Tujuh Ciri Hamil Anak Kembar

Ibu yang hamil anak kembar cenderung alami morning sickness yang lebih berat dan tubuh cepat lelah.

Ciri utama telah terjadi kehamilan di dalam tubuh adalah meningkatnya kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang diproduksi oleh plasenta. Alat deteksi kehamilan atau test pack bekerja dengan mendeteksi hormon hCG di dalam urin yang biasanya meningkat tajam di awal masa kehamilan. Seperti Andalan Pregnancy Test Kit yang tingkat akurasinya sampai 99.9% dalam mendeteksi kadar hormon hCG. Adapun pada kehamilan anak kembar, kadar hormon hCG bisa bisa lebih tinggi dibanding kehamilan biasa.

Baca Juga: Trik Meningkatkan Peluang Kehamilan di Masa Subur

Hal tersebut disimpulkan dalam Journal Fertility and Sterility 2012 berdasarkan beberapa studi yang dianalisa. Maureen Baldwin, MD, MPH, assistant professor Obstetrics and Gynecology dari Oregon Health and Science University pun menyimpulkan hal yang sama. Ia bahkan menyebutkan salah satu ciri hamil anak kembar adalah kadar hormon hCG yang 30-50% lebih tinggi dibanding hamil tunggal. Kondisi inilah yang kemudian membuat hamil anak kembar memiliki ciri yang spesifik di trimester pertama kehamilan. Apa sajakah itu?

  1. Morning sickness lebih berat.
    Pada saat sel telur yang dibuahi sperma menempel pada dinding rahim maka tubuh akan merespon dengan memproduksi hormon hCG. Hormon hCG berfungsi menjadi sinyal bagi otak untuk terus menghasilkan hormon progesteron. Hormon-hormon kehamilan ini memicu morning sickness atau merasakan mual di pagi hari. Pada ibu yang hamil anak kembar rasa mualnya bisa berlipat kali karena kadar hormon hCG-nya begitu tinggi. Bisa jadi mual yang dirasakan sepanjang hari.
  2. Lebih sering merasakan kelelahan.
    Pada saat kehamilan terjadi, tubuh memerlukan energi yang lebih besar untuk menghadapi perubahannya. Dan yang terjadi pada kehamilan kembar, energi yang dibutuhkan lebih banyak dan ditambah dengan morning sickness yang hebat akhirnya membuat tubuh tentu lebih sering merasakan kelelahan. Untuk mengatasi hal ini, ibu harus memastikan tubuh tetap terhidrasi serta usahakan tetap memenuhi kebutuhan istirahat.
  3. Perut terlihat lebih besar.
    Pada kehamilan tunggal, bidan atau dokter kandungan mulai mengukur tinggi perut ketika usia kehamilan memasuki 20 minggu. Tapi pada hamil anak kembar biasanya bisa lebih cepat karena perut terlihat lebih besar. Setelah diukur dokter atau bidan kemudian memastikan apakah benar terjadi hamil anak kembar dengan melakukan USG.
  4. Lebih sering merasakan sesak napas.
    Produksi hormon progesteron yang tinggi pada saat hamil membuat sesak napas, karena hormon ini membuat udara yang masuk ke tubuh lebih sedikit dibandingkan yang dikeluarkan. Pada hamil anak kembar, kadar hormon progesteron lebih tinggi. Apalagi keberadaan dua janin atau lebih di dalam rahim membuat otot diafragma terdorong. Alhasil ibu jadi lebih sering merasakan sesak napas.
  5. Berat badan bertambah secara drastis.
    Idealnya kenaikan berat badan pada ibu hamil terjadi pada trimester ketiga. Tapi pada ibu yang hamil anak kembar, kondisinya ini bisa lebih cepat. Perbedaan berat badan ibu hamil tunggal dengan ibu hamil anak kembar bisa mencapai 4,5Kg pada usia kehamilan yang sama. Meski begitu, kenaikan berat badan pada ibu hamil tetap harus dipantau karena sangat berkaitan dengan pertumbuhan serta perkembangan janin.
  6. Merasakan pergerakan janin lebih awal.
    Sebenarnya janin mulai melakukan pergerakan di dalam rahim sejak awal kehamilan, hanya saja ibu baru bisa merasakannya ketika usia kehamilan 18 minggu. Pada ibu yang hamil anak kembar, waktunya lebih awal lagi. Tentu saja karena ada dua janin atau lebih yang ada di dalam rahim membuat ibu yang hamil anak kembar bisa mulai merasakan ada pergerakan janin bahkan sebelum trimester kedua.
  7. Merasakan sensasi jantung berdebar cepat.
    Kehamilan membuat volume darah ibu meningkat. Pada hamil anak kembar peningkatan volume darah bisa mencapai 70%. Kondisi ini membuat jantung bekerja lebih keras yang kemudian membuat ibu merasakan sensasi jantung berdebar cepat.

Baca Juga: Progam Kehamilan? Yuk Kenali Masa Subur dari Lendir Serviks!

Kalau kamu ingin tahu lebih detail lagi tentang menjaga tubuh tetap sehat selama hamil, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Bikin Enggak Nyaman, Ini Penyebab Diare Saat Menstruasi!

Sejak remaja, para wanita sudah akrab dengan sensasi tidak nyaman selama menstruasi: kram, mood swings, hingga kembung. Tetapi ada lagi nih efek menstruasi yang kerap dialami wanita, yaitu diare saat menstruasi. Apa kira-kira penyebab diare saat menstruasi?

Baca Juga: Lima Drama Saat Menstruasi Tiba

Sebenarnya, keluhan di saluran pencernaan selama menstruasi bukan hanya diare. Beberapa wanita mengeluhkan kembung, begah, dan malah sembelit. Padahal, jika tidak sedang menstruasi, keluhan ini jarang dialami, kecuali berkaitan dengan salah makan.

Penyebab Diare Saat Menstruasi

Perubahan hormon dalam tubuh saat menstruasi adalah penyebab semua keluhan. Hormon memainkan peran kunci dalam mengatur siklus menstruasi seorang wanita, yang dimulai hari pertama menstruasi.

Ketika sel telur tidak dibuahi, kadar hormon estrogen yang membantu mengatur siklus menstruasi dan progesteron yang membantu mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang sudah dibuahi, berada di titik rendah. Hal ini menyebabkan lapisan rahim atau endometrium akan hancur dan luruh dan menjadi pendarahan menstruasi.

Sepanjang siklus menstruasi, kadar hormon ini juga mengalami pasang surut. Kadar estrogen mulai meningkat selama periode menstruasi dan mencapai puncaknya sekitar 14 hari setelahnya, atau tepat sebelum ovulasi. Setelah itu, hormon perlahan akan turun tetapi tetap tinggi, karena progesteron kembali berperan dalam penebalan lapisan rahim dan mempersiapkannya untuk pembuahan.

Tingkat kadar hormon progesteron, mulai meningkat selama ovulasi dan puncaknya kira-kira seminggu kemudian. Kedua hormon kemudian menurun jika sel telur yang dibuahi tidak tertanam di rahim, menyebabkan siklus berulang.

