Jangan Biarkan Ejakulasi Dini Merusak Liburan

Beragam terapi alami bisa dijadikan amunisi untuk mengatasi ejakulasi dini. Salah satunya memanfaatkan momen liburan bersama pasangan tersayang.

Kendati sekarang belum boleh liburan, tak ada salahnya menyiapkan bekal informasi dari sekarang. Jika tiba saatnya liburan, kamu dan pasangan bisa langsung mengeksekusinya.

Baca Juga: Mikronutri untuk Cegah Ejakulasi Dini

Berikut lima langkah yang bisa dilakukan agar liburan menyenangkan dan berhasil meminimalisir ejakulasi dini yang kamu alami:

  1. Rencanakan dengan detail
    Banyak hal yang mesti dipersiapkan sebelum pergi liburan. Pastikan semua kebutuhan selama liburan terpenuhi mulai dari tiket, akomodasi hingga itinerary. Selain itu, pastikan urusan domestik beres sebelum kamu beranjak dari rumah untuk bepergian. Mulai dari stok makanan untuk orang di rumah, pengasuh hewan peliharaan, keamanan listrik, kompor dan lainnya. Teliti semuanya secara detail, jangan sampai kelalaian kecil memicu stress dan merusak mood saat berhubungan intim saat liburan nanti. Stress yang muncul, bisa jadi pemicu terganggunya ejakulasi yang mestinya bisa diminimalisir saat momen liburan ini.
  2. Ringkas berkemas
    Buat list kebutuhan apa yang perlu dibawa. Pastikan benar-benar barang yang dibutuhkan, sesuaikan dengan kondisi lokasi liburan. Dikemas secara ringkas agar beban tidak berlebihan dan tidak ada barang yang tertinggal. Agar tidak memicu amarah ketika tiba di lokasi ternyata barang yang penting tertinggal di rumah. Periksa sekali lagi sebelum barang-barang masuk bagasi. Bawaan yang simple membuat kamu lebih ringan melangkah dan tak repot mengemas ulang saat hendak pulang.
  3. Siapkan cadangan
    Antisipasi sangat penting dilakukan sebab, hal-hal tak terduga bisa saja terjadi. Misalnya pastikan powerbank selalu full, simpan file boarding pass di ponsel dan mencetak salinannya. Pastikan uang tunai cukup untuk kebutuhan selama di lokasi.
  4. Check in online
    Di era digital saat ini semuanya menjadi lebih mudah dengan fasilitas serba online termasuk untuk urusan tiket pesawat, hotel hingga lokasi wisata. Pastikan kamu sudah registrasi secara online untuk menghemat waktu dan energi, menghindari antrian panjang. Jangan sampai urusan antrian merusak mood dan suasana liburan yang menyenangkan.
  5. Stop urusan pekerjaan
    Jangan rusak momen liburan dengan sibuk mengecek email kantor, membalas WA kolega ataupun menjawab telepon urusan pekerjaan. Pastikan sebelum liburan semua tugas selesai, pekerjaan tuntas tak ada yang masih mengganjal. Delegasikan semua pekerjaan pada staf atau kolega. Ingatkan mereka untuk berkoordinasi di waktu yang tepat.

Jika lima langkah di atas bisa dilakukan dengan benar, hampir pasti liburan kamu berjalan lancar tanpa kendala. Jangan sampai hal-hal tersebut merusak liburan, apalagi menyebabkan pertengkaran dengan pasangan yang berujung pada stress fisik dan emosi yang pada akhirnya memicu ejakulasi dini.

Baca Juga: 10 Solusi Cegah Ejakulasi Dini

Hal ini penting dipahami terutama buat kamu yang memang sudah ada indikasi ejakulasi dini sebelumnya. Alih-alih liburan jadi terapi alami ejakulasi dini, justru semakin memperburuk kondisi. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Seperti Apa Mekanisme Sildenafil Sitrat Mengatasi Disfungsi Ereksi

Sildenafil sitrat merupakan obat yang dipakai dunia kedokteran untuk mengatasi disfungsi ereksi alias impotensi. Sebenarnya seperti apa sih mekanisme “obat kuat” ini?

Disfungsi ereksi merupakan momok bagi kaum pria karena mereka tak lagi bisa melakukan hubungan seksual. Pria yang mengalami impotensi biasanya akan menjadi stres, tidak percaya diri, bahkan depresi.

Baca Juga: Mengapa Sildenafil Sitrat untuk Disfungsi Ereksi Perlu Resep Dokter?

Berkat penemuan Sildenafil Sitrat, kini disfungsi ereksi bukanlah akhir dari dunia.

Mekanisme kerjanya menghambat enzim fosfodiesterase-5 (PDE5), perusak enzim siklik guanosin monofosfat (cGMP).

