Ini Bedanya Ruam Kulit Pada Gejala HIV

Ruam HIV paling sering muncul pada wajah dan dada.

Munculnya ruam HIV atau bercak-bercak merah pada kulit bisa terjadi karena manifestasi gejala HIV atau sebagai efek samping dari konsumsi obat antiretroviral atau ARV. Pada bentuk manifestasi gejala HIV, ruam kulit sering kali disalahartikan sebagai reaksi tubuh atas alergi terhadap penggunaan produk yang diaplikasikan ke kulit. Lalu bagaimanakah membedakan ruam karena gejala HIV dengan ruam biasa?

Baca Juga: Ketahui 7 Siklus Hidup HIV dalam Tubuh Manusia

Adapun ruam gejala HIV biasanya muncul pada dua bulan pertama ketika tubuh terinfeksi virus penyebab HIV. Tapi berdasarkan studi yang dilakukan UC San Diego Health, 90% orang yang terinfeksi HIV pasti mengalami ruam pada perjalanan penyakitnya, baik di awal gejala atau saat memasuki stadium tertentu. Tanda spesifik dari ruam gejala HIV adalah berwarna merah dengan sedikit benjolan kecil merah di tengahnya. Ruam-ruam ini tersebar secara merata dan terasa sangat gatal.

Umumnya ruam gejala HIV muncul di wajah dan dada, tapi bisa juga menjalar ke seluruh bagian tubuh seperti kaki dan tangan. Bahkan tidak jarang juga ruam ini muncul di dalam mulut dalam bentuk sariawan. Munculnya ruam juga menjadi indikasi kalau kekebalan tubuh mulai menurun karena virus penyebab HIV telah menghancurkan CD4. Ini adalah salah satu jenis sel darah putih yang fungsinya melawan infeksi.

Karena sistem kekebalan tubuh tidak dapat melawan maka tubuh bereaksi dengan menghasilkan ruam. Selain itu, ruam ini juga menjadi pertanda telah ada infeksi oportunistik tertentu misalnya infeksi jamur Candida. Jika ini yang terjadi maka dapat dipastikan HIV sudah masuk ke stadium akhir atau AIDS.

Untuk membedakan ruam HIV dengan ruam kulit biasanya bukan pada bentuk serta ukuran ruam, melainkan pada gejala yang ikut menyertainya. Biasanya ruam HIV akan diikuti dengan gejala sariawan di mulut, diare terus menerus, berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas, lebih cepat merasa lelah, kelenjar getah bening yang membesar, hingga kehilangan nafsu makan. Sebenarnya ini semua adalah gejala utama dari HIV.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Biasanya ruam yang disertai dengan gejala-gejala di atas membuat dokter merekomendasikan pasien untuk melakukan tes HIV/AIDS. Jika hasilnya memang positif HIV/AIDS maka dokter juga akan memberikan obat seperti antihistamin untuk mengatasi ruamnya. Ruam akan hilang dengan sendirinya ketika sudah mendapatkan pengobatan.

Waspada juga dermatitis seboroik.

Jika tidak segera ditangani, ruam-ruam itu bisa berkembanng menjadi dermatitis seboroik. Ini adalah bentuk gangguan kulit yang ditandai dengan ruam bersisik dan kulit memerah. Biasanya ini terjadi di kulit kepala. Bagi para ODHA yang mengalami ruam kulit HIV yang satu ini menjadi pertanda kalau penyakit kamu semakin berkembang dan menimbulkan berbagai komplikasi.

Sebaiknya segeralah konsultasi ke dokter jika ruam HIV yang dialami ternyata cepat menyebar di seluruh tubuh, muncul lepuhan pada kulit dan demam. Sehingga masalah ruam kulit bisa diatasi. Cara mengatasinya adalah cukup mengonsumsi ARV secara teratur, maka setelah seminggu atau dua minggu masalah ruam kulit dan dermatitis seboroik akan berkurang. Jadi jangan pernah patah semangat untuk mengkonsumsi ARV secara teratur demi menikmati kualitas hidup terbaik.

Baca Juga: Mengapa Kita Perlu Konseling Sebelum Tes HIV

Kalau kamu ingin tahu lebih detail lagi tentang bagaimana sebenarnya mencegah serta mengobati HIV, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Cara Aman Ganti Pengaman

Seiring berjalannya waktu, jenis KB yang kamu gunakan mungkin sudah tidak relevan lagi dengan gaya hidup maupun karena berbagai alasan, kamu ingin mengganti metode ber-KB. Hal ini normal dan sah-sah saja, selama dilakukan di bawah pengawasan dokter. Jadi, sebelum mengganti metode KB, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan arahan yang tepat.

Tak ada salahnya melakukan riset kecil-kecilan dengan membaca berbagai referensi yang terpercaya tentang pilihan jenis KB yang ada. Juga tentang bagaimana cara aman menggantinya tanpa menimbulkan resiko yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Ini Lima Pilihan Metode KB untuk Ibu Menyusui

Alasan mengganti KB

Secara umum, ada kondisi yang melatarbelakangi seseorang untuk berpikir mengganti jenis KB yang selama ini digunakannya. Mungkin inilah saat yang tepat beralih ke jenis KB yang berbeda, jika kamu :

  • Sering lupa minum pil KB
    Ini alasan paling sering terjadi pada mereka yang menggunakan KB jenis pil. Menggunakan pil KB secara benar dan teratur memang membutuhkan kedisiplinan dan kepatuhan tersendiri. Jika kamu tak sanggup memenuhi kriteria tersebut, alarm pun tak membantu, ditambah peran pasangan yang juga abai mengingatkan, sudah waktunya kamu beralih ke jenis KB yang lebih fleksibel tanpa terikat waktu yang ketat.

    Beberapa metode yang bisa kamu pilih di antaranya KB suntik, implan, IUD, atau pun kondom. Kendati tetap butuh perhatian khusus sesuai karakter jenis KB yang ada, namun tidak memerlukan disiplin tingkat tinggi seperti metode pil KB.

  • Tubuh tak beradaptasi
    Tak bisa dipungkiri, ada sedikit efek samping dari setiap metode KB yang digunakan. Jangan berkecil hati, beri waktu pada tubuh untuk beradaptasi selama beberapa bulan untuk menyesuaikan diri dengan metode KB yang digunakan. Rasakan, apakah efek sampingnya akan hilang seiring berjalannya waktu. Jika tidak, konsultasikan dengan dokter untuk membantu memilih metode yang lebih tepat dan lebih responsive pada tubuh sendiri.

Cara tepat mengganti metode KB

Jika kamu berniat mengganti jenis KB, keinginan saja tidaklah cukup. Mesti dilengkapi dengan cara mengganti yang benar agar efektivitas KB dalam menunda kehamilan bisa maksimal dirasakan.