Nah, semua perubahan hormonal itu dapat menyebabkan beberapa efek samping di saluran pencernaan menjelang dan selama menstruasi. Menjelang awal siklus menstruasi, kamu mungkin mengalami sedikit lebih banyak kembung dari biasanya karena tingkat estrogen yang tinggi, yang berpotensi meningkatkan retensi cairan.

Peningkatan progesteron juga dapat menyebabkan sembelit karena akan memperlambat motilitas usus, yang berarti makanan bergerak lebih lambat melalui saluran pencernaan.

Lalu apa penyebab diare saat menstruasi?Jawabannya adalah hormon prostaglandin. Ini adalah zat seperti hormon yang dihasilkan tubuh, berfungsi menyebabkan otot dan pembuluh darah rahim berkontraksi.

Di awal menstruasi, lapisan rahim memproduksi prostaglandin dalam kadar tinggi, yang merupakan penyebab utama kram menyakitkan saat menstruasi. Namun, prostaglandin diperlukan untuk membantu merangsang proses pelepasan lapisan rahim. Dan saat lapisan terkelupas, tingkat prostaglandin menurun kembali.

Prostaglandin juga dapat menyebabkan kontraksi otot di usus, meskipun tidak sepenuhnya jelas apakah prostaglandin di masuk ke usus atau otot usus itu sendiri juga menghasilkan lebih banyak prostaglandin selama menstruasi. Di usus, prostaglandin dapat memicu lebih banyak ketidaknyamanan seperti diare dan kram usus.

Kapan Harus Menemui Dokter?

Diare saat menstruasi bukanlah penyakit. Ini sepenuhnya normal. Meskipun begitu, jika diare kamu disertai gejala lain seperti pendarahan dari anus, artinya diare kamu sudah menimbulkan masalah lain.

Diare yang hebat bisa melukai dinding usus dan menyebabkan perdarahan. Selain itu, diarea yang terus menerus akan membuat kamu berisiko mengalami dehidrasi. Jika sudah seperti ini, kamu ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Baca Juga: Cara Alami atasi Nyeri Saat Menstruasi

Beberapa wanita juga mengalami mual hebat selama menstruasi karena peradangan dan perubahan hormonal, sehingga mengalami kesulitan untuk makan, bahkan sampai turun berat badan.

Terlepas dari tingkat keparahan diare saat menstruasi dan gejala penyertanya, kamu disarankan lebih sering menghubungi petugas kesehatan, terkait keluhan apapun terkait menstruasi.

Saat ini menemui petugas kesehatan atau dokter sudah sangat mudah. Kamu juga bisa berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Ini Perbandingan Menstrual Cup dengan Pembalut dan Tampon

Penggunaan menstrual cup yang kembali booming beberapa tahun terakhir, memang menjadi fenomena tersendiri. Pilihan ini bukan tanpa alasan, salah satunya banyak pihak mulai membandingkan antara penggunaan menstrual cup dengan pembalut maupun tampon yang sudah bertahun-tahun digunakan masyarakat luas. Apa saja bentuk perbandingan yang dimaksud? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Do’s and Don’ts saat Membersihkan Menstrual Cup

Salah satu point perbandingan yang paling menonjol adalah soal keamanan dan efektivitas penggunaan menstrual cup dibanding pembalut dan tampon. Hal ini memang menjadi perhatian serius sebelum seseorang memutuskan beralih menggunakan menstrual cup dan mulai meninggalkan pembalut dan tampon yang sudah sekian lama digunakan saat menstruasi.

Keberadaan menstrual cup memang disambut meriah terutama bagi mereka yang sangat menaruh perhatian terhadap kesehatan lingkungan. Sebab keunggulan menstrual cup salah satunya bisa digunakan berulang kali, sehingga mengurangi produksi sampah yang berpotensi merusak lingkungan.

Sebagai produk ramah lingkungan, bagaimana dengan efektivitas menstrual cup dibanding pembalut maupun tampon? Sejauh mana keamanannya dibanding produk sanitasi menstruasi konvensional?

Sejumlah penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan sejuta umat ini. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh tim dari Liverpool School of Tropical Medicine di Inggris yang bekerja sama dengan peneliti lain dari Inggris, Kenya, dan India telah melakukan tinjauan studi medis dan literatur. Tinjauan yang dilakukan termasuk mempelajari abstrak konferensi, laporan, thesis doctoral untuk menemukan lebih banyak informasi mengenai penggunaan dan keamanan menstrual cup.

Tidak hanya itu, para peneliti juga melihat seberapa sering situs web dan program pendidikan memasukkan informasi tentang menstrual cup bersama produk kebersihan menstruasi lainnya. temuan tersebut sudah muncul di jurnal The Lancet Public Health Trusted Source.

Dalam ulasannya, para peneliti menelusuri 43 penelitian dengan melibatkan 3.319 peserta. Empat dari studi ini dengan 293 peserta, secara langsung membandingkan menstrual cup dengan tampon dan pembalut sekali pakai untuk melihat mana yang paling mungkin mengalami kebocoran.

Tiga dari studi ini menyebutkan bahwa ketiga alat tersebut memiliki tingkat kebocoran yang hampir sama. Sementara itu satu penelitian menyebutkan menstrual cup memiliki risiko kebocoran yang signifikan jauh lebih sedikit dibanding tampon dan pembalut.

Beberapa penelitian menyebutkan, kebocoran terjadi karena berbagai faktor seperti perdarahan hebat yang di luar batas normal, anatomi rahim yang unik, penggunaan menstrual cup dengan ukuran yang lebih kecil, penempatan menstrual cup yang salah, atau tidak mengosongkannya tepat waktu sehingga volumenya berlebihan.

Sebanyak 13 penelitian yang ditinjau menemukan bahwa 70% orang yang terlibat dalam penelitian ini mengaku akan terus melanjutkan penggunaan menstrual cup setelah mereka membiasakan diri dan menggunakannya dengan benar karena sudah merasakan manfaat dan efektivitasnya.

Memang adaptasi diperlukan bagi mereka yang baru pernah menggunakan menstrual cup. Butuh beberapa kali penggunaan selama beberapa siklus menstruasi untuk lebih percaya diri dalam menggunakannya. Itu sebabnya sosialisasi dan edukasi sangat penting bagi pengguna baru menstrual cup yang notabene telah terbiasa menggunakan tampon maupun pembalut sekali pakai. Karena cara penggunaan dan karakter ketiganya berbeda.

Baca Juga: Memakai Menstrual Cup saat Bersenggama, Memang Bisa?

Nah, itulah sekilas penjelasan mengenai perbedaan menstrual cup, pembalut dan juga tampon. Jika kamu masih ragu dan ingin tahu lebih jauh seputar permasalahan menstruasi dan feminine hygiene, kamu bisa berkonsultasi secara online dengan tenaga kesehatan Halo DKT dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Mengenal Cara Kerja KB Hormonal

KB hormonal jadi salah satu bentuk pilihan KB modern yang tersedia di pasaran dengan akses mudah dan harga terjangkau. Inilah sebabnya mengapa KB hormonal jadi pilihan favorit masyarakat usia reproduktif.