Enzim cGMP menyebabkan pelebaran pembuluh darah di area sekitar penis yang bernama korpus kavernosum penis. Dengan pelebaran pembuluh darah di sekitar area penis, maka darah dapat mengalir ke penis dan menyebabkan pembesaran penis, dan dapat menyebabkan ereksi penis.

Di dunia obat ereksi dengan kandungan Sildenafil adalah Viagra yang diluncurkan di tahun 1998. Kini obat originator ini telah habis masa patennya dan banyak terdapat versi generiknya. Namun, berhati-hatilah karena obat ini pun banyak dipalsukan.

Salah satu obat impotensi yang mengandung sildenafil dengan harga terjangkau adalah TOPGRA dengan sildenatifl sitrat 100mg.

Brand Manager TOPGRA, Apt.Rony Syamson S.Farm menjelaskan, efektivitas TOPGRA setara dengan efektivitas produk originator yang ditunjukkan dengan uji klinis.

“Hasilnya sama-sama menunjukkan reaksi bermakna setelah 30 menit, serta durasi efektivitas yang berlangsung selama 4 hingga 6 jam. Selain itu, produk ini telah melalui uji BPOM RI serta memberikan efek yang maksimal yang dapat diminum satu jam sebelum berhubungan,” kata Rony.

Karena sildenafil termasuk dalam golongan obat keras, maka untuk mendapatkan obat ini harus dengan resep dokter. Selain itu, hindari membeli obat dengan kandungan sildenafil di internet atau tanpa izin edar karena bisa saja obat palsu dan berdampak buruk bagi tubuh.

Baca Juga: Jangan Keliru, Begini 7 Cara Tepat Mengkonsumsi Sildenafil Sitrat untuk Disfungsi Ereksi

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Penting Diketahui, Ini Cara Terbaik Mencegah Infeksi Menular Seksual

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan mungkin membuat kita lupa adanya penyakit menular lain di sekitar kita, termasuk infeksi menular seksual.

Walau belum ada data terbaru di Indonesia, tetapi di negara maju tercatat ada peningkatan infeksi menular seksual (IMS) dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga: Skrining Infeksi Menular Seksual: Untuk Siapa dan Bagaimana Melakukannya?

IMS sering disebut sebagai penyakit orang muda. Di Amerika Serikat, menurut data Center for Disease Control and Prevention di tahun 2018 tercatat setengah dari kasus IMS diderita oleh orang berusia 15-24 tahun.

Cara terbaik untuk mengatasi IMS adalah pencegahan. Ini berarti tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Jika tidak berhubungan seksual, berarti kemungkinan kita tertular akan menjadi nol.

Selain itu, kita bisa memperkecil risiko dengan melakukan hubungan seks dengan lebih sedikit orang alias setia pada pasangan.

Dengan satu pasangan seksual yang baru, risiko terpapar IMS pun menjadi lebih besar. Sebagai contoh, jika kamu dan pasangan melakukan kontak seksual dengan tiga orang lainnya, maka kamu terpapar oleh tujuh orang.

Jika kamu dan pasangan sama-sama berkontak seksual dengan 12 orang lainnya, kini kamu terpapar oleh 4.095 orang.

Ketika kamu berhubungan seks dengan seseorang, sebenarnya kamu juga terpapar oleh siapa pun yang pernah berhubungan seksual dengannya sebelumnya.

Pencegahan IMS lain yang efektif adalah menggunakan kondom secara benar, serta melakukan vaksinasi hepatitis B dan HPV.

Kesalahan bisa saja terjadi dan kamu atau pasangan mungkin pernah berhubungan seks dengan orang lain. Jika ini yang terjadi, lakukan pemeriksaan IMS atau HIV sehingga dapat diobati sedini mungkin.

Apa yang terjadi jika IMS tidak diobati? Beberapa jenis IMS bisa berbahaya jika diabaikan. Misalnya saja klamidia dan gonore yang bisa mengganggu kesuburan wanita sehingga sulit hamil. Selain itu, IMS juga meningkatkan risiko tertular HIV.

Baca Juga: Kok Perempuan Lebih Rentan Alami Infeksi Menular Seksual? Ini Alasannya

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Dampak Menggunakan Kondom Expired

Kondom pria adalah salah satu jenis kontrasepsi yang paling umum digunakan. Setiap tahun, lebih dari 400 juta kondom dijual di Amerika Serikat.

Kondom sangat mudah digunakan, dan efektif mencegah kehamilan selama pemakaiannya benar. Namun, tetap saja banyak pria menggunakan kondom dengan cara yang salah. Salah satu kesalahan umum adalah menggunakan kondom yang sudah lewat masa pakai, atau expired.

Baca Juga: Bahaya Menggunakan Kondom Bekas Pakai!

Ya, tidak hanya makanan dan minuman saja yang memiliki masa kadaluarsa. Kondom juga ada masa pakainya. Pria menggunakan kondom expired umumnya karena terburu-buru dan tidak sempat menyiapkan kondom baru.

