dokter kandungan sehingga pemberian KB hormonal tetap bisa dilakukan dalam pengawasan.

Lantas apakah setelah sembuh dari Covid-19, penggunaan KB hormonal tetap aman? Tentu saja. Lagi-lagi sampai hari ini belum ada hasil penelitian yang menegaskan KB hormonal sebaiknya dihentikan bagi penyintas Covid-19. Hanya saja sama seperti penyintas Covid-19 yang lain, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan dan konsultasi ke dokter penyakit dalam dan dokter kandungan untuk memastikan kondisi tubuh tetap baik tanpa adanya gejala ikutan. Adapun dokter kandungan akan menentukan apakah kamu tetap aman untuk melanjutkan KB hormonal atau tidak.

Tapi jangan sampai kamu tidak ber-KB selama pandemi ini. Karena kehamilan yang tidak direncanakan tentu berdampak langsung pada kualitas rumah tangga. Ditambah lagi, ibu hamil adalah salah satu faktor risiko tinggi selama pandemi. Mengapa? Kehamilan membuat tubuh ibu mengalami fluktuasi hormon yang dahsyat dan ini berdampak pada kekuatan imun tubuh.

Adapun KB yang direkomendasikan selama pandemi adalah KB jangka panjang seperti Andalan IUD yang masa perlindungannya hingga 8 tahun atau Andalan Implan yang hanya mengandung hormon progestin dan masa perlindungannya hingga 4 tahun. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan terkait memasang, melepas dan mengganti KB. Karena kamu tetap butuh pertimbangan dari ahlinya untuk memilih metode KB yang aman dan nyaman untuk tubuh.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Melindungi Orang dengan HIV

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Dear Suami, Begini Caranya Mendukung Istri Saat Ber-KB

Menjadi akseptor KB adalah tanggung jawab suami dan istri.

Sesungguhnya keberhasilan menjalankan Keluarga Berencana (KB) sangat bergantung pada komitmen dan peran aktif suami dan istri. Kehamilan, persalinan dan mengasuh anak adalah proses yang panjang karena itu perlu direncanakan secara bersama. Adapun KB adalah upaya untuk merencanakan kehamilan demi mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Artinya meskipun istri yang menjadi peserta atau akseptor KB bukan berarti suami tidak bisa berkontribusi.

Baca Juga: Manfaat Menunda Menstruasi dengan Pil KB

Banyak suami yang tidak sadar kalau pilihan metode KB yang digunakan istri sebenarnya akan berdampak juga pada dirinya. Karena itu suami wajib hadir dalam setiap proses yang harus dilalui istri saat mencari KB yang cocok, memasang KB, sampai kemudian bersama-sama memutuskan untuk melepaskan KB. Kehadiran suami dalam setiap proses ini bukan sekadar menjadi bentuk dukungan tapi juga bentuk tanggung jawab kepala keluarga dalam mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Lantas dukungan seperti apa yang bisa diberikan kepada suami dalam tahapan-tahapan istri ber-KB? Inilah bentuknya:

  1. Mengumpulkan segala informasi terkait metode KB yang ada

    Pastikan informasi yang kamu dapatkan berasal dari sumber yang terpercaya agar tidak terjebak pada mitos-mitos seputar KB. Lalu buat catatan penting tentang kelebihan serta kekurangan dari setiap metode KB yang ada. Ini adalah ‘modal dasar’ istri untuk memilih metode KB yang cocok untuk dirinya.

  2. Berdiskusilah secara terbuka dengan istri tentang metode KB seperti apa yang diinginkan

    Jangan lupa juga untuk memasukkan unsur gairah bercinta saat memilih metode KB. Meski bertujuan merencanakan kehamilan bukan berarti kamu dan istri mengabaikan unsur kenikmatan saat bercinta.

  3. Temani istri ketika berkonsultasi dengan dokter atau bidan

    Sampaikanlah segala hasil mengumpulkan informasi dan diskusi dengan istri kepada dokter atau bidan. Jika memang dibutuhkan, siapkan pertanyaan-pertanyaan terkait metode KB kepada dokter atau bidan. Lengkapi juga dengan riwayat penyakit serta obat yang dikonsumsi istri, sehingga dokter atau bidan bisa memilih metode KB yang nyaman dan aman.