Secara alami, tubuh wanita memproduksi dan mempertahankan keseimbangan yang baik dari berbagai hormon seksual yang berperan dalam membantu proses ovulasi dan kehamilan. Dalam hal ini, KB hormonal bekerja ‘mengacaukan’ keseimbangan hormon alami yang ada pada tubuh. Pada tingkat yang berbeda, kehadiran KB hormonal ini dibutuhkan agar tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau direncanakan tanpa mengganggu aktivitas seksual yang memang menjadi kebutuhan biologis.

Baca Juga: Benarkah Pasien Covid Tidak Boleh Gunakan KB Hormonal Selama Pengobatan?

Kandungan hormonal dalam alat kontrasepsi modern ini ada yang dalam bentuk tunggal maupun kombinasi. Yaitu hormon progesterone dan hormone estrogen. Keduanya merupakan hormon yang diproduksi secara sintetis menyerupai hormon alami dalam tubuh seorang wanita. Pada prinsipnya caranya kerja kedua hormon ini sama, yaitu mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan.

Ada tiga bentuk kerja hormon estrogen dan progesteron, yaitu :

  • Mencegah terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur)
  • Membuat lendir di sekitar leher rahim atau mulut rahim menjadi lebih tebal sehingga sperma tidak bisa menembus masuk ke dalam rahim.
  • Membuat lapisan larim lebih tipis sehingga sel telur yang sudah dibuahi tidak bisa menempel dengan sendirinya.

Bukan tanpa alasan, KB hormonal banyak dipilih oleh para pasangan usia subur. Ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih bentuk KB hormonal ini. Bila digunakan dengan benar dan teratur, semua KB hormonal memiliki efektivitas hingga 99% dalam mencegah terjadinya kehamilan.

Selain itu ada beberapa manfaat lainnya, seperti mengurangi risiko kanker rahim, kanker ovarium, dan kanker kolon. Volume darah menstruasi tidak berlebihan juga mengurangi risiko nyeri menstruasi setiap bulannya.

Jenis KB hormonal yang tersedia :

  1. Pil KB
    Ada dua jenis pil KB yang ada di pasaran, yaitu mengandung kombinasi dua hormon maupun hanya satu hormon saja. Bahkan saat ini pil KB sudah bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui tanpa mengganggu produksi dan kualitas ASI yang dihasilkan. Butuh kedisiplinan menggunakan pil KB untuk mengkonsumsinya tepat waktu tanpa ada yang terlewat. Pastikan kamu menggunakan alarm atau libatkan suami untuk bantu mengingatkannya ya.

  2. KB suntik
    Jika dulu KB suntik hanya ada untuk interval tiga bulan. Kini tersedia KB suntik dengan pilihan 1-3 bulan. Jadi kamu bisa memilih periode mana yang diinginkan sesuai kebutuhan. Lebih praktis karena tidak perlu dikonsumsi setiap hari. Suntik KB cukup diberikan dalam rentang waktu 1-3 bulan sekali. Seperti jenis Gestin F2 dari Andalan. Selain efektif mencegah kehamilan bila digunakan dengan benar dan teratur, Gestin F2 bermanfaat menjaga siklus menstruasi tetap teratur dan mengurangi risiko terjadinya kanker leher rahim dan kanker indung telur.

  3. IUD hormonal
    Dikenal dengan istilah KB spiral karena berupa kawat berbentuk huruf T yang bertugas menghalau sperma sehingga tidak bisa bertemu dengan sel telur. Berada di dalam rahim, IUD yang mengandung hormon progesteron sintesis ini bisa digunakan selama 4-8 tahun tergantung pada jenisnya. Keuntungannya lebih efisien karena sekali pasang dan cepat mengembalikan masa subur. Seperti produk IUD Andalan yang memiliki beragam varian, bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Macam-macam KB IUD Non-Hormonal, Mana yang Cocok Untukmu?‎

Nah, itulah sekelumit cara kerja KB hormonal yang kamu perlu ketahui. Semoga informasi ini membantu dalam memilih jenis KB yang diinginkan. Jika kamu masih ragu dan ingin tahu lebih jauh seputar KB hormonal, kamu bisa berkonsultasi secara online dengan cara menghubungi Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Perbedaan Keputihan Normal dan Tidak Normal

Tahukah kamu perbedaan keputihan normal dan keputihan tidak normal?

Keputihan adalah bagian alami dari vagina, tetapi terkadang perubahan di dalamnya bisa menandakan masalah. Mari kita lihat berbagai jenis keputihan agar kamu tahu kapan keputihan yang dialami tergolong tidak normal.

Baca Juga: Keputihan Tanda Hamil, Kenali Lebih Jauh Ciri-cirinya!

Lingkungan alami vagina

Fungsi dasar organ vagina adalah untuk menyediakan rute dari luar vagina ke rahim dan seluruh sistem reproduksi internal. Tingkat keasaman (pH) alami vagina berfungsi untuk mencegah infeksi dan keasaman itu disebabkan oleh bakteri baik yang secara alami ada di vagina.

Dalam kondisi “normal”vagina akan membersihkan dirinya sendiri dengan memproduksi cairan lendir yang bening. Jadi, keputihan seperti ini sebenarnya menandakan vagina yang sehat.

Keputihan normal

Pertama, penting untuk memahami bahwa semua perempuan mengalami keputihan. Kelenjar di vagina dan leher rahim menghasilkan sejumlah kecil cairan yang mengalir keluar dari setiap hari, membawa serta sel-sel tua.

Keputihan normal tersebut membantu membersihkan vagina, serta menjaganya tetap terlumasi, bebas dari infeksi dan kuman lainnya. Cairan keputihan ini tidak memiliki bau busuk, bahkan biasanya tidak berbau sama sekali.

Keputihan yang normal seringkali tampak bening atau seperti susu saat mengering di celana dalam. Kadang-kadang, kamu mungkin melihat cairan yang terlihat tipis dan berserabut.

Keseimbangan alami di vagina bisa terganggu oleh apapun yang merusak lingkungan alami vagina, misalnya douching, mengonsumsi antibiotik, sedang hamil, atau menderita penyakit diabetes.

Tanda keputihan abnormal

Penting untuk mengenali tanda-tanda keputihan yang tidak normal karena bisa jadi merupakan tanda infeksi atau kondisi kesehatan lainnya.

Jika kamu mengalami keputihan yang tiba-tiba dan terus meningkat, ini mungkin merupakan tanda adanya masalah.

Perubahan lain yang mungkin mengindikasikan masalah adalah keluarnya cairan berwarna kuning cerah atau kehijauan. Keputihan yang menggumpal atau kental atau cairan yang sangat encer juga bisa menunjukkan ada sesuatu yang salah di vagina.

Tanda-tanda adanya infeksi antara lain:

  • Perubahan pada warna, konsistensi lendir, atau pun jumlahnya.
  • Ada rasa gatal, tidak nyaman, atau ruam.
  • Ada sensasi rasa terbakar saat buang air kecil.
  • Ada darah walau tidak sedang haid.
  • Bau busuk, selain cairan yang berwarna kekuningan, hijau, atau agak abu-abu.