Kondom memiliki tanggal kadaluarsa karena suatu alasan. Seiring waktu, bahan kondom (termasuk lateks, poliuretan,atau kulit domba) akan terdegradasi dan menjadi rapuh. Ketika kondom kurang fleksibel, mereka lebih mudah pecah atau robek. Jadi, menggunakan kondom kedaluwarsa membuat kamu berisiko lebih besar tertular infeksi menular seksual atau hamil.

Cara terbaik untuk memeriksa tanggal kadaluarsa adalah dengan membaca apa yang tercetak pada bungkus kondom sebelum menggunakannya. Secara umum, sebagian besar kondom lateks dan poliuretan akan memiliki tanggal kadaluarsa sekitar lima tahun setelah tanggal pembuatan.

Kondom poliisoprena cenderung memiliki umur simpan yang lebih pendek, tetapi masih layak kondisinya meski disimpan sekitar tiga tahun. Dan jika kamu menggunakan kondom alami non-lateks, seperti yang terbuat dari kulit domba, perlu diingat bahwa kondom jenis ini cenderung memiliki umur pakai yang paling.

Selain memeriksa ulang tanggal, pastikan untuk memeriksa bungkusnya dari lubang atau robekan. Salah satu cara mudah yang bisa kamu lakukan adalah memeriksa atau menekan pembungkusnya. Jika kamu merasakan bantalan udara, berarti kondom masih layak pakai.

Setelah membuka kondom, jika terasa kering, berbau aneh atau kamu melihat ada lubang, kamu harus membuangnya dan mendapatkan yang baru. Jika kamu tidak melihat tanggal kadaluarsa pada kemasan, atau jika tidak terbaca, ikuti aturan “Jika ragu, buang saja.”

Selalu pastikan bahwa kondom yang akan kamu gunakan belum melewati tanggal kadaluarsa. Jika sudah, maka akan kurang efektif mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual (PMS).

Baca Juga: Kenapa Bisa Hamil Meskipun Sudah Pakai Kondom?

Jika Kamu ingin tahu seputar produk kondom berkualitas, Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Lima Kesalahan Menggunakan Test Pack untuk Tes Kehamilan

Test pack adalah tes kehamilan yang paling mudah dan paling sering menjadi Andalan wanita untuk memastikan kehamilan. Meskipun di pasaran saat ini ada beberapa merek test pack dengan bentuk berbeda-beda, namun secara prinsip cara kerjanya sama.

Tes pack bekerja dengan mendeteksi kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) di dalam urine. Hormon ini akan meningkat setelah sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma mulai menempel di dinding rahim.

Baca Juga: Hamil Tapi Test Pack Negatif, Bisa Jadi Hamil Anggur

Apakah test pack ini akurat? Tentu saja tergantung tingkat sensitivitas alat yang digunakan. Namun, meskipun alat sudah bagus, bisa saja hasilnya tidak akurat karena kesalahan penggunaannya.

Berikut ini beberapa kesalahan umum saat menggunakan test pack

  1. Terlalu cepat melakukan tes kehamilan

    Beberapa test pack sangat sensitif mendeteksi hCG dalam urine sehingga bisa langsung mendeteksi kehamilan seminggu setelah berhubungan seksual. Namun secara umum, hCG yang diproduksi belum terlalu tinggi di kehamilan sangat dini, sehingga sulit dideteksi dengan test pack.

    Sebaiknya Kamu melakukan test pack setelah Kamu yakin terlambat menstruasi, sehingga jika hasilnya positif, kemungkinan positif palsu rendah.

  2. Buru-buru membaca hasil test pack

    Hasil test pack, baik yang menggunakan indikator dua garis maupun tulisan “pregnant”, membutuhkan waktu sekitar 2 – 5 menit. Jika kurang yakin, baca petunjuknya sebelum menggunakan. Saat alat tengah mendeteksi dan baru berjalan selama 1 menit, jangan langsung dibuang, bisa jadi hasilnya belum final.

  3. Tidak menguji pada waktu yang tepat

    Komponen utama dari tes kehamilan di rumah adalah urine. Urine terbaik untuk tes kehamilan adalah urine yang pekat, biasanya urine pertama di pagi hari. Jika pagi hari Kamu tidak sempat kencing, urine bisa dikeluarkan lebih siang. Namun, jangan minum berlebihan sebelumnya, karena urine menjadi tidak pekat lagi. Minum saja secukupnya.

  4. Urine terlalu sedikit

    Tes kehamilan juga membutuhkan jumlah urin tertentu. Jika Kamu sudah menampung urine dan kebetulan tumpah dan hanya menyisakan sedikit, maka jumlahnya mungkin tidak cukup untuk dijadikan sampel. Pastikan ujung yang harus tercelup urine tercelup sepenuhnya.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Test Pack dalam Mendeteksi Kehamilan

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Ber-KB

Lima Kesalahan ini akan mengurangi efektivitas kontrasepsi dalam merencanakan kehamilan.