Berikut tips aman mengganti jenis KB :

  • Konsultasikan ke dokter kandungan
    Langkah pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi pada dokter kandungan yang terpercaya. Analisa dan rekomendasi dokter sangat penting untuk membantu memilih jenis metode KB yang tepat. Sebab urusan KB sangat personal dan individual, setiap orang memiliki respons tubuh yang berbeda terhadap metode KB tertentu. Jadi, jangan menggantinya tanpa pengawasan dokter apalagi hanya mengandalkan asumsi dan pendapat pribadi maupun orang lain. Tanyakan pada ahlinya ya.
  • Lakukan tanpa jeda
    Kamu mesti mengganti metode KB secara langsung tanpa jeda waktu atau istirahat ber-KB. Misalnya jika kamu menggunakan IUD, ingin beralih ke KB hormonal berupa pil KB, setelah IUD dilepas segera minum pil KB sebagai kontrasepsi pengganti. Jangan mengambil jeda, sebab risiko kehamilan meningkat ketika tidak menggunakan kontrasepsi jenis apapun.
  • Rencana cadangan
    Karena tubuh butuh beradaptasi dengan metode KB yang baru, juga karena setiap jenis KB butuh waktu tertentu untuk bekerja dan menunjukkan hasilnya, biasanya dokter akan menyarankan untuk menggunakan KB cadangan. Hal ini bertujuan menjaga efektivitas KB dalam menunda kehamilan. Sampai saatnya tiba tubuh beradaptasi dan metode KB yang baru bisa memberikan efektivitas maksimal.

Baca Juga: Tujuh Keuntungan Memakai Kondom sebagai Alat KB

Jadi, jangan sembarangan mengganti metode KB. Kamu tetap harus berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk bisa memastikan pilihan jenis KB yang tepat. Jangan sampai alih-alih mengurangi risiko efek samping, tetapi justru menambah masalah baru. Jika kamu ingin berkonsultasi, saat ini bisa kok dilakukan secara online dengan cara menghubungi tenaga kesehatan Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menstrual Cup Digunakan

Tren penggunaan menstrual cup memang memberikan sensasi tersendiri. Pilihan mengganti pembalut dan beralih ke produk menstrual cup di saat menstruasi setiap bulannya memang merupakan pertimbangan yang rasional karena harganya terjangkau dan ramah lingkungan.

Di balik sejumlah manfaat dari menstrual cup, ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan sebelum menggunakannya. Pemahaman ini penting dimiliki sejak awal menggunakan menstrual cup. Agar penggunaan yang dilakukan secara rutin setiap bulannya ini bisa memberikan manfaat maksimal.

Baca Juga: Lima Tips Membawa Menstrual Cup saat Traveling

Dan tentu saja, sebagai pengguna kamu merasa nyaman tanpa harus was-was dengan kemungkinan masalah yang terjadi. Yuk, meminimalisir risiko penggunaan menstrual cup dengan memperhatikan beberapa point penting sebelum menggunakannya.

Berikut sejumlah hal yang mesti diperhatikan sebelum menstrual cup digunakan :

  • Risko tumpah
    Salah satu kondisi yang paling menantang dari penggunaan menstrual cup adalah proses pelepasan atau pencopotan cup dari vagina. Proses ini berpotensi berantakan jika tidak dilakukan dengan benar. Salah satunya, jika posisi menstrual cup tidak pada tempatnya, misalnya miring atau sudah terlalu penuh, sehingga digerakkan sedikit saja, darahnya bisa tumpah. Nah, pastikan cara mengeluarkan menstrual cup sudah benar dan jangan tunggu sampai volumenya terlalu penuh yang menyulitkan saat harus dikeluarkan.
  • Sulit dimasukkan, sulit dikeluarkan
    Saat hendak memasukkan menstrual cup ke dalam vagina, kamu kesulitan menempatkan pada posisi ideal. Bisa jadi karena tidak mendapatkan lipatan yang benar. Atau kondisi lainnya ketika kamu kesulitan mencubit bagian ujung menstrual cup saat harus menariknya keluar dari vagina. Dua kesulitan ini tentu saja menguras emosi. Karena itu, pastikan posisinya sudah benar dan bisa dimasukkan atau dikeluarkan dengan mudah tanpa drama ya.
  • Berburu ukuran yang pas
    Bicara soal ukuran, memang sangat individual. Menstrual cup memang tidak didesain untuk semua orang. Ada ukuran-ukuran tertentu yang memang sudah menjadi standar. Sementara bentuk dan ukuran vagina setiap wanita sangat individual. Nah, ketidakselarasan inilah yang kadang jadi masalah. Kamu kesulitan menemukan menstrual cup yang benar-benar cocok dengan kondisi vagina sendiri. Pencarian ini memang butuh kesabaran untuk mendapatkan yang benar-benar pas agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Carilah sampai kamu benar-benar menemukan menstrual cup yang tepat.
  • Alergi menghantui
    Sebagian besar menstrual cup diproduksi dari bahan latex. Produk asing yang ditempatkan di area tubuh terlebih di organ intim, memang memiliki risiko reaksi alergi kulit. Nah, ini problem serius yang mesti diperhatikan. Jangan abaikan jika kamu mengalami alergi terhadap produk menstrual cup. Segera hentikan penggunaan jika terjadi alergi ya. Ganti dengan produk berbahan berbeda seperti silikon atau karet yang mungkin lebih tepat untuk kamu seorang.
  • Iritasi vagina
    Pemicu terjadinya iritasi pada vagina biasanya karena menstrual cup tidak dibersihkan dan dirawat dengan benar. Karena itu pastikan menstrual cup yang kamu gunakan harus senantiasa bersih dan steril dari kuman, bakteri, jamur yang bisa mengiritasi vagina. Kondisi lain yang memicu iritasi bila penggunaan menstrual cup tanpa atau kurang pelumasnya sehingga membuat vagina tidak nyaman.
  • Cuci bersih!
    Kemungkinan meningkatnya risiko infeksi terjadi bila menstrual cup tidak dicuci dengan baik. Bersihkan dengan benar. Cuci, bilas dan keringkan. Jangan coba-coba menggunakan kembali menstrual cup sekali pakai. Selain itu, cuci tangan dengan sabun di air mengalir setelah membersihkan menstrual cup. Kebersihan ini berlaku untuk semua, baik produknya, vagina, maupun tangan kamu sendiri agar risiko meningkatnya infeksi dan iritasi bisa dihilangkan semaksimal mungkin.

Itulah beberapa hal penting yang mesti kamu pahami sebelum menggunakan menstrual cup. Jangan gegabah apalagi mengabaikan faktor kebersihan dan ketepatan penggunaan. Sedikit saja diabaikan, risikonya cukup besar dan merepotkan. Yuk, belajar disiplin dari diri sendiri, dari hal paling pribadi.

Baca Juga: Macam-macam Bahan Menstrual Cup, Yuk Pilih yang Pas Untukmu

Jika kamu ingin tahu lebih jauh seputar menstrual cup atau ingin berkonsultasi seputar menstruasi secara umum dengan tenaga kesehatan Halo DKT, kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Vaksin HIV Berbasis mRNA Mulai Diuji Coba pada Manusia

Tim ilmuwan memulai uji coba calon vaksin HIV berbasis mRNA pada manusia.

Selama satu dekade terakhir, kemajuan dalam pengobatan HIV telah menghasilkan sejumlah kemajuan berarti, mulai dari kombinasi obat baru, dosis sekali sehari, dan yang terbaru pengenalan injeksi jangka panjang untuk pencegahan dan pengobatan yang dilakukan sebelum dan sesudah pajanan.

Namun, mengapa kemajuan para ilmuwan dalam membuat vaksin HIV seolah “jalan di tempat?”