Arti warna keputihan

  • Jika lendir yang keluar berwarna keputihan hingga kuning pucat dan kental dan menggumpal dan ada rasa gatal atau terbakar pada vagina, kemungkinan kamu mengalami infeksi jamur vagina.
  • Jika kamu mengalami keputihan yang lebih berat dari biasanya, yaitu encer dan berwarna keabu-abuan dengan bau amis yang tidak sedap, kemungkinan kamu menderita vaginosis bacterial.
  • Jika kamu mengalami keputihan yang tiba-tiba bertambah banyak, berwarna hijau atau kekuning-kuningan yang berbau tidak sedap, atau menimbulkan gejala vagina, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan.

Pengobatan

Pengobatan untuk keputihan akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Untuk infeksi jamur, kamu bisa mendapatkan clotrimazole atau antijamur yang dijual bebas. Tetapi sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan seperti Halo DKT sebelum mengobati sendiri.

Untuk vaginosis bakterial, diperlukan resep dokter.

Mengetahui apa itu keputihan normal dan apa yang mengindikasikan adanya masalah di vagina sangat penting pada usia berapa pun.

Saat kamu terbiasa dengan apa yang normal bagi kamu, pastikan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan jika kamu melihat ada perubahan yang tidak biasa.

Baca Juga: Berhubungan Intim Bila Ada Keputihan Tanda Hamil, Bahaya Nggak Ya?

Kalau kamu ingin tahu lebih detail lagi tentang keputihan dan kesehatan reproduksi, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Penyebab Keputihan Coklat Setelah Haid

Ketika kita mengira menstruasi sudah selesai, tiba-tiba ketika akan buang air kecil menyadari ada noda flek seperti keputihan yang berwarna coklat di pakaian dalam.

Keluarnya cairan coklat tersebut memang bisa menyebalkan, walau sebenarnya adalah hal yang normal.

Pada dasarnya “keputihan” coklat itu merupakan darah. Ketika darah berubah warna menjadi coklat setelah didiamkan beberapa saat. Keputihan berwarna coklat setelah haid biasanya adalah darah yang sudah tua atau kering yang lambat keluar dari rahim.

Baca Juga: Pria Juga Perlu Tahu Apa Itu Keputihan

Terkadang, keluarnya cairan berwarna coklat dan berdarah bisa menjadi tanda adanya masalah, terutama saat disertai dengan gejala lain.

Ketahui apa saja penyebab cairan coklat yang keluar setelah haid:

Darah haid yang kering

Darah yang membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar dari tubuh kamu menjadi lebih gelap, seringkali berwarna coklat. Mungkin juga tampak lebih tebal, lebih kering, dan lebih kental daripada darah biasa.

Warna coklat adalah hasil oksidasi, yang merupakan proses normal. Itu terjadi ketika darah bersentuhan dengan udara.

Kamu juga mungkin melihat darah menstruasi menjadi lebih gelap atau coklat di dekat akhir periode.

Beberapa wanita mengalami keputihan selama satu atau dua hari setelah menstruasi berakhir. Yang lain mengalami keputihan coklat yang datang dan pergi selama satu atau dua minggu.

Itu benar-benar hanya tergantung pada seberapa baik rahim melepaskan lapisannya dan kecepatannya keluar dari tubuh kamu. Setiap orang berbeda.

Polycystic ovary syndrome (PCOS)

Polycystic ovary syndrome adalah kondisi yang berpengaruh pada hormon seorang wanita. Ketika kadar hormon pria dalam tubuh terlalu tinggi, maka seorang wanita akan mengalami haid yang tidak teratur atau tidak haid sama sekali.

PCOS dialami sekitar 6 sampai 10 persen wanita usia subur.

Pada wanita dengan PCOS, terkadang keputihan coklat terjadi pada saat menstruasi, terkadang juga cairan coklat itu merupakan darah dari siklus haid sebelumnya.

Gejala PCOS lainnya termasuk: Tumbuh rambut di bagian wajah, kegemukan, sulit punya anak, bercak gelap di kulit, hingga gampang jerawatan.

Premenopause

Premenopause merupakan kondisi ketika tubuh secara alami memasuki masa peralihan ke menopause. Biasanya dimulai 10 tahun sebelum menopause, yakni sekitar usia 30-40 tahun.

Pada periode ini, kadar estrogen naik dan turun, menyebabkan perubahan pada siklus haid. Periode premenopause bisa panjang atau singkat.

Terkadang seorang wanita yang akan menopause akan mengalami haid tanpa ovulasi. Perubahan ini menyebabkan munculnya cairan coklat setelah haid dan terkadang selama haid.

Gejala premenopause lainnya antara lain: semburan panas di wajah, susah tidur, vagina kering, menurunnya gairah seks, mood swing.

Kontrasepsi implan

Kontrasepsi implan adalah jenis kontrasepsi hormonal yang diimplan ke bawah kulit lengan atas. Kontrasepsi ini akan melepaskan hormon progestin ke dalam tubuh untuk mencegah kehamilan.

Perdarahan haid yang tidak teratur dan keputihan coklat adalah efek samping yang umum ketika tubuh sedang menyesuaikan dengan kadar hormonal.

Infeksi menular seksual

Beberapa jenis infeksi menular seksual bisa menyebabkan keputihan atau flek diluar menstruasi. Misalnya saja klamidia, gonorea, dan bacterial vaginosis.

Selain flek, gejala lain adalah gatal di vagina, nyeri saat berkemih, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri pada panggul, dan keputihan lain.

Penyebab keputihan coklat setelah tidak haid

Jika kamu bulan ini tidak menstruasi, kamu mungkin mengalami keluarnya cairan berwarna kecoklatan sebagai pengganti periode reguler atau beberapa saat setelah periode haid kamu akan berakhir. PCOS dan perimenopause adalah penyebab umum.

Kamu juga mungkin mengalami menstruasi yang terlewat diikuti dengan keluarnya cairan coklat jika kamu baru saja mulai menggunakan kontrasepsi hormonal baru. Terkadang bercak kecoklatan itu juga bisa menjadi tanda kehamilan.

Baca Juga: Keputihan Berwarna Coklat dan Kemungkinan Penyebabnya

Keluhan seputar keputihan, menstruasi dan bagaimana menjaga organ kewanitaan selama menstruasi juga bisa kamu konsultasikan ke Halo DKT. Kamu cukup menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Tanda Kamu Kecanduan Masturbasi

Masturbasi dianggap sebagai aktivitas seksual yang sehat dan menyenangkan, tetapi apakah bisa menyebabkan kecanduan, dan apa tanda kecanduan masturbasi?

Stimulasi diri sendiri atau masturbasi merupakan bagian dari seksualitas manusia sebagai cara alami untuk mendapatkan kesenangan, mengeksplorasi teknik seksual, dan memuaskan hasrat atau dorongan seksual.

Seberapa sering seseorang melakukan masturbasi dapat sangat berbeda pada setiap orang. Hanya karena seseorang lebih sering melakukannya, tidak berarti ia kecanduan. Apakah istilah kecanduan masturbasi ini istilah yang tepat?

Baca Juga: Adiksi Masturbasi, Apa Saja Indikasinya?