  4. Pasang pengingat di ponsel untuk membawa istri rutin memeriksakan KB-nya ke dokter atau bidan

    Idealnya akseptor KB melakukan pemeriksaan rutin 1-2 tahun sekali untuk memastikan tubuh istri merespon dengan baik. Agar istri tidak melewatkan jadwal konsultasinya, kamu bisa memasukkannya ke dalam jadwal penting di ponsel. Akan lebih baik lagi kalau kamu juga yang melakukan pendaftaran ke fasilitas kesehatan tempat istri memasang KB-nya.

Dengan kamu memberikan dukungan secara aktif selama istri menggunakan KB maka ia merasa tidak sedang sendirian berjuang membentuk keluarga ideal. Ingatlah bahwa merencanakan keluarga juga merupakan cara untuk membuat hubungan suami istri lebih harmonis, tumbuh kembang anak baik secara fisik, emosional dan psikologis jauh lebih sehat, serta kamu dan istri tetap punya waktu berkualitas untuk mengembangkan diri.

Baca Juga: Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Ber-KB

Jika kamu mempunyai pertanyaan seputar pilihan KB, yuk langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Lima Alasan Mengapa Perempuan Harusnya Jangan Takut Ber-KB

Tidak hanya untuk merencanakan kehamilan, KB juga memberikan manfaat kesehatan untuk perempuan.

Kebanyakan pasangan membicarakan KB setelah lahir anak pertama, padahal seharusnya merencanakan kehamilan, jarak kehamilan dan jumlah anak sudah disepakati ketika kamu dan pasangan membicarakan tentang pernikahan. Sehingga dengan begini, kamu dan pasangan akan lebih cepat mencari tahu segala hal tentang Keluarga Berencana (KB) dengan segala metodenya yang bisa dipilih.

Baca Juga: Mengapa Pil KB Harus Diminum Setiap Hari Pada Jam yang Sama‎

Khususnya untuk perempuan, mencari tahu tentang metode KB sebaiknya dilakukan sejak dini. Karena sebagian besar kontrasepsi yang tersedia adalah untuk perempuan maka penting melengkapi diri dengan pengetahuan tentang KB sehingga kamu tidak terjebak dalam rasa takut untuk ber-KB. Dan rasa takut ber-KB muncul karena ketidaktahuan dan terjebak pada mitos-mitos. Agar kamu semakin mantap untuk ber-KB DKT Indonesia kumpulkan 5 alasan mengapa kamu seharusnya ber-KB:

  1. Konsultasi ke dokter atau bidan untuk mendapatkan informasi yang benar tentang KB

    Pilihan KB yang beragam bisa jadi membuat kamu dan pasangan bingung memilih mana yang cocok, apakah hormonal atau non hormonal. Adapun contoh KB hormonal adalah pil, suntik dan implan. Sedangkan yang non hormonal adalah kondom dan IUD. Dengan berkonsultasi ke dokter, kamu dan pasangan akan dijelaskan secara detail tentang fungsi, cara kerja, serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing KB. Lalu dokter atau bidan juga akan menganalisa kondisi khusus semisal riwayat penyakit kamu sehingga metode KB yang dipilih tetap membuat tubuh kamu nyaman dan aman. Kamu bisa terlebih dahulu melakukan telemedicine bersama tenaga kesehatan di Halo DKT melalui whatsapp link https://bit.ly/halodktwhatsapp

  2. Pilih KB yang sesuai karakteristik kamu

    Kunci dari memilih metode KB adalah mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan serta bagaimana tingkat kedisiplinan kamu. Jadi bila kamu termasuk orang yang aktif dan takut jarum atau takut dimasukkan benda ke dalam rahim, maka pilihan KB-nya bisa IUD atau implant. Tapi kalau kamu termasuk orang yang disiplin maka pil KB bisa menjadi pilihan. Berterimakasihlah pada teknologi yang membuat pilihan ber-KB bisa disesuaikan dengan karakteristik diri.

  3. Jarak kehamilan yang ideal bisa membuat rumah tangga lebih harmonis

    Ketika pasangan suami-istri sudah menyepakati jarak kehamilan maka sebenarnya mereka sedang mewujudkan keluarga harmonis yang sejahtera. Idealnya jarak kehamilan adalah empat sampai lima tahun. Jarak ini disebut ideal karena orang tua bisa optimal dalam mengiringi pertumbuhan anak di masa golden age mereka. Hal ini juga akan mempengaruhi kualitas interaksi antara suami dengan istri maka sebenarnya merencanakan kehamilan adalah keputusan yang bijak untuk menjaga keharmonisan keluarga.

