Infeksi Menular Seksual Selama Kehamilan, Apakah Berbahaya untuk Janin?

Seorang perempuan hamil bisa tertular infeksi menular seksual (IMS). Mungkin IMS selama kehamilan ini kemudian menimbulkan kekhawatiran, apakah akan membahayakan janin di kandungan?

Wanita hamil dengan IMS dapat menularkan infeksinya ke janin sebelum, selama, atau setelah kelahiran bayi. Oleh karena itu, saat ini pemeriksaan IMS rutin dilakukan pada kunjungan prenatal pertama.

Baca Juga: Empat Fakta Infeksi Menular Seksual Pada Ibu Hamil

Wanita hamil bisa tertular IMS dari pasangan yang memilikinya. Tidak perlu khawatir, jika memang terdeteksi salah satu IMS, dokter akan memberikan pengobatan melindungi ibu dan juga janin di kandungan.

Gejala IMS dan Efeknya pada Janin

Penyakit menular seksual pada kehamilan bisa saja tidak menunjukkan gejala.Namun, beberapa ibu hamil mengalami gejala, tergantung jenis penyakitnya.

Klamidia

ditandai dengan pembengkakan atau kemerahan serta gatal di area vagina. Janin yang terkena infeksi klamidia dari ibunya dapat mengalami infeksi mata yang parah atau pneumonia setelah dilahirkan. Ibu hamil biasanya akan diterapi dengan antibiotik agar tidak menularkan penyakitnya ke janin.

Herpes

ditandai dengan lesi atau luka di area dekat mulut, anus, atau vagina. Infeksi herpes pada wanita hamil relatif aman sampai melahirkan. Hal ini karena lesi herpes yang aktif pada alat kelamin dapat menular dan menginfeksi bayi saat melahirkan. Disarankan ibu hamil dengan herpes melalui operasi caesar. Terapinya adalah antivirus.

Gonore

Jika tertular selama kehamilan, infeksi dapat menyebabkan sariawan, demam, dan infeksi aliran darah. Bayi biasanya tidak terpengaruh, tetapi jika bayi lahir saat ibu mengalami infeksi aktif, bayi dapat mengalami infeksi mata atau kebutaan, infeksi sendi, atau infeksi darah.

Sifilis

Sifilis mudah ditularkan ke janin yang belum lahir dan cenderung menyebabkan infeksi fatal. Jika tidak diobati dapat menyebabkan kelahiran prematur atau mengalami masalah di berbagai organ, termasuk mata, telinga, jantung, kulit, dan tulang.

Infeksi saluran kencing (ISK)

Gejalanya berupa nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks. ISK mudah diobati dengan antibiotik sehingga infeksi tidak sampai menjalar dan berdampak pada janin.

Masih banyak jenis IMS yang bisa menulari ibu hamil dan berdampak ke janin, seperti HIV/AIDS, hepatitis, dan HPV. Untuk mencegah penularan, maka cara paling mudah adalah berhubungan seks dengan aman menggunakan kondom. DKT Indonesia memiliki tiga merek kondom yang efektif mencegah penularan IMS yaitu Sutra, Supreme dan Fiesta.

Baca Juga: Tujuh Ciri Hamil Anak Kembar

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Pasang KB di Tengah Pandemi, Ini Panduan Amannya

Menggunakan kontrasepsi jangka panjang saat pandemi membuat kamu tidak perlu bolak-balik ke rumah sakit.

Pembatasan mobilitas demi memutus mata rantai penularan Covid-19 ternyata berdampak pada melonjaknya angka kehamilan. Hal ini dikarenakan seluruh aktivitas berpusat di rumah. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahkan menyebutkan ada lebih dari 400.000 kehamilan yang tidak direncanakan terjadi selama pandemi. Diprediksi pertambahan angka kehamilan itu aka nada sebanyak 420.000 bayi yang diperkirakan akan lahir selama pandemi.

Baca Juga: Beragam Metode KB Jangka Panjang, Cocok untuk Si Pelupa

Tingginya angka kehamilan yang tidak direncanakan angka berpengaruh langsung pada kualitas hidup dalam rumah tangga. Pandemi menciptakan ketidakpastian ekonomi akibat pembatasan mobilitas yang berujung pada melambatnya ekonomi. Apalagi ibu hamil masuk dalam kategori kelompok berisiko selama pandemi, karena fluktuasi hormon membuat imunitas ibu menurun. Maka bisa dibilang menjalani kehamilan di masa pandemi sangatlah penuh ketegangan dan kekuatiran. Ini mengapa BKKBN sangat menganjurkan untuk tetap ber-KB selama pandemi.

Tapi dengan tingginya angka penularan Covid-19, fasilitas kesehatan menjadi tempat yang paling berisiko untuk didatangi. Lantas bagaimanakah prosedur pasang KB di tengah pandemi? Sebelum berkonsultasi ke dokter atau bidan mengenai pilihan KB, sebaiknya kamu mencari tahu tentang prosedur skrining pasien di fasilitas kesehatan yang akan didatangi. Pastikan fasilitas kesehatan tersebut menjalankan secara ketat proteksi perlindungan dan keamanan diri setiap orang yang berinteraksi di dalam rumah sakit.