“Kesulitan kandidat vaksin yang telah diuji pada manusia sejauh ini adalah tidak satupun dari mereka menghasilkan antibodi penetralisir yang luas (bnAbs) terhadap HIV, yang merupakan antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan inang yang mampu memblokir HIV di sel target,” jelas Mark Feinberg, MD, presiden dan CEO International AIDS Vaccine Initiative (IAVI).

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Melindungi Orang dengan HIV

Belum lama ini National Institutes of Health juga mengumumkan bahwa kandidat vaksin HIV lainnya, yang ditujukan untuk memproduksi antibodi non-penetral, gagal memberikan perlindungan yang memadai terhadap infeksi HIV pada wanita.

Namun, muncul secercah harapan baru. IAVI dan Scripps Research, bersama dengan Moderna, akan meluncurkan studi klinis fase I yang akan menilai kemampuan dua kandidat vaksin mRNA 1644 dan mRNA 1644v2. Vaksin ini ditargetkan untuk secara aman menghasilkan antibodi penetralisir luas (bnAbs) pada orang dewasa yang sehat.

Penelitian ini akan mulai merekrut peserta pada minggu ketiga September.

Dapatkah Antibodi Penetralisir Secara Luas memecahkan misteri HIV?

Selama empat dekade, human immunodeficiency virus (HIV) selalu berhasil menghindari upaya sistem kekebalan tubuh yang berusaha melenyapkannya.

Kecanggihan virus ini karena beberapa faktor, termasuk kemampuan virus untuk berevolusi dengan cepat untuk menghasilkan mutasi baru yang membantunya menghindari antibodi.

HIV juga telah menemukan cara untuk menyamarkan lapisan luarnya (glikoprotein amplop HIV, atau HIV env) dengan rantai gula yang sama yang ditemukan pada protein manusia, sehingga mereka tersembunyi dari serangan sel imun.

Seperti virus corona, HIV env menggunakan lonjakan protein untuk menempel dan memasuki sel inang dan menginfeksinya.

IAVI dan Scripps Research mungkin telah menemukan kunci penting untuk memecahkan pelindung virus yang tidak dapat ditembus.

Mereka telah menemukan cara untuk merekayasa imunogen (sejenis antigen yang memunculkan respons imun) yang keduanya tampak seperti struktur lingkungan HIV dan dapat menginduksi sel B spesifik yang belum matang untuk mengembangkan antibodi penetralisir yang luas sebelum seseorang terpapar virus.

Berdasarkan hipotesis, kandidat vaksin mRNA-1644 dapat mengaktifkan beberapa jenis sel B yang belum matang untuk menghasilkan antibodi penetral luas yang ditargetkan.

Setelah diuji coba di laboratorium dan penelitian pada hewan, kini para ilmuwan menguji kandidat vaksin HIV ini pada subjek manusia.

Dalam penelitian pada manusia, 48 orang dewasa yang sehat dan HIV-negatif menerima dua dosis imunogen atau plasebo berbasis protein yang direkayasa secara ilmiah dengan selang waktu 2 bulan.

Temuan, yang dipresentasikan awal tahun ini pada pertemuan tahunan “Penelitian HIV untuk Pencegahan”, memberikan “bukti konsep” – tidak ada masalah keamanan yang muncul, dan 97 persen orang yang mendapatkan kandidat vaksin menghasilkan respons yang diinginkan: produksi vaksin. sel B spesifik yang belum matang.

Dalam studi mendatang, 56 orang dewasa berusia 18 dan 50 tahun akan dibagi menjadi empat kelompok dan menerima vaksin mRNA 1644, antigen inti mRNA 1644v2, atau keduanya.

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan bertahap, pertama untuk mengaktifkan sel B yang belum matang dan kemudian mengarahkan mereka di sepanjang jalur untuk menetralkan produksi antibodi secara luas terhadap satu area spesifik pada lingkungan HIV: tempat pengikatan CD4.

Uji coba menggunakan platform mRNA Moderna (yang sama seperti yang digunakan dalam produksi vaksin COVID-19), yang akan membantu mempercepat proses penemuan dan pengembangan vaksin HIV.

Baca Juga: Perkembangan Terbaru Vaksin HIV

Penelitian ini akan berlangsung selama kurang lebih 19 bulan.

Vaksin berbasis mRNA (messenger ribonucleic acid) adalah teknik vaksin yang cukup baru dibandingkan teknik lainnya. Berbeda dengan teknik lainnya yang memasukkan virus ke dalam tubuh, vaksin ini berisi mRNA yang mengajarkan sel tubuh kita untuk memproduksi protein.

Apabila kamu memiliki pertanyaan lainnya terkait dengan HIV-AIDS dan metode pencegahannya, jangan ragu berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Penyebab Ejakulasi Dini karena Faktor Psikologis

Ejakulasi dini memang disebabkan oleh faktor fisik tetapi dalam banyak kasus, ada penyebab psikologis di baliknya. Beberapa pria mengalami ejakulasi dini karena kedua faktor.

Banyak orang mengira bahwa rasa cemas karena khawatir tak bisa memuaskan pasangan, frustrasi dan kurangnya kepercayaan diri menyebabkan ejakulasi dini, tetapi sebenarnya ini juga adalah efek dari kondisi ini.

Baca Juga: Gagal Ejakulasi Maupun Ejakulasi Dini, Sama-sama Bikin Frustrasi!‎

Walau begitu, rendahnya kepercayaan diri hingga kecemasan itu sering berkembang pada pria yang mengalami ejakulasi dini berkepanjangan.

Apa penyebabnya? Hal ini sering disebabkan oleh penderita terjebak dalam lingkaran setan kecemasan, masalah ejakulasi, frustasi dan rasa bersalah yang tidak pernah berakhir.

Tentu hal itu mempengaruhi hubungan pernikahan dan dalam beberapa kasus, bisa berakhir dengan perpisahan. Bahkan pernikahan yang bahagia pun bisa hancur karena masalah ini dibiarkan berlarut-larut.

Faktor-faktor psikologis penyebab ejakulasi dini

Pola asuh yang kuno dan ketat

Ini mengacu pada situasi di mana seorang pria dididik untuk melihat hubungan seksual sebagai tindakan memalukan yang hanya boleh dilakukan karena alasan agama, misalnya menghasilkan keturunan.

Dalam kasus-kasus ekstrim, pria mungkin diajarkan untuk memandang hubungan seksual sebagai aktivitas yang berdosa yang harus dihindari.

Tak mengherankan jika para pria yang dibesarkan dengan cara ini akan melihat hubungan seks dengan ketakutan.

Ejakulasi dini juga kerap ditemui pada remaja pria atau dewasa muda yang khawatir tertular penyakit menular seksual (PMS). Ketakutan umum lainnya adalah menyebabkan kehamilan.

Tak punya pengalaman seksual

Kurangnya pengalaman seksual, terutama pada pria muda adalah faktor lain yang kerap jadi penyebab klimaks cepat terjadi.

Banyak pria muda menganggap kemampuan mereka di tempat tidur akan menegaskan kejantanan mereka. Tidak mampu memuaskan pasangan dianggap sebagai penghinaan terhadap maskulinitas dan rasa identitas.

Pengalaman awal

Pengalaman seksual awal seorang pria sering kali mempengaruhi perilaku seksualnya di kemudian hari. Jadi, jika ia telah melakukan hubungan seks dengan cara tertentu maka hal ini kemungkinan akan mempengaruhi perilakunya di masa depan.