Kamu dan suami akhirnya memutuskan untuk ber-KB, selamat! Ini adalah strategi yang tepat dan sehat dalam membentuk keluarga yang berkualitas. Sebagai langkah awal untuk mengoptimalkan tujuan kamu dan suami ber-KB, ketahuilah kesalahan-kesalahan yang paling sering dilakukan akseptor KB dan kemudian mengacaukan kerja kontrasepsi yang kamu pilih untuk merencanakan kehamilan.

Baca Juga: Jangan Percaya Mitos Pil KB Bikin Gemuk

Apa pentingnya mengetahui kesalahan-kesalahan ini? Anggap saja ini sebagai modal awal agar misi dan visi kamu bersama suami dalam membentuk keluarga berkualitas bisa terwujud tanpa “kebobolan” di tengah jalan. Dan inilah 5 kesalahan yang paling sering dilakukan saat ber-KB:

  1. Merokok saat menggunakan pil KB:

    Zat aktif yang ada di dalam rokok akan menurunkan efektivitas kerja pil KB. Artinya kamu justru berisiko mengalami kehamilan meskipun minum pil KB secara teratur. Disamping itu, kandungan hormon yang ada di dalam pil KB ketika bertemu dengan zat aktif rokok juga bisa menyebabkan pembekuan darah, serangan jantung, hingga stroke. Karena itu sebaiknya berhentilah merokok.

  2. Salah memilih lubrikan:

    Yang tidak banyak orang tahu tentang KB kondom adalah karena berbahan lateks ketika bersentuhan dengan minyak maka akan bocor. Jadi ketika kamu menggunakan lubrikan yang bahan dasarnya minyak untuk menambah gairah bercinta saat memakai kondom, maka dapat dipastikan kondom akan mengalami kebocoran. Dari sinilah awalnya terjadi “kebobolan” saat menggunakan kondom.

    Solusinya? Pilihlah lubrikan yang berbahan dasar air. Air tidak hanya “bersahabat” baik dengan lateks sehingga tidak mempengaruhi efektivitas kondom membuat sperma tidak dapat membuahi sel telur, tapi juga bisa membuat aktivitas bercinta semakin bergairah. Lubrikan Fiesta dan Sutra adalah dua contoh lubrikan berbahan dasar air yang bisa kamu gunakan ketika memakai kondom.

  3. Tidak memakai kondom karena sudah memakai KB lain:

    Kebanyakan pasangan ketika istrinya sudah ber-KB maka para suami memilih untuk tidak menggunakan kondom. Padahal tidak ada salahnya untuk tetap memakai kondom, karena ada situasi tertentu yang bisa menurunkan efektivitas KB dalam menunda kehamilan. Contoh, jika istri tidak teratur mengonsumsi pil KB-nya maka pil KB jadi tidak efektif dalam mencegah terjadinya kehamilan.

    Jadi tak ada salahnya suami tetap memakai kondom meskipun istri sudah mengonsumsi pil KB. Tidak hanya untuk tujuan double protection tapi juga untuk mencegah penularan penyakit infeksi menular seksual (IMS). Karena kondom adalah satu-satunya KB yang bisa juga mencegah penularan IMS.

  4. Tidak menyimpan kontrasepsi darurat (postpil):

    Untuk mengantisipasi ‘kebobolan’ akibat lupa minum pil KB atau salah memilih lubrikan saat menggunakan kondom, kamu dan suami penting juga untuk menyediakan KB darurat atau yang biasa disebut postpil. KB ini bisa didapat dengan resep dokter atau bidan. Cara minumnya adalah sesegera mungkin setelah bercinta. Jika KB ini diminum 1×72 jam setelah bercinta maka bisa mengurangi risiko kehamilan hingga 89%. Tapi jika diminum 24 jam setelah bercinta, maka efektivitasnya melonjak menjadi 95%.

    KB ini bukanlah pil aborsi karena tidak dapat menghentikan kehamilan apabila sudah terjadi, tapi merupakan kontrasepsi pencegah kehamilan sesaat setelah bercinta tanpa kontrasepsi.

  5. Salah memilih kondom:

    Yup penting untuk selalu membaca material kondom di kemasan pembungkus. Pastikan kondom yang dipilih tidak berbahan polyurethane, karena ini cepat sekali robek dan bocor. Jika ini yang terjadi maka dapat dipastikan potensi kehamilan sangat tinggi pasca bercinta. Pilihlah kondom berbahan lateks dan lubrikan berbahan dasar air.