Atau bisa juga menanyakan kepada fasilitas kesehatan yang kamu pilih apakah mereka menyediakan layanan telemedicine atau konsultasi jarak jauh dengan dokter kandungan atau bidan. Biasanya setelah konsultasi telemedicine akan disepakati hari dan jam pemasangan KB. Pengaturan ini penting agar kamu tidak terlalu lama menunggu di fasilitas kesehatan. Untuk meminimalisir kamu sering berkunjung ke fasilitas kesehatan sebaiknya pilihlah KB yang jangka panjang seperti IUD Andalan yang memiliki masa pakai hingga 8 tahun atau Andalan Implan yang masa pakainya bisa hingga 4 tahun. Tapi ingat, wajib berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter atau bidan untuk memastikan KB jangka panjang ini aman untuk kamu.

Konsultasi telemedicine juga menjadi cara yang aman untuk kamu yang memerlukan perpanjang resep untuk pil KB. Setelah resep didapatkan dan kamu harus membelinya secara daring, belilah di gerai resmi untuk memastikan pil KB yang kamu akan konsumsi adalah asli. Jangan lupa juga untuk menanyakan tanggal kadaluarsanya sehingga pil yang kamu konsumsi benar-benar aman.

Namun kalau kamu tidak mau ke fasilitas kesehatan karena angka penularan Covid-19 yang masih tinggi dan merasa tidak bisa menggunakan pil KB karena sering lupa, maka gunakanlah kondom. Kamu bisa membelinya di minimarket atau apotek dekat rumah.

Pada akhirnya, ber-KB di tengah pandemi sangat bisa dilakukan. Jadi tidak ada alasan untuk menunda konsultasi dengan dokter atau bidan terkait melanjutkan ber-KB. Justru di tengah ketidakpastian situasi selama pandemi ini, ber-KB adalah cara memberikan kepastian perlindungan dalam mensejahterakan dan membahagiakan keluarga.

Baca Juga: Minum Pil KB sekaligus Mencegah Anemia, Bisa Banget!

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Dear Suami, Begini Caranya Mendukung Istri Saat Ber-KB

Menjadi akseptor KB adalah tanggung jawab suami dan istri.

Sesungguhnya keberhasilan menjalankan Keluarga Berencana (KB) sangat bergantung pada komitmen dan peran aktif suami dan istri. Kehamilan, persalinan dan mengasuh anak adalah proses yang panjang karena itu perlu direncanakan secara bersama. Adapun KB adalah upaya untuk merencanakan kehamilan demi mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Artinya meskipun istri yang menjadi peserta atau akseptor KB bukan berarti suami tidak bisa berkontribusi.

Baca Juga: Manfaat Menunda Menstruasi dengan Pil KB

Banyak suami yang tidak sadar kalau pilihan metode KB yang digunakan istri sebenarnya akan berdampak juga pada dirinya. Karena itu suami wajib hadir dalam setiap proses yang harus dilalui istri saat mencari KB yang cocok, memasang KB, sampai kemudian bersama-sama memutuskan untuk melepaskan KB. Kehadiran suami dalam setiap proses ini bukan sekadar menjadi bentuk dukungan tapi juga bentuk tanggung jawab kepala keluarga dalam mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Lantas dukungan seperti apa yang bisa diberikan kepada suami dalam tahapan-tahapan istri ber-KB? Inilah bentuknya:

  1. Mengumpulkan segala informasi terkait metode KB yang ada

    Pastikan informasi yang kamu dapatkan berasal dari sumber yang terpercaya agar tidak terjebak pada mitos-mitos seputar KB. Lalu buat catatan penting tentang kelebihan serta kekurangan dari setiap metode KB yang ada. Ini adalah ‘modal dasar’ istri untuk memilih metode KB yang cocok untuk dirinya.

  2. Berdiskusilah secara terbuka dengan istri tentang metode KB seperti apa yang diinginkan

    Jangan lupa juga untuk memasukkan unsur gairah bercinta saat memilih metode KB. Meski bertujuan merencanakan kehamilan bukan berarti kamu dan istri mengabaikan unsur kenikmatan saat bercinta.

  3. Temani istri ketika berkonsultasi dengan dokter atau bidan

    Sampaikanlah segala hasil mengumpulkan informasi dan diskusi dengan istri kepada dokter atau bidan. Jika memang dibutuhkan, siapkan pertanyaan-pertanyaan terkait metode KB kepada dokter atau bidan. Lengkapi juga dengan riwayat penyakit serta obat yang dikonsumsi istri, sehingga dokter atau bidan bisa memilih metode KB yang nyaman dan aman.

  4. Pasang pengingat di ponsel untuk membawa istri rutin memeriksakan KB-nya ke dokter atau bidan

    Idealnya akseptor KB melakukan pemeriksaan rutin 1-2 tahun sekali untuk memastikan tubuh istri merespon dengan baik. Agar istri tidak melewatkan jadwal konsultasinya, kamu bisa memasukkannya ke dalam jadwal penting di ponsel. Akan lebih baik lagi kalau kamu juga yang melakukan pendaftaran ke fasilitas kesehatan tempat istri memasang KB-nya.