Contohnya adalah ingin cepat ejakulasi untuk menghindari ketahuan sering masturbasi atau takut ketahuan berhubungan seks.

Yang terjadi adalah seorang pria terburu-buru melakukan hubungan seksual untuk mencapai klimaks dan menyelesaikan tindakan, tapi justru berdampak negatif. Hal ini menyebabkan ia terkondisi untuk melakukan seks dengan cara ini yang mengakibatkan ejakulasi dini.

Jika sudah kebiasaan, akan sulit mengubahnya.

Pada kasus tertentu, hal ini ada pengaruh genetik. Beberapa pria menemukan bahwa ayah mereka berperilaku dengan cara yang sama.

Punya pengalaman traumatik

Jika seorang pria pernah mengalami kejadian traumatis dalam hidupnya seringkali ini dapat menyebabkan masalah seksual seperti ejakulasi dini.

Dalam beberapa situasi dapat mengakibatkan masalah seksual permanen atau bahkan perilaku sosial yang tidak pantas.

Peristiwa traumatis misalnya tertangkap basah melakukan masturbasi hingga pelecehan seksual saat masih anak-anak. Peristiwa lain yang sama seriusnya adalah pemerkosaan laki-laki.

Penyebab lain adalah kecemasan. Jika kamu gugup sebelum berhubungan seks maka kemungkinan besar kamu akan mengalami ejakulasi terlalu cepat.

Stres kronik

Dalam kadar tertentu stres bisa berfek baik untuk membantu kita fokus pada tugas atau meningkatkan kinerja. Tetapi ketika kamu mengalami stres yang berkepanjangan atau ekstrem, berbagai masalah muncul.

Dalam kesehatan seksual, stres kronis ini menyebabkan penurunan libido dan kesulitan mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi). Hal ini juga dapat menyebabkan ejakulasi dini.

Depresi

Gangguan ini dialami sekitar 1 dari 10 orang dan merupakan kondisi jangka panjang yang serius. Depresi dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari mood yang buruk, pola tidur yang terganggu, kurangnya motivasi dan penurunan gairah seks dan juga ereksi.

Ada masalah dalam hubungan

Ejakulasi dini juga sering terkait dengan adanya masalah dalam hubungan antara pasangan.

Komunikasi yang buruk, ketegangan, atau kebencian yang membara, semuanya dapat mempengaruhi keintiman seksual. Jika salah satu stres atau tidak bahagia maka ini akan mengurangi kemampuan mereka untuk menikmati seks atau untuk mencapai klimaks.

Baca Juga: Berikan Dukungan Jika Suami Alami Ejakulasi Dini

Jika kamu masih punya pertanyaan seputar ejakulasi dini dan permasalahan seputar kesehatan seksual reproduksi lainnya, kamu bisa menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan khawatir, kerahasiaan terjamin.

Enam Jenis Kontrasepsi, Mana yang Kamu Minati?

Ada enam jenis metode pengendalian kelahiran atau yang biasa disebut dengan istilah KB. Tentu saja, untuk memilihnya berdasarkan keinginan saja tidaklah cukup. Ada beberapa faktor yang menentukan sebelum kamu menjatuhkan pilihan pada salah satu metode ber-KB. Hal ini bisa ditanyakan langsung pada dokter saat kamu berkonsultasi untuk memilih jenis KB yang tepat.

Kendati semua metode memiliki tujuan yang sama, yaitu mencegah kehamilan, cara kerjanya berbeda-beda. Yang pasti, semua teknik kontrasepsi membantu menghindari kehamilan yang tidak direncanakan.

Baca Juga: Tipe Kontrasepsi IUD yang Perlu Wanita Ketahui

Yuk, mengenal lebih jauh jenis KB yang sudah dikenal luas dan banyak direkomendasikan dokter.

Berikut enam jenis metode KB yang lazim di masyarakat:

  1. Pil KB
    Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang paling banyak dipilih masyarakat Indonesia. Beragam jenis pil KB yang tersedia di pasaran dengan harga terjangkau dan mudahnya akses untuk mendapatkannya, membuat ia jadi primadona para ibu-ibu di tanah air. KB hormonal ini mengandung hormon progestin dan estrogen yang berfungsi mencegah terjadinya ovulasi. Bila diminum secara benar dan teratur, pil KB sangat efektif mencegah kehamilan bahkan hingga 99%. Kini tersedia dua pilihan pil KB yaitu dengan kandungan kombinasi dua hormon atau satu hormon saja. Kabar baiknya, selain mencegah kehamilan, pil KB juga berfungsi menjaga siklus menstruasi tetap teratur dan mengurangi nyeri menstruasi yang mungkin terjadi. Manfaat ini bisa kamu dapatkan dari pil KB Andalan yang sudah sangat familiar di masyarakat. Selain itu, pil KB Andalan juga memiliki varian yang ramah untuk ibu menyusui karena kandungan hormonnya tidak mempengaruhi produksi ASI, sehingga aman digunakan. Kunci penggunaan pil KB adalah disiplin, minum pil KB secara teratur sesuai petunjuk. Jangan sampai lupa ya, Bun.
  2. KB Suntik
    Sama seperti pil KB, suntik KB memiliki cara kerja yang serupa, yaitu mencegah terjadinya pertemuan sperma dan sel telur sehingga tidak terjadi proses pembuahan. Bedanya, hanya durasi penggunaannya saja. Jika pil KB rutin diminum setiap hari, suntik KB cukup diberikan dalam rentang waktu 1-3 bulan sekali. Seperti jenis Gestin F2 dari Andalan. Selain efektif mencegah kehamilan bila digunakan dengan benar dan teratur, Gestin F2 bermanfaat menjaga siklus menstruasi tetap teratur dan mengurangi risiko terjadinya kanker leher rahim dan kanker indung telur.
  3. KB Implan
    Jenis KB implant merupakan salah satu jenis KB jangka panjang yang bisa memberikan perlindungan hingga 4 tahun. Masyarakat awam menyebutkan KB susuk, karena bentuknya berupa batang kecil seperti korek api yang dimasukkan ke tubuh di area lengan kanan atas, ke bagian bawah kulit. Cara kerjanya menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mencegah terjadinya kehamilan. Manfaat lainnya, bisa digunakan oleh ibu menyusui karena tidak memengaruhi produksi dan kualitas ASI seperti yang ada pada Sinoplant, produk dari Andalan Implan.
  4. IUD
    Kontrasepsi jangka panjang lainnya yang jauh lebih populer ketimbang implan adalah Intrauterine Device (IUD). Dikenal dengan istilah KB spiral karena berupa kawat tembaga berbentuk huruf T yang bertugas menghalau sperma sehingga tidak bisa bertemu dengan sel telur. Berada di dalam rahim, IUD bisa digunakan selama 4-8 tahun tergantung pada jenisnya. Keuntungannya lebih efisien karena sekali pasang dan cepat mengembalikan masa subur karena tidak terkait dengan sistem hormon. Seperti produk IUD Andalan yang memiliki beragam varian, bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.
  5. Kondom pria
    Tidak hanya wanita yang ber-KB, pria pun bisa berkontribusi langsung dalam urusan pencegahan kehamilan ini. Salah satunya dengan penggunaan kondom. Terbuat dari bahan latex yang mudah digunakan, berfungsi mencegah sperma masuk ke vagina dan membuahi sel telur. Selain mencegah kehamilan, kondom juga membantu mencegah terjadinya penyakit menular seksual. Harganya yang terjangkau, mudah didapat dan praktis digunakan.
  6. KB Permanen
    Bagi mereka yang sudah yakin untuk tidak menambah keturunan karena berbagai faktor, pilihan KB permanen sangat tepat. Bagi pria KB permanen dalam bentuk vasektomi, sementara pada wanita dalam bentuk tubektomi atau yang familiar disebut steril, dengan cara mengikat tuba falopi. KB permanen ini sangat efektif mencegah kehamilan hingga 100%. Digunakan sesuai kebutuhan dan kondisi individu yang bersangkutan.