Bisakah seseorang kecanduan masturbasi?

Istilah “kecanduan” biasanya sering dialamatkan pada orang yang melakukan sesuatu terus menerus. Misalnya “kecanduan” Netflix karena menonton setiap hari, “kecanduan” cokelat karena makan terus.

Tetapi secara medis, kecanduan bukanlah seperti itu. Kecanduan melibatkan prosed dan kondisi otak yang sangat kompleks, ditandai dengan ketidakmampuan untuk berhenti menggunakan suatu zat atau terlibat dalam suatu perilaku terlepas dari konsekuensi negatif yang ditimbulkannya.

Ada anggapan kalau masturbasi bisa menyebabkan kecanduan karena selama prosesnya otak melepaskan bahan kimia yang membuat rileks dan nikmat, seperti kecanduan zat dan perilaku adiktif lainnya.

Sudah banyak penelitian menemukan bahwa pada orang dengan perilaku hiperseksual, ternyata memiliki perubahan otak yang sama seperti orang yang mengalami kecanduan zat.

Namun dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), kecanduan masturbasi tidak diakui sebagai kondisi kesehatan mental. Hal ini juga berlaku untuk kategori perilaku terkait seksual lainnya, seperti kecanduan seks dan kecanduan pornografi.

Sebaliknya, masturbasi sering disebut sebagai perilaku seksual kompulsif dan kadang-kadang dikelompokkan dengan gangguan hiperseksualitas atau perilaku seksual di luar kendali.

Meskipun kecanduan masturbasi tidak dikenali dalam DSM-5, namun pelakunya dapat mengalami perasaan malu, dan berdampak pada masalah sosial atau hubungan. Ini dapat sangat mempengaruhi kehidupan.

Tanda Kecanduan Masturbasi

Masturbasi memiliki beberapa manfaat kesehatan. Mulai dari menghilangkan stres, membantu tidur lebih nyenyak, meningkatkan suasana hati yang positif, dan membantu seseorang mempelajari respons dan kebutuhan seksual.

Menurut survei International Society of Sexual Medicine, pada pria berusia 18 hingga 59 tahun, frekuensi masturbasi berkisar antara sekali seminggu hingga beberapa kali dalam sebulan. Sekitar 20% pria melaporkan masturbasi dua hingga tiga kali seminggu, dan kurang dari 20% melakukan masturbasi lebih dari empat kali seminggu. Wanita melaporkan masturbasi seminggu sekali atau kurang.

Jika kamu melakukan masturbasi lebih dari ini, belum tentu juga ada masalah kecanduan. Tanda-tanda kecanduan masturbasi yang umum dilaporkan adalah:

  • Masturbasi begitu sering sehingga mengganggu aspek lain dari kehidupan pribadi atau profesional seseorang.
  • Tidak bisa menahan diri sampai di rumah untuk masturbasi, sehingga melakukannya di mana saja, bahkan tempat yang tidak pantas.
  • Selalu melakukan masturbasi jika stres atau mengalami ketidaknyamanan emosional.
  • Masturbasi sampai menyebabkan iritasi genital atau gejala cedera lainnya.
  • Kesulitan mencapai orgasme dengan pasangan karena hilangnya sensitivitas alat kelamin
  • Merasa sangat bersalah atau malu setelah masturbasi
  • Ketidakmampuan untuk mengurangi atau menghentikan masturbasi meskipun sangat ingin berhenti.

Jika masturbasi sudah berlebihan bahkan obsesif, ini adalah indikasi kecanduan masturbasi dan saatnya menemui terapis seksual.

Apa kemungkinan penyebab kecanduan masturbasi?

Masturbasi berlebihan terkadang dapat terjadi pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, gangguan bipolar, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Beberapa obat seperti metamfetamin, kokain, dan obat resep tertentu untuk penyakit Parkinson juga dapat menyebabkan memicu keinginan masturbasi. Faktor lain yang mungkin menyebabkan masturbasi kompulsif adalah riwayat pelecehan seksual atau fisik, ada riwayat keluarga kecanduan perilaku, hidup dengan aturan budaya atau agama yang ketat, serta kemudahan akses ke pornografi.

Meskipun kecanduan masturbasi, sebenarnya tidak ada efek samping negatif yang berbahaya. Hanya saja, seseorang bisa menjadi tertekan secara emosi, mengalami masalah sosial, kesulitan hubungan intim dengan pasangan, dan masalah kesehatan pada organ genitalnya.

Baca Juga: Atasi Gangguan Cemas karena Masturbasi‎

Kamu salah satu yang mengalami hal ini? Jangan ragu berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

Hamil Tapi Test Pack Negatif, Bisa Jadi Hamil Anggur

Test pack negatif palsu bisa jadi pertanda hook effect yang mengindikasikan hamil anggur.

Pernahkah kamu mengalami tanda-tanda kehamilan seperti telat haid, morning sickness, payudara terasa bengkak dan sering buang air kecil, tapi pada saat test pack hasilnya justru negatif. Karena tanda-tanda kehamilan semakin terasa alhasil kamu memeriksakan diri dan dokter menyatakan kalau ternyata kamu hamil. Secara medis kondisi ini disebut test pack positif palsu atau hook effect yang bisa mengindikasikan gangguan kehamilan seperti hamil anggur.

Baca Juga: Lima Kesalahan Menggunakan Test Pack untuk Tes Kehamilan

Apakah itu hook effect? Hook effect adalah istilah science yang menunjukkan adanya kesalahan tes laboratorium langka. Ini dapat terjadi pada beragam alat tes laboratorium. Adapun test pack bekerja dengan membaca kadar hormon hCG yang ada di dalam tubuh. Umumnya test pack akan menunjukkan hasil positif hamil ketika kadar hCG berada di level 25Miu/ml. Maka ketika kadar hormon hCG dalam tubuh kamu terlalu tinggi maka test pack tidak bisa membacanya dengan akurat dan terjadilah hook effect.

Menurut National Center for Biotechnology Information (NCBI) kadar Hcg yang tinggi adalah indikasi kehamilan kembar. Tapi jika kadar hCG-nya di atas 500.000Miu/ml ini patut diwaspadai karena mengindikasikan adanya gangguan kehamilan seperti hamil anggur. Tanda-tanda hamil anggur atau mola hydatidosa sangat mirip dengan tanda kehamilan di trimester pertama. Ini mengapa banyak perempuan yang tidak menyadarinya, apalagi jika hasil test pack negatif karena hook effect.

Hamil anggur sendiri bisa terjadi karena dua hal. Pertama karena sperma membuahi sel telur yang kosong dan disebut sebagai hamil anggur lengkap. Kedua karena ada dua sperma yang membuahi satu sel telur dan disebut sebagai hamil anggur sebagian. Adapun faktor risiko dari hamil anggur adalah berusia lebih dari 35 tahun saat kehamilan terjadi, memiliki riwayat hamil anggur, serta pernah mengalami keguguran.

Hamil anggur disebut sebagai gangguan kehamilan karena plasenta yang terbentuk tidak normal yaitu menyerupai sekumpulan anggur. Bahkan sering kali janinnya tidak terbentuk yang ada hanya plasenta tidak normal tersebut. Karena janin tidak terbentuk maka terjadilah perdarahan spontan yang menyerupai gumpalan-gumpalan seperti anggur dari dalam vagina.