Dengan kamu memberikan dukungan secara aktif selama istri menggunakan KB maka ia merasa tidak sedang sendirian berjuang membentuk keluarga ideal. Ingatlah bahwa merencanakan keluarga juga merupakan cara untuk membuat hubungan suami istri lebih harmonis, tumbuh kembang anak baik secara fisik, emosional dan psikologis jauh lebih sehat, serta kamu dan istri tetap punya waktu berkualitas untuk mengembangkan diri.

Baca Juga: Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Ber-KB

Jika kamu mempunyai pertanyaan seputar pilihan KB, yuk langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Benarkah Infeksi Menular Seksual Meningkatkan Risiko HIV?

Meski sebagian besar infeksi menular seksual hanya menyebabkan keluhan ringan (bahkan ada yang tidak bergejala), tetapi penyakit ini dapat meningkatkan risiko tertular HIV.

Itu sebabnya sangat penting untuk menghindari hubungan seksual beresiko dan segera mencari pengobatan jika merasa telah terpapar infeksi menular seksual (IMS).

Baca Juga: 5 Hoax Tentang HIV yang Wajib Kamu Tahu!

IMS atau pun HIV merupakan penyakit yang memiliki banyak irisan, antara lain sama-sama ditularkan melalui hubungan seksual tanpa kondom, termasuk penetrasi seksual lewat vagina, anal, atau pun seks oral.

Meski begitu, kontak kelamin bukanlah satu-satunya jalan penularan IMS atau HIV. Patogen penyebab HIV, hepatitis B, dan hepatitis C juga bisa menular melalui berbagi jarum suntik yang tidak steril.

Proses menyusui dan persalinan lewat vagina (normal) juga bisa menularkan HIV dan IMS. Misalnya saja klamidia dan gonore yang dapat menginfeksi bayi lewat persalinan normal.

Hal yang harus diwaspadai adalah IMS dapat membuat seseorang rentan tertular HIV. Ketika kita menderita IMS, hal ini bisa mengubah sel-sel di vagina, penis, rectum, atau pun mulut. Terkadang perubahan tersebut memicu luka terbuka atau ulcer, namun bisa juga tidak ada gejala apa pun.

Perubahan pada sel-sel tadi membuat HIV lebih mudah masuk ke dalam tubuh. Ini berarti, jika kita sudah memiliki IMS dan melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang HIV, kita pun lebih rentan tertular.

Penelitian juga menunjukkan, orang yang menderita IMS dan HIV cenderung menularkannya kepada pasangan seksual. Memiliki IMS dan HIV juga meningkatkan jumlah virus HIV di cairan mani atau cairan vagina. Semakin tinggi konsentrasi virusnya, makin mudah virus itu berpindah.

Ingat, beberapa jenis IMS tidak bergejala dan seseorang bisa saja tertular HIV selama bertahun-tahun dan juga tidak mengalami gejala apa pun. Ini berarti bukan hal yang mustahil seseorang memiliki IMS dan HIV sekaligus dan tidak menyadarinya.

Karena itulah menjalankan hubungan seks yang aman sangat penting.

Baca Juga: Ketahui 7 Siklus Hidup HIV dalam Tubuh Manusia

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Ini Penyebab Keputihan Berlebihan

Keputihan dalam kondisi wajar merupakan hal lumrah yang dialami wanita. Namun, ada pula keputihan yang terjadi tidak seperti biasanya.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan keputihan terasa berat atau volumenya berlebihan dari biasanya. Alih-alih cemas dan khawatir, lebih baik kamu cari tahu apa faktor penyebabnya.

Baca Juga: Lima Rutinitas di Kamar Mandi untuk Mencegah Keputihan‎

Berikut beberapa hal penyebab keputihan berlebihan:

  1. Periode menstruasi
    Menjelang masa menstruasi, keputihan menjadi lebih banyak dari biasanya. Saat ovulasi semakin dekat, ketika sel telur bersiap dikeluarkan dari ovum, saat itulah kamu akan merasa lebih basah dari biasanya. Selain itu, keputihan jadi lebih jernih dan lebih kental dari sebelumnya. Sebagai siklus bulanan, tak perlu khawatir jika keputihan berlebihan.

  2. Rangsangan saat berhubungan
    Saat kamu terangsang, pembuluh darah area genital akan melebar, akibatnya vagina akan mengeluarkan cairan sebagai pelumas, membuat dinding vagina basah dan meningkatnya volume keputihan.

  3. Hormon terganggu
    Ketidakseimbangan hormon ikut andil memicu keputihan berlebih. Hal ini dipicu oleh stress maupun kondisi kesehatan lainnya seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS). Bahkan PCOS memengaruhi 10% wanita usia reproduksi. Keputihan berlebih hanya satu dari sekian banyak gangguan keseimbangan hormon lainnya seperti menstruasi tidak teratur dan gangguan fertilitas.