  4. Jika sudah siap ber-KB maka segeralah lakukan

    Salah satu mitos yang membuat banyak perempuan takut untuk ber-KB adalah dapat mengganggu kesuburan. Faktanya beragam metode kontrasepsi yang ada di pasaran sudah lolos uji klinis bahwa tidak akan mempengaruhi kesuburan pasca berhenti ber-KB. Artinya ketika kamu dan pasangan memutuskan untuk hamil lagi, maka setelah KB dilepas, tubuh segera siap untuk menjalani proses pembuahan, kehamilan, hingga melahirkan.

  5. Selain merencanakan kehamilan, ber-KB juga bisa memberi manfaat kesehatan untuk tubuh perempuan

    Teknologi kedokteran tak hanya membuat perempuan memiliki banyak pilihan metode KB tapi juga memberi manfaat kesehatan. Saat ini ada KB yang juga dapat membuat kulit wajah sehat, bebas jerawat dan glowing. Misalnya saja Pil KB Elzsa yang kandungan cyproterone acetate (hormon progesteron) dan ethinylestradiol (hormon estrogen) yang terbukti 99% mencegah kehamilan serta mempercantik kulit.

Baca Juga: Memilih KB Sesuai Usia‎

Kalau kamu ingin tahu lebih detail KB modern apa saja yang bisa menunjang keinginan kamu dan suami untuk membentuk keluarga yang harmonis dan sejahtera, Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

KB yang Aman Untuk yang Obesitas

Perempuan dengan obesitas sebaiknya memilih KB yang tidak mengandung estrogen.

Mengapa sebelum menentukan pilihan KB mana yang akan digunakan, kamu sangat dianjurkan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter kandungan atau bidan? Alasan utamanya adalah untuk memastikan tubuh kamu akan bereaksi baik terhadap zat yang ada di dalam kontrasepsi. Dan ketika bicara tentang kesiapan tubuh, maka termasuk di dalamnya adalah mengukur berat badan ibu. Apa kaitannya berat badan dengan pilihan KB?

Baca Juga: Yuk Pahami Bagaimana Obesitas Meningkatkan risiko Disfungsi Ereksi

Mungkin tidak banyak yang tahu kalau ternyata obesitas bisa mengacaukan kerja KB yang kemudian menurunkan efektivitas KB. Mengapa bisa begini? Orang dengan obesitas memiliki metabolisme tubuh yang buruk dan Jaringan lemak yang berlebihan ini membuat hormon terperangkap. Tidak hanya hormon alami yang ada dalam tubuh tapi juga hormon yang ada pada KB. Pasti sudah tahu apa kelanjutan dari situasi tersebut adalah kinerja KB jadi merosot.

Sebenarnya bagaimanakah mengukur apakah kamu termasuk obesitas atau tidak? Adalah dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) yang caranya adalah membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Untuk perempuan dengan hasil hitungan IMT 25-30 maka kategorinya adalah orang dengan kelebihan berat badan. Jika hasil hitungan IMT kamu di atas 30 maka masuk kategori obesitas.

Meski lemak di tubuh yang berlebihan bisa mengalahkan efektivitas kerja KB, apakah ini artinya perempuan gemuk tidak boleh ber-KB? Jawabannya adalah tentu boleh. Hanya saja yang perlu dipastikan adalah KB yang dipilih tidak mengandung estrogen. Karena tingginya lemak dalam tubuh bisa ‘menjebak’ hormon estrogen di dalam tubuh hingga kemudian bisa meningkatkan risiko seperti pembekuan darah, strok, serangan jantung, hingga hipertensi.

Adapun pilihan KB yang aman untuk perempuan obesitas adalah pil dan suntik. Tapi pastikan juga pil KB yang kamu pilih tidak mengandung estrogen karena bisa memicu terjadinya penyakit pembuluh darah dan jantung. Contohnya adalah mini pil atau pil KB yang hanya mengandung hormon progestin seperti Pil KB Andalan Laktasi. Meski namanya untuk ibu yang menyusui, pada prinsipnya mini pil tetap aman dipakai untuk perempuan obesitas karena tanpa kandungan hormon estrogen.

Selain KB hormonal, perempuan dengan obesitas bisa juga bisa memilih KB non hormonal seperti Intrauterine device atau KB spiral. Karena tidak mengandung hormon, metode KB ini sangat cocok untuk perempuan dengan obesitas. Hanya saja yang sedikit menjadi tantangan dari metode KB in untuk perempuan dengan obesitas adalah proses pemasangan IUD. Lagi-lagi penyebabnya adalah timbunan lemak pada area organ reproduksi yang membuat penemuan lokasi serviks jadi sedikit lebih sulit. Tapi jangan langsung putus asa karena dokter kandungan akan memasukkan IUD dengan panduan USG. Pada intinya pemasangan IUD pada perempuan yang obesitas tetap bisa dilakukan.