Baca Juga: Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui vs Senggama Terputus, Mana yang Lebih Efektif?

Nah, itulah enam jenis metode KB yang bisa kamu pilih. Tentu saja pilihan harus didasarkan atas pertimbangan medis. Karena itu sebelum menentukan pilihan, kamu mesti berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penjelasan yang tepat seputar metode KB. Untuk berkonsultasi, saat ini bisa kok dilakukan secara online dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Kenali Gejala HIV Sesuai Stadiumnya

Dengan mengenali gejala HIV sesuai dengan perjalanan penyakitnya maka pemahaman kita dapat mencegah penularan lebih optimal.

Jika mendengar kata ‘HIV’ maka kebanyakan orang langsung meyakini kalau dirinya tidak akan tertular penyakit ini. Karena stigmanya, penyakit ini hanya menghampiri orang-orang yang tidak baik seperti pekerja seks komersial (PSK) dan pemakai narkoba jarum suntik. Faktanya menurut Kemenkes pada 2019, angka ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV paling tinggi ada pada ibu rumah tangga yaitu mencapai 16.844 sementara pada PSK hanya 3.499. Ini artinya penularan HIV/AIDS tetap dapat terjadi ketika aktivitas seksual dilakukan tanpa proteksi. Mengingat HIV bisa terjadi pada siapa saja, maka penting untuk mengetahui apa saja gejala HIV sesuai stadiumnya. Mengapa?

Baca Juga: Berapa Lama HIV Baru Menunjukkan Gejala?

Mengumpulkan segala informasi tentang HIV termasuk apa saja gejalanya, akan membuat kamu memiliki kesadaran untuk menghindari diri terinfeksi penyakit ini. Karena sesungguhnya informasi tentang gejala HIV sesuai stadiumnya juga akan membantu kamu untuk mendeteksinya lebih cepat. Kualitas hidup orang yang hidup dengan AIDS (ODHA) bisa tetap terjaga jika pengobatan dilakukan secara disiplin. Tanpa berlama-lama lagi mari kita cari tahu bagaimana saja gejala HIV sesuai stadiumnya:

  1. Gejala tahap awal atau HIV Akut: Pada tahap awal, gejala HIV mulai terlihat pada 3-6 minggu atau 3 bulan setelah virus masuk ke dalam tubuh. Sesaat setelah menginfeksi tubuh, barulah muncul gejala awal HIV. Hanya saja pada tahap ini gejala HIV sangat mirip dengan flu biasa seperti demam, kelenjar getah bening yang membengkak, nyeri pada otot dan sendi.
  2. Gejala HIV stadium I : Pada tahap ini, HIV disebut asimtomatik karena gejala awal mulai menghilang. Kalaupun ada gejala, bentuknya sangat ringan seperti membengkaknya kelenjar getah bening yang ada di ketiak, leher, serta lipatan paha. Periode ini bisa terjadi 5-10 tahun dan disebut sebagai periode jendela karena tidak bergejala tapi sangat menularkan ke orang lain. Karena begitu tubuh terinfeksi HIV maka virus berlipat ganda dengan cepat dan karena tidak menampilkan gejala yang spesifik akhirnya segala kebiasaan seks tidak terproteksi tetap dilakukan. Alhasil penularan HIV berlangsung sangat cepat tapi mereka tidak menyadari sudah ada virus di dalam tubuh.
  3. Gejala HIV stadium II: Karena virus terus berlipat-ganda maka imun tubuh ikut diserang alhasil gejala HIV pun muncul kembali. Gejala yang spesifik terjadi di stadium ini adalah diare, infeksi saluran pernapasan atas, radang mulut dan sariawan yang berulang, dermatitis seboroik atau munculnya ketombe dan tidak bisa ditangani dengan baik.
  4. Gejala HIV stadium III: Mulai muncul gejala-gejala infeksi primer. Hal ini dapat terjadi karena HIV menghancurkan sel T, padahal fungsinya untuk melawan infeksi. Ketika jumlah sel T terus saja menurun maka sebenarnya sistem kekebalan tubuh kamu pun ikut merosot. Alhasil penyakit infeksi pun bermunculan seperti jamur di mulut, ada bercak putih dengan permukaan kasar dan berbulu pada lidah. Satu lagi gejala HIV yang spesifik adalah tiba-tiba mengalami tuberkulosis paru.
  5. Gejala HIV/AIDS stadium IV: AIDS adalah stadium akhir dari HIV yang ditandai dengan kadar CD4 yang sangat rendah. Idealnya CD4 dalam tubuh bisa mencapai 500-1600 sel/mm³. Tapi pada stadium ini kadar CD4 bisa hanya di bawah 200 sel/mm³. Alhasil pengidap HIV/AIDS menjadi sangat rentan mengalami beragam infeksi sekunder. Adapun gejalanya adalah pneumonia, TBC, diare, infeksi jamur herpes, infeksi pada paru dan lain sebagainya.

Jika kamu termasuk kelompok yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS maka sebaiknya melakukan pemeriksaan darah rutin. Tujuannya agar begitu terdeteksi adanya HIV di dalam tubuh, maka pengobatan segera dilakukan. Selain itu, setiap kali melakukan hubungan seksual tetaplah menggunakan kondom seperti Kondom Fiesta Beraroma. Karena ini adalah alat kontrasepsi yang juga ampuh mengalau masuknya HIV ke dalam tubuh.

Baca Juga: Gejala HIV di Kulit Akibat Efek Samping Obat Antiretroviral

Kalau kamu ingin tahu lebih detail lagi tentang gejala HIV dan penularannya, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Lima Tips Agar Masturbasi Lebih Menyenangkan

Salah satu cara termudah untuk mengeluarkan energi seksual adalah melalui masturbasi. Ada banyak manfaat kesehatan juga lho dari masturbasi. Bagi newbie, ada tips nih bagaimana agar masturbasi lebih menyenangkan!

Jika kamu punya pasangan, seks virtual dan telepon seks adalah cara kreatif untuk mengeluarkan energi seksual tanpa benar-benar terlibat dalam tindakan fisik apa pun. Cara lain dengan menonton film porno, baik dengan pasangan atau sendiri. Namun, perlu diingat bahwa kegiatan ini berisiko untuk disalah-gunakan, sehingga pikir secara matang terlebih dahulu sebelum melakukannya, ya!

Baca Juga: Adiksi Masturbasi, Apa Saja Indikasinya?