Sebaiknya waspadalah jika kamu mengalami tanda-tanda kehamilan yang disertai dengan pendarahan spontan dan nyeri panggul yang hebat. Segeralah memeriksakan diri ke dokter kandungan meski hasil test pack negatif. Penanganan hamil anggur adalah dengan melakukan operasi pengangkatan jaringan abnormal melalui kuretase atau histerektomi. Setelah tindakan ini dokter masih akan memantau kadar hCG dalam tubuh kamu, bisa setiap dua minggu sekali selama enam bulan atau sampai satu tahun. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada sel-sel abnormal yang tumbuh kembali di dalam rahim. Dan selama pemantauan kamu akan diminta untuk menunda kehamilan.

Baca Juga: Kamu Wajib Tahu, Manfaat Pakai Kontrasepsi Lebih dari Mencegah Kehamilan

Kalau kamu ingin tahu lebih detail lagi tentang bagaimana melakukan test pack yang benar, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Saatnya Ganti Pembalut dengan Menstrual Cup

Memang tidak mudah meyakinkan wanita bahwa menstrual cup memiliki kemampuan yang sama dengan pembalut maupun tampon dalam menahan kebocoran. Namun sejumlah penelitian besar tentang produk sanitasi dilakukan untuk menguji efektivitas menstrual cup. Hasilnya, para ahli menemukan fakta bawah ketahanan menstrual cup dalam menahan kebocoran sama efektifnya dengan pembalut.

Cara kerjanya pun hampir sama, mengumpulkan dan menyerap darah menstruasi. Yang membedakan hanya penggunaannya yang bisa dilakukan berulang, tidak seperti pembalut yang sekali pakai.

Baca Juga: Jangan Bingung, Begini Cara Membuang Menstrual Cup yang Benar

Kendati menstrual cup semakin populer, namun kesadaran penggunaan menstrual cup relatif masih rendah. Inilah salah satu kesimpulan yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Public Health yang mengamati 43 penelitian dengan melibatkan 3.300 wanita dan remaja putri yang tinggal di berbagai negara maju maupun negara berkembang.

Kekhawatiran yang paling umum dalam mencoba menstrual cup berupa rasa sakit dan kesulitan memasang atau melepaskannya. Serta rasa khawatir akan kebocoran maupun gesekan yang mungkin terjadi sehingga membuat menstrual cup tidak bekerja maksimal. Kabar baiknya, komplikasi justru jarang terjadi.

Dari 13 penelitian ditemukan hasil bahwa sekitar 70% wanita ingin terus menggunakan menstrual cup setelah mereka terbiasa dengan cara kerjanya dalam menyerap dan mengumpulkan darah menstruasi setiap bulannya.

Sementara itu empat penelitian lain yang melibatkan hampir 300 wanita membandingkan kebocoran antara menstrual cup dengan pembalut atau tampon sekali pakai. Hasilnya, kebocoran serupa dalam tiga penelitian menyebutkan terjadi kebocoran pada menstrual cup jauh lebih sedikit dibanding pembalut atau tampon.

Cara kerja menstrual cup

Menstrual cup terbuat dari bahan yang lembut, material yang fleksibel, seperti karet atau silikon. Setelah dimasukkan ke dalam vagina, menstrual cup otomatis akan melekat dan menghisap rembesan darah menstruasi. Daya tampung menstrual cup jauh lebih besar dari pembalut maupun tampon. Namun perlu dikeluarkan dan dicuci bersih secara teratur serta dikeringkan. Sebelum digunakan kembali.

Ada dua jenis utama menstrual cup, yang mana secara umum ada yang berbentuk seperti lonceng dan diletakkan lebih rendah dari vagina. Dan ada yang diletakkan lebih tinggi seperti diafragma layaknya alat kontrasepsi.

Begini cara menggunakannya

Temukan ukuran menstrual cup yang cocok dengan tubuhmu. Dalam hal ini ukuran menstrual cup tidak bergantung pada pola atau seberapa banyak darah menstruasi yang biasanya terjadi. Pastikan selalu bersih dan kering sebelum digunakan.

Kemudian, lipat cangkir dan tempatkan ke dalam vagina dengan benar. Sampai melekat erat dan bebas bocor.

Untuk melepaskannya, tekan bagian bawah menstrual cup guna melepaskan perekatannya. Lalu cuci bersih dengan air mengalir dan sabun kemudian keringkan. Simpan menstrual cup dalam tempat tertutup yang steril sehingga tidak terkontaminasi dengan debu, bakteri, maupun jamur.

Efektivitas tinggi

Debra Holloway, konsultan perawat ginekologi dan anggota Royal College of Nursing, mengatakan ada berbagai produk menstrual cup di pasaran yang memiliki efektivitas tinggi dan sangat terjangkau, layak untuk dicoba.

Memang kendati banyaknya pilihan membuat menstrual cup mungkin tidak bisa langsung cocok digunakan. Dibutuhkan upaya ekstra untuk mendapatkan benar-benar yang pas dan membuat rasa percaya diri saat menggunakannya.

Ini memang keputusan pribadi, namun sejumlah penelitian dan ulasan tentang menstrual cup yang kini mudah diakses informasinya, sangat membantu konsumen menentukan pilihannya.

Peneliti senior, Prof Penelope Phillips-Howard dari Liverpool School of Tropical Medicine, mengatakan “Terlepas dari fakta bahwa 1,9 miliar wanita di seluruh dunia yang berada dalam usia reproduksi, menghabiskan rata-rata 65 hari dalam setahun untuk mengatasi aliran darah menstruasi, hanya sedikit yang hasilnya sangat baik. Ada studi kualitas yang membandingkan produk sanitasi terkait siklus menstruasi ini.”

Lebih murah apa mahal?

Mari kita bandingkan soal harga menstrual cup dengan pembalut konvensional atau pun tampon yang lebih sering digunakan selama ini.

Antara usia 12 dan 52 tahun, seorang wanita yang tidak memiliki anak akan mengalami sekitar 480 siklus menstruasi. Bila satu menstrual cup seharga £15-£25, lebih murah dari sekotak tampon yang sekali pakai. Sementara menstrual cup bisa digunakan lebih dari 10 tahun. Tentu saja jauh lebih murah dan bisa digunakan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Lima Tips Memilih Menstrual Cup yang Tepat Untukmu

Karena bisa digunakan berulang kali, tentu saja menstrual cup bukan hanya jauh lebih hemat melainkan lebih ramah lingkungan karena dengan menggunakannya berarti kamu telah mengurangi volume sampah, seperti halnya ketika penggunaan pembalut atau tampon sekali pakai, entah berapa banyak sampah yang terbuang setiap bulannya.

Nah, dari fakta-fakta tersebut, sudah saatnya kamu beralih ke menstrual cup dan meninggalkan kebiasaan lama menggunakan pembalut dan tampon. Jika kamu ingin tahu lebih jauh seputar menstrual cup atau informasi tentang menstruasi secara luas, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Halo DKT di nomor 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp.