  4. Reaksi alergi
    Sama seperti bagian tubuh lainnya, reaksi alergi juga bisa terjadi di dalam atau sekitar vagina. Umumnya alergi dipicu oleh kebiasaan buruk dalam memakai pembersih kewanitaan, alat bantu seks, pakaian yang terkontaminasi bakteri, dan lainnya. Selain keputihan berlebihan, kamu bisa mengalami gatal, kemerahan hingga nyeri saat berkemih maupun saat berhubungan.

  5. Penggunaan antibiotik
    Salah satu efek samping dari konsumsi antibiotik adalah terganggunya keseimbangan bakteri di vagina. Hal ini memicu terjadinya infeksi jamur yang ditandai dengan keputihan berlebihan dan teksturnya yang kental seperti keju atau berair. Gejala lainnya berupa gatal, ruam, sensasi terbakar saat berkemih atau ketika berhubungan intim.

Baca Juga: Begadang dan Makanan Manis, Dua Kebiasaan yang Menyebabkan Keputihan

Itulah beberapa penyebab keputihan berlebihan yang biasa terjadi. Jika kamu mengalami keputihan yang di luar batas wajar tanpa penyebab yang pasti, kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Lima Alasan Mengapa Perempuan Harusnya Jangan Takut Ber-KB

Tidak hanya untuk merencanakan kehamilan, KB juga memberikan manfaat kesehatan untuk perempuan.

Kebanyakan pasangan membicarakan KB setelah lahir anak pertama, padahal seharusnya merencanakan kehamilan, jarak kehamilan dan jumlah anak sudah disepakati ketika kamu dan pasangan membicarakan tentang pernikahan. Sehingga dengan begini, kamu dan pasangan akan lebih cepat mencari tahu segala hal tentang Keluarga Berencana (KB) dengan segala metodenya yang bisa dipilih.

Baca Juga: Mengapa Pil KB Harus Diminum Setiap Hari Pada Jam yang Sama‎

Khususnya untuk perempuan, mencari tahu tentang metode KB sebaiknya dilakukan sejak dini. Karena sebagian besar kontrasepsi yang tersedia adalah untuk perempuan maka penting melengkapi diri dengan pengetahuan tentang KB sehingga kamu tidak terjebak dalam rasa takut untuk ber-KB. Dan rasa takut ber-KB muncul karena ketidaktahuan dan terjebak pada mitos-mitos. Agar kamu semakin mantap untuk ber-KB DKT Indonesia kumpulkan 5 alasan mengapa kamu seharusnya ber-KB:

  1. Konsultasi ke dokter atau bidan untuk mendapatkan informasi yang benar tentang KB

    Pilihan KB yang beragam bisa jadi membuat kamu dan pasangan bingung memilih mana yang cocok, apakah hormonal atau non hormonal. Adapun contoh KB hormonal adalah pil, suntik dan implan. Sedangkan yang non hormonal adalah kondom dan IUD. Dengan berkonsultasi ke dokter, kamu dan pasangan akan dijelaskan secara detail tentang fungsi, cara kerja, serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing KB. Lalu dokter atau bidan juga akan menganalisa kondisi khusus semisal riwayat penyakit kamu sehingga metode KB yang dipilih tetap membuat tubuh kamu nyaman dan aman. Kamu bisa terlebih dahulu melakukan telemedicine bersama tenaga kesehatan di Halo DKT melalui whatsapp link https://bit.ly/halodktwhatsapp

  2. Pilih KB yang sesuai karakteristik kamu

    Kunci dari memilih metode KB adalah mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan serta bagaimana tingkat kedisiplinan kamu. Jadi bila kamu termasuk orang yang aktif dan takut jarum atau takut dimasukkan benda ke dalam rahim, maka pilihan KB-nya bisa IUD atau implant. Tapi kalau kamu termasuk orang yang disiplin maka pil KB bisa menjadi pilihan. Berterimakasihlah pada teknologi yang membuat pilihan ber-KB bisa disesuaikan dengan karakteristik diri.

  3. Jarak kehamilan yang ideal bisa membuat rumah tangga lebih harmonis

    Ketika pasangan suami-istri sudah menyepakati jarak kehamilan maka sebenarnya mereka sedang mewujudkan keluarga harmonis yang sejahtera. Idealnya jarak kehamilan adalah empat sampai lima tahun. Jarak ini disebut ideal karena orang tua bisa optimal dalam mengiringi pertumbuhan anak di masa golden age mereka. Hal ini juga akan mempengaruhi kualitas interaksi antara suami dengan istri maka sebenarnya merencanakan kehamilan adalah keputusan yang bijak untuk menjaga keharmonisan keluarga.

  4. Jika sudah siap ber-KB maka segeralah lakukan

    Salah satu mitos yang membuat banyak perempuan takut untuk ber-KB adalah dapat mengganggu kesuburan. Faktanya beragam metode kontrasepsi yang ada di pasaran sudah lolos uji klinis bahwa tidak akan mempengaruhi kesuburan pasca berhenti ber-KB. Artinya ketika kamu dan pasangan memutuskan untuk hamil lagi, maka setelah KB dilepas, tubuh segera siap untuk menjalani proses pembuahan, kehamilan, hingga melahirkan.