Tips Agar Masturbasi Lebih Menyenangkan

Agar Kamu bisa mendapatkan kesenangan melalui masturbasi, berikut ini 5 tips yang harus dicoba:

  1. Atur tempat agar nyaman
    Lingkungan dan lokasi memiliki dampak besar pada mood kamu. Sebelum melakukan seks solo, tidak ada salahnya kamu melakukan bersih-bersih terlebih dahulu. Buat suasana romantis dengan menata cahaya, properti, dan wewangian. Sembunyikan baju kotor, buku-buku, atau perkakas tidak perlu dari pandangan kamu. Lebih romantis lagi kamu memasang lilin. Jika suasana kamar sudah membuat bersemangat, tunggu apalagi?
  2. Lupakan target
    Tidak usah menargetkan apapun. Begitu kamu memasang target dari aktivitas masturbasi, kamu berpeluang gagal atau tidak dapat mencapai orgasme.

    Mengapa begitu? Karena, masturbasi menjadi tidak menyenangkan lagi ketika kamu menargetkan hasil. Lakukan dengan rileks dan jauh dari beban sehingga tidak ada respon stres yang akan menggagalkan aktivitas ini. Stres hanya menghalangi kemampuan otak kita untuk mengeluarkan hormon seks yang dibutuhkan untuk mencapai orgasme.

  3. Tetapkan niat sebagai gantinya
    Meskipun tidak memiliki target, kamu tetap harus memiliki kemauan atau niat. Karena niat inilah yang akan menggerakkan kamu. Misanya, saya berkeinginan untuk merasakan kesenangan sebanyak mungkin menggunakan tubuh saya hari ini. Jika itu berakhir dengan orgasme, bagus. Tapi jika tidak juga tidak masalah.
  4. Kurangi stress
    Kita tidak selalu dapat menghilangkan stressor dalam hidup kita. Situasi pandemi Covid-19, hubungan asmara, pekerjaan, bisa menjadi pemicu stres. Tetapi kamu bisa mengelola stres.

    Agar masturbasi lebih menyenangkan, singkirkan dulu penyebab stres kamu dengan melakukan berbagai cara. Melakukan olahraga lari atau melakukan latihan fisik, seperti melompat-lompat, atau meninju bantal pun bisa.

    Cara lain mungkin dengan menulis atau meditasi. Sekali lagi, stres akan menghalangi kemampuan kamu mendapatkan kesenangan, jadi mengenyahkan stres adalah prioritas.

  5. Sentuh seluruh dirimu
    Khusus perempuan, mulailah dengan melakukan berbagai jenis sentuhan di seluruh tubuh. Lalu turun ke klitoris area paling sensitif. Selama masturbasi, Kamu bisa saja menemukan titik-titik rangsang baru yang selama ini tersembunyi.

Itu adalah beberapa tips agar masturbasi lebih menyenangkan. Masturbasi adalah salah satu kesenangan diri sendiri. Tidak perlu malu melakukannya.

Normal ketika kita merasakan gairah seksual meningkat. Ada banyak faktor sehari-hari yang dapat membuat kamu merasa lebih terangsang dari biasanya. Beberapa di antaranya seperti apa yang kita makan dan fluktuasi hormonal. Bahkan perubahan musim bisa meningkatkan dorongan seksual!

Baca Juga: Lakukan Masturbasi, Normalkah?

Penting untuk menyadari merasa terangsang adalah sesuatu yang normal. Artinya, tubuh sedang mengirimkan pesan apa yang diinginkannya dan apa yang akan membuatnya enak. Kecuali jika libido tinggi sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, tidak ada yang salah dengan masturbasi.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang aktivitas seksual yang sehat dan aman, Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Tidak Benar Minum Minyak Kelapa Bisa Mempersingkat Menstruasi

Beberapa waktu lalu sempat beredar rumor di internet bahwa makan minyak kelapa dapat mempersingkat menstruasi dan mengurangi pendarahan. Sayangnya, ini hanya sebatas rumor dan bukan fakta sebenarnya.

Minyak kelapa sempat naik daun dan menjadi idola produsen pengobatan alternatif hingga kecantikan. Sejak tahun 1950-an lemak jenuh dianggap sebagai sumber masalah kesehatan dan kegemukan. Muncullah alternatif lemak yang lebih sehat yaitu lemak kelapa murni atau kemudian dikenal dengan virgin coconut oil.

Baca Juga: Dorongan Makan Kompulsif Saat Menstruasi, Ini Penyebabnya

Minyak kelapa ini diklaim dapat menurunkan berat badan hingga meningkatkan fungsi otak dan kesehatan jantung. Minyak nabati ini dianggap sebagai makanan super yang sesungguhnya. Faktanya, beberapa khasiatnya yang diklaim hanya sebatas hype daripada berbasis bukti ilmiah.

Minyak Kelapa Bisa Memperpendek Menstruasi?

Salah satu manfaat kesehatan yang beredar di media sosial adalah minyak kelapa dapat membantu wanita memperpendek menstruasi, atau agar menstruasi cepat selesai.

Dikatakan bahwa asam lemak esensial dan antioksidan yang terkandung dalam minyak kelapa dapat mengatur siklus menstruasi termasuk cepat menghentikan pendarahan.

Apakah siklus menstruasi dapat dipersingkat? Siklus menstruasi wanita merupakan sebuah proses interaksi kompleks antara berbagai hormon yang diproduksi oleh ovarium dan otak. Banyak faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi, mulai dari perubahan hormon, diet, atau kondisi medis dan pengobatan tertentu.

Tidak pernah disebutkan bahwa makan minyak kelapa dapat mengurangi atau memperpendek perdarahan menstruasi. Satu-satunya klaim yang sudah dibuktikan melalui penelitian adalah, lemak nabati dan kacang-kacangan atau disebut asam lemak tak jenuh ganda memang dapat meredakan gejala sindrom pramenstruasi (PMS) seperti depresi dan kelelahan.

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Siklus menstruasi

Aliran darah menstruasi yang lebih deras dapat terjadi karena sejumlah alasan, termasuk penggunaan kontrasepsi hormonal, kadar hormon, dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti masalah tiroid, endometriosis, sindrom ovarium polikistik, fibroid rahim, dan bahkan kanker ginekologi tertentu.

Aliran darah yang lebih berat juga terjadi karena usia. Anak perempuan yang baru saja mulai menstruasi umumnya belum berovulasi secara teratur, sehingga darah menstruasi cenderung sedikit dan masa menstruasi lebih singkat.

Sedangkan wanita yang mendekati akhir masa reproduksi mereka dianggap lebih mungkin mengalami lebih banyak pendarahan.

Siklus menstruasi yang tidak teratur adalah salah satu masalah ginekologi yang paling umum. Ada banyak kemungkinan penyebab siklus menstruasi yang terganggu, berikut di antaranya:

Stres

Ketika kamu stres, siklus menstruasi dapat terganggu. Stres menyebabkan pelepasan kortisol (hormon stres) yang dapat memicu perubahan hormon secara keseluruhan yang mengganggu menstruasi.

Obat-obatan atau kontrasepsi

Meskipun tidak berhubungan langsung dengan sistem reproduksi, obat-obatan dan metode kontrasepsi dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur. Obat antidepresan, pengencer darah, dan steroid adalah contoh obat yang dapat mempengaruhi hormon dan mengganggu siklus menstruasi.

Alat kontrasepsi seperti IUD juga dapat menyebabkan ketidakteraturan siklus atau membuat darah menstruasi lebih banyak.