Salah Kaprah Obat Kuat untuk Disfungsi Ereksi, Ini Bahayanya bila Diminum Sembarangan

Masih banyak salah kaprah obat kuat untuk disfungsi ereksi. Jangan sembarangan minum obat kuat.

Di toko-toko obat pinggir jalan atau toko daring, mudah sekali kita temukan “obat kuat”. Banyak laki-laki yang membelinya secara bebas, dan mengkonsumsinya sembarangan untuk membuat ereksi lebih kuat dan bertahan lama, sehingga lebih garang di ranjang. Inilah salah kaprah obat kuat yang banyak terjadi di sekitar kita.

Baca Juga: Pria Wajib Tahu: Top 6 Penyebab Disfungsi Ereksi

Ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara lain. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan, akses yang mudah untuk mendapatkan “obat kuat” adalah salah satu alasan obat ini banyak disalahgunakan.

Di Indonesia, banyak sekali beredar aneka macam obat kuat, baik “herbal” maupun obat kimia. Obat kuat berbahan herbal? Umumnya ini termasuk suplemen stamina, dengan kandungan herbal yang dipercaya bisa meningkatkan vitalitas dan libido, seperti ginseng. Namun kamu harus teliti sebelum membelinya. Periksalah kandungan apa saja yang terdapat dalam obat kuat herbal tersebut. Tak kalah penting, periksa juga apakah produk itu sudah memiliki izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

Jangan cepat percaya dengan iming-iming hasil yang kuat, dan obat diimpor dari luar negeri. Justru obat dari luar negeri harus diwaspadai, karena mungkin itu obat ilegal dan belum didaftarkan ke BPOM. Tanpa registrasi ke BPOM, kandungan dan keamanan obat tidak terjamin.

Salah Kaprah Obat Kuat untuk Disfungsi Ereksi

Tahukah kamu, salah satu obat kuat yang banyak beredar sebenarnya adalah obat untuk mengatasi disfungsi ereksi. Yaitu golongan PDE-5 inhibitor, misalnya sildenafil sitrat. Ini tergolong obat resep, yang penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.

PDE-5 inhibitor bukanlah afrodisiak. Artinya, obat ini tidak bekerja dengan cara meningkatkan libido. Cara kerjanya yaitu meningkatkan efek nitrat oksida (nitric oxide), senyawa yang membuat otot-otot polos di penis jadi rileks, dan pembuluh darah di area itu melebar. Proses ini meningkatkan aliran darah ke penis, sehingga membantu laki-laki untuk ereksi ketika mendapat rangsangan seksual.

Dengan kata lain, PDE-5 inhibitor tidak akan otomatis membuat kamu ereksi. Kamu membutuhkan rangsangan seksual dulu untuk melepaskan nitrat oksida dari saraf penis. Selanjutnya, PDE-5 inhibitor memperbesar sinyal itu, sehingga penis pun bisa ereksi sebagaimana mestinya. Inilah salah kaprah obat kuat untuk disfungsi ereksi yang harus diperbaiki.

Lantas, apa bahayanya bila PDE-5 inhibitor diminum sembarangan? Bila kamu tidak mengalami disfungsi ereksi, maka mengkonsumsi obat ini adalah sia-sia. Malah hanya akan membuatmu berisiko mengalami efek samping yang mungkin muncul. Belum lagi bila kamu membelinya sembarangan, bukan di apotek resmi. Mungkin saja kamu meminum obat palsu, terkontaminasi, atau sudah kadaluarsa.

Mengonsumsi PDE-5 inhibitor sembarangan juga sangat berbahaya bila kamu memiliki kondisi tertentu. Misalnya kamu minum obat nitrat untuk penyakit jantung. Mengonsumsi PDE-5 inhibitor bersamaan dengan nitrat bisa membuat tekanan darah mendadak turun hingga membahayakan keselamatan nyawa. Itu sebabnya, konsumsi PDE-5 inhibitor harus dengan resep dokter.

Hindari pula mengonsumsi PDE-5 inhibitor bersama “obat kuat” lainnya. Interaksi antar obat tersebut bisa saja berbahaya. Risiko lain, “ketergantungan”. Cukup banyak laki-laki yang mengalami ketergantungan secara psikologis terhadap PDE-5 inhibitor. Mereka merasa tidak bisa ereksi tanpa obat tersebut, padahal sebenarnya tidak mengalami gangguan ereksi.

Jangan malu berkonsultasi ke dokter bila kamu mengalami gejala disfungsi ereksi, agar mendapat pengobatan yang sesuai. Hindari salah kaprah obat kuat. Bila kamu membutuhkannya, dokter akan meresepkan PDS-5 inhibitor misalnya TOPGRA, untuk membantu ereksi. TOPGRA mengandung sildenafil sitrat 100 mg, dan perlu diminum 1-4 jam sebelum berhubungan.

Baca Juga: Empat Gerakan Olahraga yang Dapat Jauhkan Pria dari Disfungsi Ereksi

Kamu bisa berkonsultasi ke Halo DKT seputar masalah seksual, dengan menghubungi Halo DKT di nomor WhatsApp 0811-1-326459, atau melalui link: https://bit.ly/halodktwhatsapp, pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB. Jangan khawatir karena segala informasi yang kamu sampaikan bersifat rahasia.

Penyebab Kembung Saat Menstruasi

Menstruasi kadang datang disertai segala macam efek samping dan rasa tidak nyaman. Kebanyakan perempuan tahu bagaimana kram atau nyeri saat menstruasi. Belum lagi berdamai dengan PMS (sindrom premenstruasi), jerawat, hingga kembung saat menstruasi. Nah, sebenarnya apa ya penyebab kembung saat menstruasi?

Baca Juga: Payudara Sakit saat Menstruasi, Apa yang Mesti Dilakukan?

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan di BMC Women’s Health yang mensurvei 156 wanita menemukan bahwa 73 persen mengalami setidaknya satu gejala di saluran pencernaan selama menstruasi. Meskipun belum pernah dilakukan penelitian yang secara khusus mengaitkan produksi gas berlebihan di usus dan menstruasi, cukup jelas bahwa siklus menstruasi memang dapat menimbulkan gejala pada saluran pencernaan.

Penyebab Kembung Saat Menstruasi

Penyebab kembung adalah produksi gas berlebihan di saluran pencernaan. Ini ada hubungannya dengan pembawa pesan kimia yang disebut prostaglandin. Prostaglandin adalah sejenis hormon dan menyebabkan peradangan, dan pada wanita dapat terjadi di rahim.

Prostaglandin dapat ditemukan di hampir setiap jaringan baik pada manusia maupun hewan, dan mereka memiliki banyak fungsi berbeda untuk masing-masing organ tubuh. Bahan kimia ini adalah bagian normal dari menstruasi karena setiap wanita memilikinya.

Peran prostaglandin adalah membuat rahim berkontraksi sehingga lapisan rahim akan luruh dan keluar sebagai “darah” menstruasi. Jadi prostaglandin inilah yang juga berperan menyebabkan kram selama menstruasi.