Baca Juga: Lupa Minum Pil KB Satu Kali, Apakah Ada Kemungkinan Hamil?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Cegah Stunting dengan Ber-KB

Ber-KB bukan hanya perkara mengatur jumlah anak tapi juga menghasilkan anak yang berkualitas.

Sering sekali ketika membicarakan tentang Keluarga Berencana atau KB, yang terlintas di kepala adalah mengatur jumlah anak. Persepsi ini tidak salah, hanya saja tidak sepenuhnya benar juga. Karena menjadi peserta KB atau akseptor juga bagian dari menghasilkan anak-anak Indonesia yang bebas stunting.

Baca Juga: Agar Tidak Lupa Minum Pil KB, Ini Tujuh Tipsnya

Stunting, ketika anak gagal tumbuh.

Apa itu stunting? Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak, tidak hanya secara fisik yang ditandai dengan tubuh lebih pendek dibanding dengan anak seumurannya tapi juga perkembangan otak yang tidak optimal karena kekurangan gizi dalam waktu lama. Angka stunting di Indonesia masih sangat tinggi yaitu mencapai 27,67% pada 2019. Angka tersebut menurut standar WHO sangat berbahaya karena WHO mensyaratkan angka prevalensi stunting kurang dari 20%.

Lantas apa kaitannya KB dengan stunting? Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI), Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes., faktor tingginya stunting di Indonesia salah satunya adalah karena jarak antar kehamilan yang terlalu dekat. Adapun Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan, jarak antar kehamilan yang ideal adalah 2-3 tahun. Jika kurang dari 2 tahun maka bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan anak.

Salah satu dampak secara nutrisi pada jarak kehamilan yang dekat adalah kesempatan untuk memberikan ASI eksklusif pada anak menjadi rendah. Padahal memberikan ASI eksklusif menjadi langkah awal dalam menyelamatkan anak dari risiko terjadinya stunting. ASI eksklusif adalah sumber makanan terbaik untuk bayi, karena kaya akan nutrisi mikro dan makro yang dapat mengoptimalkan fungsi kognitif anak. Tak hanya itu, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki imun tubuh yang lebih kuat. Pada anak yang jarang mengalami sakit, maka stimulasi tumbuh kembangnya bisa berjalan sesuai usia.

Peran KB dalam mencegah terjadinya stunting.

Jika dibaca dari pemaparan di atas maka pesan terkuatnya adalah pentingnya merencanakan kehamilan demi terhindar dari segala risiko akibat jarak kehamilan yang terlalu dekat. Sedangkan KB bertujuan untuk mengatur kehamilan pasangan usia subur, termasuk diantaranya adalah mengatur jarak kehamilan. Intervensi yang dilakukan KB dalam merencanakan kehamilan adalah dengan menggunakan kontrasepsi.

Adapun metode kontrasepsi yang efektif mencegah kehamilan adalah kontrasepsi modern dengan jenis yang beragam, mulai dari kondom, pil, suntik, IUD, sampai implan. Untuk memilih KB yang tepat, kamu dan suami harus berkonsultasi kepada dokter kandungan agar kontrasepsi yang dipilih sesuai kebutuhan kamu dan suami.

Dengan mengatur jarak kehamilan maka sebenarnya kamu dan suami juga telah memberikan kesempatan bagi tubuh ibu untuk memulihkan diri pasca melahirkan. Jadi membuat tubuh ibu kembali sehat sambil memastikan kecukupan gizi anak. Ini mengapa ber-KB adalah kontribusi pasangan suami-istri dalam menghasilkan generasi penerus Indonesia yang berkualitas.

Baca Juga: Sehabis Pasang KB Susuk Tak Boleh Kerja Berat, Betulkah?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Penting Diketahui, Ini Cara Terbaik Mencegah Infeksi Menular Seksual

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan mungkin membuat kita lupa adanya penyakit menular lain di sekitar kita, termasuk infeksi menular seksual.

Walau belum ada data terbaru di Indonesia, tetapi di negara maju tercatat ada peningkatan infeksi menular seksual (IMS) dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga: Aktif Secara Seksual? Jangan Lengah dengan Infeksi Menular Seksual

IMS sering disebut sebagai penyakit orang muda. Di Amerika Serikat, menurut data Center for Disease Control and Prevention di tahun 2018 tercatat setengah dari kasus IMS diderita oleh orang berusia 15-24 tahun.

Cara terbaik untuk mengatasi IMS adalah pencegahan. Ini berarti tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Jika tidak berhubungan seksual, berarti kemungkinan kita tertular akan menjadi nol.

Selain itu, kita bisa memperkecil risiko dengan melakukan hubungan seks dengan lebih sedikit orang alias setia pada pasangan.

Dengan satu pasangan seksual yang baru, risiko terpapar IMS pun menjadi lebih besar. Sebagai contoh, jika kamu dan pasangan melakukan kontak seksual dengan tiga orang lainnya, maka kamu terpapar oleh tujuh orang.