Gangguan ovulasi

Gangguan ovulasi atau pola ovulasi yang tidak teratur akan mengganggu siklus menstruasi. Ovulasi adalah faktor kunci dan salah satu fase dalam siklus menstruasi, sehingga jika tidak terjadi ovulasi, otomatis siklus menstruasi pun terganggu.

Polip atau fibroid rahim

Polip adalah pertumbuhan di rahim yang biasanya jinak, artinya bukan kanker. Polip di rahim dapat menyebabkan menstruasi yang lama atau bercak diantara siklus menstruasi.

Fibroid juga biasanya merupakan pertumbuhan jinak di rahim yang dapat menyebabkan pendarahan menstruasi yang berat dan lebih lama dari biasanya.

Baca Juga: Lima Problem Menstruasi yang Lazim Terjadi

Jika Kamu mengalami gangguan menstruasi, jangan mengobati sendiri, apalagi hanya berbekal informasi di internet. Lebih baik Kamu berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomer Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Hari Kesetaraan Masturbasi: Mengapa Wanita Lebih Jarang Melakukan Masturbasi?

Ternyata, kesenjangan gender tidak hanya pada upah atau hak menjadi pemimpin. Apakah kamu tahu, ada lho kesenjangan masturbasi. Mana yang lebih sering masturbasi, pria atau wanita?

Data global menunjukkan, pria lah yang lebih sering melakukan masturbasi. Mereka rata-rata melakukan masturbasi 140 kali setahun, atau 2,6 kali seminggu. Sedangkan perempuan hanya melakukan masturbasi rata-rata 53 kali setahun, atau sekitar seminggu sekali.

Baca Juga: Lakukan Masturbasi, Normalkah?

Data masing-masing negara berbeda. Perbedaan frekuensi masturbasi pria dan wanita yang mencapai 62% bahkan lebih tinggi di Inggris, yaitu 66%. Stigma negatif masturbasi tampaknya menjadi penyebab perempuan lebih baik menahan keinginan masturbasi.

Selain itu, seorang perempuan memiliki tanggung jawab lebih banyak dalam pengasuhan anak dan urusan rumah tangga, meskipun bekerja, sehingga tidak ada waktu untuk melakukan masturbasi.

Statistik tersebut merupakan bagian dari survei global terhadap 14.500 responden dari 17 negara, yang dilakukan oleh organisasi pemberdayaan seksual Womanizer.

Hasilnya menunjukkan wanita di Amerika Serikat paling sering melakukan masturbasi, sedangkan kesenjangan orgasme terbesar di Jepang. Inggris memiliki salah satu kesenjangan terbesar, duduk di tempat ke-13 dari 17 negara.

Orang Inggris ditanya tentang kebiasaan mastrubasi mereka sepanjang tahun. Pada tahun 2021, pria Inggris rata-rata akan melakukan masturbasi 174 kali setahun, dibandingkan dengan wanita yang melakukan masturbasi 59 kali, menurut hasil penelitian.

Ini berarti kesenjangan masturbasi saat ini di Inggris mencapai 66%, namun angka ini membaik karena turun dari 76% pada tahun 2020. Artinya mulai banyak perempuan di Inggris melakukan masturbasi. Oh ya, tanggal 29 Agustus diperingati sebagai Hari Kesetaraan Masturbasi lho!

Mengapa perempuan lebih jarang melakukan masturbasi?

Kesenjangan dalam hal masturbasi memang menjadi lebih kecil, namun perempuan tetap lebih jarang melakukan masturbasi dibandingkan pria.

Stigma adalah faktor yang harus disalahkan. Hampir empat dari 10 (39%) individu yang disurvei di Inggris mengatakan mereka percaya masturbasi lebih diterima di kalangan pria. Lebih dari setengah (53%) percaya bahwa masturbasi laki-laki dianggap normal dalam i budaya pop. Dan hampir sepertiga (32%) mengatakan bahwa masturbasi perempuan selalu disertai rasa malu dan perasaan negatif.

Lebih dari seperempat (28%) wanita Inggris mengatakan mereka tidak melakukan masturbasi sama sekali, dibandingkan dengan hanya 9% pria. Sebagai perbandingan, secara global, sepertiga wanita tidak pernah melakukan masturbasi dibandingkan dengan 14% pria.

Pendidikan seks sekarang diwajibkan dalam kurikulum nasional Inggris dari usia 11 tahun ke atas, empat dari 10 responden mengatakan topik utama yang dibahas meliputi anatomi dan organ reproduksi perempuan, jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, pubertas, kehamilan, kelahiran dan kontrasepsi. Sebaliknya, 87% mengungkapkan bahwa mereka tidak dididik tentang masturbasi baik pada pria maupun wanita.

Jadi, pendidikan yang kurang dan tidak lengkap ikut memainkan peran dalam penerimaan masturbasi.

Mengapa perlu ada kesetaraan masturbasi? Masturbasi memiliki banyak manfaat. Selain menghilangkan stres dan meningkatkan kebahagiaan, masturbasi dapat meningkatkan kehidupan seks lebih baik.

Mastubasi pada perempuan membuat mereka mengenal keinginan dan kenikmatan seksual mereka sendiri. Bagaimana seharusnya pasangan mengetahui apa yang wanita inginkan jika ia sendiri sendiri tidak yakin dan tidak pernah mengeksplorasi titik rangsangnya sendiri?

Baca Juga: Lima Fakta Masturbasi pada Wanita‎

Hari kesetaraan masturbasi membawa pesan agar perempuan tidak lagi terjebak pada stigma dan menghindari untuk menyenangkan diri sendiri. Kamu salah satu perempuan yang tidak pernah masturbasi? Bagaimana agar kehidupan seksual kamu lebih menyenangkan, jangan ragu berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Benarkah Diet Bebas Gluten Bisa Meredakan Nyeri Menstruasi?

Nyeri menstruasi dialami sebagian perempuan, dan ini menyebabkan penderitaan bulanan yang cukup menyiksa. Meskipun obat pereda nyeri atau perawatan hormonal bisa efektif, namun mengandalkan obat-obatan tentu memiliki efek samping tidak baik untuk tubuh. Apakah acar cara lain meredakan nyeri menstruasi?

Beberapa studi menunjukkan bahwa perubahan pola makan dengan mengurangi makanan yang mengandung gluten, bisa mengurangi nyeri menstruasi. Berikut penjelasan dan fakta yang sebenarnya!

Baca Juga: Lima Drama Saat Menstruasi Tiba

Penyebab Nyeri Menstruasi

Nyeri menstruasi sering digambarkan dengan kram di perut bagian bawah, seperti diremas-remas sehingga beberapa perempuan harus menggunakan pereda nyeri. Cara meredakan nyeri menstruasi dengan metode lain juga kerap dicoba, seperti menggunakan penghangat di sekitar perut, minum ramuan herbal, dan sebagainya.

Lebih dari 80% perempuan mengalami rasa sakit saat menstruasi, dan hampir 20% rasa sakitnya cukup berat sehingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Tak jarang mereka harus absen dari sekolah atau tempat kerja.

Nyeri haid umumnya berkurang seiring bertambahnya usia, dan banyak yang tidak lagi mengeluhkan nyeri menstruasi setelah memiliki anak. Sebagian besar perempuan tidak menganggap nyeri menstruasi harus dibawa ke dokter. Mereka cenderung bertahan dan mengobati diri sendiri.