  5. Selain merencanakan kehamilan, ber-KB juga bisa memberi manfaat kesehatan untuk tubuh perempuan

    Teknologi kedokteran tak hanya membuat perempuan memiliki banyak pilihan metode KB tapi juga memberi manfaat kesehatan. Saat ini ada KB yang juga dapat membuat kulit wajah sehat, bebas jerawat dan glowing. Misalnya saja Pil KB Elzsa yang kandungan cyproterone acetate (hormon progesteron) dan ethinylestradiol (hormon estrogen) yang terbukti 99% mencegah kehamilan serta mempercantik kulit.

Baca Juga: Memilih KB Sesuai Usia‎

Kalau kamu ingin tahu lebih detail KB modern apa saja yang bisa menunjang keinginan kamu dan suami untuk membentuk keluarga yang harmonis dan sejahtera, Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Makanan dan Minuman Tepat untuk Vagina Sehat

Kesehatan vagina tak lepas dari jenis makan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya. Vagina yang sehat tentu saja yang memiliki keseimbangan bakteri di dalamnya. Jika keseimbangan terganggu, beragam masalah pun muncul. Salah satunya keputihan yang berlebihan, di luar batas normal.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Manjakani dan Khasiatnya Bagi Vagina

Nah, untuk kamu yang ingin kesehatan vagina terjaga, agar terhindar dari keputihan yang abnormal, kamu mesti menghindari minimal mengurangi konsumsi berbagai jenis makanan berikut ini:

  1. Gula
    Tingginya kandungan gula pada makanan manis akan meningkatkan pertumbuhan jamur di vagina. Karena vagina melepaskan sekresi berupa gula yang membuka jalan bagi menumpuknya jamur di daerah lembab, termasuk vagina. Selain itu gula dapat mengubah pH vagina yang memicu lebih banyak pertumbuhan jamur di area genital ini.
  2. Produk olahan dalam kemasan
    Mengonsumsi makanan dan minuman ringan yang diproses dalam kemasan seperti snack, buah-buahan yang dikeringkan secara berlebihan akan mempengaruhi sistem imun tubuh. Imunitas yang terganggu berdampak pada rentannya tubuh terpapar iritasi termasuk di area genital, karena banyaknya bakteri, virus dan jamur, yang tumbuh di sana.
  3. Daging dan susu berpengawet
    Kandungan produk olahan daging dan susu yang mengandung hormone pertumbuhan seperti xenoestrogen yang dapat memicu gangguan hormon. Salah satunya mengganggu fungsi endokrin dan aliran estrogen ke vagina sehingga rentan terhadap infeksi.
  4. Alkohol
    Salah satu dampak buruk dari alkohol munculnya dehidrasi dengan efek buruk merusak lapisan kulit tertentu termasuk area vagina. Juga membuat vagina kering sehingga kesulitan melumasi saat berhubungan seksual, dampaknya bisa memicu iritasi.
  5. Tinggi lemak dan minyak
    Makanan cepat saji berdampak buruk pada vagina. Kandungan lemak pada makan yang digoreng memengaruhi keseimbangan bakteri di vagina sehingga berisiko tinggi terkena bakteri vaginosis yang menyebabkan bau tak sedap.
  6. Roti putih
    Gandum utuh jauh lebih ideal dibanding roti putih yang kandungan karbohidratnya telah diolah sedemikian rupa. Hal ini memicu lonjakan gula darah dan berisiko meningkatkan bakteri pada vagina termasuk menghasilkan infeksi jamur berlebihan.
  7. Asparagus
    Selain menghasilkan bau tak sedap pada urin, konsumsi asparagus juga mempengaruhi pH vagina yang membuat kamu rentan terinfeksi.
  8. Kopi
    Konsumsi kopi yang tepat bukan hanya baik untuk kesehatan secara umum melainkan juga berdampak pada kemampuan tubuh melawan jamur. Sehingga risiko meningkatnya infeksi jamur bisa diminimalisir dengan dosis kopi yang terukur, bukan berlebihan.
  9. Steak
    Sepotong steak mengandung lemak jenuh yang tinggi yang memicu terjadinya peradangan termasuk di vagina. Secara umum inflamasi di tubuh mengurangi kemampuan imun melawan infeksi yang muncul.
  10. Minuman pemanis buatan
    Trend minuman instan dengan pemanis buatan berdampak buruk pada sistem pencernaan, terutama fungsi usus. Di sisi lain, pemanis buatan ini memicu kecemasan dan gangguan mood. Masalah mood akan menurunkan libido, pada gilirannya secara tidak langsung berdampak pada kesehatan vagina.

Baca Juga: Ternyata Ini Perbedaan Antara Vulva dan Vagina

Nah, saatnya mengkonsumsi makanan bergizi setiap hari untuk mendapatkan vagina yang sehat. Terhindar dari risiko infeksi yang berujung pada terganggunya keseimbangan pH dan memicu terjadinya keputihan abnormal. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

KB yang Aman Untuk yang Obesitas

Perempuan dengan obesitas sebaiknya memilih KB yang tidak mengandung estrogen.