Prostaglandin yang terlalu banyak bisa menyebabkan produksi gas dan kembung selama menstruasi. Pertama, prostaglandin akan mengendurkan jaringan halus dan meningkatkan sekresi elektrolit. Jadi lambung dan usus akan rileks dan memiliki banyak elektrolit. Kedua, selain kembung, hal tersebut dapat menyebabkan kentut lebih sering saat menstruasi.

Jika kamu mudah mengalami kram menstruasi, biasanya juga mudah kembung atau diare saat menstruasi. Jika prostaglandin mencapai saluran pencernaan, usus besar dapat berkontraksi seperti rahim, memindahkan isi usus keluar lebih cepat, menyebabkan diare.

Selain peran prostaglandin, gaya hidup juga bisa menyebabkan produksi gas berlebih penyebab kembung saat menstruasi. Misalnya, kamu terlalu banyak makan makanan yang membuat kembung. Misalnya kacang, kembang kol, kubis, atau apa pun yang memicu gas di lambung. Makanan olahan juga dapat menyebabkan terbentuknya gas dan diare.

Cara Mengurangi Kembung Saat Menstruasi

Ada hal-hal lain yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan kembung saat menstruasi. Misalnya, banyak melakukan aktivitas fisik dan olahraga rutin. Olahraga bisa membuat gerakan usus lebih lancar sehingga tidak ada gak yang terperangkap di sana.

Cara lain mengurangi kembung saat menstruasi adalah mengkonsumsi probiotik, dan mengonsumsi makanan anti-inflamasi yaitu makanan yang rendah gula. Jangan lupa kurangi makanan olahan dan beralih ke makanan yang lebih sehat.

Baca Juga: Lima Problem Menstruasi yang Lazim Terjadi

Kembung saat menstruasi memang mengganggu, tapi tidak terlalu mengkhawatirkan. Tetapi jika kembung ini sudah sangat mengganggu, bahkan berlanjut meskipun kamu tidak sedang menstruasi, sebaiknya berbicara dengan dokter.

Dokter akan memberikan saran bagaimana mengendalikan keluhan selama menstruasi. Bisa saja masalahnya lebih serius dari yang kamu bayangkan. Inilah pentingnya melakukan pemeriksaan rutin, meskipun kamu tidak memiliki keluhan.

Kembung yang berlebihan dan menyebabkan nyeri bisa jadi berkaitan dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) atau endometriosis. Jangan tunda ke dokter.

Keluhan seputar menstruasi dan bagaimana menjaga organ kewanitaan selama menstruasi juga bisa kamu konsultasikan ke Halo DKT. Kamu cukup menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT 0811-1-326459 dan juga link bit.ly/halodktwhatsapp.

5 Hoax Tentang HIV yang Wajib Kamu Tahu!

Jangan percaya 5 hoax ini agar kamu tidak terjebak dalam rasa takut tidak beralasan.

Mempercayai hoax atau berita bohong tentang HIV tidak hanya berdampak pada pengidapnya tapi juga kamu. Karena hoax bertujuan untuk menciptakan rasa takut yang tidak beralasan. Jika orang yang percaya hoax lebih banyak dibanding fakta yang benar tentang HIV, maka pencegahan serta penanganan penyakit ini menjadi tidak optimal. Alhasil tingkat penularannya pun semakin tinggi dan HIV kemudian menjadi ancaman bagi siapa pun.

Baca Juga: Bisakah Tertular HIV karena Berciuman?

Dan inilah 5 hoax tentang HIV yang sampai saat ini masih banyak beredar di masyarakat. Yuk sebar fakta yang benarnya, jangan berhenti di kamu ya..

  1. Hoax : HIV menular ketika menggunakan alat makan bergantian dengan ODHA.
    Faktanya: Air liur yang menempel pada alat makan tidak mengandung cukup virus untuk menularkan. Plus virus HIV mudah mati di udara bebas. Adapun cairan tubuh yang bisa menularkan virus HIV dengan cepat ketika terjadi kontak adalah darah, cairan vagina, sperma dan ASI. Jadi tidak perlu memisahkan alat makan jika kamu tinggal dengan ODHA.
  2. Hoax: HIV bisa menular melalui makanan kaleng yang telah diinjeksikan darah yang mengandung virus ini. Hoax ini sempat ramai di whatsapp group setelah ada video yang mengklaim beberapa makanan kaleng dari Thailand telah diinjeksi darah pekerjanya yang ODHA.
    Faktanya: Semua makanan kaleng harus melalui proses sterilisasi untuk membunuh segala virus, kuman dan bakteri. Ditambahkan lagi produsen makanan kaleng tentu memiliki standar higienis pengolahan dan pengemasan makanan yang sudah diterapkan oleh pemerintah. Kamu wajib tahu juga kalau virus HIV tidak dapat bertahan lama ketika berada di luar tubuh manusia.
  3. Hoax : HIV ditularkan melalui jarum yang terinfeksi yang kemudian ditancapkan ke kursi-kursi penonton di bioskop. Ketika hoax ini beredar ceritanya dilengkapi dengan latar belakang ODHA yang ingin menularkan penyakitnya ke banyak orang agar semakin banyak orang yang terinfeksi HIV.
    Faktanya: Salah satu karakteristik virus adalah dia memerlukan inang yang berupa benda hidup untuk bisa memperbanyak diri atau bereplikasi. Adapun inang yang bisa membuat HIV bereplikasi dengan cepat adalah darah dan ASI. Jadi jarum yang terinfeksi dan ditancapkan pada medium benda tidak akan bisa menjadi inang perantara HIV untuk bereplikasi.
  4. Hoax : Jarum pemeriksaan darah untuk diabetes dan kolesterol bisa menyebarkan HIV. Hoax ini berkembang ketika mulai ramai pemeriksaan diabetes dan kolesterol keliling.
    Faktanya: Jarum yang dipakai pada pemeriksaan diabetes dan kolesterol tidak dilengkapi dengan lubang untuk menyimpan darah. Walaupun ODHA melakukan pemeriksaan diabetes dan kolesterol menggunakan jarum tersebut, virusnya akan cepat mati karena tidak bisa bertahan lama di udara bebas. Pemeriksaan diabetes dan kolesterol menggunakan jarum yang memang didesain untuk sekali pakai.
  5. Hoax : Obat HIV/AIDS yaitu ARV jika diminum dalam waktu lama bisa merusak hati sehingga pengobatan yang aman adalah herbal.
    Faktanya : Beragam penelitian membuktikan terapi obat ARV yang diberikan kepada mereka yang terinfeksi HIV sangat efektif untuk menjaga sel imun mereka tetap optimal. Ini mengapa pemerintah mendukung penggunaannya, bahkan diberikan gratis kepada ODHA yang menjalani pengobatan di fasilitas kesehatan masyarakat seperti Puskesmas.

Baca Juga: Apakah Gejala HIV pada Pria dan Wanita Berbeda?

Kalau kamu ingin tahu lebih detail lagi tentang bagaimana sebenarnya mencegah serta mengobati HIV, langsung saja konsultasi ke HALO DKT melalui layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 atau klik link berikut https://bit.ly/halodktwhatsapp. Jangan kuatir, semua informasi yang kamu sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.