Intinya selalulah berkonsultasi ke dokter kandungan sebelum pemasangan KB. Sampaikanlah riwayat penyakit yang kamu alami agar dokter bisa memilihkan KB yang tidak hanya nyaman tapi juga meningkatkan kualitas hidup bersama pasangan.

Baca Juga: Obesitas dan Faktor Kesuburan Laki-laki, Adakah Kaitannya

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Ber-KB

Lima Kesalahan ini akan mengurangi efektivitas kontrasepsi dalam merencanakan kehamilan.

Kamu dan suami akhirnya memutuskan untuk ber-KB, selamat! Ini adalah strategi yang tepat dan sehat dalam membentuk keluarga yang berkualitas. Sebagai langkah awal untuk mengoptimalkan tujuan kamu dan suami ber-KB, ketahuilah kesalahan-kesalahan yang paling sering dilakukan akseptor KB dan kemudian mengacaukan kerja kontrasepsi yang kamu pilih untuk merencanakan kehamilan.

Baca Juga: Jangan Percaya Mitos Pil KB Bikin Gemuk

Apa pentingnya mengetahui kesalahan-kesalahan ini? Anggap saja ini sebagai modal awal agar misi dan visi kamu bersama suami dalam membentuk keluarga berkualitas bisa terwujud tanpa “kebobolan” di tengah jalan. Dan inilah 5 kesalahan yang paling sering dilakukan saat ber-KB:

  1. Merokok saat menggunakan pil KB:

    Zat aktif yang ada di dalam rokok akan menurunkan efektivitas kerja pil KB. Artinya kamu justru berisiko mengalami kehamilan meskipun minum pil KB secara teratur. Disamping itu, kandungan hormon yang ada di dalam pil KB ketika bertemu dengan zat aktif rokok juga bisa menyebabkan pembekuan darah, serangan jantung, hingga stroke. Karena itu sebaiknya berhentilah merokok.

  2. Salah memilih lubrikan:

    Yang tidak banyak orang tahu tentang KB kondom adalah karena berbahan lateks ketika bersentuhan dengan minyak maka akan bocor. Jadi ketika kamu menggunakan lubrikan yang bahan dasarnya minyak untuk menambah gairah bercinta saat memakai kondom, maka dapat dipastikan kondom akan mengalami kebocoran. Dari sinilah awalnya terjadi “kebobolan” saat menggunakan kondom.

    Solusinya? Pilihlah lubrikan yang berbahan dasar air. Air tidak hanya “bersahabat” baik dengan lateks sehingga tidak mempengaruhi efektivitas kondom membuat sperma tidak dapat membuahi sel telur, tapi juga bisa membuat aktivitas bercinta semakin bergairah. Lubrikan Fiesta dan Sutra adalah dua contoh lubrikan berbahan dasar air yang bisa kamu gunakan ketika memakai kondom.

  3. Tidak memakai kondom karena sudah memakai KB lain:

    Kebanyakan pasangan ketika istrinya sudah ber-KB maka para suami memilih untuk tidak menggunakan kondom. Padahal tidak ada salahnya untuk tetap memakai kondom, karena ada situasi tertentu yang bisa menurunkan efektivitas KB dalam menunda kehamilan. Contoh, jika istri tidak teratur mengonsumsi pil KB-nya maka pil KB jadi tidak efektif dalam mencegah terjadinya kehamilan.

    Jadi tak ada salahnya suami tetap memakai kondom meskipun istri sudah mengonsumsi pil KB. Tidak hanya untuk tujuan double protection tapi juga untuk mencegah penularan penyakit infeksi menular seksual (IMS). Karena kondom adalah satu-satunya KB yang bisa juga mencegah penularan IMS.

  4. Tidak menyimpan kontrasepsi darurat (postpil):

    Untuk mengantisipasi ‘kebobolan’ akibat lupa minum pil KB atau salah memilih lubrikan saat menggunakan kondom, kamu dan suami penting juga untuk menyediakan KB darurat atau yang biasa disebut postpil. KB ini bisa didapat dengan resep dokter atau bidan. Cara minumnya adalah sesegera mungkin setelah bercinta. Jika KB ini diminum 1×72 jam setelah bercinta maka bisa mengurangi risiko kehamilan hingga 89%. Tapi jika diminum 24 jam setelah bercinta, maka efektivitasnya melonjak menjadi 95%.