Mengapa sebelum menentukan pilihan KB mana yang akan digunakan, kamu sangat dianjurkan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter kandungan atau bidan? Alasan utamanya adalah untuk memastikan tubuh kamu akan bereaksi baik terhadap zat yang ada di dalam kontrasepsi. Dan ketika bicara tentang kesiapan tubuh, maka termasuk di dalamnya adalah mengukur berat badan ibu. Apa kaitannya berat badan dengan pilihan KB?

Baca Juga: Yuk Pahami Bagaimana Obesitas Meningkatkan risiko Disfungsi Ereksi

Mungkin tidak banyak yang tahu kalau ternyata obesitas bisa mengacaukan kerja KB yang kemudian menurunkan efektivitas KB. Mengapa bisa begini? Orang dengan obesitas memiliki metabolisme tubuh yang buruk dan Jaringan lemak yang berlebihan ini membuat hormon terperangkap. Tidak hanya hormon alami yang ada dalam tubuh tapi juga hormon yang ada pada KB. Pasti sudah tahu apa kelanjutan dari situasi tersebut adalah kinerja KB jadi merosot.

Sebenarnya bagaimanakah mengukur apakah kamu termasuk obesitas atau tidak? Adalah dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) yang caranya adalah membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Untuk perempuan dengan hasil hitungan IMT 25-30 maka kategorinya adalah orang dengan kelebihan berat badan. Jika hasil hitungan IMT kamu di atas 30 maka masuk kategori obesitas.

Meski lemak di tubuh yang berlebihan bisa mengalahkan efektivitas kerja KB, apakah ini artinya perempuan gemuk tidak boleh ber-KB? Jawabannya adalah tentu boleh. Hanya saja yang perlu dipastikan adalah KB yang dipilih tidak mengandung estrogen. Karena tingginya lemak dalam tubuh bisa ‘menjebak’ hormon estrogen di dalam tubuh hingga kemudian bisa meningkatkan risiko seperti pembekuan darah, strok, serangan jantung, hingga hipertensi.

Adapun pilihan KB yang aman untuk perempuan obesitas adalah pil dan suntik. Tapi pastikan juga pil KB yang kamu pilih tidak mengandung estrogen karena bisa memicu terjadinya penyakit pembuluh darah dan jantung. Contohnya adalah mini pil atau pil KB yang hanya mengandung hormon progestin seperti Pil KB Andalan Laktasi. Meski namanya untuk ibu yang menyusui, pada prinsipnya mini pil tetap aman dipakai untuk perempuan obesitas karena tanpa kandungan hormon estrogen.

Selain KB hormonal, perempuan dengan obesitas bisa juga bisa memilih KB non hormonal seperti Intrauterine device atau KB spiral. Karena tidak mengandung hormon, metode KB ini sangat cocok untuk perempuan dengan obesitas. Hanya saja yang sedikit menjadi tantangan dari metode KB in untuk perempuan dengan obesitas adalah proses pemasangan IUD. Lagi-lagi penyebabnya adalah timbunan lemak pada area organ reproduksi yang membuat penemuan lokasi serviks jadi sedikit lebih sulit. Tapi jangan langsung putus asa karena dokter kandungan akan memasukkan IUD dengan panduan USG. Pada intinya pemasangan IUD pada perempuan yang obesitas tetap bisa dilakukan.

Intinya selalulah berkonsultasi ke dokter kandungan sebelum pemasangan KB. Sampaikanlah riwayat penyakit yang kamu alami agar dokter bisa memilihkan KB yang tidak hanya nyaman tapi juga meningkatkan kualitas hidup bersama pasangan.

Baca Juga: Obesitas dan Faktor Kesuburan Laki-laki, Adakah Kaitannya

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Manfaat Menunda Menstruasi dengan Pil KB

Ada banyak alasan mengapa seorang wanita ingin menunda menstruasinya dengan pil KB. Ada yang karena ingin berangkat haji, untuk liburan, atau pun karena punya riwayat nyeri haid dan perdarahan.

Secara umum ada dua metode untuk mengatur siklus haid, yaitu dengan pil KB mengandung hormon kombinasi ataupun ring vagina. Kedua metode kontrasepsi ini cukup aman untuk dilakukan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Memutuskan Childfree? KB Steril bisa Menjadi Opsi Untukmu

Selain agar aktivitas tidak terganggu oleh menstruasi, sebenarnya ada manfaat lain dari mengonsumsi pil KB dan menunda haid. Apa saja?