Nyeri menstruasi berasal dari respons peradangan saat lapisan rahim terlepas.
Ketika sel-sel lapisan rahim diluruhkan, pembuluh darah di rahim pecah, itulah sebabnya menstruasi berwujud darah bersama sel-sel rahim yang terlepas.

Cara Meredakan Nyeri Menstruasi

Nyeri yang sedang bisa diobati dengan parasetamol. Jika itu tidak membantu, bisa beralih ke obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau asam mefenamat. Pada sebagian perempuan, obat-obatan akan bekerja dengan baik, tetapi itu bukan solusi jangka panjang.

Mengkonsumsi pereda nyeri terutama dari golongan NSAID untuk waktu yang lama dapat menyebabkan masalah lain seperti pendarahan lambung. Oleh karena itu, pendekatan dengan hormon yakni pemberian pil KB dapat menjadi alternatif cara meredakan nyeri menstruasi.

Diet rendah gluten juga diyakini bisa meredakan nyeri menstruasi. Ada sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa nyeri haid dipengaruhi oleh konsumsi gandum atau gluten dalam makanan.

Ada istilah diet tinggi inflamasi, yakni terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan, kafein, alkohol, dan daging. Diet ini harus dihindari karena dapat memperburuk rasa sakit dan nyeri selama menstruasi.

Beberapa ahli mengatakan pasien-pasien mereka mengeluhkan nyeri menstruasi bertambah buruk jika mengkonsumsi junk food atau makanan olahan. Tetapi dengan mengurangi gluten nyeri sedikit berkurang.

Sebuah studi menemukan bahwa diet vegan rendah lemak dapat mengurangi nyeri haid, namun ini hanya studi skala kecil. Perlu dibuktikan dengan studi yang lebih besar.

Beberapa peneliti telah mengamati hubungan antara gluten, gandum, dan peradangan, dan menyimpulkan bahwa diet rendah gluten menjadi alasan mengapa perubahan pola makan berhasil meredakan nyeri menstruasi.

Diet bebas gluten mungkin tidak berhasil untuk semua orang. Namun, mengurangi gandum atau gluten mungkin patut dicoba, karena rasa sakit adalah efek peradangan. Produk gandum adalah salah satu penyebab peradangan pada beberapa orang.

Baca Juga: Strategi Terbebas Nyeri Menstruasi

Satu-satunya saran ketika kamu selalu mengalami nyeri menstruasi adalah mendatangi tenaga kesehatan. Penyebab yang mendasari nyeri menstruasi harus disingkirkan sebelum seseorang mencoba segala pengobatan dan mengubah diet.

Kamu bisa juga berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp, untuk masalah menstruasi kamu.

Waspada: Inilah Gejala Awal HIV Pada Pria

Pada fase awal, gejala HIV mirip dengan flu biasa.

Pada 2016 Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menegaskan dari total kasus HIV di Amerika yang mencapai 39.782, ternyata 81% diantaranya diidap oleh laki-laki. Lalu bagaimana kondisinya di Indonesia? Berdasarkan Sistem Informasi HIV, AIDS, dan IMS (SIHA) 2019 yang dikeluarkan oleh Kemenkes disebutkan kasus HIV dan AIDS pada pria lebih tinggi dibanding wanita. Ada sebanyak 64,5% pria mengalami HIV dan 68,6% pria mengalami AIDS. Lantas bagaimanakah sebenarnya gejala awal HIV pada pria?

Baca Juga: Sudah Tahu Beda HIV dan AIDS?

HIV atau human immunodeficiency virus ketika masuk ke dalam tubuh maka yang pertama kali diserang adalah sel darah putih yang merupakan inti dari sistem kekebalan tubuh. HIV menghancurkan sel darah putih dan membuat tubuh tidak punya kekebalan untuk melawan berbagai penyakit. Ketika tingkat infeksi HIV semakin tinggi dan kekebalan tubuh menurun maka terjadilah sindrom imunodefisiensi atau AIDS (Acquired immunodeficiency syndrome). AIDS bisa dibilang fase mematikan dari HIV.

Artinya jika terdeteksi dengan segera dan disiplin menjalani pengobatan maka orang yang terinfeksi HIV tidak selalu menjadi AIDS. Hanya saja masih banyak orang tidak mengetahui apa saja yang menjadi gejala awal dari HIV. Terlebih di fase awal, gejala HIV sangat mirip dengan flu biasa. Itu mengapa kamu perlu mewaspadai apa saja gejala HIV yang spesifik terjadi pada pria berikut ini:

  1. Luka pada penis: Sebaiknya waspadalah ketika menemukan luka atau bisul di penis, karena ini merupakan gejala spesifik HIV pada pria. Tidak hanya di penis, bisa juga luka atau bisul muncul di bagian anus.
  2. Gairah seks menurun: Ketika HIV menginfeksi tubuh maka produksi hormon seks seperti testosterone menurun atau disebut hipogonadisme. Ketika hipogonadisme terjadi maka salah satu aspek spesifik yang akan dirasakan pria adalah gairah seksnya menurun bahkan sampai menyebabkan disfungsi ereksi.
  3. Demam: Mirip seperti gejala flu, HIV pada tahap awal juga disertai dengan demam yang juga disertai dengan pembengkakan pada kelenjar getah bening. Di tahap ini menandakan virus sudah masuk ke dalam pembuluh darah dan menginfeksi dengan cepat. Infeksi inilah yang direspon tubuh dengan naiknya suhu tubuuh mencapai 39 derajat.
  4. Badan terasa nyeri dan pegal: Selain demam, reaksi tubuh ketika terjadi peradangan adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Adapun kelenjar getah bening berada di pangkal paha, leher dan ketika. Alhasil ketika kelenjar getah bening bengkak maka sendi dan otot di sekitarnya terasa nyeri dan pegal.
  5. Muncul ruam kulit: Gejala yang juga spesifik terjadi pada HIV tahap awal adalah munculnya ruam-ruam pada kulit tapi tidak disertai dengan rasa gatal. Ini bisa terjadi 2-3 minggu dan ketika jumlah virus semakin banyak di dalam tubuh, ruam kulit berkembang menjadi eksim serta jamur kulit. Jika hal itu terjadi maka HIV masuk pada stadium lanjut.
  6. Nyeri pada saat buang air kecil: Infeksi HIV juga menyebabkan pria mengalami nyeri setiap kali buang ari kecil. Gejala ini mirip dengan infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual, karena itu jangan anggap remeh ketika kamu mengalami nyeri saat buang air kecil.

Pada tahap awal ini karena virus penyebab HIV sudah masuk ke dalam tubuh dan berlipat ganda, maka sangat berpotensi untuk menularkan ke orang lain melalui aktivitas seksual. Adapun pencegahan penularan yang dapat dilakukan adalah dengan selalu menggunakan kondom pada setiap aktivitas seksual. Pilihlah kondom Supreme Premium yang terbuat dari lateks kualitas terbaik. Penelitian membuktikan kondom berbahan lateks efektif mencegah penularan HIV.

Baca Juga: Kenali Gejala HIV pada Anak

Ingat semakin cepat dideteksi maka HIV bisa segera ditangani. Ini artinya fase berkembangnya HIV menjadi AIDS yang mematikan bisa diminimalisir. Kalau kamu ingin tahu lebih detail lagi tentang memproteksi diri agar tidak tertular HIV, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.