Jika kamu dan pasangan sama-sama berkontak seksual dengan 12 orang lainnya, kini kamu terpapar oleh 4.095 orang.

Ketika kamu berhubungan seks dengan seseorang, sebenarnya kamu juga terpapar oleh siapa pun yang pernah berhubungan seksual dengannya sebelumnya.

Pencegahan IMS lain yang efektif adalah menggunakan kondom secara benar, serta melakukan vaksinasi hepatitis B dan HPV.

Kesalahan bisa saja terjadi dan kamu atau pasangan mungkin pernah berhubungan seks dengan orang lain. Jika ini yang terjadi, lakukan pemeriksaan IMS atau HIV sehingga dapat diobati sedini mungkin.

Apa yang terjadi jika IMS tidak diobati? Beberapa jenis IMS bisa berbahaya jika diabaikan. Misalnya saja klamidia dan gonore yang bisa mengganggu kesuburan wanita sehingga sulit hamil. Selain itu, IMS juga meningkatkan risiko tertular HIV.

Baca Juga: Bisakah Tertular Infeksi Menular Seksual dari Toilet Umum?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Memicu Disfungsi Ereksi

Banyak masalah kesehatan yang dialami pria biasanya merayapi diam-diam dan tidak diperkirakan. Salah satunya adalah kesulitan mencapai ereksi alias disfungsi ereksi.

Penyebab utama disfungsi ereksi tak melulu karena kurangnya gairah atau rangsangan, tetapi adalah penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah yang dibutuhkan di penis saat ereksi tidak bisa bisa terpenuhi.

Baca Juga: Radang Gusi Bisa Picu Disfungsi Ereksi

Kondisi itu sebenarnya dipicu oleh gaya hidup tidak sehat yang mungkin sudah dilakukan bertahun-tahun lalu.

Ketahui apa saja kebiasaan sehari-hari yang perlu diubah untuk menghindari impotensi:

  1. Gaya hidup tidak sehat
    Pandemi ini membuat jadwal olahraga menjadi berantakan karena kita lebih memilih bersantai menonton serial favorit atau membuka media sosial. Selain itu, kita juga lebih suka memilih makanan yang enak di lidah, bukan yang dibutuhkan tubuh.

    Ditambah dengan jarang berolahraga, pola makan tinggi kalori itu bisa membuat kita kegemukan dan akhirnya memicu hipertensi atau kolesterol tinggi. Faktor penyakit kronis yang bisa memicu disfungsi ereksi.

  2. Merokok
    Merokok bukan hanya faktor risiko utama pada kanker paru, tetapi juga kemampuan pria untuk ereksi. Peringatan akan dampak merokok pada impotensi sebenarnya sudah tertulis di kemasan rokok, tapi para perokok memilih untuk tidak memperdulikannya.

    Kebiasaan merokok dapat menurunkan aliran darah di tubuh, termasuk di pembuluh darah penis.

  3. Obat yang baru dikonsumsi
    Sebaiknya perhatikan apakah ada perubahan yang dirasakan tubuh setelah kita mengkonsumsi obat yang diresepkan dokter. Salah satu kemungkinannya adalah jika obat itu tidak cocok maka bisa berpengaruh pada kehidupan seks. Jika ini yang terjadi, konsultasikan ke dokter untuk mengganti jenis atau menyesuaikan dosisnya.
  4. Kesehatan mental yang buruk
    Disfungsi ereksi pada dasarnya adalah gangguan psikologis yang dimulai di kepala sebelum terlihat dampaknya pada fisik. Jika kita merasa kesulitan menghadapi rasa cemas, stress, dan depresi, kondisi ini bisa membuat performa di tempat tidur menurun.

    Karenanya sangat penting untuk menjaga kesehatan mental jika kita tak mau mengalami impotensi.

  5. Alkohol
    Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat berpengaruh pada kemampuan pria untuk ereksi.

Baca Juga: Lima Kebiasaan yang Bikin Penis Disfungsi Ereksi

Punya pertanyaan lanjutan mengenai topik ini? Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Disfungsi Ereksi Bisa Jadi Tanda Long Covid-19

Pembuluh darah yang mengalami inflamasi yang dipicu oleh infeksi Covid-19 kemungkinan besar menyebabkan disfungsi ereksi pada sebagian pasien setelah mereka sembuh dari virus.

Virus SARS-CoV-2 atau disebut Covid-19 tidak hanya menyerang saluran pernapasan tapi juga bisa merusak pembuluh darah yang kemudian mempengaruhi bagian tubuh yang disuplai pembuluh darah tersebut.

Baca Juga: Bisakah Disfungsi Ereksi Sembuh Sendiri?

Temuan itu disampaikan oleh komunitas saintis. Salah satunya dipublikasikan di World Journal of Men’s Health.