  1. Mencegah anemia
    Jika selama ini kamu selalu mengalami menstruasi dengan perdarahan yang banyak, kamu beresiko besar menderita anemia karena kehilangan banyak darah. Mengonsumsi pil KB aktif yang mengandung hormone (bukan pil kosong) secara terus menerus akan membuat siklus haid terlewat. Hal ini bisa mencegah kehilangan banyak darah sehingga tidak terjadi anemia.
  2. Mencegah migrain saat haid
    Sebagian wanita menderita nyeri kepala sebelah atau migrain ketika haid. Ini terjadi karena tubuh menjadi sensitif karena fluktuasi hormonal di masa haid. Melewatkan haid dapat menghindarkan kita dari keluhan migraine.
  3. Kulit lebih bersih
    Masalah kulit berjerawat saat menjelang haid adalah keluhan banyak wanita. Nah, jika kamu minum pil KB untuk mencegah haid maka bonusnya juga kulit lebih bersih bebas jerawat.
  4. Kualitas hidup lebih baik
    Bagi sebagian wanita, melewatkan siklus haid berarti terbebas dari keluhan nyeri, perut kembung, dan juga mood yang tidak stabil. Kondisi ini tentu akan meningkatkan kualitas hidup.
  5. Menurunkan risiko beberapa jenis kanker
    Menggunakan kontrasepsi hormonal untuk melewatkan menstruasi juga menurunkan risiko terkena kanker ovarium dan kanker rahim.
  6. Mencegah kista ovarium
    Kista ovarium merupakan kantong-kantong yang dipenuhi oleh cairan yang terbentuk di ovarium. Kondisi ini dialami sekitar 10 dari 100 wanita. Walau kista sering tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi terkadang diperlukan tindakan tertentu untuk mengatasinya.

    Jika kita melewatkan siklus haid menggunakan pil KB, terbentuknya kista bisa dicegah. Bahkan kista yang sudah ada bisa berkurang.

  7. Menikmati traveling dan hobi
    Di Indonesia sudah umum bagi jamaah perempuan yang akan naik haji untuk mengonsumsi pil KB agar kegiatannya di tanah suci tidak terganggu. Selain itu, kita juga bisa menggunakan metode yang sama untuk menikmati hobi dan traveling yang sudah direncanakan. Terutama jika selama ini kita selalu “tersiksa” setiap menstruasi.

    Walau demikian, penggunaan pil KB untuk mengatur siklus haid ini harus dalam pengawasan dokter atau bidan.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Pil KB Mengatasi PCOS

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Bisakah Infeksi Menular Seksual Disembuhkan?

Orang yang menderita infeksi menular seksual atau sering disebut penyakit kelamin mungkin akan merasa malu sehingga enggan mencari pengobatan. Padahal, penyakit ini bisa disembuhkan.

Pengobatan utama infeksi menular seksual (IMS) adalah antibiotik. Obat yang bisa diberikan dalam bentuk oral (diminum) atau suntikan ini dapat mengobati beragam jenis IMS.

Baca Juga: Bukan Hoaks, Beberapa Infeksi Menular Seksual bisa Menular Lewat Ciuman

Setelah dokter atau bidan memberikan antibiotik biasanya kita akan merasa gejalanya membaik, namun pastikan obat tersebut dihabiskan dan jangan pernah memberikan obat kita ke orang lain atau sebaliknya, meminum obat orang lain karena merasa gejalanya sama.

Walau sebagian besar IMS dapat disembuhkan, tetapi HIV membutuhkan perawatan seumur hidup. Selain itu, kita bisa saja tertular IMS lagi jika kita tetap melakukan hubungan seks beresiko dan tidak menggunakan kondom.

IMS dapat menyebabkan komplikasi seumur hidup jika tidak diobati. Misalnya saja HIV yang tidak diobati dapat berkembang menjadi AIDS. Sifilis yang tidak diobati bisa memburuk dan merusak organ serta sistem saraf.

Pada wanita IMS juga bisa menyebabkan kehamilan atopic yang beresiko keguguran, sulit hamil, serta nyeri pelvis kronik. Sedangkan pada pria dapat menyebabkan infeksi saluran kencing, testis bengkak dan nyeri, serta gangguan kesuburan.

Bagaimana pun mencegah lebih baik daripada mengobati. Ketahui cara-cara untuk melindungi diri dari penyakit ini:

  • Gunakan kondom, disarankan memilih kondom lateks, jika kamu memiliki pasangan seksual lebih dari satu orang.
  • Monogami atau tetap setia pada satu pasangan saja. Setiap pasangan seks yang baru akan meningkatkan risiko tertular IMS.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Melakukannya juga akan mencegah infeksi ke orang lain.
  • Hindari konsumsi alkohol atau narkoba karena saat mabuk kita cenderung akan melakukan tindakan berbahaya seperti melakukan hubungan seks beresiko.
  • Ketahui apa saja gejala-gejala IMS. Jika kamu merasa memiliki IMS segera periksakan ke dokter untuk mendapat pengobatan.
  • Cari tahu tentang penyakit ini sebanyak-banyaknya dari sumber yang kompeten. Semakin luas pengetahuan kita, semakin baik kita melindungi diri.

Baca Juga: Awas, Infeksi Menular Seksual Sifilis si Raja Singa Masih Mengintai

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Kenali Gejala HIV pada Anak

Setiap hari, sekitar 1.500 anak di bawah 15 tahun tahun terinfeksi HIV. Lebih dari
90% tinggal di sub-Sahara Afrika. Namun, di negara berkembang, angka kejadian HIV pada anak juga menunjukkan peningkatan.

Pada tahun 2005, ada 2,3 juta anak yang hidup dengan HIV di seluruh dunia, yang sebagian besar tertular sejak di dalam rahim, saat lahir, atau saat sedang menyusui. Dengan meningkatnya kasus HIV pada ibu rumah tangga, maka pencegahan penularan ke bayinya mulai diberlakukan mulai sejak sebelum hamil hingga selama proses memberikan ASI.