    KB ini bukanlah pil aborsi karena tidak dapat menghentikan kehamilan apabila sudah terjadi, tapi merupakan kontrasepsi pencegah kehamilan sesaat setelah bercinta tanpa kontrasepsi.

  5. Salah memilih kondom:

    Yup penting untuk selalu membaca material kondom di kemasan pembungkus. Pastikan kondom yang dipilih tidak berbahan polyurethane, karena ini cepat sekali robek dan bocor. Jika ini yang terjadi maka dapat dipastikan potensi kehamilan sangat tinggi pasca bercinta. Pilihlah kondom berbahan lateks dan lubrikan berbahan dasar air.

Baca Juga: Lupa Minum Pil KB Satu Kali, Apakah Ada Kemungkinan Hamil?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Cegah Stunting dengan Ber-KB

Ber-KB bukan hanya perkara mengatur jumlah anak tapi juga menghasilkan anak yang berkualitas.

Sering sekali ketika membicarakan tentang Keluarga Berencana atau KB, yang terlintas di kepala adalah mengatur jumlah anak. Persepsi ini tidak salah, hanya saja tidak sepenuhnya benar juga. Karena menjadi peserta KB atau akseptor juga bagian dari menghasilkan anak-anak Indonesia yang bebas stunting.

Baca Juga: Agar Tidak Lupa Minum Pil KB, Ini Tujuh Tipsnya

Stunting, ketika anak gagal tumbuh.

Apa itu stunting? Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak, tidak hanya secara fisik yang ditandai dengan tubuh lebih pendek dibanding dengan anak seumurannya tapi juga perkembangan otak yang tidak optimal karena kekurangan gizi dalam waktu lama. Angka stunting di Indonesia masih sangat tinggi yaitu mencapai 27,67% pada 2019. Angka tersebut menurut standar WHO sangat berbahaya karena WHO mensyaratkan angka prevalensi stunting kurang dari 20%.

Lantas apa kaitannya KB dengan stunting? Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI), Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes., faktor tingginya stunting di Indonesia salah satunya adalah karena jarak antar kehamilan yang terlalu dekat. Adapun Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan, jarak antar kehamilan yang ideal adalah 2-3 tahun. Jika kurang dari 2 tahun maka bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan anak.

Salah satu dampak secara nutrisi pada jarak kehamilan yang dekat adalah kesempatan untuk memberikan ASI eksklusif pada anak menjadi rendah. Padahal memberikan ASI eksklusif menjadi langkah awal dalam menyelamatkan anak dari risiko terjadinya stunting. ASI eksklusif adalah sumber makanan terbaik untuk bayi, karena kaya akan nutrisi mikro dan makro yang dapat mengoptimalkan fungsi kognitif anak. Tak hanya itu, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki imun tubuh yang lebih kuat. Pada anak yang jarang mengalami sakit, maka stimulasi tumbuh kembangnya bisa berjalan sesuai usia.

Peran KB dalam mencegah terjadinya stunting.

Jika dibaca dari pemaparan di atas maka pesan terkuatnya adalah pentingnya merencanakan kehamilan demi terhindar dari segala risiko akibat jarak kehamilan yang terlalu dekat. Sedangkan KB bertujuan untuk mengatur kehamilan pasangan usia subur, termasuk diantaranya adalah mengatur jarak kehamilan. Intervensi yang dilakukan KB dalam merencanakan kehamilan adalah dengan menggunakan kontrasepsi.

Adapun metode kontrasepsi yang efektif mencegah kehamilan adalah kontrasepsi modern dengan jenis yang beragam, mulai dari kondom, pil, suntik, IUD, sampai implan. Untuk memilih KB yang tepat, kamu dan suami harus berkonsultasi kepada dokter kandungan agar kontrasepsi yang dipilih sesuai kebutuhan kamu dan suami.

Dengan mengatur jarak kehamilan maka sebenarnya kamu dan suami juga telah memberikan kesempatan bagi tubuh ibu untuk memulihkan diri pasca melahirkan. Jadi membuat tubuh ibu kembali sehat sambil memastikan kecukupan gizi anak. Ini mengapa ber-KB adalah kontribusi pasangan suami-istri dalam menghasilkan generasi penerus Indonesia yang berkualitas.

Baca Juga: Sehabis Pasang KB Susuk Tak Boleh Kerja Berat, Betulkah?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.