Dokter urologi di Cleveland Clinic Ohio, Amerika Serikat, Ryan Berglund mengatakan, ia telah melihat bukti dari kondisi orang-orang yang terinfeksi virus Covid-19.

“Pembuluh darah yang menjadi inflamasi…dapat menyebabkan fenomena obstruktif dan berpengaruh negatif pada kemampuan untuk ereksi,” kata Berglund seperti dikutip dari LA Times.

Dia menambahkan, disfungsi ereksi terkait penyakit ini bisa menjadi indikator dari penyakit pembuluh darah mendasar lainnya yang terkait dengan Covid.

Para ilmuwan mengatakan bahwa ada tiga faktor yang mengaitkan virus penyebab pandemi ini dengan disfungsi ereksi.

Pertama adalah penyakit kardiovaskular, seperti terganggunya suplai darah, gangguan kesehatan mental karena stress dan kecemasan saat terinfeksi Covid-19, serta kondisi kesehatan secara umum yang buruk sehingga orang bisa terpapar Covid.

Kendati demikian, para ilmuwan menyebutkan dibutuhkan riset lebih mendalam sebelum adanya kesimpulan yang definitive.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh ahli urologi Ranjith Ramasamy terungkap, disfungsi ereksi bisa jadi merupakan efek terburuk dari virus ini.

Dari penelitiannya diketahui ada perbedaan pada komposisi jaringan tubuh pria yang terinfeksi Covid-19 dan yang tidak.

Profesor endokrinologi dan kedokteran seksologi dari Italia, Emmanuele Jannini menyebutkan bahwa disfungsi ereksi merupakan gejala dari long covid (gejala yang dialami penyintas setelah sembuh dari infeksi).

“Disfungsi ereksi merupakan konsekuensi yang umum pada penyintas Covid-19, dan mengingat angka penularan yang tinggi terutama pada pria berusia lanjut, fenomena mengkhawatirkan ini dialami oleh banyak pasien,” katanya.

Baca Juga: Olahraga Lari Bisa Cegah Disfungsi Ereksi

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Cara Taktis Atasi Ejakulasi Dini Kronis

Ejakulasi dini merupakan problem seksual paling umum yang dialami pria. Bahkan sejumlah literatur menyebutkan hampir semua pria pernah mengalami ejakulasi dini. Yang membedakan hanya derajatnya saja, yaitu ejakulasi primer dan ejakulasi sekunder.

Kabar baiknya, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi problem ejakulasi dini yang sudah kronis atau bertahun-tahun kamu alami.

Baca Juga: Jangan Ragu Bicarakan Ejakulasi Dini pada Pasanganmu

Berikut cara taktis mengatasi ejakulasi dini kronis:

  1. Diet sehat
    Mulailah dari cara alami yaitu mengubah kebiasaan makan dengan rutin mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Bagaimanapun asupan gizi mempengaruhi kesehatan tubuh secara umum, termasuk dalam kebutuhan biologis melalui hubungan intim yang sehat tanpa masalah.
  2. Olahraga teratur
    Sebab fisik yang sehat dan kuat berpengaruh pada stamina pria dalam melakukan hubungan intim. Untuk mendapatkan stamina yang prima, olahraga teratur dan terukur menjadi syarat mutlak. Pilih jenis olahraga yang menunjang stamina pria agar tetap prima.
  3. Metode ‘start and stop’
    Langkah ketiga yang bisa dilakukan adalah menerapkan metode ‘start and stop’ yang membutuhkan kerjasama kedua pihak. Metode ini bertujuan melatih refleks atau kemampuan pria mengontrol ejakulasinya. Ketika akan orgasme, keduanya menghentikan rangsangan seksual. Lanjutkan lagi setelah sensasi orgasme mereda. Lakukan ini secara berulang dalam beberapa kali berhubungan.
  4. Metode squeeze atau pemerasan
    Ketika akan ejakulasi, pria atau pasangannya melakukan pemerasan dengan lembut di ujung penis, guna menunda atau menghentikan laju ejakulasi yang tak terkendali. Durasinya cukup 30 detik, kemudian lanjutkan rangsangan. Lakukan 3-4 kali sebelum benar-benar melepaskan ejakulasinya.
  5. Latihan kegel
    Para ahli menyarankan untuk latihan kegel secara rutin. Latihan ini bertujuan memperkuat otot-otot dasar panggul yang sangat penting dilakukan bagi mereka yang mengalami ejakulasi dini kronis. Sebab otot dasar panggul yang lemah terkadang berkontribusi munculnya ejakulasi dini.

Langkah-langkah di atas mesti dilakukan secara rutin dan penuh kesabaran. Sebab, hasilnya tentu saja tidaklah instan. Butuh waktu beberapa minggu atau bahkan bulan untuk merasakan manfaatnya.

Baca Juga: Gejala Ejakulasi Dini, Mana yang Kamu Alami?

Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Warna Darah Menstruasi bisa Menunjukkan Kesehatanmu, Yuk Kenali

Warna darah menstruasi bisa bervariasi. Bisa merah cerah, coklat, atau oranye. Umumnya normal, tapi ada juga yang perlu diwaspadai.

Kadang merah, kadang pink, cokelat, atau merah gelap. Jangan kaget atau heran. Warna darah menstruasi memang bisa bervariasi. Variasi warna ini bisa terjadi dari hari ke hari selama kamu menstruasi, atau pada siklus menstruasi berbeda, dan berbeda-beda pula pada tiap perempuan.

Baca Juga: Jangan Takut, Makan Mentimun saat Menstruasi Tidak Berbahaya

Sekilas informasi, menstruasi terjadi ketika sel telurmu yang sudah matang dan berada di tuba falopi, tidak dibuahi oleh sperma. Dipengaruhi oleh perubahan hormon, lapisan rahim (endometrium) yang sebelumnya telah menebal untuk persiapan kehamilan seandainya sel telur dibuahi, akhirnya mulai lepas dari dinding rahim. Darah dan jaringan endometrium inilah yang kita kenal sebagai darah haid.

‘Pelangi’ Warna Darah Menstruasi

Kamu sudah paham bagaimana menstruasi terjadi. Lalu, kenapa warna darah menstruasi kadang berbeda-beda ya? Ternyata ini berkaitan dengan periode menstruasi. Namun perlu diperhatikan, warna tertentu bisa menunjukkan kondisi/penyakit tertentu. Seperti apa warna darah menstruasi yang normal, dan mana yang menandakan penyakit? Yuk kita cari tahu bersama.

Merah cerah
Darah menstruasi yang merah cerah biasanya muncul di awal periode menstruasi. Warna darah menstruasi ini menandakan perdarahan yang baru terjadi, dan darah keluar dengan cepat melalui serviks (leher rahim) dan vagina. Darah merah cerah biasanya juga muncul ketika kamu mengalami kram. Sebabnya, kram terjadi ketika rahim berkontraksi, sehingga darah mengalir lebih deras.

Merah gelap – hitam
Warna darah menstruasi yang gelap menandakan bahwa itu adalah darah yang sudah agak lama, atau alirannya lambat. Warnanya bisa merah gelap, cokelat, atau hitam. Kamu mungkin menyadari, darah menstruasi berwarna merah gelap ketika bangun tidur, atau setelah berbaring selama beberapa waktu. Warna ini muncul karena darah berada di rahim untuk sementara waktu. Darah haid merah gelap juga bisa muncul ketika menstruasi hampir selesai, ketika aliran darah haid sudah melambat.

Warna coklat terjadi karena darah telah teroksidasi, menandakan bahwa ini adalah darah lama. Darah haid coklat kadang muncul di awal atau akhir periode menstruasi. Darah coklat yang muncul di awal periode adalah darah sisa dari menstruasi sebelumnya, sedangkan darah coklat di akhir periode muncul karena aliran darah sudah melambat, sehingga butuh waktu lebih lama untuk keluar melalui vagina. Di samping itu, warna darah cokelat atau merah gelap juga bisa menandakan awal kehamilan.

Adapun darah hitam, biasanya muncul di akhir periode menstruasi. Ini adalah darah lama, seperti halnya darah coklat. Darah menghitam karena berada di bagian rahim yang lebih dalam, sehingga butuh waktu ekstra untuk luruh. Apalagi, aliran darah sudah kian melambat. Namun demikian, darah haid hitam juga bisa menandakan adanya penyumbatan vagina.

Pink
Warna darah pink biasa muncul di awal atau akhir periode menstruasi, ketika darah masih sangat sedikit. Tercipta warna pink karena darah bercampur dengan cairan serviks. Namun perlu waspada bila darah terus berwarna pink selama periode menstruasi. Bisa jadi kamu anemia, mengalami penurunan berat badan drastis, atau karena kamu menjalani diet yang tidak sehat.

Oranye
Seperti halnya darah pink, darah oranye juga bisa terjadi karena bercampur dengan cairan serviks. Namun, darah menstruasi berwarna oranye juga bisa menandakan adanya infeksi bakteri atau infeksi menular seksual.

Abu-abu
Bila warna darah menstruasi kamu abu-abu, segeralah ke dokter. Bisa jadi ada infeksi bakteri pada vagina. Gejala lain infeksi yaitu demam, nyeri dan/atau gatal pada vagina, dan tercium bau tidak sedap. Bila kamu sedang hamil, darah abu-abu bisa menjadi tanda keguguran.

Baca Juga: Menstruasi Pertama para Belia

Tentu saja, pemaparan soal rentang warna darah menstruasi di atas hanya sebagai gambaran. Kamu bisa langsung berkonsutasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 atau melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, sebab segala informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.