Baca Juga: Perkembangan Terbaru Vaksin HIV

Sebagian besar anak yang terinfeksi HIV, peluang untuk bertahan hidup sangat tipis. Di seluruh dunia, AIDS menyumbang 3% dari seluruh kematian anak di bawah lima tahun.

Deteksi HIV pada bayi biasanya akan langsung dilakukan jika bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV. Tes diagnostik virus biasanya dilakukan dalam 2 hari pertama kehidupan, pada usia 1 hingga 2 bulan, dan pada usia 4 hingga 6 bulan.

Seorang anak yang terinfeksi HIV biasanya didiagnosis dengan AIDS ketika sistem kekebalan menjadi sangat rendah atau timbul berbagai jenis infeksi laini. Ketika sistem kekebalan memburuk akibat virus, komplikasi mulai berkembang.

Agar bisa ditangani sejak dini, berikut ini adalah beberapa gejala infeksi HIV pada anak yang sudah menunjukkan tanda-tanda AIDS:

  • Pembesaran kelenjar getah bening lebih dari tiga bulan
  • Bayi dan anak lemah dan seperti kekurangan energi
  • Penurunan berat badan
  • Sering demam dan berkeringat
  • Anak sering mengalami infeksi

Gejala infeksi HIV mungkin menyerupai atau mirip kondisi medis lainnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter anak untuk diagnosis yang tepat.

Jika terbukti anak positif HIV, maka terapi antiretroviral telah terbukti sangat efektif pada anak-anak. Pengobatan berfungsi memulihkan dan mempertahankan fungsi kekebalan tubuh, mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak agar normal, dan memperpanjang hidup.

Baca Juga: Sudah Tahu Beda HIV dan AIDS?

Jika ingin tahu informasi lebih banyak seputar HIV dan gejalanya, baik pada anak maupun dewasa, Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Cegah Infeksi Menular Seksual dengan Kondom

Sejak penemuannya seabad yang lalu, kondom telah terbukti efektif mengurangi risiko infeksi menular seksual (IMS). Kondom menghalangi kontak dengan cairan tubuh yang dapat menyebarkan infeksi menular seksual.

Meskipun kondom tidak dapat menjamin perlindungan 100% dari infeksi menular seksual, namun jika digunakan secara konsisten dan benar, maka dapat secara dramatis mengurangi risiko terkena atau menularkan PMS.

Baca Juga: Pakai Kondom Tak Kurangi Kepuasan Seksual

Sebelum memahami cara kerja kondom dalam mencegah IMS, kamu harus tahu dulu bagaimana IMS ditularkan. Infeksi seperti HIV, gonore, klamidia, dan trikomoniasis biasanya menyebar ketika sekresi atau cairan yang terinfeksi dari uretra atau vagina menyentuh permukaan mukosa, yang meliputi uretra pria, vagina, atau serviks.

Infeksi yang biasanya terkait dengan ulkus genital, seperti herpes genital, sifilis, dan human papillomavirus (HPV), sering ditularkan melalui kontak kulit seseorang dengan permukaan mukosa atau kulit yang terinfeksi (seperti luka) dari pasangan yang terinfeksi.

Kondom diperkirakan 98% efektif melindungi terhadap sebagian besar IMS seperti klamidia dan gonore. Selain itu, penggunaan kondom yang tepat sangat efektif dalam mencegah HIV (virus penyebab AIDS). Namun memang kondom agak kurang efektif dalam melindungi terhadap infeksi seperti herpes, HPV, dan sifilis. Itu karena IMS ini dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit (dibandingkan hanya ditularkan melalui cairan tubuh seperti air mani atau darah).

Tentu saja, kondom harus digunakan dengan benar agar dapat memberikan perlindungan. Ketika digunakan secara tidak benar, robek, atau terlepas, maka risiko penularan dapat terjadi.

Risiko penularan IMS selalu ada setiap kali seseorang melakukan aktivitas seksual, terutama pada seseorang yang berganti-ganti pasangan seksual. Untuk kasus ini, kondom perlu digunakan setiap kali berhubungan seks, baik melalui vagina, oral, atau anal.

Dalam penelitian di laboratorium, kondom lateks telah terbukti memberikan “penghalang yang hampir tidak dapat ditembus” oleh partikel seukuran patogen penyebab IMS. Ini berarti mencegah agen infeksi melewati penghalang, dan secara signifikan mengurangi risiko tertular atau menularkan IMS.

Kondom lateks juga mengurangi risiko infeksi menular seksual lainnya, termasuk yang terkait dengan lesi genital seperti herpes dan sifilis. Penggunaan kondom yang rutin juga dapat menurunkan risiko infeksi HPV, yang merupakan faktor risiko paling signifikan untuk kanker serviks.

Meskipun rutin menggunakan kondom, jangan lupa rutin melakukan tes IMS sehingga jika memang terinfeksi, dokter akan segera memberikan pengobatan.

Baca Juga: Mengapa Kondom Memiliki Aroma dan Rasa

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.